Anda di halaman 1dari 33

MAKALAH BAHAN KONSRTUKSI KIMA

LOGAM BESI ( FERRO )

DOSEN PEMBIMBING : Ir zuhrohaina M.T

DI SUSUN OLEH :

KEL. 1

Harlen Tambunan

Ike Mayang Sari

Ratnia Olga

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


TAHUN AJARAN 2011/2012
Latar belakang

Pada umumnya, unsur nonlogam lebih banyak terdapat di alam dari pada
logam, tetapi logam banyak terdapat dalam tabel periodik. Beberapa logam
terkenal adalah aluminium, tembaga, emas, besi, timah, perak, titanium, uranium,
dan zink. Alotrop logam cenderung mengkilap, lembek, dan konduktor yang baik,
sementara nonlogam biasanya rapuh (untuk nonlogam padat), tidak mengkilap,
dan insulator.
Pada logam ferro adalah adalah logam besi. Besi merupakan logam yang
penting dalam bidang teknik, tetapi besi murni terlalu lunak dan rapuh sebagai
bahan kerja, konstruksi atau pesawat. Oleh karena itu besi selalu bercampur
dengan unsur lain, terutama zat arang/karbon. Sebutan besi dapat berarti :Besi
murni dengan simbol kimia Fe yang hanya dapat diperoleh dengan jalan reaksi
kimia.,Besi teknik adalah yang sudah atau selalu bercampur dengan unsur lain.
Besi teknik terbagi atas tiga macam yaitu :

1. Besi mentah atau besi kasar yang kadar karbonya lebih besar dari 3,7%.
2. Besi tuang yang kadar karbonya antara 2,3 sampai 3,6 % dan tidak dapat
ditempa. Disebut besi tuang kelabu karena karbon tidak bersenyawa secara
kimia dengan besi melainkan sebagai karbon yang lepas yang memberikan
warna abu-abu kehitaman, dan disebut besi tuang putih karena karbon
mampu bersenyawa dengan besi.

3. Baja atau besi tempa yaitu kadar karbonya kurang dari 1,7 % dan dapat
ditempa.

Logam ferro juga disebut besi karbon atau baja karbon. Bahan dasarnya
adalah unsur besi (Fe) dan karbon ( C) , tetapi sebenarnya juga mengandung unsur
lain seperti : silisium, mangan, fosfor, belerang dan sebagainya yang kadarnya
relatif rendah. Unsur-unsur dalam campuran itulah yang mempengaruhi sifat-sifat
besi atau baja pada umumnya, tetapi unsur zat arang (karbon) yang paling besar
pengaruhnya terhadap besi atau baja terutama kekerasannya. Pembuatan besi atau
baja dilakukan dengan mengolah bijih besi di dalam dapur tinggi yang akan
menghasilkan besi kasar atau besi mentah.

Tujuan makalah:

Dapat mengetahui klasifikasi pada bahan logam


Dapat mengetahui jenis-jenis logam ferrous
Dapat mengetahui struktur dan ikatan kimia pada logam
Dapat mengetahui proses pembuatan dan unsur-unsur yang terdapat dalam
besi
LOGAM BESI ( FERRO )

PENDAHULUAN

Sebuah logam (bahasa Yunani: Metallon) adalah sebuah unsur kimia yang siap
membentuk ion (kation) dan memiliki ikatan logam, dan kadangkala logam
dikatakan mirip dengan kation di awan elektron. Nonlogam lebih banyak terdapat
di alam daripada logam, tetapi logam banyak terdapat dalam tabel periodik unsur
di kiri bawah adalah logam; unsur ke kanan atas adalah nonlogam. Beberapa
logam terkenal adalah aluminium, tembaga, emas, besi, timah, perak, titanium,
uranium, dan zink. Alotrop logam cenderung mengkilap, lembek, dan konduktor
yang baik, sementara nonlogam biasanya rapuh (untuk nonlogam padat), tidak
mengkilap, dan insulator. Dalam bidang astronomi, istilah logam seringkali dipakai
untuk menyebut semua unsur yang lebih berat daripada helium.

Pengelompokan Bahan Logam

Ilmu logam adalah suatu pengetahuan tentang logam-logam yang menjelaskan


tentang sifat-sifat, struktur, pembuatan, pengerjaan dan penggunaan dari logam
dan paduannya. Bahan teknik dapat digolongkan dalam kelompok logam dan
bukan logam. Selain dua kelompok tersebut ada kelompok lain yang dikenal
dengan nama metaloid (menyerupai logam) yang sebenarnya termasuk bahan
bukan logam. Logam besi adalah suatu logam paduan yang terdiri dari campuran
unsur karbon dengan besi. Untuk menghasilkan suatu logam paduan yang
mempunyai sifat yang berbeda dengan besi dan karbon maka dicampur dengan
bermacam-macam logam lainnya. Logam besi terdiri dari komposisi kimia yang
sederhana antara besi dengan karbon. Masuknya unsur kimia ke dalam besi dapat
dilakukan dengan berbagai cara. Adapun jenis-jenis logam besi antara lain:

Logam dapat digolongkan berdaasrkan komposisi kimia, yaitu :

logam ferro yaitu logam yang mengandung besi, dimana merupakan logam
dan panduan yang mengandung besi (Fe) sebagai unsur utamanya,
logam non ferro atau logam bukan besi. merupakan bahan yang
mengandung sedikit atau sama sekali tanpa kadar besi

klasifikasi logam besi dan baja (ferro) menurut komposisinya :

besi tuang ( cast iron )


besi tempa ( carbon besi )

baja lunak ( alloy steel )

baja karbon sedang ( medium speciality steel )

baja karbon tinggi ( high speciality steel )


a. Besi tuang : besi tuang ( cast iron )

Dimana besi ini dibuat dengan cara dituang atau di cor, bahan ini dilebur untuk
memperoleh tingkat kandungan karbon yang diinginkan dan kemudian dicetak
atau dituang untuk bentuk yang sesuaai keinginan. Komposisinya yaitu campuran
besi dan karbon. Kadar karbon sekitar 4%, sifatnya rapuh tidak dapat ditempa,
baik untuk dituang, liat dalam pemadatan, lemah dalam tegangan. Digunakan
untuk membuat alas mesin, meja perata, badan ragum, bagian-bagian mesin
bubut, blok silinder, dan cincin torak Dimana besi ini dibuat dengan cara dituang
atau di cor, bahan ini dilebur untuk memperoleh tingkat kandungan karbon yang
diinginkan dan kemudian dicetak atau dituang untuk bentuk yang sesuaai
keinginan. Komposisinya yaitu campuran besi dan karbon. Kadar karbon sekitar
4%, sifatnya rapuh tidak dapat ditempa, baik untuk dituang, liat dalam
pemadatan, lemah dalam tegangan. Digunakan untuk membuat alas mesin, meja
perata, badan ragum, bagian-bagian mesin bubut, blok silinder, dan cincin torak
Dan memiliki komposisi bahan, diantaranya ,Komposisinya yaitu campuran besi
dan karbon. Kadar karbon sekitar 4%, 1-3 % Si , 0,8 % mangan, 0,10% posfor
dan 0,05% S, sifatnya rapuh tidak dapat ditempa, baik untuk dituang, liat dalam
pemadatan, lemah dalam tegangan. Digunakan untuk membuat alas mesin, meja
perata, badan ragum, bagian-bagian mesin bubut, blok silinder, dan cincin torak.

Dan memiliki komposisi bahan, diantaranya :

Belerang ( S ) :

bahan ini membuat besi tuang menjadi keras dan getas, serta dapat membuat
besi tung cepat mengeras, namun kelemahan bahan ini adalah terdapat pori-pori
yang timbul akibat adanya udara yang terperangkap pada celah-celah yang ada.
Pada umumnya kadar dari bahan ini adalah tidak boleh lebih dari 0,1 % untuk
campuran pada besi.

Silikon (Si)

Kadar silikon menentukan beberapa bagian dari karbon terikat dengan besi
dan beberapa bagianberbentuk granit ( karbon bebas ) setelah mencapai
keadaan seimbang. Kelebihan silikon ini adalah membentuk ikatan yang keras
dengan besi sehingga dapat dikatakan bahwa silikon diatas 3,25% akan
meningkatkan kekerasan

Mangan (Mn)

Managan bereaksi dengan belerang membentuk sulfida mangan, bila


kadarnya ditingkatkan, maka kemungkinan terbentuknyaa ikatan kompleks
dengan karbon meningkat pula dan kekerasan besi cor akan naik
Posfor

Posfor dapat meningkatkan fliuditas logam cair dan menurunkan titik cair,
dan juga posfor membentuk ikatan yang dikenal dengan nama steadit, yaitu
campuran antara besi dan fosfida, ikatan ini keras , rapuh dan mempunyai
titik cair yang lebih rendah.

b. Besi Tempa
Komposisi besi tempa terdiri dari 99% besi murni, sifat dapat ditempa, liat, dan
tidak dapat dituang. Besi tempa antara lain dapat digunakan untuk membuat
rantai jangkar, kait keran, dan landasan kerja pelat.

c. Baja Lunak
Komposisi campuran besi dan karbon, kadar karbon 0,1%-0,3%, mempunyai sifat
dapat ditempa dan liat. Digunakan untuk membuat mur, sekrup, pipa, dan
keperluan umum dalam pembangunan

.
d. Baja Karbon Sedang
Komposisi campuran besi dan karbon, kadar karbon 0,4%-0,6%. Sifat lebih kenyal
daripada yang keras. Digunakan untuk membuat benda kerja tempa berat, poros,
dan rel baja.

e. Baja Karbon Tinggi


Komposisi campuran besi dan karbon, kadar karbon 0,7%-1,5%. Sifat dapat
ditempa, dapat disepuh keras, dan dimudakan. Digunakan untuk membuat
kikir, pahat, gergaji, tap, stempel, dan alat mesin bubut.

f. Baja Karbon Tinggi dengan Campuran


Komposisi baja karbon tinggi ditambah nikel atau kobalt, khrom, atau tungsten.
Sifat rapuh, tahan suhu tinggi tanpa kehilangan kekerasan, dapat disepuh keras,
dan dimudakan. Digunakan untuk membuat mesin bubut dan alat-alat mesin.Dari
semua jenis logam dapat digolongkan menjadi logam murni dan logam paduan.
Logam paduan artinya logam yang dicampur dengan logam lain atau bahkan
dicampur dengan bukan logam.

Dari semua golongan logam dapat dibedakan menjadi lima bagian yaitu :

(a). Logam berat adalah apabila berat jenisnya lebih besar dari 5 kg/dm3.
Misalnya : nikel, kromium, tembaga, timah, seng, dan besi.

(b). Logam ringan adalah apabila berat jenisnya lebih besar dari 5 kg/dm3.
Misalnya : aluminium, magnesium, natrium, titanium, dan lain-lain.
(c). Logam mulia adalah logam yang tidak dicampur dengan logam lain atau unsur
lain sudah dapat digunakan sebagai bahan teknik. mIsalnya: emas, perak dan
platina.

(d). Logam refraktori yaitu logam tahan api. Misalnya : wolfram, molebdenum, dan
titanium.

(e). Logam radioaktif . misalnya : uranium dan radium. Dalam penggunaan dan
pemakaian pada umumnya, logam tidak merupakan logam murni melainkan logam
paduan. Logam murni dalam pengertian ini adalah logam yang tidak dicampur
dengan unsur lainnya atau pengertian lain yaitu yang diperoleh dari alam (hasil
tambang) dalam keadaan murni dengan kadar kemurnian 99,99 %. Dengan
memadukan dua logam atau lebih dapat diperoleh sifat-sifat yang lebih baik dari
pada logam aslinya. Memadukan dua logam yang lemah dapat diperoleh logam
paduan yang kuat dan keras. Misalnya tembaga dan timah, keduanya adalah logam
yang lunak, bila dipadukan menjadi logam yang keras dan kuat dengan nama
perunggu. Besi murni adalah bahan yang lunak sedangkan zat arang (bukan logam)
adalah bahan yang rapuh, paduan besi dengan zat arang menjadi baja yang keras
dan liat. Logam pada umumnya terdapat di alam (tambang) dalam bentuk bijih-bijih
berupa batuan atau mineral. Bijih logam tersebut masih terikat dengan unsur-unsur lain
sebagai oksida, sulfida atau karbonat.

Keterangan Umum Unsur besi :


Nama, Lambang, Nomor atom besi, Fe, 26
Deret kimia logam transisi
Golongan, Periode, Blok 8, 4, d
metalik mengkilap
keabu-abuan
Penampilan

Massa atom 55,845(2) g/mol


Konfigurasi elektron [Ar] 3d6 4s2
Jumlah elektron tiap kulit 2, 8, 14, 2
Ciri-ciri fisik
Fase padat
Massa jenis (sekitar suhu kamar) 7,86 g/cm
Massa jenis cair pada titik lebur 6,98 g/cm
1811 K
Titik lebur
(1538 C, 2800 F)
3134 K
Titik didih
(2861 C, 5182 F)
Kalor peleburan 13,81 kJ/mol
Kalor penguapan 340 kJ/mol
Kapasitas kalor (25 C) 25,10 J/(molK)
Tekanan uap
P/Pa 1 10 100 1k 10 k 100 k
Pada T/K 1728 1890 2091 2346 2679 3132
Ciri-ciri atom
Struktur kristal kubus pusat badan
2, 3, 4, 6
Bilangan oksidasi
(oksida amfoter)
Elektronegativitas 1,83 (skala Pauling)
Energi ionisasi pertama: 762,5 kJ/mol
ke-2: 1561,9 kJ/mol
ke-3: 2957 kJ/mol
Jari-jari atom 140 pm
Jari-jari atom (terhitung) 156 pm
Jari-jari kovalen 125 pm
Lain-lain
Sifat magnetik feromagnetik
Resistivitas listrik (20 C) 96,1 nm
Konduktivitas termal (300 K) 80,4 W/(mK)
Ekspansi termal (25 C) 11,8 m/(mK)
Kecepatan suara (suhu kamar) (elektrolitik)
(pada wujud kawat) 5120 m/s
Modulus Young 211 GPa
Modulus geser 82 GPa
Modulus ruah 170 GPa
Nisbah Poisson 0,29
4,0
Skala kekerasan Mohs

Pada logam ferro. Besi merupakan logam yang penting dalam bidang teknik,
tetapi besi murni terlalu lunak dan rapuh sebagai bahan kerja, konstruksi atau
pesawat. Oleh karena itu besi selalu bercampur dengan unsur lain, terutama zat
arang/karbon. Sebutan besi dapat berarti :

1. Besi murni dengan simbol kimia Fe yang hanya dapat diperoleh dengan
jalan reaksi kimia.
2. Besi teknik adalah yang sudah atau selalu bercampur dengan unsur lain.
Besi teknik terbagi atas tiga macam yaitu :
3. Besi mentah atau besi kasar yang kadar karbonya lebih besar dari 3,7%.

4. Besi tuang yang kadar karbonya antara 2,3 sampai 3,6 % dan tidak dapat
ditempa. Disebut besi tuang kelabu karena karbon tidak bersenyawa secara
kimia dengan besi melainkan sebagai karbon yang lepas yang memberikan
warna abu-abu kehitaman, dan disebut besi tuang putih karena karbon
mampu bersenyawa dengan besi.

5. Baja atau besi tempa yaitu kadar karbonya kurang dari 1,7 % dan dapat
ditempa.

Logam ferro juga disebut besi karbon atau baja karbon. Bahan dasarnya adalah
unsur besi (Fe) dan karbon ( C) , tetapi sebenarnya juga mengandung unsur lain
seperti : silisium, mangan, fosfor, belerang dan sebagainya yang kadarnya relatif
rendah. Unsur-unsur dalam campuran itulah yang mempengaruhi sifat-sifat besi
atau baja pada umumnya, tetapi unsur zat arang (karbon) yang paling besar
pengaruhnya terhadap besi atau baja terutama kekerasannya. Pembuatan besi atau
baja dilakukan dengan mengolah bijih besi di dalam dapur tinggi yang akan
menghasilkan besi kasar atau besi mentah. Besi kasar belum dapat digunakan
sebagai bahan untuk membuat benda jadi maupun setengah jadi, oleh karena itu,
besi kasar itu masih harus diolah kembali di dalam dapur-dapur baja. Logam yang
dihasilkan oleh dapur baja itulah yang dikatakan sebagai besi atau baja karbon,
yaitu bahan untuk membuat benda jadi maupun setengah jadi.

Proses pembuatan besi :

Bahan baku pembuatan besi adalah bijih besi yang dapat berupa senyawa oksida,
karbonat, dan sulfida serta tercampur dengan unsur lain misalnya silikon. Bijih besi di
olah dalam tanur atau dapur tinggi untuk menghasilkan besi kasar. Besi kasar adalah
bahan baku untuk pembuatan besi cor, besi tempa dab baja. Baja adalah logam paduan
antara besi dan karbon dengan kadar karbon maksimum 1,7%, besi cor adalah logam
panduan antara besi tempa adalah baja yang mempunyai kadar karbon rendah, dilihat
dari kegunaanya maka besi dan baja campuran merupakan peran yang penting dalam hal
pembangunan, transportasi dan peralatan mesin.

Pembuatan besi kasar :

Bahan utam nya adalaah bijih besi berupa hematite (Fe2SO3), magnetic, siderite dan
himosit. Bijih besi di campur dengan kokas/ batu kapur yang dilebur dalam tanur tinggi,
komposisi yang di hasilkan yergantung pada jenis bijih yang digunakan

a. Tanur tinggi :

Diameter tanur adalah sekitar 8 m dan tingginya mencapai 60 m, kapasitas per/hari


sekitar 700-1600 mg besi kasar, bahn baku bijih, kokas, batu kapur di naikkan ke puncak
tanur lalu di masukkan dalam hopper. Dan bahan tersebut disusun secara berlapis-lapis,
selanjutnya uadara panas di hembuskan melalui typer sehingga memungkinkan kokas
terbakar scara efektif dan untuk terbentuknya karbon di oksida yang bereaksi dengan biji
besi dan kemudian menghasilkan besi dan gas C02

b. Reduksi langsumg

Pada proses ini bijih besi bereaksi dengan gas atau bahan padat reduksi memebentuk besi
Spons , dimana bijih besi pellet tersebut direaksikan dengan gas alam dalam dua unitpembuat
berbentuk butiran kemudian diolah lebih lanjut dalam dapur listrik, disini besi spons
bersama-sama besi tua (scrap) dan paduan besi dicampurmenjadi bilet baja

penolahan besi kasar

Pengolahan besi kasar Besi kasar yang dihasilkan memrlukan pengolahan lebih
lanjut, umumnya besi kasar di tuangkan dalam cetakan untuk di cairkan kembali
nantinya atau dapat puladiolah langsungdengan pengolahan lanjut dapat Diperoleh
besi karbon rendah ( wrough iron) , baja , besi cor , bei tempa /besi cor nodular

Jenis Baja Paduan

Berdasarkan unsur-unsurcampuran dan sifat dari baja maka baja paduan dapat digolongkan
menjadi baja dengan kekuatan tarik yang tinggi,tahan paakai,tahan karat,dan baja tahan panas.
1.Baja Dengan Kekuatan Tarik Yang Tinggi
Baja ini mengandung mangan,nikel,kromium dan sering juga mengandung vanadium dan dapat
digolongkan seperti berikut:
a.Baja Mangan
baja ini mengandung 0,35%C dan 1,5%Mn dan baja ini termasuk baja murah tetapi
kekuatannya baik.baja ini dapat didinginkan dengan minyak karena mengandung unsur
mangan sehingga temperatur pengerasannya rendah dan menambah kekuatan struktur feritnya.
b.Baja Nikel
baja ini mengandung 0,3%C,dan 0,3%Ni dan 0,6%Mn seta mempunyai kekutan dan kekerasan
yang baik,dapaat didinginkan dengan minyak karena mengandung unsur nikel yang membuat
temperatur pengerasnyarendah.baja ini dapat digunakan untuk poros engkol,batang
penggerak,dan penggunan lainnya yang hampir sama.
c.Baja Nikel Kromium
baja inimenggandung 0,3%C, 4,35%Ni, 1,25%Cr dan 0,5%Mn (mengandung nikel dan
kromium yang tinggi),mempunyai kecepatan pendinginanyangb rendah sehingga pendinginan
dapat dilakukan dalam hembusan udara dan distrosi diperkecil.Apabila unsur krom yang
dicampur sendiri kedalam baja akan menyebabkan kecepatan pendinginan kritis yang amat
rendah,tetapi apabila dicampur dengan nikel akan diperoleh baja yang bersifat liat.
d.Baja Kromium Vanadium
jika baja ini ditambahkan sekitar 0,5%vanadium sehingga dapat memperbaiki ketahanan baja
kromium terhadap guncangan atau getaran dan membutnya dapat diteempa dan ditumbuk
dengan mudah,apabila vanadium menggantikan nikel maka baja lebih cenderung
mempengaruhi sifat-sifatny secara menyeluruh
2.Baja Tahan Pakai
Berdasaarkan unsur-unsur campuran yang larut didalamnuya,baaja terdiri dua macam ,yaitu
baja mangan berlapis austenite dan baja kromium.
a.Baja Mangan Berlapis Austenite
baka ini pada dasrnya mengandung 1,2%C,12.5% Mn,dan 0,75%SI.Selain itu juga mengandung
unsur-unsur berbentuk karnit seperti kromium atau vanadium yang kekuatannya lebih baik.
b.Baja Kromium
Jenis ini 1%engandung 1%C, 1,4Cr, dan 0,45%Mn.Apabila baja ini mengandung unsur
karbon tinggi yang bercampur bersama-sama dengan kromium akam menghasilkan kekerasan
yang tinggi sebagai hasil pendinginan dengan minyak.Baja ini digunakan untuk peluru bulat dan
peralatan penggiling apdi
3.Baja Tahan Karat
Baja tahan karat mempunyai seratus lebih jenis yang berbeda-beda.Akan tetapi,seluruh
baja ini mempunyai satu sifat karena kandungan kromium yang membutanya tahan terhadap
karat.Baja tahaan karaat dapat dibagi kedalam tiga kelompok dasar yaakni:baja tahan karat
berlapis ferit,berlapis austenit,dan berlapis mertensit
a.Baja Tahan Karat Ferit
Baja ini mengandung unsur karbon yang rendah (sekitar 0,04%C) dan sebagian besar
dilarutkan didalam besi.Sementara itu,unsur lainnya yaitu kromium sekitar13%-20% dan
tambahan kromium tergantung pada tingkat ketahanan karat yang diperrlukan.Baja ini tidak
dapat dikeraskan dengan cara disepuh.untuk kadar 20% kromium digunakan untuk taabung
sinar katoda.

b.Baja tahaan karat austeni


Baja tahan karat austenit mengandung nikel dankromium yang amat tinggi,nikel
membuat temperatur transformasinya rendah,sedangkan kromiumakan membuat kecepatan
pendinginan kritisnya rendah. Kebanyakan baja tahan karat austenit ini mengandung sekitar
18%kromium dan 8%nikel.Campuran kedua unsur ini menghasilkan struktur lapisan austenit
pada temperatur kamar.Baja ini tidak dapat dikeraskan melalui perlakuan panas,teap dapat
disepuh panas.
c.Baja tahan karat mertensit
Baja ini mengandung sejumlah besar unsur karbon dan dapat dikeraskan melalui
perlakuan panas, juga mempengaruhi sift-sifatnya melalui pengerasan dan penyepuhan.Baja
ini mengadung 0,18%C, 13%Cr, dan 0,5%Mn .
Karakteristik Logam Besi dan Baja

Karakteristik logam besi dan baja meliputi sifat sifat yang terkandung
didalamnya, seperti sifat mekanika, sifat fisika, dan sifat kimia dari unsur logam
paduan.

Sifat Mekanika Besi dan Baja

Sifat logam besi dan baja pada pembebanan tarik


BIla logam besi dan baja dibebani dengan beban tarik maka akan mengalami
deformasi , yaitu perubahan ukuran dan bentuk karena pengaruh beban yang
dikenakan pada bahan tersebut. Deformasi sendiri dapat terjadi secara plastis dan
elastic, dimana dalam deformasi plastis bahan mengalami perubahan bentuk yang
tetap walaupaun beban yang mnyebabkan deformasi ditiadakan. Sedangkan
deforfasi elastic bahan akan mengalami perubahan deformasi dan akan segera
hilang atau kembali keposisi semula apabila beban yang menyebabkan deformasi
ditiadakan.

Sifat logam besi dan baja pada pembebanan dinamis - fatige


Bahan besi dan baja apabila mendapat beban dinamis seiring waktu akan
mengalami kelelahan dan patah atau lebih dikenal dengan sifat Fatige bahan,
meskipun beban itu masih dibawah kekuatan statisnya. Kelelahan adalah gejala
patah dari bahan logam besi dan baja karena beban yang berulang ulang dengan
beban yang berubah ubah.Sedangkan kekuatan kelelahan suatau logam besi dan
baja adalah tegangan bolak balik tertentu yang dapat ditahan bahan logam sampai
banyak balikan tertentu. Sementara itu batas kelelahan adalah tegangan bolak balik
tertinggi yang dapat ditahan oleh logam besi dan baja sampai banyak balikan tak
terhingga.

Sifat logam besi dan baja pada beban tiba tiba


Apabila deformasi mempunyai kecepatan regangan yang tinggi maka bahan logam
besi dan baja akan mengalami patah getas, akibat bahan dikenai beban secara tiba
tiba. Untuk melihat sifat tersebut dilakukan percobaan pukul, yang dilakukan
pada batang uji dan diberikan tarikan standart yang telah ditentukan.

Sifat logam besi dan baja pada beban geser dan puntir
Pengujian geser akan sulit dialkukan dengan cara memberiakn beban berlawanan
pada satu titik yang berlainan ( jika terletak pada suatau garis lurus dan salah satu
arah beban ) karena akan terjjadi pembengkokan. Hal yang lebih praktis untuk
dilakukan adalah dengan memberikan beban punter pada sumbu suatu bahan
yang berbentuk tabung. Pada pengujian ini besar regangan geser tidakalah sama
dari permukaan ke pusat, tegangan permukaan maksimum dan di sumbu nol.

Sifat logam besi dan baja terhadap redaman logam


Apabila logam besi dan baja ditarik ataupun ditekan sehingga mengalami
deformasi elastic, kemudian beban tersebut dihilangkan maka energy yang
dibutuhkan untuk mengubah bentuk asal selalu lebih rendah dari pada energy
untuk deformasi elastic. Hal ini dikarenakan penekanan dan tarikan tersebut. Hal
ini dikarenakan adanya tahanan dalam dari bahan logam tahanan dalam logam ini
sendiri adalah kemampuan logam untuk meredam beban atau getaran tiba tiba .

Sifat logam besi dan baja terhadap kekerasan bahan logam


Kekerasan adalah ketahanan bahan logam besi dan baja terhadap deformasi plastis
karena pembebanan setempat pada permukaan yang berupa goresan atau
penekanan. Sifat ini banyak kaitannya dengan sifat kekutan bahan, daya tahan aus,
dan sifat mampu mesin ( dapat dikerjakan dengan mesin ) cara pengujian ada 3
macam : denagn goresan, menjatuhkan bola, dan penekanan.

Sifat logam besi dan baja terhadap penekanan


Untuk bahan logam besi dan baja getas besaran sifat tekanan cenderung lebih
tinggi dari sifat tariknya. Contoh besi cor kelabu sifat kuat tekan 4 kali lebih besar
dari sifat kuat tariknya.

Sifat logam besi dan baja terhadap sifat plastis bahan


Dalam hala ini yaitu kemampuan bahan logam besi dan baja yang dalam keadaan
padat dapat diubah bentuknya tanpa mengalami pecah. Sifat ini perlu diketahui
untuk pengolahan bentuk suatu logam. Pada suhu tinggi bahan logam ini
mempunyai sifat plastis yang baik dan cenerung bertambah seiring kenaikan suhu.
Logam yang tidak plastis pada suhu tinggi disebut logam getas panas, yaitu mudah
retak karena deformasi yang disebabkan adanya beban pada suhu tersebut. Apabila
hal ini terjadi pada suhu normal disebut getas dingin.

Sifat logam besi dan baja terhadap relaksasi bahan


Dalam hal ini sifat logam besi dan baja mengalami pertambahan panjang secara
terus menerus pada beban yang konstan. Apabila suatu bahan mengalami
pembebanan tarik tertentu dan tetap maka pertambahan panjangnya mungkin
tidak akan berhenti sampai ia patah atau mungkin berhenti tergantung pada
besarnya beban tarik tersebut.

Sifat Fisika Besi dan Baja

Hal ini karena pengruh peristiwa fisik, seperti adanya pengaruhpanas dan listrik.
Karena sifat dari pengaruh panas antara lain bhan logam besi dan baja akan
mengalami pencairan, perubahan ukuran dan struktur karena proses pemanasan.
Kemudian pemgaruh dari sifat listrik yang terkenal adalah tahanan dari suatu
bahan logam terhadap aliran listrik ataupun sebaliknya sebagai penghantar.

LogamBesi (Ferrous Metal)

Logam besi didapat di alam (ditambang) antara lain

-Berbentuk batu, contoh batu besi merah (Fe2O3).


-Berbentuk pasir, contoh pasir besi titan (TiO2).
-Berbentuk halus, contoh pasir besi spat (Fe2CO3)

Bijih besi ini sebelum diolah ke dalam dapur-dapur untuk mendapatkan


bentuk/struktur sesuai dengan yang diinginkan.Berikut ini kita bahas satu persatu
dapur-dapur untuk mengolah bijihbijih besi menjadi besi tuang atau baja sesuai
dengan yang kita inginkan.

Sifat-sifat logam secara umum :


Didalam merencanakan suatu kontruksi, pemilihan bahan-bahan yang akan
dipergunakan harus disesuaikan dengan sifat-sifat logam tersebut.
Yaitu :

1 Penghantar Listrik yang Baik. Daya hantar listrik pada logam, disebabkan
karena adanya elektron valensi yang mudah bergerak. elektron-elektron
valensi tersebut bebas bergerak dalam medan listrik yang ditimbulakan
sumber arus sehingga listrik dapat mengalir melalui logam.

2 Penghantar Panas Yang Baik . Logam adalah konduktor panas yang baik
Sama halnya dengan daya hantar listrik, daya hantar panas juga disebabkan
adanya elektron yang dapat bergerak dengan bebas. bila bagian tertentu
dipanaskan, maka elektron-elektron pada begian logam tersebut akan
menerima sejumlah energi sehingga energi kinetisnya bertambah dan
gerakannya makin cepat. Elektron-elektron yang bergerak dengan cepat
tersebut menyerahkan sebagian energi kinetisya kepada elektron lain
sehingga seluruh bagian logam menjadi panas dan naik suhunya.

3 Dapat Ditempa (Malleability) ,Ditarik (Ductility) dan Dibengkokkan/ulet


(Toughness) Logam digambarkan sebagai sesuatu yang dapat ditempa (dapat
dipipihkan menjadi bentuk lembaran), Maksudnya bahwa logam itu
mempunyai suatu sifat yang mampu dibentuk dengan suatu gaya, baik
dalam keadaan dingin maupun panas tanpa terjadi retak pada
permukaannya, misalnya dengan hammer (palu)., dapat ditarik (Ductility)
(dapat ditarik menjadi kawat). Hal ini karena kemampuan atom-atom logam
untuk menggelimpang antara atom yang satu dengan atom yang lain
menjadi posisi yang baru tanpa memutuskan ikatan logam. Jika tekanan
yang kecil dikenakan pada logam, lapisan atom akan mulai menggelimpang
satu sama lain. Jika tekanan tersebut dilepaskan lagi, atom-atom tersebut
akan kembali pada posisi asalnya. Pada kondisi seperti itu, logam dikatakan
menjadi elastis.
Jika tekanan yang lebih besar dikenakan pada logam, atom-atom akan
menggelimpang satu sama lain sampai pada posisi yang baru, dan logam
berubah secara permanen.

logam Dapat ditempa, dibengkokkan dan ditarik Karena elektron valensi mudah
bergerak dalam kristal logam, maka elektron-elektron tersebut mengelilingi ion
logam yang bermuatan positif secara simetri, karena gaya tarikan antara ion logam
dan elektron valensi sama kesegala arah. Ikatan dalam kisi kristal logam tidak kau
seperti pada ikatan dalam senyawa kovalen, sebab dalam kisi kristal logam tidak
terdapat ikatan yang terlokalisasi. Karena gaya tarik setiap ion logam yang
bermuatan positif terhadap elektron valensi sama besarnya, maka suatu lapisan ion
logam yang bermuatan positif dalam kisi kristal mudah bergeser. Toughness (sifat
Ulet) Yakni kemampuan suatu logam untuk dibengkokan beberapa kali tanpa
mengalami retak. Bila sebuah ikatan logam putus, maka segera terbentuk ikatan
logam baru. karena itu logam dapat ditempa menjadi sebuah lempeng yang sangat
tipis dan ditarik menjadi kawat yang halus dan mudah dibengkokkan.

4 Mengkilap Jika Digosok atau Terkena Cahaya. Bila cahaya tampak jatuh
pada permukaan logam, sebagian elektron valensi yang mudah bergerak
akan tereksitasi. Ketika elektron yang tereksitasi kembali pada keadaan
dasarnya, maka energi cahaya dengan panjang gelombang tertentu akan
dipancarkan kembali . Peristiwa ini dapat menimbulkan sifat kilap yang
khas untuk logam.
5 . Memilki Kerapatan Relatif Tinggi
Sifat kerapatan logam menunjukkan struktur logam, seperti pada gambar :

Tipe a : struktur kubus sederhana (sc = simple cubic)


Tipe b : struktur kubus berpusat tubuh (bcc = body centered cubic)
Tipe c : struktur kubus berpusat muka (fcc = face centered cubic)

6 Berwujud Padat, Keras, dan Kuat Pada Suhu Kamar, Kekerasan logam
Hardness(kekerasan)Yakni ketahanan suatu logam terhadap penetrasi atau
penusukan indentor yang berupa bola baja, intan piramida, dll. Penggelimpangan
lapisan atom antara yang satu dengan yang lain ini dihalangi oleh batas butiran
karena baris atom tidak tersusun sebagai mana mestinya. Hal ini mengakibatkan
semakin banyak batas butiran (butiran-butiran kristal lebih kecil), menyebabkan
logam lebih keras. Untuk mengimbangi hal ini, karena batas butiran merupakan
suatu daerah dimana atom-atom tidak berkaitan dengan baik satu sama lain,
logam cenderung retak pada batas butiran. Kenaikan jumlah batas butiran tidak
hanya membuat logam menjadi semakin kuat, tetapi juga membuat logam
menjadi rapuh.,kecuali Raksa (Hg) ,Hal ini dikarenakan penataan atom-atom
pasa logam.,

7 Weldability Merupakan kemampuan suatu logam untuk dapat


dilas, baik dengan menggunakan las listrik maupun dengan las karbit (gas).

8 Corrosion resistance (tahan korosi) Yakni : kemampuan suatu


logam untuk menahan korosi atau karat akibat kelembaban udara, zat-zat
kimia, namun pada logam besi sanngat rentan terkena korosi .

9 Tahan Impact Maksudnya sifat yang dimiliki oleh suatu logam


untuk dapat tahan terhadap beban kejut.
10 nachinibility Kemampuan suatu logam untuk dikerjakan dengan mesin,
misalnya : dengan mesin bubut, Milling, dll.

Macam-Macam Sifat Logam berdasarkan pemakaiannya :

Sifat Mekanis

Sifat mekanis suatu logam adalah kemampuan bahan untuk menahan beban, baik
beban statis, dinamis, atau berubah-ubah pada berbagai keadaan, dengan suhu
tinggi maupun dibawah nol derajat. Sifat mekanis dari logam tersebut berupa
kekenyalan, kekuatan, keuletan, kekerasan, kegetasan, ketahanan ausnya, batas
penjalaran, dan kekuatan tekan. Ketentuan mengenai sifat mekanis itu menyangkut
lamanya menerima beban, keadaan lingkungan, frekuensi pembebanan dan
kecepatannya, keadaan suhu pada waktu pembebanan, besarnya beban dan
kekuatan menekan bahan percobaan.

Sifat Fisis

Sifat fisis suatu logam adalah bagaimana keadaan logam itu apabila mengalami
peristiwa fisika, misalnya keadaan pada waktu terkena pengaruh panas dan
pengaruh listrik. Karena pengaruh panas yang diterimanya pada suhu tertentu,
bahan akan mencair atau hanya mengalami perubahan bentuk dan ukuranya. Dari
sifat fisis ini dapat ditentukan titik cair suatu bahan dan titik didihnya, sifat
menghantarkan panas, keadaan pemuaian pada waktu menerima panas, perubahan
bentuknya karena panas, dan sebagainya. Pengaruh panas yang diterima oleh suatu
bahan dengan sendirinya dapat berhubungan dengan sifat mekanis.

Misalnya dalam proses penyepuhan, bahan yang dipanaskan pada suhu tertentu
dan kemudian didinginkan dengan cepat, bahan tersebut akan menjadi keras atau
apabila bahan yang dipanaskan kemudian didinginkan dengan perlahan-lahan
akan menjadi lebih lunak.

Sifat Kemis

Sifat kemis atau sifat kimia adalah dimana bahan tersebut mampu menahan
adanya zat kimia yang dikenakan pada bahan tersebut. Misalnya apakah bahan itu
larut atau terjadi reaksi apabila terkena larutan asam, basa, dan garam. Apakah
terjadi oksidasi bila terkena larutan atau bahan lain. Kelarutan bahan tersebut
terhadap zat kimia berhubungan erat dengan ketahanan bahan terhadap
lingkungannya. Misalnya korosi pada logam, peristiwa ini disebabkan oleh reaksi
kimia langsung dan elektro kimia, maka sifat kimia dari suatu logam sangat perlu
diketahui dalam hal pemilihan bahan untuk suatu konstruksi.

Sifat teknologis

Sifat teknologis merupakan kemampuan suatu bahan dalam proses pengerjaannya


secara teknis. Sifat-sifat itu meliputi ; kemampuan bahan untuk dilas, kemampuan
untuk dikerjakan dengan mesin, kemampuan untuk bahan tuangan dan
kemampuan untuk penempaan. Sifat-sifat teknologis dari suatu bahan itu perlu
diketahui sebelum pengolahan bahan dilakukan, misalnya mampukah bahan itu
dikerjakan dengan mesin bubut dengan hasil yang baik, dapatkah bahan itu
dituang atau di cor tanpa penyusutan ukuran dan sebagainya. Dalam hubungannya
dengan sifat mekanis suatu logam, dapat dibedakan dalam berbagai keadaan beban
sebagai berikut :

Sifat Mekanis dalam Pembebanan Tarik

Bila suatu logam menerima beban tarik, maka logam tersebut akan mengalami
perubahan bentuk dan ukuran akibat beban yang diterima, jika perubahan bentuk
dan ukuran tersebut menjadi hilang kembali setelah beban dilepaskan, bahan
tersebut dikatakan memiliki sifat elastis dan perubahan bentuknya disebut
deformasi elastis. Jika perubahan bentuk dan ukuran tersebut tetap ada meskipun
beban telah dilepaskan dan mengalami pertambahan panjang atau pengecilan
penampang, bahan tersebut bersifat plastis dan perubahan bentuknya disebut
deformasi palstis.

Sifat Mekanis dalam Pembebanan Dinamis

Kekuatan suatu logam dalam menerima beban bolak-balik, serta kemampuan


untuk menahannya dalam beberapa kali, bahan tersebut dikatakan tahan patah
(ulet). Beban yang diterima disebut beban dinamis, sedangkan tegangan bolak-balik
tertinggi yang mampu ditahan oleh bahan itu disebut batas kelelahan atau tegangan
patah. Pada beban tarik dan beban dinamis, apabila patahanya berserat halus,
berbentuk lancip dan adakalanya berbentuk mangkuk dinamakan patahan liat.
Apabila patahanya hampir rata berkristal kasar dikatakan patahan getas.

Mekanis pada Beban kejut

Beban kejut umumnya diterima oleh bahan pada saat ada gaya pukul atau beban
yang diterima secara tiba-tiba. Suatu bahan yang memiliki ketahanan patahan pada
beban kejut dan pada suhu yang tinggi, disebut bahan itu liat atau ulet. Dalam
suatu pembebanan sampai patah apabilah berlangsung pada suhu yang lebih tinggi
dan besarnya gaya yang diterima lebih besar, bahan itu dikatakan lebih liat.
Apabila gaya yang diterima lebih kecil dan dengan suhu yang lebih rendah
dikatakan bahan itu lebih getas.

Sifat Mekanis untuk Kekerasan Bahan

Kekerasan adalah sifat mekanis dari suatu bahan terhadap perubahan bentuk
karena suatu goresan atau penekanan. Suatu bahan yang mampu menahan goresan
dari bahan lain dan tidak tergores, berarti bahan itu lebih keras. Jika bahan
tersebut mampu menahan goresan, berarti akan mampu digunakan untuk menahan
beban gesek yang berarti tahan terhadap keausan dan dapat dikerjakan dengan
mesin.

Sifat Mekanis terhadap Beban Geser dan Puntiran

Beban geser adalah pembebanan yang terjadi pada tempat yang berlainan pada
arah yang berbeda atau pada arah berlawanan. Pada pembebanan yang demikian
ini bahan akanmendapat kemungkinan pembengkokan dan memuntir. Suatu bahan
dikatakan memiliki kekuatan bengkok yang besar atau memiliki kekuatan puntir
yang besar, apabila bahan tersebut mampu menahan gaya puntiran yang besar
serta memiliki struktur kristal yang homogen (rapat), bengkokan dan puntiran ini
berhubungan erat dengan sifat ketahanan tarik dan kekerasan bahan.

Sifat Mekanis dalam Peredaman

Sifat redam suatu bahan adalah sifat bahan dalam menerima beban kejut atau
getaran. Bahan memiliki sifat redam yang baik apabila tahanan redamnya besar.
Tahanan redam adalah kemampuan bahan untuk meredam getaran dan beban
yang tiba-tiba, sedangkan tahanan redam suatu bahan dikatakan tinggi apabila
bahan tersebut dapat lebih berhenti sampai batas putusnya. Sifat penjalaran ini
juga berhubungan dengan keuletan dan kekerasannya.

Sifat Penekanan

Bahan dikatakan getas apabila sifat tekanannya lebih tinggi dari pada sifat
tariknya, bahan yang keras lebih kuat menahan beban tekan dari pada menahan
beban tarik, sebaliknya beban yang lunak tetapi ulet akan lebih mampu beban tarik
dari pada menahan beban tekan.

Struktur logam

Susunan atom-atom. Logam merupakan struktur raksasa dari atom-atom yang


berikatan satu sama lain melalui ikatan logam. Raksasa menunjukkan jumlah
yang sangat banyak tetapi jumlah atom yang terlibat sangat bervariasi tergantung
pada ukuran potongan logam.

Koordinasi 12

Kebanyakan logan adalah terjejal (close packed) yakni, struktur tersebut memuat
atom sebanyak mungkin pada volum yang tersedia. Setiap atom pada struktur
mengalami 12 sentuhan dari atom tetangganya. Keadaan logam yang seperti ini
digambarkan sebagai terkoordinasi 12.

Tiap atom memiliki 6 sentuhan dari atom yang lain pada tiap lapisan.

Dan juga tiga atom yang menyentuhnya pada lapisan diatasnya dan tiga atom yang
lain pada lapisan dibawahnya.

Diagram yang kedua tersebut menunjukkan lapisan yang terletak di atas lapisan
yang pertama. Lapisan tersebut akan saling berhubungan dengan lapisan dibagian
bawahnya. (Keduanya tersusun dengan cara penempatan yang berbeda dengan
lapisan yang ketiga pada struktur terjejal, tetapi hal ini dipelajari pada
pembahasan tingkat dasar)

Koordinasi 8

Beberapa logam (khususnya yang terletak pada golongan 1 pada tabel periodik)
terjejal kurang efektif, atom-atom logam tersebut hanya memiliki 8 sentuhan atom
tetangganya. Inilah yang disebut dengan terkoordinasi 8.

Diagram sebelah kiri menunjukkan bahwa tidak ada atom yang saling bersentuhan
satu sama lain pada satu lapisan yang sama. Atom-atom tersebut hanya tersentuh
oleh atom pada lapisan di atas dan dibawahnya. Diagram sebelah kanan
menunjukkan 8 atom (4 di atas dan 4 di bawah) yang menyentuh atom yang
berwarna gelap).
Butiran kristal

Adalah sesuatu hal yang dapat menyesatkan jika mengira bahwa semua atom pada
sepotong logam tersusun pada cara yang teratur. Tiap potong logam terdiri dari
jumlah butiran kristal, yang sangat banyak, yang mana tiap butiran memiliki
daerah yang seragam. Pada atom yang terletak pada batas butiran dapat memiliki
struktur yang tidak lurus.

Pengontrolan ukuran butiran kristal

Jika kamu memiliki bagian logam yang murni, kamu dapat mengontrol ukuran
butiran kristal melalui perlakuan panas atau melalui pengerjaan logam. Pemanasan
logam cenderung untuk mengocok atom-atom logam menjadi susunan yang lebih
rapi penurunan jumlah batas butiran, dan juga membuat logam lebih lunak.
Pembantingan logam ketika logam tersebut mendingin cenderung untuk
memhasilkan butirn yang kecil. Pendinginan membuat logam menjadi keras. Untuk
memperbaiki kinerja ini, kamu dapat memanaskannya lagi. Kamu juga dapat
memutuskan susunan yang atom teratur melalui penyisipan atom yang memiliki
ukuran sedikit berbeda pada struktur logam. Alloy seperti kuningan (campuran
tembaga dan seng) lebih keras dibandingkan logam asalnya karena
ketidakteraturan struktur membantu pencegahan barisan atom tergelincir satu
sama lain.

Struktur unsur Kecenderungan dari non-logam ke logam jika anda turun


dalam satu golongan jelas terlihat pada struktur unsur-unsur itu sendiri. Karbon
pada posisi paling atas mempunyai struktur kovalen raksasa dengan dua allotropi
yang sangat dikenal intan dan grafit. Intan memiliki struktur tiga dimensi dari
atom-aton karbon yang masing-masing tergabung secara kovalen dengan 4 atom
lainnya. Gambar berikut menunjukkan bagian kecil dari strukturnya.

Struktur yang sama seperti ini ditemukan pada silikon, germanium, dan pada
salah satu allotropi timah "timah abu-abu" atau "alfa-timah". Allotropi yang
umum untuk timah ("timah putih" atau "beta-timah") merupakan logam dan
atom-atomnya terikat oleh ikatan logam. Strukturnya berupa terjejal yang
terdistorsi. Pada struktur terjejal, masing-masing atom dikelilingi oleh 12 atom
tetangga terdekat. Selanjutnya anda dapatkan timbal, atom-atomnya tersusun
dalam struktur logam berkoordinasi 12. Hal itu merupakan kecenderungan yang
jelas dari ikatan kovalen yang umum ditemukan pada non-logam dan ikatan logam
pada logam, dengan perubahan yang jelas, terdapat dua struktur yang sangat
berbeda pada timah.

Sifat-sifat fisik unsur logam

Titik leleh dan titik didih

Logam-logam cenderung memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi
karena kekuatan ikatan logam. Kekuatan ikatan berbeda antara logam yang satu
dengan logam yang lain tergantung pada jumlah elektron yang terdelokalisasi pada
lautan elektron, dan pada susunan atom-atomnya. Logam-logam golongan 1 seperti
natrium dan kalium memiliki titik leleh dan titik didih yang relatif rendah karena
tiap atomnya hanya memiliki satu elektron untuk dikontribusikan pada ikatan
tetapi ada hal lain yang menyababkan hal ini terjadi:

Unsur-unsur golongan 1 juga tersusun dengan tidak efektif (terkoordinasi 8),


karena itu tidak terbentuk ikatan yang banyak seperti kebanyakan logam.
Unsur-unsur golongan 1 memiliki ukuran atom yang rekatif besar (berarti
bahwa inti jauh dari elektron yang terdelokalisasi) yang juga menyebabkan
lemahnya ikatan.

Jika anda melihat kecenderungan titik leleh dan titik didih pada golongan 4 dari
atas ke bawah, sangat sulit membuat alasan yang masuk akal tentang pengaruh
perubahan dari ikatan kovalen ke ikatan logam. Kecenderungan menggambarkan
ikatan kovalen atau ikatan logam makin lemah dengan makin besarnya atom dan
makin panjang ikatan.

Titik leleh timah yang lebih rendah dibandingkan dengan timbal dikarenakan
timah membentuk struktur koordinasi 12 yang terdistorsi, bukan murni. Nilai titik
leleh dan titik didih timah pada tabel merupakan nilai untuk logam timah putih.
Kerapuhan
Terdapat perbedaan yang jelas antara non-logam dan logam jika anda melihat
kerapuhan unsurnya. Karbon sebagai intan, tentu, sangat keras menggambarkan
kekuatan ikatan kovalen. Namun demikian, jika anda memukulnya dengan palu,
intan akan pecah. Anda memerlukan energi yang cukup untuk memecah
keberadaan ikatan karbon-karbon. Silikon, germanium, dan timah abu-abu
(semuanya memiliki struktur yang sama dengan intan) juga berupa padatan yang
rapuh. Timah putih dan timbal mempunyai struktur logam. Atom-atom dapat
diputar satu sama lain tanpa menimbulkan kerusakan permanen pada ikatan logam
disebabkan oleh sifat-sifat logam yang umum seperti dapat ditempa dan dapat
diubah bentuknya. Timbal merupakan logam yang lunak.

Konduktivitas listrik
Karbon sebagai intan tidak menghantarkan listrik. Pada intan elektron terikat erat
dan tidak bebas bergerak. Tidak seperti intan (yang tidak menghantarkan listrik),
silikon, germanium, dan timah abu-abu merupakan semikonduktor. Timah putih
dan timbal merupakan logam yang dapat menghantarkan listrik. Hal itu
merupakan kecenderungan sifat konduktivitas karbon sebagai intan yang berupa
non-logam, dan timah putih dan timbal yang merupakan logam. Hal itu merupakan
kecenderungan sifat konduktivitas karbon sebagai intan yang berupa non-logam,
dan timah putih dan timbal yang merupakan logam. Mencoba menjelaskan
kecenderungan yang terjadi Karakteristik utama logam adalah membentuk ion
positif. Yang perlu dilakukan adalah mengamati faktor yang dapat meningkatkan
kemungkinan terbentuknya ion positif pada golongan 4 dari atas ke bawah.

Elektronegativitas
Elektronegativitas merupakan ukuran kecenderungan suatu atom untuk menarik
elektron. Biasanya diukur dengan skala Pauling, dimana unsur yang paling
elektronegatif (fluor) elektronegativitasnya 4. Suatu atom yang
elektronegativitasnya rendah, kurang kuat menarik elektron. Artinya bahwa atom
ini akan cenderung kehilangan pasangan elektron bila berikatan dengan atom lain.
Atom yang kita amati cenderung membawa muatan positif parsial atau membentuk
ion positif. Sifat logam biasanya dikaitkan dengan elektronegativitas yang rendah.

Karena itu sepertinya tidak ada kecenderungan hubungan antara non-logam


hingga logam dengan elektronegativitas.

Energi ionisasi
Jika anda memikirkan pembentukan ion positif, cara tepat untuk memulai adalah
bagaimana energi ionisasi berubah dari atas ke bawah pada golongan 4. Energi
ionisasi didefinisikan sebagai energi yang diperlukan untuk melepas satu elektron
terluar, dinyatakan dalam kJ mol-1.
energi ionisasi cenderung turun dari atas ke bawah dalam satu golongan
meskipun ada sedikit peningkatan pada timbal. Kecenderungan ini karena:

Atom-atom menjadi lebih besar karena bertambahnya elektron. Elektron


terluar makin jauh dengan inti atom, sehingga daya tarik inti kurang dan
elektron lebih mudah lepas.
Elektron terluar terlindungi dari pengaruh inti dengan bertambahnya
elektron yang lebih dalam.
Dua pengaruh tersebut lebih besar dibanding pengaruh kenaikan muatan
inti.

Ikatan Logam

Dalam kristal logam, setiap atom melepaskan elektron valensinya sehingga


membentuk awan elektron dan kation yang bermuatan positif dan tersusun rapat
dalam awan elektron tersebut. Ion logam yang bermuatan positif tersebut terdapat
pada jarak terttentu satu sama lain dalam kristalnya. Karena elektron valensi tidak
terikat pada salah satu ion logam atau pasangan ion logam, tapi terdelokalisasi
terhadap semua ion logam, maka elektron valensi tersebut bebas bergerak ke
seluruh bagian dari kristal logam, sama halnya dengan molekul-molekul gas yang
dapat bergerak dengan bebas dalam ruangan tertentu.

Jadi menurut teori ini, kristal logam terdiri dari kumpulan ion logam bermuatan
positif di dalam larutan elektron yang mudah bergerak. Ikatan logam terdapat
antara ion logam positif dan elektron yang mudah bergerak tersebut.

Logam yang ada dialam kita temukan sebagai zat tunggal atau unsur, dan
kita ketahui bahwa bagian terkecil dari unsur adalah atom, sehingga pasti logam
yang kita temukan tersusun oleh banyak atom logam. Ikatan logam terjadi karena
adanya saling meminjamkan elektron, namun proses ini tidak hanya terjadi antara
dua atau beberapa atom tetapi dalam jumlah yang tidak terbatas. Setiap atom
memberikan elektron valensinya untuk digunakan bersama, sehingga terjadi ikatan
atau tarik menarik antara atom-atom yang saling berdekatan. Jarak antar atom
dalam ikatan logam tetap sama, jika ada atom yang bergerak menjauh maka gaya
tarik menarik akan menariknya kembali ke posisi semula. Demikian pula jika
atom mendekat kesalah satu atom maka akan ada gaya tolak antar inti atom.

Jarak yang sama disebabkan oleh muatan listrik yang sama dari atom logam
tersebut, lihat Gambar 5.18.

Gambar 5.18. Ikatan Logam, dalam atom Magnesium

Pada ikatan logam, inti-inti atom berjarak tertentu dan beraturan


sedangkan elektron yang saling dipinjamkan bergerak sangat mobil seolah-olah
membentuk kabut elektron. Hal ini yang meyebabkan munculnya sifat daya
hantar listrik pada logam. Keteraturan dari logam karena adanya ikatan antar
atom, yang ditunjukan dengan jarak antar atom yang sama, dan atom-atom logam
tersusun secara teratur menurut suatu pola tertentu. Susunan yang teratur inilah
yang dinamakan dengan Kristal. Struktur Kristal pada logam cukup banyak, dalam
bahasan ini kita ambil dua struktur Kristal.Body Centered Cubic (BCC), kubus
berpusat badan, merupakan struktur kristal yang banyak dijumpai pada logam
Crom (Cr), Besi Alpha, Molebdenum (Mo), Tantalum (Ta) dan lain-lain. Struktur
kristal ini memiliki satu atom pusat dan dikelilingi oleh 8 atom lainnya yang
berposisi diagonal ruang. Ciri khas dari struktur Kristal ini adalah jumlah atom
yang berdekatan sebanyak 2 buah dan sering disebut dengan bilangan koordinasi.
Untuk lebih mudahnya perhatikan Gambar 5.19.

Gambar 5.19. Struktur Kristal kubus berpusat badan

Face Centered Cubic (FCC), kubus berpusat muka, struktur kristal ini banyak
dijumpai pada logam-logam seperti alumunium, besi gamma, Timbal, Nickel,
Platina, Ag, dan lai-lain. Atom pusat terletak pada setiap bidang atau sisi, dan
terdapat 6 atom. Sebagai ciri khas dari kristal ini, adalah bilangan koordinasinya 4.
Struktur kristal kubus berpusat muka disajikan pada Gambar 5.20.

Gambar 5.20. Struktur Kristal kubus berpusat badan

Jika kita perhatikan besi yang memiliki dua struktur Kristal yaitu besi
alpha (BCC) dan gamma (FCC), kedua kristal ini dapat terjadi pada suhu tinggi,
untuk alpha terjadi pada suhu sekitar 700oC sedangkan struktur gamma terjadi
pada suhu sekitar 1100oC. Material mempunyai lebih dari satu struktur kristal
tetapi dalam keadaan padat yang tergantung dari temperatur, maka inillah yang
disebut dengan Allotropy. Struktur Kristal tidak hanya dimiliki oleh logam, unsur
bukan logam juga dapat berbentuk Kristal. Di alam unsur karbon terdapat dalam
berbagai bentuk Kristal, seperti intan memiliki struktur kristal yang berbeda
dengan struktur kristal grafit maupun buckminsterfullerene (buckyball). Jika
sebuah material memiliki beberapa bentuk Kristal, material ini sering disebut juga
dengan polymorphism. Saat ini para ahli telah menemukan struktur Kristal dari
karbon yaitu nanotube. Struktur Kristal ini telah diujicobakan ke berbagai bidang
khususnya untuk miniaturisasi peralatan. Beberapa bentuk Kristal karbon
disajikan pada Gambar 5.21. Gas mulia yang kita temukan bukan merupakan atom
tunggal, namun sejumlah molekul atom dalam gas yang bergabung dan berikatan.
Contoh menarik Pembentukan kristal gas mulia seperti (He, Ne, dan Ar). Proses
tersebut diawali dari bentuk gas yang berubah menjadi cairan dilanjutkan dengan
pembentukan kristal yang memiliki titik leleh rendah. Kristal tersebut umumnya
transparan, dan bersifat sebagai isolator.

Gambar 5.21. Beberapa struktur kristal karbon yang telah ditemukan

Atom-atom dari gas memiliki orbital dengan elektron valensi yang terisi
penuh elektron, sehingga elektron-elektron valensi tidak memungkinkan lagi
membentuk ikatan. Pada kenyataannya atom-atom gas berinteraksi dan dapat
membentuk kristal. Proses ikatan terjadi karena atom gas inert mengalami distorsi
pada distribusi elektronnya walaupun sangat kecil, menyebabkan dispersi muatan
positif atau dispersi muatan negatifnya, sehingga terjadinya dipol yang bersifat
temporer dalam setiap atomnya, dan menimbulkan gaya tarik menarik. Gaya ini
diamati oleh Fritz London dan Van der Waals, sehingga gaya tarik menarik dikenal
dengan gaya Van der Waals atau gaya London. Gaya tarik menarik ini
menyebabkan terjadinya ikatan pada atom gas mulia (Gambar 5.22).

Gambar 5.22. Gaya Van der Waals atau Gaya London, proses diawali dengan
dispersi muatan dan dilanjutkan dengan interaksi dipol temporer antar atom

Ikatan logam yang terbentuk akibat adanya gaya tarik-menarik yang


terjadi antara muatan positif dari ion-ion logam dengan muatan negatif dari
elektron-elektron yang bebas bergerak.Atom-atom logam dapat diibaratkan seperti
bola pingpong yang terjejal rapat 1 sama lain.Atom logam mempunyai sedikit
elektron valensi, sehingga sangat mudah untuk dilepaskan dan membentuk ion
positif. Maka dari itu kulit terluar atom logam relatif longgar (terdapat banyak
tempat kosong) sehingga elektron dapat berpindah dari 1 atom ke atom lain.
Mobilitas elektron dalam logam sedemikian bebas, sehingga elektron valensi logam
mengalami delokalisasi yaitu suatu keadaan dimana elektron valensi tersebut tidak
tetap posisinya pada 1 atom, tetapi senantiasa berpindah-pindah dari 1 atom ke
atom lain.

Ikatan logam terbentuk dari unsur-unsur logam dimana unsur2 logam


tersebut melepaskan elektron valensinya untuk membentuk ikatan logam sehinnga
jika digambarkan akan terlihat seperti atom2 logam yang dikelilingi awan elektron.
Ikatan logam adalah ikatan yg terbentuk dari atom-atom logam. ikatan ini
cenderung unik karena kecenderungan atom logam utk stabil adalah dengan
melepaskan elektron. Gaya tarik menarik seperti pada molekul-molekul polar
dapat juga terjadi antara muatan positif dari ion-ion logam dengan muatan negatif
dari elektron-elektron yang bergerak bebas. Interaksi inilah yang dikenal sebagai
ikatan logam.
Dalam interaksi antar atom logam, ikatan kimia dibentuk oleh gaya tarik
menarik-menarik elektron oleh inti (nucleus) yang berbeda. Asalnya elektron milik
satu atom yang ditarik oleh inti atom tetangganya yang bermuatan +, dan elektron
ini disharing dg gaya tarik yang sama oleh inti lain yang mengitarinya. Akibat
jumlah elektron valensi yang rendah dan terdapat jumlah ruang kososng yang
besar, maka e- memiliki banyak tempat untuk berpindah. Keadaan demikian
menyebabkan e- dapat berpindah secara bebas antar kation-kation tersebut.
Elektron ini disebut delocalized electron dan ikatannya juga disebut delocalized
bonding. Elektron bebas dalam orbit ini bertindak sebagai perekat atau lem.
Kation yang tinggal berdekatan satu sama lain saling tarik menarik dengan
elektron sebagai semennya.

Kekuatan ikatan logam dipengaruhi oleh:

jari-jari atom, makin besar jari-jari atom menyebabkan ikatan logam


semakin lemah
jumlah elektron valensi, makin banyak elektron valensinya ikatan logam
semakin kuat
jenis elektron s, p atau d. logam-logam blok s ikatannya paling lemah dan
logam-logam blok d ikatan logamnya paling kuat (kelas 11).

Struktur logam menyebabkan sifat-sifat khas logam yaitu :

a) berupa zat padat pada suhu kamar, akibat adanya gaya tarik-menarik
yang cukup kuat antara elektron valensi (dalam awan elektron)
dengan ion positif logam.

b) dapat ditempa (tidak rapuh), dapat dibengkokkan dan dapat


direntangkan menjadi kawat . Hal ini akibat kuatnya ikatan logam
sehingga atom-atom logam hanya bergeser sedangkan ikatannya
tidak terputus.

c) penghantar / konduktor listrik yang baik, akibat adanya elektron


valensi yang dapat bergerak bebas dan berpindah-pindah. Hal ini
terjadi karena sebenarnya aliran listrik merupakan aliran elektron.

Contoh LogamBesi (Ferrous Metal) di alam (ditambang) antara lain :

-Berbentuk batu, contoh batu besi merah (Fe2O3).


-Berbentuk pasir, contoh pasir besi titan (TiO2).
-Berbentuk halus, contoh pasir besi spat (Fe2CO3)

Bijih besi ini sebelum diolah ke dalam dapur-dapur untuk mendapatkan


bentuk/struktur sesuai dengan yang diinginkan.Berikut ini kita bahas satu persatu
dapur-dapur untuk mengolah bijihbijih besi menjadi besi tuang atau baja sesuai
dengan yang kita inginkan.

Kegunaan besi

Besi adalah logam yang paling banyak digunakan dan beberapa kegunaannya
adalah:
Kelimpahan besi di kulit bumi cukup besar
Pengolahannya relatif mudah dan murah dan
Besi mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan dan mudah dimodifikasi

kelemahan besi :

mudah mengalami korosi.

Korosi menimbulkan banyak kerugian karena mengurangi umur pakai


berbagai barang atau bangunan yang menggunakan besi atau baja. Sebenarnya
korosi dapat dicegah dengan mengubah besi menjadi baja tahan karat
(stainless steel), akan tetapi proses ini terlalu mahal untuk kebanyakan
penggunaan besi. Korosi besi memerlukan oksigen dan air. Berbagai jenis
logam contohnya Zink dan Magnesium dapat melindungi besi dari korosi.
Cara-cara pencegahan korosi besi yang akan dibahas berikut ini didasarkan
pada dua sifat tersebut.

KESIMPULAN :

logam (bahasa Yunani: Metallon) adalah sebuah unsur kimia yang siap
membentuk ion (kation) dan memiliki ikatan logam, Ikatan logam terbentuk dari
unsur-unsur logam dimana unsur2 logam tersebut melepaskan elektron valensinya
untuk membentuk ikatan logam sehinnga jika digambarkan akan terlihat seperti
atom2 logam yang dikelilingi awan elektron. Ikatan logam adalah ikatan yg
terbentuk dari atom-atom logam. ikatan ini cenderung unik karena kecenderungan
atom logam utk stabil adalah dengan melepaskan elektron. Gaya tarik menarik
seperti pada molekul-molekul polar dapat juga terjadi antara muatan positif dari
ion-ion logam dengan muatan negatif dari elektron-elektron yang bergerak bebas.
Interaksi inilah yang dikenal sebagai ikatan logam.. Logam ferro juga disebut besi
karbon atau baja karbon. Bahan dasarnya adalah unsur besi (Fe) dan karbon ( C) ,
tetapi sebenarnya juga mengandung unsur lain seperti : silisium, mangan, fosfor,
belerang dan sebagainya yang kadarnya relatif rendah. Unsur-unsur dalam
campuran itulah yang mempengaruhi sifat-sifat besi atau baja pada umumnya,
tetapi unsur zat arang (karbon) yang paling besar pengaruhnya terhadap besi atau
baja terutama kekerasannya.

Pembuatan besi atau baja dilakukan dengan mengolah bijih besi di


dalam dapur tinggi yang akan menghasilkan besi kasar atau besi mentah. Besi
kasar belum dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat benda jadi maupun
setengah jadi, oleh karena itu, besi kasar itu masih harus diolah kembali di dalam
dapur-dapur baja. Logam yang dihasilkan oleh dapur baja itulah yang dikatakan
sebagai besi atau baja karbon, yaitu bahan untuk membuat benda jadi maupun
setengah jadi.logam memilki beberapa sifat yaitu :,Malleability (mampu tempa)
Ductility (mampu tarik) , Toughness (sifat Ulet) . Hardness (kekerasan). Strenght
(kekuatan) . Weldability . Corrosion resistance (tahan korosi) . tahan Impact .
Machinibility .

DAFTAR PUSTAKA

Modulbahan konstruksi kimiaPOLSRI/TEKIM.2010

Sumber:www,nikhefnl/ntonvr/keris/keris2/bahasa/aji.html ,
www.ipel2tools.wordpress.com , www.wikipedia.org/wiki/Gong)
(Sumber: www.decorative_foil.com)
(Sumber : www.coastalartsleague.com)
Kecenderungan Sifat Non-Logam dan Logam Pada Unsur-Unsur Golongan
4Ditulis oleh Jim Clark pada 07-12-2007
Referensi:
Syarifudin, Nuraini. 1994. IKATAN KIMIA. Yogyakarta: Gadjah mada
University http://permani-try.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai