Asuhan Keperawatan Gemelli
Asuhan Keperawatan Gemelli
Kata Pengantar
Alhamdulillah Penulis ucapkan atas petunjuk dan Rahmat yang diberikan Allah SWT,
sehingga Penulis mampu menyelesaikan makalah ini dengan judul :
Asuhan Keperawatan Gemelli ( Kehamilan Kembar )
Makalah ini merupakan salah satu syarat untuk melengkapi tugas mata kuliah
Keperawatan. Dalam penulisan makalah ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengajar
serta sahabat yang selalu memberikan motivasi, teman teman dan semua pihak yang telah
membantu. Penulis menyadari masih banyak kekurangan pada makalah ini. Oleh karena
itu Penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaannya.
Semoga makalah ini bisa di iplementasikan pada penulisan proposal dan Karya Tulis
Ilmiah nantinya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Kehamilan ganda atau kehamilan kembar adalah kehamilan dengan dua janin atau lebih
( Rustam Mochtar, 1998 ).
Kehamilan kembar mempengaruhi ibu dan janin, diantaranya adalah kebutuhan akan zat-
zat ibu bertambah sehingga dapat menyebabkan anemia dan defisiensi zat-zat lainnya,
terhadap janin yaitu usia kehamilan tambah singkat dengan bertambahnya jumlah janin
pada kehamilan kembar : 25% pada gemelli, 50% pada triplet, 75% pada quadruplet,
yang akan lahir 4 minggu sebelum cukup bulan.Jadi kemungkinan terjadinya bayi
premature akan tinggi. Persalinan dengan kehamilan kembar memiliki resiko lebih tinggi
dari pada persalinan satu janin ( Tunggal ). Semakin banyak jumlah janin yang dikandung
ibu, semakin tinggi resiko yang akan ditanggung ibu.
B.TUJUAN
1.Mengetahui pengertian dari kehamilan kembar
2.Mengetahui teologi dari kehamilan kembar
3.Mengetahui patofisiologi
4.Mengetahui tentang pertumbuhan janin kembar
5.Mengetahui perbedaan cirri, sifat antara kembar monozigotik dan dizigotik
6.Mengetahui cara mendiagnosis kehamilan kembar
7.Mengetahui pengaruh kehamilan kembar terhadap ibu dan janin.
8.Mengetahui cara penanganan hamil kembar dalam kehamilan dan persalinan.
9.Mengetahui istilah, indikasi, jenis, kompliksi dalam gemelli
BAB II
TINJAUAN TEORI
KEHAMILAN KEMBAR ( GANDA )
A.Pengertian
Kehamilan ganda atau kehamilan kembar adalah kehamilan dengan dua janin atau lebih
( Rustam Mochtar, 1998 )
B.Etiologi
C.Patofisiologi
Pada kehamilan kembar distensi uterus berlebihan, sehingga melewati batas toleransi dan
seringkali terjadi putus prematurus. Lama kehamilan kembar dua rata-rata 260 hari,
triplet 246 hari dan kuadruplet 235 hari. Berat lahir rata-rata kehamilan kembar
2500gram, triplet 1800gram, kuadriplet 1400gram. Penentuan zigositas janin dapat
ditentukan dengan melihat plasenta dan selaput ketuban pada saat melahirkan. Bila
terdapat satu amnion yang tidak dipisahkan dengan korion maka bayi tesebut adalah
monozigotik. Bila selaput amnion dipisahkan oleh korion, maka janin tersebut bisa
monozigotik tetapi lebih sering dizigotik.1,2 Pada kehamilan kembar dizigotik hampir
selalu berjenis kelamin berbeda. Kembar dempet atau kembar siam terjadi bila hambatan
pembelahan setelah diskus embrionik dan sakus amnion terbentuk, bagian tubuh yang
dimiliki bersama dapat.
Secara umum, derajat dari perubahan fisiologis maternal lebih besar pada kehamilan
kembar dibanding dengan kehamilan tunggal. Pada trimester 1 sering mengalami nausea
dan muntah yang melebihi yang dikarateristikan kehamilankehamilan tunggal. Perluasan
volume darah maternal normal adalah 500 ml lebih besar pada kehamilan kembar, dan
rata-rata kehilangan darah dengan persalinan vagina adalah 935 ml, atau hampir 500 ml
lebih banyak dibanding dengan persalinan dari janin tunggal. Massa sel darah merah
meningkat juga, namun secara proporsional lebih sedikit pada kehamilan-kehamilan
kembar dua dibanding pada kehamilan tunggal, yang menimbulkan anemia fisiologis
yang lebih nyata. Kadar haemoglobin. kehamilan kembar dua rata-rata sebesar 10 g/dl
dari 20 minggu ke depan. Sebagaimana diperbandingkan dengan kehamilan tunggal,
cardiac output meningkat sebagai akibat dari peningkatan denyut jantung serta
peningkatan stroke volume. Ukuran uterus yang lebih besar dengan janin banyak
meningkatkan perubahan anatomis yang terjadi selama kehamilan. Uterus dan isinya
dapat mencapai volume 10 L atau lebih dan berat lebih dari 20 pon. Khusus dengan
kembar dua monozygot, dapat terjadi akumulasi yang cepat dari jumlah cairan amnionik
yang nyata sekali berlebihan, yaitu hidramnion akut. Dalam keadaan ini mudah terjadi
kompresi yang cukup besar serta pemindahan banyak visera abdominal selain juga paru
dengan peninggian diaphragma. Ukuran dan berat dari uterus yang sangat besar dapat
menghalangi keberadaan wanita untuk lebih sekedar duduk.
Pada kehamilan kembar yang dengan komplikasi hidramnion, fungsi ginjal maternal
dapat mengalami komplikasi yang serius, besar kemungkinannya sebagai akibat dari
uropati obstruktif. Kadar kreatinin plasma serta urin output maternal dengan segera
kembali ke normal setelah persalinan. Dalam kasus hidramnion berat, amniosintesis
terapeutik dapat dilakukan untuk memberikan perbaikan bagi ibu dan diharapkan untuk
memungkinkan kehamilan Berbagai macam stress kehamilan serta kemungkinan-
kemungkinan dari komplikasi-komplikasi maternal yang serius hampir tanpa kecuali
akan lebih besar pada kehamilan kembar.
D.Frekuensi
Menurut Hukum Hellin ; Frekuensi antara kehamilan kembar dan tunggal adalah :
Gemelli (2) : 1 : 80
Triplet (3) : 1 : 802
Quadruplet : 1 : 803
Quintuplet : 1 : 804
Sextuplet : 1 : 805
E.Jenis Gemelli
1.Gemelli Dizigotik ( Kembar 2 telur, heterolog, bioviler, dan fraternal )
1 Ovarium dan dari 2 folikel de Graff
1 Ovarium dan dari 1 folikel de Graff
1 Ovarium kanan dan 1 dari ovarium kiri
2.Gemelli monozigotik ( Kembar 1 telur, homolog, uniovuler, identik )
Dapat terjadi karena :
1 telur dengan 2 inti, hambatan pada tingakat blastula
Hambatan pada tingkat segmentasi
Hambatan setelah amnion dibentuk, tetapi sebelum primitive streak.
Perbedaan ciri, sifat, dan lain-lainnya antara kembar monozogotik dan dizigotik
Plasenta 1 (70%) 2 (+100%) 2 (30%)
Korion 1 (70%) 2 (+100%) 2 ( 30%)
Amnion 1 (70%) 2 (+100%) 2 (30%)
Tali pusat 2 2
Sirkulasi darah janin bersekutu terpisah
Sekat kedua kantong 2 lapis 4 lapis
Jenis kelamin sama sama atau tidak
Rupa dan sifat sama agak berlainan
Mata,telinga, gigi, kulit sama
Berbeda
Sama atau tidak
Agak berlainan
Ukuran antropologik sama
Berbeda
3.Conjoinet twins, superfrekuendasi, dan superfetasi
Conjoined twins/ kembar siam adalah kembar dimana janin melekat satu dengan yang
lainnya. Misalnya : torakofagus ( Dada dengan dada ), abdominofagus ( Perlekatan kedua
abdomen ), Kraniofagus ( Kedua kepala ), dsb
Superfekundasi adalah pembuahan dua telur yang dikeluarkan pada ovulasi yanga sama
pada dua kali coitus yang dilakukan pada jarak waktu yang pendek.
Superfetasi adalah kehamilan kedua yang terjadi beberapa minggu atau bul,an setelah
kehamilan pertama.
Diagnosis pasti :
Secara klinis :
Terdapat 2 kepala, 2 bokong, dan 1 atau 2 punggung
Terdengar 2 DJJ di tempat yang berjauhan dengan perbedaan 10 denyut permenit atau
lebih.
USG atau foto roentgen :
Bayangan janin lebih dari 1 . Berdasarkan pemeriksaan USG dapat terlihat 2 bayangan
janin atau lebih dengan 1atau 2 kantong amnion. Diagnosis dengan USG sudah setelah
kehamilan 6-8 minggu dapat menentukan diagnosis akurat jumlah janin pada uterus dari
jumlah kantong gestasional yang terlihat
Diagnosis Differensial :
Kehamilan tunggal dengan janin besar
Hidramnion
Mola Hidatidosa
Kehamilan dengan tumor ( mioma/kista ovarium )
I.Komplikasi
Komplikasi pada ibu dan janin pada kehamilan kembar lebih besar dibandingkan
kehamilan tunggal. Angka kematian perinatal pada kehamilan kembar cukup tinggi,
dengan kembar monozigotik 2,5 kali angka kematian kembar dizigotik. Resiko terjadinya
abortus pada salah satu fetus atau keduanya tinggi. Pada trisemester pertama kehamilan
reabsorbsi satu janin atau keduanya kemungkinan terjadi.
Anemia sering ditemukan pada kehamilan kembar oleh karena kebutuhan nutrisi yang
tinggi serta peningkatan volume plasma yang tidak sebanding dengan peningkatan sel
darah merah mengakibatkan kadar hemoblobin menjadi turun, keadaan ini berhubungan
dengan kejadian edema pulmonum pada pemberian tokolitik yang lebih tinggi
dibandingkan kehamilan kembar. Angka kejadian persalinan preterm ( umur kehamilan
kurang 37 minggu ) pada kehamilan kembar 43,6 % dibandingkan dengan kehamilan
tunggal sebesar 5,6 %.
Frekuensi terjadinya hipertensi yang diperberat kehamilan, preklamsia dan eklamsia
meningkat pada kehamilan kembar. Pendarahan antepartum oleh karena solutio plasenta
disebabkan permukaan plasenta pada kehamilan kembar jelek sehingga plasenta mudah
terlepas. Kematian satu janin pada kehamilan kembar dapat terjadi, penyebab kematian
yang umum adalah saling membelitnya tali pusat. ( Benirschke, 1983 ). Bahaya yang
perlu dipertimbangkan pada kematian satu janin adanya koagulopati konsumtif berat
yang dapat mengakibatkan terjadinya disseminated intravascular coagulopathy.
Kelainan kongenital mayor pada kehamilan kembar meningkat sesuai dengan jumlah
kembarnya. Pada kembar triplet, angka kelainan kongenital mayor lebih tinggi
dibandingkan kembar dua. Kelainan jantung pada kembar monozigotik 1 : 100 kasus.
Perdarahan postpartum dalam persalinan kembar disebabkan oleh overdistension uterus,
tendesi terjadinya atonia uterus dan berasal dari insersi plasenta.
Untuk menurunkan mortalitas dan morbiditas perinatal pada kehamilan kembar, perlu
dilakukan tindakan-tindakan untuk mencegah terjadinya komplikasi seawall mungkin.
Diagnosis dini kehamilan kembar harus dapat ditegakkan sebagai perencanaan
pengelolaan kehamilan. Mulai umur kehamilan 24 minggu pemeriksaan antenatal
dilakukan tiap 2 minggu, dan sesudah usia kehamilan 36 minggu pemeriksaan dilakukan
tiap minggu. Istirahat baring dianjurkan lebih banyak karena hal itu menyebabkan aliran
darah keplasenta meningkat agar pertumbuhan janin baik.Kebutuhan kalori, protein,
mineral, vitamin dan asam lemak esential harus cukup oleh karena kebutuhan yang
meningkat pada kehamilan kembar. Kebutuhan kalori harus ditingkatkan sebesar 300
kalori perhari. Pemberian 60 sampai 100 mg zat besi perhari, dan 1 mg asam folat
diberikan untuk menambah zat gizi lain yang telah diberikan. Pemeriksaan ultrasonografi
dilakukan untuk mengetahui adanya diskordansi pada kedua janin pengukuran lingkar
perut merupakan indikator yang sensitif dalam menentukan diskordansi.Pada kehamilan
kembar terjadi peningkatan risiko persalinan preterm, sehingga dilakukan pemberian
kortikosteroid diperlukan untuk pematangan paru berupa betamethsone 12 mg/hari ,
untuk 2 hari saja. Bila tak ada betamethasone dapat diberikan dexamethasone serta
pemberian tokolitik.
Tokolitik
Tokolitik berguna untuk mengurangi kontraksi uterus dan menahan pembukaan
serviks. Pada pemberian tokolitik, pasien harus dirawat di rumah sakit untuk
observasi dan tirah baring.7 Pemberian tokolitik yang dianjurkan meliputi5:
a. Nifedipine 10 mg, diulang tiap 30 menit, maksimum 40 mg/6 jam. Umumnya
hanya diperlukan 20 mg, dan dosis perawatan 3 x 10mg.
b. B-mimetik : terbutalin atau salbutamol.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kehamilan ganda atau kembar adalah kehamilan dengan dua janin atau lebih ( Rustam
Mochtar,1998 ).
Faktor-faktor yang mempengaruhi adalah : bangsa, umur, dan paritas, sering
mempengaruhi kehamilan kembar 2 telur, factor obat obat induksi ovulasi ; profertil,
clomid, dan hermonegonadotropin dapat menyebabkan kehamilan dizigotik dan kembar
lebiah dari 2, factor keturunan. Berat badan satu janin kehamilan kembar rata rata 1000
gram lebih ringan dari janin tunggal. Terdapat beberapa perbedaan ciri, sifat, antara
kembar monozogotik dan dizigotik. Kehamilan kembar mempengaruhi ibu dan janin,
diantaranya adalah kebutuhan akan zat zat lainnya, terhadap janin yaitu usia kehamilan
tambah singkat dengan bertambahnya jumlah janin pada kehamilan kembar : 25 % pada
gemelli, 50 % pada triplet, 75 % pada quadruplet yang akan lahir pada 4 minggu sebelum
cukup bulan. Jadi kemungkinan terjadinya bayi premature akan tinggi.
DAFTAR PUSTAKA