Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN KB PIL DAN SUNTIK

Di Susun Oleh :
KELOMPOK 5: ACHMAD MULYADI
CAHYO DWY PURWOKO
SITI LESTARI
ERNI YOHANNA

STIKES HARAPAN BANGSA


PROGRAM ALIH JENJANG S1 KEPERAWATAN
KB SUNTIK DAN PIL
I. DEFINISI
Kontrasepsi berasal dari kata kontra berarti mencegah atau melawan
dan konsepsi yang berarti pertemuan antara sel telur yang matang dan sel sperma yang
mengakibatkan kehamilan.
Keluarga berencana adalah cara merencanakan keluarga: kapan ingin mendapatkan anak
dan berapa jumlah anak. (Burn, 2000).
Jenis Kontrasepsi sederhana terbagi lagi atas kontrasepsi tanpa alat dan kontrasepsi
dengan alat/obat. Kontarsepsi sederhana tanpa alat dapat dilakukan dengan senggama
terputus dan pantang berkala. Sedangkan kontarsepsi dengan alat/obat dapat dilakukan
dengan menggunakan kondom, diafragma atau cup, cream, jelly, atau tablet berbusa
(vaginal tablet).
Cara kontrasepsi moderen / metode efektif Cara kontrasepsi ini dibedakan atas
kontrasepsi tidak permanen dan kontrasepsi permanen. Kontrasepsi permanen dapat
dilakukan dengan pil, AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim), suntikan, dan norplant.
Sedangkan cara kontrasepsi permanen dapat dilakukan dengan metode mantap, yaitu
dengan operasi tubektomi (sterilisasi pada wanita) vasektomi (sterilisasi pada pria).
Kontrasepsi dengan Pil adalah obat pencegah kehamilan yang diminum. Pil telah
diperkenalkan sejak 1960. Pil diperuntukkan bagi wanita yang tidak hamil dan
menginginkan cara pencegah kehamilan sementara yang paling efektif bila diminum
secara teratur. Minum pil dapat dimulai segera sesudah terjadinya keguguran, setelah
menstruasi, atau pada masa post-partum bagi para ibu yang tidak menyusui bayinya.
Jika seorang ibu ingin menyusui, maka hendaknya penggunaan pil ditunda sampai 6
bulan sesudah kelahiran anak (atau selama masih menyusui) dan disarankan
menggunakan cara pencegah kehamilan yang lain.
Pil dapat digunakan untuk menghindari kehamilan pertama atau menjarangkan waktu
kehamilan-kehamilan berikutnya sesuai dengan keinginan wanita. Berdasarkan atas
bukti-bukti yang ada dewasa ini, pil itu dapat diminum secara aman selama bertahun-
tahun. Tetapi, bagi wanita-wanita yang telah mempunyai anak yang cukup dan pasti
tidak lagi menginginkan kehamilan selanjutnya, cara-cara jangka panjang lainnya
seperti spiral atau sterilisasi, hendaknya juga dipertimbangkan. Akan tetapi, ada pula
keuntungan bagi penggunaan jangka panjang pil pencegah kehamilan. Misalnya,
beberapa wanita tertentu merasa dirinya secara fisik lebih baik dengan menggunakan pil
daripada tidak. Atau mungkin menginginkan perlindungan yang paling efektif terhadap
kemungkinan hamil tanpa pembedahan. Kondisi-kondisi ini merupakan alasan-alasan
yang paling baik untuk menggunakan pil itu secara jangka panjang.
Kontrasepsi suntik adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui
suntikan hormonal. Kontrasepsi hormonal jenis KB suntik ini semakn banyak di pakai
karena kerjanya yang efektif. Dalam menggunakan KB suntik kesehatan ibu harus
diperiksa dulu untuk memastikan kecocokannya, suntik diberikan saat ibu dalam
keadaan tidak hamil. Umumnya pemakai suntikan KB mempunyai persyaratan sama
dengan memakai pil.

II. JENIS KB PIL DAN SUNTIK


1. KB Pil
Jenis KB pil ada dua yaitu:
1.1. Pil gabungan atau kombinasi
Tiap pil mengandung dua hormon sintetis, yaitu hormon estrogen dan progestin. Pil
gabungan mengambil manfaat dari cara kerja kedua hormon yang mencegah
kehamilan, dan hampir 100% efektif bila diminum secara teratur.
1.2. Pil khusus pogestin (pil mini)
Pil ini mengandung dosis kecil bahan progestin sintetis dan memiliki sifat pencegah
kehamilan.
2. KB suntik
Jenis KB suntik ada dua yaitu:
2.1. Suntikan / bulan
Suntikan KB ini mengandung kombinasi hormon medroxyprogesterone acetate
(hormon progestin)estradio cypionate (hormon estrogen). Komposisi hormon dan
cara kerja suntik KB 1 bulan mirip dengan pil KB kombinasi. Suntik pertama
diberikan & hari pertama periode menstruasi atau 6 minggu setelah melahirkan bila
tidak menyusui.
2.2. Suntikan / 3 bulan
Contohnya adalah depoprovera, depogeston.
Suntikan KB ini mengandung hormon progestin 150 mg. Suntikan pertama
biasanya di berikan 7 hari pertama periode menstruasi atau 6 minggu setelah
melahirkan.
III. CARA KERJA KB PIL DAN SUNTIK
1. Cara kerja KB pil
Cara kerja KB pil yaitu Waktu terbaik untuk memulai menggunakan pil KB kombinasi
adalah saat terjadinya menstruasi, yaitu pada rentang waktu hari pertama menstruasi
sampai hari kelima. Dengan cara seperti ini, maka ketika sudah selesai menstruasi
Anda akan terlindungi dari kehamilan (kontrasepsi langsung bekerja). Boleh juga
mulai minum pil KB kombinasi kapan saja selain waktu di atas, namun efek
kontrasepsi tidak bekerja saat itu juga, sehingga Anda harus menggunakan metode
kontrasepsi cadangan selama seminggu, misalnya menggunakan kondom untuk suami,
kondom wanita, diafragma, dan sebagainya atau tidak melakukan hubungan selama
seminggu pertama. Bagi ibu yang baru melahirkan atau sedang menyusui biasanya
diresepkan pil progestin-only khusus menyusui, atau disebut minipill. Pil ini bisa mulai
digunakan setiap saat, tetapi perlu menggunakan alat kontrasepsi tambahan selama dua
hari sesudahnya.
2. Cara kerja KB suntik
Cara kerja kb suntik yaitu dengan cara :
Menghalangi ovulasi ( masa subur)
Mengubah lendir serviks (vagina) menjadi kental
Menghambat sperma dan menimbulkan perubahan pada rahim
Mencegah terjadinya pertemuan sel telur dan sperma
Mengubah kecepatan transportasi sel telur.
Suntikan KB adalah suatu cairan berisi zat untuk mencegah kehamilan selama jangka
waktu tertentu (antara 1 - 3 bulan). Cairan tersebut tersebut merupakan hormon sintesis
progesteron. Pada saat ini terdapat dua macam suntikan KB, yaitu golongan progestin
seperti Depo - provera, Depo - geston, depo progestin dan noristat, mekanisme kerja
kontrasepsi suntik dalam dua bagian yaitu primer dan sekunder. Mekanisme primer
adalah mencegah ovulasi sedangkan pada mekanisme sekunder lendir serviks menjadi
kental dan sedikit sehingga merupakan barier terhadap spermatozoa.
IV. KEUNTUNGAN KB PIL DAN KB SUNTIK
1. Keuntungan KB pil
1.1. Sangat efektif bila diminum teratur
1.2. Tidak tergantung pada dokter
1.3. Tidak mengurangi kenyamanan suami istri
1.4. Menstruai menjadi teratur
1.5. Menstruasi menjadi teratur, berkurang rasa nyerinya, lebih sedikit dan lebih
singkat waktunya
1.6. Dapat dipakai selama diinginkan, tidak harus beristirahat dulu
1.7. Dapat dipakai oleh semua wanita usia produktif
1.8. Dapat dipakai oleh wanita yang belum pernah hamil
1.9. Dapat dihentikan pemakaiannya dengan kapan saja jika menginginkan
kehamilan
1.10. Kesuburan segera kembali setelah pemakaian pil dihentikan
1.11. Dapat mencegah anemia akibat kekurangan zat besi
1.12. Membantu mencegah terjadinya : kehamilan diluar kandungan, kista ovarium,
kanker endometrium, tumor jinak payudara, penyakit radang panggul, kanker
indung telur
1.13. Dapat digunakan untuk penderita tumor jinak payudara, diabetes tanpa kelainan
pembuluh darah, endometriosis, penyakit radang panggul, penyakit tiroid,
mioma utyeri, TBC (kecuali dalam pengobatan dengan rifampicin) di bawah
pengawasan dokter
2. Keuntungan KB suntik
Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi sementara yang paling baik, dengan angka
kegagalan kurang dari 0,1% pertahun (Saifuddin, 1996). Suntikan KB tidak
mengganggu kelancaran air susu ibu (ASI), kecuali Cyclofem. Suntikan KB mungkin
dapat melindungi ibu dari anemia (kurang darah), memberi perlindungan terhadap
radang panggul dan untuk pengobatan kanker bagian dalam rahim.
Kontrasepsi suntik memiliki resiko kesehatan yang sangat kecil, tidak berpengaruh
pada hubungan suami-istri. Pemeriksaan dalam tidak diperlukan pada pemakaian awal,
dan dapat dilaksanakan oleh tenaga paramedis baik perawat maupun bidan.
Kontrasepsi suntik yang tidak mengandung estrogen tidak mempengaruhi secara serius
pada penyakit jantung dan reaksi penggumpalan darah.
Oleh karena tindakan dilakukan oleh tenaga medis/paramedis, peserta tidak perlu
menyimpan obat suntik, tidak perlu mengingat setiap hari, kecuali hanya untuk
kembali melakukan suntikan berikutnya. Kontrasepsi ini tidak menimbulkan
ketergantungan, hanya saja peserta harus rutin kontrol setiap 1, 2 atau 3 bulan. Reaksi
suntikan berlangsung sangat cepat (kurang dri 24 jam), dan dapat digunakan oleh
wanita tua di atas 35 tahun, kecuali Cyclofem.

V. KEKURANGAN KB PIL DAN SUNTIK


1. Kekurangan KB Pil
1.1. Mual terutama tiga bulan pertama
1.2. Terkadang terjadi perdarahan/ bercak diantara masa haid , terutama bila lupa
minum pil atau terlambat minum pil
1.3. Sakit kepala ringan
1.4. Nyeri payudara
1.5. Dapat meningkatkan berat badan
1.6. Tidak ada haid
1.7. Tidak cocok untuk mereka yang pelupa
1.8. Kemasan baru selalu harus tersedia setelah pil kemasan sebelumnya habis
1.9. Tidak dianjurkan untuk ibu menyusui karena mengganggu jumlah dan kualitas
ASI
1.10. Tidak dapat dipakai oleh perokok berat, atau wanita dengan tekanan darah tinggi
terutama pada usia di atas 35 tahun
1.11. Tidak dapat dipakai untuk mereka yang pernah atau sedang mengalami proses
tromboembolik di arteri atau vena dan keadaan dimana ada kecendrungan ke
arah penyakit tersebut (misalnya gangguan sistem pembekuan darah dengan
kecendrungan menuju trombosis penyakit jantung tertentu)
2. Kekurangan KB suntik antara lain :
2.1. Gangguan haid. Siklus haid memendek atau memanjang, perdarahan yang
banyak atau sedikit, spotting, tidak haid sama sekali.
2.2. Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu
2.3. Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering
2.4. Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian
2.5. Terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka panjang
2.6. Pada penggunaan jangka panjang dapat menurunkan densitas tulang
2.7. Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada vagina,
menurunkan libido, gangguan emosi, sakit kepala, nervositas, dan jerawat.

VI. KONTRA INDIKASI


1. Kontra indikasi penggunaan KB Pil antara lain :
1.1. Pernah mengalami pembekuan darah
1.2. Sakit kepala migraine dengan aura (migraine dengan melihat bintik atau cahaya
silau atau kesulitan melihat 5 sampai 30 menit sebelum sakit kepala terasa), atau
gejala kelainan syaraf seperti mati rasa atau tidak bisa bicara.
1.3. Penyakit jantung tipe tertentu
1.4. Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dengan pengobatan medis
1.5. Pernah mengalami penyakit kuning (jaundice) saat hamil
2. Kontra indikasi penggunaan KB suntik antara lain :
Beberapa keadaan kelainan atau penyakit, merupakan kontra indikasi pemakaian
suntikan KB. Ibu dikatakan tidak cocok menggunakan KB suntik jika ibu sedang hamil,
ibu yang menderita sakit kuning (liver), kelainan jantung, varises (urat kaki keluar),
mengidap tekanan darah tinggi, kanker payudara atau organ reproduksi, atau menderita
kencing manis. Selain itu, ibu yang merupakan perokok berat, sedang dalam persiapan
operasi, pengeluaran darah yang tidak jelas dari vagina, sakit kepala sebelah (migrain)
merupakan kelainan-kelainan yang menjadi pantangan penggunaan KB suntik ini.

VII. CARA PEMBERIAN KB SUNTIK DAN KB PIL


1. Waktu Pemberian KB suntik
Setelah melahirkan : hari ke 3 - 5 pasca salin dan setelah ASI berproduksi
Setelah keguguran : segera setelah dilakukan kuretase atau 30 hari setelah keguguran
(asal ibu belum hamil lagi)
Dalam masa haid : Hari pertama sampai hari ke-5 masa haid
2. Lokasi Penyuntikan
Daerah bokong/pantat
Daerah otot lengan atas
3. Waktu pemberian KB pil
Setiap saat selagi haid
Hari 1-7 siklus haid
Boleh menggunakan pada hari ke 8 tapi harus menggunakan metode kontrasepsi lain
seperti kondom mulai hari 8-14 atau tidak melakukan hubungan seksual sampai
menghabiskan paket pil tersebut. Intinya dapat dimulai setiap saat asal yakin tidak
sedang hamil, makanya perlu melakukan seperti 3 poin diatas
Jika pindah dari kontrasepsi hormon lain (misal kb suntik), pil dapat langsung
digunakan tanpa perlu menunggu haid
Setelah melahirkan :
Setelah 6 bulan ASI esklusif
Setelah 3 bulan jika tidak menyusui
Paska keguguran (segera/dalam waktu 7 hari)
Sumber:

Rahardja, Kirana. 2007. Obat-obat Penting ed.6, 717. Jakarta: PT. Elex Media Computa.
Saifuddin, A.B. 2006. Buku Panduan Praktis pelayanan Kontrasepsi, Pk-54-PK58. Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka sarwono Prawirohardjo.

Hartono,dr.Hanafi. 2004. Keluarga dan Kontrasepsi. Jakarta: Cv muliasari.


Everett, Suzanne. 2007. Buku Saku Kontrasepi dan Kesehatan Seksual Reproduksi. Jakarta: EGC.
Meilani, Niken. 2010. Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta: Fitramaya.
Website :

PROHEALTH, http://forbetterhealth.wordpress.com/2008/11/19/kontrasepsi-suntik/

http://harnawatiaj.wordpress.com/2008/03/16/kb-suntik/

http://yosefw.wordpress.com/2009/03/20/kontrasepsi-suntikan-injeksi-depo-provera/

http://dc206.4shared.com/doc/jtp5pDki/preview.html

http://www.tundakehamilan.com/artikel_Kontrasepsi_metodesuntikan.html
Iklan

Anda mungkin juga menyukai