Anda di halaman 1dari 65

HALAMAN PENGESAHAN

PENGARUH VARIABEL TINGGI PIPA HISAP TERHADAP KAPASITAS


POMPA SENTRIFUGAL TIPE SE 260-JP

TUGAS AKHIR

Disusun Oleh :
Joedy Prasetya Riyadi
061.12.015

Jakarta, Agustus 2017


Menyetujui,

Pembimbing

Ir. Senoadi, MT.

i
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR

Saya mahasiswa jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Universitas


Trisakti :

Nama : JOEDY PRASETYA RIYADI

NIM : 061.12.015

Dengan ini menyatakan bahwa tugas akhir yang saya buat dengan judul :

PENGARUH VARIABEL TINGGI PIPA HISAP TERHADAP


KAPASITAS POMPA SENTIFUGAL TIPE SE 260-JP
1. Merupakan hasil karya tulis yang disusun dengan usaha saya sendiri,

menggunakan hasil kuliah dan referensi yang tertera dalam tugas akhir saya.

2. Bukan merupakan duplikasi karya tulis yang pernah dipublikasikan atau

sudah pernah dipakai untuk mencapai gelar akademik.

3. Bukan merupakan terjemahan dari karya ilmiah orang lain.

Demikian pernyataan saya. Apabila terbukti saya tidak memenuhi apa yang
telah saya nyatakan, maka saya bersedia tugas akhir saya dibatalkan.

Jakarta, Agustus 2017

Materai 6000

(JOEDY PRASETYA RIYADI)

ii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Saya yang bertandatangan di bawah ini:


Nama : JOEDY PRASETYA RIYADI
NIM : 061.12.015
Program Studi : TEKNIK MESIN

Dengan tujuan pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan


kepada Universitas Trisakti Hak Bebas Royalti Non eksklusif (Non-exclusive
Royalty-Free Right) atas Tugas Akhir saya yang berjudul :

PENGARUH VARIABEL TINGGI PIPA HISAP TERHDAP KAPASITAS


POMPA SENTRIFUGAL TIPE SE 260-JP

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan).

Dengan Hak Bebas Royalti Non eksklusif ini Universitas Trisakti berhak
menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data
(database), merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak
Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Jakarta, Agustus 2017


Penulis,

(Joedy Prasetya Riyadi/061.12.015)

iii
MOTTO

Usaha yang keras dilandasi oleh niat yang kuat,


Niat yang kuat selalu memberikan hasil yang hebat,
Karena saya yakin dan percaya usaha tidak akan pernah menghianati hasil.

Tugas Akhir ini ku persembahkan untuk

Kedua Orangtuaku, Kakak dan Orang yang ku cinta

Berikut cinta dan kasihnya

iv
Abstrak

Pompa merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan suatu cairan dari
suatu tempat ke tempat lain dengan cara menaikkan tekanan cairan tersebut.
Kenaikan tekanan cairan tersebut digunakan untuk mengatasi hambatan-hambatan
pengaliran. Hambatan-hambatan pengaliran itu dapat berupa perbedaan tekanan,
perbedaan ketinggian atau hambatan gesek. Klasifikasi pompa secara umum dapat
diklasifikasikan menjadi 2 bagian yaitu pompa kerja positif (positive displacement
pump), dan pompa kerja dinamis (non positive displacement pump).

Pompa merupakan alat pemindah fluida yang banyak digunakan saat ini.
Pemakaian pompa secara terus-menerus akan menyebabkan pompa cepat rusak.
Dalam pemilihan pompa diperlukan pemahaman tentang kemapuan untuk kerja
pompa serta bagian pompa tersebut, sehingga diperoleh pompa yang ideal. Pompa
sentrifugal merupakan jenis pompa yang sering dijumpai dan digunakan dalam
dunia industri. Pompa SE-260 JP ini memiliki kelebihan di bandingkan dengan
pompa biasa karena di bandingkan dengan pompa biasa, pompa jet pump ini
mampu menghasilkan fluida air lebih banyak. Biaya pembelian dan perawatan
relative lebih murah.

v
ABSTRACT

The pump is a tool used to move a fluid from one place to another by
increasing the fluid pressure. The increase in pressure of the fluid used to
overcome obstacles to delivery. Barriers channeling it may be a pressure
difference, the difference in altitude or frictional resistance. Pump classification
can be generally classified into two parts, positive working pump (positive
displacement pump), and dynamic working pump (non positive displacement
pump).

Pump is a fluid transfer tool that widely used today. The use of the pump
continuously will cause rapid deterioration pump. In the selection of pumps
required understanding of the ability to work the pumps and pump parts, in order
to obtain the ideal pump. Centrifugal pump is a pump type that often found and
used in the industrial world. Pump SE-260 JP has advantages in comparison with
regular pump because compared with the ordinary pump, jet pump is capable of
producing more fluid water. Purchase and maintenance costs are relatively
cheaper.

vi
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat rahmat dan karunia-Nya lah, maka penulis dapat menyelesaikan
Tugas Akhir ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu persyaratan Program Sarjana
Strata Satu (S1) pada Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri
Universitas Trisakti.

Selama pelaksanaan dan penulisan Tugas Akhir ini, penulis tidak terlepas
dari perhatian, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati dan
penuh rasa hormat penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Allah SWT yang selalu menjadi sandaran dan pendengar terbaik penulis.
2. Kedua Orang Tua, Papa Slamet Riyadi Misran, Ibu Dini Kustianingrum,
Mas Redha Maulana, Mba Alit Perdani, dan Kynzho Amare Maulana,
yang telah memberikan support, doa-doa terbaik, serta dorongan baik
moril maupun materil sehingga saya bisa menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Serta
3. Ibu Dr. Rianti Dewi Sulamet Ariobimo, ST., M.Eng sebagai Ketua Jurusan
Teknik Mesin Universitas Trisakti.
4. Ibu Dr. Rosyida Permatasari, M.T sebagai Sekretaris Jurusan Teknik
Mesin Universitas Trisakti.
5. Bapak Ir. Senoadi, M.T sebagai dosen pembimbing Tugas Akhir yang
telah memberikan kritik dan saran bimbingan maupun arahan yang sangat
berguna dalam penyusunan Tugas Akhir ini.
6. Bapak Dr. Dody Prayitno, M.Eng sebagai Koordinator Tugas Akhir.
7. Bapak Ershan Y. Muslih, M.sc. Eng sebagai koordinator Laporan Tugas
Akhir.

vii
8. Bapak dan Ibu dosen pengajar Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi
Industri Universitas Trisakti yang telah banyak membantu penulis dalam
bidang studi.
9. Rekan-rekan Teknik Mesin Universitas Trisakti, terutama TMED 2012
yang telah berbagi ilmu dan banyak membantu, serta memberikan
semangat dalam Tugas Akhir ini.
10. Teman yang selalu memberikan support, dalam bentuk apapun dalam
keadaan apapun Astri Mey Adhanni
11. Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu-
persatu yang telah memberikan bantuannya kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Penulis sangat menyadari kekurangan dan keterbatasan penulis dalam
mencapai informasi maupun dalam menyajikan penulisan Tugas Akhir ini,
sehingga Tugas Akhir ini masih sangat jauh dari sempurna. Namun penulis telah
berusaha semaksimal mungkin untuk dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini
dengan sebaik-baiknya.

Akhir kata, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya


membangun guna untuk kesempurnaan Tugas Akhir ini. Semoga Tugas Akhir ini
dapat bermanfaat bagi kita semua

Jakarta, Agustus 2017

Joedy Prasetya Riyadi

viii
DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan ..........................................................................................................i


Halaman Pernyataan Keaslian Tugas Akhir ...................................................................... ii
Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi Tugas Akhir ................................................. iii
Motto ................................................................................................................................iv
Abstrak...............................................................................................................................v
Abstract .............................................................................................................................vi
Kata Pengantar ................................................................................................................ vii
Datar Isi ............................................................................................................................ix
Daftar Gambar ............................................................................................................... xiii
Daftar Tabel ................................................................................................................... xiii
Daftar Notasi ...................................................................................................................xiv
BAB I ................................................................................................................................1
PENDAHULUAN ............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................1
1.2 Tujuan Penelitian................................................................................................2
1.3 Rumusan Masalah ..............................................................................................2
1.4 Batasan Masalah .................................................................................................2
BAB II ...............................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................................3
2.1 Penjelasan Umum Mengenai Pompa ..................................................................3
2.2 Kerja Pompa Sentrifugal ....................................................................................3
2.3 Klasifikasi Pompa ..............................................................................................4
2.3.1 Klasifikasi Menurut Jenis Impeler ..............................................................4
2.3.2 Klasifikasi Menurut Bentuk Rumah ...........................................................5
2.3.3 Klasifikasi Menurut Jumlah Tingkat ..........................................................7
2.3.4 Klasifikasi Menurut Letak Poros ................................................................8
2.4 Head ...................................................................................................................8
2.4.1 Head Total Pompa ......................................................................................8
2.4.2 Head Kerugian ............................................................................................9
2.5 Debit Aliran Secara Garis Besar ....................................................................... 11
2.6 Daya Dan Efisiensi Pompa ............................................................................... 12

ix
2.6.1 Daya Air ................................................................................................... 12
2.6.2 Efisiensi Pompa ........................................................................................ 13
2.7 Kavitasi ............................................................................................................ 13
2.8 Pencegahan Kavitasi ........................................................................................ 14
2.9 Operasi Paralel Dan Operasi Seri ..................................................................... 14
2.9.1 Operasi Paralel ......................................................................................... 14
2.9.2 Operasi Seri .............................................................................................. 15
BAB IV............................................................................................................................ 25
HASIL PENGUJIAN ..................................................................................................... 25
4.1 Alat Pengujian .................................................................................................. 25
...................................................................................... Error! Bookmark not defined.
4.2 Pengujian Pompa .............................................................................................. 25
4.2.1 Data hasil pengujian ................................................................................. 25
4.3 Pengolahan Data Pompa pada Ketinggian 10 meter ......................................... 27
4.3.1 Kecepatan Aliran pada Ketinggian 10 meter (V) ...................................... 27
4.3.2 Head Total Pompa pada Ketinggian 10 (H) ............................................. 28
4.3.3 Daya Pompa pada Ketinggian 10 meter (P) ............................................. 31
4.3.4 Efisiensi Pompa pada Ketinggian 10 meter (p) ....................................... 31
4.4 Pengolahan Data Pompa pada Ketinggian 14 meter ......................................... 32
4.4.1 Kecepatan Aliran pada Ketinggian 14 meter (V) ...................................... 32
4.4.2 Head Total Pompa pada Ketinggian 14 meter (H) .................................... 33
4.4.3 Daya Pompa pada Ketinggian 14 meter (P) ............................................. 36
4.4.4 Efisiensi Pompa pada Ketinggian 14 meter (p) ....................................... 36
4.5 Pengolahan Data Pompa pada Ketinggian 18 meter ......................................... 37
4.5.1 Kecepatan Aliran pada Ketinggian 18 meter (V) ...................................... 37
4.5.2 Head Total Pompa pada Ketinggian 18 meter (H) .................................... 38
4.5.3 Daya Pompa pada Ketinggian 18 meter (P) ............................................. 41
4.5.4 Efisiensi Pompa pada Ketinggian 18 meter (p) ....................................... 41

x
BAB V ............................................................................................................................. 44
KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................................... 44
5.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 44
5.2 Saran ................................................................................................................ 44
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 45
LAMPIRAN ................................................................................................................... 46

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
2. 1 Bagan Aliran Fluida di dalam Pompa Sentrifugal ........................................... 3
2. 2 Pompa Aliran Campur (Mixed-Flow) .............................................................. 5
2. 3 Pompa Aliran Aksial ........................................................................................ 5
2. 4 Pompa Volut..................................................................................................... 6
2. 5 Pompa Difuser.................................................................................................. 6
2. 6 Pompa Aliran Campur Jenis Volut .................................................................. 7
2. 7 Pompa Bertingkat Banyak................................................................................ 8
2. 8 Pompa Aliran Aksial Mendatar ........................................................................ 8
2. 9 Head Pompa ..................................................................................................... 9
2. 10 Jenis Aliran................................................................................................... 12
2. 11 Operasi Seri dengan Karakteristik Pompa Sama ......................................... 15
2. 12 Operasi Paralel dengan Karakteristik Pompa Sama ..................................... 15
3.1 Diagram Alir
Penelitian...................................................................................Error! Bookmark
not defined.
3. 2 Pompa SentrifugalSAN EI-260JP ................................................................18
3. 3 Pressure Gauge Sisi Isap ........................................................19
3. 4 Pressure Gauge Sisi Keluar.............................................................................19
3. 5 Drum Air.............................................................................20
3. 6 Meteran...................................................................................................20
3.7 Pipa PVC (Polivnyil Clorida)..........................................................................21
3.8 Lem Pipa dan Seal Tape..................................................................................21
3. 9 Kunci Pipa...........22
3. 10 Flow Meter................................................................................................22
3. 11 Elbow, Tee, dan Water Mur..................................................................23
3. 12 Katup Bola....................................................................................24
3. 13 Gergaji Besi...................................................................................................24
4.1 Alat Pengujian..................................................................................................25

xii
4. 2 Kurva Kapasitas Terhadap Head Total...........................................................42
4. 3 Kurva Kapasitas Terhadap Efisiensi.......................42

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
4. 1 Data Pengujian Pompa Pada Ketinggian 10 meter ........................................ 26
4. 2 Data Pengujian Pompa Pada Ketinggian 14 meter ........................................ 26
4. 3 Data Pengujian Pompa Pada Ketinggian 18 meter ........................................ 26

xiv
DAFTAR NOTASI

Notasi Keterangan Dimensi


Pa Daya air Watt
Pp Daya pompa Watt
H Head total m
ha Head statis m
hl Head losses m
hL Head kerugian mayor dan minor m
D Diameter dalam pipa m
L Panjang pipa m
A Luas Penampang m2
v Keccepatan m/s
g Percepatan gravitasi m/s2
Q Kapasitas debit air m3/s
Viscositas Kinematik m2/s
Kekasaran ekivalen
V Voltase Volt
n Putaran rpm
Ps Tekanan isap N/m2
Pd Tekanan keluar N/m2
hp Perbedaan Tekanan isap dan keluar N/m2
Massa jenis kg/m3
Berat Jenis N/m3
KL Koefisien Kerugian
Re Bilangan Reynold
f Faktor Gesekan

xv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan teknologi berkembang dengan pesat dimana
manusia semakin dapat menikmati hidup dengan memanfaatkan teknologi
yang ada. Namun tidak semua orang mengetahui bahwa semua kemajuan
ini bergantung pada teknologi pompa yang berkembang dengan cepat.
Pada saat ini penggunaan pompa sentrifugal sudah sangat luas baik dalam
bidang industri maupun untuk kebutuhan rumah tangga
Pompa adalah salah suatu mesin yang digunakan untuk memindahkan
air dari satu tempat ketempat lainnya. Pada umumnya pompa digunakan
untuk mengangkat air dari suatu sumber air dengan kedalaman tertentu.
[2]
Pompa fungsinya adalah mengubah energi gerak poros untuk
menggerakkan sudu-sudu menjadi energi tekanan pada fluida. Selain
digunakan untuk mengangkat air dari sumur, pompa juga bisa digunakan
untuk menaikkan fluida ke sebuah reservoir, pengairan, maupun pengisi
ketel. Sedangkan dalam pelaksanaan operasinya pompa dapat bekerja
secara tunggal, seri, dan pararel. Pada dasarnya, pompa yang biasa dipakai
masyarakat tidak mampu mengangkat air lebih dari 10 meter. Namun,
dikembangkan alat yaitu pompa jet atau sering dikenal dengan jet pump.
[1]
Jet pump adalah pompa yang mempunyai prinsip kerja dimana
sebagian debit pompa yang keluar dikembalikan ke saluran isap. Sebagian
debit dari pompa sentrifugal akan dikembalikan ke jet pump yang nantinya
akan digunakan sebagai primary flow untuk mendorong fluida pada
secondary flow ke atas. Nozzle merupakan salah satu bagian utama yang
perlu diperhatikan dan akan berpengaruh pada efisiensi jet pump. Fungsi
nozzle secara umum adalah untuk meningkatkan kecepatan aliran fluida.[1]

1
1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah membuat instalasi pengujian
pompa tunggal dan seri yang dapat digunakan untuk melakukan pengujian
terhadap prestasi kerja pompa tunggal dan seri sehingga diketahui
karakteristik dari pompa yaitu mengetahui head, kapasitas, dan efisiensi.

1.3 Rumusan Masalah


Berdasarkan penelitian analisis tentang Pengaruh Ketinggian Pipa
Hisap Terhadap Kapasitas Pompa Sentrifugal SAN EI tipe SE-260 JP.
Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian yaitu, mengetahui
kecepatan fluida pompa, menghitung/mengetahui kerugian mayor dan
minor pada suction head, head total pompa, dan efisiensi pompa.

1.4 Batasan Masalah


Batasan masalah ini adalah menganalisa suction head pada pompa
sentrifugal SAN EI tipe SE-260 JP sehingga penelitian ini menghasilkan
kapasitas air yang maksimal.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penjelasan Umum Mengenai Pompa


Suatu alat yang menyebabkan perubahan energi antara suatu sistem
mekanik dan media fluida disebut mesin fluida. Sedangkan mesin yang
digerakkan secara mekanik untuk melakukan kerja pada sistem fluida dan
kemudian merubah energi mekanik menjadi energi fluida disebut
pompa.[1]

2.2 Kerja Pompa Sentrifugal


Pompa sentrifugal, seperti diperlihatkan dalam Gambar.2.1,
mempunyai sebuah impeler (baling-baling) untuk mengangkat zat cair dari
tempat yang lebih rendah ke tempat yang lebih tinggi.

Gambar 2. 1 Bagan Aliran Fluida di dalam Pompa Sentrifugal[2]

Daya dari luar diberikan kepada poros pompa untuk memutarkan


impeler di dalam zat cair. Maka zat cair yang ada di dalam impeler, oleh
dorongan sudu-sudu ikut berputar. Karena timbul gaya sentrifugal maka
zat cair mengalir dari tengah impeler ke luar melalui saluran di antara
sudu- sudu. Disini head tekanan zat cair menjadi lebih tinggi. Demikian

3
pula head kecepatannya bertambah besar karena zat cair mengalami
percepatan. Zat cair yang keluar dari impeler ditampung oleh saluran
berbentuk volut (spiral) di keliling impeler dan disalurkan ke luar pompa
melalui nosel. Di dalam nosel ini sebagian head kecepatan aliran diubah
menjadi head tekanan.
Jadi impeler pompa berfungsi memberikan kerja kepada zat cair
sehingga energi yang dikandungnya menjadi bertambah besar. Selisih
energi per satuan berat atau head total zat cair antara flens isap dan flens
keluar pompa disebut head total pompa.
Dari uraian di atas jelas bahwa pompa sentrifugal dapat mengubah
energi mekanik dalam bentuk kerja poros menjadi energi fluida. Energi
inilah yang mengakibatkan pertambahan head tekanan, head kecepatan,dan
head potensial pada zat cair yang mengalir secara kontinyu.[2]

2.3 Klasifikasi Pompa


2.3.1 Klasifikasi Menurut Jenis Impeler
2.3.1.1 Pompa Sentrifugal
Pompa ini mempunyai konstruksi sedemikian rupa hingga aliran
zat air yang keluar dari impeler akan melalui sebuah bidang tegak lurus
poros pompa. Pompa sentrifugal dapat digolongkan lebih lanjut atas
pompa volut dan pompa difuser. Hal ini secara diagramatik diperlihatkan
dalam Gambar 2.1. Impeler dipasang pada satu ujung poros, dan pada
ujung yang lain dipasang kopling untuk meneruskan daya dari
penggerak.[2]

2.3.1.2 Pompa Aliran Campur


Seperti diperlihatkan Gambar 2.2 secara diagramatik aliran yang
meninggalkan impeler akan bergerak sepanjang permukaan kerucut di
dalam pompa aliran campur ini sehingga komponen kecepatannya berarah
radial dan aksial.[2]

4
Gambar 2. 2 Pompa Aliran Campur (Mixed-Flow)[2]

2.3.1.3 Pompa Aliran Aksial


Seperti diperlihatkan dalam Gambar 2.3, aliran zat cair yang
meninggalkan impeler akan bergerak sepanjang permukaan silinder keluar.
Konstruksi pompa ini mirip pompa aliran campur, kecuali bentuk impeler
dan difusor keluarnya.[2]

Gambar 2. 3 Pompa Aliran Aksial[2]

2.3.2 Klasifikasi Menurut Bentuk Rumah


2.3.2.1 Pompa Volut
Sebuah pompa sentrifugal di mana zat cair dari impeler secara
langsung dibawa ke rumah volut, seperti diperlihatkan dalam Gambar 2.4,
disebut pompa volut.[2]

5
Gambar 2. 4 Pompa Volut[2]

2.3.2.2 Pompa Difuser


Seperti terlihat dalam Gambar 2.5, pompa ini adalah sebuah pompa
sentrifugal yang dilengkapi dengan sudu difuser dikeliling luar
impelernya. Konstruksi bagian-bagian lain pompa ini adalah sama
dengan pompa volut.
Sudu-sudu difuser, disamping memperbaiki efisiensi pompa, juga
menambahkan kokoh rumah, maka konstruksi ini sering dipakai pada
pompa besar dengan head tinggi. Pompa ini juga sering dipakai sebagai
pompa bertingkat banyak karena aliran dari satu tingkat ke tingkat
berikutnya dapat dilakukan tanpa menggunakan rumah volut.[2]

Gambar 2. 5 Pompa Difuser[2]

2.3.2.3 Pompa Aliran Campur Jenis Volut


Pompa ini mempunyai impeler jenis aliran campur dan sebuah
rumah volut seperti diperlihatkan dalam Gambar 2.6, disini tidak
dipergunakan sudu-sudu difuser melainkan dipakai saluran yang lebar
untuk mengalirkan zat cair. Dengan demikian pompa tidak mudah

6
tersumbat oleh benda asing yang terisap, sehingga pompa ini sangat sesuai
untuk air limbah.[2]

Gambar 2. 6 Pompa Aliran Campur Jenis Volut[2]

2.3.3 Klasifikasi Menurut Jumlah Tingkat


2.3.3.1 Pompa Satu Tingkat
Pompa ini hanya mempunyai satu impeler seperti diperlihatkan
dalam Gambar 2.6. Head total yang ditimbulkan hanya berasal dari satu
impeler, relatif rendah.[2]

2.3.3.2 Pompa Bertingkat Banyak


Pompa ini menggunakan beberapa impeler yang dipasang secara
berderet (seri) pada satu poros. Zat cair yang keluar dari impeler pertama
dimasukkan ke impeler berikutnya dan seterusnya hingga impeler yang
terakhir (Gambar 2.7). Head total pompa ini merupakan jumlahan dari
head yang ditimbulkan oleh masing-masing impeler sehingga relatif
tinggi.[2]

7
Gambar 2. 7 Pompa Bertingkat Banyak[2]

2.3.4 Klasifikasi Menurut Letak Poros


2.3.4.1 Pompa Jenis Poros Mendatar
Pompa ini mempunyai poros dengan posisi mendatar seperti t
erlihat dalam Gambar 2.8.[2]

Gambar 2. 8 Pompa Aliran Aksial Mendatar[2]

2.3.4.2 Pompa Jenis Poros Tegak


Pompa ini mempunyai poros dengan posisi tegak, seperti
diperlihatkan dalam Gambar 2.6.[2]

2.4 Head
2.4.1 Head Total Pompa
Head total pompa yang harus disediakan untuk mengalirkan jumlah
air seperti direncanakan, dapat ditentukan dari kondisi instalasi yang akan
dilayani oleh pompa. Seperti diperlihatkan dalam Gambar 2.9.[2]

8
Gambar 2. 9 Head Pompa[2]

Head total pompa dapat ditulis sebagai berikut: [2]

H = ha + hp + hl + (vd 2 vs 2) (2.1)

dimana :
ha = Head statis total (m)
Head statis ini adalah perbedaan tinggi antara muka air di sisi
keluar dan di sisi isap; tanda positif (+) dipakai apabila muka air di sisi
keluar lebih tinggi dari pada sisi isap.
hp = Perbedaan head tekanan yang bekerja pada kedua permukaan air
(m)
hp = hp2 hp1
hl = Berbagai kerugian head di pipa, katup, belokan, sambungan, dll
(m)
vd = Kecepatan aliran rata-rata di pipa keluar (m/s)
vs = Kecepatan aliran rata-rata di pipa isap (m/s)
g = Percepatan gravitasi (9,8 m/s2)

2.4.2 Head Kerugian


Head kerugian (yaitu head untuk mengatasi kerugian-kerugian)
terdiri atas head kerugian gesek di dalam pipa-pipa, dan head kerugian di

9
dalam belokan-belokan, reduser, katup-katup dan sebagainya. Dibawah ini
akan diberikan cara menghitungnya, satu per satu.[2]
2.4.2.1 Head Kerugian Gesek Dalam Pipa (Head Loss Mayor)
Menghitung kerugian gesek di dalam pipa dapat dipakai rumus berikut: [2]

hL =f (2.2)

dimana :
v = Kecepatan rata-rata aliran di dalam pipa (m/s)
hL = Head kerugian gesek dalam pipa (m)
f = Koefisien kerugian gesek
g = Percepatan gravitasi (9,81 m/s2)
L = Panjang pipa (m)
D = Diameter dalam pipa (m)
Selanjutnya, untuk aliran yang laminer dan yang turbulen, terdapat
rumus yang berbeda. Sebagai patokan apakah suatu aliran itu laminer atau
turbulen, dipakai bilang Reynolds: [2]

Re = (2.3)

dimana :
Re = Bilangan Reynolds (tak berdimensi)
v = Kecepatan rata-rata aliran di dalam pipa (m/s)
D = Diameter dalam pipa (m)
= Viskositas kinematik zat cair
Aliran di dalam pipa bundar adalah laminer jika bilangan
Reynoldnya kurang dari kira-kira 2100. Aliran di dalam pipa bundar
adalah turbulen jika bilangan Reynoldnya lebih besar dari kira-kira
4000.[5]

2.4.2.2 Kerugian Head untuk Komponen Pipa (Head Loss Minor)


Dalam aliran melalui jalur pipa, kerugian juga akan terjadi apabila
ukuran pipa, bentuk penampang, atau arah aliran berubah. Kerugian head

10
di tempat-tempat transisi yang demikian itu dapat dinyatakan secara umum
dengan rumus: [2]

hL = KL (2.4)

dimana :
hL = Kerugian head (m)
v = Kecepatan rata-rata di dalam pipa (m/s)
KL = Koefisien kerugian
g = Percepatan gravitasi (9,81 m/s2)

2.5 Debit Aliran Secara Garis Besar


Umumnya satuan untuk menyatakan debit adalah volume per
satuan waktu, seperti dalam satuan internasional (SI) yaitu m 3/s. Metode
untuk mengukur dan memperkirakan debit dari sebuah luas penampang
dilakukan berdasarkan bentuk sederhana dari persamaan kontinuitas dan
turunannya. Persamaan tersebut hanya berlaku fluida yang tak dapat
dimampatkan (incompressible) seperti air. Debit Aliran (Q) adalah setara
dengan hasil perkalian dari luas penampang dan kecepatan aliran rata-
rata, yang memiliki persamaan: [4]
Q = A.V (2.5)
dimana :
Q = Debit aliran (m3/s)
A = Luas penampang (m2)
V = Kecepatan aliran rata-rata (m/s)

11
Gambar 2. 10 Jenis Aliran[5]

2.6 Daya Dan Efisiensi Pompa


2.6.1 Daya Air
Energi yang secara efektif diterima oleh air dari pompa per satuan
waktu disebut daya air, yang dapat ditulis sebagai berikut: [2]
Pw =QH (2.6)
dimana :
Pw = Daya air (Watt)
= Berat air per satuan volume (N/m3)
Q = Kapasitas (m3/s)
H = Head total pompa (m)
atau
Pw =gQH (2.7)
dimana :
Pw = Daya air (Watt)
= Massa jenis fluida (kg/m3)
g = Percepatan gravitasi (m/s2)
Q = Kapasitas (m3/s)
H = Head total pompa (m)

12
2.6.2 Efisiensi Pompa
Efisiensi pompa merupakan perbandingan daya yang diberikan
pompa kepada fluida dengan daya yang diberikan motor listrik kepada
pompa. Efisiensi pompa dapat dinyatakan sebagai berikut: [2]
Pw
p = x 100% (2.8)
Pp

dimana :
p = Efisiensi pompa (%)
Pw = Daya air (Watt)
Pp = Daya pompa (Watt)

2.7 Kavitasi
Kavitasi adalah gejala menguapnya zat cair yang sedang mengalir,
karena tekanannya berkurang sampai di bawah tekanan uap jenuhnya.
Misalnya, air pada tekanan 1 atmosfir akan mendidih dan menjadi uap
jenuh pada temperatur 100C. Tetapi jika tekanan direndahkan maka air
akan mendidih pada temperatur yang lebih rendah. Jika tekanannya
cukup rendah maka pada temperatur kamarpun air dapat mendidih.
Apabila zat cair mendidih, maka akan timbul gelembung-
gelembung uap zat cair. Hal ini dapat terjadi pada zat cair yang sedang
mengair di dalam pompa maupun di dalam pipa. Tempat-tempat yang
bertekanan rendah dan/atau yang berkecepatan tinggi di dalam aliran,
sangat rawan terhadap terjadinya kavitasi. Pada pompa misalnya, bagian
yang mudah mengalami kavitasi adalah pada sisi isapnya. Kavitasi akan
timbul bila tekanan isap terlalu rendah.
Jika pompa mengalami kavitasi, maka akan timbul suara berisik
dan getaran. Selain itu performansi pompa akan menurun secara tiba-tiba,
sehingga pompa tidak dapat bekerja dengan baik. Jika pompa dijalankan
dalam keadaan kavitasi secara terus menerus dalam jangka lama, maka
permukaan dinding saluran di sekitar aliran yang berkavitasi akan
mengalami kerusakan. Permukaan dinding akan termakan sehingga
menjadi berlubang-lubang atau bopeng. Peristiwa ini disebut erosi

13
kavitasi, sebagai akibat dari tumbukan gelembung-gelembung uap yang
pecah pada dinding secara terus menerus.
Karena kavitasi sangat merugikan, yaitu mengakibatkan turunnya
performansi, timbulnya suara dan getaran, serta rusaknya pompa, maka
gejala ini harus dicegah dengan segala cara.[2]

2.8 Pencegahan Kavitasi


Kavitasi pada dasarnya dapat dicegah dengan membuat NPSH
yang tersedia lebih besar dari pada NPSH yang diperlukan. Dalam perencanaan
instalasi pompa, hal-hal berikut ini yang harus diperhitungkan untuk
menghindari kavitasi, antara lain: [2]
I. Ketinggian letak pompa terhadap permukaan zat cair yang diisap
harus dibuat serendah mungkin agar head isap statis menjadi rendah
pula.
II. Pipa isap harus dibuat sependek mungkin.
III. Sama sekali tidak dibenarkan untuk memperkecil laju aliran dengan
menghambat aliran di sisi isap.
IV. Jika pompa mempunyai head total yang berlebihan, maka pompa
akan bekerja dengan kapasitas aliran yang berlebihan pula, sehingga
kemungkinan akan terjadi kavitasi menjadi lebih besar. Karena itu
head total pompa harus ditentukan sebaik mungkin.
V. Pemilihan bahan yang tetap untuk ketahanan pompa terhadap
kavitasi.

2.9 Operasi Paralel Dan Operasi Seri


2.9.1 Operasi Paralel
Dengan menggabungkan kedua pompa secara seri seperti yang
terlihat pada gambar 2.11, maka air akan mengalir melalui pompa pertama
dan pompa kedua. Ketika dua pompa beroperasi secara seri, maka
kapasitas aliran (Q) adalah sama, sedangkan head total (H) akan
meningkat.

14
Gambar 2. 11 Operasi Seri dengan Karakteristik Pompa Sama

2.9.2 Operasi Seri


Dengan menggabungkan kedua pompa secara seri seperti yang
terlihat pada gambar 2.12, maka air akan mengalir secara bersamaan
melalui pompa pertama dan pompa kedua. Ketika dua pompa beroperasi
secara paralel, maka kapasitas aliran (Q) akan meningkat, sedangkan head
total (H) adalah sama.

Gambar 2. 12 Operasi Paralel dengan Karakteristik Pompa Sama

15
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Diagram Alir Analisa Perhitungan Pompa

Alur jalannya analisis pompa sentrifugal SAN-EI tipe SE-260 JP


ini dapat dilihat pada diagram alir utama pada Flow chart pompa
sentrifugal ini (gambar 3.1). Diagram alir ini menunjukkan bahwa ada
beberapa fungsi pada pompa sentrifugal dapat di lihat seperti dibawah ini.

Start

Persiapan Alat

Pompa Sentrifugal SE-260 JP


Pipa PVC

Tidak Pengujian Alat Uji


pompa sentrifugal
SAN-EI tipe SE-260 JP

Ya
Perhitungan

Perhitungan Kecepatan Aliran Fluida


Perhitungan Kerugian gesek (mayor dan minor)

16
X

Hasil dan analisis

Laporan

End

Gambar 3.1 Diagram alir analisis pompa sentrifugal tipe SE-260 JP

17
3.2 Peralatan dan Bahan
Dalam penelitian ini memerlukan atau menggunakan alat-alat
untuk memenuhi dalam penelitian ini. Alat yang di gunakan adalah :

1. Pompa Sentrifugal SAN EI-Tipe 260-JP

Pompa sentrifugal SAN EI-Tipe 260-JP berfungsi untuk


memindahkan fluida cair dari suatu tempat yang rendah ke tempat yang
lebih tinggi melalui media perpipaan dengan menggunakan gaya
sentrifugal yang dihasilkan oleh pompa.

Gambar 3.2 pompa sentifugal SAN EI-Tipe 260-JP

18
2. Pressure Gauge

Pressure gauge adalah untuk mengetahui tekanan, baik tekanan


aliran masuk maupun tekanan aliran keluar pompa. Satuan dari alat ukur
tekanan ini berupa kg/cm2, cmHg (centimeter of mercury),

Gambar 3.3. Pressure Gauge Sisi Hisap

Gambar 3.4 Pressure Gauge Sisi Tekan

19
3. Tabung Air (Drum)

Drum adalah alat yang digunakan untuk menampung air dalam


jumlah besar, Drum ini dipakai hanya untuk dalam penelitian saja, tangki
yang sebenar ya dipakai di rumah itu tangki yang berkapasitas besar.

Gambar 3.6 Drum air

4. Meteran

Meteran berfungsi untuk mengukur jarak, panjang, dan ketinggian.

Gambar 3.7 Meteran

20
5. Pipa PVC (Polivinil Clorida)

Pipa PVC sifatnya keras, ringan, tidak mudah berkarat dan kuat.
Karena proses instalasinya mudah, maka sangatlah ideal jika digunakan
untuk proses penelitian analisa ini. Pipa PVC ini berfungsi pipa ini untuk
saluran supply air bersih dan supplay saluran air kotor / buangan.

Gambar 3.8 Pipa PVC

6. Perekat Pipa

Berfungsi untuk merekatkan bagian pipa yang disambung agar pipa


terinstalasi dengan baik (tidak bocor).

Gambar 3.9 Lem Pipa dan Seal Tape

21
7. Kunci Pipa

Kunci pipa digunakan untuk melapas dan memasang pipa dengan


sambungan ulir atau memgang benda silindris lainnya, konstruksinya
hampir sama dengan kunci inggris, mempunyai rahang diam dan rahang
geser serta ulir penyetel.

Gambar 3.9 kunci pipa

8. Flow Meter

Flow meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur laju aliran
linier, non linier, massa atau volume dari liquid, gas ataupun solid.

Gambar 3.10 Flow meter

22
9. Aksesoris Pipa

Berfungsi untuk menyambung dan memodifikasi pipa.

Gambar 3.11 Elbow, Tee, dan Water Mur

23
10. Katup
Berfungsi untuk memperbesar dan memperkecil laju aliran air
dalam pipa.

Gambar 3. 12 Katup Bola

11. Gergaji Besi


Berfungsi untuk memotong pipa berbahan Polyvinil Chloride
(PVC).

Gambar 3. 11 Gergaji Besi

24
BAB IV
HASIL PENGUJIAN

4.1 Alat Pengujian

Gambar 4. 1 Alat Pengujian

4.2 Pengujian Pompa


4.2.1 Data hasil pengujian
Sebelum saya mengambil data pengujian terlebih dahulu saya
harus tahu spesifikasi dari pompa yang diuji adalah sebagai berikut :
Daya pompa : 250 watt
Daya hisap : 30 m
Daya tekan : 30 m
Head total : 60 m

25
Pipa hisap : 1 1/4 inci = 37 mm
Pipa tekan : 1 inci = 27 mm
Kapasitas debit air : 54 liter/menit
Pengambilan data dilakukan sebanyak tiga kali selama satu menit
tiap pengambilan data dengan variabel tinggi pipa hisap yang berbeda
mendapatkan nilai kapasitas (Q). Pengambilan data dilakukan pada
ketinggian 10 meter, 14 meter, dan 18 meter.

Tabel 4. 1 Data Pengujian Pompa Pada Ketinggian 10 meter

Ps Pp Pd Qs Qp Qd Z
No.
( cmHg) (kg/cm2 ) ( kg/cm2 ) (m3/min) (m3/min) ( m3/min) (m)
1. -70 2,8 2,7 0,195 0,058 0,136 10
2. -70 2,8 2,7 0,200 0,078 0,122 10
3. -69 2,8 2,7 0,199 0,081 0,118 10
Avg -69,6 2,8 2,7 0,198 0,072 0,125 10

Tabel 4. 2 Data Pengujian Pompa Pada Ketinggian 14 meter

Ps Pp Pd Qs Qp Qd Z
No.
( cmHg) (kg/cm2 ) ( kg/cm2 ) (m3/min) (m3/min) ( m3/min) (m)
1. -67 2,8 2,7 0,132 0,031 0,101 14
2. -68 2,6 2,6 0,137 0,035 0,102 14
3. -69 2,6 2,6 0,131 0,029 0,101 14
Avg -68 2,6 2,63 0.133 0,031 0.101 14

Tabel 4. 3 Data Pengujian Pompa Pada Ketinggian 18 meter

Ps Pp Pd Qs Qp Qd Z
No.
( cmHg) (kg/cm2 ) ( kg/cm2 ) (m3/min) (m3/min) ( m3/min) (m)
1. -55 2,4 2,4 0,095 0,038 0,056 18
2. -58 2,45 2,5 0,094 0,042 0,051 18

26
3. -61 2,45 2,5 0,096 0,043 0,053 18
Avg -58 2,43 2,46 0.095 0,041 0.053 18

4.3 Pengolahan Data Pompa pada Ketinggian 10 meter


Daya (P) = 250 Watt
Putaran (n) = 1.250 rpm
Tekanan aliran sekunder (Ps) = - 92410,38 N/m2
Tekanan aliran primer (Pp) = 280.000 N/m2
Tekanan aliran keluar (Pd) = 270.000 N/m2
Debit aliran sekunder (Qs) = 0,0033 m3/s
Debit aliran primer (Qp) = 0,0012 m3/s
Debit aliran keluar (Qd) = 0,0020 m3/s
Diameter dalam Pipa Hisap (Ds) = 11/4 Inch = 0,037 m
Diameter dalam Pipa Tekan (Ds) =1 Inch = 0.027 m
Panjang Pipa 11/4 Inch (L11/4) = 11,3 m
Panjang Pipa 1 Inch (L1) = 12,25 m
Massa jenis air ( ) = 996,2 kg/m3
Percepatan gravitasi (g) = 9,81 m/s2

4.3.1 Kecepatan Aliran pada Ketinggian 10 meter (V)


Qs = As .Vs
x 0-
Vs = 2
x00

Vs = 3,07 m/s

Qp = Ap .Vp
2 x 0-
Vp = 2
x 0 02

Vp = 2,09 m/s

27
Qd = Ad .Vd
20 x 0-
Vd = 2
x 0 02

Vd = 3,64 m/s

4.3.2 Head Total Pompa pada Ketinggian 10 (H)


d2 - s2
H = ha hp h 2.g
2- 2
H = 9 + 0 + 2,715 + 2.g

H = 15,03 m

4.3.2.1 Head Statis (ha),


Besarnya head statis (ha) = 9 m, perbedaan tinggi antara muka air disisi
keluar dan sisi isap; tanda positip (+), dipakai apabila muka air disisi
keluar lebih tinggi dari pada sisi isap.

4.3.2.2 Perbedaan Head Tekanan ( hp),


Besarnya perbedaan head tekanan hp = 0, karena tekanan pada
permukaan sisi isap dan sisi keluar sama, yaitu 1 atm.

4.3.2.3 Head Kerugian (hl),


a. - Faktor Gesekan (f) pada pipa 11/4 Inch dan 1 Inch:
Dengan temperatur air 280 didapat nilai viskositas kinematik ( =

06. 0- m2/s.[Lampiran I]
- Bilangan Reynolds (Re),
v v
Re1 = Re1 =

0 .00 2 0 . 0 02
Re1 = -
Re1 =
06. 0 06. 0-

Re1 = 135226,2 = 1,35.105 Re1 = 67178,5 = 6,7.104

28
Besarnya nilai kekasaran ( ) untuk pipa berbahan PVC (Polyvinil
Chloride) didapat sebesar 0,05.[Lampiran II]
Nilai faktor gesekan (f) 11/4 Inch = 0,021[Lampiran III]
(didapatkan dari
diagram Moody dengan nilai Re = 1,35.105 dan nilai ).

Nilai faktor gesekan (f) 1 Inch = 0,023[Lampiran III] (didapatkan dari diagram
Moody dengan nilai Re = 6,7.104 nilai ).

b. Kerugian Mayor (hL) :


2 2
L L
hL1 = hL1 =
2.g 2.g
22
hL1 = 0 02 x 0 00 x 2 hL1 = 0 02 x 0 002 x 2
. .

hL1 = 3,08 m hL1 = 2,3 m

hLmayor = hL1 + hL1 = 5,38 m

c. Kerugian Minor (hL) :


Pipa 1 1/4 Inci :
- Kerugian pada elbow sebanyak 1 buah :
2
hLelbow = KL
2.g
2
0
= 0,3
2.

= 0,144 m
- Kerugian pada tee sebanyak 1 buah :
2
hLtee = KL
2.g
2
0
= (0,2)
2.

= 0,096 m

29
- Kerugian pada union sebanyak 5 buah :
2
hLunion = KL
2.g
2
0
= 0,08
2.

= 0,038 x 5 = 0,19 m

hL = hLelbow + hLtee + hLunion


hL = 0,144 + 0,096 + 0,19
hL = 0,43 m

Pipa 1 Inci :
- Kerugian pada elbow sebanyak 1 buah :
2
hLelbow = KL
2.g
2
20
= 0,3
2.

= 0,06 m
- Kerugian pada tee sebanyak 2 buah :
2
hLtee = KL
2.g
2
20
= (0,2+0,3)
2.

= 0,1 m
- Kerugian pada union sebanyak 4 buah :
2
hLunion = KL
2.g
2
20
= 0,08
2.

= 0,017 x 5 = 0,085 m
- Kerugian pada katup sebanyak 2 buah :

30
hLvalve = KL

20
= 0,05

= 0,011 x 2 = 0,022 m

hL = hLelbow + hLtee + hLvalve + hLunion


hL = 0,06 + 0,1 + 0,022 + 0,085
hL = 0,026 m
hLminor = 0,026 + 0,43 = 0,456 m

- Head kerugian (hl),


hL = hLmayor + hLminor
hL = 5,38 + 0,456
hL = 5,836 m

4.3.3 Daya Pompa pada Ketinggian 10 meter (P)


Daya air (Pa),
Pa = . Q. H
Pa = 9772,72 x 20.10-4 x 15,03
Pa = 293,76 Watt
Daya pompa (Pp),
Pp = 250 Watt (spesifikasi pompa)

4.3.4 Efisiensi Pompa pada Ketinggian 10 meter (p)


Pa
p = Pp x 100 %
2 6
p = x 100 %
2 0

p = 117,5%

31
4.4 Pengolahan Data Pompa pada Ketinggian 14 meter
Daya (P) = 250 Watt
Putaran (n) = 1.250 rpm
Tekanan aliran sekunder (Ps) = - 77087,23 N/m2
Tekanan aliran primer (Pp) = 260.000 N/m2
Tekanan aliran keluar (Pd) = 263.000 N/m2
Debit aliran sekunder (Qs) = 0,0022 m3/s
Debit aliran primer (Qp) = 0,0005 m3/s
Debit aliran keluar (Qd) = 0,0016 m3/s
Diameter dalam Pipa Hisap (Ds) = 11/4 Inch = 0,037 m
Diameter dalam Pipa Tekan (Ds) =1 Inch = 0.027 m
Panjang Pipa 11/4 Inch (L11/4) = 15,3 m
Panjang Pipa 1 Inch (L1) = 16,25 m
Massa jenis air ( ) = 996,2 kg/m3
Percepatan gravitasi (g) = 9,81 m/s2

4.4.1 Kecepatan Aliran pada Ketinggian 14 meter (V)


Qs = As .Vs
22 x 0-
Vs = 2
x00

Vs = 2,06 m/s

Qp = Ap .Vp
x 0-
Vp = 2
x 0 02

Vp = 0.9 m/s

Qd = Ad .Vd
6 x 0-
Vd = 2
x 0 02

Vd = 2,94 m/s

32
4.4.2 Head Total Pompa pada Ketinggian 14 meter (H)
d2 - s2
H = ha hp h 2.g
2- 2
H = 13 + 0 + 2,715 + 2.g

H = 15,94 m

4.4.2.1 Head Statis (ha),


Besarnya head statis (ha) = 13 m, perbedaan tinggi antara muka air disisi
keluar dan sisi isap; tanda positip (+), dipakai apabila muka air disisi
keluar lebih tinggi dari pada sisi isap.

4.4.2.2 Perbedaan Head Tekanan ( hp),


Besarnya perbedaan head tekanan hp = 0, karena tekanan pada
permukaan sisi isap dan sisi keluar sama, yaitu 1 atm.

4.4.2.3 Head Kerugian (hl),


d. - Faktor Gesekan (f) pada pipa 11/4 Inch dan 1 Inch:
Dengan temperatur air 280 didapat nilai viskositas kinematik ( =

06. 0- m2/s.[Lampiran I]
- Bilangan Reynolds (Re),
v v
Re1 = Re1 =

2 06 . 0 0 0 . 0 02
Re1 = -
Re1 =
06. 0 06. 0-

Re1 = 90738,1 = 9,0.104 Re1 = 28928,5 = 2,9.104

Besarnya nilai kekasaran ( ) untuk pipa berbahan PVC (Polyvinil


Chloride) didapat sebesar 0,05.[Lampiran II]

33
Nilai faktor gesekan (f) 11/4 Inch = 0,021[Lampiran III]
(didapatkan dari
diagram Moody dengan nilai Re = 1,35.105 dan nilai ).

Nilai faktor gesekan (f) 1 Inch = 0,023[Lampiran III] (didapatkan dari diagram
Moody dengan nilai Re = 6,7.104 nilai ).

e. Kerugian Mayor (hL) :


2 2
L L
hL1 = hL1 =
2.g 2.g
62
hL1 = 0 02 x 0 00 x 2 hL1 = 0 02 x 0 002 x 2
. .

hL1 = 1,9 m hL1 = 0,57 m

hLmayor = hL1 + hL1 = 2,47 m

f. Kerugian Minor (hL) :


Pipa 1 1/4 Inci :
- Kerugian pada elbow sebanyak 1 buah :
2
hLelbow = KL
2.g

2 062
= 0,3
2.

= 0,06 m
- Kerugian pada tee sebanyak 1 buah :
2
hLtee = KL
2.g

2 062
= 0,2
2.

= 0,04 m

- Kerugian pada union sebanyak 5 buah :

34
2
hLunion = KL
2.g

2 062
= 0,08
2.

= 0,02 x 5 = 0,1 m

hL = hLelbow + hLtee + hLunion


hL = 0,06 + 0,04 + 0,1
hL = 0,2 m

Pipa 1 Inci :
- Kerugian pada elbow sebanyak 1 buah :
2
hLelbow = KL
2.g
2
0
= 0,3
2.

= 0,012 m
- Kerugian pada tee sebanyak 2 buah :
2
hLtee = KL
2.g
2
0
= (0,2+0,3)
2.

= 0,02 m
- Kerugian pada union sebanyak 3 buah :
2
hLunion = KL
2.g
2
0
= 0,08
2.

= 0,003 x 3 = 0,009 m
- Kerugian pada katup sebanyak 2 buah :

hLvalve = KL

35
0
= 0,05

= 0,002 x 2 = 0,004 m

hL = hLelbow + hLtee + hLvalve + hLunion


hL = 0,012 + 0,02 + 0,004 + 0,009
hL = 0,045 m
hLminor = 0,2 + 0,045 = 0,245 m

- Head kerugian (hl),


hL = hLmayor + hLminor
hL = 2,47 + 0,245
hL = 2,715 m

4.4.3 Daya Pompa pada Ketinggian 14 meter (P)


Daya air (Pa),
Pa = . Q. H
Pa = 9772,72 x 16.10-4 x 15,03
Pa = 249 Watt
Daya pompa (Pp),
Pp = 250 Watt (spesifikasi pompa)

4.4.4 Efisiensi Pompa pada Ketinggian 14 meter (p)


Pa
p = Pp x 100 %
2
p = x 100 %
2 0

p = 99,7%

36
4.5 Pengolahan Data Pompa pada Ketinggian 18 meter
Daya (P) = 250 Watt
Putaran (n) = 1.250 rpm
Tekanan aliran sekunder (Ps) = - 77087,23 N/m2
Tekanan aliran primer (Pp) = 243.000 N/m2
Tekanan aliran keluar (Pd) = 246.000 N/m2
Debit aliran sekunder (Qs) = 0,0015 m3/s
Debit aliran primer (Qp) = 0,0006 m3/s
Debit aliran keluar (Qd) = 0,0009 m3/s
Diameter dalam Pipa Hisap (Ds) = 11/4 Inch = 0,037 m
Diameter dalam Pipa Tekan (Ds) =1 Inch = 0.027 m
Panjang Pipa 11/4 Inch (L11/4) = 19,3 m
Panjang Pipa 1 Inch (L1) = 120,25 m
Massa jenis air ( ) = 996,2 kg/m3
Percepatan gravitasi (g) = 9,81 m/s2

4.5.1 Kecepatan Aliran pada Ketinggian 18 meter (V)


Qs = As .Vs
x 0-
Vs = 2
x00

Vs = 1,47 m/s

Qp = Ap .Vp
6 x 0-
Vp = 2
x 0 02

Vp = 1,19 m/s

Qd = Ad .Vd
x 0-
Vd = 2
x 0 02

Vd = 1,54 m/s

37
4.5.2 Head Total Pompa pada Ketinggian 18 meter (H)
d2 - s2
H = ha hp h 2.g
2- 2
H = 17 + 0 + 3,064 + 2.g

H = 16,07 m

4.5.2.1 Head Statis (ha),


Besarnya head statis (ha) = 17 m, perbedaan tinggi antara muka air disisi
keluar dan sisi isap; tanda positip (+), dipakai apabila muka air disisi
keluar lebih tinggi dari pada sisi isap.

4.5.2.2 Perbedaan Head Tekanan ( hp),


Besarnya perbedaan head tekanan hp = 0, karena tekanan pada
permukaan sisi isap dan sisi keluar sama, yaitu 1 atm.

4.5.2.3 Head Kerugian (hl),


g. - Faktor Gesekan (f) pada pipa 11/4 Inch dan 1 Inch:
Dengan temperatur air 280 didapat nilai viskositas kinematik ( =

06. 0- m2/s.[Lampiran I]
- Bilangan Reynolds (Re),
v v
Re1 = Re1 =

.00 . 0 02
Re1 = -
Re1 =
06. 0 06. 0-

Re1 = 64750 = 6,5.104 Re1 = 38250 = 3,8.104

Besarnya nilai kekasaran ( ) untuk pipa berbahan PVC (Polyvinil


Chloride) didapat sebesar 0,05.[Lampiran II]

38
Nilai faktor gesekan (f) 11/4 Inch = 0,021[Lampiran III]
(didapatkan dari
diagram Moody dengan nilai Re = 6,5.104dan nilai ).

Nilai faktor gesekan (f) 1 Inch = 0,023[Lampiran III] (didapatkan dari diagram
Moody dengan nilai Re = 3,8.104nilai ).

h. Kerugian Mayor (hL) :


2 2
L L
hL1 = hL1 =
2.g 2.g
20 2
hL1 = 0 02 x 0 00 x 2 hL1 = 0 02 x 0 002 x 2
. .

hL1 = 1,65 m hL1 = 1,24 m

hLmayor = hL1 + hL1 = 2,89 m

i. Kerugian Minor (hL) :


Pipa 1 1/4 Inci :
- Kerugian pada elbow sebanyak 1 buah :
2
hLelbow = KL
2.g
2
= 0,3
2.

= 0,03 m
- Kerugian pada tee sebanyak 1 buah :
2
hLtee = KL
2.g
2
= 0,2
2.

= 0,02 m

- Kerugian pada union sebanyak 6 buah :

39
2
hLunion = KL
2.g
2
= 0,08
2.

= 0,008 x 5 = 0,045 m

hL = hLelbow + hLtee + hLunion


hL = 0,03 + 0,02 + 0,045
hL = 0,095 m

Pipa 1 Inci :
- Kerugian pada elbow sebanyak 1 buah :
2
hLelbow = KL
2.g
2
= 0,3
2.

= 0,021 m
- Kerugian pada tee sebanyak 2 buah :
2
hLtee = KL
2.g
2
= (0,2+0,3)
2.

= 0,036 m
- Kerugian pada union sebanyak 4 buah :
2
hLunion = KL
2.g
2
= 0,08
2.

= 0,005 x 3 = 0,015 m
- Kerugian pada katup sebanyak 2 buah :

hLvalve = KL

40
= 0,05

= 0,0036 x 2 = 0,007 m

hL = hLelbow + hLtee + hLvalve + hLunion


hL = 0,021 + 0,036 + 0,015 + 0,007
hL = 0,079 m
hLminor = 0,095 + 0,079 = 0,174 m

- Head kerugian (hl),


hL = hLmayor + hLminor
hL = 2,89 + 0,174
hL = 3,064 m

4.5.3 Daya Pompa pada Ketinggian 18 meter (P)


Daya air (Pa),
Pa = . Q. H
Pa = 9772,72 x 8.10-4 x 16,07
Pa = 139 Watt
Daya pompa (Pp),
Pp = 250 Watt (spesifikasi pompa)

4.5.4 Efisiensi Pompa pada Ketinggian 18 meter (p)


Pa
p = Pp x 100 %

p = x 100 %
2 0

p = 55,5%

41
Kurva Karakteristik Pengujian Pompa
16.2

16
16.07
Head Total, H (m)

15.8 15.94

15.6

15.4

15.2

15
15.03
14.8
0 20 40 60 80 100 120 140
Kapasitas, Q (L/m)

Gambar 4. 2 Kurva Kapasitas Terhadap Head Total

Berdasarkan kurva diatas (gambar 4.2) parameter pompa


sentrifugal dengan variabel tinggi pipa hisap yang berbeda didapat bahwa
kapasitas terkecil pada Head Total 16,07 meter yaitu 51 L/m, sedangkan
kapasitas terbesar terdapat pada Head Total 15,03 meter yaitu 125 L/m.

Kurva Karakteristik Pengujian Pompa Tunggal


140

120
117.5
Efisiensi, (%)

100
99.7
80

60

40 55.5

20

0
0 20 40 60 80 100 120 140
Kapasitas, Q (L/m)

Gambar 4. 3 Kurva Kapasitas terhadap Efisiensi

42
Pada kurva diatas (gambar 4.3) juga dapat dilihat seberapa besar
perubahan efisiensi yang terjadi untuk setiap ketinggian pipa hisap yang
berbeda pada saat pengujian. Dari hasil pengujan pompa yang dilakukan
selama 60 detik, terdapat efisiensi terbesar pada ketinggian 10 meter yaitu
117,5 %. Sedangkan efisiensi terendah terdapat pada ketinggian 18 meter
yaitu 55,5 %.

43
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari pengujian dan analisa data pompa tunggal dan pompa
rangkaian seri dengan spesifikasi yang sama dapat disimpulkan :
1. Pada pengujian pompa sentrifugal pada variabel tinggi pipa hisap yang
berbeda, kapasitas terkecil terjadi pada ketinggian 18 meter yaitu 51
L/menit dengan Head total yaitu 16,07 m. Sedangkan kapasitas
terbesar terjadi pada ketinggian 10 meter yaitu 125 L/menit dengan
Head total yaitu 15,03 m.
2. Pada pengujian pompa sentrifugal pada variabel tinggi pipa hisap yang
berbeda, efisiensi terbesar pada ketinggian 10 meter yaitu 117,5 %.
Sedangkan efisiensi terendah terdapat pada ketinggian 18 meter yaitu
55,5 %.
Dari data pengujian pompa tersebut dapat diketahui bahwa perbedaan
parameter yang didapat pada Head total begitu signifikan, dikarenakan
variabel tinggi pipa hisap yang berbeda. Oleh karena itu, semakin rendah
variabel tinggi pipa hisap mengakibatkan kapasitas pompa juga semakin
besar.

5.2 Saran
1. Untuk mengetahui tingkat efisiensi pada saat melakukan pengujian
perlu dilakukan secara berulang-ulang dengan waktu yang relatif
lebih lama agar data yang didapat lebih akurat.
2. Pengambilan data dari pengujian alat uji harus dengan pengamatan
yang seteliti mungkin.
3. Agar pembacaan alat ukur dapat lebih akurat, sebaiknya
menggunakan pressure gauge digital

44
DAFTAR PUSTAKA

[1] Nasirwan, N., Optimasi Pengujian Pompa Seri Dan Paralel. Jurnal Teknik
Mesin, 2012. 5(1): p. 15-21.
[2] Sularso, H.T., Pompa dan Kompresor, in Pemilihan, Pemakaian dan
Pemeliharaan. 1987, Pradnya Paramita: Jakarta. p. 291.
[3] Church. Austin H, Z.H., Pompa dan Blower Sentrifugal. 1986, Erlangga:
Jakarta.
[4] Olson, R.M. and Wright., S.J, Dasar-Dasar Mekanika Fluida. 1990,
Erlangga: Jakarta.
[5] Munson, R Bruce. Young, F Donald. Okiishi, H Theodore., Mekanika
Fluida, Edisi Keempat Jilid 2. 2005, Erlangga: Jakarta.
[6] Frank. M. White, Mekanika Zat Alir, Erlangga, Jakarta, 1986
[7] V. Pvasandani, Theory of Fluida Mechanical, Khana publisher, Delhi.
[8] J. Kennet Slisbury, Mechanical Enginnering Hand Book, Power Volume,
Third Edition, Jhon Willey & Sons Inc New York, USA.

45
LAMPIRAN

Lampiran I : Nilai Viscositas Kinematik


(Sumber : Munson, R Bruce. Young, F Donald. Okiishi, H Theodore., Mekanika
Fluida, Edisi Keempat Jilid 2. 2005, Erlangga: Jakarta.)

46
Lampiran II : Nilai Kekasaran Ekivalen
(Sumber : Munson, R Bruce. Young, F Donald. Okiishi, H Theodore., Mekanika
Fluida, Edisi Keempat Jilid 2. 2005, Erlangga: Jakarta.)

Pipa Kekasaran Ekivalen,


Feet Millimeter
Paku baja 0,003 - 0,03 0,9 - 9,0
Beton 0,001 - 0,01 0,3 - 3,0
Kayu diamplas 0,0006 - 0,0003 0,18 - 0,9
Besi tuang 0,00085 0,26
Besi galvanisir 0,0005 0,15
PVC 0,00012 0,05
Besi komersial
Atau besi tempa 0,00015 0,045
Pipa saluran 0,000005 0,0015
Plastik, gelas 0,0 (halus) 0,0 (halus)

47
Lampiran III : Nilai Faktor Gesekan
(Sumber : Munson, R Bruce. Young, F Donald. Okiishi, H Theodore., Mekanika
Fluida, Edisi Keempat Jilid 2. 2005, Erlangga: Jakarta.)

48
Lampiran IV : Nilai Koefisien Kerugian
(Sumber : Munson, R Bruce. Young, F Donald. Okiishi, H Theodore., Mekanika
Fluida, Edisi Keempat Jilid 2. 2005, Erlangga: Jakarta.)

49
50

Anda mungkin juga menyukai