Anda di halaman 1dari 1

Filsafat Hedonisme (Bag.

2) | Agustus 16, 2009


FILSAFAT HEDONISME (Bag. 3)
Hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan materi adalah
tujuan utama hidup. Bagi para penganut paham ini, bersenang-senang, pesta-pora, dan pelesiran merupakan
tujuan utama hidup, entah itu menyenangkan bagi orang lain atau tidak. Karena mereka beranggapan hidup
ini hanya 1x, sehingga mereka merasa ingin menikmati hidup senikmat-nikmatnya. di dalam lingkungan
penganut paham ini, hidup dijalanani dengan sebebas-bebasnya demi memenuhi hawa nafsu yang tanpa
batas. Dari golongan penganut paham ini lah muncul Nudisme (gaya hidup bertelanjang). Pandangan mereka
terangkum dalam pandangan Epikuris yang menyatakan,Bergembiralah engkau hari ini, puaskanlah nafsumu,
karena besok engkau akan mati. (http://id.wikipedia.org/wiki/Hedonisme)
Pengajaran atau konsep moral dari Hedonisme adalah menyamakan kebaikan dengan kesenangan.Jadi semua
kesenangan dan kenikmatan secara fisik selalu membawa kebaikan. Pandangan hidup ini mengajarkan pada
pengikut atau mereka yang siap mengikutinya bahwa pemujaan terhadap kesenangan dan kenikmatan dunia
harus dikejar, dan itulah tujuan hidup yang paling hakiki bagi manusia.Pandangan hidup seperti inilah yang
sekarang ini banyak dan hampir semua umat manusia meng-amininya dan menjadikannya sebagai tolok ukur
dalam gaya hidup. Teori ini juga cenderung mengajarkan, bahwa untuk mendapat kesenangan dan kenikmatan
dan kebahagiaan, tidak perlu menunggu di surga, karena pada dasarnya, mereka tidak mempercayai adanya
kebahagiaan di surga, dan kalimat yang sering diucapkan oleh para hedonis: kita tidak perlu pergi kesurga
untuk mengalami kebahagiaan, karena di dunia ini, kenikmatan dan kebahagiaan serta kesenangan telah
tersedia dan dapat kita miliki !!! (http://www.wikimu.com/news/displaynews.aspx?id=8454)
Salah satu ideologi itu bernama hedonisme (paham mengenai kesenangan), yang pada awalnya merupakan
sebuah konsep filsafat etika. Kita bisa menyaksikan bahwa saat ini kebanyakan Muslim terutama para
remajanya berbondong-bondong digiring untuk menjalani kehidupan yang berpangkal pada pencarian
kesenangan semata, salah satunya berwujud dunia entertaintment. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
hedonisme diartikan sebagai pandangan yang menganggap kesenangan dan kenikmatan materi sebagai tujuan
utama dalam hidup (KBBI, edisi ketiga, 2001). Secara general, hedonisme bermakna, kesenangan merupakan
satu-satunya manfaat atau kebaikan. Dengan demikian hedonisme bisa didefinisikan sebagai sebuah doktrin
(filsafat etika) yang berpegangan bahwa tingkah laku itu digerakkan oleh keinginan atau hasrat terhadap
kesenangan dan menghindar dari segala penderitaan.Bagi Epicurus, kesenangan yang paling tinggi adalah
tranquility (kesejahteraan dan bebas dari rasa takut) yang hanya bisa diperoleh dari ilmu pengetahuan
(knowledge), persahabatan (friendship) dan hidup sederhana (virtuous and temperate life). Ia juga mengakui
adanya perasaan-perasaan akan kesenangan sederhana (enjoyment of simple pleasures), namun Epicurus
mengartikan kesenangan sebagai sesuatu yang harus jauh dari hasrat-hasrat jasmaniah (bodily desires),
semisal seks dan hawa nafsu. (http://pwkpersis.wordpress.com/2008/03/20/mengenal-hedonisme-lebih-
dekat/)

Anda mungkin juga menyukai