Anda di halaman 1dari 6

NAMA : Desbin Raja Irsanto Siallagan

NIM : 1501113385

Hal : Review THI 10

FEMINISME

Jika dahulu, feminisme hanya membahas masalah masryarakat dalam sosial dan
politik, dan tidak masuk dalam ranah HI, sekarang telah bertumbuh dan menjadi bagian
dalam HI. Esai mengenai feminisme telah dimasukkan dalam jurnal HI, panel mengenai HI
telah masuk dana konferensi HI dan pekerja feminis telah masuk dalam departemen HI. Pada
tahun 1990an, pertanyaan mengenai feminisme, terkait kesetaraan gender di lingkungan
politik internasional, menjadi salah satu aspek dari HI.

Akan tetapi, feminisme belum mendapatkan tempat khusus dalam studi HI.
Feminisme hanya dijadikan sebagai sebuah pertanyaan untuk analisis, bukan menjadi
pendekatan atau landasan yang penting dalam studi HI. Pada tahun 1996, seorang sarjana HI,
Adam Jones dalam tulisannya Does Gender Make the World Go Round Feminist
Critiques of International Relations. Dalam tulisannya Jones berargumen bahwa, yang
menjadi permasalahan bukanlah tentang tempat untuk feminisme, melainkan karena
feminisme memiliki koontribusi terbatas dalam debat HI variabel gender. Jones
menggunakan variabel gender untuk memperluas bidang cakupan feminisme dalam debat HI.
Jones berargumen bahwa variabel gender dapat memperluas permasalahan gender yang
awalnya hanya membahas wanita, menjadi membahas semua gender. Jones beranggapan
bahwa melalui variabel gender, para sarjana HI dapat melihat gender sebagai satuan
hubungan yang bisa dieksplorasi secara kualitatif maupun kuantitatif.

Seperti mitos HI sebelumnya, mitos Jones mengenai gender adalah variabel, tidak
pernah dipertahankan oleh Jones. Yang coba dipertahankan hanyalah kebutuhan untuk
membuat hubungan feminist dengan studi HI menjadi lebih seimbang. Dalam hal ini, jones
berargumen bahwa, variabel gender harus dibuat lebih eksklusif, khsusunya posisi gender
pria dan maskulinitasnya dalam HI. Artinya, jika isu mengenai feminisme dan wanita
dimasukkan dalam studi HI, maka isu mengenai pria dan maskulinitas juga harus diberi
perhatian yang sama. Namun, terjadi masalah dalam mitos ini. Banyak kaum feminis
menolak mitos ini, dikarenakan dalam mitos ini, seseorang bisa saja menganalisisnya dari
sudut pandang netral ataupun gender-free. Dan efeknya dalam hubungan feminisme dan studi
HI adalah, feminisme ditempatkan dalam posisi yang irasional, tidak seimbang dan
membutuhkan tuntunan kaum pria. Dalam bab dibawah akan dibahas lebih lanjut

APA KATA MITOS?

Apa makna feminisme bagi Jones? Jones mengidentifikasinya melalui tiga fitur
esensial dalam teori feminisme. Yang pertama dalam hal analisis subjek, seluruh teori
feminisme adalah mengenai fokus dimana wanita sebagai aktor sejarah dan politik. Kedua,
dalam hal bagaimana mereka menunjang analisis mereka, seluruh kaum feminis membagikan
mengenai dasar epistomologis feminisme adalah pengalaman dari wanita. Dan terakhir
dalam hal normatif, kaum feminisme beranggapan mengenai sejarah wanita yang dahulu
tidak dianggap, tidak diperhitungkan dalam lingkup sosial, harus diubah menjadi setara.

Hal yang salah mengenai feminisme menurut Jones adalah, feminisme merupakan
lingkup yang terlalu sempit karena hanya menbahas mengenai wanita. Feminisme berusaha
untuk menempatkan kesalahan mengenai kesulitan yang dihadapi wanita, pada pria.
Feminisme dijalankan oleh agenda normatif, dan ini tidak mempunyai tempat khsusu dalam
studi HI. Mengutip katakata dari Sara Ruddick yang berbicara kepada seluruh kaum
feminisme, Jones berargumen bahwa feminis merupakan pejuang bagi wanita. Tetapi Jones
menyatakan bahwa partisanship dan scholarship tidak bisa digabung dengan mudah.

Poin yang diberikan oleh Jones adalah, perjuangan feminisme dalam studi HI
merupakan hal yang tidak seimbang. Untuk membuktikannya, Jones mencoba
menganalisisnya demgan menggabungkannya dengan : (1) dualisme berlawanan, (2) asumsi
realis mengenai negara, (3) aktor model rasional dan (4) konsep realis mengenai power dan
keamanan. Dan untuk lebih mengerti, kita bisa melihat tabel dibawah ini:

Bagaimana kaum feminisme menggunakan variabel gender?

1. Opposed dualisms
Argumen Feminis : Struktur maskulinitas dan pria tidak memasukkan wanita. Struktur
ini harus ditambah dengan penyatuan variabel gender, yang memberi kesempatan
lebih kepada wanita.
Berkontribusi ke HI? Tidak, karena terlalu menyalahkan posisi pria
2. Realist State
Argumen Feminis : a. Negara merupakan kaum maskulin atau pria (feminis radikal)
Berkontribusi ke HI? Tidak, karena merupakan pandangan ekstrim
Argumen Feminis : b. The personal is political (feminis liberal)
Berkontribusi ke HI? Ya, dan harus ditambah kepada tiga level analisis individu,
negara dan internasional.
3. Rational Actor Model
Argumen Feminis : Label gaya Barat mengenai fenomena maskulinitas/pria yang
digambarkan sebagai kekuatan kepala keluarga, harus diganti menjadi streotipe
Mother Earth yang dianggap lebih esensial dalam menggambarkan aktor.
Berkontribusi ke HI? Tidak, karena menganggap pria/maskulinitas sebagai sesuai
yang buruk, sedangkan berarti wanita selalu baik.
4. Realist conceptions of power and security
Argumen feminis : Memperluas hubungan kekuatan yang dipertimbangkan oleh realis
Berkontribusi ke HI? Ya, karena hubungan kekuatan berdasarkan gender harus
ditambahkan kedalam realisme
Argumen feminis : Mendefenisikan kembali power.
Berkontribusi ke HI? Tidak, karena menyelipkan agenda normatif feminisme dengan
menambahkan deskripsi bagaimana power seharusnya, ataupun mendefenisikan
power secara subjektif. Yang seharusnya adalah mendeskripsikan power secara
objektif.

Dari sini kita bisa lihat bagaiamana feminisme itu merupakan hal yang tidak
seimbang, bahkan irrasional karena merupakan agenda normatif.

Lantas bagaimana hal ini bisa diperbaiki? Jones berargumen dengan cara
menambahkan analisis mengenai maskulinitas kepada feminisme, sehingga bisa terjadi
keseimbangan. Jones menawarkan beberapa fenomena terkait maskulinitas,, yang bisa
digunakan untuk mempelajari gender lebih lagi. Dalamnya termasuk beberpaa topik umum,
seperti bagaimana pria ditempatkan selama pengungsian, pria menjadi korban pembunuhan
dan bunuh diri lebih banyak dari wanita dan bagaimana kekerasan yang dilakukan negara
kepada pria, melebihi wanita. Secara umum, Jones hanya ingin mengungkapkan bagaimana
pria sesungguhnya lebih ditempatkan secara tidak adil. Kaum feminis hanya berfokus pada
wanita dan bagaimana dunia seharusnya bagi wanita, tanpa menyadari situasi dunia yang
sesungguhnya sekarang bagi pria.

Lalu, mengapa sulit untuk memberi tempat bagi gender dalam studi HI? Jika gender
merupakan cara untuk melihat dunia a worldview maka gender bukanlah variabel, karena
variabel merupakan sesuatu yang ditempatkan atau ada di bumi. Dan keseringan para kaum
feminis mendeskripsikan gender sebagai worldview. Seperti salah satu kaum feminis, V.
Spike Peterson menyatakan bahwa gender merupakan sesuatu yang membantu kita untuk
menempatkan berbagai hal events, masyarakat, ide, dll yang kita temukan dalam
kehidupan sehari-hari.

FATAL ATRACTION

Fatal attraction merupakan sebuah film thriller horor yang menceritakan tentang
perjuangan kelangsungan hidup keluarga Gallager, yang terdiri dari Dan, istrinya Beth, dan
anak perempuan mereka Ellen. Dalam film ini digambarkan perbedaan antara suasana di luar
apartemen Gallager dengan yang berada di dalamnya. Bagian luar digambarkan dengan
suasana yang berbahaya sedangkan jika di dalam apartemen tersebut terlihat nyaman dan
terdapat kegiatan rutinitas keluarga sebagaimana mestinya. Segala sesuatu yang diluar
bersifat kacau, sedangkan di dalam aman dan terlindung. Dan bekerja di luar rumah dan
pekerjaan Beth sebagai seorang ibu rumah tangga.

Suatu ketika Beth dan anaknya Ellen pergi ke negara lain dan tinggal beberapa
hari disana. Hal ini membuat sang suami Dan berkesempatan untuk melakukan
perselingkuhan dengan seorang wanita yang bernama Alex, sekretaris di tempat firma dimana
ia bekerja. Akan tetapi, perselingkuhan mereka mengalami permasalahan. Alex berubah
semakin mengerikan. Alex yang awalnya hanya menggoda Dan melalui telepon dan
berkunjung. Kemudian perilakunya semakin parah ketika Dan menolaknya. Alex
menuangkan asam ke mobil Dan dan menculik Ellen anak perempuannya. Bahkan
dalamklimaks film ini, Alex mengguncang rumah Beth tapi pada akhirnya berhasil dibunuh
oleh Beth. Akhirnya keluarga Beth dapat diselamatkan dari perilaku Beth yang mengerikan.

Terbunuh Alex dalam film ini, menggambarkan bahwa Dan dilukiskan sebagai
korban yang ketakutan dalam film ini. Berawal dari cerita yang penuh romansa berubah
menjadi menegangkan kemudian menjadi menakutkan. Dalam film ini digambarkan yang
ditakutkan Dan adalah emosi yang tak terbatas dari wanita itu sendiri, sebuah
ketidakrasionalan yang mengubah Dan sebagai korban dari pelampiasan amarah Alex ketika
Dan memilih untuk mengakhiri hubungan mereka.

Dunia dari Fatal Attraction adalah sebuah dunia yang tidak ada nilai yang lebih
tinggi daripada kehidupan dalam perlindungan keluarga heterosexsual. Legitimasi keluarga
ini memberikan makna kehidupan seseorang. Film ini berusaha menyajikan Alex sebagai
pemeran yang irasional. Tidak peduli bagaimana kesuksesan Alex sebagai wanita karir yang
mengendalikan kehidupan dan tubuhnya, hal tersebut tidak dapat memberikan makna dalam
kehidupannya karena film ini menceritakan pada kita bahwa legitimasi makna kehidupan dari
seorang wanita hanya datang dari legitimasi keluarga.

Film ini juga menceritakan tentang ciri khas dan hal-hal apa yang menyimpang
dalamFatal Attraction.Kekhasannya adalah keluarga heteroseksual menjadi satu-satunya
legimitasi dan oleh sebab itu layak sebagai sumber pengertian. Sedangkan hal yang
menyimpang adalah romansa keluarga ini menjadi terganggu dari luar, irasional dan adanya
usaha ilegitimasi. Selain itu, film ini menggambarkan feminitas harus dilindungi pada
tempatnya. Satu cara dari penempatan feminitas adalah dengan melindunginya dengan
sebuah tradisi domestik, pengaturan melalui pernikahan tradisional.

Fatal Attraction adalah sebuah film populer, bentuk respon para anti-feminis
terhadap feminisme. Pesannya adalah bahwa wanita seperti Alex, mandiri, penuntut dan tidak
pada tempatnya dapat bergerak lebih jauh lagi. Ketika wanita dan femini berada tidak pada
tempatnya, dapat mengakibatkan suatu hal yang sangat berbahaya.

MENEMPATKAN FEMINISME DALAM HI

Jones percaya bahwa Variable Gender perlu diseimbangkan karena objeknya


termasuk kedalam Priadan Maskulinitas dalam perpoliotikan internasional. Jones
menyalahkan feminisme karena fokusnya hanya seputar Wanita dan Feminisme dan
menghiraukan Pria dan Maskulinitas. Dan perspektif tersebut yang membatasi kontribusi
Feminisme, maka diperlukan untuk menambahkan maskulinitas didalamnya.

Jika cerita Jones mengenai Gender merupakan suatu Variabel, maka harus berada
diluar gender atau perspektif gender manapun. Cerita tersebut harus netra, bersifat objektif
dan non-normative. Dengan kata lain, harus berada diluar semua tuduhan Jones terhadap
feminisme. Bagaimana perspektif Jones ini dapat dikatakan benar, karena perspektif ini
menlindungi berharganya tradisi.

Yang paling menarik dalam artikel Jones adalah bahwa artikelnya sendiri menolak
untuk mengakui Pendekatan Klasik dapat bersikap netral. Jones tampaknya menyarankan
bahwa setiap orang akan memandang pendekatan tradisi klasik mempertanyakan perang dan
damai seperti apa yang dipikirkan ileh HI sendiri.

Memang hal itulah yang dilakukan oleh feminisme. Dia mempertanyakan tradisi
klasik itu sendiri. Feminisme mempertanyakan pertanyaan yang salah. Pertanyaan itu
berbahaya terhadap pendekatan klasik karena mengekspos tradisi klasik HI sebagai bernilai
tidak netral. Berbeda seperti maskulinitas, Feminisme mempertanyakan hal yang lebih kritis.
Contohnya, mereka sudah memilih pilihan politik untuk menampilkan kesadaran diri,
mengubah pikiran tradisional terhadap duniayang mengesampingkan Wanita.

HI sudah tidak bisa lagi menghiraukan feminisme, karena itu akan menjadi pilihan
politik yang salah, seperti yang telah disugestikan oleh feminisme. Itu adalah salah satu poin
feminisme. Karena Tradisi klasik memiliki pandangan khusus mengenai gender maka,seperti
Jones, dapat memasukkan feminisme itu sendiri. Bagi Peterson, feminisme merupakan
pandangan dunia yang menginvestigasi bagaimana gender terkonstruksi secara sosial,
menghasilkan identitas subjektif lewat bagaimana kita memandang dunia.

Ini sama bagi feminisme dan HI. HI berusaha untuk menempatkan gebder untuk gagal
karena gender tidak memiliki hubungan yang memiliki ciri-ciri yang mana dapat
ditambahkan dalam HI saat pemikir HI memutuskan mereka dapat mengendalikannya dan
dapat menghiraukannya saat mereka tidak bisa mengendalikannya. Pertanya kritis feminisme
berbahaya bagi pemikir HI karena mereka tidak lagi bisa menghiraukan mereka akibat
pertanyaan itu. Dan karena hal ini, maka Jones memberika Gender Variabel sebagai
penemuan seminal mereka, sebuah tempat dalam teori HI dimana mereka bisa bekerja dengan
gender mereka dalam HI.

Meski begitu, feminisme menganggap bahwa gerakan gender Jones hanya menjinakan
gender untuk dapat membuat ceritanya mengenai Gender adalah suatu Variabel dapat
berfungsi.

Anda mungkin juga menyukai