Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dengan memperhatikan upayan reformasi pembelajaran yang sedang
berkembang di indonesia, saat ini para guru atau calon guru banyak ditawari
aneka pilihan model pembelajaran yang kadang kadang untuk kepentingan
penelitian. Namun jika guru sudah memahami konsep atau teori dasar
pembelajaran , maka pada dasarnya guru pun dapat secara kreatif mencoba dan
mengembangkan model pembelajaran tersendiri yang khas. Selain memahami
konsep dan mengembangkan model pembelajaran guru juga harus memiliki
strategi dalam melaksanakan pembelajaran.
Strategi pembelajaran merupakan pendekatan menyeluruh dalam suatu
sistem pembelajaran yang berupa pedoman umum dan kerangka kegiatan untuk
mencapai tujuan umum pembelajaran, yang dijabar dari pandangan falsafah atau
teori belajar tertentu. Strategi pembelajaran juga merupakan suatu rencana tidakan
( rangkaian kegiatan ) yang termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan
berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran.
Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan beberapa rumusan masalah
dan tujuan.
1.2 Rumusan masalah
1. Hasil rangkuman buku strategi pembelajaran ?
2. Apa kelebihan kekurangan buku stategi pembelajaran?
3. Apa manfaat dari buku srategi pembelajaran?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui Hasil rangkuman buku strategi pembelajaran
2. Mengetahui kelebihan kekurangan buku stategi pembelajaran
3. Mengetahui manfaat dari buku srategi pembelajaran

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Identitas Buku


Buku Utama
1. Judul Buku : Strategi Belajar Mengajar
2. Pengarang : Drs. Hamdani, M.A.
3. Penerbit : Pustaka Setia
4. Tahun Terbit : 2011
5. Tebal Buku : 344 halaman
6. Ukuran : 16 x 24 cm
7. ISBN : 978-979-076-161-2
8. Bahasa : Indonesia

Buku Pembanding
1. Judul Buku : Strategi Pembelajaran
2. Pengarang : Abdul Majid,M.Pd
3. Penerbit : Penerbit Rosda
4. Tahun Terbit : 2013
5. Tebal Buku : viii + 392 hlm
6. Ukuran : 15,5 x 24 cm
7. ISBN : 978-979-692-143-0
8. Bahasa : Indonesia

2
2.2 Ringkasan Isi Buku Utama (Strategi Belajar Mengajar)
BAB I
PENGERTIAN DAN TUJUAN STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
A. Hakikat Belajar Mengajar
Belajar terjadi ketika ada interaksi antara individu dan lingkungan, baik
lingkungan fisik maupun lingkungan fisik adalah buku, alat peraga dan alam
sekitar. Adapun lingkungan pembelajaran adalah lingkungan yang merangsang
dan menentang siswa untuk belajar.
Pengertian Strategi
Secara umum, strategi dapat diartikan sebagai suatu upaya yang dilakukan
oleh seseorang atau organisasi untuk sampai pada tujuan.strategi belajar mengajar
terdiri atas semua komponen materi pengajaran dan prosedur yang akan diguakan
untuk membantu siswa yang mencapai tujuan pengajaran tertentu.
Strategi Pengajaran
Peranan strategi pengajaran lebih penting apabila guru mengajar siswa
yang berbeda dari segi kemampuan, pencapain, kecenderungan serta minat.
Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhansebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
B. Hakikat Pembelajaran
Menurut aliran behavioristik pembelajaran adalah usaha guru membentuk tingkah
laku yang diinginkan dengan menyediakan lingkungan atau stimulus.
C. Perbedaan Model Pembelajaran
Model Pengembangan Perangkat Menurut Kemp.
Model Pengembangan Pembelajaran menurut Dick dan Carey
Model Pengembangan 4-D
Model PPSI (Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional)
D. Pembelajaran Kooperatif
Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif
Aplikasi Pembelajaran Kooperatif

3
Ketrampilan Kooperatif
Fase-fase Pembelajaran Kooperatif
Pendekatan dalam Pembelajaran Kooperatif
E. Klasifikasi Strategi Belajar Mengajar
Pendekatan Konsep
Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA)
Prinsip-prinsip Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA)
Prinsip motivasi
Prinsip latar atau konteks
Prinsip keterarahan
Prinsip belajar sambil kerja
Prinsip perbedaan perorangan
Prinsip menemukan
Prinsip pemecahan masalah
F. Ciri-Ciri Pembelajaran
Komponen-komponen Pembelajaran
Tujuan
Subjek belajar
Materi pelajaran
Strategi pembelajaran
Media pembela
Jaran
penunjang
Strategi Active Learning
Strategi active learning adalah strategi belajar mengajar yang bertuujuan
meningkatkan mutu pendidikan. Untuk mencapai keterlibatan siswa agar efektif
dan efesien dalam belajar, dibutuhkan berbagai pendukung dalam proses belajar
mengajar, yaitu dari sudut siswa, guru, situasi belajar, program belajar mengajar
dan dari sarana belajar.

4
G. Pemilihan Strategi Belajar Mengajar
Efisiensi
Efektivitas
Kriteria Lain
H. Merencanakan Program Belajar Mengajar
Melaksanakan Proses Belajar Mengajar
Melaksanakan Penilaian Proses Belajar Mengajar
I. Ketuntansan Belajar
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketuntasan Belajar
Langkah-langkah atau Prosedur Pelaksanaan Ketutasan Belajar
Efektivitas Sistem Pembelajaran Kooperatif
J. Desain Sistem Pembelajaran Online Learning
Behaviorisme dan online learning
Kognitivisme dan online learning
Konstruktivisme dan online learning
K. Belajar dan Perubahan Perilaku
Perubahan yang Didasari dan Disengaja (Intensional)
Perubahan yang Berkesinambungan (kontinu)
Perubahan yang Fungsional
Perubahan yang Bersifat Positif
Perubahan yang Bersifat Aktif
Perubahan yang Bersifat Permanen
Perubahan yang Bertujuan dan Terarah
Perubahan Perilaku secara Keseluruhan

5
BAB II
HAKIKAT SISTEM PENGEMBANGAN BELAJAR MENGAJAR
A. Belajar dan Proses Pembelajaran
Media dan Proses Pembelajaran
Media Pembelajaran, Media Animasi dan Lembar Kerja Siswa (LKS)
Lembar Kerja Siswa (LKS)
B. Pengertian Metode Pembelajaran
Metode Pembelajaran
Metode Pembelajaran Pemecahan Masalah (Problem Solving)
C. Model-Model Pembelajaran
Metode Role Playing
Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Cooperative Script
Picture and Picture
Numbered Heads Together
Metode Investigasi Kelompok (Group Investigation)
Metode Jigsaw
Metode Team Games Turnament (TGT)
Model Student Teams Achievement Divisions (STAD)
Model Examples Non Examples
Model Lesson Study
D. Konsep Pembelajaran Tematik
E. Model Pembelajaran PAKEM
Memahami Sifat yang Dinamik Anak
Mengenal Anak secara Perorangan
Memanfaatkan Perilaku Anak dalam Pengorganisasian Belajar
Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis, Kreatif dan Kemampuan
Memecahkan Masalah
Mengembangkan Ruang Kelas sebagai Lingkungan Belajar yang Menarik
Memanfaatkan Lingkungan sebagai Sumber Belajar

6
Memberikan Umpan Balik yang Baik untuk Meningkatkan Kegiatan
Belajar
Membedakan antara Aktif Fisik dan Aktif Mental
F. Pengertian Active Learning (Belajar Aktif)
Glasgow 1996 (Doing science)
Modell and Michael 1993 (Promoting Active Learning in Life Science
Classrooms)
UC Davis TAC (Handbook)
G. Penerapan Penggunaan Pendekatan Active Learning
Buatlah Pembelajaran Matematika yang Berorientasi Dunia Sekitar Siswa
Berikan Siswa Kebebasan Bergerak
Tuntaskan dalam Mengajar
Belajar sambil Bermain
Harmonisasi Hubungan Guru, Siswa, dan Orangtua
H. Penerapan E-Learning di Indonesia
Peran Komputer bagi Pendidikan Anak
Pengertian E-Learning
Pengertian yang Terkait E-Learning
I. Jenis-Jenis Sumber Belajar
Pengertian Bahan Ajar
Fungsi Bahan Ajar
Klasifikasi Bahan Ajar
Tujuan Bahan Ajar
Ruang Lingkup Bahan Ajar
J. Bermain Sambil Belajar
K. Supervisi Meningkatkan Proses Pembelajaran
L. Prestasi Belajar
Pengertian Prestasi Belajar
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Batas Minimal Prestasi Belajar

7
BAB III
MODEL PENGEMBANGAN SISTEM INSTRUKSONAL
A. Model Pengembangan Instruksional
Aplikasi Penerapan Model-model Pengembangan Instruksional
B. Strategi Merancang Tujuan Instruksional
Kawasan Kognitif (Pemahaman)
Kawasan Afektif (Sikap dan Perilaku)
Kawasan Psikomotor (Psychomotor Domain)
C. Strategi Memilih Metode Instruksional
Tujuan Instruksional
Pengetahuan Awal Siswa
Bidang Studi atau Pokok Bahasan
Alokasi Waktu dan Sarana Penunjang
Jumlah Siswa
Pengalaman dan Kewibawaan Pengajar
D. Metode-Metode Instruksional
Metode Ceramah (Lecture)
Metode Demonstrasi dan Eksperimen
Metode Tanya Jawab
Metode Penampilan
Metode Diskusi
Metode Studi Mandiri
Metode Pembelajaran Terpogram
Metode Latihan Bersama Teman
Metode Simulasi
Metode Pemecahan Masalah
Metode Studi Kasus
Metode Insiden
Metode Praktikum
Metode Proyek
Metode Bermain Peran

8
Metode Seminar
Metode Simposium
Metode Tutorial
Metode Deduktif
Metode Induktif

E. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD


Pembelajaran Kooperatif
Prosedur Instruksional dengan Menggunakan Berbagai Pendekatan
Desain Sistem Instruksional
F. ADDIE untuk Membangun Sistem Kesiswaan
G. Model Desain Sistem Instruksional Berorientasi Pencapaian
Kompetensi (DSI-PK)
H. Pengembangan Desain Pembelajaran
Hubungan antara Desain Pembelajaran dan Pendidikan
Model-model Pengembangan Desain Instruksional
Memilih Model Desain Pembelajaran
Pengembangan Desain Pembelajaran
I. Model Belajar Inkuiri
Expository dan Discovery atau Inquiry
Discovery dan Inquiry
J. Pengembangan Media Pendidikan
Media Pendidikan
Klasifikasi dan Jenis Media
Media yang tidak Diproyeksikan
Media Video
Media Berbasis Komputer
Pemakaian Komputer dalam Proses Belajar Mengajar
Tujuan Pemakaian Komputer dalam Proses Belajar Mengajar

9
K. Multimedia Pembelajaran Interaktif
Pengetian
Manfaat Multimedia Pembelajaran
Karakteristik Media dalam Multimedia Pembelajaran
Format Multimedia Pembelajaran
L. Kualitas Pembelajaran
Learning to Know
Learning to do
Learning to Live Together
Learning to be
M. Defenisi-Defenisi Istilah

BAB IV
RENCANA PENGEMBANGAN, TUJUAN DAN BAHAN
PEMBELAJARAN
A. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Fungsi
Prinsip Pengembangan
Langkah-Langkah Pengembangan
Cara Penyusunan RPP
Format RPP
B. Strategi Pembelajaran Aktif
C. Mengembangkan Bahan Ajar dengan Menyusun Modul
Pengertian Bahan Ajar
Ragam Bentuk Bahan Ajar
Pengertian Modul
Tujuan dan Manfaat Penyusunan Modul
Prinsip-Prinsip Penyusunan Modul Pembelajaran
Alur Penyusunan Modul
Pengisian Format
D. Perbedaan Bahan Ajar dan Sumber Belajar

10
Pengertian Sumber Belajar
E. Teori Belajar Andragogi
Pengertian Teori Belajar Andragogi
Perkembangan Teori Belajar Andragogi
Asumsi-asumsi Pokok Teori Belajar Andragogi
Andragogi dan Psikologi Perkembangan
Pengaruh Penurunan Faktor Fisik dalam Belajar
Langkah-langkah Pokok dalam Andragogi
Perbandingan Asumsi dan Model Pedagogi dan Andragogi
Keunggulan dan Kelemahan Teori Belajar Andragogi
Penegasan Istilah
BAB V
MEDIA DAN METODE PENGAJARAN
A. Pengertian Media Pembelajaran
B. Fungsi Media Pembelajaran
C. Jenis Peranan Media Pembelajaran
Media Visual
Media Audio
Media Audio Visual
D. Jenis-Jenis Media Pembelajaran
Media Grafis
Teks
Audio
Grafik
Animasi
Video
E. Ciri Media Pembelajaran
Landasan Penggunaan Media Pembelajaran
Klasifikasi Media dan Sumber Belajar
Kriteria Pemilihan Media dan Sumber Belajar
Pemanfaatan Media dan Sumber Belajar

11
F. Pengertian Media Pendidikan
Jenis Media Pendidikan
Media Pengajaran Geografi
Media Gambar Medium (Jamak, Media) adalah sebuah Saluran
Komunikasi
G. Teori dan Motivasi Belajar
Teori Belajar Dienes
Teori Belajar Brownell dan Van Engen
Teori Belajar Gagne

2.3 Buku Pembanding (Strategi Pembelajaran)


BAB I
KONSEP DAN HAKIKAT STRATEGI PEMBELAJARAN
Upaya reformasi pembelajarn yang sedang berkembang di Indonesia saat
ini,para guru atau calon guru banyak ditawari dengan aneka pilihan model
pembelajaran. Guru dapat secara kreatif untuk mencoba dan mengembangkan
model pembelajaran tersendiri yang khas sesuai dengan kondisinya.
Rekayasa proses pembelajaran dapat didesain oleh guru sedemikian rupa.
Idealnya pendekatan pembelajaran untuk siswa pandai harus berbeda dengan
kegiatan siswa berkemampuan sedang atau kurang,karena siswa memiliki
keunikan masing-masing.
A. Pengertian Strategi Pembelajaran
1. Makna Strategi
Istilah srategi (strategy) berasal dari kata benda dan kata kerja dalam
bahasa yunani . sebagai kata benda,strategos merupakan gabungan kata stratos
(militer) dengan ago (memimpin). Strategi mempunyai pengertian yaitu suatu pola
yang direncanakan dan ditetapkan secara sengaja untuk melakukan kegiatan atau
tindakan.
2. Makna Pembelajaran
Secara sederhana,istilah pembelajaran (instruction) bermakna sebagai upaya
untuk membelajarkan seseorang atau kelompok orang melalui berbagai upaya

12
(effort) dan berbagai strategi , metode dan pendekatan ke arah pencapaian tujuan
yang direncanakan.

3. Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran merupakan pendekatan menyeluruh dalam suatu
sistem pembelajaran yang berupa pedoman umum dan kerangka kegiatan untuk
mencapai tujuan umum pembelajaran, yang dijabar dari pandangan falsafah atau
teori belajar tertentu.
B. Jenis model pembelajaran
1. Model proses informasi
2. Model personal
3. Model interaksi sosial
4. Model sistem perilaku

C. Teknik pembelajaran
Teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan
seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Adapun
teknik teknik pembelajaran seperti teknik bertanya, diskusi, pembelajaran
langsung , teknik menjelaskan, dan demonstrasi.

D. Sasaran Kegiatan Pembelajaran


Setiap kegiatan belajar mengajar mempunyai sasaran atau tujuan. Tujuan
itu bertahap dan berjenjang mulai dari yang sangat operasional dan konkret yakni
tujuan pembelajaran khusus, tujuan pembelajarn umum tujuan kurikuler, dan
tujuan nasional sampai pada tujuan yang bersifat universal.

E. Tahap Kegiatan Pembelajaran


1. Tahap Praintruksional
2. Tahap Intruksional
3. Tahap Evaluasi dan tindak lanjut

13
BAB II
SETRATEGI PEMBELAJARAN BERORIENTASI STANDAR PROSES

A. Belajar Sebagai Proses


Belajar dimulai dengan adanya dorongan, semangat, dan upaya yang
timbul dalam diri seseorang sehingga orang itu melakukan kegiatan belajar.
Kegiatan belajar sebagaiproses memiliki unsur-unsur tersendiri yang dapat
membedakan antara kegiatan belajar dan bukan belajar. Unsur yang mencakup
tujuan belajar yang ingin dicapai, motivasi, hambatan, stimulus dari lingkungan,
persepsi, dan respons peserta didik.
Kegiatan belajar sebagai proses tersebut memiliki enam unsur, pertama
tujuan belajar. Tujuan belajar dirumuskan oleh institusi pendidikan perlu disusun
sesuai dengan kebutuhan belajar yang dirasakan dan dinyatakan oleh peserta
didik.
Kedua, peserta didik yang termotivasi. Motivasi belajar itu akan lahir
manakala peserta didik merasakan bahwa apa yang disampaikan dalam proses
belajar sesuai dengan kebutuhannya. Dan kebutuhan belajar harus datang dari
peserta didik, bukan dipaksakan oleh pihak luar.
Ketiga, tingkat kesulitan belajar. Secara sederhana, tingkat kesulitan
belajar dirancang dan ditetapkan dalam situasi belajar, dan merupakan unsur yang
harus ada dalam setiap kegiatan pembelajaran sebagai proses.
Keempat, stimulus dari lingkungan. Stimulus/ ransangan digunakan untuk
mengatasi hambatan yang ditemukan dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Sehingga peserta didik dapat memilih dan menggunakan sesuai dengan tujuan
belajar yang ingin dicapai.
Kelima, peserta didik yang memahami situasi. Seorang peserta didik yang
termotivasi oleh tujuan belajar dan stimulus dari lingkungannya, akan melakukan
kegiatan belajar dengan dorongan yang kuat. Keadaan demikian disebut situasi
belajar.
Keenam, pola respons peserta didik. Peserta didik merespon setimulus
secra menyeluruh, dan repons itu bertujuan. Artinya peserta didiktidak
melakukannya tanpa arah.

14
B. Kegiatan Pembelajaran Berorientasi Pada Standar Proses
Setandar proses pendidika adalah setar nasional pendidikan yang berkaitan
denganpelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untukmencapai
setandar kompetensi lulusan (PP. No. 19 Tahun 2005 bab 1 Pasal 6).
Implikasi dari perinsip ini adalahpergeseran para digma pembelajaran.
Proses pembelajaran perlu di rencanakan, dinilai, dan di awali agar ter laksana.
Standar proses adalah setandar nasional. Pendidikan yang berkaitan dengan
pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai satuan
kompetensi lulusan.

1. Prencanaan pembelajaran
a. Silabus
Silablus sebagai acuan pengembangan RPP memuat idenntitas mata
pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian alokasi waktu, dan
sumber belajar. Dalam pelaksanaanya, pengembangan silabus dapat dilakukan
oleh para guru secara mandiri atau kelompok dalam sebuah sekolah/ madrasah
atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)
atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan dinas pendidikan.
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RPP dijabarkan oleh silabus untukengarahkan kegiatan belajar peserta
didik dalam upaya mencapai KD. Setiap guru menyusun RPP secara lengkap dan
sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didikuntuk berpartisipasi aktif.
Komponen RPP adalah sebagaimana akan dijabarkan sebagai berikut:
Identitas mata pelajaran
Standar kopetensi
Merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang
menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
Kompetensi dasar
Kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu
sebagai rujukan penyusunan indikator kopetensi.

15
Indikator pencapai kopetensi
Prilaku yang dapat diukur dan/ diobservasi untuk menunjukan ketercapaian
kompetensi dasar.
Tujuan pembelajaran
Menggabarkan proses hasil belajar yang diharapkan bisa dicapai peserta didik
sesuai dengan kopetensi dasar.
Materi ajar
Alokasi waktu
Metode pembelajaran
Kegiatan pembelajaran
Pendahuluan
Inti
Penutup
Penilaian hasil belajar
Sumber belajar
c. Perinsip-perinsip Penyusunan RPP
Dalam penyusunan RPP, hendaknya guru memperhatikan perinsip berikut ini.
Memperhatikan perbedaan individu peserta didik
Mendorong partisipasi aktif peserta didik
Mengembangkan budaya membaca dan menulis
Memberikan umpan balik dan tindak lanjut
Keterkaitan dan keterpaduan
p teknologo informasi dan komunikasi
2. Pelaksanaan proses pembelajran
a. Persyaratan proses pembelajaran
1) Rombongan belajar
Jumlah maksimal peserta didik setiap rombongan belajar adalah:
SD/MI : 28 peserta didik;
SMP/MT : 32 peserta didik;
SMA/MA : 32 peserta didik;
SMK/MAK : 32 peserta didik;

16
2) Beban kerja minimal guru
Beban kerja guru mencakup kegiatan pokok.
Beban kerja guru sebagaimana dimaksud poin pertama diatas adalah
sekurang-kurangnya 24 jam tatap muka dalam 1 minggu.
3) Buku teks pelajaran
4) Pengelolaan kelas
b. Pelaksanaan pembelajaran
1) Kegiatan pendahuluan
2) Kegiatan inti
Eksplorasi
Elaborasi
Konfirmasi
3) Kegiatan penutup
C. Pengembangan setrategi pembelajaran
Dick dan carey (1985) menggunakan istilah setrategi pembelajaran
untuk menjelaskan mengenai langkah urutan proses dan pengaturan konten,
menentukan kegiatan belajar, dan memutuskan bagaimana menyampaikan konten
dan kegiatan.
D. Unsur-unsur setrategi pembelajaran
Pembuatan setrategi pembelajaran meliputi keseluruhan penggunaan
informasi yang telah anda kumpulkan dan menghasilkan suatu rencana yang
efektif untuk menyajikan pengajaran bagi peserta didik.
1. Rangkaian/keurutan dan pengelompokan konten
Rangkaian atau keurutan konten
Pengelompokan pembelajaran
2. Komponen belajar
Mendapat perhatian
Memberitahukan tujuan pembelajaran kepada peserta didik
Merangsang pengulangan kembali sebagai prasyarat belajar
Menyajikan material ajar
Menyediakan bimbingan belajar

17
Membangun kinerja (praktik)
Memberikan umpan balik
Menilai kinerja
Meningkatkan retensi dan transfer
3. Pengelompokan peserta didk
4. Pemilihan media dan sistem penyampaian/megajar
E. Menciptakan / menyusun strategi
F. Ikhtisar
Kutipan dari gagne (1988:28) yang menyebutkan bahwa strategi pembelajaran
adalah bagian penting dari proses desain pembelajaran

BAB III
KLASIFIKASI DAN PEMILIHAN STRATEGI PEMBELAJARAN
A. Klasifikasi Strategi Pembelajaran
Raka joni dalam Mappasoro berpendapat bahwa klasifikasi strategi
pembelajaran dapat ditinjau dari berbagai segi, yaitu :
1. Pengaturan guru dan siswa
2. Pengelolaan pesan
3. Struktur peristiwa belajar mengajar
4. Tujuan belajar

B. Strategi Pembelajaran Langsung


Tahap pelaksanaan pembelajaran langsung adalah sebagai berikut :
1. Guru menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa
2. Mendemonstrasi pengetahuan dan keterampilan
3. Membimbing pelatihan
4. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
5. Memeberikan kesempatan untuk latihan lanjutan dan penerapan konsep

18
C. Strategi Pembelajaran Tidak Langsung
Pembelajaran tidak langsung memperlihatkan bentuk keterlibatan tinggi
siswa dalam melakukan observasi,penyelidikan,penggambaran inferensi
berdasarkan data atau pembentukan hipotesis.
D. Strategi Pembelajaran Interaktif
Strategi pembelajaran interaktif adalah suatu cara atau teknik
pembelajaran yang digunakan guru pada saat menyajikan bahan pelajaran, dimana
guru menjadi pemeran utama dalammenciptakan situasi interaktif yang edukatif,
yakni interaksi antara guru dengan siswa
E. Strategi Pembelajaran Empirik
Exeriental learning adalah suatu model proses belajar mengajar yang
Mengaktifkan pembelajaran untuk membangun pengetahuan dan keterampilan
melalui pengalamannya secara langsung. Model experiential learning memberi
kesempatan kepada murid untuk memutuskan pengalaman apa yang terjadi fokus
mereka. Prosedur experiential learning memiliki 4 prosedur pembelajaran
a. Tahap pengalaman nyata
b. Tahap observasi refleksi
c. Tahap konseptualisasi
d. Tahap implementasi.
Jenis jenis pembelajaran experiental
1. Metode kasus
2. Pembelajaran berdasarkan masalah
3. Permainan, simulasi, dan bermain peran
F. Strategi Pembelajaran Mandiri
Sistem belajar mandiri adalah pengaturan program belajar yang
diorganisasikan sedemikian rupa sehingga setiap peserta didik dapat memilih atau
menentukan bahan dan kemajuan belajar sendiri. Belajar mandiri merupakan
strategi yang bertujuan untuk membangun inisiatif individu, kemandirian,
peningkatan diri.

19
G. Pemilihan Strategi Pembelajaran
Dasar pemilihan strategi pembelajaran,beberapa prinsip mesti dilakukan oleh
pengajar dalam memilih strategi pembelajaran secara tepat dan akurat
pertimbangan tersebut harus berdasarkan pade penetapan. Adapun dasar yang
harus dipertimbangkan dalam pemilihan strategi pembelajaran, yaitu :
1. Tujuan pembelajaran
2. Aktivitas dan pengetahuan awal siswa
3. Integritas bidang studi / pokok bahasan
4. Alokasi waktu dan sarana penunjang
5. Jumlah siswa
6. Pengalaman dan kewajiban pengajar
Dalam pengelolaan pembelajaran , terdapat beberapa prinsip yang harus
diketahui.
- Interaktif
- Inspiratif
- Menyenangkan
- Menantang
- Motivasi.

BAB IV PEMBELAJAR TEMATIK (AKTUALISASI MODEL


PEMBELAJARAN TERPADU)
Pada dasarnya , pembelajaran terpadu dikembangkan untuk menciptakan
pembelajaran yang didalam siswa sendiri aktif secara mental membangun
pengetahuannya yang dilandasi oleh struktur kognitif yang telah dimilikinya.
1. Prinsip dan model pembelajaran terpadu
a. Pembelajaran terpadu memiliki satu tema yang aktual
b. Pembelajaran perlu memilih materi beberapa mata pelajaran yang saling
terkait
c. Pembelajaran terpadu tidak boleh bertentangan dengan tujuan kurikulum
yang berlaku
d. Materi pembelajaran yang dapat dipadulan dalam satu tema salalu
mempertim bangkan karakteristik siswa

20
e. Materi pelajaran yang diapadukan tidak terlalu dipaksakan.
2. Model model pembelajaran terpadu
Pada program pendidikan guru sekolah, terdapat tiga pembelajaran terpadu yang
dipilih dan dikembangangkan, yaitu :
a. Model keterhubungan, model yang sengaja digunakan untuk
menghubungkan satu konsep dengan konsep lain.
b. Model jaring laba laba
Model pembelajaran terpadu ini menggunakan pendekatan tematik.
c. Model keterpaduan, model ini menggunakan pendekatan antar bidang studi
3. Tahap perencanaan pembelajaran model webbed
4. Peran guru dalam pembelajaran terpadu model webbed
Beberapa sifat yang harus dimiliki guru dalam menjalankan tugas secara
profesional yang mendukung diterapkannya penerapan pembelajaran terpadu.
a. Fleksibel e. Tekun
b. Bersikap terbuka f. Realistik
c. Berdiri sendiri g. Melihat kedepan
d. Peka h. Rasa ingin tahu
i. Ekspresif j. Menerima diri

BAB V
PEMBELAJARAN TUNTAS ( MASTERY LEARNING)
A. Asumsi dasar belajar tuntas
Metode pembelajaran adalah cara untuk mempermudah anak didik
mencapai kompetensi tertentu. Hal ini berlaku baik bagi guru (dalam pemilihan
metode ) mengajar maupun siswa (dalam memilih strategi belajar). Pembelajaran
tuntas merupakan pendekatan dalam pembelajaran yang mempersyaratkan siswa
menguasai secara tuntas seluruh standar kompetensi maupun kompetensi dasar
mata pelajaran tertentu.
B. Sistem belajar tuntas
1. Konsep belajar tuntas
Agar pola pengajaran berstrktur ini efesien dan efektif diperlukan hal hal
berikut:

21
a. Tujuan tujuan pembelajaran yang harus dicapai ditetapkan secara tegas.
b. Siswa dituntut supaya mencapai tujuan pembelajaran lebih dahulu.
c. Motivasi belajar dan efektivitas usaha belajar siswa harus ditingkatkan
dengan memonitor proses belajar siswa.
d. Diberikan bantuan atau pertolongan kepada siswa yang masih mengalami
kesulitan pada saat saat yang tepat.
2. Prinsip belajar tuntas
a. Sebagian besar siswa daalam situasi dan kondisi belajar yang normal dapat
menguasai sebagian terbesar bahan yang diajarkan.
b. Dalam menyusun strategi pengajaran tuntas , guru memulai dengan
merumuskan tujuan tujuan khusus.
c. Sejalan dengan tujuan tujuan khusus tersebut
d. Penilaian hasil belajar tidak menggunakan acuan norms, tspi menggunakan
acuan patokan.
e. Konsep belajar tuntas juga memperhatikan adanya perbedaan - perbedaan
individual.
f. Konsep belajar tuntas dapat dilaksanakan dengan beberapa model
pengajaran.
C. Perbedaan pembelajaran tuntas dengan pembelajaran konvensional
Pembelajaran tuntas yang dimaksud dalam pelaksanaan KBK adalah pola
pembelajaran yang menggunakan prinsip ketuntasan secara individual.
Sementara pembelajaran konvensional dalam kaitan ini diartikan sebgai
pembelajaran dalam konteks klasikal yang sudah terbiasa dilakukan yang sifatnya
berpusat pada guru, sehingga pelaksanaannya kurang memperhatikan
keseluaruhan situasi belajar
( non belajar tuntas).
D. Indikator guru dalam melaksanakan pembelajaran tuntas
1. Metode pengajaran
2. Peran guru
3. Peran siswa
4. Evaluasi

22
E. Pelaksanaan program remidial, pengayaan, dan percepatan
1. Pelaksanaan program remidial
Ada 2 (dua) cara yang dapat ditempuh dalam hal ini, yaitu :
a. Pemberian bimbingan secara khusus dan perorangan bagi siswa yang belum
tuntas atau mengalami kesulitan dalam penguasaan KD tertentu.
b. Pemberian tugas tugas atau perlakuan ( treatment ) secara khusus yang
sifatnya penyederhanaan dari pelaksanaan pembelajaran regular.
2. Pelaksanaan program pengayaan
Adapun cara yang dapat ditempuh diantaranya, yaitu :
a. Pemberian bacaan tambahan atau berdiskusi yang tujuan nya memperluas
wawasan bagi KD tertentu
b. Pembeian tugas untuk melakukan analisis.
c. Memberikan soal soal latihan tambahan yang bersifat pengayaan
d. Membantu guru membimbing teman teman yang belum mencapai
ketuntasan.
3. Pelaksanaan program percepatan
Bentuk layanan terbaik yang seharusnya diberikan adalah berupa program
percepatan (akselerasi) secara alami, bukan dalam bentuk kelas akselerasi. Siswa
siswa yang dapat menguasai KD tertentu atau mencapai ketuntasan secara cepat
dengan nilai > 85 sebaiknya tidak perlu diberikan pengayaan tetapi langsung
dipelajari untuk mempelajari KD berikutnya.

23
2.4 Kritisi Buku
Kelebihan Buku
Kelebihan buku strategi pembelajaran yang ditulis oleh Drs. Hamdani,
M.A. dan Abdul Majid, M.Pd jika dilihat dari tampilan buku, buku ini memiliki
cover buku yang cukup bagus yang mampu membuat pembaca penasaran untuk
membaca bukunya memiliki daya tarik baca. Sedangkan dari segi isi, buku ini
sangat bagus setelah kita membacanya didalamnya berisi mengenai materi
materi yang diperlukan pembaca khususnya guru dan calon guru mengenai srategi
pembelajaran. Penyajian materi yang sangat membantu para pembacanya.
Penulis sangat memperhatikan setiap pembahasan yang disajikan dalam
buku ini. Didalam buku ini pembahasannya sangat jelas dan sangat mudah
dipahami oleh pembacanya dari bab hingga persubbabnya dijelaskan dengan
kalimat yang jelas, efisien dan sangat mudah dipahami tanpa berbelit belit. Buku
ini bukan hanya berisi pembahasan mengenai materi strategi pembelajaran tetapi
juga memuat contoh - contoh dalam pelaksanaannya serta cara penilaiannya. Dan
buku ini bukan hanya menyajikan mengenai strategi pembelajaran melainkan hal -
hal yang berkaitan dengan strategi pembelajaran seperti pendekatan,model,metode
pembelajaran, keterampilan mengajar,teknik serta taktik dalam pembelajaran.

Kekurangan Buku
Setiap buku memiliki kelebihan dan kekurang, pada buku strategi
pembelajaran disini juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan buku
sudah dijelasakan sebelumnya ,sedangkan kekurangan buku strategi pembelajaran
ini, yaitu akan terlalu sulit dipahami jika pembacanya bukan dari kejuruan
pendidikan. Sasaran buku ini hanyalah para pendidik.
Terlalu banyak subbab yang dibahas,meskipun setiap subbab tersebut
menjelaskan dari bab yang dibahas namun ada subab yang sekiranya kurang
dibutuhkan. Buku strategi ini terlalu tebal terlihat dari segi halaman nya,
menyebabkan orang akan sukar membacanya meskipun dari segi cover yang
menarik namun setelah mengetahui halaman dan tebal buku orang akan sedikit
malas membacanya.

24
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada dasarnya setiap strategi, pendekatan,model,metode pembelajaran,
keterampilan mengajar,teknik serta taktik dalam pembelajaran baik dan bagus
hanya tinggal bagaimana guru akan menerapkannya sesuai dengan kemampuan
dan kondisi peserta didik. Maka sudah seyogyanya guru teliti dalam memilih hal
tersebut sebelum dipraktikan. Guru harus melihat kondisi dan kemampuan peserta
didik yang akan mendapatkan, guru bukan semata mata yang memegang
kekuasaan penuh dalam kelas memang dalam perannya guru merupakan sumber
penegndali kelas tetapi guru tidak bisa dengan mudahnya melaksanakan
pembelajaran tanpa melihat peserta didik, Jika demikian maka proses
pembelajaran dan tujuan pembelajaran tidak akan tercapai.
Dalam rangka penerapan pembelajaran yang berorientasi standar proses
pendidikan maka paradigma bahwa mengajar hanya sekedar proses penyampaian
pengetahuan saja harus di ubah menjadi pradigma baru yaitu mengajar adalah
proses mengatur lingkungan. Guru juga harus mengetahui strategi pembelajaran
yang sesuai dengan standar proses pendidikan untuk kemudian menerapkannya.
Buku ini menyajikan ragam strategi pembelajaran yang sesuai dengan
Standar Proses Pendidikan yang berlaku. Strategi pembelajaran berorientasi
aktivitas siswa, ekspositori, inkuiri adalah beberapa tema strategi pembelajaran
yang dibahas di sini. Kerangka teori, konsep, dan prinsip, serta contoh
pengeplikasian setiap strategi pembelajaran diuraikan setahap demi setahap guna
memandu pembanca untuk memahami, memilih, dan menerapkan strategi yang
sesuai dengan lingkungan pembelajaran.
3.2 Saran
Melalui buku ini akan membuka paradigma berpikir kita mengenai strategi
pembelajaran yang sesuai standar proses pendidikan. Buku ini mengulas tentang
perlunya standar proses pendidikan, baik dari segi hukum perundang undangan,
arah yang ingin dicapai.

25
DAFTAR PUSTAKA

Hamdani, Dr., M.A. ( 2011). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia
Majid,Abdul,M.Pd.2013 Strategi Pembelajaran. Bandung: Penerbit Rosda

26
LAMPIRAN

27

Anda mungkin juga menyukai