Anda di halaman 1dari 11

Materi PKH

PENDAMPINGAN MENUJU CITRA DIRI YANG POSITIP (SEVEN HABITS)

Proaktif: bagaimana memilih tindakan untuk merespon suatu keadaan (baik dan buruk) dan memaknai
secara positif.

Memulai dengan memikirkan tujuan akhir: membiasakan diri memiliki visi yang jelas; kemampuan
memimpin diri untuk focus pada tujuan.

Mendahulukan yang utama: melakukan kegiatan mulai dari yang paling penting demi mencapai tujuan;
memerlukan komitmen dan disiplin.

Berpikir win-win: kemampuan mengelola hubungan antarpersonal; bernegosiasi untuk kebaikan


bersama; melakukan pendekatan kooperatif dan meghindari konfrontasi; mengutamakan toleransi.

Memahami dan bukan ingin dipahami: kemampuan berkomunikasi menjadi dasarnya; mendengarkan
dengan cermat (menggunakan hati dan pikiran); mengamati, mendiagnosa, baru bertindak.

Sinergi: menyatukan semua hal yang baik dan potensial secara kreatif; menyatukan berbagai bentuk
kontribusi dari berbagai pihak.

Mengasah gergaji: kemampuan untuk selalu memperbarui diri; untuk mengasah diri agar terus tumbuh
dan berkembang dalam 4 aspek spiritual, mental, fisik, dan emosi.

Proses Pendampingan yang dilakukan merupakan suatu proses pembelajaran terus-menerus bagi
peserta PKH dengan tujuan kemandirian keluarga dalam upaya-upaya peningkatan taraf hidupnya.
Artinya bahwa inisiatif pendamping akan pelan-pelan dikurangi dan akhirnya akan berhenti. Peran
pendamping akan dipenuhi oleh pengurus kelompok atau pihak lain yang dianggap mampu oleh
masyarakat.

Pengertian Etika & Kode etik Pendamping

Etika Pendamping adalah tata krama untuk bersikap dan berperilaku bagi pendamping yang dilandasi
nilai-nilai universal.

Kode etik Pendampingadalah aturan main yang menjadi dasar moral bagi seseorang pendamping
untuk berbuat dan mempertanggung jawabkan moralnya ke masyarakat
Daftar Istilah Yang Sering Digunakan Dalam Program Keluarga Harapan (PKH)

AKB Angka Kematian Bayi

AKBAL Angka Kematian Balita

AKI Angka Kematian Ibu

APBD Anggaran Pendapatan Belanja Daerah

APK Angka Partisipasi Kasar

APM Angka Partisipasi Murni

BAPPEDA Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

BAPPENAS Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

BBKPM Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat

BCG Bacillus Calmate Guerrin

BKIM Balai Kesehatan Indera Masyarakat

BKMM Balai Kesehatan Mata Masyarakat

BKPM Balai Kesehatan Paru Masyarakat

BLT SKPD Bantuan Langsung Tunai Satuan Kerja Perangkat Daerah

BP4 Balai Pelayanan Pengobatan Penyakit Paru

BPKB Balai Pengembangan Kegiatan Belajar

BSM Bantuan Siswa Miskin

CCT Conditional Cash Transfers

DISABILITAS Cacat

DPT Diphteri Pertusis Tetanus

FDS Family Development Session

Fe Ferrum

HB HepatitisB
IPM Indeks Pembangunan Manusia

IU International Unit

Jampersal Jaminan Persalinan

K1 Pemeriksaan kehamilan yang pertama dilakukan pada trimester I

K4 Pemeriksaan kehamilan yang ke empat dilakukan pada trimester

Kemenag Kementerian Agama

Kemendikbud Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Kemenkes Kementerian Kesehatan

Kemenkominfo Kementerian Komunikasi dan Informatika

Kemensos Kementerian Sosial

KIA Kesehatan Ibu dan Anak

KIP Kartu Indonesia Pintar

KIS Kartu Indonesia Sehat

KKS Kartu Keluarga Sejahtera

KMS Kartu Menuju Sehat

KN Kunjungan Neonatal

Komplementaritas Pelengkap

KSM Keluarga Sangat Miskin

KM Keluarga Miskin

KUBE Kelompok Usaha Bersama

LKD Layanan Keuangan Digital

LSM Lembaga Swadaya Masyarakat

MDGs Millenium Development Goals = Sasaran Pembangunan

Orsos Organisasi Sosial

P2K2 Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga


PA Pertemuan Awal

Pedum PKH Pedoman Umum Program Keluarga Harapan

PIP Program Indonesia Pintar

PIS Program Indonesia Sehat

PKBM Pusat Kegiatan Belajar Mengajar

PKH Program Keluarga Harapan

Polindes Pondok Bersalin Desa

PONED Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Dasar

PONEK Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif

Poskesdes Pos Kesehatan Desa

Posyandu Pos Pelayanan Terpadu

PPK Pemberi Pelayanan Kesehatan

PPLS Pendataan Program Perlindungan Sosial

PSKS Program Simpanan Kesejahteraan Sejahtera

PSM Pekerja Sosial Masyarakat

Pusdatin Pusat Data dan Informasi

Puskesmas Pusat Kesehatan Masyarakat

Pusling Puskesmas Keliling

Pustu Puskesmas Pembantu

RASKIN Beras Miskin

RTM Rumah Tangga Miskin

RTSM Rumah Tangga Sangat Miskin

SALAFIYAH Pendidikan Pondok Pesantren Setara SMP

SALAFIYAH ULA Pendidikan Pondok Pesantren Setara SD

SD/MI Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah


SDKI Survei Demografidan Kesehatan Indonesia

SDM Sumber Daya Manusia

SIM Sistem Informasi Manajemen

SIM PKH Sistem Informasi Manajemen Program Keluarga Harapan

Sinergitas Proses memadukan beberapa aktifitas dalam rangka mencapai

SKP Surat Keabsahan Peserta

SLB Sekolah Luar Biasa

SLTA Sekolah Lanjutan Tingkat Atas

SMALB Sekolah Menengah Luar Biasa

SMP/MTS Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah

SPM PKH Sistem Pengaduan Masyarakat Program Keluarga Harapan

TKPKD Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah

TT Tetanus Toksoid

UEP Usaha Ekonomi Produktif

Pelaksana PKH Pelaksana Program Keluarga Harapan

KEBIJAKAN TRANSFORMASI KEPESERTAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN TAHUN 2017

Transformasi Kepesertaan PKH DEFINISI Transformasi Kepesertaan PKH merupakan proses pengakhiran
KPM PKH dalam menerima bantuan sosial PKH dan pendampingan. WAKTU Dilakukan bagi KPM PKH
yang telah mendapatkan bantuan sosial PKH selama 6 (enam) tahun. MEKANISME Dilakukan melalui
kegiatan resertifikasi.

Mengapa Harus Transformasi?


Mengurangi kemungkinan adanya poverty trap sekaligus withdrawl syndrome

Memberikan kesempatan keluarga miskin/rentan lain untuk menjadi Peserta PKH.

Mengontrol dukungan program komplementer telah benar-benar sampai pada KPM.

6 tahun kepesertaan telah mewujudkan internalisasi perilaku kondisinonalitas PKH.

Transformasi Kepesertaan PKH

RESERTIFIKASI = Resertifikasi merupakan pendataan ulang dan evaluasi status kepesertaan dan sosial
ekonomi KPM PKH. ( Sumber: Pasal 32 ayat (5) Permensos RI No. 10 Tahun 2017 tanggal 10 Juli 2017
tentang Program Keluarga Harapan )

Transisi merupakan kondisi KPM PKH yang masih memiliki komponen dan status ekonomi miskin
sehingga mendapatkan penambahan bansos PKH dan pendampingan paling lama 3 (tiga) tahun.
(Sumber: Pasal 32 ayat (7) Permensos RI No. 10 Tahun 2017 tanggal 10 Juli 2017 tentang Program
Keluarga Harapan )

Graduasi merupakan kondisi KPM PKH yang sudah memiliki status ekonomi tidak miskin Sumber: Pasal
32 ayat (6) Permensos RI No. 10 Tahun 2017 tanggal 10 Juli 2017 tentang Program Keluarga Harapan

Mengenal Apa itu BANTUAN PANGAN NON TUNAI (BPNT)

admin | Juli 31, 2017 | 0 Comments | 24.656 views

Bantuan Pangan Non Tunai

Adalah bantuan pangan dari pemerintah yang diberikan kepada KPM setiap bulannya melalui
Mekanisme akun Elektronik yang digunakan hanya untuk membeli pangan di e-Warong KUBE
PKH/pedagang bahan pangan yang bekerja sama dengan Bank

Himbara.

Bantuan Pangan Non Tunai

Bertujuan untuk mengurangi beban pengeluaran serta memberikan nutrisi yang lebih seimbang kepada
KPM secara tepat sasaran dan tepat waktu.
LATAR BELAKANG BANTUAN PANGAN NON TUNAI (BPNT)

Dalam rangka meningkatkan efektivitas dan ketepatan sasaran penyaluran bantuan sosial serta untuk
mendorong keuangan inklusif, Presiden Republik Indonesia memberikan arahan agar bantuan sosial dan
subsidi disalurkan secara non tunai, dengan menggunakan sistem perbankan.

TUJUAN BANTUAN PANGAN NON TUNAI (BPNT)

Mengurangi beban pengeluaran KPM melalui pemenuhan sebagian kebutuhan pangan.

Memberikan nutrisi yang lebih seimbang kepada KPM.

Meningkatkan ketepatan sasaran dan waktu penerimaan Bantuan Pangan bagi KPM.

Memberikan lebih banyak pilihan dan kendali kepada KPM dalam memenuhi kebutuhan pangan.

Mendorong pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).

Manfaat BANTUAN PANGAN NON TUNAI (BPNT)

Meningkatkannya ketahanan pangan ditingkat KPM sekaligus sebagai mekanisme perlindungan sosial
dan penanggulangan kemiskin.

Meningkatnya transaksi non tunai dalam agenda GNNT.

Meningkatnya akses masyarakat terhadap layanan keuangan sehingga dapat meningkatkan kemampuan
ekonomi yang sejalan dengan SNKI.

Meningkatnya efisiensi penyaluran bantuan sosial.

Meningkatnya pertumbuhan ekonomi di daerah, terutama usaha

mikro dan kecil di bidang perdanganan.

Prinsip Umum BPNT


Mudah dijangkau dan digunakan oleh KPM.

Memberikan lebih banyak pilihan dan kendali kepada KPM tentang kapan, berapa, jenis, dan kualitas
bahan pangan dengan preferensi.

Mendorong usaha eceran rakyat untuk melayani KPM.

Memberikan akses jasa keuangan kepada KPM.

Daftar istilah

KPM = Keluarga Penerima Manfaat

e-Warong KUBE PKH = elektronik Warung Gotong Royong Kelompok Usaha Bersama Program Keluarga
Harapan

GNNT = Gerakan Nasional Non Tunai

SNKI = Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI)

HIMBARA = Himpunan Bank Negara (BTN, BNI, BRI dan Bank Mandiri)

MEKANISME PELAKSANAAN Program Keluarga Harapan TAHUN 2017

Tugas Pelaksana PKH Kabupaten/Kota

bertanggung jawab dalam penyediaan informasi dan sosialisasi PKH di kecamatan;

melakukan supervisi, pengawasan, dan pembinaan terhadap pelaksanaan PKH di kecamatan;

memastikan pelaksanaan PKH sesuai dengan rencana;

menyelesaikan permasalahan dalam pelaksanaan PKH;

membangun jejaring dan kemitraan dengan berbagai pihak dalam pelaksanaan PKH; dan

melaporkan pelaksanaan PKH kabupaten/kota kepada pelaksana PKH pelaksana Pusat dengan tembusan
kepada Pelaksana PKH provinsi.
Tugas Pelaksana PKH Kecamatan

bertanggung jawab dalam penyediaan informasi dan sosialisasi PKH di kelurahan/desa/nama lain;

melakukan kegiatan pendampingan PKH di kelurahan/desa/nama lain;

memastikan pelaksanaan PKH sesuai dengan rencana;

menyelesaikan permasalahan dalam pelaksanaan PKH;

membangun jejaring dan kemitraan dengan berbagai pihak dalam pelaksanaan PKH;dan melaporkan
pelaksanaan PKH kepada pelaksana PKH kabupaten/kota

Pemutakhiran Data

Pemutakhiran data adalah perubahan sebagian atau seluruh data awal yang tercatat pada master
database.

Contoh pemutakhiran meliputi:

Perubahan tempat tinggal

Kelahiran anggota keluarga

Penarikan anak-anak dari program (kematian, keluar/pindah sekolah, dan sebagainya)

Masuknya anak-anak baru ke sekolah

Ibu hamil

Perbaikan nama atau dokumen-dokumen

Perubahan nama ibu/perempuan penerima PKH (menikah/cerai, meninggal, pindah/bekerja di luar


domisili)

Perubahan fasilitas kesehatan yang diakses

Perubahan variabel sinergitas program

STRATEGI DAN KEBIJAKAN BANTUAN PANGAN NON TUNAIDALAM UPAYA PERCEPATAN


PENANGGULANGAN KEMISKINAN
Penyaluran Bantuan Sosial Non Tunai merupakan salah satu strategi nasional untuk percepatan
penanggulangan kemiskinan :

Bantuan sosial tepat sasaran

Mendukung keuangan inklusif

Mempermudah pelaksanaan komplementaritas program (melalui penggunaan satu kartu)

Transformasi Subsidi Rastra menjadi Bantuan Pangan Non Tunai merupakan arahan presiden, dengan
prinsip umum antara lain:

Mudah dijangkau dan digunakan oleh KPM

Memberikan lebih banyak pilihan dan kendali (waktu, jumlah, jenis, dan kualitas) kepada KPM

sesuai preferensi

Mendorong usaha eceran rakyat

Memberikan akses jasa keuangan dan UMKM bagi KPM

Bantuan Pangan Non Tunai dilaksanakan secara bertahap yang perluasannya membutuhkan kesiapan
infrastruktur daerah, kesiapan fasilitas transaksi non tunai, dan dukungan serta komitmen

Pemerintah Daerah.

PERTEMUAN PENINGKATAN KAPASITAS KELUARGA (P2K2) Apa itu P2K2

Proses belajar secara terstruktur untuk memperkuat terjadi perubahan perilaku pada KPM. P2K2
bertujuan meningkatkan pengetahuan, pemahaman mengenai pentingnnya pendidikan, kesehatan dan
pengelolaan keuangan bagi keluarga.

Maka pemenuhan kewajiban oleh Peserta PKH tidak semata didorong oleh bantuan tunai , namun juga
karena kesadaran manfaat pendidikan dan kesehatan bagi anak.

Tujuan

Meningkatkan pengetahuan praktis mengenai kesehatan, pendidikan dan pengasuhan, ekonomi, dan
perlindungan anak.
Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman keluarga PKH mengenai kondisi,kebutuhan dan perawatan
yang dibutuhkan lansia dan orang dengan disabilitas berat

Membangun kesadaran peserta PKH terhadap pentingnya pemenuhan kewajiban dalam bidang
kesehatan dan pendidikan dalam PKH

Menjaga dan memperkuat perubahan perilaku positif terkait pendidikan dan pengasuhan, kesehatan,
ekonomi dan perlindungan anak.

Menjaga dan memperkuat perubahan perilaku positif terkait perawatan dan pemeliharaan terhadap
lansia dan orang dengan disabilitas berat

Meningkatkan ketrampilan orang tua dalam bidang pendidikan dan pengasuhan anak, kesehatan,
ekonomi dan perlindungan anak

Meningkatkan kemampuan peserta untuk mengenali potensi yang ada pada diri dan lingkungannya agar
dapat digunakan dalam peningkatan kesejahteraan keluarga dan masyarakat

Anda mungkin juga menyukai