Ditetapkan Oleh Direktur RSU WIRA HUSADA Tanggal terbit : SPO
dr. Faizal Muslim
Sebuah proses komunikasi / pemberian informasi yang singkat,
PENGERTIAN jelas, lengkap, akurat, tepat waktu dan mudah dipahami oleh penerima, sehingga akan mengurangi kesalahan dan dapat menghasilkan peningkatan keselamatan pasien.
TUJUAN Informasi yang diberikan mudah dipahami, dimengerti dan dapat
ditindak lanjuti oleh penerima informasi
KEBIJAKAN Keputusan Direktur RSU WIRA HUSADA Nomor Tentang
Kebijakan Komunikasi Efektif Di RUMAH SAKIT UMUM WIRA HUSADA.
Dengan menggunakan metode SBAR :
1. Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri lalu memastikan penerima telpon benar orang yang dimaksud saat melakukan komunikasi. 2. Menyampaikan laporan lisan dengan metode SBAR ( situation, PROSEDUR background, assessment dan recommendation). 3. Melaporkan atau menyampaikan kondisi yang terjadi pada pasien, diantaranya nama, diagnose, dan keadaan pasien saa tini ( S ). KOMUNIKASI EFEKTIF ANTAR PEMBERI LAYANAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RSU WIRA HUSADA 2/3
4. Menyampaikan informasi yang mendukung yang berkaitan
dengan kondisi pasien terkini ( B ) : - Data pendukung ( riwaya talergi ) - Tindakan yang sudah dilakukan - Hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan 5. Menyampaikan kemungkinan masalah yang sedang terjadi ( A ). 6. Mengusulkan alternatif yang mungkin dilakukan ( R ). 7. Mencatat instruksi atau program dokter/petugas lain di lembar catatan terintergrasi dengan menuliskan tanggal, jam, dan nama petugas yang menuliskan instruksi atau program tersebut ( write back ). 8. Baca kembali instruksi/informasi dari pemberi instruksi/informasi ( write back ). 9. Pembacaan kembali ( read back ) pada keadaan yang tidak memungkinan seperti dikamar operasi, situasi gawat darurat/emergency di UGD atau di ICU boleh tidak dilakukan pembacaan kembali, tetapi langsung mengerjakan tindakan kegawatan/emergensy, dan dicatat setelah tindakan PROSEDUR kegawatan/emergency, dan dicatat setelah tindakan selesai dilakukan dan keadaan kegawatan/emergency pasien teratasi. 10. Perintah lisan termasuk laporan hasil pemeriksaan melalui telepon harus dikonfirmasi ( repeat back/ reconfirm) oleh individu yang memberi perintah atau yang melaporkan hasil pemeriksaan. 11. Bila terdapat kata-kata sulit, atau untuk obat-obat yang termasuk obat LASA/ NORUM, setelah dicatat dibacakan kembali dengan mengeja tiap huruf-hurufnya sesuai dengan Alfabeth International. 12. Tutup pembicaraan dengan mengingatkan pemberi instruksi segera datang atau pada kesempatan pertama berikutnya untuk menandatangani program yang sudah diberikan dan penanda tanganan Read Back oleh pengirim berita dilakukan maksimal dalam waktu 24 jam. 13. Pendokumentasian tehnik SBAR dituliskan di formulir catatan perkembangan terintegrasi dengan format SOAP dan setelah selesai melakukan pencatatan beri stempel Read back .