6 Modul-Praktikan PDF
6 Modul-Praktikan PDF
PRAKTIKUM 2013/2014
MODUL
ANTROPOMETRI
1
MODUL PRAKTIKAN
PRAKTIKUM 2013/2014
praktikan laboratorium Perancangan Kerja dan Ergonomi sehingga stasiun kerja X akan
terasa lebih ergonomis.
2
MODUL PRAKTIKAN
PRAKTIKUM 2013/2014
Dasar Teori
2.1 Ergonomi
Istilah ergonomi berasal dari bahasa latin yaitu Ergon (kerja) dan Nomos
(hukum alam) dan dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek-aspek manusia
dalam lingkungan yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, engineering,
manajemen dan desain atau perancangan (Nurmianto, 2008:7). Menurut Sutalaksana
(1979:11), ergonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan
informasi-informasi mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia untuk
merancang suatu sistem kerja sehingga orang dapat hidup dan bekerja pada sistem itu
dengan baik, yaitu mencapai tujuan yang diinginkan melalui pekerjaan itu dengan
efektif, aman, dan nyaman.
2.2 Antropometri
Istilah anthropometri berasal dari anthro yang berarti manusia dan metri
yang berarti ukuran. Secara definitif antropometri dapat dinyatakan sebagai suatu studi
yang berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia. Manusia pada dasarnya
akan memiliki bentuk, ukuran, tinggi, lebar, berat dan lain lain yang berbeda satu
dengan yang lainnya.. Antropometri secara luas akan digunakan sebagai pertimbangan
3
MODUL PRAKTIKAN
PRAKTIKUM 2013/2014
4
MODUL PRAKTIKAN
PRAKTIKUM 2013/2014
DAFTAR PUSTAKA
Barnes, Ralph M. 1980, Motion and Time Study: Design and Measurement of Work, New
York: John Wiley and Sons.
Nurmianto, Eko. 2005, Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya, Surabaya: Guna Widya.
Suralaksana, Iftikar Z. 1979, Teknik Tata Cara Kerja, Bandung: Jurusan Teknik Industri
Institut Teknologi Bandung.
Wignjosoebroto, Sritomo. 2003, Ergonomi, Studi Gerak, dan Waktu, Surabaya: Prima
Printing
5
MODUL PRAKTIKAN
PRAKTIKUM 2013/2014
MODUL
OWAS-MANUAL MATERIAL HANDLING
Suatu sistem kerja, pada dasarnya terdiri dari empat komponen utama, yaitu:
manusia, bahan, mesin dan lingkungan kerja. Dari keempat komponen tersebut, komponen
manusia haruslah menjadi sentral dalam sistem kerja yang bersangkutan, karena pada
dasarnya manusia selain berperan sebagai perencana dalam perancangan suatu sistem
kerja, juga sebagai pelaksana dan pengendali yang harus berinteraksi dengan sistem untuk
dapat mengendalikan proses yang sedang berlangsung pada sistem kerja secara
keseluruhan.
Sikap kerja (postur) memegang peranan penting. Dengan memiliki postur kerja
yang benar, pekerja/ operator akan memerlukan sedikit istirahat, lebih cepat, dan lebih
efisien dalam bekerja, sebaliknya postur kerja yang keliru dan dalam jangka waktu
panjang akan mengakibatkan berbagai macam gangguan kesehatan yang dapat
berakibat fatal.
Untuk mengetahui baik tidaknya postur kerja dapat dinilai dengan beberapa
metode Rapid Upper Limb Assesment (RULA), Rapid Entire Body Assessment
(REBA), atau Ovako Work Posture Analysis System (OWAS). Sedangkan untuk
menganalisis ukuran beban dalam aktivitas manual material handling dapat digunakan
metode RWL (Recommended Weight Limit) dan LI (Lifting Index).
6
MODUL PRAKTIKAN
PRAKTIKUM 2013/2014
DASAR TEORI
2.1 OWAS
Perkembangan OWAS dimulai pada tahun tujuh puluhan di perusahaan Ovako Oy
Finlandia (sekarang Fundia Wire). Metode ini dikembangkan oleh Karhu dan kawan-
kawannya di Laboratorium Kesehatan Buruh Finlandia (Institute of Occupational Health).
Lembaga ini mengkaji tentang pengaruh sikap kerja terhadap gangguan kesehatan seperti
sakit pada punggung, leher, bahu, kaki, lengan dan rematik. Penelitian tersebut
7
MODUL PRAKTIKAN
PRAKTIKUM 2013/2014
memfokuskan hubungan antara postur kerja dengan berat beban.Pada kurun waktu 1977
Karhu Dkk memperkenalkan metode ini untuk pertama kalinya. Pengenalan pertama
terbatas pada aspek klasifikasi postur kerja. Kemudian Stofert menyempurnakan metode
OWAS melalui disertasinya pada tahun 1985. Penyempurnaan ini telah memasukan aspek
evaluasi analisa secara detail.
Metode OWAS mengkodekan sikap kerja pada bagian punggung, tangan, kaki dan
berat beban. Masing-masing bagian memiliki klasifikasi sendiri-sendiri. Metode ini cepat
dalam mengidentifikasi sikap kerja yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja.
Kecelakaan kerja yang menjadi perhatian dari metode ini adalah sistem musculoskeletal
manusia.
Postur dasar OWAS disusun dengan kode yang terdiri empat digit, dimana disusun
secara berurutan mulai dari punggung, lengan, kaki dan berat beban yang diangkat ketika
melakukan penanganan material secara manual.
8
MODUL PRAKTIKAN
PRAKTIKUM 2013/2014
beban yang dapat dipindahkan oleh pekerja industri dalam jangka waktu tertentu (tidak
lebih dari 8 jam) tanpa menimbulkan resiko terjadinya cedera tulang belakang.
Persamaan NIOSH berlaku pada keadaan:
1. Beban yang diberikan adalah beban statis, tidak ada penambahan, ataupun
pengurangan beban di tengah-tengah pekerjaan.
2. Beban diangkat dengan kedua tangan.
3. Pengangkatan atau penurunan beban dilakukan dalam jangka waktu maximal 8 jam.
4. Pengangkatan atau penurunan beban tidak boleh dilakukan saat duduk/berlutut.
5. Tempat kerja tidak sempit.
2.3 RULA
Rapid Upper Limb Assessment (dikembangkan oleh McAtamney dan Corlett,
1993) menyediakan media penghitungan rating beban muskuloskeletal dalam suatu
pekerjaan dimana seseorang akan memiliki resiko dari pembebanan bagian atas tubuh
dan leher. Tool ini akan memberikan suatu nilai yang menjelaskan suatu pekerjaan
dimana nilai tersebut mencerminkan keadaan postur, gaya dan pergerakan yang
dilakukan. Resiko akan dinilai dengan kisaran. Dimana kisaran (score) yang tinggi
mencerminkan resiko yang semakin tinggi.
Akan tetapi nilai RULA yang rendah tidak memberikan garansi bahwa tempat
kerja terbebas dari ergonomic hazard, dan nilai yang tinggi belum tentu
menggambarkan bahwa workplace tersebut memiliki beberapa masalah. RULA ini
dibuat untuk mendeteksi postur kerja atau faktor resiko yang membutuhkan investigasi
lebih lanjut.
9
MODUL PRAKTIKAN
PRAKTIKUM 2013/2014
10
MODUL PRAKTIKAN
PRAKTIKUM 2013/2014
2.4 REBA
REBA atau Rapid Entire Body Assessment dikembangkan oleh Dr. Sue Hignett
dan Dr. Lynn Mc Atamney yang merupakan ergonom dari universitas di Nottingham
(University of Nottinghams Institute of Occuptaional Ergonomic). Rapid Entire Body
Assessment adalah sebuah metode yang dikembangkan dalam bidang ergonomi dan
dapat digunakan secara cepat untuk menilai posisi kerja atau postur leher, punggung,
lengan pergelangan tangan dan kaki seorang operator. Selain itu metode ini juga
dipengaruhi faktor coupling, beban eksternal yang ditopang oleh tubuh serta aktifitas
pekerja. Penilaian dengan menggunakan REBA tidak membutuhkan waktu yang lama
untuk melengkapi dan melakukan scoring general pada daftar aktivitas.
Penilaian postur kerja dengan metode ini dilakukan dengan cara pemberian
skor resiko antara satu sampai lima belas, yang mana skor yang tertinggi menandakan
level yang mengakibatkan resiko yang besar (bahaya) untuk dilakukan dalam bekerja.
Hal ini berarti bahwa skor terendah akan menjamin pekerjaan yang diteliti bebas dari
ergonomic hazard. REBA dikembangkan untuk mendeteksi postur kerja yang beresiko
dan melakukan perbaikan sesegera mungkin.
REBA dikembangkan tanpa membutuhkan piranti khusus. Ini memudahkan
peneliti untuk dapat dilatih dalam melakukan pemeriksaan dan pengukuran tanpa
biaya peralatan tambahan. Pemeriksaan REBA dapat dilakukan di tempat yang
terbatas tanpa menggangu pekerja.
Pengembangan REBA terjadi dalam empat tahap. Tahap pertama adalah
pengambilan data postur pekerja dengan menggunakan bantuan video atau foto, tahap
kedua adalah penentuan sudutsudut dari bagian tubuh pekerja, tahap ketiga adalah
penentuan berat benda yang diangkat, penentuan coupling, dan penentuan aktivitas
pekerja. Dan yang terakhir, tahap keempat adalah perhitungan nilai REBA untuk
postur yang bersangkutan. Dengan didapatnya nilai REBA tersebut dapat diketahui
level resiko dan kebutuhan akan tindakan yang perlu dilakukan untuk perbaikan kerja.
DAFTAR PUSTAKA
Nurmianto, Eko. 2003. Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasi. Surabaya: Guna Widya.
Sutalaksana, Iftikar Z. 1979. Teknik Tata Cara Kerja. Bandung : Jurusan Teknik Industri
Institut Teknologi Bandung.
11
MODUL PRAKTIKAN
PRAKTIKUM 2013/2014
Wignjosoebroto, Sritomo. 2003. Ergonomi, Studi Gerak , dan Waktu. Surabaya: Prima
Printing.
12
MODUL PRAKTIKAN
PRAKTIKUM 2013/2014
MODUL
BIOMEKANIKA
13
MODUL PRAKTIKAN
PRAKTIKUM 2013/2014
DASAR TEORI
2.1. Definisi Biomekanika
Biomekanika merupakan salah satu dari empat bidang penelitian informasi hasil
ergonomi. Definisi biomekanika itu sendiri yaitu penelitian tentang kekuatan fisik manusia
14
MODUL PRAKTIKAN
PRAKTIKUM 2013/2014
yang mencakup kekuatan atau daya fisik manusia ketika bekerja dan mempelajari
bagaimana cara kerja serta peralatan harus dirancang agar sesuai dengan kemampuan fisik
manusia ketika melakukan aktivitas kerja tersebut.
Biomekanika merupakan kombinasi antara disiplin ilmu mekanika terapan, ilmu-
ilmu biologi, dan fisiologi. Biomekanika menyangkut tubuh manusia dan hampir semua
tubuh mahluk hidup. Dalam biomekanika prinsip-prinsip mekanika dipakai dalam
penyusunan konsep, analisis, desain, pengembangan peralatan dan sistem, sedangkan
biologi dan fisiologi merupakan bidang ilmu kedokteran yang menunjang biomekanika.
Biomekanika sangat berhubungan dengan pekerjaan yang bersifat material
handling, seperti pengangkatan dan pemindahan secara manual atau pekerjaan lain yang
dominan menggunakan otot tubuh. Meskipun kemajuan teknologi telah banyak membantu
aktivitas manusia, namun tetap saja ada beberapa pekerjaan manual yang tidak dapat
dihilangkan dengan pertimbangan biaya maupun kemudahan. Pekerjaan ini membutuhkan
usaha fisik sedang hingga besar dalam durasi waktu kerja tertentu. Usaha fisik ini banyak
mengakibatkan kecelakaan kerja ataupun low back pain, yang menjadi isu besar di negara-
negara industri belakangan ini.
Biomekanika dioperasikan pada tubuh manusia baik saat tubuh dalam keadaan
statis ataupun dalam keadaan dinamis. Contoh dari penerapan ilmu biomekanika adalah
untuk menjelaskan efek getaran dan dampak yang timbul akibat kerja, menyelidiki
karakteristik kolom tulang belakang, dan menguji penggunaan alat prosthetic.
15
MODUL PRAKTIKAN
PRAKTIKUM 2013/2014
2. Biodinamic adalah bagian dari biomekanika umum yang berkaitan dengan gambaran
gerakan-gerakan tubuh tanpa mempertimbangkan gaya yang terjadi (kinematik) dan
gerakan yang disebabkan gaya yang bekerja dalam tubuh (kinetik).
DAFTAR PUSTAKA
Nurmianto, Eko. 2003. Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasi. Surabaya: Guna Widya.
Wignjosoebroto, Sritomo. 2003. Ergonomi, Studi Gerak, dan Waktu. Surabaya: Prima
Printing.
Sutalaksana, Iftikar Z. 1979. Teknik Tata Cara Kerja. Bandung: Jurusan Teknik Industri
Institut Teknologi Bandung.
16
MODUL PRAKTIKAN
PRAKTIKUM 2013/2014
MODUL
FISIOLOGI KERJA
17
MODUL PRAKTIKAN
PRAKTIKUM 2013/2014
18
MODUL PRAKTIKAN
PRAKTIKUM 2013/2014
DASAR TEORI
2.1 Fisiologi Kerja
Fisiologi kerja adalah ilmu yang mempelajari fungsi/faal tubuh manusiapada saat
bekerja.Fisiologi kerja merupakan dasar berkembangnya ergonomi. Dapat dikatakan juga
fisiologi kerja adalah fokus dengan respon tubuh terhadapkebutuhan metabolisme pada
saat kerja dengan mengukur aktivitas daricardiovaskular respiratory dan sistem otot pada
saat kerja kita bisa memperoleh informasi untuk mencegah kelelahan. Dengan
diketahuinya fisiologi kerja, diharapkan mampu meringankanbeban kerja seorang pekerja
dan meningkatkan produktivitas kerja. Pengetahuan dasar mengenai fisiologi kerja
memungkinkan untuk dapatdievaluasi suatu sistem kerja secara efektif. Diupayakan
evaluasi kerja semaksimal mungkin bersifat objektif dan kuantitatif. Penilaian secara
kualitatif misalnya adanya kelelahan kerja, hal ini memerlukan analisis lebihlanjut
mengingat kemampuan individual yang berbeda.
Relevansinya dengan ergonomi antara lain:
1. Lokasi kelelahan otot dan gangguan trauma kumulatif
2. Saat seluruh tubuh kelelahan, mengurangi pekerjaan dan penjadwalan istirahat
3. Stress panas, dengan kata lain beban panas metabolisme.
19
MODUL PRAKTIKAN
PRAKTIKUM 2013/2014
Setelah besaran kecepatan denyut jantung disetarakan dalam bentuk energi, maka
konsumsi energi untuk kegiatan kerja tertentu bisa dituliskan dalam bentuk matematis
sebagai berikut :
KE = Et Ei
KE : Konsumsi energi untuk suatu kegiatan kerja tertentu (kilokalori/menit)
Et : Pengeluaran energi pada saat waktu kerja tertentu (kilokalori/menit)
Ei : Pengeluaran energi pada saat istirahat (kilokalori/menit)
Dimana denyut nadi maksimum adalah (220-umur) untuk laki-laki dan (200-umur)
untuk wanita.Dari hasil perhitungan % CVL tersebut kemudian di bandingkan dengan
klasifikasi yang telah ditetapkan sebagai berikut:
% CVL Klasifikasi % CVL
< 30 % Tidak terjadi kelelahan
30 % - 60 % Diperlukan perbaikan
60 % - 80 % Kerja dalam waktu singkat
80 % - 100 % Diperlukan tindakan segera
> 100 % Tidak diperbolehkan beraktivitas
20
MODUL PRAKTIKAN
PRAKTIKUM 2013/2014
paru paru dan suhu inti tubuh. Berikut ini adalah klasifikasi beban kerja berdasarkan
metabolisme, respirasi, suhu tubuh,dan denyut jantung.
dimana:
Y : Energi (kkal/ menit)
X : Kecepatan denyut jantung (denyut/ menit)
untuk K > 2s
Dimana:
Rt = waktu istirahat
K = energi yang dikeluarkan selama bekerja
S = standar energi yang dikeluarkan (pria = 5 kkal/menit, wanita = 4 kkal/menit)
BM = metabolisme basal (pria = 1,7 kkal/menit, wanita = 1,4 kkal/menit)
T= lamanya bekerja (menit)
21
MODUL PRAKTIKAN
PRAKTIKUM 2013/2014
DAFTAR PUSTAKA
Barnes, Ralph M.1980. Motion and Time Study : Design and Measurement of Work. New
York : Wiley and Sons.
Nurmianto, Eko. 2005. Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Surabaya: Guna Widya.
Sutalaksana, Iftikar Z. 1979. Teknik Tata Cara Kerja. Bandung:Jurusan Teknik Industri
Institut Teknologi Bandung.
Wignjosoebroto, Sritomo. 2003. Ergonomi, Studi Gerak, dan Waktu. Surabaya:Prima
Printing
22
MODUL PRAKTIKAN
PRAKTIKUM 2013/2014
MODUL
LINGKUNGAN KERJA FISIK
23
MODUL PRAKTIKAN
PRAKTIKUM 2013/2014
DASAR TEORI
2.1. Definisi Lingkungan Kerja Fisik
Lingkungan kerja fisik adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja yang
dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan, misalnya
penerangan, suhu udara, ruang gerak, keamanan, kebersihan, musik dan lain-lain (Nawawi,
2001)
24
MODUL PRAKTIKAN
PRAKTIKUM 2013/2014
Manusia sebagai mahluk sempurna tetap tidak luput dari kekurangan, dalam arti
segala kemampuannya masih dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut
berasal dari diri sendiri (intern), dapat juga dari pengaruh luar (ekstern).
Salah satu faktor yang berasal dari luar adalah kondisi fisik lingkungan kerja yaitu
semua keadaan yang terdapat di sekitar tempat kerja seperti temperatur, kelembapan udara,
sirkulasi udara, pencahayaan, kebisingan, getaran mekanis, bau-bauan, warna dan lain-lain.
Hal-hal tersebut dapat berpengaruh secara signifikan terhadap hasil kerja manusia
(Wignjosoebroto, 1995).
Suasana lingkungan kerja yang menyenangkan akan dapat mempengaruhi
karyawan dalam pekerjaannya. Bekerja dalam lingkungan kerja yang menyenangkan
merupakan harapan sekaligus impian dari setiap pekerja. Menurut Nitisemito (2000)
lingkungan kerja dapat berpengaruh terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh para pegawai,
sehingga setiap organisasi atau perusahaan harus mengusahakan agar lingkungan kerja
dimana pegawai berada selalu dalam kondisi yang baik.
25
MODUL PRAKTIKAN
PRAKTIKUM 2013/2014
26
MODUL PRAKTIKAN
PRAKTIKUM 2013/2014
DAFTAR PUSTAKA
Barnes, Ralph M., 1980. Motion and Time Study Design and Measurement of Work. New
York: John Wiley & Sons
Macleod, Dan. 1994. The Ergonomic Edge. Toronto: Mc-Graw Hill
Sanders, Mark. 1993. Human Factor in Engineering and Design. Singapore: Mc-Graw Hill
Santoso, Gempur. 2004. Ergonomi Manusia, Peralatan, dan Lingkungan. Jakarta: Prestasi
Pustaka
Wignjosoebroto, Sritomo. 2003. Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu. Surabaya: Guna
Widya
27
MODUL PRAKTIKAN
PRAKTIKUM 2013/2014
MODUL
METHOD TIME MEASUREMENT
28
MODUL PRAKTIKAN
PRAKTIKUM 2013/2014
5. Dapat membuat peta tangan kiri dan tangan kanan berdasarkan video.
DASAR TEORI
Methods Time Measurement (MTM) adalah suatu sistem penerapan awal waktu
baku (predetermined time standard) yang dikembangkan berdasarkan studi gambar
gerakan-gerakan kerja dari suatu operasi kerja industri yang direkam dalam film. Sistem
ini didefinisikan sebagai suatu prosedur untuk menganalisa setiap operasi atau metode
kerja (manual operation) ke dalam gerakan-gerakan dasar yang diperlukan untuk
melaksanakan kerja tersebut, dan kemudian menetapkan standart waktu dari masing-
masing gerakan tersebut berdasarkan macam gerakan dan kondisi-kondisi kerja yang ada.
29
MODUL PRAKTIKAN
PRAKTIKUM 2013/2014
DAFTAR PUSTAKA
Sanders, Mark. 1993. Human Factor in Engineering and Design. Singapore: Mc-Graw Hill
Santoso, Gempur. 2004. Ergonomi Manusia, Peralatan, dan Lingkungan. Jakarta: Prestasi
Pustaka
Wignjosoebroto, Sritomo. 2003. Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu. Surabaya: Guna
Widya
30
MODUL PRAKTIKAN
PRAKTIKUM 2013/2014
MODUL
WORK MEASUREMENT
1.1 Latar Belakang
Work measurement adalah sebuah teknik yang dilakukan untuk mengetahui waktu
yang dibutuhkan oleh operator dalam melakukan pekerjaannya. Namun, tidak hanya
pekerja saja yang dapat diukur, aktivitas mesin juga dapat diukur waktunya. Tujuan
pengukuran waktu kerja adalah untuk mendapatkan waktu baku yang harus dicapai oleh
pekerja dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Waktu baku dapat digunakan untuk
menentukan insentif, perencanaan pengalokasian jumlah tenaga kerja, menghitung output,
penjadwalan produksi dan lainnya. Work measurement juga digunakan untuk mengurangi
ineffective time. Ineffective time adalah waktu yang digunakan untuk melakukan pekerjaan
yang tidak produktif.
Proses pengukuran waktu baku dapat dilakukan dengan menggunakan 2 cara, yaitu
langsung dan tidak langsung. Pengukuran secara langsung, dapat dilakukan dengan
menggunakan pengukuran stopwatch time study danWork Sampling. Sedangkan
pengukuran data tidak langsung dapat dilakukan dengan menggunakan data waktu baku
(Standard Data) dan data waktu gerakan (Predetermined Time System).
Dalam praktikum ini dilakukan aktivitas pengukuran waktu secara langsung untuk
mengetahui distribusi pemakaian waktu kerja oleh pekerja atau kelompok kerja sehingga
dapat meningkatkan produktivitas kerja dan meminimalkan ineffective time.
1.2 TUJUAN
1. Mampu melakukan pengukuran kerja dengan metode stopwatch time study (Stopwatch
Time Study).
2. Dapat membuat peta proses operasi, peta aliran proses dan diagram alir produksi.
3. Mampu membuat Bill of Material dari sebuah produk.
4. Mampu menganalis distribusi pemakaian waktu kerja oleh pekerja atau kelompok
kerja.
31
MODUL PRAKTIKAN
PRAKTIKUM 2013/2014
32
MODUL PRAKTIKAN
PRAKTIKUM 2013/2014
DASAR TEORI
Stop-watch time study ini merupakan salah satu cara pengukuran kerja langsung.
Metode ini baik diaplikasikan untuk pekerjaan-pekerjaan yang berlangsung singkat dan
berulang-ulang (repetitive). Dari hasil pengukuran maka akan diperoleh waktu baku untuk
menyelesaikan suatu siklus pekerjaan, yang mana waktu ini akan dipergunakan sebagai
standar penyelesaian pekerja bagi semua pekerja yang akan melaksanaan pekerjaan yang
sama seperti itu.
Ada tiga metode yang umum digunakan untuk mengukur elemen-elemen kerja
dengan menggunakan jam-henti (stop watch) yaitu:
1. Pengukuran waktu secara terus menerus (continous timing)
2. Pengukuran waktu secara berulang-ulang (repetitive timing)
3. Pengukuran waktu secara penjumlahan (accumulative timing)
DAFTAR PUSTAKA
Sanders, Mark. 1993. Human Factor in Engineering and Design. Singapore: Mc-Graw Hill
Santoso, Gempur. 2004. Ergonomi Manusia, Peralatan, dan Lingkungan. Jakarta: Prestasi
Pustaka
33