Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN MINGGUAN

PRAKTIKUM KIMIA DASAR


PENGENALAN NERACA DI LABORATORIUM

MAKALAH

Oleh :

Nama : Shinta Selviana


Nrp : 123020011
Kelompok :A
Meja : 5 (lima)
Tgl. Percobaan : 24 Oktober 2012
Asisten : Nadya Charisma Putri

LABORATORIUM KIMIA DASAR


JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2012
I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan mengenai : ( 1 ) Latar Belakang, ( 2 ) Tujuan


Percobaan, ( 3 ) Prinsip percobaan.

1.1 Latar belakang

Neraca merupakan salah satu alat untuk mengukur sebuah massa, di


laboratorium biasanya seorang praktikan membutuhkan neraca untuk
mengukur masa dari sebuah zat ataupun larutan dan lain-lain untuk di ukur
secara baik dan benar sebelum melanjutkan praktikum yang lainnya.

Pada praktikum pengenalan neraca kali ini diharapkan praktikan dapat


mengenal dan mengetahui macam-macam neraca yang digunkan di dalam
laboratorium. Hal ini di maksudkan agar praktikan tidak salah dalam
menggunakan neraca yang ada di laboratorium. Selain itu, dengan mengenal
dan mengetahui nama, fungsi, dan cara kerja yang ada di laboratorium
kemungkinan salah dalam melakukan praktikum sangatlah kecil. Karena
pemahaman tentang neraca dalam praktikum tersebut telah dikuasai oleh
praktikan. (Anonim,2012)

1.2 Tujuan Percobaan

Tujuan dari pengenalan peralatan ini adalah untuk mengenal


macam-macam neraca yang ada di laboraturium dan agar dapat menggunakan
neraca tersebut pada saat penimbangan ketika praktikum.
1.3 Prinsip Percobaan

Prinsip pecobaan ini berdasarkan atas keseimbangan


keseimbangan gaya yang bekerja pada kedua lengan neracadan merupakan
aplikasi dari :
1. Hukum Newton I, Suatu benda tetap berada dalam keadaan diam atau
bergerak dengan kecepatan tetap jika tidak ada gaya luar yang bekerja
padanya dengan persamaan : F = 0

2. Hukum Newton II, tentang keseimbangan gaya gaya yang bekerja pada
kedua lengan neraca den persamaan :

F = m.a

3. Hukum Newton III, tentang keseimbangan gaya gaya dengan


persamaan :
F aksi =Freaksi
II. TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini akan menguraikan mengenai pengenalan neraca di laboratorium


diantaranya:(1) Pengertian neraca, (2) Macam-macam neraca, dan (3) Hukum-
hukum Newton.

2.1 Pengertian Neraca

Neraca merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur


massa atau berat dari suatu benda.sedangkan mengukur adalah
membandingkan sesuatu yang diukur dengan besaran sejenis (alat ukur)
yang ditetapkan sebagai satuan. Dalam ilmu terapan seperti kimia dan
fisika, pengukuran merupakan aktivitas yang membandingkan kuantitas
fisik dari objek dan kejadian dunia-nyata. Alat pengukur adalah alat yang
digunakan untuk mengukur benda atau kejadian tersebut (Anonim, 2012).

2.2 Macam-macam neraca

2.2.1 Neraca ayun

Bagian utama neraca terdiri atas tangkai-tangkai yang di tempatkan


dengan semacam mata pisau pada dudukan neraca dua piring pada kedua
ujungnya. Mata pisau itu merupakan bagian yang paling mahal dalam
neraca. Ditenfah-tengah ada jarum keseimbangan dan tepat di bawah
tengah jarum keseimbangan itu ada skala yang menunjukan
keseimbangan.
2.2.2 Neraca digital

Neraca ini merupakan salah satu neraca yang penggunaannya


paling praktis. Cara penggunaannyapun secara langsung dan dilakukan
dengan tepat dan benar. Simpan neraca ditempat yang datar kemudian set
waterpassnya. Apabila akan melakukan penimbangan harus memakai alas
dan kemudian lihat massanya (Sutrisno,E.T dan I.S.Nurminabari 2012).

2.2.3 Neraca triple beam

Neraca triple beam termasuk neraca kasar karena digunakan untuk


memperhitungkan benda yang massa zatnya cukup besar. Mempunyai
perhitungan maksimal 500 gram dan perhitungan minimal 1 gram. Dalam
penggunaan neraca ini para praktikan tidak terlalu sulit untuk
memperhitungkan suatu massa zat benda. Praktikan hanya menggeserkan
batu penyeimbang yang memiliki ukuran beda pada setiap batu
penyeimbang, hingga berat beban sama besar dengan batu penyeimbang
(Sutrisno,E.T dan I.S.Nurminabari 2012).

2.2.4 Neraca Tare

Tare Timbangan (/ tr /), dari kata Perancis Tengah tara pemborosan


barang, kekurangan, ketidaksempurnaan (15c.), dari Italia tara, dari bahasa
Arab Tarah, menyala. hal yang dikurangi atau ditolak, dari taraha untuk
menolak [1] berat badan, kadang-kadang disebut tanpa muatan
Timbangan berat badan, adalah berat kendaraan kosong atau kontainer.
Dengan mengurangi itu dari berat kotor (berat sarat), berat barang dilakukan
(berat bersih) dapat ditentukan. Hal ini dapat berguna dalam menghitung
biaya barang dilakukan untuk tujuan perpajakan (kadang disebut tarif) atau
untuk tol terkait dengan tongkang, kereta api, jalan, atau lalu lintas lainnya,
terutama Timbangan di mana jumlah korban akan berbeda dengan nilai
barang dilakukan (misalnya, tol di Canal Erie). TimbanganTare berat sering
diterbitkan pada sisi mobil kereta api dan kendaraan transportasi untuk
memudahkan perhitungan beban yang dipikul. Tare berat juga digunakan
dalam penilaian komposisi tubuh ketika melakukan bawah air penimbangan.
Tare berat sering diperhitungkan dalam dapur dan analitis (ilmiah) timbangan,
yang sering termasuk sebuah tombol yang ulang nol skala untuk nilai yang
lebih tinggi, untuk mengukur hanya isi wadah tanpa mengukur berat wadah
itu sendiri.
Berat Timbangan kotor (berat total) Tare berat badan (berat wadah kosong)
= Berat bersih (berat barang).

3.3 Hukum Newton

Hukum Newton I : Suatu benda tetap berada dalam keadaan diam


atau bergerak dengan kecepatan tetap jika tidak ada gaya luar yang bekerja
padanya
F = 0

Hukum Newton II : sebuah benda dengan massa M mengalami gaya


resultan sebesar F akan mengalami percepatan a yang arahnya sama dengan arah
gaya, dan besarnya berbanding lurus terhadap F dan berbanding terbalik terhadap
M. atau F=m.a. Bisa juga diartikan resultan gaya yang bekerja pada suatu benda
sama dengan turunan dari momentum linear benda tersebut terhadap waktu.

F = m.a

Hukum Newton III : gaya aksi dan reaksi dari dua benda memiliki besar
yang sama, dengan arah terbalik, dan segaris. Artinya jika ada benda A yang
memberi gaya sebesar F pada benda B, maka benda B akan memberi gaya sebesar
F kepada benda A. F dan F memiliki besar yang sama namun arahnya berbeda.
Hukum ini juga terkenal sebagai hukum aksi-reaksi, dengan F disebut sebagai aksi
dan F adalah reaksinya.(Anonim, 2012)

Faksi = Freaksi
III. ALAT, BAHAN, DAN METODE PERCOBAAN

Bab ini akan menguraikan mengenai: (1) Alat yang digunakan, (2) Metode
percobaan

3.1 Alat yang digunakan

Neraca digital
Neraca triple beam
3.2 Bahan yang di gunakan
a. Gula Pasir
b. Garam
3.3 Metode percobaan

3.2.2 Neraca Digital

1) Simpan neraca di tempat yang datar.


2) Set waterpass nya
3) Apabila akan melakukan penimbangan harus memakai alas dan
kemudian lihat massanya.
4) Gambar 1. Neraca Digital Tertutup

Gambar Neraca Digital

3.2.2 Neraca Triple Beam

1) Seimbangkan neraca hingga berada di nol.


2) Letakan alas lalu setimbangkan di titik nol
3) Masukan sampel dan atur neraca agar ada dititik nol
4) Kemudian seimbangkan lagi

Gambar 2. Neraca Triple Beam


IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan menguraikan mengenai: (1) Hasil Pengamatan, dan (2)

Pembahasan.

4.1 Hasil Pengamatan

Tabel 1. Hasil Pengamatan Pengenalan Neraca

No Neraca Hasil

1. Neraca Digital Tertutup Sampel Gula Pair

W1 (berat alas) = 76,250 gr

W2 (berat alas + sampel ) = 82,45gram

Ws (berat sebenarnya) = 6,20 gram

Sampel garam

W1 (berat alas) = 76,250gr

W2 (berat alas + sampel ) = 81,65 gram

Ws (berat sebenarnya) = 5,40 gram

2. Neraca Triple Beam Sampel Gula pasir

W1 (berat alas) =44,8 gram

W2 (berat alas + sampel ) = 54,2 gram

Ws (berat sebenarnya) = 9,40 gram


Sampel garam

W1 (berat alas) = 44,8gram

W2 (berat alas + sampel ) =53,1 gram

Ws (berat sebenarnya) = 8,30 gram

(Sumber:Shinta Selviana, Meja 5, Kelompok A, 2012)

4.2 Pembahasan

Neraca triple beam adalah salah satu contoh neraca kasar, karena neraca

ini digunakan untuk menimbang massa benda yang cukup besar. Kapasitas

maksimal penimbangan pada neraca ini adalah 610 gram sementara kapasitas

minimal penimbangannya adalah 1 gram. Tingkat ketelitian dari neraca ini adalah

0,01 gram.

Sementara neraca digital tertutup atau neraca digital analitik merupakan

neraca yang paling praktis dalam penggunaannya, hanya tinggal menekan tombol

on untuk mengaturnya. Neraca ini juga mempunyai waterpass sebagai petunjuk

untuk mengetahui apakah neraca dalam keadaan seimbang atau tidak. Kapasitas
maksimum dalam penimbangan massa suatu benda atau zat pada neraca ini adalah

410 gram dan penimbangan minimumnya adalah 0,001 gram, dengan tingkat

ketelitian pada neraca ini adalah 0,001 gram.

Lalu perbedaan pada kedua neraca ini adalah penggunannya yang manual

terdapat pada neraca triple beam, dan pada neraca digital tertutup adalah

penggunaannya yang otomatis. Selain itu juga neraca triple beam dapat

menimbang massa benda yang lebih besar dari pada neraca digital tertutup.

Faktor-faktor kesalahan yang mungkin terjadi pada penimbangan neraca

triple beam adalah kurang bersihnya alas pada saat pembersihan dan kotoran

tersebut bisa ikut tertimbang atau kesalahan pada pembacaan skala. Sementara

faktor-faktor kesalahan yang mungkin terjadi pada penimbangan neraca digital

tertutup adalah pemasangan waterpass yang tidak sesuai karena alas yang tidak

datar, ataupun pada saat membersihkan neraca tidak bersih sehingga zat atau

benda yang lain ikut tertimbang. Oleh karena itu faktor-faktor demikian harus

diperhatikan dan kesalahan pada penimbangan dapat dihindari.

Neraca ini dapat di aplikasikan pada bidang pangan terutama pada saat

penimbangan zat atau larutan pada saat proses analisa kualitatif dan bisa juga
digunakan pada saat proses penimbangan bahan pangan yang akan di analisa

kadarnya.
DAFTAR PUSTAKA

S. Turmala Ella, Dra, M.S.dan Nurminabari, S. Ina, Ir, M.Sie.(2012). Penuntun

Praktikum Kimia Dasar, Universitas Pasundan : Bandung

Anonim., (2012), Macam-macam Neraca, http://www.chiko.blogspot.com. Accessed,

28 Oktober 2012.
LAMPIRAN

1.1 Rumus penghitunag percobaan


1.1.1 neraca treple beam

a. gula

diketahui : Ws = 9,40 gram

W1 =44,8 gram

Ditanyakan :W2 = .

Jawab :Ws=W1-W2

9,40=44,8-W2

W2=44,8+9,40

=54,2 gram

b. garam
diketahui : Ws = 8,30gram

W1 =44,8 gram

Ditanyakan :W2 = .

Jawab :Ws=W1-W2

8,30=44,8-W2

W2=44,8+8,30

=53,1 gram

.
1.1.2 neraca digital

a. gula

diketahui : Ws = 6,20gram

W1 =76,250 gram

Ditanyakan :W2 = .

Jawab :Ws=W1-W2

6,20 =76,250 -W2

W2=76,250 +6,20

=81,65 gram

b. garam
diketahui : Ws =5,40 gram

W1 =76,250gram

Ditanyakan :W2 = .

Jawab :Ws=W1-W2

5,40=76,250-W2

W2=76,250 +5,40

=82,45 gram
PRINT OUT
11:32 Susilo tri atmojo No comments

Neraca digital merupakan alat yang sering ada dalam laboratorium yang digunakan
untuk menimbang bahan yang akan digunakan. Neraca digital berfungsi untuk
membantu mengukur berat serta cara kalkulasi fecare otomatis harganya dengan
harga dasar satuan banyak kurang. Cara kerja neraca digital hanya bisa
mengeluarkan label, ada juga yang hanya timbul ditampilkan layar LCDnya (Mansur,
2010).
Kita mengenal neraca digital sebagai alat ukur untuk satuan berat. Dibandingkan
dengan neraca jaman dulu yang masih menggunakan neraca analog atau manual,
neraca digital memiliki fungsi lebih sebagai alat ukur, diantaranya neraca digital lebih
akurat, presisi, akuntable (bisa menyimpan hasil dari setiap penimbangan)
(Timbangandigital, 2010).
Menimbang benda adalah menimbang sesuatu yang tidak memerlukan tempat dan
biasanya tidak dipergunakan pad reaksi kimia, seperti menimbang cawan, gelas
kimia dan lain-lain. Menimbang zat adalah menimbang zat kimia yang dipergunakan
untuk membuat larutan atau akan direaksikan. Untuk menimbang zat ini diperlukan
tempat penimbangan yang dapat digunakan seperti gelas kimia, kaca arloji dan
kertas timbang
Menimbang zat dengan penimbangan selisih dilakukan jika zat yang ditimbang
dikhawatirkan akan menempel pada tempat menimbang dan sukar untuk dibilas.
Pada penimbangan selisih akan diperoleh berat zat yang masuk ke dalam tempat
yang diinginkan bukan pada tempat menimbang.
Dalam praktikum biologi neraca ini biasa digunakan untuk menimbang bahan-bahan
yang dibutuhkan dalam jumlah yang sangat kecil. Beberapa praktikum yang sering
memerlukan alat ini yaitu praktikum mikrobiologi dan kultur jaringan, dimana neraca
ini digunakan untuk menimbang bahan yang akan digunakan untuk membuat media
untuk bakteri, jamur ataupun untuk media tanam kultur jaringan.
Selain itu dengan adanya tingkat ketelitian yang tinggi maka hal tersebut dapat
meminimalkan kesalahan dalam pengambilan media yang dibutuhkan. Jumlah media
yang tidak tepat dalam pembuatan media baik untuk kultur jaringan ataupun media
bakteri tentunya akan berpengaruh terhadap konsentrasi zat dalam media. Hal
tersebut dapat menyebabkan terjadinya kekeliruan dalam hasil praktikum yang
dilaksanakan.

Gambar neraca digital

Neraca Analitik Digital


Neraca analitik digital merupakan salah satu neraca yang memiliki tingkat ketelitian
tinggi, neraca ini mampu menimbang zat atau benda sampai batas 0,0001 g.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan bekerja dengan neraca ini adalah:
Neraca analitik digital adalah neraca yang sangat peka, karena itu bekerja dengan
neraca ini harus secara halus dan hati-hati.
Sebelum mulai menimbang persiapkan semua alat bantu yang dibutuhkan dalam
penimbangan
Langkah kerja penimbangan yang meliputi:
a. Persiapan pendahuluan alat-alat penimbangan, siapkan alat dan zat yang akan
ditimbang, sendok, kaca arloji dan kertas isap.
b. pemeriksaan pendahuluan terhadap neraca meliputi: periksa kebersihan neraca
(terutama piring-piring neraca), kedataran dan kesetimbangan neraca.
c. penimbangan, dapat dilakukan setelah diperoleh keadaan setimbang pada neraca
dan timbangan pada posisi nol, demikian pula setelah penimbangan selesai posisi
timbangan dikembalikan seperti semula

Kalibrasi
a. Pengontrolan Neraca Digital
Timbangan/Neraca dikontrol dengan menggunakan anak timbangan yang sudah
terpasang atau dengan dua anak timbangan eksternal, misal 10 gr dan 100 gr.
Timbangan/Neraca digital, harus menunggu 30 menit untuk mengatur temperatur.
Jika menggunakan timbangan yang sangat sensitif, hanya dapat bekerja pada batas
temperatur yang ditetapkan. Timbangan harus terhindar dari gerakan (angin)
sebelum menimbang angka nol harus dicek dan jika perlu lakukan koreksi.
Penyimpangan berat dicatat pada lembar/kartu kontrol, dimana pada lembar tersebut
tercantum pula berapa kali timbangan harus dicek. Jika timbangan tidak dapat
digunakan sama sekali maka timbangan harus diperbaiki oleh suatu agen (supplier).

b. Penanganan Neraca
Kedudukan timbangan harus diatur dengan sekrup dan harus tepat horizontal
dengan Spirit level (waterpass) sewaktu-waktu timbangan bergerak, oleh karena itu,
harus dicek lagi. Jika menggunakan timbangan elektronik, harus menunggu 30 menit
untuk mengatur temperatur. Jika menggunakan timbangan yang sangat sensitif,
anda hanya dapat bekerja pada batas temperatur yang ditetapkan.
Timbangan harus terhindar dari gerakan (angin) sebelum menimbang angka nol
harus dicek dan jika perlu lakukan koreksi. Setiap orang yang menggunakan
timbangan harus merawatnya, sehingga timbangan tetap bersih dan terawat dengan
baik. Jika tidak, sipemakai harus melaporkan kepada manajer lab. timbangan harus
dikunci jika anda meninggalkan ruang kerja.

c.Kebersihan Neraca
Kebersihan timbangan harus dicek setiap kali selesai digunakan, bagian dan
menimbang harus dibersihkan dengan menggunakan sikat, kain halus atau kertas
(tissue) dan membersihkan timbangan secara keseluruhan timbangan harus
dimatikan, kemudian piringan (pan) timbangan dapat diangkat dan seluruh
timbangan dapat dibersihkan dengan menggunakan pembersih seperti deterjen yang
lunak, campurkan air dan etanol/alkohol. Sesudah dibersihkan timbangan dihidupkan
dan setelah dipanaskan, cek kembali dengan menggunakan anak timbangan.

Prosedur pengoperasian neraca analitik digital terdiri dari


Berikut adalah prosedur yang harus diharus diketahui dan harus dilakukan dalam
mengoprasikan neraca digital sebelum hingga setelah penimbangan:
1. Keadaan neraca harus siap pakai
2. Neraca harus bersih (terutama piring-piring neraca)
3. Anak timbangan dalam keadaan lengkap
4. Persiapan pendahuluan terhadap alat bantu penimbangan
5. Pemeriksaan kedataran neraca dan kesetimbangan neraca
6. Pekerjaan penimbangan dan perhitungan hasil penimbangan
7. Melaporkan hasil penimbangan
8. Mengembalikan neraca pada keadaan semula

Proses Pengukuran
Secara umum proses menimbangan dengan neraca elektronik/digital adalah:
1. Pastikan bahwa timbangan sudah menyala.
2. Pastikan timbangan menunjukkan angka nol( jika tidak perlu di koreksi).
3. Letakakan benda yang massanya akan diukur pada piringan tempat benda.
4. Baca skala yang tertera pada display digital sesuai skala satuan timbangan
tersebut.
5. Untuk pengukuran yang sensitivitasnya tinggi perlu menunggu 30 menit, karena
hanya dapat bekerja pada batas temperatur yang ditetapkan.

Langkah kerja penimbangan dengan neraca analitik meliputi:


1. Persiapan alat bantu penimbangan
Untuk menimbang zat padat diperlukan:
Kaca arloji yang kering dan bersih, digunakan untuk menampung kelebihan zat
yang ditimbang, karena kelebihan zat tidak boleh dikembalikan ke botol zat.
Sendok (biasanya sendok plastik)
Kertas isap untuk memegang tempat menimbang pada saat
memasukan/mengeluarkan alat timbang (dan zat) ke atau dari dalam neraca
Botol timbang sebagai tempat penimbangan
Zat yang akan ditimbang dan setelah penimbangan selesai, botol zat harus
dikembalikan ke tempatnya

2. Pemeriksaan pendahuluan terhadap neraca adalah:


Pemeriksaan kebersihan neraca terutama piring-piring neraca dapat dibersihkan
menggunakan sapu-sapu yang tersedia dalam neraca
Pemeriksaan kedataran neraca dilakukan dengan cara melihat water pass, dengan
mengatur sekrup pada kaki neraca sehingga gelembung air di water pass tepat
berada di tengah
Pemeriksaan kesetimbangan neraca yang dilakukan dengan membiarkan dahulu
pointer bergoyang ke kiri dan ke kanan beberapa kali. Jika goyangan maksimum ke
kiri dan ke kanan kira-kira sama jauh maka neraca dalam keadaan setimbang
3. Cara menggunakan neraca analitis
Nolkan terlebih dulu neraca tersebut
Letakkan zat yang akan ditimbang pada bagian timbangan
Baca nilai yang tertera pada layar monitor neraca
Setelah digunakan, nolkan kembali neraca tersebut

Anda mungkin juga menyukai