Anda di halaman 1dari 3

Aturan Memberikan IP Address (IPv4) Pada Komputer

Secara Manual

Mungkin kita pernah melihat sekelompok komputer yang membentuk sebuah jaringan di suatu
tempat seperti kantor atau sekolah. Atau contohnya yang pasti sobat tau yaitu sebuah jaringan
LAN di sebuah warnet. Komputer-komputer tersebut dapat terkoneksi, berbagi,
berkomunikasi satu sama lain adalah karena telah berada dalam satu jaringan. Misalnya ketika
membuat sebuah jaringan LAN, agar setiap komputer dapat terhubung diperlukan perangkat-
perangkat pendukung seperti kabel. Selain perangkat juga setiap komputer memerlukan IP
Address agar setiap komputer dapat saling mengenali komputer lainya.
Pengertian IP Address
Nah oleh sebab itu, kali ini saya ingin membahas tentang aturan memberikan IP Address pada
komputer. Pengertian Internet Protocol (IP) Address sendiri adalah deretan angka biner yang
digunakan sebagai alamat identifikasi untuk setiap komputer pada sebuah jaringan. Untuk saat
ini ada 2 jenis IP yang digunakan, yaitu IPv4 dan IPv6. Kali ini saya hanya akan membahas yang
versi 4 saja.

Peng-kelas-an IP Address
IP versi 4 memiliki ruang 32 bit angka biner yang dibagi menjadi 4 segmen. Jadi setiap segmen
bernilai 8 bit atau berjumlah 255, yang berarti ketika memasukan angka tidak bisa lebih dari 255.
Angka pertama pada Network ID harus sesuai dengan aturan peng-kelas-an. IP versi 4 dibagi ke
dalam 5 peng-kelas-an:
1. Kelas A (dengan network dari 1 sampai 126)
2. Kelas B (dengan network dari 128 sampai 191)
3. Kelas C (dengan network dari 192 sampai 223)
4. Kelas D (dengan network 224)
5. Kelas E (dengan network 255)

Pembagian IP Address
IP Address dibagi menjadi 2 bagian, yaitu Network ID dan Host ID. Network ID menentukan
alamat pada sebuah jaringan komputer, sedangkan Host ID menentukan alamat setiap komputer
pada sebuah jaringan. Masing-masing komputer dalam sebuah jaringan harus memakai Network
ID yang sama. Dan masing-masing komputer dalam jaringan harus memakai Host ID yang unik
(berbeda satu sama lain).
Setiap Kelas mempunyai pembagian IP Address yang berbeda.
1. Kelas A (8 bit untuk Network ID dan 24 bit untuk Host ID atau 1 segmen untuk Network ID
dan 3 segmen untuk Host ID)
2. Kelas B (16 bit untuk Network ID dan 16 bit untuk Host ID atau 2 segmen untuk Network ID
dan 2 segmen untuk Host ID)
3. Kelas C (24 bit untuk Network ID dan 8 bit untuk Host ID atau 3 segmen untuk Network ID
dan 1 segmen untuk Host ID)
IP Private/Lokal
Kelas IP Address yang biasanya digunakan adalah kelas A, B, dan C. Kelas D dan E jarang
sekali digunakan, karena fungsi IP Address kelas D adalah untuk Multicast (sekelompok
komputer dalam jaringan yang menggunakan aplikasi secara bersama-sama), sedangkan kelas E
adalah untuk Eksperimental (percobaan).
Telah disediakan dan direkomendasikan sebuah alamat untuk digunakan pada jaringan komputer
dalam organisasi atau institusi yang disebut IP Private / Lokal.
1. Kelas A (10.X.X.X)
2. Kelas B (172.16.X.X)
3. Kelas C (192.168.X.X)

Subnet Mask
Subnet mask adalah deretan angka biner (bagian dari IP Address) yang berfungsi sebagai tanda
peng-kelas-an apa yang digunakan pada sebuah komputer/jaringan. Sehingga peng-kelas-an IP
Address pada sebuah komputer/jaringan dapat diketahui/dibedakan. Biasanya subnet mask akan
terisi otomatis saat kita memberikan IP Address pada sebuah komputer.
1. Kelas A (255.0.0.0)
2. Kelas B (255.255.0.0)
3. Kelas C (255.255.255.0)

Gateway
Gateway (default gateway) adalah IP Address yang berfungsi untuk menghubungkan 2 jaringan
atau lebih yang memiliki network ID yang berbeda dan digunakan pada perangkat yang
berfungsi untuk menghubungkan 2 jaringan atau lebih yang memiliki network ID yang berbeda.
Kita bisa mengisi IP pada perangkat tersebut dengan bebas, asal Network ID tetap sama dengan
jaringan komputer yang terhubung. Namun jika kita tengah memakai gateway ini pada perangkat
untuk menghubungkan jaringan yang berbeda, IP gateway ini janganlah digunakan untuk
komputer/host pada jaringan.

Ringkasan: IP ADDRESS
Kelas Network IP Private/Local Subnet Mask Network ID Host ID
A 1-126 10.X.X.X 255.0.0.0 8 bit / 1 segmen 24 bit / 3 segmen
B 128-191 172.16.X.X 255.255.0.0 16 bit / 2 segmen 16 bit / 2 segmen
C 192-223 192.168.X.X 255.255.255.0 24 bit / 3 segmen 8 bit / 1 segmen
D 224 - - - -
E 255 - - - -
Merah = Network ID.
Biru = Host ID.

Pemberian IP Address
1. Automatic, adalah pemberian IP Address secara otomatis setiap komputer host/komputer akan
mendapatkan IP Address-nya masing-masing dari Server dengan sistem DHCP.
2. Static, adalah pemberian IP Address secara Manual.
Dalam pemberian IP Address secara Manual kita dapat mengacu dari aturan-aturan yang telah
dijelaskan sebelumnya.
Contoh pemberian IP Address pada komputer dengan Sistem Operasi Windows.

Pada gambar di atas berarti pemberian IP Address pada komputer adalah:

Network ID: 192.168.100 (angka pertama pada Network ID adalah 192 berarti Kelas C)
Host ID: 27 (bebas ditentukan)
Subnet Mask: Sesuai dengan aturan (kelas C = 255.255.255.0)
Default Gateway diisi secara bebas, namun dengan network ID yang sama dan jangan
digunakan untuk IP Address Komputer/Host pada jaringan. (Maka jika suatu saat akan
menggunakan perangkat untuk menghubungkan jaringan yang berbeda, gateway ini bisa
dijadikan IP Address untuk perangkat tersebut)

Aturan tambahan:

Angka 127 tidak dapat digunakan untuk angka pertama pada Network ID karena 127
tidak termasuk pada kelas apa pun. 127 adalah alamat LoopBack (IP Address yang hanya
dikenali oleh komputer itu sendiri / tidak dapat dikenali oleh komputer lain)
Host ID tidak boleh semuanya terdiri dari angka 255 atau 0.
Dalam sebuah jaringan, Host Id pada masing-masing komputer harus berbeda satu sama
lain.

Anda mungkin juga menyukai