Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS BAHAN AJAR

ALAT PENGUKURAN DASAR KELAS I


PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN SMK

Dalam penyusunan bahan ajar diharapkan memenuhi aspek ARCS


(attention, relevance, confidence, dan satisfaction). Model pembelajaran ARCS
merupakan suatu bentuk pendekatan pemecahan masalah untuk merancang aspek
motivasi serta lingkungan belajar dalam mendorong dan mempertahankan
motivasi siswa untuk belajar. Model pembelajaran ini berkaitan erat dengan
motivasi siswa terutama motivasi untuk memperoleh pengetahuan yang baru.
Model pembelajaran ARCS terdiri dari empat komponen. Keempat komponen
model pembelajaran ARCS, sebagai berikut:
A. Attention (Perhatian)
X
Attention (Perhatian) merupakan bentuk pengarahan untuk dapat
berkonsultasi/ pemusatan pikiran dalam menghadapi siswa dalam peristiwa
proses belajar mengajar di kelas. Perhatian dapat berarti sama dengan konsentrasi,
dapat pula menunjuk pada minat momentain yaitu perasaan tertarik pada suatu
masalah yang sedang dipelajari.
Konsentrasi mempengaruhi perasaan siswa dan minat dalam belajar bisa
dilihat dari siswa yang perasaannya senang akan membantu dalam konsentrasi
belajarnya dan sebaliknya siswa dalam kondisi tidak senang maka akan kurang
berminat dalam belajarnya dan mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi
terhadap pelajaran yang sedang berlangsung. Dalam bahan ajar ini aspek attention
sudah mulai diberikan pada cover awal dan hampir di setiap halaman pada bahan
ajar ini, yaitu:
1. Disuguhkannya berbagai gambar yang berwarna warni dapat menarik
perhatian siswa dalam belajar.Selain itu adanyaa penekanan kalimat yang
dianggap penting dicetak berwarna. Pemberian gambar merupakan aspek
rangsangan visual yang dapat merangsang indera penglihatan sehingga
mencuri perhatian pembaca. Sedangkan kalimat-kalimat yang digunakan
merupakan bentuk kalimat semi formal yang sering digunakan dalam
kehidupan sehari-hari sehingga siswa yang membaca akan terbawa dalam
suasana belajar yang menyenangkan. (Halaman 1, 4, 5, 10, 11, 12, 13, 14,
15, 16, 17, 23, 26, 28, 29,)
2. Penggunaan kalimat yang interaktif pada bahan ajar ini disetiap mengawali
suatu materi juga sangat diperlukan agar siswa lebih tertarik untuk membaca
dan belajar. Sehingga, siswa tidak begitu jenuh bisa betah untuk
menyelesaikan kegiatan belajar. Pemberian pertanyaan-pertanyaan seputar
pengalaman siswa juga dapat membantu siswa untuk semakin tertarik dan
semakin mengarahkan siswa pada materi yang harus dikuasainya, sebab
pertanyaan-pertanyaan tersebut sangat menekankan pada keterlibatan siswa
pada pembelajaran. Penyajian materinya pun bervariasi dengan tampilan yang
berwarna dan penyajian materi yang sangat mudah untuk dimengerti oleh
siswa. (Halaman 1, 3, 7, 9, 10, 19, 21, 22, 30, 32)
3. Bahan ajar ini berusaha untuk mengaktifkan siswa dengan memberikan
X

berbagai kegiatan sederhana yang menyenangkan tetapi tak lepas dari tujuan.
Dengan adanya banyak kegiatan merangsang siswa untuk aktif, kreatif, dan
mencoba hal-hal baru dan menemukan jawaban dari tujuan pembelajaran
setelah melakukan kegiatan-kegiatan yang di sarankan dalam bahan ajar.
Dengan berbagai kegiatan yang dilakukan secara langsung oleh siswa melalui
pembelajaran bahan ajar ini bertujuan dapat dengan mudah menjadi Short
term memory yang kemudian terintegrasi menjadi Long term memory.
(Halaman 7, 9, 19, 21, 30, 32)
4. Penyajian bahan ajar ini bervariasi, menggunakan penyajian chunking juga
akan sangat membantu siswa dalam pemahaman serta mengingat materi-
materi yang ia pelajari. (7, 19, 30)
5. Pemberian contoh dalam materi bahan ajar ini pun disesuaikan dengan
kehidupan standar kompetensi dan tujuan pempelaran yang harus dikuasai
siswa. Contoh-contoh diambil dari lingkup pembelajaran siswa pada bidang
keahlian teknik pemesinan SMK sehingga diharapkan siswa akan lebih cepat
memahami materi dan mengaplikasikannya. (Halaman 1, 2, 3, 10, 12, 13, 14,
16, 17, 27, 28)
B. Relevance (relevan)
Relevance (relevan) yang dimaksud di sini dapat diartikan sebagai
keterkaitan atau kesesuaian antara materi pembelajaran yang disajikan dengan
pengalaman belajar siswa. Selain itu pembahasan materi bahan ajar ini juga
berkesinambungan, ditunjukkan adanya keterkaitan pada bab I, II, dan III.
Sehingga terdapat keterkaitan atau kesesuaian antara bahan ajar ini dengan
manfaat langsung secara pribadi dalam kehidupan sehari-hari siswa maupun ruang
lingkup belajar. Motivasi siswa akan bangkit dan berkembang apabila mereka
merasakan bahwa apa yang dipelajari itu memenuhi kebutuhan pribadi,
bermanfaat serta sesuai dengan nilai yang diyakini atau dipegangnya. Strategi
untuk menunjukan relevansi dalam bahan ajar ini adalah sebagai berikut:
1. Bahan ajar ini menyampaikan kepada siswa apa yang dapat mereka
peroleh dan lakukan setelah mempelajari materi pembelajaran ini dengan
X
menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus dikuasai oleh siswa. Sehingga
siswa dapat benar-benar memiliki gambaran tentang apa yang akan dipelajari
serta manfaat materi tersebut utuk dipelajari. (dapat dilihat pada setiap bab
pada bahan ajar ini). Selain tujuan yang ada di setiap awal bab, bahan ajar ini
juga memberikan tujuan yang jelas di setiap awal kegiatan/ latihan bagi
siswa. Hal ini dapat dilihat pada kegiatan latihan siswa yaitu Zona Berlatih
pada setiap bab pada bahan ajar ini. Dalam hal ini pada bahan ajar ini kita
dapat melihat adanya relevansi antara tujuan dan kegiatan yang dilakukan.
Selain itu relevansi ini terdapat pula dalam kehidupan sehari-hari siswa
sehingga siswa dapat dengan mudah mencari bahan/ alat kegiatan dan mudah
untuk memahami materi setelah melakukan kegiatan tersebut. (Halaman 1, 2,
7, 10, 19, 22, 30)
2. Bahan ajar ini memberikan contoh-contoh pada uraian materi, latihan atau
tes formatif yang langsung berhubungan dengan kondisi siswa. Contoh-
contoh pembelajaran yang disajikan pada bahan ajar ini selalu berusaha
mengarah pada lingkungan yang terdekat dengan siswa maupun lingkup
pembelajaran kompetensi program keahlian teknik pemesinan SMK. Hal ini
dapat dilihat pada setiap uraian materi di setiap bab pada bahan ajar ini.
(Halaman 3, 4, 5, 7, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 19, 21, 23, 26, 28, 29, 30,
32)
C. Confidence (percaya diri)
Confidence (percaya diri) diperuntukkan membangkitkan kesadaran yang
kuat dalam proses pemeblajaran siswa yang selama ini lebih banyak dikuasai guru
(teachers centered) dan lebih cenderung menghafal kata-kata bukan pada
kemampuan bagaimana belajar bermakna dan akhirnya setelah siswa tamat tidak
bisa berbuat apa-apa yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan nyata dan tidak
ada kemampuan problem solving di tengah masyarakat yang plural dan
heterogen dan banyak masalah, maka guru harus menggunakan strategi yang
efektif.
Strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan kepercayaan diri
siswa pada bahan ajar ini adalah sebagai berikut:
1. Bahan ajar ini berusaha meningkatkan harapan siswa untuk berhasil
X
dengan memperbanyak pengalaman siswa. Dalam penyusunan bahan ajar ini
materi pembelajaran disusun secara sederhana namun berisi pembelajaran
yang dibutuhkan siswa agar dengan mudah dipahami. Sebagai penunjangnya
bahan ajar ini memberikan berbagai ilustrasi gambar yang relevan, dengan
materi pembelajaran dari materi yang mudah ke sukar. Dengan demikian,
siswa merasa mengalami tahapan proses pembelajaran yang begitu dirasakan
oleh siswa. (Halaman 4, 5, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 23, 26, 28, 29)
2. Dalam penyusunan kegiatan pembelajaran dilakukan ke dalam bagian-
bagian yang lebih kecil, sehingga siswa tidak dituntut untuk mempelajari
terlalu banyak konsep baru dengan sekaligus. Jadi pemberian contoh-contoh
dimulai dari memberikan contoh-contoh dari kehidupan siswa atau dari hal-
hal yang pernah dialami siswa. Sehingga siswa tidak akan merasa terlalu
berat saat diberi sedikit demi sedikit suatu konsep pembelajaran. Dalam
bahan ajar ini dapat ditemukan pada bagian uraian materi pada setiap bab.
3. Bahan ajar ini berupaya meningkatkan harapan siswa untuk berhasil
melakukan pembelajaran dengan menyampaikan tujuan pembelajaran dan
kriteria minimum keberhasilan melalui tes formatif pada bahan ajar ini
ditunjukkan adanya Balikan dan Tindak Lanjut pada setiap bab pembelajaran.
Hal ini akan membantu siswa mempunyai gambaran yang jelas mengenai
hasil pembelajaran siswa yang dicapai. (Halaman 9, 21, 32)
4. Bahan ajar ini berupaya menumbuhkan kepercayaan diri siswa dengan
menganggap siswa telah memahami konsep materi pembelajaran dengan baik
serta menyebutkan hal-hal yang perlu dicapai siswa serta perlu
dikembangkan. Hal ini ditunjukkan pada bahan ajar ini, pada pendahuluan
serta pada uraian materi pada setiap bab. Halaman 1, 3, 10, 22, 25)
D. Satisfaction (kepuasan)
Satisfaction (Kepuasan) yang dimaksud di sini adalah perasaan gembira/
kepuasan batin siswa, perasaan ini dapat menjadi positif yaitu timbul kalau orang
mendapatkan penghargaan terhadap dirinya. Perasaan ini dapat meningkat kepada
perasaan percaya diri siswa nantinya dengan membangkitkan semangat belajar
dengan kalimat penguatan kepada siswa, misalnya dengan mengucapkan baik,
bagus, berhasil dan seterusnya. Sehingga siswa merasa melakukan proses
bertahap pembelajaran pada bahan ajar ini. Hasil pembelajaran siswa melalui
X

bahan ajar ini dirasakan ada kepuasan dengan hasil belajarnya. Disisi lain siswa
merasa mencapai tujuan pembelajaran seperti yang tertulis pada bahan ajar ini
yang kemudian dapat diaplikasikan pada kompetensi bidang keahlian teknik
pemesinan SMK serta dalam kehidupan nyata. (Halaman 9, 21, 32)

Anda mungkin juga menyukai