terjadinya peledakan di tempat kerja, ATEX diciptakan sebagai upaya melindungi terjadinya
kecelakan tehadap pekerja, alat kerja dan lingkungan kerja. Diambil dari namanya ATEX
adalah singkatan dari Atmosphere Explosion , maksudnya yang diurusin sama ATEX adalah
kondisi atmosphere ditempat kerja dalam hubungan nya dengan kemungkinan akan terjadi
peledakan. Banyak tempat kerja yang memiliki potensi meledak akibat adanya bahan mudah
terbakar seperti gas hydrocarbon di pabrik petrokimia, atau debu organic seperti debu mining,
atau uap mudah terbakar dari cat pada pabrik pengecatan mobil.
Tempat kerja dalam kondisi atmosphere yang dimaksud yaitu keadaan lingkungan kerja di
alam terbuka dengan temperature ambient antara -20 C hingga 40 C dan tekanan 0,8-1,1
bar. Alat yang dipakai ATEX dalam mengontrol keamanan atmosphere tersebut yaitu berupa
pedoman yang disebut ATEX DIRECTIVE.
Ada 2 pedoman yang dikeluarkan ATEX , yang keduanya saling berkaitan, yaitu:
1. Directive 99/92 / EC (juga dikenal sebagai ATEX 137 atau the ATEX Workplace
Directive) pedoman yang
mengarahkan perusahaan atau pemilik perusahaan dalam menentukan klasifikasi tempat
kerja, berkaitan dengan potensi peledakan yang di sebabkan oleh subtansi berbahaya, bisa
berupa gas, uap, kabut atau debu. Pedoman ini secara resmi di akui di uni eropa dan
diterapkan pula pada perusahan2 di luar uni eropa.
2. Directive 94/9 / EC (juga dikenal sebagai ATEX 95 atau ATEX Equipment Directive)
pedoman dalam mengevaluasi klasifikasi peralatan atau perangkat pelindung yang akan
digunakan di atmosphere yang berpotensi akan ledakan. Tim ATEX mempunyai kewenangan
dalam menentukan klasifikasi alat berkaitan dengan potensi ledakan. Kewenangan ATEX
dalam hal ini diakui secara hukum di negara uni eropa kemudian diikuti pula oleh negara2
diluar uni eropa . peralatan listrik atau mekanik yang akan dipakai di atmosphere dengan
potensi ledak harus didaftarkan ke badan inspeksi ATEX, untuk kemudian akan diberi nomor
registrasi. Pada setiap alat yang terdafdar pada ATEX kemudian akan di berikan identifikasi
sesuai sengan klasifikasinya, selain tentu saja nomor pendafataran alat di ATEX juga akan
dicantumkan pada alat tersebut, dibawah ini adalah contoh name plate sebuah alat yang
memiliki identifikasi ATEX.
Pedoman ATEX dalam menentukan klasifikasi atas lingkungan tempat kerja berbahaya (
hazardous area) serta klasifikasi terhadap perangkat yang dipakai di hazardous area di
terangkan dengan terperinci dalam ulasan dibawah ini:
Dibawah ini descripsi zona oleh ATEX
Klasifikasi temperature
Panas merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran atau
ledakan, setiap material (gas, uap, debu) yang dapat terbakar mempunyai tingkatan
temperature dimana material bisa terbakar secara otomatis , tingkatan temperature tersebut
dinamakan ignition temperature. Sebagai bagian dari alat control ATEX, ignition temperature
dari benda-benda di klasifikasikan oleh ATEX kedalam satu pedoman standar. Klasifikasi
tingkatan ignition flammable oleh ATEX dapat di lihat pada tabel di bawah ini:
Typical ignition
Temperature Apparatus
Gas vapour temperature
class group
(C)
Acetic acid T1 llA 427
Acetone T1 llA 465
Acetylene T2 llC 305
Ammonia T1 llA 651
Butane T2 llA 405
Carbon
T6 llC 95
Disulphide
Pedoman lainnya yang dibuat ATEX dalam mengontrol potensi ledakan adalah dengan
membuat kode kode konsep perlindungan ( Protection concept symbol), sehingga bagi pihak
pengguna ATEX di seluruh dunia akan menggunakan kode standar yang sama untuk metode
perlindungan yang sama, misalnya metode melindungi perangkat dengan memberi seal pada
alat kodenya n , untuk melindungi perangkat dengan metode membatasi energy penimbul
percikan diberi kode ia atau ib atau ic. Selengkapnya kode-kode perlindungan standar ini
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Basic concept of
Symbol Type of protection
protection
No arcs, sparks or hot
e Increased safety
surfaces
No arcs, sparks or hot
n Type n (non sparking)
surfaces
Containment of the
n Type n (closed-break)
explosion
Type n (sealed and Keep the flammable
n
hermetically sealed) substance out
Type n (restricted Keep the flammable
n
breathing) substance out
Containment of the
d Flameproof
explosion
q Powder filled Quenching of the flame
Limitation of spark
ia Intrinsic safety
energy and surface
Limitation of spark
ib Intrinsic safety
energy and surface
Limitation of spark
ic Intrinsic safety
energy and surface
Keep the flammable
px Pressurised enclosure
substance out
Keep the flammable
py Pressurised enclosure
substance out
Keep the flammable
pz Pressurised enclosure
substance out
Keep the flammable
ma encapsulation
substance out
Keep the flammable
mb encapsulation
substance out
Keep the flammable
mc encapsulation
substance out
Keep the flammable
o Oil immersion
substance out
Inherently safe,
OP pr Optical Radiation
protected by shutdown
Inherently safe,
OP sh Optical Radiation
protected by shutdown
Inherently safe,
OP is Optical Radiation
protected by shutdown
Dust ignition protection
ta Dust-tight enclosure
by enclosure
Dust ignition protection
tb Dust-tight enclosure
by enclosure
Dust ignition protection
tc Dust-tight enclosure
by enclosure
Definisi Hazardous Area
Yaitu suatu area yang keadaan udaranya atau atmosphere-nya mengandung suatu
bahan yang mudah terbakar, misalnya: ignitable, gas, debu, fiber / serabut.
Konsep kebakaran
Kebakaran bisa terjadi jika ada tiga syarat tersedia, yaitu : panas / heat / energy,
oksigen / combustible, bahan bakar / fuel.
Beberapa peraturan standar yang membahas tentang Hazardous Area antara lain
adalah:
Untuk menentukan jenis area dimana tingkat kemungkinan terjadi ledakan maka
hazardous area di bagi menjadi beberapa zona.
Zona 0
Yaitu zona dengan keadaan udara yang terdiri dari campuran udara dan bahan
bakar yang mudah terbakar dalam bentuk gas dalam proses yang terus menerus
dan waktu lama.
Contoh Zona 0 misalnya di dalam tangki vented storage.
Zona 1
Yaitu zona dengan keadaan udara yang terdiri dari campuran udara dan zat yang
mudah terbakar dalam bentuk gas, uap maupun kabut yang memungkinkan terjadi
pada saat operasional normal.
Zona 2
Yaitu zona dengan keadaan udara yang terdiri dari campuran udara dan zat yang
mudah terbakardalam bventuk gas, uap maupun kabut yang memungkinkan terjadi
pada saat operasional normal tetapi jika itu terjadi akan bertahan dalam waktu yang
singkat saja.
Zona 20
Daerah eksplosif dalam bentuk kabut debu yang mudah terbakar dalam waktu lama.
Zona 21
Daerah eksplosif dalam bentuk kabut debu yang mudah terbakar yang kadang-
kadang terjadi di bawah kondisi normal.
Zona 22
Daerah eksplosif dalam bentuk awan debu yang mudah terbakar tidak seperti
biasanya yang terjadi dalam waktu singkat di bawah kondisi operasi normal.
Klasifikasi Suhu
Suhu / Maksimum
temperature suhu
sesuai permukaan
dengan IEC peralatan
6009 / EN yang di
50014 ijinkan (
0C)
T1 450
T2 300
T3 200
T4 135
T5 100
T6 85
I Metana / methane
IIA Propana / propane
IIB Ethylene
IIC Hidrogen
IP 5x Perlindungan Gas
IP 6x Debu
IP x4 Percikan air
IP x5 Jet air
IP x6 Jet air bertenaga
IP x7 Perendaman sementara
IP x8 Perendaman berlanjut
NEMA IEC
3 IP54
3R IP54
3S IP54
4 dan 4X IP66
5 IP52
6 dan 6P IP67
12 dan IP52
12X
Klasifikasi Hazard Area dan Proteksi Perangkat Elektrik
Untuk mencegah pembakaran terhadap gas dan uap yang flammable karena peralatan listrik,
ada dua metode proteksi yang paling umum yaitu Explosion Proof / Flame Proof dan
Intrinsically Safe.
Kita mungkin pernah mendengar peralatan elektronik dengan spesifikasi Intrinsically Safe/
Explosion Proof tersebut. Lalu, apa bedanya ? kenapa harus dibuat seperti itu ?
Pada umumnya Explosion Proof adalah metode yang lebih sering digunakan pada peralatan
sensor/detector pada sistem deteksi gas, dan perangkat lain dimana tegangan (voltage) dan
daya (power) lebih besar, dan biasanya instalasinya bersifat permanen. Sementara metode
Intrinsically Safe lebih sering digunakan pada instalasi instrumen yang bersifat portabel.
kapan perangkat tersebut harus digunakan? supaya sedikit lebih jelas kita akan membahas
secara singkat Apa itu Hazardous Area, bagaimana klasifikasinya, dan Standar apa saja yang
ada.
Hazardous Area
Hazardous Area merupakan area dimana terdapat atau mungkin terdapat explosive
atmosphere sehingga dibutuhkan persyaratan khusus pada saat konstruksi, pemasangan dan
penggunaan peralatan listrik.
Menurut The Petroleum Rules, 1976. Suatu Area dianggap Hazardous Area, bila :
1. Terdapat hidrokarbon dengan flash point < 650C, atau terdapat konsentrasi inflammable
uap atau gas pada konsentrasi yang bisa terjadi pembakaran.
2. Pengolahan, penyimpanan, dan pencampuran Hidrokarbon atau inflammable uap atau gas
dengan temperatur sama atau diatas temperatur flash point -nya.
Definisi hazardous location dan klasifikasinya juga dibuat oleh beberapa institusi seperti :
- NEC (National Electrical Code) di US dipublikasikan oleh NFPA (National Fire
Protection Association).
- ICC (Interstate Commerce Commissions).
- ASA (American Standard Assosiation American) code for pressure piping, asa . b31.4,
liquid petroleum transportation piping system dan ASA b31.8, gas transmision and
distribution piping system, dipublikasikan oleh ASME (American Society of Mechanical
Engineers).
- EN 60079-10.
1. Klasifikasi Temperatur
a. Explosion Proof
Klasifikasi Explosion Proof pada sensor/transmitter berarti rumah (housing) peralatan
sudah direkayasa dan dibangun untuk memuat dan menahan kilat atau ledakan yang
disebakan oleh percikan yg ditimbulkan akibat kontak perangkat switching, temperatur tinggi
atau kerusakan listrik sehingga uap dan gas flammable diharapkan tetap berada dalam
wadah peralatan. Housing tersebut biasanya terbuat dari alumunium cor atau stainless steel.
Wadah tsb didisain sehingga hot gases yang dihasilkan selama internal explosion dapat
didinginkan sampai dibawah temperatur nyalanya.
Disamping itu, permukaan luar dari wadah tersebut tidak boleh menjadi panas yang mampu
menyalakan atmosfir luar akibat energi panasnya yang mencakup Group Rating - nya. Energi
panas tersebut bisa akibat operasi normal dari peralatan yang menghasilkan panas, atau
akibat busur listrik akibat kegagalan sistem pertanahan.
b. Intrinsically Safe
Merupakan sistem energi rendah dengan menghilangkan sumber panas pada segitiga api.
Energi dalam sistem dijaga agar tetap berada dibawah level yang dibutuhkan untuk
menyalakan atmosfer bahkan pada kondisi abnormal. Alat proteksi yang biasa digunakan
adalah Zener Diode Barrier. Juga harus dipahami bahwa intrinsic safety adalah merupakan
pendekatan sistem dan bukan merupakan peralatan tunggal yang memberikan proteksi total.
Klasifikasi dan desain Intrinsically Safe artinya suatu perangkat elektronik (circuit dan
perkabelan-nya tidak akan menyebabkan percikan api, dan tidak dapat membuat suhu
permukaan menyebabkan pembakaran (ignition). Desain tersebut bukan explosion proof, dan
tidak perlu dibuat explosion proof.
Standar Sertifikasi
Ada banyak peraturan dan persyaratan yang membedakan bagaimana perangkat didesain,
disertifikasi dibuat dan diproduksi. Beberapa standar tersebut adalah :
- Eropa : EN60079
- United States : Factory Mutual
- Canada : CSA
Sebagai catatan, produk yang disertifikasi intrinsically safe di Eropa (EN60079-xx) tidak
dapat diklaim sebagai tersertifikasi intrinsically safe di U.S atau Canada, dan juga sebaliknya.
Setiap negara mempunyai peraturan setempat untuk menguji perangkat.
Segitiga Bahaya
Untuk mengerti kondisi dasar yang dapat memicu api atau ledakan, sebuah segitiga yang
dikenal dengan Segitiga Bahaya Kebakaran dapat digunakan. Tiga sisi dari Segitiga Bahaya
seperti yang ditunjukkan gambar di bawah mewakili komponen yang ada sebelum terjadi
kebakaran atau ledakan.
Untuk menghindari resiko kecelakaan atau kematian yaitu menyingkirkan satu atau
lebih dari komponen segitiga bahaya.
Unsur yang rentan api bisa berbentuk gas, uap, kabut, dan debu. Setelah unsur tersebut dipicu
oleh percikan atau sumber pemicu lainnya, ledakan akan menyambar ke seluruh campuran
yang mengandung unsur tersebut.
Kondisi lingkungan didefinisikan dalam kelas suhu dan tekanan dan dapat diambil antara -
200C dan 600C EN (IEC) 60079-0 dan antara tekanan 0.8 dan 1.1. Perangkat listrik biasanya
didesain dan diuji untuk mengikuti suhu ambien dengan rentang -200C dan 400C. Sebuah
ledakan akan terjadi bila campuran gas dan udara berada di antara Batas Ledakan Tinggi
(UEL) dan Batas Ledakan Rendah (LEL).
Sumber Pemicu
2) Listrik Statis :
Energi listrik statis adalah suatu masalah yang seringkali diabaikan banyak orang. Hal ini
dapat disebabkan oleh gesekan antara bagian-bagian mesin yang bergerak atau dua
permukaan yang digosok berlawanan arah antara satu dengan lainnya. Arus listrik statis juga
bisa dialami dengan membuang arus listrik dari kapasitor yang sebelum nya bermuatan
listrik.
3) Permukaan Panas :
Suatu bagian dari perangkat listrik dapat didesain untuk memiliki permukaan panas selama
perangkat itu beroperasi secara normal, atau permukaan nya dapat menjadi panas karena
adanya gangguan atau beban berlebih. Apapun alasannya, suhu panas merupakan faktor besar
yang dapat memicu gas di sekitarnya.
4) Kobaran Api :
Api dapat berasal dari alat las atau obor pemotong yang digunakan dalam pelatihan
pemeliharaan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Harus ada pengendalian ketat saat
menggunakan perangkat tersebut dihilangkan dari lingkungan kerja.
8) Radiasi Elektromagnetik :
Pengoperasian berbagai bagian dari perangkat listrik bergantung pada efek elektromagnetik
dan telah disimpulkan bahwa radiasi yang dilepaskan oleh bidang magnet bisa memicu gas
rentan ledakan.
Sesuai urutan nya, teknik berikut dapat digunakan untuk menghindari terjadinya ledakan :
- Hindari/minimalkan pengguanaan substansi rentan api,
- Hindari pelepasan substansi rentan api yang dapat membentuk atmosfir ledakan.
- Cegah terpicunya atmosfir ledakan.
- Kendalikan ledakan untuk meminimalkan efeknya.
Contoh Kasus
Satu unit motor listrik tengah beroperasi di area yang mengandung gas ledakan.
Pencegahan resiko bahayanya yaitu :
1) Identifikasi sumber pemicu
- percikan pada kontak switch.
- suhu tinggi dari kumparan yang terganggu
- percikan pada komutator atau slip-rings.
- arcing/percikan listrik pada kontak control-gear.
2) Sumber pemicu yang telah diidentifikasikan di atas dapat timbul karena adanya gangguan
atau karena pengoperasian mesin motor dan perangkat pengendalian nya.
3) Untuk meminimalkan suhu tinggi dari bahaya komponen motor, kumparan, dll, maka
harus ada program pemeliharaan ketat untuk diberlakukan secara hukum.
4) Untuk meminimalkan resiko yang berasal dari kegiatan operasional normal terhadap mesin
motor serta control-gear nya, maka perangkat yang digunakan harus didesain untuk
beroperasi dalam lingkungan tersebut.
A. Zona
zona 1 : area selokan dan area (A) dengan radius 3 m dari atas ventilasi
Setiap item dari perangkat proses harus dipertimbangkan sebagai sumber potensi pelepasan
gaas. Termasuk pompa, tangki, vessel, pipa, dll.
Penilaian pelepasan gas yang terjadi secara kontinu adalah berkaitan dengan zona 0,
dimana pelepasan terjadi secara terus menerus untuk jangka waktu cukup panjang.
Contoh nya adalah pelepasan dari :
- permukaan cairan mudah terbakar di dalam tangki penyimpanan.
- permukaan dari tempat penyimpanan yang terbuka.
Dengan kata lain zona 0 adalah area di mana proses pencampuran antara gas yang dapat
meledak dengan udara berlangsung secara terus menurus, untuk periode berkepanjangan atau
sering.
Penilaian pelepasan gas yang utama (primary) adalah berkaitan dengan zona 1, di
mana pelepasan tersebut hanya terjadi sesekali selama pengoperasian normal.
Contoh pelepasan gas secara primer adalah yang berasal dari :
- segel pompa, kompressor, atau katup yang biasanya mengeluarkan material yang mudah
terbakar dalam kondisi tertentu pada saat awal dari suatu siklus.
- titik pembuangan air pada vessel yang menyimpan cairan yang mudah terbakar.
- outlet di mana contoh diambil untuk keperluan analisis.
- ventilasi dan katup pembuangan yang memang difungsikan untuk melepaskan gas
berbahaya selama jam operasional.
Dengan kata lain zona 1 adalah area di mana proses pencampuran antara gas yang dapat
meledak dengan udara terjadi dalam periode singkat atau sesekali, pada saat kondisi
operasional normal.
Penilaian pelepasan gas yang bersifat tambahan (secondary) adalah berkaitan dengan
zona 2, di mana kejadian pelepasan tidak diharapkan terjadi dalam waktu yang lama
(hanya sesaat saja).
Contoh pelepasan sekunder melibatkan :
- segel pompa, kompresor, atau katup yang tidak diharapkan dapat melepaskan material yang
mudah terbakar selama kondisi operasional yang normal.
- flange, koneksi, dan fitting pipa yang tidak diharapkan melepaskan material yang mudah
terbakar selama kondisi operasional yang normal.
ventilasi dan katup pembuangan yang tidak diharapkan untuk melepaskan material mudah
terbakar selama kondisi operasional yang normal.
Dengan kata lain zona 2 adalah area di mana proses pencampuran antara gas yang dapat
meledak dengan udara biasanya tidak terjadi. Kalaupun terjadi hanya untuk waktu yang
sangat pendek dan dikarenakan kondisi abnormal.
Gas dikelompokkan untuk aplikasi yang berdasarkan jumlah energi yang diperlukan untuk
memicu campuran ledakan paling kuat antara gas dan udara.
Kelompok II dibagi lagi ke dalam kelompok / gas group IIA, IIB, dan IIC.
Tabel di bawah menunjukkan kelompok gas, sesuai dengan klasifikasi suhu (T) dan perkiraan
level energi untuk memicu suatu ledakan.
Gas Grouping
Meskipun tingkat picuan energi untuk hidrogen rendah dan sehingga mudah untuk dipicu,
temperatur picuan yang dibutuhkan berada pada kisaran 4500C.
Lower Explosive Limit (LEL) / Batas Bawah : persentase konsentrasi gas dalam udara berada
di bawah di mana atmosfer gas tidak mudah meledak. (Konsentrasi campuran terlalu rendah).
Upper Explosive Limit (UEL) / Batas Atas : persentase konsentrasi gas dalam udara berada di
atas di mana atmosfir gas tidak mudah meledak. (Konsentrasi campuran terlalu tinggi).
Klasifikasi Temperatur
Saat memilih aparatus listrik untuk digunakan di area berbahaya, adalah penting untuk
memastikan temperatur permukaan maksimum dari aparatus tersebut tidak melebihi
temperatur pemicu dari gas yang ada di lingkungan sekelilingnya. Temperatur pemicu gas
adalah temperatur minimum yang bisa memicu dan mempertahankan ledakan. Temperatur
ledakan dari berbagai macam gas juga berbeda-beda dan hal ini mempengaruhi kompleksitas
dari penentuan desain perangkat yang digunakan dalam lingkungan berpotensi bahaya.
Dari tabel di atas terlihat bahwa temperatur maksimum permukaan perangkat yang digunakan
di sebuah lingkungan yang rentan akan ledakan, diidentifikasikan dengan huruf "T", dan
diikuti oleh angka yang berada pada rentang 1 dan 6.
Tabel di bawah ini menunjukkan kode-kode yang terkait dengan bermacam jenis gas, berikut
temperatur pemicu mereka.
klasifikasi temperatur berdasarkan type gas
Suhu di atas berdasarkan pada suhu ambien 400C agar pada klasifikasi "T" manapun,
temperatur permukaan maksimum dari sebuah aparatus tergantung pada tingkat kenaikan nya
dari temperatur 400C.
Contoh: untuk klasifikasi suhu T6 (850C), kenaikan maksimum yang dibolehkan adalah
450C (85-40) EN (IEC) 60079-0.
Klasifikasi "T" yang ditujukan untuk aparatus tersertifikasi didasarkan pada temperatur
normal dalam kondisi operasional yang paling berat, seperti untuk enclosure terminal, dengan
asumsi setiap terminal yang terhubung mengalirkan arus maksimum melalui masing-masing
sirkuit.
Standar teknis IEC, IEC 60079-14, mengakui bahwa akan ada saat di mana perlu untuk
meningkatkan perlindungan terhadap sumber-sumber pemicu lebih dari kondisi normal. EPL
telah dijawab dalam tabel di bawah. Dalam kondisi normal, efek EPL, adalah untuk
mempertahankan perlindungan terhadap perangkat dan hubungan nya dengan zona tempat ia
berada. Namun jika resiko nya sangat berbahaya, maka persyaratan EPL dalam zona yang
telah ditentukan dapat dinaikkan, Begitu pula halnya jika resiko dianggap kecil atau bisa
diabaikan, EPL dapat dikurangi dari tingkat normal.
Karena kelompok gas II ditujukan untuk lingkungan yang berkaitan dengan industri minyak
bumi dan gas, maka perangkat (Surface Industrial Applications) didesain untuk dioperasikan
dalam lingkungan tersebut sebagai perangkat Kelompok II.
A. ATEX Directive
Banyak sekali proses industri yang menggunakan material yang mudah terbakar yang
memiliki potensi untuk menimbulkan kebakaran. Kondisi berbahaya seperti ini dapat terjadi
pada industri minyak, gas, petrokimia lepas pantai sampai proses produksi yang
menghasilkan debu dan material halus lainnya.
Untuk melindungi anggota, fasilits dan lingkungan, pencegahan harus dilakukan guna
memastikan lingkungan berpotensi kebakaran, tidak menjadi pemicu kebakaran.
ATEX berasal dari frasa "ATmosphere EXplosibles" dan merupakan istilah untuk European
Union directive 94/9/EC. Hal ini menyangkut perangkat dan sistem perlindungan yang
digunakan di area yang berpotensi kebakaran.
Tujuan dari peraturan ini adalah untuk memfasilitasi kegiatan perdagangan di Uni Eropa
dengan cara menyusun hukum keselamatan untuk negara-negara anggota. Peraturan ini juga
mengingkatkan persyaratan untuk produk-produk listrik yang telah disertifikasi untuk
digunakan di area-area berbahaya.
ATEX Directive memiliki logo, seperti ditunjukkan pada gambar di bawah, yang harus
ditunjukkan pada semua produk guna mengetahui bahwa produk tersebut dapat digunakan di
lingkungan berbahaya.
Ex Protection Compliance
Selain itu, logo CE, seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ditandai bahwa perangkat
yang dimaksud telah memenuhi persyaratan keselamatan dan lingkungan sesuai dengan
European Directives.
Directives Compliance
Melalui pengenalan terhadap ATEX Directive, pengelola pabrik/suplier (atau importir, jika
pabriknya berada di luar area Uni Eropa) harus memastikan bahwa produk mereka memenuhi
persyaratan kesehatan dan keselamatan yang penting serta melaksankan prosedur Pemenuhan
Kewajiban yang meamadai. Biasanya hali ini mencakup pengujian dan sertifikasi perangkat
oleh pihak ketiga badan sertifikasi, yang dikenal sebagai Notified Body (badan
pemberitahuan).
Pabrik / suplier dapat mensertifikasikan perangkat mereka sendiri bila perangkat itu hendak
digunakan di area-area dengan potensi ledakan bertingkat rendah. Setelah disertifikasi,
perangkat yang ditandai dengan logo Ex harus dididentifikasi dengan benar.
Sertifikasi memastikan bahwa perangkat atau sistem perlindungan berada dalam kondisi baik
untuk melakukan fungsinya dan bahwa informasi yang cukup telah diikutsertakan agar
memastikan perangkat/sistem perlindungan digunakan dengan aman.
Aparatus yang didesain untuk perlindungan terhadap ledakan harus memiliki fungsi
keselamatan spesifik untuk mencegah terpicunya gas atau uap di sekelilingnya pada saat
kondisi normal operasional.
Perangkat seperti itu disebut sebagai Ex Protected menurut standar dan sertifikasi yang diakui
oleh badan penguji / Test Authority.
Istilah perlindungan terhadap ledakan tidak berarti bahwa aparatus yang digunakan
terlindungi dari ledakan eksternal, tapi perangkat tersebut tidak akan menciptakan atau
menghantarkan sumber pemicu internal maupun eksternal melalui percikan atau permukaan
panas.
Rentang konsep Ex protection digunakan untuk aplikasi area berbahaya yang spesifik.
Masing-masing konsep telah terbukti dapat diandalkan dan aman dan jika telah dipilih
dengan baik dan diinstal serta dipelihara agar tetap berfungsi selama berada dalam kondisi
normal.
Dari tabel di atas, zona gas diikutsertakan dan tidak semua tipe perlindungan cocok untuk
semua zona. Perhatikan baik-baik perangkat yang hendak dipilih untuk memastikan
kegunaannya sesuai dengan zona tempatnya beroperasi.
Selain ditujukan untuk beroperasi di dalam lingkungan yang berpotensi ledakan, enclosure
perangkat juga harus ditujukan untuk melindungi perangkat dari penyerapan zat solid
dan/atau cairan yang mungkin ada di lingkungan sekitarnya.
Sebagai contoh, bila bagian dari perangkat akan berada pada cuaca buruk, maka design
enclosure harus memastikan air hujan tidak bisa masuk ke dalam perangkat, yang dapat
menyebabkan rusaknya peralatan yang kemudian membahayakan personil dan properti.
Sistem coding yang diberikan oleh EN 60529, digunakan untuk mengidentifikasi tingkat
perlindungan yang diberikann oleh design enclosure tertentu. Sistem ini disebut coding
Ingress Protection (IP) atau Perlindungan terhadap Penyerapan. Sistem ini adalah sistem
klasifikasi internasional untuk melindungi efektivitas enclosure perangkat listrik terhadap
gangguan oleh benda-benda asing (seperti alat-alat, debu, jari) dan kelembaban.
Sistem klasifikasi ini menggunakan huruf "IP" yang diikuti dengan dua atau tiga digit.
catatan : "x" digunakan untuk salah satu digit apabila hanya ada satu kelas perlindungan.
Seperti IPx4, berarti hanya mengutamakan penetrasi kelembaban saja.
Digit pertama dari kode IP, pada tabel di bawah mengidentifikasikan tahap/tingkatan di mana
seseorang terlindungi dari kontak dengan bagian bergerak (selain tongkat rotasi, dll) serta
tingkatan di mana perangkat tersebut terlindungi dari benda asing yang menusuk masuk ke
dalam enclosure.
Digit ke dua, tabel di bawah, menunjukkan tingkat perlindungan terhadap peralatan di dalam
enclosure, dari penetrasi berbahaya oleh berbagai bentuk uap.
IP Code Second Digit Protection Level
Dari sistem penandaan di atas, bisa dilihat bahwa peralatan yang memiliki enclosure dengan
klasifikasi "IP44", akan dilindungi dari penetrasi partikel yang lebih besar dari 1mm dan
memiliki perlindungan terhadap siraman air.
Sertifikasi Perangkat
Perangkat yang telah disertifikasi berarti telah diperiksa oleh Badan Pengujian yang diakui
dan dinyatakan memenuhi syarat Spesifikasi Standar untuk teknik Ex Protection.
Perangkat yang telah disertifikasi akan memberikan informasi dan tanda legalisasi yang
cukup pada plat data untuk memberikan informasi kepada pengguna mengenai kesesuaian
perangkat untuk aplikasi tertentu dan meyakinkan pengguna akann fungsi dan integritas dari
perangkat.
Untuk memberikan sertifikasi kepada perangkat terhadap validitas dan daya tahan yang
diperlukan guna meyakinkan pihak industri bahwa perangkat tersebut cocok untuk digunakan
di lingkungan kerja tertentu, badan pengujian harus diakui sebagai badan yang kompeten
dalam menguji perangkat tersebut. Badan pengujian ini dikenal sebagai Notified Bodies.
Notified Bodies adalah lembaga independen yang tidak terkait dengan pihak pembuat
perangkat dan memiliki kompetensi teknis serta struktur administratif yang dibutuhkan untuk
mempertimbangkan konformitas produk dan menyelaraskan standar serta spesifikasi. Mereka
disetujui dan dipilih oleh Pemerintahan Nasional yang bertanggung jawab untuk
memberitahu Komis Eropa terhadap penunjukan tersebut.
C. CENELEC
Cenelec, Komite Standarisasi Elektroteknis Eropa, dibentuk pada tahun 1973 sebagai
organisasi nirlaba yang terdiri dari Komite Elektroteknis Nasional dengan anggota 30 negara
anggota Uni Eropa. Misinya adalah untuk mempersiapkan standar elektroteknis sukarela
yang membantu perkembangan Single European Market atau Area Tunggal Ekonomi Eropa
untuk barang-barang dan pelayanan elektronik dengan cara menyingkirkan penghalang
perdaganan (trade barrier), menciptakan market baru, dan memperkecil biaya keanggotaan.
IEC dibentuk pada tahun 1906 dan mewakili 40 negara, termasuk Amerika Serikat. Tujuan
dari IEC Ex Scheme adalah untuk menetapkan standar pada berbagai produk listrik yang
dapat mendorong spesifikasi dan kesamaan internasional dalam sektor perdagangan.
Publikasi dari IEC memiliki status rekomendasi yang berperan dalam pembentukan standar
Nasional dan Regional.
IEC juga telah menghasilkan prosedur yang dikenal dengan IEC Ex Scheme, yang ditujukan
untuk menjadi prosedur tes dan sertifikasi yang diakui secara global untuk perangkat Ex.
Deklarasi Kesesuaian adalah suatu pernyataan oleh pihak manufaktur, bahwa sebuah bagian
dari perangkat listrik telah dibentuk dari bagian-bagian yang tersertifikasi dan dikonstruksi
serta diuji sesuai dengan standar yang diakui.
Deklarasi ini berikut label perangkat, dapat menggunakan akhiran "X", untuk
mengindikasikan bahwa ada kondisi khusus untuk penggunaannya.
Euronorm
Euronorm adalah standar Cenelec yang bisa diaplikasikan pada aparatus yang digunakan di
lokasi berbahaya.
Tanda CE : Tanda ini digunakan pihak manufaktur untuk mengindikasikan bahwa perangkat
telah memenuhi semua persyaratan ATEX Directive 98/9/EC dan telah dievaluasi sesuai
prosedur yang ada.
Logo CE wajib ditunukkan pada perangkat dan harus ditempelkan di atas aparatus sebelum
dipasarkan atau digunakan. Nomor identifikasi dari lembaga yang memberikan persetujuan
sertifikasi juga wajib dicantumkan bersama logo CE.
Penandaan Tambahan
Spesifik
Hal ini mencakup simbol EX Protection Compliance yang diikuti oleh Kelompok dan
Kategori dari perangkat. Untuk perangkat kelompok II, harus ditambahkan huruf "G".
Contohnya seperti yang ditunjukkan gambar di bawah ini.
Equipment Marking
Gambar di atas terkait dengan permukaan perangkat, Kelompok II, Kategori 1 (Cat1) - Untuk
digunakan dalam lingkungan beresiko, yang terdapat gas/kabut/uap disekililingnya.
Semua perangkat harus ditandai dengan nama dan alamat pihak pembuat, serial atau tipe,
nomor serial (jika ada) dan tahun pembuatan.
Tambahan
Hal berikut wajib diikutsertakan guna menghindari kesalahpahaman yang disebabkan oleh
kebutuhan tingkat keselamatan terkait dengan perangkat yang hendak digunakan di
lingkungan berpotensi kebakaran.
Hal tersebut mencakup:
- Simbol Ex untuk mengindikasikan bahwa perangkat telah memenuhi satu atau lebih standar
yang relevan.
- Simbol untuk masing-masing tipe perlindungan yang digunakan dengan perangkat, seperti
"d" untuk enclosure anti api dan "e" untuk peningkatan keselamatan, dll.
- Kelompok Gas IIA, IIB, dan IIC.
- Simbol "T" yang menandakan kelas temperatur dari perangkat.
Ex d Symbol
Gambar di atas menunjukkan simbol yang megilustrasikan teknik perlindungan Enclosure
Anti api, Ex d. Tipe perlindungan ini cocok untuk zona gas 1 dan 2.
Jadi bisa diartikan bahwa enclosure anti api Ex d merupakan tipe perlindungan, di mana
bagian-bagian yang dapat memicu lingkungan gas yang mudah terbakar dilindungi di dalam
enclosure yang sanggup menahan tekanan yang terbentuk saat terjadi ledakan internal.
Enclosure tersebut juga mencegah ledakann menyebar ke lingkungan sekitar.
Enclosure anti api ditujukan untuk perangkat yang dapat memproduksi percikan, kilat atau
permukaan panas yang bisa terjadi pada saat operasi normal. Gas yang berada di sekitar
enclosure tersebut dapat masuk ke dalam enclosure dan ledakan di dalam enclosure dapat
terjadi selama perangkat masih beroperasi. Karena itu enclosure harus cukup kuat untuk
menahan tekanan dari dalam yang ada tanpa merusak atau menganggu fungsi perangkat.
Fitur design pada enclosure anti-api seperti yang ditunjukkan pada gambar di atas mencakup
:
- Konstruksi yang kuat secara mekanik sehingga dapat menahan kekuatan ledakan dari dalam
sesuai dengan persyaratan EN (IEC) 60079-1.
- Panjang, gap, dan bentuk flame path yang sesuai dengan kelompok gas yang ada.
- Alur masuk kabel dengan panjang dan konstruksi yang memadai untuk mencegah picuan
internal.
- Pengendalian suhu permukaan.
- Klasifikasi suhu yang tidak melebihi klasifikasi T pada komponen yang diinstalasi di dalam
enclosure.
- Semua komponen internal harus dipasang setidaknya 12mm dari dinding enclosure.
- Pengaturan khusus untuk penutup / lid.
Enclosure anti-api disediakan secara menyeluruh oleh pihak manufaktur, dengan semua
komponen internal yang diperlukan. Rangkaian yang ini wajib disertifikasi oleh Badan
Pengujian yang diakui. Modifikasi yang dilakukan terhadap Unit Tersertifikasi (termasuk
komponen internalnya) akan membatalkan evektifitas sertifikasi.
Penumpukan Tekanan
Menempatkan campuran gas yang mudah terbakar dalam ruang yang sempit sebelum terpicu
dapat meningkatkan tekanan ledakan lebih besar dari pada jika campuran tersebut terpicu di
dalam ruangan dengan tekanan normal. Hal ini dikenal sebagai Penumpukan Tekanan dan
dapat terjadi akibat pembagian / penyekatan pada interior enclosure anti-api yang akan
menghambat terbentuknya ledakan normal yang terproteksi.
Penumpukan tekanan dapat terjadi jika sebuah "pembatas/sekat" dimasukkan ke dalam
enclosure anti-api, seperti ditunjukkan pada gambar di bawah.
Pressure Filling
Ledakan pada satu bagian mengkompres campuran rentan api di bagian lainnya dan
mengakibatkan ledakan sekunder yang mungkin tiga kali lebih besar dari yang pertama. Hal
ini bisa mengakibatkan pecahnya enclosure. Untuk alasan tersebut, bagian untuk penukaran
udara di dalam bagian enclosure yang anti-api, wajib memiliki minimal luasan 25% dari total
area tersebut yang bersentuhan dalam enclosure anti-api.
Design enclosure anti-api harus memperhitungkan gap di dalam enclosure yang ada, baik itu
dari konstruksi ataupun operasinya.
Flame path atau jalur api adalah gap kecil di dalam enclosure anti-api yang diperuntukkan
agar panas bisa mengalir.
Seharusnya memang tidak boleh ada gap yang dibuat di dalam enclosure anti-api. Walau
demikian, flamepath harus dibuat sedemikian rupa, dengan panjang minimum atau lebar
maksimum, agar gas panas dapat didinginkan saat mengalir melalui jalur ini. Hal ini
dilakukan agar gas panas tersebut tidak memicu ledakan dari lingkungan yang ada di
sekitarnya. Dimesi gap ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
Dimensi flame path yang diijinkan bergantung pada beberapa faktor, termasuk di antaranya :
- Kelompok gas.
- Volume internal dari enclosure.
- Tipe sambungan (joints).
Ilustrasi tiga tipe joint di atas ditunjukkan pada gambar di bawah ini :
Flameproof Joint Types
a) Flanged joints tidak diijinkan untuk digunakan dengan enclosure Kelompok IIC dalam
atmosfer yang mengandung zat Acetylene. Namun sambungan ini dapat digunakan dalam
atmosfer yang mengandung gas lain dalam Kelompok IIC di mana volume internal enclosure
tidak lebih dari 500cm2.
b) Screwed joints biasanya digunakan untuk enclosure dalam atmosfer yang mengandung gas
Kelompok IIC. Jumlah kabel yang diperbolehkan untuk berada dalam screwed joint anti-api
adalah 5.
c) Flanged dan Spigot joints diperbolehkan untuk enclosure dalam atmosfer yang
mengandung kelompok Gas IIA dan IIB.
Saat enclosure anti-api dipasang di dalam area berbahaya, dan ada kemungkinan terjadinya
peresapan air atau cairan lain pada area tersebut, adalah penting untuk menggunakan
enclosure dengan penyegelan seperti paking "O" Ring. Contoh dari penyegelan seperti ini
ditunjukkan pada gambar di bawah.
Komponen penyegelan harus sudah terpasang dari pabrik dan disertakan dalam dokumentasi
sertifikasi untuk enclosure, agar joint anti-api dapat dipelihara mengikuti panjang dan lebar
gap yang diperlukan.
Pemasangan segel oleh pengguna tanpa seijin manufaktur SAMA SEKALI TIDAK BOLEH
DILAKUKAN; dan jika perlu ada penggantian paking, WAJIB mengikuti spesifikasi dari
pihak manufaktur.
Saat memosisikan aparatus anti api (Ex d) yang memiliki flanged joints, harus berhati-hati
agar efesiensi jalur api (flame path) tidak terganggu oleh dekatnya jarak dengan permukaan
lain seperti dinding, pipa, baja, atau perangkat lainnya. Hal ini dikarenakan gas panas harus
bisa mengalir bebas ke udara.
Jarak minimum dispesifikasikan untuk pengelompokan gas dalam "Kode Praktik". Hal ini
diilustrasikan pada gambar di bawah.
Design memasukkan kabel ke dalam enclosure anti-api harus dibuat sedemikian rupa agar
gas panas tidak dapat memicu lingkungan sekitarnya, baik lewat gulungan kabel atau kabel
itu sendiri, setelah terjadi ledakan internal.
Gulungan kabel (yang masuk melalui Cable Gland) wajib mengikuti persyaratan untuk
screwed joints. Contoh; memiliki minimum 5 (biasanya 6) kabel kecil yang saling
bersambungan.
Symbol Ex e
Metode perlindungan ini berdasar pada desain dan konstruksi apparatus, untuk memastikan
bahwa perangkat tidak mengandung komponen arcing atau percikan atau permukaan panas
yang dapat memicu gas yang mudah terbakar.
Increased Safety Enclosure Ex e
Peningkatan keselamatan dapat dicapai dengan mengurangi nilai arus dan menambah nilai
insulasi, serta jarak creepage dan ruang, di atas nilai yang dibutuhkan dalam kondisi operasi
normal. (Jarak creepage adalah jarak terpendek antara dua konduktor, yang diukur pada
permukaan insulasi). Voltase maksimum untuk perlindungan tipe ini adalah 11kV (d.c, atau
a.c, rms). Peningkatan keselamatan (Ex e) memberikan perlindungan tingkat tinggi yang
sesuai dengan ATEX 95.
Fitur desain pada perlindungan Ex e adalah :
- Perlindungan terhadap serapan solid dan cairan sampai minimal IP54 jika komponen
tersebut berarus listrik (live) tanpa perlindungan (insulasi) apapun di sekitarnya. IP44 bila
terdapat insulasi (perlindungan).
- Terminal dan konduktor dipilih sesuai dengan spesifikasi pihak manufaktur.
- Batas temperatur permukaan wajib disesuaikan dengan spesifikasi persyaratan.
- Desain terminal sesuai dengan tipe yang ditentukan oleh pihak manufaktur.
- Jarak creepage antar komponen konduktor yang terbuka harus diukur di permukaan
insulasi.
- Perlindungan enclosure terhadap benturan mekanik antara 4 sampai 7 joules.
- Jarak ruang antar komponen yang berarus listrik tidak boleh kurang dari nilai yang
dinyatakan untuk voltase nya. (Jarak ruang/clearance adalah jarak terpendek antara dua
komponen berarus listrik yang diukur melalui udara).
- Material insulasi listrik harus memiliki stabilitas thermal pada temperature yang melebihi
temperatur maksimum pada operasi normal.
Perlindungan peningkatan keselamatan menawarkan pengurangan pada bobot, berbagai
macam bentuk komponen tambahan, kemudian instalasi dan pemeliharaan.
Aplikasinya termasuk kotak sambungan (joint box), penerangan (luminaires) dan mesin
motor.
Insulasi
Adalah penting agar material insulasi yang digunakan untuk terminal Ex e memiliki stabilitas
thermal dan ketahanan tinggi terhadap tracking.
Material umum yang digunakan termasuk plastik thermoset seperti Melamine, Polyamide dan
keramik untuk kondisi khusus.
Untuk menetapkan kualitas dan kesesuaian material insulasi, sebuah tes yang dikenal sebagai
tes Comparative Tracking Index (CTI) dapat dilakukan. Tes ini memberi material insulasi
nilai numerik yang mengindikasikan voltase maksimum di mana material dapat bertahan
tanpa tracking saat bersinggungan dengan sejumlah tetes (biasanya 50) elektrolit (biasanya
ammonia chloride solution dalam air endapan).
Begitu CTI untuk material insulasi telah ditetapkan, maka jarak minimun creepage dan
clearance / jarak ruang dapat ditentukan untuk tegangan operasional tertentu. Jarak ini
diilustrasikan pada gambar di bawah ini.
Fungsi utama dari sebuah terminal adalah untuk menyediakan hubungan listrik dan mekanik
yang efektif dari konduktor ke komponen yang memiliki arus listrik. Persyaratan khusu yang
diperlukan oleh terminal Ex e adalah agar tekanan dipertahankan dan konduktor harus
terkunci agar tidak terpisah dari terminal yang dapat disebabkan oleh getaran.
Pada gambar di bawah ini diilustrasikan satu bentuk desain terminal sistem clamp yoke di
mana konduktor ditempatkan secara baik di dalam tembaga, dengan steel yoke yang
diperkeras pada clamping unit.
Kunci Terminal
Dari gambar di atas terdapat kekuatan kontak yang tinggi hanya akan efektif jika terjadi
secara permanen pada konduktor. Saat clamping screw dieratkan, upper thread tongue
terbuka sedikit, seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah dan timbul penguncian. Hal
ini membuat tekanan kontak tetap konstan selama masa penggunaannya dan tidak perlu
dilakukan pemeliharaan secara rutin.
courtesy to Weidmuller
Terminasi ini telah menjadi subjek pengujian getaran pada tingkat 20x percepatan gravitasi
selama 168 jam. Mengikuti prosedur ekstrem ini, tenaga cabutan konduktor masih 6 kali
minimum nilai tes.
Ex e Terminal Block menunjukkan penyekat terminal yang mengikuti persyaratan Ex e
Komponen Terminal Block :
1. Mounting Rail.
2. Approved Terminals.
3. End Plate.
4. End Bracket.
5. Distance Sleeve.
6. Partition.
7. Copper Cross Connection.
8. Zinc plated Screw.
9. Copper Cross Collection.
10. Copper Cross Connection.
Ex i Symbol
Keselamatan Intrinsik merupakan tipe perlindungan yang didasarkan pada pembatasan energi
listrik di dalam aparatus serta pada koneksi rangkaian listrik yang terbuka kepada lingkungan
yang berpotensi menjadi pemicu kebakaran, sampai pada tingkatan di bawah lingkungan
pemicu baik itu lewat efek percikan ataupun hawa panas.
Sirkuit yang aman secara intrinsik adalah sebuah sirkuit di mana efek percikan atau suhu
berlebihan tidak dapat memicu lingkungan dengan gas yang mudah terbakar.
Perangkat yang aman secara intrinsik adalah perangkat di mana semua sirkuitnya aman
secara intrinsik.
Keselamatan intrinsik ditujukan untuk perangkat di mana tingkat energi yang bersirkulasi
atau tersimpan di dalam sirkuit tidak cukup untuk memicu ledakan pada lingkungan di
sekitarnya, bahkan pada saat terjadi kegagalan.
Ketika menggunakan metode perlindungan ini, penting untuk memastikan bahwa tidak saja
perangkat terbuka dalam lingkungan yang rentan terhadap ledakan, tapi juga perangkat listrik
lainnya yang terhubung ke perangkat tersebut, telah didesain dengan sistem proteksi yang
memadai.
Aparatus listrik yang aman secara intrinsik merupakan aparatus di mana semua sirkuitnya
aman secara intrinsik.
Aparatus yang aman secara intrinsik dapat dibagi menjadi 3 kelompok "ia", "ib", dan "ic".
Ex ia : Aparatus kategori ini harus tidak dapat menjadi pemicu ledakan selama operasional
normal ketika terjadi dua gangguan. Karena itu perlindungan ini merupakan yang paling
tinggi dan dapat digunakan pada zona gas 0, 1, dan 2.
Ex ib : Aparatus dalam kategori ini harus tidak dapat menjadi pemicu ledakan selama
operasional normal ketika terjadi satu gangguan. Karena itu perlindungan ini dapat digunakan
pada zona gas 1 dan 2 saja.
Ex ie : Aparatus dalam kategori ini pada operasional normal dinilai dengan faktor
keselamatan 1 dan biasanya digunakan falam area yang tidak begitu berbahaya. Karena itu
perlindungan ini digunakan untuk zona gas 2 saja.
Keselamatan intrinsik menawarkan tingkat keselamatan yang dapat diterima dalam semua
lokasi berbahaya. Tipe perlindungan ini memang lebih aman dan tidak condong
menyebabkan kesalahan seperti pada metode-metode lainnya. Bila dikombinasikan dengan
penggunaan fleksibel aparatus dan kemampuannya untuk bekerja dalam kondisi beraliran
listrik maka hal ini adalah pilihan yang tepat untuk sistem instrumentasi di area-area
berbahaya. Sebagai contoh, ini adalah satu-satunya teknik yang dapat segera diaplikasikan
pada lokasi-lokasi dalam zona 0. Perkenalan konsep "ic" melengkapi gambaran IS.
Teknik perlindungan IS tidak hanya pada aparatus yang terbuka pada lingkungan yang mudah
terbakar, namun juga pada semua perangkat listrik yang terkait dan terhubung. Sistem
perlindungan pada perangkat tersebut harus didesain dan dikonstruksi dengan baik.
Aparatus sederhana : Aparatus dan komponen sederhana dapat digunakan dalam sistem
keselamatan intrinsik tanpa sertifikasi, asalkan dalam kondisi terganggu tidak mengalirkan
lebih dari :
a. 12V
b. 0.1 A
c. 20 J
d. 25mW
Meski sebuah perangkat dianggap sebagai aparatus sederhana, perangkat itu tetap harus
disambungkan melaui intrinsic safety barrier. Contoh dari aparatus sederhana adalah :
- Limit Switch, temperatur, pengapungan aliran, dan tekanan.
- Push Button.
- Thermocouples.
- Detektor Hambatan/Suhu (RTD).
- Dioda Pencahayaan (LED).
Perangkat listrik terkait : Perangkat listrik di mana tidak semuanya aman secara intrinsik
namun terdapat sirkuit yang dapat mempengaruhi keamanan dari sirkuit yang memiliki
sistem keamanan intrinsic yang terhubung.
Sifat dasar perangkat listrik terkait termasuk :
- Terdapat setidaknya satu sirkuit aman secara intrinsik.
- Aktuator dan sensor yang terhubung dengan sirkuit ini mungkin terletak di area berbahaya.
Namun perangkat listrik terkait tidak boleh berada dalam area yang mudah terbakar tanpa
perlindungan lebih jauh.
Perangkat yang aman secara intrinsik dapat diperuntukkan khusus dengan : Ex ib IIC.
Perangkat listrik terkait dapat diperuntukkan khusus dengan : [Ex ib] IIC.
note : untuk perangkat listrik terkait tipe perlindungan nya ditunjukkan dalam kurung.
Enclosure Terminal
Standar terminal dan enclosure industri dapat digunakan dengan leluasa, namun persyaratan
minimum untuk terminal adalah agar mereka tahan terhadap tegangan 250V rms dan
mempertahankan jarak ruang dan creepage dengan batas minimum 6mm antara dua tiang
yang berseberangan. Selain itu juga harus ada jarak ruang dan creepage minimum antara
sirkuit IS dan non-IS dengan batas minimum 50mm.
Ingress Protection minimum yang dispesifikasikan untuk enclosure yang aman secara
intrinsik adalah IP20, namun untuk lingkungan outdoor yang terkadang tak menentu
direkomendasikan untuk menggunakan IP66.
Dalam sistem IS, tingkat keamanan masing-masing komponen aparatus bergantung pada
integritas semua perangkat dalam sistem.
Gambar di bawah ini menunjukkan IS dengan perangkat di zona gas 0 dan 1 yang disuplai
dari sumber yang berada di area aman.
Typical IS System
TT = Temprature Transmitter
RTD = Resistance / Temperature Detector
Terlihat pada gambar di atas interface dibutuhkan antara perangkat di area tidak berbahaya
yang aman dan di area yang berbahaya, termasuk yang berada dalam zona gas 0 dan 1.
Keselamatan sirkuit dan aparatus di dalam area berbahaya bergantung pada jumlah energy
yang disuplai oleh interface dan agar efektif, system IS membatasi energy ini sampai pada
level di mana tidak akan terjadi picuan yang diakibatkan oleh efek percikan atau suhu panas.
Ketika komponen apparatus yang aman secara intrinsic saling terhubung, maka keselamatan
system lah yang harus ditetapkan. Walau demikian, ada juga beberapa contoh apparatus yang
berdiri sendiri, seperti radio mobile dan detector gas portable, di mana pendekatan system
tidaklah relevan.
Kabel x dan y pasti memiliki inductance dan capacitance, dan kapasitas penyimpanan
energy dapat mempengaruhi keselamatan system. Karena itu desain system harus
menempatkan batasan pada setiap leve dari masing-masing parameter. Walau demikian,
jarang sekali ada pembatasan yang ketat pada kabel yang tersedia. Pilihan ini ditentukan oleh
keperluan operasional dari system yang dapat diandalkan.
Jika ditemukan system dengan keamanan intrinsic yang digabungkan di dalam kabel multi-
core, maka terdapat persyaratan khusus yang harus dipertimbangkan di luar dari efek
gangguan kabel.
Tipe Interface
Pada gambar di atas, sekring F akan terbuka bila arus gangguan yang berlebihan mengalir
ke dalam pembataas dan resistor R dan membatasi arus yang mengalir ke dalam system IS.
Tegangan dibatasi (clamp) oleh diode Zener.
Note : lebih dari satu diode Zener terhubung di dalam pembatas IS sebagai sitem cadangan
bila salah satunya tidak berfungsi.
Sistem earth harus disambungkan ke terminal earth utama dengan integritas tinggi hingga
tenaga dari system earth kurang dari 1 ohm.
Isolasi Galvanik dapat dicapai baik dengan menggunakan transformer atau optical isolator.
Gambar di bawah menunjukkan pemasangan pasokan listrik dengan menggunakan
transformer dan pemasangan signal pengkondisi dengan menggunakan opto-isolator.
Galvanic Isolation Interface
Ex p Symbol
Ada 3 level perlindungan perangkat bertekanan, yaitu Ex px, Ex py, dan Ex pz.
Ex px
Pressurisasi yang mengurangi Equipment Protection Level (EPL) atau tingkat perlindungan
perangkat dalam enclosure dari Gb (lihat table bagian Equipment Protection Level) ke area
yang tidak berbahaya.
Ex py
Pressurisasi yang mengurangi Equipment Protection Level (EPL) atau tingkat perlindungan
perangkat dalam enclosure dari Gb ke Gc.
Ex pz
Pressurisasi yang mengurangi Equipment Protection Level (EPL) atau tingkat perlindungan
perangkat dalam enclosure dari Gc ke area yang tidak berbahaya.
Perlindungan Ex px
Perangkat yang dilindungi dengan metode ini mencegah peresapan gas pada lingkungan yang
berpotensi ledakan ke dalam enclosure dengan memelihara tekanan internal pada 0.5mBar.
Enclosure ini biasanya dibersihkan dengan udara atau gas inert sebelum sirkuitnya
dinyalakan kembali.
Bila presurisasi gagal, maka alarm akan beroperasi dan sirkuit akan terputus secara otomatis
dari pasokan listrik.
Karena penetrasi gas dari lingkungan yang berpotensi ledakan telah dicegah dengan
enclosure bertekanan, komponen dengan permukaan panas, ataupun yang bisa menghasilkan
percikan listrik/api dalam kondisi operasional normal, diperbolehkan di dalam enclosure.
Sebelum menyalakan komponen di dalam enclosure, maka gas yang berpotensi ledakan
tersebut harus dikeluarkan hingga 25% dari Batas Rendah Ledakan (LEL).
Tipe Tekanan
Tiga tipe penekanan (presurisasi) dapat digunakan dengan tipe perlindungan ini :
- Penekanan statis.
- Penekanan dengan aliran gas pelindung yang mengalir terus menerus.
- Penekanan dengan kompensasi kebocoran.
Penekanan Statis
Hal ini melibatkan pengisian apparatus dengan gas pelindung pada area yang tidak berbahaya
dan pemeliharaan tekanan ini hanya dilakukan dengan menyegel (seal) enclosure. Saat
tekanan internal turun di bawah level yang telah ditentukan, alarm akan dibunyikan dan
perangkat dimatikan. Perangkat hanya bisa diisi pada area yang tidak berbahaya.
Jumlah minimum pergantian udara sebelum proses presurisasi dimulai adalah 5. Gambar di
bawah ini menunjukkan pengaturan ducting dan fan yang terhubung pada enclosure untuk
memberikan aliran udara atau gas inert secara terus-menerus guna memberikan perlindungan
bertekanan Ex p.
Output Ducting meliputi beberapa penahan percikan dan api, jika diperlukan.
Enclosure dan ducting harus memiliki perlindungan terhadap penyerapan minimum IP40.
Pressurised Enclosure with Continous Gas Flow
Udara bertekanan harus ditarik dari area bebas dan jangan pernah ditarik dari zona gas 0 atau
1. Jika udara dari perangkat yang dibersihkan tidak dapat dilepaskan ke dalam area aman,
maka penahan percikan dan api harus dimasukkan ke dalam lubang outlet udara.
Ruang Kendali bertekanan dapat digunakan untuk melindungi sejumlah perangkat listrik,
yang biasanya tidak mudah dilindungi dengan cara lain, Ruang Kendali ini dapat berlokasi di
dalam area berbahaya dan karena itu udara bersih harus dipasok terus menerus baik untuk
perangkat terkait maupun personil yang bekerja guna mengecek kendali yang dilakukan.
C. Perlindungan Non-Incendive : Ex n
Ex n Symbol
Apparatus Anti-Spark Ex nA :
Resiko percikan api/listrik atau panasnya permukaan diminimalkan dengan cara melakukan
konstruksi yang memadai dari apparatus. Terminal sekring dianggap sebagai anti-percik jika
tidak dibuka saat beban dalam kondisi penuh. Sekring harus berupa tipe non-rewirable.
Ketika ditanam ke dalam enclosure dan dibangun untuk tipe perlindungan Eex nA II, pihak
manufaktur harus memastikan bahwa temperature permukaan internal dan eksternal berada
dalam klasifikasi T.
Tipe perlindungan ini dapat diaplikasikan pada enclosure yang memiliki kontak percikan,
dengan tenaga terbatas sehingga rata-rata temperature udara di dalam enclosure tidak
melebihi suhu ambien eksternal dengan selisih di atas 100C. Saat diaplikasikan pada
enclosure tanpa ada kontak percikan, satu-satunya batasan adalah temperature lingkungan
luar.
D. Rendaman Minyak Ex o
Ex o Symbol
Efek dari teknik ini adalah untuk menghilangkan semua percikan dan membatasi naiknya
suhu pada bgian-bagian perangkat.
Selalu diperhatikan untuk memastikan bahwa level minyak di dalam perangkat selalu dijaga,
karena berkurangnya minyak dapat mengkibatkan bagian-bagian perangkat listrik terekpos
dan membuat metode perlindungan ini menjadi tidak efektif. Tingkat minyak harus ditandai
dengan jelas pada interior tangka untuk tujuan pengisian. Indikator tingkat minyak harus
menunjukkan level tertinggi dan terendah yang diperbolehkan dengan jelas dan mudah
terbaca saat perangkat dioperasikan. Indikator kaca pengamatan wajib terpasang pada
perangkat guna memudahkan proses monitoring dari level minyak.
F. Perlindungan Pengapsulan Ex m
Ex m Symbol
Pertimbangan Umum
Instalasi perangkat listrik Ex Protected bergantung pada tidak hanya praktik instalasi yang
baik seperti earthing, bonding, perlindungan sirkuit pendek, perlindungan gangguan bumi
dan penggunaan apparatus dengan rating yang benar, tapi juga kepatuhan terhadap kondisi
spesifik yang disebutkan dalam sertifikasi, serta kepatuhan terhadap kode praktik dan regulasi
rangkaian (wiring) yang relevan. Hal ini termasuk ATEX Directives dan Regulasi DSEAR
2002 (Substansi Berbahaya dan Atmosfir Ledakan).
Perencanaan yang detail harus digambarkan dan catatan-catatan dipelihara untuk
menunjukkan sejauh mana batasan zona dan area berbahaya di mana perangkat tersebut
dipasang. Selain itu juga perlu dicatatat, tipe perlindungan Ex yang digunakan untuk berbagai
perangkat di berbagai area. Sebelum perangkat listrik Ex dipasang di area yang mudah
meledak, hal-hal berikut harus dipertimbangkan :
- Apakah perangkat dibangun dan disertifikasi mengikuti standar yang sesuai untuk
penggunaanya ?
- Apakah tipe perlindungan Ex pada perangkat cocok untuk klasifikasi zona gas yang ada ?
- Apakah pengelompokan gas perangkat cocok untuk property gas/uap yang mungkin di
sekitarnya ?
- Apakah klasifikasi temperature perangkat cocok untuk suhu pemicu gas/uap yang mungkin
di sekitarnya ?
- Apakah rating IP untuk perangkat cocok bagi lingkungan tempatnya beroperasi ?
- Apakah persyaratan pemeliharaan jangka panjang dapat dipertahankan ?
- Apakah rating perangkat sesuai dengan desain arus dan tegangan ?
- Apakah perangkat tersebut cocok untuk tujuan penggunaannya ?
- Dapatkah integritas perangkat untuk jangka panjang dipastikan ?
Mungkin ada pertimbangan-pertimbangan lain yang harus diambil saat memilih perangkat
untuk aplikasi tertentu atau area berbahaya tertentu dan semua pertimbangan itu wajib
dijadikan patokan sebelum dilakukan proses instalasi.
Sertifikasi dokumen untuk item perangkat listrik biasanya menjelaskan mengenai kondisi
keselamatan spesifik yang harus diperhatikan selama proses instalasi dilakukan, misalnya
Certificate of Conformity (sertifikat kesesuaian) untuk terminal enclosure Ex e akan
mereferensikan Component Certificates (sertifikasi komponen) untuk terminal dan
enclosure nya. Selain itu, kode praktik dan regulasi rangkaian (wiring) yang sesuai juga harus
diperhatikan.
Persyaratan instalasi umum untuk kotak terminal yang sesuai dengan perlindungan Ex e di
antaranya :
- Terminal Component Certified Ex e harus digunakan.
- Jarak rangkak (creepage) dan ruang (clearance) harus diperhatikan dan dipertahankan.
- Ukuran konduktor tidak boleh lebih besar dari terminal.
- Hanya satu konduktor yang diperbolehkan untuk setiap terminal.
- Insulasi konduktor dapat dilakukan sampai dengan jarak 1 mm dari clamp terminal.
- Jika hubungan-silang (cross connection) berseberangan digunakan, jarak rangkak
(creepage) harus dijaga dengan memasang partisi yang sesuai seperti yang ditunjukkan pada
gambar di bawah.
- Clamp terminal baik yang digunakan maupun tidak digunakan harus dikencangkan dengan
aman.
- Pengelompokan konduktor harus dihindari untuk mencegah terbentuknya hot spot.
- Semua inti kabel yang tidak berguna di dalam area berbahaya harus dimatikan dan
diperpendek arusnya, serta dilakukan proses earthing di area yang aman.
- Alat untuk memasukkan kabel wajib menjaga Perlindungan Serapan (IP)/Ingress Protection
yang telah dispesifikasi untuk enclosure dan dapat menahan tes benturan seberat 7 Joule.
- Pemasukan conduit harus memiliki Alat Penghenti / Stopping Device yang dipasang pada
titik masuk enclosure.
- Persyaratan earthing harus sesuai dan memadai.
- Konduktor bonding eksternal harus memiliki area cross section minimum 4mm2 (jika
perlindungan terhadap kerusakan mekanis disediakan).
- Semua titik pemasukan yang tidak digunakan wajib dikosongkan.
A. Cable Glands
Cable glands, yang digunakan untuk menghubungkan perangkat Ex, harus memenuhi
persyaratan tertentu guna mempertahankan status perlindungan, yaitu sebagai berikut :
- Gland ini harus memiliki tenaga mekanik yang cukup (benturan 7 Joule). Hal ini bisa
dicapai dengan menggunakan metal glands, namun mungkin akan lebih sulit untuk non-
metallic glands karena harus melalui pengujian ketahanan thermal yang dapat mempengaruhi
tenaga mekanik.
- Gland harus efektif dalam memposisikan pelindung atau lilitan kabel agar tidak bergerak.
- Gland ini harus memiliki segel / seal yang efektif terhadap serapan cairan.
- Gland ini harus menyediakan perlindungan Ex yang dibutuhkan.
Untuk mencapai kondisi-kondisi ini, penting agar cable gland yang benar dipilih. Dimensi
gland yang spesifik sangatlah penting dalam proses instalasi.
Berikut adalah beberapa tipe Cable Glands :
- Single Seal (segel tunggal)
- Double Seal (segel ganda)
- Barrier (pembatas)
Pemilihan tipe gland yang tepat tergantung pada sejumlah factor. Data yang disediakan oleh
pembuat gland harus didiskusikan, disesuaikan dengan aplikasi, kondisi lingkungan dan gas,
serta tipe perlindungan Ex yang dibutuhkan.
Pemasukan cable gland ke dalam enclosure Ex e dapat dilakukan melalui lubang yang telah
disediakan / tapped atau lubang ruang / clearance dengan metode Indirect Entry (pemasukan
secara tidak langsung) guna mempertahankan segel pada IP54.
Meski IP54 adalah batas minimum tingkat perlindungan serapan yang dibutuhkan, umumnya
adalah pada tingkata IP66. Untuk mencapai tingkat perlindungan IP ini, sealing washer harus
dipasang di antara tubuh gland dan dinding eksternal enclosure. Washer ini dapat berupa
nilon, fiber atau material lain yang tahan terhadap hidrokarbon.
Jika cable gland tidak memiliki koneksi integral dengan bumi, ring tag digunakan untuk
mempertahankan kelanjutan earth. Penting untuk dicatat bahwa kontak koneksi earth,
misalnya ring tag, tidak terjaga melalui sealing washer.
Pengaturan double locknut dan serrated washer untuk metode (a) / lubang kliring adalah
guna mencegah kendurnya kabel yang diakibatkan oleh getaran.
Gambar di atas menunjukkan dua metode pemasukan kabel ke dalam kotak terminal non-
metallic yang disertifikasi Ex e. Metode (a) menunjukkan kabel yang masuk melalui lubang
kliring menggunakan gland standar Ex e IP66 (Indirect Entry), sementara metode (b)
menunjukkan kabel yang memasuki kotak melalui lubang yang telah disediakan
menggunakan Gland Deluge-proof Ex e IP66. Sebagaimana dengan enclosure baja,
pengaturan double locknut dan serrated washer digunakan dengan metode (a) / lubang kliring
untuk mencegah pengenduran kabel yang diakibatkan oleh getaran.
Stopper Plugs
Stopper Plugs
Beragam stopper plugs yang tersertifikasi adalah metode yang telah disetujui untuk mengisi
lubang masuk yang tak digunakan pada enclosure Ex. Tipe yang ditunjukkan pada gambar di
atas akan memelihara perlindungan Anti-Api (EX d) pada tingkat perlindungan serapan IP54.
Cale gland yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini merupakan gland Ex e yang telah
disertifikasi untuk digunakan dengan segala macam untaian kabel (braided). Gland ini
menyediakan segel lingkungan tunggal kepada lapisan luar kabel. Gland ini juga
menyediakan daya tahan mekanik dan kontinuitas listrik melalui terminasi untaian.
Gland ini cocok untuk digunakan di zona gas 1 dan 2. Konstruksi gland ditunjukkan pada
gambar di bawah.
Instalasi Gland
1. Pisahkan entry bush dari sisa gland, misalnya dari item sub-assembly 2, 4, 5 dan 6 (catat
bahwa item 3 merupakan komponen yang kendur).
2. Pastikan segel bagian luar (item 5) berada dalam kondisi tidak tegang (relax), lewatkan
sub-assembly di atas kabel.
3. Lewatkan clamping ring (item 3) di atas kabel untuk memastikan bahwa tape nya telah
dicocokkan dengan cone dari entry bush (item 1).
4. Kupas kembali lapisan luar dengan panjang yang cukup dan rangkaian kabel untuk
menfasilitasi terminasi kabel pada perangkat.
5. Bukalah pelindung rangkaian kawat dengan mengupas lapisan luar lebih lanjut dengan
panjang yang sama seperti cone di entry bush ditambah 6 mm.
6. Kencangkan entry bush ke dalam perangkat.
7. Lewati kabel melalui entry bush untuk memastikan rangkaian nya telah dibagi rata di
sekitar cone.
8. Kunci rangkaian kabel pada cone dengan mengencangkan gland (item 2) kepada entry
bush (item 1).
9. Tutup segel luar dengan mengencangkan baut segel luar (item 4) pada gland (item 2).
Cable Gland yang ditunjukkan pada gambar di atas memiliki sertifikasi dual untuk Ex e dan
Ex d.
Gland ini cocok untuk semua tipe kabel tak berpelindung dan memberikan segel anti api
tunggal kepada lapisan luar kabel.
Gland ini juga memiliki koneksi female yang berotasi untuk memungkinkan instalasi conduit
yang mudah. Gland ini dapat digunakan dengan perangkat Kelompok IIC di zona 1 dan 2.
Instalasi Gland
1. Pasang gland dengan utuh di dalam enclosure perangkat.
2. Tentukan panjang konduktor yang benar dan siapkan inti kabel dengan mengupas insulasi
dan pelindungnya.
3. Pastikan segel tidak berada dalam kondisi tegang dengan mengendurkan outer seal nut.
4. Lewatkan kabel melalui gland.
5. Kencangkan outer seal nut ke dalam entry bush sampai terasa sulit untuk dikencangkan
lebih lanjut.
6. Kencangkan sekali lagi dengan sekali putar menggunakan tang.
7. Kencangkan komponen pasangan konduit female ke dalam rangkaian conduit dengan
memastikan outer seal nut tidak kendur selama pengoperasian ini. Hal ini dapat
dilaksanakan dengan menggunakan tang pada outer seal nut untuk menahan kekuatan pada
pasangan konduit.
Gland yang ditunjukkan dapat digunakan dalam kondisi Ex e dan Ex d. Gland ini
memberikan segel anti-api tunggal dan retensi kabel mekanik. Gland ini juga
mempertahankan kelangsungan aliran arus listrik lewat terminasi pelindung kabel.
Gland yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini adalah komponen yang telah disertifikasi
tiga kali, dan cocok digunakan untuk aplikasi Ex d, Ex e dan Ex Nr dengan semua tipe kabel
yang tidak terlindungi.
Gland ini memberikan perlindungan segel anti-api pada lapisan dalam kabel dan segel
lingkungan sekunder di lapisan luarnya.
Gland ini cocok untuk digunakan di zona 1 dan 2 dan memberikan resistan tambahan untuk
menarik kabel.
Compound Barrier Gland menggunakan compound untuk memberikan segel yang mencegah
pengaliran gas ke dalam perangkat. Compound ini dimasukkan ke dalam tubuh gland untuk
memberikan segel gas yang efektif.
Cable gland yang ditunjukkan pada gambar di atas telah disertifikasi untuk digunakan pada
perangkat Ex d, Ex e dan Ex Nr pada zona 1 dan 2.
Gland ini cocok untuk semua tipe kabel tidak berpelindung (unarmoured) dan memberikan
segel compound barrier di sekitar kondukto kabel serta segel lingkungan pada lapisan luar
kabel.
Gland ini memberikan retensi kabel dan juga memungkinkan kabel untuk disambung dan
diputuskan untuk kepentingan perbaikan dan pemeliharaan.
Cold Flow
Cold Flow atau aliran dingin adalah masalah yang terkait dengan beberapa material
pelindung kabel.
Beberapa material akan berpindah dari titik tekanan dan hal ini dapat menyebabkan masalah
besar saat melakukan instalasi cable gland. Begitu gland dikencangkan, tekanan pada lapisan
kabel akan menciptakan segel yang dibutuhkan. Setelah beberapa waktu, pengerutan material
lapisan kabel dapat menganggu integritas segel pada titik tekanan ini.
Lembar data manufaktur kabel dan gland akan memberikan informasi tentang karakteristik
cold flow (aliran dingin). Hal ini perlu diperhatikan pada saat memilih gland yang hendak
digunakan.
Saat cable glands Mineral Insulated Cable Gland (MICC) atau Mineral Insulated Metal Sheet
(MIMS) digunakan dengan perangkat peningkatan keselamatan IS (Ex e), adalah penting
untuk menggunakan sealing pot yang disertifikasi dengan standar EEx e.
EEx e sealing pot mungkin tidak dapat langsung dikenali dari rangkaian gland seutuhnya
karena tubuh gland ditandai sebagai Ex d. Perbedaan antara segel Ex e dan Ex d ditunjukkan
pada gambar di bawah.
Sealing Pot Ex e hanya boleh digunakan dengan tipe double-bonded black epoxy resin yang
sesuai.
Hanya gland Ex yang telah disertifikasi yang dapat digunakan saat mematikan kabel MI di
lingkungan yang mudah meledak. Gland MICC Ex d yang telah disertifikasi ditunjukkan
pada gambar di bawah ini.
Saat kabel masuk ke dalam enclosure anti-api dapat menggunakan metode langsung atau
tidak langsung. Gland yang dipilih harus bertipe Ex d dan cocok untuk kelompok gas, tipe
serta ukuran kabel dan dipasang sesuai dengan sertifikasi gland dan kondisi penggunaan.
Kriteria pemilihan :
- Untuk direct entry ke dalam Ex d, perangkat IIC di zona 1 dan 2, barrier glands Ex d
dibutuhkan saat sumber pemicu ada di dalam enclosure.
- Untuk direct entry ke dalam Ex d, perangkat IIA dan IIB di zona 1 dan di atas volume 2
liter, barrier glands Ex d diperlukan.
- Untuk direct entry ke dalam Ex d, perangkat IIA dan IIB dalam zona 1 dan di bawah
volume 2 liter, gland Ex d standar dibolehkan.
- Untuk direct entry ke dalam Ex d, perangkat IIA dan IIB di zona 2, gland Ex d standar
dibolehkan.
Saat conduit digunakan sebagai titik masuk ke dalam enclosure Ex e, maka bagian internal
conduit, konduktor, serta interior perangkat yang tersambung harus disegel dengan alat
penghenti (stopping device) atau metode sertifikasi lainnya.
Pada gambar di atas ditunjukkan suatu gland yang memiliki sertifikasi dual ATEX dan IEC
Ex untuk aplikasi Ex e dan Ex d, agar digunakan dengan conduit yang mengandung
konduktor yang terinsulasi secara individual.
Proses seal / segel pada konduktor dilakukan pada titik masuk ke enclosure.
Gland memiliki ruang compound-filled di mana dilakukan pengisian compound di sekitar
individual konduktor.
Saat gland sudah dirangkai, compound ditekan dan didistribusi secara merata untuk
menciptakan segel pembatas pada titik masuk ke dalam enclosure.
Instalasi Konduit
Saat conduit logam digunakan pada instalasi listrik yang beroperasi dalam lingkungan mudah
meledak, maka conduit tersebut harus memiliki heavy gauge steel (tungkai baja) dan dilas
dengan baik. Semua titik masuk yang menggunakan baut di dalam enclosure harus dalam
kondisi kencang dan memiliki jumlah uraian yang benar. Locknut dan serrated washer yang
sesuai guna menghindari resiko getaran yang dapat mengendurkan sambungan wajib
terpasang.
Konduit harus disegel pada titik masuk ke enclosure untuk mencegah masuknya uap atau gas
panas.
Dimana terdapat getaran besar, penggunaan conduit atau kabel fleksibel dapat
dipertimbangkan.
Semua conduit harus anti-karat dan cocok untuk digunakan di lingkungan kerja tempat
conduit tersebut terpasang.
Bila uraian kabel conduit terbuka lebar untuk berpotensi mengalami kerusakan mekanik atau
pengaratan maka perlindungan tambahan yang sesuai harus diupayakan.
Inspeksi Instalasi
Inspeksi Utama
Saat telah merampungkan instalasi listrik dan sebelum apparatus di dalam area berbahaya
dinyalakan, maka inspeksi utama harus dilakukan untuk memastikan semua persyaratan dan
kondisi dari kode dan standar yang ada telah dipenuhi.
Inspeksi utama harus mereview kembali catatan lokasi instalasi, klarifikasi zona, tipe
perlindungan Ex, nomor identifikasi, identifikasi kabel, dan lainnya.
Daftar untuk inspeksi utama sangat panjang dan poin-poin berikut ini tidak mewakili daftar
lengkap. Namun poin-poin di bawah ini memberikan gambaran penting tentang hal-hal yang
harus diperhatikan :
- Apakah apparatus cocok dengan klasifikasi area
- Apakah pengelompokan gas sudah benar
- Apakah semua alat pemasukan kabel dan blanking plugs telah dipasang dengan benar
- Apakah muka kumparan telah dibersihkan dan diminyaki
- Apakah semua gap kumparan sesuai dengan spesifikasi dari manufaktur
- Apakah semua tutup enclosure telah dipasang dengan baut yang benar dan sudah kencang
- Apakah earthing dan bonding dari perangkat telah dilakukan dengan efektif
- Apakah jalur api / flamepath sudah bebas dari hambatan
- Apakah telah dilakukan perubahan tanpa ijin pada perangkat
Inspeksi Berkala
Periode antara satu inspeksi dan lainnya serta sejauh mana, bergantung pada kondisi instalasi
dan situasi lingkungan tempat beroperasinya. Inspeksi berkala harus dilakukan secara regular
dan terencana sesuai dengan rekomendasi teknisi yang bertanggung jawab atas instalasi
tersebut.