Anda di halaman 1dari 60

ATEX adalah istilah keselamatan kerja yang menitik beratkan perhatian terhadap potensi

terjadinya peledakan di tempat kerja, ATEX diciptakan sebagai upaya melindungi terjadinya
kecelakan tehadap pekerja, alat kerja dan lingkungan kerja. Diambil dari namanya ATEX
adalah singkatan dari Atmosphere Explosion , maksudnya yang diurusin sama ATEX adalah
kondisi atmosphere ditempat kerja dalam hubungan nya dengan kemungkinan akan terjadi
peledakan. Banyak tempat kerja yang memiliki potensi meledak akibat adanya bahan mudah
terbakar seperti gas hydrocarbon di pabrik petrokimia, atau debu organic seperti debu mining,
atau uap mudah terbakar dari cat pada pabrik pengecatan mobil.
Tempat kerja dalam kondisi atmosphere yang dimaksud yaitu keadaan lingkungan kerja di
alam terbuka dengan temperature ambient antara -20 C hingga 40 C dan tekanan 0,8-1,1
bar. Alat yang dipakai ATEX dalam mengontrol keamanan atmosphere tersebut yaitu berupa
pedoman yang disebut ATEX DIRECTIVE.
Ada 2 pedoman yang dikeluarkan ATEX , yang keduanya saling berkaitan, yaitu:
1. Directive 99/92 / EC (juga dikenal sebagai ATEX 137 atau the ATEX Workplace
Directive) pedoman yang
mengarahkan perusahaan atau pemilik perusahaan dalam menentukan klasifikasi tempat
kerja, berkaitan dengan potensi peledakan yang di sebabkan oleh subtansi berbahaya, bisa
berupa gas, uap, kabut atau debu. Pedoman ini secara resmi di akui di uni eropa dan
diterapkan pula pada perusahan2 di luar uni eropa.
2. Directive 94/9 / EC (juga dikenal sebagai ATEX 95 atau ATEX Equipment Directive)
pedoman dalam mengevaluasi klasifikasi peralatan atau perangkat pelindung yang akan
digunakan di atmosphere yang berpotensi akan ledakan. Tim ATEX mempunyai kewenangan
dalam menentukan klasifikasi alat berkaitan dengan potensi ledakan. Kewenangan ATEX
dalam hal ini diakui secara hukum di negara uni eropa kemudian diikuti pula oleh negara2
diluar uni eropa . peralatan listrik atau mekanik yang akan dipakai di atmosphere dengan
potensi ledak harus didaftarkan ke badan inspeksi ATEX, untuk kemudian akan diberi nomor
registrasi. Pada setiap alat yang terdafdar pada ATEX kemudian akan di berikan identifikasi
sesuai sengan klasifikasinya, selain tentu saja nomor pendafataran alat di ATEX juga akan
dicantumkan pada alat tersebut, dibawah ini adalah contoh name plate sebuah alat yang
memiliki identifikasi ATEX.
Pedoman ATEX dalam menentukan klasifikasi atas lingkungan tempat kerja berbahaya (
hazardous area) serta klasifikasi terhadap perangkat yang dipakai di hazardous area di
terangkan dengan terperinci dalam ulasan dibawah ini:
Dibawah ini descripsi zona oleh ATEX

ATEX ATEX equipment Zone


equipment category and classification Explosive atmosphere being present
group environment type ATEX
I M2 NA
I M2 NA
Explosive gas atmosphere present
II 1G ZONE 0
continuously or for long periods
Explosive gas atmosphere likely to occur
II 2G ZONE 1
in normal operation
Explosive gas atmosphere not likely to
II 3G ZONE 2 occur in normal operation but may be
present for short periods
II 1D ZONE 20 Explosive dust atmosphere present
continuously or for long periods
Explosive dust atmosphere likely to occur
II 2D ZONE 21
in normal operation
Explosive dust atmosphere not likely to
II 3D ZONE 22 occur in normal operation but may be
present for short periods

Gas or Dust group


Mengacu pada evaluasi sifat sifat zat, telah di ketahui bahwa kandungan zat tertentu memiliki
bobot mudah terbakar yang sangat tinggi terutama material yang tersusun atas komponen
hydrocarbon, bobot tersebut di perlihatkan oleh tingkat LEL nya ( pembahasan mengenai
LEL akan dibahas pada posting lain). Tingkatan mudah terbakarnya komponen di jadikan
acuan oleh atex untuk mengklasifikasikan subtansi ke dalam group, dibawah ini adalah group
gas dan dust menurut pedoman ATEX:

Gas / dust group Typical substances


IIC Acetylene
IIB + H2 Hydrogen
IIB Ethylene
IIA Propane
IIIC Conductive Dust
IIIB Non-conductive Dust
IIIA Combustible Flyings

Klasifikasi temperature
Panas merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran atau
ledakan, setiap material (gas, uap, debu) yang dapat terbakar mempunyai tingkatan
temperature dimana material bisa terbakar secara otomatis , tingkatan temperature tersebut
dinamakan ignition temperature. Sebagai bagian dari alat control ATEX, ignition temperature
dari benda-benda di klasifikasikan oleh ATEX kedalam satu pedoman standar. Klasifikasi
tingkatan ignition flammable oleh ATEX dapat di lihat pada tabel di bawah ini:

Maximum surface Ignition


Temperature
temerature of temperature of
class
equipment (C) gas/dust (C)
450 T1 >450
300 T2 >300 450
200 T3 >200 300
135 T4 >135 200
100 T5 >100 135
85 T6 >85 100
Common flammable gases, vapours and dust types
Beberapa subtansi yang diketahui secara umum banyak terdapat di area kerja dimana
pedoman ATEX berlaku , di buatkan daftar temperature klasifikasinya oleh ATEX agar
memudahkan pengguna bilamana membutuhkan referensi, dibawah ini adalah daftar material
umum tersebut:

Typical ignition
Temperature Apparatus
Gas vapour temperature
class group
(C)
Acetic acid T1 llA 427
Acetone T1 llA 465
Acetylene T2 llC 305
Ammonia T1 llA 651
Butane T2 llA 405
Carbon
T6 llC 95
Disulphide

Pedoman lainnya yang dibuat ATEX dalam mengontrol potensi ledakan adalah dengan
membuat kode kode konsep perlindungan ( Protection concept symbol), sehingga bagi pihak
pengguna ATEX di seluruh dunia akan menggunakan kode standar yang sama untuk metode
perlindungan yang sama, misalnya metode melindungi perangkat dengan memberi seal pada
alat kodenya n , untuk melindungi perangkat dengan metode membatasi energy penimbul
percikan diberi kode ia atau ib atau ic. Selengkapnya kode-kode perlindungan standar ini
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

pdPressurised enclosureKeep the flammable substance out

Basic concept of
Symbol Type of protection
protection
No arcs, sparks or hot
e Increased safety
surfaces
No arcs, sparks or hot
n Type n (non sparking)
surfaces
Containment of the
n Type n (closed-break)
explosion
Type n (sealed and Keep the flammable
n
hermetically sealed) substance out
Type n (restricted Keep the flammable
n
breathing) substance out
Containment of the
d Flameproof
explosion
q Powder filled Quenching of the flame
Limitation of spark
ia Intrinsic safety
energy and surface
Limitation of spark
ib Intrinsic safety
energy and surface
Limitation of spark
ic Intrinsic safety
energy and surface
Keep the flammable
px Pressurised enclosure
substance out
Keep the flammable
py Pressurised enclosure
substance out
Keep the flammable
pz Pressurised enclosure
substance out
Keep the flammable
ma encapsulation
substance out
Keep the flammable
mb encapsulation
substance out
Keep the flammable
mc encapsulation
substance out
Keep the flammable
o Oil immersion
substance out
Inherently safe,
OP pr Optical Radiation
protected by shutdown
Inherently safe,
OP sh Optical Radiation
protected by shutdown
Inherently safe,
OP is Optical Radiation
protected by shutdown
Dust ignition protection
ta Dust-tight enclosure
by enclosure
Dust ignition protection
tb Dust-tight enclosure
by enclosure
Dust ignition protection
tc Dust-tight enclosure
by enclosure
Definisi Hazardous Area

Yaitu suatu area yang keadaan udaranya atau atmosphere-nya mengandung suatu
bahan yang mudah terbakar, misalnya: ignitable, gas, debu, fiber / serabut.

Konsep kebakaran

Kebakaran bisa terjadi jika ada tiga syarat tersedia, yaitu : panas / heat / energy,
oksigen / combustible, bahan bakar / fuel.

Macam penyebab kebakaran

1. Permukaan yang panas,


2. Api dan gas panas,
3. Bunga api yang dihasilkan dari alat-alat mekanik,
4. Bunga api yang dihasilkan dari instalasi listrik,
5. Bunga api dari perlindungan korosi katodik,
6. Listrik Statis,
7. Lampu-lampu,
8. Gelombang elektromagnetik,
9. Radiasi optik,
10. Radiasi ion,
11. Gelombang ultrasonik,
12. Kompresi adiabatic dan kejutan gelombang,
13. Reaksi exothermal.

Aturan / sertifikasi Hazardous Area

Beberapa peraturan standar yang membahas tentang Hazardous Area antara lain
adalah:

1. Uni Eropa : ATEX Directive


2. Pasar Amerika Utara : UL
3. Canada : cUL
4. Negara anggota IEC : IECEx

Simbol-simbaol Hazardous Area:


Klasifikasi Zona / Area

Untuk menentukan jenis area dimana tingkat kemungkinan terjadi ledakan maka
hazardous area di bagi menjadi beberapa zona.

Zona 0

Yaitu zona dengan keadaan udara yang terdiri dari campuran udara dan bahan
bakar yang mudah terbakar dalam bentuk gas dalam proses yang terus menerus
dan waktu lama.
Contoh Zona 0 misalnya di dalam tangki vented storage.

Zona 1

Yaitu zona dengan keadaan udara yang terdiri dari campuran udara dan zat yang
mudah terbakar dalam bentuk gas, uap maupun kabut yang memungkinkan terjadi
pada saat operasional normal.

Zona 2

Yaitu zona dengan keadaan udara yang terdiri dari campuran udara dan zat yang
mudah terbakardalam bventuk gas, uap maupun kabut yang memungkinkan terjadi
pada saat operasional normal tetapi jika itu terjadi akan bertahan dalam waktu yang
singkat saja.

Zona dan alokasi dari equipment berdasarkan kategori

Zona Durasi terjadinya eksplosif Kategori


equipment
Gas, 0 Terus menerus, dalam waktu 1G
uap, lama.
kabut 1 Kadang-kadang 2G
2 Jarang dan dalam waktu 3G
singkat
Debu 20 Terus menerus, dalam waktu 1D
lama.
21 Kadang-kadang 2D
22 Jarang dan dalam waktu 3D
singkat

Klasifikasi Zona debu

Zona 20

Daerah eksplosif dalam bentuk kabut debu yang mudah terbakar dalam waktu lama.

Zona 21

Daerah eksplosif dalam bentuk kabut debu yang mudah terbakar yang kadang-
kadang terjadi di bawah kondisi normal.

Zona 22

Daerah eksplosif dalam bentuk awan debu yang mudah terbakar tidak seperti
biasanya yang terjadi dalam waktu singkat di bawah kondisi operasi normal.

Klasifikasi Suhu

Suhu / Maksimum
temperature suhu
sesuai permukaan
dengan IEC peralatan
6009 / EN yang di
50014 ijinkan (
0C)

T1 450
T2 300
T3 200
T4 135
T5 100
T6 85

Klasifikasi Debu / dust

IIIA Gas mudah tebakar yang


beterbangan
IIIB Debu non-konduktif
IIIC Debu konduktif
Klasifikasi Gas

I Metana / methane
IIA Propana / propane
IIB Ethylene
IIC Hidrogen

Rating IP (Ingress Protection)

IP 5x Perlindungan Gas
IP 6x Debu
IP x4 Percikan air
IP x5 Jet air
IP x6 Jet air bertenaga
IP x7 Perendaman sementara
IP x8 Perendaman berlanjut

NEMA ( National Manufacturers Association) VS rating IP

NEMA IEC
3 IP54
3R IP54
3S IP54
4 dan 4X IP66
5 IP52
6 dan 6P IP67
12 dan IP52
12X
Klasifikasi Hazard Area dan Proteksi Perangkat Elektrik

Intrinsically Safe & Explosion Proof

Tidak sedikit kasus kebakaran di area depot/kilang


minyak karena penggunaan peralatan listrik. Peralatan listrik / elektrikal tersebut seperti
Kamera, Senter, Handphone, Handy Talky,dsb kadang harus digunakan pada area dimana
terdapat uap dan atau gas yang mudah terbakar. Area ini sering disebut sebagai area
berbahaya atau Hazardous Area. Jika peralatan listrik digunakan pada Hazardous Area,
aturan yang ketat harus diterapkan pada peralatan tersebut, termasuk bahan material dan
persyaratan desainnya.

Untuk mencegah pembakaran terhadap gas dan uap yang flammable karena peralatan listrik,
ada dua metode proteksi yang paling umum yaitu Explosion Proof / Flame Proof dan
Intrinsically Safe.

Kita mungkin pernah mendengar peralatan elektronik dengan spesifikasi Intrinsically Safe/
Explosion Proof tersebut. Lalu, apa bedanya ? kenapa harus dibuat seperti itu ?

Pada umumnya Explosion Proof adalah metode yang lebih sering digunakan pada peralatan
sensor/detector pada sistem deteksi gas, dan perangkat lain dimana tegangan (voltage) dan
daya (power) lebih besar, dan biasanya instalasinya bersifat permanen. Sementara metode
Intrinsically Safe lebih sering digunakan pada instalasi instrumen yang bersifat portabel.

kapan perangkat tersebut harus digunakan? supaya sedikit lebih jelas kita akan membahas
secara singkat Apa itu Hazardous Area, bagaimana klasifikasinya, dan Standar apa saja yang
ada.

Hazardous Area

Hazardous Area merupakan area dimana terdapat atau mungkin terdapat explosive
atmosphere sehingga dibutuhkan persyaratan khusus pada saat konstruksi, pemasangan dan
penggunaan peralatan listrik.

Menurut The Petroleum Rules, 1976. Suatu Area dianggap Hazardous Area, bila :
1. Terdapat hidrokarbon dengan flash point < 650C, atau terdapat konsentrasi inflammable
uap atau gas pada konsentrasi yang bisa terjadi pembakaran.
2. Pengolahan, penyimpanan, dan pencampuran Hidrokarbon atau inflammable uap atau gas
dengan temperatur sama atau diatas temperatur flash point -nya.

Klasifikasi Hazard Area

Mengapa perlu klasifikasi ?


HAZARDOUS AREA CLASSIFICATION adalah metoda analisa dan klasifikasi kondisi
lingkungan dimana atmosfir dengan kadar uap atau gas explosif dapat terbentuk sehingga
kemudian dapat ditentukan peralatan listrik yang sesuai untuk kondisi lingkungan tersebut.

Definisi hazardous location dan klasifikasinya juga dibuat oleh beberapa institusi seperti :
- NEC (National Electrical Code) di US dipublikasikan oleh NFPA (National Fire
Protection Association).
- ICC (Interstate Commerce Commissions).
- ASA (American Standard Assosiation American) code for pressure piping, asa . b31.4,
liquid petroleum transportation piping system dan ASA b31.8, gas transmision and
distribution piping system, dipublikasikan oleh ASME (American Society of Mechanical
Engineers).
- EN 60079-10.

Global Hazardous Locations


Secara umum, ada 2 sistem pembagian klasifikasi Hazardous Area yang digunakan, yaitu
Divisi (digunakan di Amerika Utara) dan Zone System (digunakan di Canada dan United
States).

a. Canada dan United States : Zone System


Zona didasarkan pada ketentuan International Electrotechnical Commission (IEC) and the
European Committee for Electrotechnical Standardization (CENELEC) standards.
b. North America : 3 Class dan 2 Divisi (NFPA/API/NFPA 70E atau NEC)
Pembagian Class berdasarkan jenis bahaya dan karakteristik explosive material, sedangkan
Divisi didasarkan atas tingkat kemungkinan risiko kebakaran atau peledakan dimana material
tersebut berada.

Class I : Uap atau Gas


Division 1 : Uap dan gas biasanya ada dan atau mungkin ada kapanpun pada konsentrasi
yang cukup untuk membuat ledakan (explosion hazard).
Division 2 : Uap dan gas tidak biasanya ada kecuali terdapat kebocoran pada kontainer
seperti pipa atau vessel, pada konsentrasi yang berpotensial menyebabkan keadaan bahaya.
Group A, B, C, D : Grup udara atmosfir (uap dan gas) yang dikategorikan berdasarkan suhu
pembakaran (ignition) dan atau Volatility. A adalah area paling berbahaya.

Pemilihan Perangkat Elektrik pada Hazardous Area


Bagaimana memilih perangkat elektrik untuk zona yang bervariasi tersebut?
Ada 3 kriteria pemlihan yaitu : 1. Klasifikasi Temperatur, 2. Pengelompokan Gas
(berdasasarkan ignition energy), 3. Klasifikasi Zona (0,1,2). Kita sudah membahas mengenai
klasifikasi zona sebelumnya. Kedua klasifikasi lainnya adalah sbb:

1. Klasifikasi Temperatur

2. Klasifikasi Kelompok Gas


Metode Proteksi Perangkat Elektrik untuk Hazardous Area
Seperti sudah dibahas sebelumnya, untuk mencegah pembakaran terhadap gas dan uap yang
flammable karena peralatan listrik, ada dua metode proteksi yang paling umum yaitu
Explosion Proof/Flame Proof dan Intrinsically Safe. Namun, sebenarnya ada beberapa
metode lagi seperti Moulded/Encapsulated Type m Protection, dan Increased Safety Type
e Protection. Namun sekarang kita hanya akan membahas dua metode yang paling umum
tersebut.

a. Explosion Proof
Klasifikasi Explosion Proof pada sensor/transmitter berarti rumah (housing) peralatan
sudah direkayasa dan dibangun untuk memuat dan menahan kilat atau ledakan yang
disebakan oleh percikan yg ditimbulkan akibat kontak perangkat switching, temperatur tinggi
atau kerusakan listrik sehingga uap dan gas flammable diharapkan tetap berada dalam
wadah peralatan. Housing tersebut biasanya terbuat dari alumunium cor atau stainless steel.
Wadah tsb didisain sehingga hot gases yang dihasilkan selama internal explosion dapat
didinginkan sampai dibawah temperatur nyalanya.

Disamping itu, permukaan luar dari wadah tersebut tidak boleh menjadi panas yang mampu
menyalakan atmosfir luar akibat energi panasnya yang mencakup Group Rating - nya. Energi
panas tersebut bisa akibat operasi normal dari peralatan yang menghasilkan panas, atau
akibat busur listrik akibat kegagalan sistem pertanahan.

b. Intrinsically Safe
Merupakan sistem energi rendah dengan menghilangkan sumber panas pada segitiga api.
Energi dalam sistem dijaga agar tetap berada dibawah level yang dibutuhkan untuk
menyalakan atmosfer bahkan pada kondisi abnormal. Alat proteksi yang biasa digunakan
adalah Zener Diode Barrier. Juga harus dipahami bahwa intrinsic safety adalah merupakan
pendekatan sistem dan bukan merupakan peralatan tunggal yang memberikan proteksi total.

Klasifikasi dan desain Intrinsically Safe artinya suatu perangkat elektronik (circuit dan
perkabelan-nya tidak akan menyebabkan percikan api, dan tidak dapat membuat suhu
permukaan menyebabkan pembakaran (ignition). Desain tersebut bukan explosion proof, dan
tidak perlu dibuat explosion proof.

Standar Sertifikasi
Ada banyak peraturan dan persyaratan yang membedakan bagaimana perangkat didesain,
disertifikasi dibuat dan diproduksi. Beberapa standar tersebut adalah :
- Eropa : EN60079
- United States : Factory Mutual
- Canada : CSA
Sebagai catatan, produk yang disertifikasi intrinsically safe di Eropa (EN60079-xx) tidak
dapat diklaim sebagai tersertifikasi intrinsically safe di U.S atau Canada, dan juga sebaliknya.
Setiap negara mempunyai peraturan setempat untuk menguji perangkat.

Standar U.S dan Canada

Class I, Division 1, Groups A, B, C, D; Class II, Groups E, F, G; Class III


Produk elektrikal, mekanikal, dan elektro-mekanikal yang mempunyai label CSA
menandakan telah diuji dan memenuhi persyaratan minimum standar safety. Perangkat CSA
dengan label US dan C pada pojok kanan dan kirinya menandakan telah memenuhi
safety standar baik di US dan Canada.

Standar U.K dan Eropa

Zone 0, 1, 2; Group IIC, IIB, IIA, I


Sama dengan Label CSA di atas, produk yang diberikan label Ex dengan kotak hexagonal
berarti telah didesain diuji agar memenuhi persyaratan minum pada kondisi Atmosfir
Explosive.

Marking Perangkat Elektrik


Kode perangkat tersebut seperti pada tabel di bawah:

Marking for North America according NEC / CEC


Hazardous Area Equipment Installation

I. Resiko Bahaya dan Pencegahannya.

Bahaya didefinisikan sebagai situasi yang dapat mengakibatkan kecelakaan fatal.


Resiko diartikan sebagai kemungkinan, baik besar atau kecil, di mana seseorang dapat
mengalami kecelakaan fatal yang dikarenakan oleh bahaya atau indikasi seberapa serius
kecelakaan tersebut.
Tindakan Pencegahan adalah metode yang diberlakukan untuk mengeliminasi atau
meminimalkan potensi kecelakaan yang timbul karena bahaya. Tindakan pencegahan
bertujuan untuk menghilangkan faktor bahaya sepenuhnya agar resiko dapat dikesampingkan
sepenuh nya; namun pada kenyataan nya hal ini tidak memungkinkan dan tindakan
pencegahan seperti penggunaan perangkat perlindungan atau Perangkat Perlindungan Diri
(PPE/Personal Protection Equipment) yang melengkapi praktek bekerja yang baik dapat
diimplementasikan untuk meminimalkan bahaya.

Segitiga Bahaya
Untuk mengerti kondisi dasar yang dapat memicu api atau ledakan, sebuah segitiga yang
dikenal dengan Segitiga Bahaya Kebakaran dapat digunakan. Tiga sisi dari Segitiga Bahaya
seperti yang ditunjukkan gambar di bawah mewakili komponen yang ada sebelum terjadi
kebakaran atau ledakan.

Fuel / Bahan Bakar


Dalam Kuantitas dan konsentrasi yang memadai untuk memicu kebakaran atau ledakan.
Bahan bakar ini bisa dalam bentuk cairan, gas, uap, debu, dll.
Oksigen
Dalam lingkungan yang rentan terhadap ledakan, biasanya faktor kehadiran oksigen sekitar
20%.
Source of Ignition / Sumber Pemicu
Dalam bentuk percikan listrik, api yang berkobar, dll.

Untuk menghindari resiko kecelakaan atau kematian yaitu menyingkirkan satu atau
lebih dari komponen segitiga bahaya.

Lingkungan berpotensi ledakan :

Unsur yang rentan api bisa berbentuk gas, uap, kabut, dan debu. Setelah unsur tersebut dipicu
oleh percikan atau sumber pemicu lainnya, ledakan akan menyambar ke seluruh campuran
yang mengandung unsur tersebut.
Kondisi lingkungan didefinisikan dalam kelas suhu dan tekanan dan dapat diambil antara -
200C dan 600C EN (IEC) 60079-0 dan antara tekanan 0.8 dan 1.1. Perangkat listrik biasanya
didesain dan diuji untuk mengikuti suhu ambien dengan rentang -200C dan 400C. Sebuah
ledakan akan terjadi bila campuran gas dan udara berada di antara Batas Ledakan Tinggi
(UEL) dan Batas Ledakan Rendah (LEL).

Sumber Pemicu

Bila kondisinya memungkinkan, sumber-sumber pemicu berikut dapat memicu ledakan.

1) Percikan Listrik / Arcing :


Pengaktifan energi listrik pasti menyebabkan timbulnya percikan listrik atau api saat terjadi
kontak. Hal ini sangat memungkinkan apabila sirkuit induktif, seperti sirkuit dengan koil;
diaktifkan.
Arcing adalah kondisi di mana arus sirkuit menyambar ruang kosong antara kontak switch
atau melalui material insulasi sehingga properti insulasi listrik di sekitar ruang kosong atau
insulasi itu sendiri terpecah. Arcing biasanya terjadi pada sirkuit tegangan tinggi (HV).
Energi yang dihasilkan dalam operasi switching dan arcing ini cukup besar untuk memicu
gas rentan ledakan yang ada dalam suatu lingkungan.

2) Listrik Statis :
Energi listrik statis adalah suatu masalah yang seringkali diabaikan banyak orang. Hal ini
dapat disebabkan oleh gesekan antara bagian-bagian mesin yang bergerak atau dua
permukaan yang digosok berlawanan arah antara satu dengan lainnya. Arus listrik statis juga
bisa dialami dengan membuang arus listrik dari kapasitor yang sebelum nya bermuatan
listrik.

3) Permukaan Panas :
Suatu bagian dari perangkat listrik dapat didesain untuk memiliki permukaan panas selama
perangkat itu beroperasi secara normal, atau permukaan nya dapat menjadi panas karena
adanya gangguan atau beban berlebih. Apapun alasannya, suhu panas merupakan faktor besar
yang dapat memicu gas di sekitarnya.

4) Kobaran Api :
Api dapat berasal dari alat las atau obor pemotong yang digunakan dalam pelatihan
pemeliharaan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Harus ada pengendalian ketat saat
menggunakan perangkat tersebut dihilangkan dari lingkungan kerja.

5) Gesekan antara bagian-bagian mekanik :


Saat bagian-bagian mekanik saling menggosok, maka akan tercipta gesekan yang
menghasilkan panas. Adalah penting untuk memastikan agar pemeliharaan reguler dilakukan
secara berkala pada mesin-mesin rotasi, bahwa bagian-bagian nya dilumasi dan bagian yang
tidak boleh bersinggungan dengan bagian lain telah diberikan jarak yang cukup antara satu
dengan lainnya.

6) Operasional Pemeliharaan Mekanik :


Yang melibatkan pemukulan palu, penggunaan mesin gerinda, serta alat-alat seperti
spanner yang dapat menimbulkan kontak logam dengan logam, dapat menyebabkan percikan
yang memungkinkan terpicunya material rentan ledakan di sekitar area tersebut.
7) Reaksi Kimia :
Zat dan substansi kimia bereaksi terhadap satu sama lain dalam bentuk yang berbeda-beda,
dan reaksi ini bukan tidak mungkin melepaskan energi yang cukup besar untuk memicu
ledakan.

8) Radiasi Elektromagnetik :
Pengoperasian berbagai bagian dari perangkat listrik bergantung pada efek elektromagnetik
dan telah disimpulkan bahwa radiasi yang dilepaskan oleh bidang magnet bisa memicu gas
rentan ledakan.

Sesuai urutan nya, teknik berikut dapat digunakan untuk menghindari terjadinya ledakan :
- Hindari/minimalkan pengguanaan substansi rentan api,
- Hindari pelepasan substansi rentan api yang dapat membentuk atmosfir ledakan.
- Cegah terpicunya atmosfir ledakan.
- Kendalikan ledakan untuk meminimalkan efeknya.

Contoh Kasus
Satu unit motor listrik tengah beroperasi di area yang mengandung gas ledakan.
Pencegahan resiko bahayanya yaitu :
1) Identifikasi sumber pemicu
- percikan pada kontak switch.
- suhu tinggi dari kumparan yang terganggu
- percikan pada komutator atau slip-rings.
- arcing/percikan listrik pada kontak control-gear.
2) Sumber pemicu yang telah diidentifikasikan di atas dapat timbul karena adanya gangguan
atau karena pengoperasian mesin motor dan perangkat pengendalian nya.
3) Untuk meminimalkan suhu tinggi dari bahaya komponen motor, kumparan, dll, maka
harus ada program pemeliharaan ketat untuk diberlakukan secara hukum.
4) Untuk meminimalkan resiko yang berasal dari kegiatan operasional normal terhadap mesin
motor serta control-gear nya, maka perangkat yang digunakan harus didesain untuk
beroperasi dalam lingkungan tersebut.

II. Zona dan Properti Material Rentan Api.

Area berbahaya diklasifikasikan dalam kelompok gas dan zona.


Zona digunakan untuk mendefinisikan kemungkinan adanya material rentan api.
Kelompok Gas mempertimbangkan energi pemicu dari substansi tersebut dan fokus terhadap
pemucuan oleh sumber percikan.

A. Zona

Didefinisikan sebagai ukuran kemungkian akan adanya material berbahaya dengan


konsentrasi kemudahan terbakar tertentu dalam suatu area, Definisi zona ditunujukkan dalam
tabel di bawah.

Faktor-faktor penting yang harus dipertimbangkan saat mengklasifikasikan zona adalah :


- kemungkinan adanya gas atau uap.
- kuantitas gas atau uap yang ada di area.
- durasi gas atau uap yang ada di area.
- jumlah ventilasi yang tersedia di area.
- sifat gas, seperti berat nya padat atau ringan dari udara.
- konsekuensi ledakan dan kemungkinan reaksi berantai.

klasifikasi zona berbahaya

ilustrasi pengelompokan zona berbahaya di area tangki cairan yang mudah


terbakar/flammable
zona 0 : di atas permukaan cairan yang disimpan

zona 1 : area selokan dan area (A) dengan radius 3 m dari atas ventilasi

zona 2 : area B (3m di atas area atap)


area C (1m horizontal dari sisi tangki)

Penilaian Pelepasan Gas

Setiap item dari perangkat proses harus dipertimbangkan sebagai sumber potensi pelepasan
gaas. Termasuk pompa, tangki, vessel, pipa, dll.

Penilaian pelepasan gas yang terjadi secara kontinu adalah berkaitan dengan zona 0,
dimana pelepasan terjadi secara terus menerus untuk jangka waktu cukup panjang.
Contoh nya adalah pelepasan dari :
- permukaan cairan mudah terbakar di dalam tangki penyimpanan.
- permukaan dari tempat penyimpanan yang terbuka.
Dengan kata lain zona 0 adalah area di mana proses pencampuran antara gas yang dapat
meledak dengan udara berlangsung secara terus menurus, untuk periode berkepanjangan atau
sering.

Penilaian pelepasan gas yang utama (primary) adalah berkaitan dengan zona 1, di
mana pelepasan tersebut hanya terjadi sesekali selama pengoperasian normal.
Contoh pelepasan gas secara primer adalah yang berasal dari :
- segel pompa, kompressor, atau katup yang biasanya mengeluarkan material yang mudah
terbakar dalam kondisi tertentu pada saat awal dari suatu siklus.
- titik pembuangan air pada vessel yang menyimpan cairan yang mudah terbakar.
- outlet di mana contoh diambil untuk keperluan analisis.
- ventilasi dan katup pembuangan yang memang difungsikan untuk melepaskan gas
berbahaya selama jam operasional.
Dengan kata lain zona 1 adalah area di mana proses pencampuran antara gas yang dapat
meledak dengan udara terjadi dalam periode singkat atau sesekali, pada saat kondisi
operasional normal.
Penilaian pelepasan gas yang bersifat tambahan (secondary) adalah berkaitan dengan
zona 2, di mana kejadian pelepasan tidak diharapkan terjadi dalam waktu yang lama
(hanya sesaat saja).
Contoh pelepasan sekunder melibatkan :
- segel pompa, kompresor, atau katup yang tidak diharapkan dapat melepaskan material yang
mudah terbakar selama kondisi operasional yang normal.
- flange, koneksi, dan fitting pipa yang tidak diharapkan melepaskan material yang mudah
terbakar selama kondisi operasional yang normal.
ventilasi dan katup pembuangan yang tidak diharapkan untuk melepaskan material mudah
terbakar selama kondisi operasional yang normal.
Dengan kata lain zona 2 adalah area di mana proses pencampuran antara gas yang dapat
meledak dengan udara biasanya tidak terjadi. Kalaupun terjadi hanya untuk waktu yang
sangat pendek dan dikarenakan kondisi abnormal.

B. Pengelompokan Gas / Gas Group

Gas dikelompokkan untuk aplikasi yang berdasarkan jumlah energi yang diperlukan untuk
memicu campuran ledakan paling kuat antara gas dan udara.

Ada 2 kelompok gas berdasarkan lokasi operasionalnya :


- Kelompok I (Gas Group I) untuk operasional pertambangan. di bawah permukaan
(dalam bumi).
- Kelompok II (Gas Group II) untuk operasional industri di permukaan.

Kelompok II dibagi lagi ke dalam kelompok / gas group IIA, IIB, dan IIC.

Tabel di bawah menunjukkan kelompok gas, sesuai dengan klasifikasi suhu (T) dan perkiraan
level energi untuk memicu suatu ledakan.

Gas Grouping

Meskipun tingkat picuan energi untuk hidrogen rendah dan sehingga mudah untuk dipicu,
temperatur picuan yang dibutuhkan berada pada kisaran 4500C.

Ambang Batas Ledakan (Explosive Limit)

Lower Explosive Limit (LEL) / Batas Bawah : persentase konsentrasi gas dalam udara berada
di bawah di mana atmosfer gas tidak mudah meledak. (Konsentrasi campuran terlalu rendah).
Upper Explosive Limit (UEL) / Batas Atas : persentase konsentrasi gas dalam udara berada di
atas di mana atmosfir gas tidak mudah meledak. (Konsentrasi campuran terlalu tinggi).

Lower and Upper Explosive Gas Limits

Klasifikasi Temperatur

Saat memilih aparatus listrik untuk digunakan di area berbahaya, adalah penting untuk
memastikan temperatur permukaan maksimum dari aparatus tersebut tidak melebihi
temperatur pemicu dari gas yang ada di lingkungan sekelilingnya. Temperatur pemicu gas
adalah temperatur minimum yang bisa memicu dan mempertahankan ledakan. Temperatur
ledakan dari berbagai macam gas juga berbeda-beda dan hal ini mempengaruhi kompleksitas
dari penentuan desain perangkat yang digunakan dalam lingkungan berpotensi bahaya.

klasifikasi temperatur standar eropa

Dari tabel di atas terlihat bahwa temperatur maksimum permukaan perangkat yang digunakan
di sebuah lingkungan yang rentan akan ledakan, diidentifikasikan dengan huruf "T", dan
diikuti oleh angka yang berada pada rentang 1 dan 6.

Tabel di bawah ini menunjukkan kode-kode yang terkait dengan bermacam jenis gas, berikut
temperatur pemicu mereka.
klasifikasi temperatur berdasarkan type gas

Suhu di atas berdasarkan pada suhu ambien 400C agar pada klasifikasi "T" manapun,
temperatur permukaan maksimum dari sebuah aparatus tergantung pada tingkat kenaikan nya
dari temperatur 400C.

Contoh: untuk klasifikasi suhu T6 (850C), kenaikan maksimum yang dibolehkan adalah
450C (85-40) EN (IEC) 60079-0.

Klasifikasi "T" yang ditujukan untuk aparatus tersertifikasi didasarkan pada temperatur
normal dalam kondisi operasional yang paling berat, seperti untuk enclosure terminal, dengan
asumsi setiap terminal yang terhubung mengalirkan arus maksimum melalui masing-masing
sirkuit.

Tingkat Perlindungan Perangkat / Equipment Protection Level (EPL)

Standar teknis IEC, IEC 60079-14, mengakui bahwa akan ada saat di mana perlu untuk
meningkatkan perlindungan terhadap sumber-sumber pemicu lebih dari kondisi normal. EPL
telah dijawab dalam tabel di bawah. Dalam kondisi normal, efek EPL, adalah untuk
mempertahankan perlindungan terhadap perangkat dan hubungan nya dengan zona tempat ia
berada. Namun jika resiko nya sangat berbahaya, maka persyaratan EPL dalam zona yang
telah ditentukan dapat dinaikkan, Begitu pula halnya jika resiko dianggap kecil atau bisa
diabaikan, EPL dapat dikurangi dari tingkat normal.

equipment protection level

Kategori Perangkat (Cat)

Karena kelompok gas II ditujukan untuk lingkungan yang berkaitan dengan industri minyak
bumi dan gas, maka perangkat (Surface Industrial Applications) didesain untuk dioperasikan
dalam lingkungan tersebut sebagai perangkat Kelompok II.

Kelompok perangkat ini dibedakan menjadi beberapa sub-divisi atau kategori.


Kategori perangkat kelompok II berkaitan dengan :
- di mana perangkat digunakan.
- durasi keberadaan dari kondisi yang berpotensi ledakan.

Kategori 1 (Cat 1) : Perangkat didesain utnuk berada dalam parameter operasional


dan memberikan perlindungan tingkat tertinggi dalam zona gas 0.

Kategori 2 (Cat 2) : Perangkat didesain untuk berada dalam parameter operasional


dan memberikan perlindungan tingkat tinggi dalam zona gas 1.
Kategori 3 (Cat 3) : Perangkat didesain untuk berada dalam parameter operasional
dan memberikan perlindungan tingkat normal dalam zona gas 2.

III. Persyaratan Perlindungan Terhadap Bahaya.

A. ATEX Directive

Banyak sekali proses industri yang menggunakan material yang mudah terbakar yang
memiliki potensi untuk menimbulkan kebakaran. Kondisi berbahaya seperti ini dapat terjadi
pada industri minyak, gas, petrokimia lepas pantai sampai proses produksi yang
menghasilkan debu dan material halus lainnya.
Untuk melindungi anggota, fasilits dan lingkungan, pencegahan harus dilakukan guna
memastikan lingkungan berpotensi kebakaran, tidak menjadi pemicu kebakaran.

ATEX Directive (94/9/EC), Legislasi Eropa yang mengatur perlindungan terhadap


kebakran, telah mensahkan aturan tersebut menjadi hukum di Eropa, pada tanggal 1 Juli
2003. Sejak itu, adalah wajib bagi industri manufaktur dan proses untuk mengevaluasi dan
mengklasifikasi setiap resiko dari setiap potensi leadakan di area operasional.
Setelah area tersebut diklarifikasi sebagai tempat yang rentan terhadap kejadian ledakan,
maka hanya perangkat listrik dan mekanik yang telah disertifikasi ATEX yang boleh
digunakan, ATEX Directive (i992/92/EC) berkaitan dengan area kerja dan keselamtan
pekerja serta Undang-Undang DSEAR 2776.

ATEX berasal dari frasa "ATmosphere EXplosibles" dan merupakan istilah untuk European
Union directive 94/9/EC. Hal ini menyangkut perangkat dan sistem perlindungan yang
digunakan di area yang berpotensi kebakaran.

Tujuan dari peraturan ini adalah untuk memfasilitasi kegiatan perdagangan di Uni Eropa
dengan cara menyusun hukum keselamatan untuk negara-negara anggota. Peraturan ini juga
mengingkatkan persyaratan untuk produk-produk listrik yang telah disertifikasi untuk
digunakan di area-area berbahaya.

Sebelum diperkenalkan kepada 94/9/EC, sebagian besar negara-negara Eropa beroperasi


dengan cara mereka sendiri untuk mensertifikasi perangkat Ex dan dengan adanya ATEX
Directive maka semua negara Uni Eropa diwajibkan untuk memenuhi sistem yang sama.

ATEX Directive memiliki logo, seperti ditunjukkan pada gambar di bawah, yang harus
ditunjukkan pada semua produk guna mengetahui bahwa produk tersebut dapat digunakan di
lingkungan berbahaya.

Ex Protection Compliance
Selain itu, logo CE, seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ditandai bahwa perangkat
yang dimaksud telah memenuhi persyaratan keselamatan dan lingkungan sesuai dengan
European Directives.

Directives Compliance

Melalui pengenalan terhadap ATEX Directive, pengelola pabrik/suplier (atau importir, jika
pabriknya berada di luar area Uni Eropa) harus memastikan bahwa produk mereka memenuhi
persyaratan kesehatan dan keselamatan yang penting serta melaksankan prosedur Pemenuhan
Kewajiban yang meamadai. Biasanya hali ini mencakup pengujian dan sertifikasi perangkat
oleh pihak ketiga badan sertifikasi, yang dikenal sebagai Notified Body (badan
pemberitahuan).

Pabrik / suplier dapat mensertifikasikan perangkat mereka sendiri bila perangkat itu hendak
digunakan di area-area dengan potensi ledakan bertingkat rendah. Setelah disertifikasi,
perangkat yang ditandai dengan logo Ex harus dididentifikasi dengan benar.

Sertifikasi memastikan bahwa perangkat atau sistem perlindungan berada dalam kondisi baik
untuk melakukan fungsinya dan bahwa informasi yang cukup telah diikutsertakan agar
memastikan perangkat/sistem perlindungan digunakan dengan aman.

Prinsip Perlindugan Terhadap Ledakan

Aparatus yang didesain untuk perlindungan terhadap ledakan harus memiliki fungsi
keselamatan spesifik untuk mencegah terpicunya gas atau uap di sekelilingnya pada saat
kondisi normal operasional.
Perangkat seperti itu disebut sebagai Ex Protected menurut standar dan sertifikasi yang diakui
oleh badan penguji / Test Authority.

Istilah perlindungan terhadap ledakan tidak berarti bahwa aparatus yang digunakan
terlindungi dari ledakan eksternal, tapi perangkat tersebut tidak akan menciptakan atau
menghantarkan sumber pemicu internal maupun eksternal melalui percikan atau permukaan
panas.

Rentang konsep Ex protection digunakan untuk aplikasi area berbahaya yang spesifik.
Masing-masing konsep telah terbukti dapat diandalkan dan aman dan jika telah dipilih
dengan baik dan diinstal serta dipelihara agar tetap berfungsi selama berada dalam kondisi
normal.

Ex Protection dapat dicapai dengan menggunakan beberapa macam desain, seperti :


- desain sirkuit; sirkuit yang aman secara intrinsik dan dapat membatasi tingkat energi.
- desain enclosure; enclosure anti api
- desain peningkatan keamanan; yang tidak mengikutsertakan perangkat berpotesni
memercikkan listrik dan membatasi naiknya suhu.
- cara lain utnuk mencegah campuran yang berpotensi menimbulkan bahaya kebakaran, dari
bersinggungan dengan komponen listrik, yang bisa menciptakan percikan api atau panas
berlebihan.

Ex Protection Types and Designations

Dari tabel di atas, zona gas diikutsertakan dan tidak semua tipe perlindungan cocok untuk
semua zona. Perhatikan baik-baik perangkat yang hendak dipilih untuk memastikan
kegunaannya sesuai dengan zona tempatnya beroperasi.

B. Perlindungan terhadap Penyerapan (Ingress Protection)

Selain ditujukan untuk beroperasi di dalam lingkungan yang berpotensi ledakan, enclosure
perangkat juga harus ditujukan untuk melindungi perangkat dari penyerapan zat solid
dan/atau cairan yang mungkin ada di lingkungan sekitarnya.

Sebagai contoh, bila bagian dari perangkat akan berada pada cuaca buruk, maka design
enclosure harus memastikan air hujan tidak bisa masuk ke dalam perangkat, yang dapat
menyebabkan rusaknya peralatan yang kemudian membahayakan personil dan properti.

Sistem coding yang diberikan oleh EN 60529, digunakan untuk mengidentifikasi tingkat
perlindungan yang diberikann oleh design enclosure tertentu. Sistem ini disebut coding
Ingress Protection (IP) atau Perlindungan terhadap Penyerapan. Sistem ini adalah sistem
klasifikasi internasional untuk melindungi efektivitas enclosure perangkat listrik terhadap
gangguan oleh benda-benda asing (seperti alat-alat, debu, jari) dan kelembaban.

Sistem klasifikasi ini menggunakan huruf "IP" yang diikuti dengan dua atau tiga digit.
catatan : "x" digunakan untuk salah satu digit apabila hanya ada satu kelas perlindungan.
Seperti IPx4, berarti hanya mengutamakan penetrasi kelembaban saja.

Tingkat Penetrasi - Digit Pertama

Digit pertama dari kode IP, pada tabel di bawah mengidentifikasikan tahap/tingkatan di mana
seseorang terlindungi dari kontak dengan bagian bergerak (selain tongkat rotasi, dll) serta
tingkatan di mana perangkat tersebut terlindungi dari benda asing yang menusuk masuk ke
dalam enclosure.

IP Code First Digit Protection Level

Tingkat Perlindungan - Digit ke-Dua

Digit ke dua, tabel di bawah, menunjukkan tingkat perlindungan terhadap peralatan di dalam
enclosure, dari penetrasi berbahaya oleh berbagai bentuk uap.
IP Code Second Digit Protection Level

Dari sistem penandaan di atas, bisa dilihat bahwa peralatan yang memiliki enclosure dengan
klasifikasi "IP44", akan dilindungi dari penetrasi partikel yang lebih besar dari 1mm dan
memiliki perlindungan terhadap siraman air.

Sertifikasi Perangkat

Perangkat yang telah disertifikasi berarti telah diperiksa oleh Badan Pengujian yang diakui
dan dinyatakan memenuhi syarat Spesifikasi Standar untuk teknik Ex Protection.
Perangkat yang telah disertifikasi akan memberikan informasi dan tanda legalisasi yang
cukup pada plat data untuk memberikan informasi kepada pengguna mengenai kesesuaian
perangkat untuk aplikasi tertentu dan meyakinkan pengguna akann fungsi dan integritas dari
perangkat.

Badan Pengujian yang Diakui (Notified Bodies)

Untuk memberikan sertifikasi kepada perangkat terhadap validitas dan daya tahan yang
diperlukan guna meyakinkan pihak industri bahwa perangkat tersebut cocok untuk digunakan
di lingkungan kerja tertentu, badan pengujian harus diakui sebagai badan yang kompeten
dalam menguji perangkat tersebut. Badan pengujian ini dikenal sebagai Notified Bodies.
Notified Bodies adalah lembaga independen yang tidak terkait dengan pihak pembuat
perangkat dan memiliki kompetensi teknis serta struktur administratif yang dibutuhkan untuk
mempertimbangkan konformitas produk dan menyelaraskan standar serta spesifikasi. Mereka
disetujui dan dipilih oleh Pemerintahan Nasional yang bertanggung jawab untuk
memberitahu Komis Eropa terhadap penunjukan tersebut.

C. CENELEC
Cenelec, Komite Standarisasi Elektroteknis Eropa, dibentuk pada tahun 1973 sebagai
organisasi nirlaba yang terdiri dari Komite Elektroteknis Nasional dengan anggota 30 negara
anggota Uni Eropa. Misinya adalah untuk mempersiapkan standar elektroteknis sukarela
yang membantu perkembangan Single European Market atau Area Tunggal Ekonomi Eropa
untuk barang-barang dan pelayanan elektronik dengan cara menyingkirkan penghalang
perdaganan (trade barrier), menciptakan market baru, dan memperkecil biaya keanggotaan.

The International Electrotechnical Commission (IEC)

IEC dibentuk pada tahun 1906 dan mewakili 40 negara, termasuk Amerika Serikat. Tujuan
dari IEC Ex Scheme adalah untuk menetapkan standar pada berbagai produk listrik yang
dapat mendorong spesifikasi dan kesamaan internasional dalam sektor perdagangan.
Publikasi dari IEC memiliki status rekomendasi yang berperan dalam pembentukan standar
Nasional dan Regional.
IEC juga telah menghasilkan prosedur yang dikenal dengan IEC Ex Scheme, yang ditujukan
untuk menjadi prosedur tes dan sertifikasi yang diakui secara global untuk perangkat Ex.

Deklarasi Kesesuaian (Declaration of Conformity)

Deklarasi Kesesuaian adalah suatu pernyataan oleh pihak manufaktur, bahwa sebuah bagian
dari perangkat listrik telah dibentuk dari bagian-bagian yang tersertifikasi dan dikonstruksi
serta diuji sesuai dengan standar yang diakui.
Deklarasi ini berikut label perangkat, dapat menggunakan akhiran "X", untuk
mengindikasikan bahwa ada kondisi khusus untuk penggunaannya.

Euronorm

Euronorm adalah standar Cenelec yang bisa diaplikasikan pada aparatus yang digunakan di
lokasi berbahaya.

Penandaan Aparutus dan Perangkat

Tanda CE : Tanda ini digunakan pihak manufaktur untuk mengindikasikan bahwa perangkat
telah memenuhi semua persyaratan ATEX Directive 98/9/EC dan telah dievaluasi sesuai
prosedur yang ada.
Logo CE wajib ditunukkan pada perangkat dan harus ditempelkan di atas aparatus sebelum
dipasarkan atau digunakan. Nomor identifikasi dari lembaga yang memberikan persetujuan
sertifikasi juga wajib dicantumkan bersama logo CE.

Penandaan Tambahan

Spesifik
Hal ini mencakup simbol EX Protection Compliance yang diikuti oleh Kelompok dan
Kategori dari perangkat. Untuk perangkat kelompok II, harus ditambahkan huruf "G".
Contohnya seperti yang ditunjukkan gambar di bawah ini.
Equipment Marking

Gambar di atas terkait dengan permukaan perangkat, Kelompok II, Kategori 1 (Cat1) - Untuk
digunakan dalam lingkungan beresiko, yang terdapat gas/kabut/uap disekililingnya.
Semua perangkat harus ditandai dengan nama dan alamat pihak pembuat, serial atau tipe,
nomor serial (jika ada) dan tahun pembuatan.

Tambahan
Hal berikut wajib diikutsertakan guna menghindari kesalahpahaman yang disebabkan oleh
kebutuhan tingkat keselamatan terkait dengan perangkat yang hendak digunakan di
lingkungan berpotensi kebakaran.
Hal tersebut mencakup:
- Simbol Ex untuk mengindikasikan bahwa perangkat telah memenuhi satu atau lebih standar
yang relevan.
- Simbol untuk masing-masing tipe perlindungan yang digunakan dengan perangkat, seperti
"d" untuk enclosure anti api dan "e" untuk peningkatan keselamatan, dll.
- Kelompok Gas IIA, IIB, dan IIC.
- Simbol "T" yang menandakan kelas temperatur dari perangkat.

logo CE menunjukkan konformitas dengan European Directive.

logo Ex menunjukkan sertifikasi terhadap European Protection Compliance

1G : Kategori 1, Gas "G"


EEX e : Tanda ini menunjukan konformitas terhadap Standar Eropa untuk tipe perlindungan "
Peningkatan Keselamatan".
II T4 : Kelompok II, Rating Suhu perangkat T4 (Suhu Permukaan 1350C).

IV. Perlindungan Perangkat dengan Type Enclosure.

A. Enclosure Anti-Api (Flameproof Enclosure) : Ex d

Ex d Symbol
Gambar di atas menunjukkan simbol yang megilustrasikan teknik perlindungan Enclosure
Anti api, Ex d. Tipe perlindungan ini cocok untuk zona gas 1 dan 2.
Jadi bisa diartikan bahwa enclosure anti api Ex d merupakan tipe perlindungan, di mana
bagian-bagian yang dapat memicu lingkungan gas yang mudah terbakar dilindungi di dalam
enclosure yang sanggup menahan tekanan yang terbentuk saat terjadi ledakan internal.
Enclosure tersebut juga mencegah ledakann menyebar ke lingkungan sekitar.

Enclosure anti api ditujukan untuk perangkat yang dapat memproduksi percikan, kilat atau
permukaan panas yang bisa terjadi pada saat operasi normal. Gas yang berada di sekitar
enclosure tersebut dapat masuk ke dalam enclosure dan ledakan di dalam enclosure dapat
terjadi selama perangkat masih beroperasi. Karena itu enclosure harus cukup kuat untuk
menahan tekanan dari dalam yang ada tanpa merusak atau menganggu fungsi perangkat.

Flameproof Enclosure Ex d (courtesy to Extronics)

Another Sample for Flameproof Enclosure Ex d

Fitur design pada enclosure anti-api seperti yang ditunjukkan pada gambar di atas mencakup
:
- Konstruksi yang kuat secara mekanik sehingga dapat menahan kekuatan ledakan dari dalam
sesuai dengan persyaratan EN (IEC) 60079-1.
- Panjang, gap, dan bentuk flame path yang sesuai dengan kelompok gas yang ada.
- Alur masuk kabel dengan panjang dan konstruksi yang memadai untuk mencegah picuan
internal.
- Pengendalian suhu permukaan.
- Klasifikasi suhu yang tidak melebihi klasifikasi T pada komponen yang diinstalasi di dalam
enclosure.
- Semua komponen internal harus dipasang setidaknya 12mm dari dinding enclosure.
- Pengaturan khusus untuk penutup / lid.

Enclosure anti-api disediakan secara menyeluruh oleh pihak manufaktur, dengan semua
komponen internal yang diperlukan. Rangkaian yang ini wajib disertifikasi oleh Badan
Pengujian yang diakui. Modifikasi yang dilakukan terhadap Unit Tersertifikasi (termasuk
komponen internalnya) akan membatalkan evektifitas sertifikasi.

Penumpukan Tekanan

Menempatkan campuran gas yang mudah terbakar dalam ruang yang sempit sebelum terpicu
dapat meningkatkan tekanan ledakan lebih besar dari pada jika campuran tersebut terpicu di
dalam ruangan dengan tekanan normal. Hal ini dikenal sebagai Penumpukan Tekanan dan
dapat terjadi akibat pembagian / penyekatan pada interior enclosure anti-api yang akan
menghambat terbentuknya ledakan normal yang terproteksi.
Penumpukan tekanan dapat terjadi jika sebuah "pembatas/sekat" dimasukkan ke dalam
enclosure anti-api, seperti ditunjukkan pada gambar di bawah.

Pressure Filling

Ledakan pada satu bagian mengkompres campuran rentan api di bagian lainnya dan
mengakibatkan ledakan sekunder yang mungkin tiga kali lebih besar dari yang pertama. Hal
ini bisa mengakibatkan pecahnya enclosure. Untuk alasan tersebut, bagian untuk penukaran
udara di dalam bagian enclosure yang anti-api, wajib memiliki minimal luasan 25% dari total
area tersebut yang bersentuhan dalam enclosure anti-api.

Flame paths (Jalur Api)

Design enclosure anti-api harus memperhitungkan gap di dalam enclosure yang ada, baik itu
dari konstruksi ataupun operasinya.
Flame path atau jalur api adalah gap kecil di dalam enclosure anti-api yang diperuntukkan
agar panas bisa mengalir.
Seharusnya memang tidak boleh ada gap yang dibuat di dalam enclosure anti-api. Walau
demikian, flamepath harus dibuat sedemikian rupa, dengan panjang minimum atau lebar
maksimum, agar gas panas dapat didinginkan saat mengalir melalui jalur ini. Hal ini
dilakukan agar gas panas tersebut tidak memicu ledakan dari lingkungan yang ada di
sekitarnya. Dimesi gap ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

Flame path Dimensions

Flame path dimension of a gap in an enclosure :


W = width of flame path.
L = Length of flame path.

Dimensi flame path yang diijinkan bergantung pada beberapa faktor, termasuk di antaranya :
- Kelompok gas.
- Volume internal dari enclosure.
- Tipe sambungan (joints).

Sambungan (Joints) Anti-api


Semua sambungan di tutup enclosure yang memisahkan kompartemen harus dibuat dengan
salah satu metode di bawah ini :
- Flanged Joint.
- Spigot Joint.
- Screwed Joint.
- Kombinasi ketiganya.

Ilustrasi tiga tipe joint di atas ditunjukkan pada gambar di bawah ini :
Flameproof Joint Types

a) Flanged joints tidak diijinkan untuk digunakan dengan enclosure Kelompok IIC dalam
atmosfer yang mengandung zat Acetylene. Namun sambungan ini dapat digunakan dalam
atmosfer yang mengandung gas lain dalam Kelompok IIC di mana volume internal enclosure
tidak lebih dari 500cm2.

b) Screwed joints biasanya digunakan untuk enclosure dalam atmosfer yang mengandung gas
Kelompok IIC. Jumlah kabel yang diperbolehkan untuk berada dalam screwed joint anti-api
adalah 5.

c) Flanged dan Spigot joints diperbolehkan untuk enclosure dalam atmosfer yang
mengandung kelompok Gas IIA dan IIB.

Ketahanan terhadap Cuaca pada Joint Anti-Api

Saat enclosure anti-api dipasang di dalam area berbahaya, dan ada kemungkinan terjadinya
peresapan air atau cairan lain pada area tersebut, adalah penting untuk menggunakan
enclosure dengan penyegelan seperti paking "O" Ring. Contoh dari penyegelan seperti ini
ditunjukkan pada gambar di bawah.

Spigot Joints with Additional Ingress Protection


Segel "O" ring pada joints gambar di atas bukan bagian dari penataan anti-api, melainkan
dipasang sebagai komponen tambahan untuk tujuan perlindungan terhadap cuaca.

Komponen penyegelan harus sudah terpasang dari pabrik dan disertakan dalam dokumentasi
sertifikasi untuk enclosure, agar joint anti-api dapat dipelihara mengikuti panjang dan lebar
gap yang diperlukan.

Pemasangan segel oleh pengguna tanpa seijin manufaktur SAMA SEKALI TIDAK BOLEH
DILAKUKAN; dan jika perlu ada penggantian paking, WAJIB mengikuti spesifikasi dari
pihak manufaktur.

Flame path Obstructions

Saat memosisikan aparatus anti api (Ex d) yang memiliki flanged joints, harus berhati-hati
agar efesiensi jalur api (flame path) tidak terganggu oleh dekatnya jarak dengan permukaan
lain seperti dinding, pipa, baja, atau perangkat lainnya. Hal ini dikarenakan gas panas harus
bisa mengalir bebas ke udara.

Jarak minimum dispesifikasikan untuk pengelompokan gas dalam "Kode Praktik". Hal ini
diilustrasikan pada gambar di bawah.

Minimum Distances from Flange to Obstruction

Teknik Memasukkan Kabel

Design memasukkan kabel ke dalam enclosure anti-api harus dibuat sedemikian rupa agar
gas panas tidak dapat memicu lingkungan sekitarnya, baik lewat gulungan kabel atau kabel
itu sendiri, setelah terjadi ledakan internal.

Gulungan kabel (yang masuk melalui Cable Gland) wajib mengikuti persyaratan untuk
screwed joints. Contoh; memiliki minimum 5 (biasanya 6) kabel kecil yang saling
bersambungan.

Kabel-kabel boleh dimasukkan ke dalam enclosure secara langsung dengan menggunakan


gulungan kabel. Teknik ini disebut Direct Entry. Semua lubang masuk kabel harus diisi. Cara
lain nya adalah untuk memasukkan kabel ke dalam enclosure anti-api tersambung dengan
ruang terminasi melalui penyekatan anti-api (Indirect Entry). Ruang terminasi dari tempat
masuk enclosure tidak langsung biasanya didesain sebagai "peningkatan keselamatan" dari
enclosure Ex e.
courtesy to CMP Product

B. Increased Safety (Peningkatan Keselamatan) : Ex e

Symbol Ex e

Gambar di atas menunjukkan simbol yang mengilustrasikan teknik perlindungan Peningkatan


Keselamatan Ex e. Tipe perlindungan ini cocok untuk zona gas 1 dan 2.
Increased Safety didefinisikan sebagai tipe proteksi di mana tindakan pencegahan tambahan
diaplikasikan untuk meningkatkan keselamatan terhadap kemungkinan terjadinya suhu
berlebihan dan terbentuknya percikan atau arcs dalam kondisi normal atau abnormal.

Metode perlindungan ini berdasar pada desain dan konstruksi apparatus, untuk memastikan
bahwa perangkat tidak mengandung komponen arcing atau percikan atau permukaan panas
yang dapat memicu gas yang mudah terbakar.
Increased Safety Enclosure Ex e

Peningkatan keselamatan dapat dicapai dengan mengurangi nilai arus dan menambah nilai
insulasi, serta jarak creepage dan ruang, di atas nilai yang dibutuhkan dalam kondisi operasi
normal. (Jarak creepage adalah jarak terpendek antara dua konduktor, yang diukur pada
permukaan insulasi). Voltase maksimum untuk perlindungan tipe ini adalah 11kV (d.c, atau
a.c, rms). Peningkatan keselamatan (Ex e) memberikan perlindungan tingkat tinggi yang
sesuai dengan ATEX 95.
Fitur desain pada perlindungan Ex e adalah :
- Perlindungan terhadap serapan solid dan cairan sampai minimal IP54 jika komponen
tersebut berarus listrik (live) tanpa perlindungan (insulasi) apapun di sekitarnya. IP44 bila
terdapat insulasi (perlindungan).
- Terminal dan konduktor dipilih sesuai dengan spesifikasi pihak manufaktur.
- Batas temperatur permukaan wajib disesuaikan dengan spesifikasi persyaratan.
- Desain terminal sesuai dengan tipe yang ditentukan oleh pihak manufaktur.
- Jarak creepage antar komponen konduktor yang terbuka harus diukur di permukaan
insulasi.
- Perlindungan enclosure terhadap benturan mekanik antara 4 sampai 7 joules.
- Jarak ruang antar komponen yang berarus listrik tidak boleh kurang dari nilai yang
dinyatakan untuk voltase nya. (Jarak ruang/clearance adalah jarak terpendek antara dua
komponen berarus listrik yang diukur melalui udara).
- Material insulasi listrik harus memiliki stabilitas thermal pada temperature yang melebihi
temperatur maksimum pada operasi normal.
Perlindungan peningkatan keselamatan menawarkan pengurangan pada bobot, berbagai
macam bentuk komponen tambahan, kemudian instalasi dan pemeliharaan.
Aplikasinya termasuk kotak sambungan (joint box), penerangan (luminaires) dan mesin
motor.

Terminal dan Terminasi Ex e


Definisi tracking : Jalur kebocoran arus di antara insulasi terminal yang berarus listrik atau
antara termina dan earth yang memiliki arus listrik disebabkan oleh permukaan insulasi
yang telah terkontaminasi atau tidak efektif.

Insulasi
Adalah penting agar material insulasi yang digunakan untuk terminal Ex e memiliki stabilitas
thermal dan ketahanan tinggi terhadap tracking.
Material umum yang digunakan termasuk plastik thermoset seperti Melamine, Polyamide dan
keramik untuk kondisi khusus.
Untuk menetapkan kualitas dan kesesuaian material insulasi, sebuah tes yang dikenal sebagai
tes Comparative Tracking Index (CTI) dapat dilakukan. Tes ini memberi material insulasi
nilai numerik yang mengindikasikan voltase maksimum di mana material dapat bertahan
tanpa tracking saat bersinggungan dengan sejumlah tetes (biasanya 50) elektrolit (biasanya
ammonia chloride solution dalam air endapan).
Begitu CTI untuk material insulasi telah ditetapkan, maka jarak minimun creepage dan
clearance / jarak ruang dapat ditentukan untuk tegangan operasional tertentu. Jarak ini
diilustrasikan pada gambar di bawah ini.

Creepage and Clearance Distances


Desain Terminal

Fungsi utama dari sebuah terminal adalah untuk menyediakan hubungan listrik dan mekanik
yang efektif dari konduktor ke komponen yang memiliki arus listrik. Persyaratan khusu yang
diperlukan oleh terminal Ex e adalah agar tekanan dipertahankan dan konduktor harus
terkunci agar tidak terpisah dari terminal yang dapat disebabkan oleh getaran.
Pada gambar di bawah ini diilustrasikan satu bentuk desain terminal sistem clamp yoke di
mana konduktor ditempatkan secara baik di dalam tembaga, dengan steel yoke yang
diperkeras pada clamping unit.

Yoke and Clamp Termination


courtesy to Weidmuller

Fitur terminasi yang ditunjukkan gambar di atas adalah :


- Kekuatan kontak yang tinggi yang terlepas dari ukuran konduktor tersebut.
- Kunci terintegrasi untuk mencegah pengenduran tak disengaja.
- Area clamping yang luas.
- Titik kontak gas yang kencang.
- Bebas pemeliharaan.

Kunci Terminal

Dari gambar di atas terdapat kekuatan kontak yang tinggi hanya akan efektif jika terjadi
secara permanen pada konduktor. Saat clamping screw dieratkan, upper thread tongue
terbuka sedikit, seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah dan timbul penguncian. Hal
ini membuat tekanan kontak tetap konstan selama masa penggunaannya dan tidak perlu
dilakukan pemeliharaan secara rutin.
courtesy to Weidmuller

Terminal Lock Mechanism

Terminasi ini telah menjadi subjek pengujian getaran pada tingkat 20x percepatan gravitasi
selama 168 jam. Mengikuti prosedur ekstrem ini, tenaga cabutan konduktor masih 6 kali
minimum nilai tes.
Ex e Terminal Block menunjukkan penyekat terminal yang mengikuti persyaratan Ex e
Komponen Terminal Block :
1. Mounting Rail.
2. Approved Terminals.
3. End Plate.
4. End Bracket.
5. Distance Sleeve.
6. Partition.
7. Copper Cross Connection.
8. Zinc plated Screw.
9. Copper Cross Collection.
10. Copper Cross Connection.

V. Perlindungan Perangkat dengan Metode Lain.

A. Intrinsically Safe (IS) / Intrinsik Aman : Ex i

Ex i Symbol

Keselamatan Intrinsik merupakan tipe perlindungan yang didasarkan pada pembatasan energi
listrik di dalam aparatus serta pada koneksi rangkaian listrik yang terbuka kepada lingkungan
yang berpotensi menjadi pemicu kebakaran, sampai pada tingkatan di bawah lingkungan
pemicu baik itu lewat efek percikan ataupun hawa panas.

Sirkuit yang aman secara intrinsik adalah sebuah sirkuit di mana efek percikan atau suhu
berlebihan tidak dapat memicu lingkungan dengan gas yang mudah terbakar.
Perangkat yang aman secara intrinsik adalah perangkat di mana semua sirkuitnya aman
secara intrinsik.

Keselamatan intrinsik ditujukan untuk perangkat di mana tingkat energi yang bersirkulasi
atau tersimpan di dalam sirkuit tidak cukup untuk memicu ledakan pada lingkungan di
sekitarnya, bahkan pada saat terjadi kegagalan.
Ketika menggunakan metode perlindungan ini, penting untuk memastikan bahwa tidak saja
perangkat terbuka dalam lingkungan yang rentan terhadap ledakan, tapi juga perangkat listrik
lainnya yang terhubung ke perangkat tersebut, telah didesain dengan sistem proteksi yang
memadai.
Aparatus listrik yang aman secara intrinsik merupakan aparatus di mana semua sirkuitnya
aman secara intrinsik.

Aparatus yang aman secara intrinsik dapat dibagi menjadi 3 kelompok "ia", "ib", dan "ic".
Ex ia : Aparatus kategori ini harus tidak dapat menjadi pemicu ledakan selama operasional
normal ketika terjadi dua gangguan. Karena itu perlindungan ini merupakan yang paling
tinggi dan dapat digunakan pada zona gas 0, 1, dan 2.

Ex ib : Aparatus dalam kategori ini harus tidak dapat menjadi pemicu ledakan selama
operasional normal ketika terjadi satu gangguan. Karena itu perlindungan ini dapat digunakan
pada zona gas 1 dan 2 saja.

Ex ie : Aparatus dalam kategori ini pada operasional normal dinilai dengan faktor
keselamatan 1 dan biasanya digunakan falam area yang tidak begitu berbahaya. Karena itu
perlindungan ini digunakan untuk zona gas 2 saja.

Keselamatan intrinsik menawarkan tingkat keselamatan yang dapat diterima dalam semua
lokasi berbahaya. Tipe perlindungan ini memang lebih aman dan tidak condong
menyebabkan kesalahan seperti pada metode-metode lainnya. Bila dikombinasikan dengan
penggunaan fleksibel aparatus dan kemampuannya untuk bekerja dalam kondisi beraliran
listrik maka hal ini adalah pilihan yang tepat untuk sistem instrumentasi di area-area
berbahaya. Sebagai contoh, ini adalah satu-satunya teknik yang dapat segera diaplikasikan
pada lokasi-lokasi dalam zona 0. Perkenalan konsep "ic" melengkapi gambaran IS.

Persyaratan penting dari sistem keselamatan intrinsik (IS) adalah :


- Aparatus di dalam sistem harus tersertifikasi atau sederhana.
- Kesesuaian aparatus harus ditetapkan.
- Tingkat perlindungan sistem harus ditetapkan.
- Klasifikasi suhu dan nilai suhu ambien dari masing-masing komponen aparatus harus
ditetapkan.
- Persyaratan kabel harus ditetapkan.
- Sistem harus bekerja dengan baik.

Teknik perlindungan IS tidak hanya pada aparatus yang terbuka pada lingkungan yang mudah
terbakar, namun juga pada semua perangkat listrik yang terkait dan terhubung. Sistem
perlindungan pada perangkat tersebut harus didesain dan dikonstruksi dengan baik.
Aparatus sederhana : Aparatus dan komponen sederhana dapat digunakan dalam sistem
keselamatan intrinsik tanpa sertifikasi, asalkan dalam kondisi terganggu tidak mengalirkan
lebih dari :
a. 12V
b. 0.1 A
c. 20 J
d. 25mW
Meski sebuah perangkat dianggap sebagai aparatus sederhana, perangkat itu tetap harus
disambungkan melaui intrinsic safety barrier. Contoh dari aparatus sederhana adalah :
- Limit Switch, temperatur, pengapungan aliran, dan tekanan.
- Push Button.
- Thermocouples.
- Detektor Hambatan/Suhu (RTD).
- Dioda Pencahayaan (LED).

Perangkat listrik terkait : Perangkat listrik di mana tidak semuanya aman secara intrinsik
namun terdapat sirkuit yang dapat mempengaruhi keamanan dari sirkuit yang memiliki
sistem keamanan intrinsic yang terhubung.
Sifat dasar perangkat listrik terkait termasuk :
- Terdapat setidaknya satu sirkuit aman secara intrinsik.
- Aktuator dan sensor yang terhubung dengan sirkuit ini mungkin terletak di area berbahaya.
Namun perangkat listrik terkait tidak boleh berada dalam area yang mudah terbakar tanpa
perlindungan lebih jauh.
Perangkat yang aman secara intrinsik dapat diperuntukkan khusus dengan : Ex ib IIC.
Perangkat listrik terkait dapat diperuntukkan khusus dengan : [Ex ib] IIC.

note : untuk perangkat listrik terkait tipe perlindungan nya ditunjukkan dalam kurung.

Enclosure Terminal
Standar terminal dan enclosure industri dapat digunakan dengan leluasa, namun persyaratan
minimum untuk terminal adalah agar mereka tahan terhadap tegangan 250V rms dan
mempertahankan jarak ruang dan creepage dengan batas minimum 6mm antara dua tiang
yang berseberangan. Selain itu juga harus ada jarak ruang dan creepage minimum antara
sirkuit IS dan non-IS dengan batas minimum 50mm.

Ingress Protection minimum yang dispesifikasikan untuk enclosure yang aman secara
intrinsik adalah IP20, namun untuk lingkungan outdoor yang terkadang tak menentu
direkomendasikan untuk menggunakan IP66.

Sistem Keselamatan Intrinsik (IS)

Dalam sistem IS, tingkat keamanan masing-masing komponen aparatus bergantung pada
integritas semua perangkat dalam sistem.
Gambar di bawah ini menunjukkan IS dengan perangkat di zona gas 0 dan 1 yang disuplai
dari sumber yang berada di area aman.
Typical IS System
TT = Temprature Transmitter
RTD = Resistance / Temperature Detector

Terlihat pada gambar di atas interface dibutuhkan antara perangkat di area tidak berbahaya
yang aman dan di area yang berbahaya, termasuk yang berada dalam zona gas 0 dan 1.
Keselamatan sirkuit dan aparatus di dalam area berbahaya bergantung pada jumlah energy
yang disuplai oleh interface dan agar efektif, system IS membatasi energy ini sampai pada
level di mana tidak akan terjadi picuan yang diakibatkan oleh efek percikan atau suhu panas.

Pengaturan interface ini biasa dikenal dengan sebutan Pembatas (barrier).

Ketika komponen apparatus yang aman secara intrinsic saling terhubung, maka keselamatan
system lah yang harus ditetapkan. Walau demikian, ada juga beberapa contoh apparatus yang
berdiri sendiri, seperti radio mobile dan detector gas portable, di mana pendekatan system
tidaklah relevan.

Kabel x dan y pasti memiliki inductance dan capacitance, dan kapasitas penyimpanan
energy dapat mempengaruhi keselamatan system. Karena itu desain system harus
menempatkan batasan pada setiap leve dari masing-masing parameter. Walau demikian,
jarang sekali ada pembatasan yang ketat pada kabel yang tersedia. Pilihan ini ditentukan oleh
keperluan operasional dari system yang dapat diandalkan.

Jika ditemukan system dengan keamanan intrinsic yang digabungkan di dalam kabel multi-
core, maka terdapat persyaratan khusus yang harus dipertimbangkan di luar dari efek
gangguan kabel.

Tipe Interface

(i) The Zener Diode Barrier Interface


Dioda Zener adalah perangkat semi-konduktor yang menyediakan tegangan stabil di seluruh
terminal saat beroperasi di dalam batasan voltase input. Efek dari proses ini adalah untuk
membatasi voltase dan karena itu termasuk arus sirkuit, ke kondisi yang aman.
Zener Diode Barrier

Pada gambar di atas, sekring F akan terbuka bila arus gangguan yang berlebihan mengalir
ke dalam pembataas dan resistor R dan membatasi arus yang mengalir ke dalam system IS.
Tegangan dibatasi (clamp) oleh diode Zener.

Note : lebih dari satu diode Zener terhubung di dalam pembatas IS sebagai sitem cadangan
bila salah satunya tidak berfungsi.

Sistem earth harus disambungkan ke terminal earth utama dengan integritas tinggi hingga
tenaga dari system earth kurang dari 1 ohm.

(ii) The Galvanic Isolation Interface


Isolasi Galvanik adalah sebuah teknik di mana sirkuit dan perangkat di dalam area berbahaya
diisolasi penuh dari pasokan listrik. Misal nya: Sirkuit dan perangkat dalam area berbahaya
tidak terhubung langsung dengan pemasok tenaga listrik.

(ii) The Galvanic Isolation Interface


Isolasi Galvanik adalah sebuah teknik di mana sirkuit dan perangkat di dalam area berbahaya
diisolasi penuh dari pasokan listrik. Misal nya: Sirkuit dan perangkat dalam area berbahaya
tidak terhubung langsung dengan pemasok tenaga listrik.

Isolasi Galvanik dapat dicapai baik dengan menggunakan transformer atau optical isolator.
Gambar di bawah menunjukkan pemasangan pasokan listrik dengan menggunakan
transformer dan pemasangan signal pengkondisi dengan menggunakan opto-isolator.
Galvanic Isolation Interface

B. Perlindungan Perangkat Bertekanan : Ex p

Ex p Symbol

Gambar di atas menunjukkan symbol yang mengilustrasikan teknik perlindungan Perangkat


Bertekanan Ex p. Tipe perlindungan ini cocok untuk zona gas 1 dan 2.
Perlindungan Perangkat Bertekanan adalah sebuah tipe perlindungan di mana penetrasi gas
dari lingkungan di sekeliling enclosure ke dalam enclosure atau apparatus listrik, dicegah
dengan cara mempertahankan di dalam enclosure, gas inert yang protektif pada tekanan
yang lebih tinggi disbanding tekanan gas pada lingkungan di sekelilingnya. Tekanan tinggi
tersebut dipertahankan baik dengan atau tanpa pengaliran terus-menerus dari gas pelindung
tersebut.

Ada 3 level perlindungan perangkat bertekanan, yaitu Ex px, Ex py, dan Ex pz.

Ex px
Pressurisasi yang mengurangi Equipment Protection Level (EPL) atau tingkat perlindungan
perangkat dalam enclosure dari Gb (lihat table bagian Equipment Protection Level) ke area
yang tidak berbahaya.

Ex py
Pressurisasi yang mengurangi Equipment Protection Level (EPL) atau tingkat perlindungan
perangkat dalam enclosure dari Gb ke Gc.

Ex pz
Pressurisasi yang mengurangi Equipment Protection Level (EPL) atau tingkat perlindungan
perangkat dalam enclosure dari Gc ke area yang tidak berbahaya.

Perlindungan Ex px
Perangkat yang dilindungi dengan metode ini mencegah peresapan gas pada lingkungan yang
berpotensi ledakan ke dalam enclosure dengan memelihara tekanan internal pada 0.5mBar.
Enclosure ini biasanya dibersihkan dengan udara atau gas inert sebelum sirkuitnya
dinyalakan kembali.
Bila presurisasi gagal, maka alarm akan beroperasi dan sirkuit akan terputus secara otomatis
dari pasokan listrik.
Karena penetrasi gas dari lingkungan yang berpotensi ledakan telah dicegah dengan
enclosure bertekanan, komponen dengan permukaan panas, ataupun yang bisa menghasilkan
percikan listrik/api dalam kondisi operasional normal, diperbolehkan di dalam enclosure.
Sebelum menyalakan komponen di dalam enclosure, maka gas yang berpotensi ledakan
tersebut harus dikeluarkan hingga 25% dari Batas Rendah Ledakan (LEL).

Tipe Tekanan

Tiga tipe penekanan (presurisasi) dapat digunakan dengan tipe perlindungan ini :
- Penekanan statis.
- Penekanan dengan aliran gas pelindung yang mengalir terus menerus.
- Penekanan dengan kompensasi kebocoran.

Penekanan Statis
Hal ini melibatkan pengisian apparatus dengan gas pelindung pada area yang tidak berbahaya
dan pemeliharaan tekanan ini hanya dilakukan dengan menyegel (seal) enclosure. Saat
tekanan internal turun di bawah level yang telah ditentukan, alarm akan dibunyikan dan
perangkat dimatikan. Perangkat hanya bisa diisi pada area yang tidak berbahaya.

Penekanan dengan Pengaliran Gas Pelindung Secara Terus Menerus


Hal ini melibatkan siklus pembersihan dasar yang diikuti oleh pengaliran gas pelindung
secara terus menerus melalui enclosure sambil terus memelihara tekanan positif. Sistem ini
dapat digunakan di mana pendinginan diperlukan atau di mana pelepasan gas dalam
enclosure diperlukan untuk mengkompensasi kebocoran dari dalam enclosure.

Jumlah minimum pergantian udara sebelum proses presurisasi dimulai adalah 5. Gambar di
bawah ini menunjukkan pengaturan ducting dan fan yang terhubung pada enclosure untuk
memberikan aliran udara atau gas inert secara terus-menerus guna memberikan perlindungan
bertekanan Ex p.

Output Ducting meliputi beberapa penahan percikan dan api, jika diperlukan.
Enclosure dan ducting harus memiliki perlindungan terhadap penyerapan minimum IP40.
Pressurised Enclosure with Continous Gas Flow

Udara bertekanan harus ditarik dari area bebas dan jangan pernah ditarik dari zona gas 0 atau
1. Jika udara dari perangkat yang dibersihkan tidak dapat dilepaskan ke dalam area aman,
maka penahan percikan dan api harus dimasukkan ke dalam lubang outlet udara.

Ruang Kendali bertekanan dapat digunakan untuk melindungi sejumlah perangkat listrik,
yang biasanya tidak mudah dilindungi dengan cara lain, Ruang Kendali ini dapat berlokasi di
dalam area berbahaya dan karena itu udara bersih harus dipasok terus menerus baik untuk
perangkat terkait maupun personil yang bekerja guna mengecek kendali yang dilakukan.

C. Perlindungan Non-Incendive : Ex n

Ex n Symbol

Gambar di atas menunjukkan symbol yang mengilustrasikan teknik perlindungan non-


incendive Ex n. Tipe perlindungan ini cocok untuk zona gas 2.
Perlindungan non-incendive adalah tipe perlindungan di mana apparatus listrik, baik dalam
kondisi normal ataupun abnormal, tidak akan dapat memicu atmosfer ledakan di lingkungan
sekitarnya.
Pada metode ini, komponen yang bisa menghasilkan percikan api/listrik biasanya tidak
diikutsertakan.

Tindakan pencegahan diambil dengan menghubungkan dan perangkaian untuk meningkatkan


daya tahan, walaupun tidak setinggi ketika dibandingkan Keselamatan Intrinsik Ex i.
Ketika permukaan internal lebih tinggi dari rating T, mereka dapat ditutup rapat untuk
mencegah masuknya gas yang mudah terbakar ke dalam bagian-bagian internal. Inilah yang
disebut metode enclosure Pembatasan Napas. Penggunaan metode ini juga berarti system
perlindungan yang berlevel tinggi atas perlindungan penyerapan IP65 dan selebihnya, telah
digunakan di dalam desain.

Teknik perlindungan Ex n dapat dibagi menjadi :


- Ex nA : Perangkat Anti-Spark (percikan bunga api).
- Ex nC : Perangkat dan komponen.
- Ex nL : Aparatus dengan energy terbatas.
- Ex nR : Enclosure pernapasan terbatas.

Apparatus Anti-Spark Ex nA :
Resiko percikan api/listrik atau panasnya permukaan diminimalkan dengan cara melakukan
konstruksi yang memadai dari apparatus. Terminal sekring dianggap sebagai anti-percik jika
tidak dibuka saat beban dalam kondisi penuh. Sekring harus berupa tipe non-rewirable.
Ketika ditanam ke dalam enclosure dan dibangun untuk tipe perlindungan Eex nA II, pihak
manufaktur harus memastikan bahwa temperature permukaan internal dan eksternal berada
dalam klasifikasi T.

Enclosure Pernapasan Terbatas Ex Nr


Enclosure ini memiliki rating minimum IP54 dan tekanan internal 3mBar yang memakan
waktu 80 detik untuk berkurang jadi 1.5mBar.

Tipe perlindungan ini dapat diaplikasikan pada enclosure yang memiliki kontak percikan,
dengan tenaga terbatas sehingga rata-rata temperature udara di dalam enclosure tidak
melebihi suhu ambien eksternal dengan selisih di atas 100C. Saat diaplikasikan pada
enclosure tanpa ada kontak percikan, satu-satunya batasan adalah temperature lingkungan
luar.

D. Rendaman Minyak Ex o

Ex o Symbol

Gambar di atas menunjukkan symbol yang mengilustrasikan teknik perlindungan rendaman


minyak Ex o. Tipe perlindungan ini jarang digunakan di dalam industry minyak bumi dan
gas, meski perangkat tersertifikasi dapat digunakan pada zona gas 1 dan 2.
Jadi, perlindungan rendaman minyak adalah tipe perlindungan di mana apparatus listrik
direndam di dalam minyak untuk mencegah timbulnya percikan api/listrik yang dapat
memicu gas berbahaya.
Prinsip dasa dari teknik perlindungan ini adalah untuk merendam di dalam minyak semua
komponen dan kontak listrik yang mungkin memercikkan api atau listrik dalam kondisi
normal.

Efek dari teknik ini adalah untuk menghilangkan semua percikan dan membatasi naiknya
suhu pada bgian-bagian perangkat.
Selalu diperhatikan untuk memastikan bahwa level minyak di dalam perangkat selalu dijaga,
karena berkurangnya minyak dapat mengkibatkan bagian-bagian perangkat listrik terekpos
dan membuat metode perlindungan ini menjadi tidak efektif. Tingkat minyak harus ditandai
dengan jelas pada interior tangka untuk tujuan pengisian. Indikator tingkat minyak harus
menunjukkan level tertinggi dan terendah yang diperbolehkan dengan jelas dan mudah
terbaca saat perangkat dioperasikan. Indikator kaca pengamatan wajib terpasang pada
perangkat guna memudahkan proses monitoring dari level minyak.

E. Perlindungan Pengisian Bubuk (pasir) Ex q


Ex q Symbol

Gambar di atas menunjukkan symbol yang mengilustrasikan teknik pengisian bubuk Ex q.


Tipe perlindungan ini cocok untuk zona gas 1 dan 2.
Jadi, perlindungan pengisian bubuk adalah tipe perlindungan di mana sumber pemicu dikubur
di dalam bubuk (pasir) agar lingkungan dengan potensi ledakan di sekitarnya tidak dapat
dipicu oleh percikan api/listrik.
Konstruksi enclosure memerlukan tes tekanan 0.5Bar di atas tekanan normal selama 1 menit.
Saat enclosure telah diisi dengan arcquenching medium (pasir, bubuk, atau manik kaca) maka
tidak boleh ada ruang kosong dalam enclosure.
Kabel apapun yang keluar dari dalam enclosure harus disambungkan ke terminal Ex e yang
telah disertifikasi.

F. Perlindungan Pengapsulan Ex m

Ex m Symbol

Gambar di atas menunjukkan symbol yang mengilustrasikan teknik perlindungan


pengapsulan Ex m. Tipe perlindungan ini cocok untuk zona gas 1 dan 2.

Perlindungan Pengapsulan merupakan sebuah tipe perlindungan di mana sumber pemicu


dikapsulkan dalam suatu wadah tertentu sehingga atmosfir ledakan di sekitarnya tidak dapat
dipicu oleh percikan api/listrik.
Tipe perlindungan ini mengurung komponen panas atau pemercik di dalam material yang
mencegah peresapan dari segala gas yang mudah meledak, sekaligus mendinginkan suhu
panas yang diproduksi oleh perangkat tersebut.

VI. Design, Pemilihan, dan Instalasi Perangkat Ex

Pertimbangan Umum

Instalasi perangkat listrik Ex Protected bergantung pada tidak hanya praktik instalasi yang
baik seperti earthing, bonding, perlindungan sirkuit pendek, perlindungan gangguan bumi
dan penggunaan apparatus dengan rating yang benar, tapi juga kepatuhan terhadap kondisi
spesifik yang disebutkan dalam sertifikasi, serta kepatuhan terhadap kode praktik dan regulasi
rangkaian (wiring) yang relevan. Hal ini termasuk ATEX Directives dan Regulasi DSEAR
2002 (Substansi Berbahaya dan Atmosfir Ledakan).
Perencanaan yang detail harus digambarkan dan catatan-catatan dipelihara untuk
menunjukkan sejauh mana batasan zona dan area berbahaya di mana perangkat tersebut
dipasang. Selain itu juga perlu dicatatat, tipe perlindungan Ex yang digunakan untuk berbagai
perangkat di berbagai area. Sebelum perangkat listrik Ex dipasang di area yang mudah
meledak, hal-hal berikut harus dipertimbangkan :
- Apakah perangkat dibangun dan disertifikasi mengikuti standar yang sesuai untuk
penggunaanya ?
- Apakah tipe perlindungan Ex pada perangkat cocok untuk klasifikasi zona gas yang ada ?
- Apakah pengelompokan gas perangkat cocok untuk property gas/uap yang mungkin di
sekitarnya ?
- Apakah klasifikasi temperature perangkat cocok untuk suhu pemicu gas/uap yang mungkin
di sekitarnya ?
- Apakah rating IP untuk perangkat cocok bagi lingkungan tempatnya beroperasi ?
- Apakah persyaratan pemeliharaan jangka panjang dapat dipertahankan ?
- Apakah rating perangkat sesuai dengan desain arus dan tegangan ?
- Apakah perangkat tersebut cocok untuk tujuan penggunaannya ?
- Dapatkah integritas perangkat untuk jangka panjang dipastikan ?

Mungkin ada pertimbangan-pertimbangan lain yang harus diambil saat memilih perangkat
untuk aplikasi tertentu atau area berbahaya tertentu dan semua pertimbangan itu wajib
dijadikan patokan sebelum dilakukan proses instalasi.

Instalasi Perangkat Ex e (Peningkatan Keselamatan)

Sertifikasi dokumen untuk item perangkat listrik biasanya menjelaskan mengenai kondisi
keselamatan spesifik yang harus diperhatikan selama proses instalasi dilakukan, misalnya
Certificate of Conformity (sertifikat kesesuaian) untuk terminal enclosure Ex e akan
mereferensikan Component Certificates (sertifikasi komponen) untuk terminal dan
enclosure nya. Selain itu, kode praktik dan regulasi rangkaian (wiring) yang sesuai juga harus
diperhatikan.

Hal-hal tersebut termasuk permasalahan mengenai :


- Metode pemasukan kabel ke dalam enclosure.
- Tipe rangkaian (wiring).
- Pengaturan earthing.
- Alat untuk memasukkan kabel.

Persyaratan instalasi umum untuk kotak terminal yang sesuai dengan perlindungan Ex e di
antaranya :
- Terminal Component Certified Ex e harus digunakan.
- Jarak rangkak (creepage) dan ruang (clearance) harus diperhatikan dan dipertahankan.
- Ukuran konduktor tidak boleh lebih besar dari terminal.
- Hanya satu konduktor yang diperbolehkan untuk setiap terminal.
- Insulasi konduktor dapat dilakukan sampai dengan jarak 1 mm dari clamp terminal.
- Jika hubungan-silang (cross connection) berseberangan digunakan, jarak rangkak
(creepage) harus dijaga dengan memasang partisi yang sesuai seperti yang ditunjukkan pada
gambar di bawah.
- Clamp terminal baik yang digunakan maupun tidak digunakan harus dikencangkan dengan
aman.
- Pengelompokan konduktor harus dihindari untuk mencegah terbentuknya hot spot.
- Semua inti kabel yang tidak berguna di dalam area berbahaya harus dimatikan dan
diperpendek arusnya, serta dilakukan proses earthing di area yang aman.
- Alat untuk memasukkan kabel wajib menjaga Perlindungan Serapan (IP)/Ingress Protection
yang telah dispesifikasi untuk enclosure dan dapat menahan tes benturan seberat 7 Joule.
- Pemasukan conduit harus memiliki Alat Penghenti / Stopping Device yang dipasang pada
titik masuk enclosure.
- Persyaratan earthing harus sesuai dan memadai.
- Konduktor bonding eksternal harus memiliki area cross section minimum 4mm2 (jika
perlindungan terhadap kerusakan mekanis disediakan).
- Semua titik pemasukan yang tidak digunakan wajib dikosongkan.

Adjacent Cross Connected Terminals with Barrier Between

Pemasukan Kabel untuk Perangkat Ex

A. Cable Glands

Cable glands, yang digunakan untuk menghubungkan perangkat Ex, harus memenuhi
persyaratan tertentu guna mempertahankan status perlindungan, yaitu sebagai berikut :
- Gland ini harus memiliki tenaga mekanik yang cukup (benturan 7 Joule). Hal ini bisa
dicapai dengan menggunakan metal glands, namun mungkin akan lebih sulit untuk non-
metallic glands karena harus melalui pengujian ketahanan thermal yang dapat mempengaruhi
tenaga mekanik.
- Gland harus efektif dalam memposisikan pelindung atau lilitan kabel agar tidak bergerak.
- Gland ini harus memiliki segel / seal yang efektif terhadap serapan cairan.
- Gland ini harus menyediakan perlindungan Ex yang dibutuhkan.

Untuk mencapai kondisi-kondisi ini, penting agar cable gland yang benar dipilih. Dimensi
gland yang spesifik sangatlah penting dalam proses instalasi.
Berikut adalah beberapa tipe Cable Glands :
- Single Seal (segel tunggal)
- Double Seal (segel ganda)
- Barrier (pembatas)
Pemilihan tipe gland yang tepat tergantung pada sejumlah factor. Data yang disediakan oleh
pembuat gland harus didiskusikan, disesuaikan dengan aplikasi, kondisi lingkungan dan gas,
serta tipe perlindungan Ex yang dibutuhkan.

Pemasukan Kabel ke dalam Enclosure Ex

Pemasukan cable gland ke dalam enclosure Ex e dapat dilakukan melalui lubang yang telah
disediakan / tapped atau lubang ruang / clearance dengan metode Indirect Entry (pemasukan
secara tidak langsung) guna mempertahankan segel pada IP54.

Meski IP54 adalah batas minimum tingkat perlindungan serapan yang dibutuhkan, umumnya
adalah pada tingkata IP66. Untuk mencapai tingkat perlindungan IP ini, sealing washer harus
dipasang di antara tubuh gland dan dinding eksternal enclosure. Washer ini dapat berupa
nilon, fiber atau material lain yang tahan terhadap hidrokarbon.

Jika cable gland tidak memiliki koneksi integral dengan bumi, ring tag digunakan untuk
mempertahankan kelanjutan earth. Penting untuk dicatat bahwa kontak koneksi earth,
misalnya ring tag, tidak terjaga melalui sealing washer.

Gambar X. Cable Entry Methods for a Metal Ex e Enclosure


Gambar di atas menunjukkan dua metode pemasukan kabel ke dalam kotak terminal
bersertifikasi baja Ex e. Metode (a) menunjukkan pemasukan kabel melalui lubang kliring
menggunakan Gland standar E x e IP66 dan metode (b) menunjukkan kabel yang masuk
melalui lubang yang telah tersedia menggunakan Gland Deluge-proof Ex e IP66.

Pengaturan double locknut dan serrated washer untuk metode (a) / lubang kliring adalah
guna mencegah kendurnya kabel yang diakibatkan oleh getaran.

Ex e Non-Metallic Enclosure / Tipe Plastik dengan Kekuatan Kaca Kestrel

Gambar Y. Cable Entry Methods for a Non-Metallic Ex e Enclosure

Gambar di atas menunjukkan dua metode pemasukan kabel ke dalam kotak terminal non-
metallic yang disertifikasi Ex e. Metode (a) menunjukkan kabel yang masuk melalui lubang
kliring menggunakan gland standar Ex e IP66 (Indirect Entry), sementara metode (b)
menunjukkan kabel yang memasuki kotak melalui lubang yang telah disediakan
menggunakan Gland Deluge-proof Ex e IP66. Sebagaimana dengan enclosure baja,
pengaturan double locknut dan serrated washer digunakan dengan metode (a) / lubang kliring
untuk mencegah pengenduran kabel yang diakibatkan oleh getaran.

Guna mempertahankan earth continuity (kelangsungan earthing) di dalam enclosure non-


metallic, sebuah plat earth continuity internal, biasanya terbuat dari kuningan, dipasang pada
titik masuk kabel. Untuk enclosure baja dan non-metallic, IP dipertahankan pada titik masuk
kabel dengan menggunakan Ingress Sealing Washers yang dipasang dengan kontak langsung
pada casing enclosure. Selain itu, sealing gasket (paking segel) juga digunakan untuk
mempertahankan perlindungan IP antara plat gland dan cashing pintu enclosure logam pada
gambar X, dan sealing strip gasket (paking sealing strip) digunakan untuk melindungi IP
antara pintu dan non-metallic casing di gambar Y.

Stopper Plugs

Stopper Plugs

Beragam stopper plugs yang tersertifikasi adalah metode yang telah disetujui untuk mengisi
lubang masuk yang tak digunakan pada enclosure Ex. Tipe yang ditunjukkan pada gambar di
atas akan memelihara perlindungan Anti-Api (EX d) pada tingkat perlindungan serapan IP54.

Single Seal Glands : Braided Cable Gland

Cale gland yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini merupakan gland Ex e yang telah
disertifikasi untuk digunakan dengan segala macam untaian kabel (braided). Gland ini
menyediakan segel lingkungan tunggal kepada lapisan luar kabel. Gland ini juga
menyediakan daya tahan mekanik dan kontinuitas listrik melalui terminasi untaian.

Gland ini cocok untuk digunakan di zona gas 1 dan 2. Konstruksi gland ditunjukkan pada
gambar di bawah.

Ex e Braided Cable Gland Construction


1. Entry Bush
2. Gland Body
3. Clamping Ring
4. Outer Seal Nut
5. Outer Seal
6. Ferrule

Instalasi Gland
1. Pisahkan entry bush dari sisa gland, misalnya dari item sub-assembly 2, 4, 5 dan 6 (catat
bahwa item 3 merupakan komponen yang kendur).
2. Pastikan segel bagian luar (item 5) berada dalam kondisi tidak tegang (relax), lewatkan
sub-assembly di atas kabel.
3. Lewatkan clamping ring (item 3) di atas kabel untuk memastikan bahwa tape nya telah
dicocokkan dengan cone dari entry bush (item 1).
4. Kupas kembali lapisan luar dengan panjang yang cukup dan rangkaian kabel untuk
menfasilitasi terminasi kabel pada perangkat.
5. Bukalah pelindung rangkaian kawat dengan mengupas lapisan luar lebih lanjut dengan
panjang yang sama seperti cone di entry bush ditambah 6 mm.
6. Kencangkan entry bush ke dalam perangkat.
7. Lewati kabel melalui entry bush untuk memastikan rangkaian nya telah dibagi rata di
sekitar cone.
8. Kunci rangkaian kabel pada cone dengan mengencangkan gland (item 2) kepada entry
bush (item 1).
9. Tutup segel luar dengan mengencangkan baut segel luar (item 4) pada gland (item 2).

Non-Braided Cable Gland

Dual Ex e and Ex d Un-armoured Cable Gland

Cable Gland yang ditunjukkan pada gambar di atas memiliki sertifikasi dual untuk Ex e dan
Ex d.
Gland ini cocok untuk semua tipe kabel tak berpelindung dan memberikan segel anti api
tunggal kepada lapisan luar kabel.
Gland ini juga memiliki koneksi female yang berotasi untuk memungkinkan instalasi conduit
yang mudah. Gland ini dapat digunakan dengan perangkat Kelompok IIC di zona 1 dan 2.

Instalasi Gland
1. Pasang gland dengan utuh di dalam enclosure perangkat.
2. Tentukan panjang konduktor yang benar dan siapkan inti kabel dengan mengupas insulasi
dan pelindungnya.
3. Pastikan segel tidak berada dalam kondisi tegang dengan mengendurkan outer seal nut.
4. Lewatkan kabel melalui gland.
5. Kencangkan outer seal nut ke dalam entry bush sampai terasa sulit untuk dikencangkan
lebih lanjut.
6. Kencangkan sekali lagi dengan sekali putar menggunakan tang.
7. Kencangkan komponen pasangan konduit female ke dalam rangkaian conduit dengan
memastikan outer seal nut tidak kendur selama pengoperasian ini. Hal ini dapat
dilaksanakan dengan menggunakan tang pada outer seal nut untuk menahan kekuatan pada
pasangan konduit.

Steel Wire Armoured Cable Gland

SWA Cable Gland (Exploded View)

SWA Cable Gland Assembly

Gland yang ditunjukkan dapat digunakan dalam kondisi Ex e dan Ex d. Gland ini
memberikan segel anti-api tunggal dan retensi kabel mekanik. Gland ini juga
mempertahankan kelangsungan aliran arus listrik lewat terminasi pelindung kabel.

Double Seal Gland

Gland yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini adalah komponen yang telah disertifikasi
tiga kali, dan cocok digunakan untuk aplikasi Ex d, Ex e dan Ex Nr dengan semua tipe kabel
yang tidak terlindungi.
Gland ini memberikan perlindungan segel anti-api pada lapisan dalam kabel dan segel
lingkungan sekunder di lapisan luarnya.
Gland ini cocok untuk digunakan di zona 1 dan 2 dan memberikan resistan tambahan untuk
menarik kabel.

Double Seal Gland

Compound Barrier Gland

Compound Barrier Gland menggunakan compound untuk memberikan segel yang mencegah
pengaliran gas ke dalam perangkat. Compound ini dimasukkan ke dalam tubuh gland untuk
memberikan segel gas yang efektif.

Compound Barrier Gland

Cable gland yang ditunjukkan pada gambar di atas telah disertifikasi untuk digunakan pada
perangkat Ex d, Ex e dan Ex Nr pada zona 1 dan 2.

Gland ini cocok untuk semua tipe kabel tidak berpelindung (unarmoured) dan memberikan
segel compound barrier di sekitar kondukto kabel serta segel lingkungan pada lapisan luar
kabel.
Gland ini memberikan retensi kabel dan juga memungkinkan kabel untuk disambung dan
diputuskan untuk kepentingan perbaikan dan pemeliharaan.
Cold Flow

Cold Flow atau aliran dingin adalah masalah yang terkait dengan beberapa material
pelindung kabel.
Beberapa material akan berpindah dari titik tekanan dan hal ini dapat menyebabkan masalah
besar saat melakukan instalasi cable gland. Begitu gland dikencangkan, tekanan pada lapisan
kabel akan menciptakan segel yang dibutuhkan. Setelah beberapa waktu, pengerutan material
lapisan kabel dapat menganggu integritas segel pada titik tekanan ini.

Lembar data manufaktur kabel dan gland akan memberikan informasi tentang karakteristik
cold flow (aliran dingin). Hal ini perlu diperhatikan pada saat memilih gland yang hendak
digunakan.

Terminasi Kabel Insulasi Mineral

Saat cable glands Mineral Insulated Cable Gland (MICC) atau Mineral Insulated Metal Sheet
(MIMS) digunakan dengan perangkat peningkatan keselamatan IS (Ex e), adalah penting
untuk menggunakan sealing pot yang disertifikasi dengan standar EEx e.

EEx e sealing pot mungkin tidak dapat langsung dikenali dari rangkaian gland seutuhnya
karena tubuh gland ditandai sebagai Ex d. Perbedaan antara segel Ex e dan Ex d ditunjukkan
pada gambar di bawah.

MI Cable Sealing Pots

Sealing Pot Ex e hanya boleh digunakan dengan tipe double-bonded black epoxy resin yang
sesuai.
Hanya gland Ex yang telah disertifikasi yang dapat digunakan saat mematikan kabel MI di
lingkungan yang mudah meledak. Gland MICC Ex d yang telah disertifikasi ditunjukkan
pada gambar di bawah ini.

Certified Ex d Mineral Insulated Cable Gland


Pemilihan Gland untuk Enclosure Anti-Api EN (IEC) 60079-14

Saat kabel masuk ke dalam enclosure anti-api dapat menggunakan metode langsung atau
tidak langsung. Gland yang dipilih harus bertipe Ex d dan cocok untuk kelompok gas, tipe
serta ukuran kabel dan dipasang sesuai dengan sertifikasi gland dan kondisi penggunaan.

Kriteria pemilihan :
- Untuk direct entry ke dalam Ex d, perangkat IIC di zona 1 dan 2, barrier glands Ex d
dibutuhkan saat sumber pemicu ada di dalam enclosure.
- Untuk direct entry ke dalam Ex d, perangkat IIA dan IIB di zona 1 dan di atas volume 2
liter, barrier glands Ex d diperlukan.
- Untuk direct entry ke dalam Ex d, perangkat IIA dan IIB dalam zona 1 dan di bawah
volume 2 liter, gland Ex d standar dibolehkan.
- Untuk direct entry ke dalam Ex d, perangkat IIA dan IIB di zona 2, gland Ex d standar
dibolehkan.

Pemasukan Konduit Logam / Metal Conduit Entry

Saat conduit digunakan sebagai titik masuk ke dalam enclosure Ex e, maka bagian internal
conduit, konduktor, serta interior perangkat yang tersambung harus disegel dengan alat
penghenti (stopping device) atau metode sertifikasi lainnya.

Ex Conduit Entry Gland

Pada gambar di atas ditunjukkan suatu gland yang memiliki sertifikasi dual ATEX dan IEC
Ex untuk aplikasi Ex e dan Ex d, agar digunakan dengan conduit yang mengandung
konduktor yang terinsulasi secara individual.
Proses seal / segel pada konduktor dilakukan pada titik masuk ke enclosure.
Gland memiliki ruang compound-filled di mana dilakukan pengisian compound di sekitar
individual konduktor.
Saat gland sudah dirangkai, compound ditekan dan didistribusi secara merata untuk
menciptakan segel pembatas pada titik masuk ke dalam enclosure.

Instalasi Konduit

Saat conduit logam digunakan pada instalasi listrik yang beroperasi dalam lingkungan mudah
meledak, maka conduit tersebut harus memiliki heavy gauge steel (tungkai baja) dan dilas
dengan baik. Semua titik masuk yang menggunakan baut di dalam enclosure harus dalam
kondisi kencang dan memiliki jumlah uraian yang benar. Locknut dan serrated washer yang
sesuai guna menghindari resiko getaran yang dapat mengendurkan sambungan wajib
terpasang.
Konduit harus disegel pada titik masuk ke enclosure untuk mencegah masuknya uap atau gas
panas.
Dimana terdapat getaran besar, penggunaan conduit atau kabel fleksibel dapat
dipertimbangkan.
Semua conduit harus anti-karat dan cocok untuk digunakan di lingkungan kerja tempat
conduit tersebut terpasang.
Bila uraian kabel conduit terbuka lebar untuk berpotensi mengalami kerusakan mekanik atau
pengaratan maka perlindungan tambahan yang sesuai harus diupayakan.

Inspeksi Instalasi

Inspeksi Utama
Saat telah merampungkan instalasi listrik dan sebelum apparatus di dalam area berbahaya
dinyalakan, maka inspeksi utama harus dilakukan untuk memastikan semua persyaratan dan
kondisi dari kode dan standar yang ada telah dipenuhi.
Inspeksi utama harus mereview kembali catatan lokasi instalasi, klarifikasi zona, tipe
perlindungan Ex, nomor identifikasi, identifikasi kabel, dan lainnya.

Daftar untuk inspeksi utama sangat panjang dan poin-poin berikut ini tidak mewakili daftar
lengkap. Namun poin-poin di bawah ini memberikan gambaran penting tentang hal-hal yang
harus diperhatikan :
- Apakah apparatus cocok dengan klasifikasi area
- Apakah pengelompokan gas sudah benar
- Apakah semua alat pemasukan kabel dan blanking plugs telah dipasang dengan benar
- Apakah muka kumparan telah dibersihkan dan diminyaki
- Apakah semua gap kumparan sesuai dengan spesifikasi dari manufaktur
- Apakah semua tutup enclosure telah dipasang dengan baut yang benar dan sudah kencang
- Apakah earthing dan bonding dari perangkat telah dilakukan dengan efektif
- Apakah jalur api / flamepath sudah bebas dari hambatan
- Apakah telah dilakukan perubahan tanpa ijin pada perangkat

Inspeksi Berkala
Periode antara satu inspeksi dan lainnya serta sejauh mana, bergantung pada kondisi instalasi
dan situasi lingkungan tempat beroperasinya. Inspeksi berkala harus dilakukan secara regular
dan terencana sesuai dengan rekomendasi teknisi yang bertanggung jawab atas instalasi
tersebut.

Contoh daftar inspeksi :


- Klasifikasi area
- Pengelompokan gas dari perangkat
- Klasifikasi suhu (T) dari perangkat
- Tipe alat cable entry dan blanking plugs
- Pemasangan alat cable entry dan blanking plugs
- Kondisi permukaan kumparan
- Spesifikasi gap kumparan
- Pemasangan tutup enclosure
- Earthing dan pengikatan apparatus
- Jalur api yang bebas hambatan
- Tidak ada modifikasi tanpa ijin pada perangkat
- Tipe perlindungan Ex yang sesuai
- Detail sertifikasi sudah rapi
- Kondisi sertifikasi dipenuhi
- Aparatus diidentifikasikan dengan jelas
- Detail informasi kabel tersedja
- Persyaratan isolasi
- Nilai tegangan dan arus listrik yang sesuai

Anda mungkin juga menyukai