REFERENSI
Baridwan, Anis. 2009. Bagaimana Menghitung Fair Value. Jakarta: Majalah Akuntan
Indonesia.
Bostwick, Eric. 2010. An Analysis of The Fair Value Controversy. Florida: Journal of
Finance and Accountancy.
Gassen, Joachim dan Schwedler, Kristina. 2009. The Decision Usefulness of
Financial Accounting Measurement Concepts: Evedence from An Online Survey of
Professional Investors and Their Advisors.
Ryan, Stephen. 2008. Fair Value Accounting: Understanding The Issues Raised By
The Credit Crunch. New York: Council of Institutional Investors.
Tim Krumwiede. 2008. Strategic Finance: Why Historical Cost Accounting Make
Sense? CPA.
Zack , Gerard. 2009. Fair Value Accounting, New Global Risk & Detection
Techniques.
Verhoog, Williem, et. al. 2003. Is Fair Value Fair? England: John Wiley & Son Ltd.
Compare Historical Cost Principle VS fair Value Accounting (Membandingkan
Prinsip Biaya Dengan Akuntansi Nilai Wajar )
dari uraian di atas saya akan menjelaskan lebih rinci mengenai hal tersebut,,, berawal
dari pengertian Historical Cost yaitu Menurut Suwardjono (2008;475) biaya
historis merupakan rupiah kesepakatan atau harga pertukaran yang telah tercatat
dalam sistem pembukuan. Prinsip historical cost menghendaki digunakannya harga
perolehan dalam mencatat aktiva, utang, modal dan biaya. Yang dimaksud dengan
harga perolehan adalah harga pertukaran yang disetujui oleh kedua belah pihak yang
tersangkut dalam tranksaksi. Harga perolehan ini harus terjadi pada seluruh traksaksi
diantara kedua belah pihak yang bebas. Harga pertukaran ini dapat terjadi pada
seluruh tranksaksi dengan pihak ekstern, baik yang menyangkut aktiva, utang, modal
dan transaksi lainnya.