Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan)
tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh
jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai
pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah
diawali dengan kata hemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa Yunani haima yang
berarti darah. Pada serangga, darah (atau lebih dikenal sebagai hemolimfe) tidak terlibat
dalam peredaran oksigen. Oksigen pada serangga diedarkan melalui sistem trakea berupa
saluran-saluran yang menyalurkan udara secara langsung ke jaringan tubuh. Darah
serangga mengangkut zat ke jaringan tubuh dan menyingkirkan bahan sisa metabolisme.
Pada hewan lain, fungsi utama darah ialah mengangkut oksigen dari paru-paru atau insang
ke jaringan tubuh. Dalam darah terkandung hemoglobin yang berfungsi sebagai pengikat
oksigen. Pada sebagian hewan tak bertulang belakang atau invertebrata yang berukuran
kecil, oksigen langsung meresap ke dalam plasma darah karena protein pembawa
oksigennya terlarut secara bebas.
Dalam keadaan normal, 5-6 liter darah pada manusia dewasa mengalami sirkulasi
sebagai suatu suspensi homogeny dari eritrosit, leukosit dan trombosit. Darah adalah
bagian dari cairan tubuh yang berperan sebagai alat transport utama antara organ dan
jaringan tubuh
Berdasarkan uraian di atas pada praktikum kali ini akan mengamati atau melakukan
percobaan tentang darah.
1.2. Tujuan Percobaan
Adapun tujuan percobaan yakni :
1. Mengetahui adanya protein globulin dan protein albumin dalam darah
2. Mengetahui kadar hemoglobulin dalam darah

1.3. Manfaat
Adapun manfaat dalam praktikum kali ini adalah :
1. Untuk mengetahui dan mengamati adanya protein globulin dan protein albumin dalam
darah dan kadar hemoglobulin dalam darah
2. Sebagai bahan informasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
3. Sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.
S1 FARMASI
1
STIKES BINA MANDIRI
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian darah


Darah adalah jaringan cair yang terdiri atas dua bagian yaitu plasma darah dan sel darah.
Sel darah terdiri dari tiga jenis yaitu eritrosit, leukosit dan trombosit. Volume darah secara
keseluruhan adalah satu per dua belas berat badan atau kira-kira lima liter. Sekitar 55%
adalah plasma darah, sedang 45% sisanya terdiri dari sel darah. ( Evelyn C. Pearce, 2006 )
Fungsi utama darah dalam sirkulasi adalah sebagai media transportasi, pengaturan suhu,
pemeliharaan keseimbangan cairan, serta keseimbangan basa eritrosit selama hidupnya
tetap berada dalam tubuh. Sel darah merah mampu mengangkut secara efektif tanpa
meninggalkan fungsinya di dalam jaringan, sedang keberadaannya dalam darah, hanya
melintas saja.
Darah berwarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tua
apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin,
protein pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang
merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen. Manusia memiliki sistem
peredaran darah tertutup yang berarti darah mengalir dalam pembuluh darah dan
disirkulasikan oleh jantung. Darah dipompa oleh jantung menuju paru-paru untuk
melepaskan sisa metabolisme berupa karbon dioksida dan menyerap oksigen melalui
pembuluh arteri pulmonalis, lalu dibawa kembali ke jantung melalui vena pulmonalis.
Setelah itu darah dikirimkan ke seluruh tubuh oleh saluran pembuluh darah aorta. Darah
mengedarkan oksigen keseluruh tubuh melalui saluran halus darah yang disebut pembuluh
kapiler. Darah kemudian kembali ke jantung melalui pembuluh darah vena cava superior
dan vena cava inferior.
Darah juga mengangkut bahan bahan sisa metabolisme, obatobatan dan bahan kimia
asing ke hati untuk diuraikan dan ke ginjal untuk dibuang sebagai air seni ( Evelyn C.
Pearce, 2006 ).

2.2 Struktur Darah


Plasma : Plasma darah terdiri dari air yang didalamnya terlarut berbagai Macam zat,
baik zat organik maupun zat anorganik dan zat yang berguna maupun zat sisa yang tidak
berguna sehingga jumlahnya lebih kurang 7-10%. Zat yang terlarut dalam plasma darah
dapat dikelompokkan menjadi beberapa macam, yaitu:

S1 FARMASI
2
STIKES BINA MANDIRI
a zat makanan dan mineral, seperti glukosa, asam amino, asam lemak, kolesterol, serta
garam-garam mineral.
b zat-zat yang diproduksi sel, seperti enzim, hormon, dan antibodi.
c protein darah, yang tersusun atas beberapa asam amino, yaitu:
a) albumin, yang sangat penting untuk menjaga tekanan osmotik darah
b) fibrinogen, sangat penting untuk proses pembekuan darah
c) globulin, untuk membentuk gemaglobulin, yaitu komponen zat kebal yang
sangat penting.
d zat-zat metabolisme, seperti urea, asam urat, dan zat-zat sisa lainnya.
e gas-gas pernapasan yang larut dalam plasma, seperti O2, CO2, dan N2
Plasma ialah cairan darah ( 55 % ) sebagian besar terdiri dari air ( 95%), 7% protein,
1% nutrien . Didalam plasma terdapat sel-sel darah dan lempingan darah, Albumin dan
Gamma globulin yang berguna untuk mempertahankan tekanan osmotik koloid, dan
gamma globulin juga mengandung antibodi( imunoglobulin ) seperti IgM, IgG, IgA, IgD,
IgE untuk mempertahankan tubuh terhadap mikroorganisme. Didalam plasma juga
terdapat zat/faktor-faktor pembeku darah, komplemen, haptoglobin, transferin, feritin,
seruloplasmin, kinina, enzym, polipeptida, glukosa, asam amino, lipida, berbagai mineral,
dan metabolit, hormon dan vitamin-vitamin.
Sel-sel darah : kurang lebih 45 % terdiri dari Eritrosit ( 44% ), sedang sisanya 1%
terdiri dari Leukosit atau sel darah putih dan Trombosit. Sel Leukosit terdiri dari Basofil,
Eosinofil, Neutrofil, Limfosit, dan Monosit.
Karakteristik darah :
1. Warna : Darah arteri berwarna merah muda karena banyak oksigen yang berikatan
dengan hemoglobin dalam sel darah merah. Darah Vena berwarna merah tua / gelap
karena kurang oksigen dibandingkan dengan darah Arteri.
2. Viskositas : Viskositas darah atau kekentalan darah lebih tinggi dari pada viskositas
air yaitu sekitar 1.048 sampai 1.066.
3. pH: pH darah bersifat alkaline dengan pH 7.35 sampai 7.45.
4. Volume : pada orang dewasa volume darah sekitar 70 sampai 75 ml/kg BB atau sekitar
4 sampai 5 liter darah.

S1 FARMASI
3
STIKES BINA MANDIRI
2.3 Fungsi darah ( Evelyn C. Pearce, 2006 )
Darah merupakan jaringan penyokong istimewa yang mempunyai banyak
fungsi, yaitu:
1. mengangkut oksigen dan karbondioksida dari alat pernapasan ke jaringan-jaringan ke
seluruh tubuh
2. mengangkut sari-sari makanan ke seluruh tubuh
3. mengangkut sisa-sisa metabolisme ke alat ekskresi
4. mengedarkan hormon dari kelenjar hormon ke tempat yang membutuhkan

2.4 Komposisi Darah


Darah terdiri dari 55% Plasma Darah (bagian cair darah) dan 45% Korpuskuler (bagian
padat darah)
1. Plasma Darah (Bagian Cair Darah)
Plasma darah adalah salah satu penyusun darah yang berwujud cair serta
mempengaruhi sekitar 5% dari berat badan manusia. Plasma darah memiliki warna
kekuning-kuningan yang didalamnya terdiri dari 90% air, 8% protein, dan 0,9%
mineral, oksigen, enzim, dan antigen. Sisanya berisi bahan organik, seperti lemak,
kolestrol, urea, asam amino, dan glukosa.
Plasma darah merupakan cairan darah yang berfungsi untuk mengangkut dan
mengedarkan sari-sari makanan ke seluruh bagian tubuh manusia, dan mengangkut zat
sisa metabolisme dari sel-sel tubuh atau dari seluruh jaringan tubuh ke organ
pengeluaran.
Di dalam plasma darah terdapat beberapa protein terlarut yaitu:
a. Albumin berfungsi untuk memelihara tekanan osmotik
b. Globulin berfungsi untuk membentuk zat antibodi
c. Fibrinogen adalah sumber fibrin yang berfungsi dalam proses pembekuan darah.
Skema susunan darah manusia, disebutkan bahwa plasma darah terdiri atas serum
dan fibrinogen. Seperti yang telah dijelaskan diatas, fibrinogen adalah sumber fibrin
yang berfungsi dalam proses pembekuan darah, sedangkan serum adalah suatu cairan
berwarna kuning. Serum berfungsi sebagai penghasil zat antibodi yang dapat
membunuh bakteri atau benda asing yang masuk ke dalam tubuh kita.
2. Korpuskuler (Bagian Padat Darah)
Korpuskuler terdiri dari tiga bagian:
a. Sel Darah Merah (Eritrosit)
S1 FARMASI
4
STIKES BINA MANDIRI
Sel darah merah atau yang juga disebut eritrosit berasal dari bahasa Yunani
yaitu, erythos yang berarti merah dan kytos yang berarti selubung/sel. Eritrosit
merupakan bagian sel darah yang mengandung hemoglobin (Hb).
Eritrosit merupakan sarana transportasi gas oksigen dan karbondioksida. Hal ini
disebabkan karena eritrosit memiliki pigmen hemoglobin. Hemoglobin mampu
mengikat O2 dan CO2 (Praseno et al, 2003).
Eritrosit berusia sekitar 120 hari. Sel yang telah tua dihancurkan di Limpa 4.
Hemoglobin dirombak kemudian dijadikan pigmen Bilirubin (pigmen empedu).
b. Sel Darah Putih (Leukosit)
Sel darah putih (leukosit) jauh lebih besar daripada sel darah merah. Namun
jumlah sel darah putih jauh lebih sedikit daripada sel darah merah. Pada orang
dewasa setiap 1 mm3 darah terdapat 6.000-9.000 sel darah putih. Tidak seperti sel
darah merah, sel darah putih memiliki inti (nukleus). Sebagian besar sel darah putih
bisa bergerak seperti Amoeba dan dapat menembus dinding kapiler. Sel darah putih
dibuat di dalam sumsum merah, kelenjar limfa, dan limpa (kura).
Sel darah putih memiliki ciri-ciri, antara lain tidak berwarna (bening), bentuk
tidak tetap (ameboid), berinti, dan ukurannya lebih besar daripada sel darah merah.
Berdasarkan ada tidaknya granula di dalam plasma, leukosit dibagi:
1. Leukosit Bergranula (Granulosit)
Neutrofil adalah sel darah putih yang paling banyak yaitu sekitar 60%.
Plasmanya bersifat netral, inti selnya banyak dengan bentuk yang bermacam-
macam dan berwarna merah kebiruan. Neutrofil bertugas untuk memerangi
bakteri pembawa penyakit yang memasuki tubuh. Mula mula bakteri dikepung,
lalu butir-butir di dalam sel segera melepaskan zat kimia untuk mencegah
bakteri berkembang biak serta menghancurkannya
Eosinofil adalah leukosit bergranula dan bersifat fagosit. Jumlahnya sekitar
5%. Eosinofil akan bertambah jumlahnya apabila terjadi infeksi yang
disebabkan oleh cacing. Plasmanya bersifat asam. Itulah sebabnya eosinofil
akan menjadi merah tua apabila ditetesi dengan eosin. Eosinofil memiliki
granula kemerahan. Fungsi dari eosinofil adalah untuk memerangi bakteri,
mengatur pelepasan zat kimia, dan membuang sisa-sisa sel yang rusak.
Basofil adalah leukosit bergranula yang berwarna kebiruan. Jumlahnya hanya
sekitar 1%. Plasmanya bersikap basa, itulah sebabnya apabila basofil ditetesi
dengan larutan basa, maka akan berwarna biru. Sel darah putih ini juga bersifat
S1 FARMASI
5
STIKES BINA MANDIRI
fagositosis. Selain itu, basofil mengandung zat kimia anti penggumpalan yang
disebut heparin.

2. Leukosit Tidak Bergranula (Agranulosit)


Limfosit adalah leukosit yang tidak memiliki bergranula. Intiselnya hampir
bundar dan terdapat dua macam limfosit kecil dan limfosit besar. 20% sampai
30% penyusun sel darah putih adalah limfosit. Limfosit tidak dapat bergerak
dan berinti satu. Berfungsi sebagai pembentuk antibodi.
Monosit adalah leukosit tidak bergranula. Inti selnya besar dan berbentuk bulat
atau bulat panjang. Diproduksi oleh jaringan limfa dan bersifat fagosit.
Antigen adalah apabila ada benda asing ataupun mikroba masuk ke dalam
tubuh, maka tubuh akan menganggap benda yang masuk tersebut adalah benda
asing. Akibatnya tubuh memproduksi zat antibodi melalu sel darah putih untuk
menghancurkan antigen. Glikoprotein yang terdapat pada hati kita, dapat menjadi
antigen bagi orang lain apabila glikoprotein tersebut disuntikkan kepada orang
lain. Hal ini membuktikan bahwa suatu bahan dapat dianggap sebagai antigen
untuk orang lain tetapi belum tentu sebagai antigen untuk diri kita sendiri. Hal
tersebut juga berlaku sebaliknya.
Leukosit yang berperan penting terhadap kekebalan tubuh ada dua macam:
Sel Fagosit
Sel fagosit akan menghancurkan benda asing dengan cara menelan
(fagositosis). Fagosit terdiri dari dua macam:
1. Neutrofil, terdapat dalam darah
2. Makrofag, dapat meninggalkan peredaran darah untuk masuk kedalam
jaringan atau rongga tubuh
Sel Limfosit
Limfosit terdiri dari:
1. T Limfosit (T sel), yang bergerak ke kelenjar timus (kelenjar limfa di dasar
leher)
2. B Limfosit (B Sel)
Keduanya dihasilkan oleh sumsum tulang dan diedarkan ke seluruh tubuh
melalui pembuluh darah, menghasilkan antibodi yang disesuaikan dengan antigen
yang masuk ke dalam tubuh. Seringkali virus memasuki tubuh tidak melalui
pembuluh darah tetapi melalui kulit dan selaput lendir agar terhindar dari lukosit.
S1 FARMASI
6
STIKES BINA MANDIRI
Namun sel-sel tubuh tersebut tidak berdiam diri. Sel-sel tersebut akan
menghasilkan interferon suatu protein yang dapat memproduksi zat penghalang
terbentuknya virus baru (replikasi). Adanya kemampuan ini dapat mencengah
terjadinya serangan virus.
3. Keping Darah (Trombosit)
Dibandingkan dengan sel darah lainnya, keping darah memiliki ukuran yang
paling kecil, bentuknya tidak teratur, dan tidak memiliki inti sel. Keping darah
dibuat di dalam sumsum merah yang terdapat pada tulang pipih dan tulang pendek.
Setiap 1 mm3 darah terdapat 200.000 300.000 butir keping darah. Trombosit yang
lebih dari 300.000 disebut trombositosis, sedangkan apabila kurang dari 200.000
disebut trombositopenia. Trombosit hanya mampu bertahan 8 hari. Meskipun
demikian trombosit mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses
pembekuan darah.
Pada saat kita mengalami luka, permukaan luka tersebut akan menjadi kasar.
Jika trombosit menyentuh permukaan luka yang kasar, maka trombosit akan pecah.
Pecahnya trombosit akan menyebabkan keluarnya enzim trombokinase yang
terkandung di dalamnya. Enzim trombokinase dengan bantuan mineral kalsium
(Ca) dan vitamin K yang terdapat di dalam tubuh dapat mengubah protombin
menjadi trombin. Selanjutnya, trombin merangsang fibrinogen untuk membuat
fibrin atau benang-benag. Benang-benang fibrin segera membentuk anyaman untuk
menutup luka sehingga darah tidak keluar lagi (Poedjiadi, A.1994)

2.5 Protein darah


Plasma mentransport metabolit-metabolit dari tempat absorpsi atau sintesisnya,
menyalurkannya ke berbagai daerah organisme. Ia juga mentransport sisa-sisa
metabolisme, yang dibuang dari darah oleh organ-organ ekskresi. Darah, merupakan alat
distribusi hormon-hormon, memungkinkan pertukaran pesan-pesan kimia antara organ-
organ yang jauh untuk fungsi normal sel. Selanjutnya ia berperanan dalam pengaturan
distribusi panas dan keseimbangan asam-basa dan osmotic (Astuti. 2007.).
Plasma adalah suatu larutan aqueous yang mengandung zat-zat derigan berat molekul
besar dan kecil yang merupakan 10% volumenya. Protein-protein plasma merupakan 7%
dan garam-garam anorganik 0,9%, sisanya yang 10% terdiri atas beberapa senyawa
organik dari berbagai asam-asam amino, vitamin, hormon, lipid dan sebagainya. Melalui
dinding kapiler plasma berada dalam keadaan keseimbangan dengan cairan intersitial
S1 FARMASI
7
STIKES BINA MANDIRI
jaringan. Plasma merupakan lingkungan internal yang secara langsung maupun tidak
langsung merendami seluruh sel tubuh dan melindunginya dari pengaruh luar. Plasma
terdiri dari air sebanyak 92 % dan sisanya merupakan zat lain. Zat penyusun plasma terdiri
atas protein yang berat molekulnya lebih dari 50.000 g / molekul dan yang kurang dari
itu adalah glukosa, lipida, asam amino, hormon, produk buangan metabolik seperti urea,
asam urat, dan kreatinin (Astuti. 2007).
Protein-protein plasma dapat dipisahkan pada ultrasentrifuge atau dengan elektroforesis
menjadi albumin, alfa, beta dan gama globulin; dan fibrinogen. Albumin adalah komponen
utama dan mempunyai peranan utama mempertahankan tekanan osmotik darah. Gamma
globulin adalah antibodi dan dinamakan imunoglobulin. Fibrinogen diperlukan untuk
pembentukan fibrin dalam langkah terakhir pembekuan (Astuti. 2007.).
Beberapa zat yang tidak larut, atau hanya sedikit larut dalam air dapat ditransport oleh
plasma karena mereka berikatan dengan albumin atau dengan alfa dan beta globulin.
Misalnya, lipid tidak larut dalam plasma, tetapi berikatan dengan bagian hidrofobik
molekul protein. Karena molekul ini juga mempunyai bagian hidrofilik, kompleks lipid-
protein larut dalam air (Astuti. 2007.).
Perlu diketahui, protein dalam suatu cairan seperti dalam plasma darah, cairan limfedan
cairan tubuh lainnya, berperanan sebagai bahan yang mengatur tekanan osmosa cairan
tubuh dan karena sifatnya sebagai senyawa dapar /buffer maka protein juga berperanan
dalam menjaga kestabilan pH cairan tubuh. Protein dalam kelompok ini juga berperanan
sebagai pembawa asam amino yang perlu dipindahkan dari satu organ ke organ yang lain.
Sebagian protein yang lain berperanan sebagai senyawa antibodi yang melindungi tubuh
dari serangan bakteria dan benda asing lainnya (Astuti. 2007.).
Protein merupakan polimer linier dari asam amino yang diikat oleh ikatan peptida.
Interaksi antar asam amino pada sekuen linier menstabilkan struktur spesifik dari folded-
three-dimensional dari masing-masing protein. Struktur teriser protein merupakan hasil
dari interaksi hidrofobik antara grup dengan sisi non polar dan ikatan hydrogen antara sisi
grup polar yang menstabilkan folding dari struktur sekunder menjadi susunan yang
kompak. Terdapat empat metode spektroskopik yang digunakan untuk mengukur
konsentrasi protein dalam larutan. Metode ini adalah pengukuran protein intrinsik dengan
menggunakan absorbansi sinar UV. Metode yang lain didasarkan pada perubahan warna
yaitu uji Lowry, uji copper/bicinchoninic dan uji Bradford. Walaupun salah satu atau lebih
dari tiga metode ini sering dilakukan secara rutin di laboratrium biokimia, namun karena
beberapa alasan, tak satupun dari prosedur diatas nyaman dilakukan. Absorbansi sinar UV
S1 FARMASI
8
STIKES BINA MANDIRI
membutuhkan protein murni yang diketahui. Protein dalam plasma memiliki konsentrasi
sekitar 1 mmol/L. Dengan bantuan elektroforesis, protein plasma dapat dipisahkan menjadi
fraksi albumin serta fraksi 1, 2, , dan -globulin. Sekitar 56% protein plasma
merupakan fraksi albumin, 4% adalah 1-globulin, 2-globulin sebanyak 10%, -globulin
12%, dan 18% dari jumlah protein plasma merupakan -globulin (Sudarmadji, 1989).
Albumin merupakan jenis Protein terbanyak di dalam plasma yang mencapai kadar
60%. Manfaatnya untuk pembentukan jaringan sel baru. Didalam ilmu kedokteran,
Albumin ini dimanfaatkan untuk mempercepat pemulihan jaringansel tubuh yang
terbelah/rusak. Albumin juga berperan mengikat Obat-obatan Serta Logam berat yang
tidak mudah larut dalam darah (Sudarmadji, 1989).

2.6 Hemoglobin (HB) (Poedjiadi, A.1994).


Hemoglobin atau Hb merupakan gabungan dari 2 kata yaitu heme ( besi ) dan globin
(protein). Warna darah disebabkan karena adanya Hemnoglobin. Kadar Hb dalam darah
manusia dewasa, pria: 13 18 g/dl; wanita: 12 16 g/dl. Keadaan di mana kadar Hb
kurang dari nilai normal disebut sebagai Anemia. Penderita Anemia sering mengeluh
kelelahan yang hebat.
2.6.1 Fungsi
Hemoglobin adalah pigmen pernafasan dari darah yang berfungsi:
1) Mengambil oksigen (O2) dari paru-paru, membawa dalam aliran darah dan
memberikannya kepada jaringan tubuh;
2) Membawa karbon dioksida (CO2) dari jaringan tubuh ke paru-paru;
3) keseimbangan asam-basa tubuh;
4) Merupakan sumber bilirubin yang akan dirubah menjadi urobilin.
2.6.2 Ukuran normal hemoglobin
Ukuran normal hemoglobin sebagai berikiut :
- Wanita : 12 gr/dl s.d 16 gr/dl
- Laki-laki : 14 gr/dl s.d 18 gr/dl
- Anak-anak : 10 gr/dl s.d 16 gr/dl
- Bayi baru lahir : 12 gr/dl s.d 24 gr/dl

S1 FARMASI
9
STIKES BINA MANDIRI
BAB III
METODE KERJA

3.1. Alat dan Bahan


3.1.1. Alat
Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum kali ini yaitu: kertas saring,
tabung reaksi, tabung sentripuge, sentrifuge, gelas kimia, corong kaca, rak tabung
reaksi, penjepit tabung, pipet tetes, gelas ukur, spoit 3 ml, haemometer set sahli, dan
batang pengaduk
3.1.2. Bahan
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu: NaCl 1%,
(NH4)2SO4 22%, Reangen biuret, Darah, Aquades, Kapas alcohol 70%, Kapas
kering, Tissue.
3.2. Cara Kerja
3.2.1. Uji Protein
Pembuatan serum
Ambil sampel darah 3 ml. Diamkan atau disentripuge selama 5 sampai 10
menit dengan kecepatan 3000 rpm. Kemudian pisahkan serum dan endapan yang
membentuk. Lalut empatkan serum dalam reaksi.
Uji golobulin
Ambil 1 ml serum dan masukan dalam tabung reaksi, tambahkan 2 ml
(NH4)2SO4 22% . Kemudian diamkan selama 30 menit, Saring endapan yang
terbentuk (Simpan fitra lobulin yang diperoleh akan digunakan pada uji
albumin). Lalu endapan yang disaring dicelupkan dalan NaCl 1% pada gelas
kimia volume 2 ml. Kemudian uji biuret dan diamati.
Uji albumin
Filtrat globulin ditambahkan (NH4)2SO4 22 % dengan perbandinga 1:1,
diamkan selama 15 sampai 30 menit. Kemudian pisahkan endapan yang
terbentuk dengan cara penyaringan . Lalu endapan dilarutkan dengan
aquades, Lakukan uji biuret dan diamati.

S1 FARMASI
10
STIKES BINA MANDIRI
3.2.2. Uji Hemoglobin(HB)
Persiapkan alat dan bahan. Ambil darah dari probandus pria() dan wanita()
kedalam tabung EDTA. Masukkan darah ke tabung pengencet haemometer
dengan mengguakan pipet HB sampai tanda 20 uL. Hapuslah darah yang melekat
pada sebelah luar ujung pipet. Segera alirkan darah dari pipet kedalam dasar
tabung pengencer berisi HCl 0,1 N 2-3 kali untuk membersikan darah yang masih
tingal dala pipet. Campurlah isi tabung supaya darah asam bersenyawa (
homogenkan ), biarkan 2-3 menit sampai warna coklat tua. Tambahkan aquades
tetes demi tetes, tip kali di aduk dengan batan pengaduk. Persamaan warna
campuran dan standar sahli di baca pada cahaya terang. Bacalah standar Hb dalam
satua gram/100 ml.

S1 FARMASI
11
STIKES BINA MANDIRI
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHSAN

4.1. HASIL PENGAMATAN


Pada praktium pengamatan tentang darah, maka di dapatkan hasil tentang uji
protein dan kadar Hemoglobin dilampirkan dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 1. Hasil uji biuret protein globulin


Sampel Pereaksi Hasil
Serum (NH4)2SO4 22% Endapan serum
Endapan serum NaCl 1% Larutan serum
Larutan serum Uji Biuret ( NaOH + CuSO4 ) + Cincin Ungu

Tabel 2. Hasil uji biuret protein albumin


Sampel Pereaksi Hasil
Filtrat Serum Globulin (NH4)2SO4 22% Endapan serum
Endapan serum Aquades Larutan serum
Larutan serum Uji Biuret ( NaOH + CuSO4 ) + Cincin Ungu

Tabel 3. Hasil uji kadar hemoglobin (Hb)


Kadar
Sampel Pereaksi Hasil kadar Hb normal Hb
Darah Probandus HCl 1 N + Aquades Kadar Hb 10,2 Kadar Hb 14-
1 (pria) gr/dL 18 gr/dL
Darah Probandus HCl 1 N + Aquades Kadar Hb 12,2 Kadar Hb 12-
2 (wanita) gr/dL 16 gr/dL

S1 FARMASI
12
STIKES BINA MANDIRI
4.2. Pembahasan
Dalam praktikum kali ini kami akan mengamati adanya protein dalam darah, darah
terdapat protein globulin dan protein albumin dimana prinsip kerja sama serta kami akan
mengamati kadar Hemoglobin (sel darah merah) darah dimana sel yang terbanyak dalam
darah.
Pada percobaan pertama, yakni melakukan uji protein globulin dan albumin dalam
darah. Mula-mula dilakukan pembuatan serum terlebih dahulu sebelum perlakuan kedua
uji (globulin maupun albumin), yakni masing-masing sampel darah yang dimasukkan
kedalam tabung reaksi sebelumnya didiamkan beberapa saat lalu disentrifuge selama 10
menit agar mempercepat terjadinya pemisahan antara serum darah (filtrat) dan endapan
darah. Serum darah yang didapat lalu dimasukkan kedalam tabung reaksi yang steril
dengan menggunakan mikropipet agar lebih mempermudah proses pengambilan serum.
Untuk pengujian globulin, serum darah yang ada ditabung tambahkan 2 ml (NH4)2SO4
agar dapat menyerap air pada serum dan tinggalah endapan globulin. Kemudian
disentripuge selama 10 menit. Setelah proses sentripuge terjadi, dilakukan pemisahan
antara filtrat dan endapan, filtrar di saring ke tabung reaksi dengan menggunakan kertas
saring, dimana filtrat yang didapat tersebut selanjutnya digunakan pada pengujian albumin.
Endapan terpisah tadi, ditambahkan 20 ml NaCl 1% agar endapan garam dalam protein
dalam darah dapat mengendap dan selanjutnya dilakukan uji biuret. Untuk dapat
melakukan pengujian biuret, terlebih dahulu dibuat reagen untuk uji biuret yaitu NaOH
dimasukkan dalam sebuah tabung lalu ditambahkan CuSO4, selanjutnya reagen buret yang
telah dibuat lalu ditetesi pada endapan sampel hingga menghasilkan warna ungu pada
sampel tersebut, terbentuk warna ungu tersebut terjadi karena adanya reaksi kompleks
antara biuret dalam suasana basa dan protein. Kemudian pada uji protein selanjutnya adalah
uji albumin. Filtrat dari uji globulin yang disimpan tadi ditambahkan (NH4)2SO4 dengan
perbandingan 1:1, dengan cara kerjanya sama dengan uji sebelumnya. Akan tetapi
tambahkan aquades sampai homogen. Kemudian dilakukan uji biuret terbentuk warna
ungu. Adapun alasan perlakuan dengan uji biuret karena biuret merupakan reagen yang
digunakan untuk menguji kandungan protein suatu sampel, pengujian biuret tersebut
dengan cara ditetesi pada sampel hingga terbentuk warna ungu/violet. Maka dapat
dipastikan sampel darah yang diuji positif mengandung protein (Koolman,2001).
Selanjutnya dalam pengujian Hemoglobin (kadar HB) masing-masing sampel darah
probandus (/) diambil lalu dimasukkan kedalam tabung EDTA,ambil darah sebanyak
20 uL dalam tabung yang berbeda ditambahkan dengan HCl 0,1 N sampai tanda 2 agar
S1 FARMASI
13
STIKES BINA MANDIRI
dapat meliliskan (pecah) eritrosit sehingga Hb yang terdapat dalam eritrosit dapat keluar
dan bereaksi dengan HCl membentuk asam hematin dan juga sebagai anti koagulan
(mencegah penggumpalan) agar darah tidak membeku dan tetap dapat dianalisa. Kemudian
tambahkan aquades sedikit demi sedikit sampai warna campuran sampel sama dengan
standar haemometer tersebut. Apabila sudah sama kedua warnanya maka dilihat pada
ukuran angka berapa terjadi persamaan warna tadi, maka itulah hasil dari kadar
Hemoglobin masing-masing praktikan. Hasil yang didapatkan untuk sampel adalah 12
gr/dL, dan untuk sampel 14 gr/dL, jadi hasil yang didapatkan adalah normal karena
dilihat dari literatur dan penelitian sebelumnya yakni untuk kadar Hemoglobin (HB) pada
pria berkisar 13,6-19,6gr/dL dan untuk wanita 12-14gr/dL(Abinka S,2006).

S1 FARMASI
14
STIKES BINA MANDIRI
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Dari hasil yang di peroleh maka dapat disimpukan :
a. Pada uji protein globulin dan protein albumin dalam darah dapat diketahui adanya
protein dengan hasil serum darah dari warna putih telur berubah menjadi warna
ungu/violet dikarenakan adanya reaksi readen biuret.
b. Pada uji kadar Hemoglobin(HB) didapatkan dari darah pria 14g/dl dan wanita 12g/dl
yang artinya normal.
5.2. Saran
Diharapkan pada percobaan berikut tentang sampel darah selain diambil pada manusia
bisa juga pada hewan.

S1 FARMASI
15
STIKES BINA MANDIRI
DAFTAR PUSTAKA

Abinka S. 2006. Berbagai Metode Pemeriksaan Kadar Hemoglobin Darah Manusia.


Yogyakarta : Kalman Pustaka.
Astuti. 2007. Petunjuk Praktikum Teknik Analisis Bahan Biologi. Yogyakarta: UNY
Dacie Sir john V & S, M Lewis 1996, practical Haematology, Churchill livingstone, London.
Gembong Tjitrooepomo, dkk. (1980). Biologi II. Jakarta: Dedik BUD.
Istamar Syamsuri, dkk. (2004). Biologi 2A Untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Koolman Jan dan Klaus, 2001. Atlas Berwarna dan Teks Biokimia. Penerbit EGC: Jakarta
Poedjiadi, A.1994. Dasar-dasar Biokimia. Indonesia University Perss.Jakarta
Sudarmadji Slamet, dkk. 1989. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian; Yogyakarta; Liberty
Yogyakarta.
Slamet Prawirohartono. (2005). Sains Biologi Untuk SMA Kelas 2. Jakarta: Bumi
Aksara.
Yuniasti, M., Zaenal B., Ali W., Dkk. 2008. Biokimia Dasar. UGM. Yogyakarta.

S1 FARMASI
16
STIKES BINA MANDIRI
LAMPIRAN

A. SkemaKerja
a. Uji protein

DARAH

Diambil sampel darah 3 ml


Dimasukkan kedalam tabung sentripuge
Diamkan atau disentripuge selama 5 sampai 10 menit dengan
kecepatan 3000 rpm
Dipisahkan serum dan endapan yang membentuk
Dimasukkan serum dalam tabung reaksi

Hasil

Uji Protein Globulin

Serum Darah

Diambil 1 ml serum dan masukan dalam tabung reaksi


Ditambahkan 2 ml (NH4)2SO4 22%
Didiamkan atau disentripuge selama 5 sampai 10 menit
Disaring endapan yang terbentuk (Simpan filtra globulin yang
diperoleh akan digunakan pada uji albumin)
Disaring endapan
Ditambahkan NaCl 1% pada gelas kimia volume 2 ml
Ditambahkan reagen biuret
Diamati perubahan warna (+warna ungu/violet)

Hasil

S1 FARMASI
17
STIKES BINA MANDIRI
Uji Protein Albumin

Serum Filtrat
Globulin

Ditambahkan (NH4)2SO4 22 % dengan perbandinga 1:1


Didiamkan atau disentripuge selama 5 sampai 10 menit
Dipisahkan endapan yang terbentuk dengan cara penyaringan
Dilarutkan dengan aquades
Ditambahkan reagen biuret
Diamati perubahan warna (+warna ungu/violet)

Hasil

b. Uji Hemoglobin

Darah

Diambil darah pria dan wanita


Dimasukkan kemasing-masing tabung EDTA dan homogenkan
Diambil dan masukkan kedalam tabung haemometer dengan
menggunakan pipet haemometer sampai tanda 20 uL
Ditambahkan HCl 0,1N sampai garis 2 warna kuning sampai
homogen
Ditambahkan aquades sedikit demi sedikit
Diamati kadar HB sesuai warna standar

Hasil

S1 FARMASI
18
STIKES BINA MANDIRI
B. Gambar
a. Uji protein
Uji Globulin

Hasil

Sebelum Sesudah

Uji Albumin

Hasil

Sebelum Sesudah

b. Uji Hemoglobin

Wanita Pria

S1 FARMASI
19
STIKES BINA MANDIRI

Anda mungkin juga menyukai