Anda di halaman 1dari 3

TanamPembibitan.

Bibit yang digunakan adalah bibit yang diambil dari umbi yang tua dan sudah disimpan selama 6
(enam) bulan, tidak keriput dan bebas hama penyakit. Bibit ubi alabio dalam bentuk ubi semua bagian
dapat dimanfaatkan untuk bibit, yaitu pangkal, tengah dan ujung. Umbi yang telah disiapkan dicuci
bersih, dan dipotong-potong sebesar korek api ( 3 x 5 cm). Potongan umbi tersebut selanjutnya
diletakkan langsung di atas tanah yang sebelumnya terlebih dahulu diberi alas dari abu sekam atau bisa
juga memakai serbuk gergaji, atau dengan cara potongan umbi diperam di dalam kantong plastik selama
3 minggu. Bibit siap ditanam di lahan jika telah muncul tunas baru.

Persiapan Lahan.

Dilakukan bulan April dan Mei, lahan dibersihkan dari gulma dengan menggunakan
cangkul/sabit/herbisida , tanah diolah sampai masak/gembur dengan mengunakan tractor atau cangkul.
Tanah dibikin guludan/galangan dengan lebar 1m, tinggi 40 cm dan panjang disesuaikan dengan kondisi
lahan. Jarak antar bedengan 40 cm. Kemudian dilakukan pemasangan ajir dengan jarak 100 x 100 cm,
Tinggi ajir yang digunakan sekitar 2 m 2,5 m. Ajir ditanam kedalam tanah sedalam 50 cm, sehingga
ketinggian diatas permukaan tanah antara 1,5 m 2 m.

Varietas Lokal

Varietas-varietas lokal ubi Alabio yang dibudidayakan petani di Kalimantan Selatan, diantaranya adalah
ubi Habang Harum, ubi Kesuma (Jaranang), Ubi Tongkat (Tiang), ubi Ketan (Tongkol), ub Nyiur, ubi Jawa,
ubi Cina, ubi Putih, ubi Habang Carang. Varietas ubi Putih memiliki bentuk ubi yang panjang, warna
daging puith dan rasa ubi setelah direbus lembut. Ubi Habang Harum memiliki ubi bulat, merah
keunguan dengan rasa lembut agak berlendir dan beraroma khas. Ubi Habang Carang memiliki ubi
panjang bercabang, merah keunguan dengan rasa lembut agak berlendir, air rebusan berwarna merah.

Tanaman Ubi Alabio Muda Penanaman.

Setiap ajir disiapkan bibit sebanyak 4-6 bibit, bibit ditanam dengan cara dibenamkan ke dalam tanah
yang telah digemburkan dengan kedalaman 5 cm. Setelah bibit ditanam, bagian atas tanah tersebut
ditutup dengan mulsa dari rumput/gulma hasil perbersihan lahan sebelumnya untuk mengurangi
penguapan.

Pupuk

Pupuk yang digunakan adalah 90 kg N/ha, 60 kg P2O5/ha dan 60 kg K2O/ha., atau dengan 400 kg NPK
Ponska dan 67 kg urea. Tanaman juga diberi 5 t pupuk organik/ha. Pemupukan pertama diberikan
setengah dosis N dan seluruh dosis P dan K yang diberikan pada saat tanaman berumur tujuh hari atau
saat tanaman mulai melilit dan sisa pupuk N diberikan pada saat tanaman berumur 42 hari. Pupuk
diberikan dengan cara ditugal di sekitar tiang rambat. Pupuk organik diberikan pada lubang tanam 1
minggu sebelum tanam.

Pemeliharaan.

Pengendalian gulma pada pertanaman dan pembumbunan dilakukan secara manual pada saat ubi
berumur 21 dan 42 hari. Pengendalian hama dan penyakit dilakukan pada awal pertumbuhan dengan
menyemprotkan insektisida Sevin dan memberikan Furudan sesuai dosis anjuran (12 kg/ha).
Penyemprotan dapat dilakukan kembali jika ada serangan hama atau penyakit lainnya.

Tanaman Ubi Alabio Umur 2 BulanDi habitatnya lahan rawa lebak, tanaman ubi alabio biasanya tanpa
dilakukan penyiraman karena tanahnya cukup lembab, namun dilahan kering, jika tidak turun hujan dan
ada tanda-tanda kekeringan maka perlu dilakukan penyiraman. Penyiraman sebaiknya dilakukan pada
waktu pagi atau sore hari.

Panen.

Pemanenan dapat dilakukan setelah tanaman berumur 4 7 bulan atau apabila daun sudah mulai rontok
ditandai dengan daun dan batang yang mulai mengering. Panen dilakukan dengan membongkar tanah
disekitar ubi dengan menggunakan cangkul. Pembongkaran tanah harus hati-hati agar tidak melukai ubi
yang masih berada di dalam tanah. Selanjutnya ubi dapat diangkat kepermukaan tanah. Ubi Alabio segar
tahan disimpan hingga 6 bulan
Prakiraan Pendapatan

Berdasarkan informasi petani, lahan seluas 1 borong (17 m x 17 m) dapat ditanami ubi sebanyak 300
tiang/turus. Jika panen dapat mengasilkan ubi 3 pikul (300 kg), dengan harga Rp.12.000,-/kg maka akan
diperoleh penghasilan kotor sebesar Rp3.600.000,-/borong. [roen]

Disadur dari berbagai sumber.

LAST_UPDATED2

Disclaimer Best Viewed on

Hak Cipta 2011-2014 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Selatan

Jl. Panglima Batur Barat No.4, Banjarbaru, Kalimantan Selatan 70711, Indonesia

Telp. (0511) 4772346 Fax. (0511) 4781810 e-mail: bptpkalsel@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai