BAB I Exprorasi

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 7

Eksplorasi

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Basir dan Batu (sirtu) adalah batuan sedimen yang terbentuk di cekungan

yang masih mengalami proses pengendapan. Semakin meningkatnya

pembanguan maka dibutuhkan bahan baku utama sebagai pendukung

pembangunan. Bahan baku yang diperlukan seperti sirtu.

Kebutuhan akan sirtu masih tinggi karena masih banyaknya pembangunan

dari segi konstruksi maka usaha penambangan pasir batu perlu dilakukan untuk

memenuhi kebutuhan pasar. Bedasarkan pertimbangan geologi akan

keterdapatanya dan akses jalan yang mendukung akan kemudahan transportasi,

maka Kecamatan Angkola Sangkunur merupakan salah satu daerah yang

menghasilkan bahan galian Sirtu. Jika secara ekonomi menguntungkan untuk

diusahakan, maka selain dapat memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri

komoditas ini juga secara bersamaan akan meningkatkan pendapatan asli daerah

serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat dan sekitarnya.

Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 1453

K/29/MEM/2000, Tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Tugas

Pemerintahan Di Bidang Pertambangan Umum Menteri Energi Dan Sumber Daya

Mineral.

1.2 Maksud dan Tujuan

PD. Industri Dan Pertambangan Kabaputen Tapanuli Utara 1


Eksplorasi

Adapun maksud kegiatan eksplorasi ini dilakukan adalah untuk

mengumpulkan data akurat akan bahan galian yang terdapat di daerah kegiatan

eksplorasi meliputi jenis, keterdapatanya, sebaran, bentuk endapan, besar

cadangan dan kualitasnya serta penentu metode penambangan yang lebih efektif

bahkan dari sisi penataan lingkungan, reklamasi pasca tambang yang harus

dilaksanakan.

Sedangkan tujuan kegiatan eksplorasi ini adalah untuk mengetahui jenis

peruntukannya yang lebih baik, penggunaan peralatan yang menguntungkan

untuk dipakai, bahkan skala penambangan yang lebih menguntungkan

dilaksanakan. Secara administrasi akan melengkapi atau memenuhi salah satu

persyaratan yang dibutuhkan dalam permohonan untuk memperoleh Izin Usaha

Pertambangan Operasi Produksi.

1.3 Lokasi, Luas dan Kesampaian Daerah Eksplorasi

Lokasi izin Usaha Pertambangan ( IUP ) eksplorasi berada pada Kelurahan

Sangkunur, Kecamatan Angkola Sangkunur yang secara administrasi berada di

Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatera Utara dengan luas wilayah 8 Ha.

Untuk menuju lokasi IUP Eksplorasi ini dapat ditempuh dengan kendaraan

bermotor melalui jalan aspal dari Medan Angkola Sangkunur Kelurahan

Sangkunur dengan jarak 537 km dan waktu tempuh sekitar 9 jam perjalanan.

1.4 Keadaan Umum Daerah Penyelidikan

1.4.1 Iklim
PD. Industri Dan Pertambangan Kabaputen Tapanuli Utara 2
Eksplorasi

Wilayah Kelurahan Sangkunur, Kecamatan Angkola Sangkunur yang

merupakan bagian dari Kabupaten Tapanuli Selatan yang berada di Provinsi

Sumatera Utara mempunyai iklim tropis dengan dua musim yakni musim hujan

dan musim kemarau. Pada tahun 2014, musim hujan pertama pertama mulai dari

bulan Oktober sampai bulan Mei dengan curah hujan tertinggi mencapai 311,25

mm. sedangkan musim kemarau biasanya pada bulan Juni sampai bulan

September. Suhu udara rata-rata di Kabupaten Tapanuli Selatan 28 sampai 30

Celsius.

Tabel 1.1

Curah Hujan Daerah di Kecamatan

1.4.2 Kependudukan

Berdasarkan data Badan Statistik (BPS), jumlah penduduk di Kabupaten

Tapanuli Selatan dalam angka tahun 2015 sebesar 273.132 jiwa sedangkan

PD. Industri Dan Pertambangan Kabaputen Tapanuli Utara 3


Eksplorasi

jumlahpenduduk di Kecamatan Angkola Sangkunur adaiah sebanyak 18.685 jiwa

dengan kepadatan penduduknya adaiah 63 jiwa/km 2. Penduduk asli Kabupaten

Angkola Sangkunur adaiah suku batak, sedangkan suku mayoritas yang ada di

Kabupaten Tapanuli Selatan dalah etnis Batak. Mata pencaharian utama

penduduk di Kabupaten Angkola Sangkunur adaiah sebagai berdagang, bertani

dan penyediaan akomodasi.

1.4.3 Flora dan Fauna

Daerah penelitian tersebut memiliki berbagai macam jenis flora dan fauna.

Jenis flora tersebut berupa tumbuhan Kelapa, pisang dan tumbuhan liar seperti

semak belukar. Jenis fauna yang terdapat di daerah penelitian berupa Kambing

babi hutan, ayam, monyet, dan tupai. Kegiatan penambangan tersebut tidak

mengganggu ekosistem yg ada di daerah tersebut.

1.4.4 Tata Guna Lahan

Tata guna lahan yang terdapat pada daerah explorasi tersebut berupa

tanaman pangan dan buah-buahan milik masyarakat sekitar area tersebut, dan

tumbuhan liar semak belukar.

1.4.5 Sarana dan Prasarana

PD. Industri Dan Pertambangan Kabaputen Tapanuli Utara 4


Eksplorasi

Sarana dan prasarana yang terdapat di area lokasi penelitian hanya berupa

jalan perkampungan sebagai akses masyarakat untuk menuju ke Jalan utama

Kecamatan Angkola Sangkunur .

1.5 Waktu Pelaksanaan Penyelidikan

Pelaksana kegiatan eksplorasi pada Izin Usaha Pertambangan (IUP)

Eksplorasi di Kelurahan Sangkunur, Kecamatan Angkola Sangkunur, Kabupaten

Tapanuli Selatan dilaksanakan oleh pihak pemohon pada tanggal 31 Mei 2016 s.d

01 Juni 2016.

1.6 Metoda dan Peralatan

Pengumpulan data dalam eksplorasi Pasir Batu didaerah ini, dilaksanakan

melalui metode langsung dan tidak langsung. Metode langsung yang

dimaksudkan adalah meliputi pengumpulan data secara langsung dilapangan

yaitu berupa endapan dan bahan galian sebagai data primer sedangkan metoda

tidak langsung adalah mengumpulkan data lapangan melalui studi literatur

sebagai data skunder.

Dengan kondisi lokasi, rencana kerja dan metoda pengambilan contoh yang

dilaksanakan dalam eksplorasi bahan galian ini , peralatan kerja yang digunakan

meliputi :

GPS
Meteran
Kamera

PD. Industri Dan Pertambangan Kabaputen Tapanuli Utara 5


Eksplorasi

Tali
Alat tulis dan buku catatan tapangan

1.7 Pelaksana Studi

Pelaksana studi dalam eksplorasi Pasir Batu ini adalah merupakan dari

pihak pemohon sendiri.

1.7.1 Tahap Persiapan

Untuk membantu kelancaran dan efisiensi kerja lapangan maka

dilaksanakan tahapan persiapan meliputi study literatur, pengumpulan data

skunder dari penelitian terdahulu dan pengenalan daerah (reconaisane) tentang

keadaan geologi daerah eksplorasi secara regional maupun lokal. Pengenalan

daerah ini dilaksanakan bersamaan dengan pengambilan data titik koordinat batas

wilayah permohonan izin yang direncanakan sebelumnya.

1.7.2 Tahap penyelidikan Lapangan

Tahap penyeiidikan lapangan, kegiatan yang dapat dilakukan secara umum

dapat meliputi beberapa metoda. Kegiatan yang telah dilaksanakan menggunakan

metoda geologi yang meliputi pengamatan morfologi, jenis dan sebaran tanah

atau litologi dan struktur geologi serta tutupan lahan (land cover} didaerah

wilayah Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi dan sekitarnya. Sesuai dengan

maksud dan tujuan penyelidikan maupun kondisi lapangan, penentuan kedalaman

dan ketebalan endapan dilaksanakan melalui kegiatan pemboran dan parit uji

dilapangan.

PD. Industri Dan Pertambangan Kabaputen Tapanuli Utara 6


Eksplorasi

a. Tahap Pengolahan Data

Setelah selesai tahap penyelidikan lapangan, dilanjutkan dengan

pengolahan data lapangan.

b. Tahap Penyusunan Laporan

Setelah kelanjutan tahap penyelidikan dan tahap pengolahan data diatas,

dilaksanakan kegiatan tahap penyusunan laporan yang meliputi kegiatan peng-

input-an data dari hasil kegiatan dilapangan kedalam peta kerja yang telah

tersedia, penyusunan peta-peta yang dibutuhkan meliputi peta topografi,

geomorfologi, geologi, dan hasil data pit sampling serta evaluasi/penghitungan

cadangan dan kualitas .

PD. Industri Dan Pertambangan Kabaputen Tapanuli Utara 7

Anda mungkin juga menyukai