Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NIM : 5171121004
BAB I
HAKEKAT PERKEMBANGAN
SOAL
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan perkembangan dan jelaskan pula ciri-ciri dari
perkebangan.
2. Pilihlah3 prinsip perkembangan dan jelaskan.
3. Jelaska pula tahap perkembangan berdasakan analisis didaktis, psikologis, dan
analisis biologis.
4. Amatilah lingkungan di sekitarmu, carilah ciri yang menonjol dari perkembangan
anak SMP dari ciri perkembangan yang menonjol dari anak SMA sederajat.
JAWABAN
1. Perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan yang progresif dan kontinyu
(berkesinambungan) dalam diri individu dari mulai lahir sampai mati (berlangsung
secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan, baik menyangkut fisik/jasmani
maupun psikis/rohaniah.
Ciri-ciri perkembangan:
Terjadinya perubahan pada aspek (a) aspek fisik : perubahan tinggi dan dan
berat badan setra otot-otot tubuh lainnya, (b) aspek psikis : semakin
bertambahnya pembendaharaan kata dan matangnya kemapuan berpikir,
mengingat, serta menggunakan imajinasi kreatifnya.
Terjadinya perubahan dalam proporsi (a) aspek fisik : proporsi tubuh anak
berubah sesuai fase perkembangan dan pada usia remaja proporsi tubuh
anak mendekati proporsi tubuh ramaja, (b) aspek psikis : perubahan
imajinasi dan yang fantasi ke realistis, dan perubahan perhatiannya dari
yang tertuju kepada dirinya sendiri secara perlahan-lahan beralih kepada
orang lain (kelompok teman sebaya).
Lenyapnya tanda-tanda lama (a) tanda-tanda fisik : lenyapnya kelenjar
Tymus (kelenjar kanak-kanak) yang terletak pada bagian dada, kelenjar
Pineal pada bagian bawah otak, rambut-rambut halus dan gigi-gigi susu, (b)
tanda-tanda psikis : lenyapnya masa mengoceh (meraban), bentuk gerak-
gerik kanak-kanak (seperti merangkak) dan perilaku impulsif (dorongan
untuk bertindak sebelum berpikir).
Diperolehnya tanda-tanda yang baru (a) tanda-tanda fisik : pergantian gigi
dan karakteristik seks pada usia remaja, baik primer (menstruasi pada anak
wanita dan mimpi basah pada anak pria), maupun sekunder (perubahan
anggota tubuh : pinggul dan buah dada pada wanita, kumis , jakun dan suara
pada anak pria) (b) tanda-tanda psikis : seperti berkembangnya rasa ingin
tahu terutama yang berhubungan seks, ilmu pengetahuan, nilai-nilai moral,
dan keyakinan beragama.
2. Prinsip pinsip perkembangan:
Perkembangan Merupakan Proses yang tidak Pernah Berhenti (Never
Ending Process)
Perkembangan berlangsung secara terus menerus sejak masa konsepsi
sampai mencapai kematangan atau masa tua. Setiap individu pasti
mengalaminya melalui fase atau tahap perkembangan secara terus-menerus
yang dipengaruhi oleh pengalaman atau belajar.
Semua Aspek Perkembangan Saling Mempengaruhi
Setiap aspek perkembangan individu, baik fisik, emosi, intelegensi maupun
sosial, satu sama lainya saling mempengaruhi. Terdapat hubungan atau
korelasi yang positif diantara aspek tersebut.
Perkembangan Mengikuti Pola
Setiap tahap perkembangan merupakan hasil perkembangan dan tahap
sebelumnya yang merupakan prasyarat bagi perkembangan selanjutnya.
Contonya, untuk dapat berjalan, seorang anak dapat berdiri terlebih dahulu
dan berjalan merupakan prasyarat bagi perkembangan selanjutnya, yaitu
berlari dan melompat.
Perkembangan Terjadi Pada Tempo Yang Berlainan
Perkembangan fisik dan mental mencapai kematangannya terjadi pada
waktu dan tempo yang berbeda (ada yang cepat ada yang lambat).
Setiap Fase Perkembangan Mumpunyai Ciri Khas
Pada usia 2 tahun, anak memusatkan untuk mengenal lingkungannya,
menguasai gerak-gerik fisik dan belajar berbicara, pada usia 3-6 tahun,
perkembangan dipusatkan untuk menjadi manusia sosial (belajar bergaul
dengan orang lain).
Setiap Individu Yang Normal Akan Mengalami Tahap/Fase
Perkembangan
Prinsip ini berarti bahwa dalam menjalani hidupnya yang normal dan
berusia panjang individu akan mengalami fase-fase perkembangan : bayi,
kanak-kanak, anak, remaja, dewasa, dan masa tua. Tidak ada seorang pun
yang tidak mengalami tahap tersebut.
Prinsip Kematangan
Prinsip ini berpendapat bahwa usaha belajar bergantung pada tingkat
kematangan yang dicapai anak. Hal ini berarti bahwa tidak ada gunanya
melakukan usaha belajar kalau yang bersangkutan belum matang untuk
melaksanakan usaha tersebut.
3. Tahap perkembangan:
Tahap Perkembangan Berdasarkan Analisis Didaktis
Pembagian tingkat-tingkat perkembangan anak ditentukan oleh materi dan
cara bagaimana mendidik anak pada masa-masa tertentu.
Tahap Perkembangan Berdasarkan Analisis Psikologis
Keadaan ini didasarkan pada keadaan dan ciri khas kejiwaan anak pada
suatu masa tertentu.
Tahap Perkembangan Berdasarkan Analisis Biologis
Yang dimaksud dengan tahap perkembangan berdasarkan biologis ialah
para ahli kejiwaan mendasarkan pembahasannya pada kondisi atau proses
pertumbuhan biologis anak. Hal tersebut dapat dimaklumi karena
pertumbuhan biologis ikut berpengaruh terhadap perkembangan kejiwaan
seorang anak.
4. Ciri perkembangan anak SMP yang menonjol dapat kami simpulkan
Pada anak SMP yang berada dilingkungan kami kebanyakan sudah memiliki ciri-
ciri perkembangan yang sangat menonjol seperti tinggi badan, berat badan sudah
terlihat perubahan, tetapi anak sebagian kecil anak SMP yang ada yang belum
terlihat perubahan perkembangannya, masih banyak anak-anak di usia SMPnya
masih memiliki sifat yang kekanak-kanakan, dan pada dasarnya anak si usia SMP
sudah masuk perioda masa remaja seperti pada lelaki sudah mimpi basah,
perempuan sudah menstruasi,
Ciri perkembangan anak SMA yang menonjol dapat kami simpulkan
Pada anak SMA sudah terlihat semua ciri-ciri perkembangannya, dan tidak ada lagi
sebagian kecil anak yang memiliki sifat yang kekanak-kanakan, dan terlebih lagi
mereka sudah berkembangnya rasa keingin tahuannya terhadap lawan jenisnya.
BAB II
TEORI PERKEMBANGAN
SOAL
1. Jelaskan bagaimana pandangan teori Psikoanalis tentang perkembangan manusia.
2. Bagaimana pandangan teori kognitif tentang perkembangan umat manusia.
3. Apa perbedaan teori psikoanalis dengan teori kognitif.
4. Apa pula perbedaan teori kognitif dengan teori kognitif sosial.
5. Jelaskan bagaimana teori behaviorisme memandang perkembangan anak.
6. Bagaimana pula teori kontekstual ekologis menguraikan tentang perkembangan
manusia.
7. Teori apakah yang paling tepat untuk menjelaskan perkembangan manusia,
jelaskan pendapatmu.
JAWABAN
1. Teori psikoanalis memandang proses perkembangan manusia berlangsung secara
tidak disadari atau unconscious dan sangat diwarnai oleh emosi. Pemahaman
sepenuhnya meneganai perkembangan hanya dapat dicapai melalui analisis
terhadap makna-makna simbolis dari prilaku serta menelaah pikiran yang lebih
dalam. Ahli psikoanalis juga menekankan bahwa pengalaman dimasa awal dengan
orang tua memiliki pengaruh yang luas terhadap perkembangan.
2. Teori kognitif menekankan pikiran-pikiran yang disadari. Perkembangan terjadi
sebagai hasil interaksi yang tetap (konstan) antara individu disatu pihak dan
tuntutan lingkungan di lain pihak. Dikatakannya bahwa individu selalu
mengadakan adaptasi untuk mempertahankan keseimbangan antara dirinya dengan
lingkungan.
3. Perbedaann teori psikoanalis dan teori kognitif ialah teori psikoanalis merupakan
perkembangan yang dibagun dimasa ketika individu masih butuh bantuan orang
tuanya. Sedangkan teori kognitif menekankan dimana individu melakukan interaksi
terhadap lingkungannya dan tidak bergantung kepada orang tuanya.
4. Perbedaan teori kognitif dan teori kognitif sosial adalah teori kognitif menekankan
dimana individu melakukan interaksi terhadap lingkungannya, sedangkan teori
kognitif soial menakankan sebuah pengalaman dari peranannya dilingkungan yang
menjadikan individu dapat memahami perananya sehingga membentuk perubahan
dalam perkembangannya .
5. Teori behaviorisme memandang perkembangan anak adalah perilaku. Perilaku
yang sudah dipengaruhi lingkungan dapat menjadi proses kematangan
perkembangan perilaku.
6. Teori kontekstual ekologi tentang perkembangan manusia bahwa faktor lingkungan
yang berperan penting terhadap perkembangan.
7. Teori yang paing tepat menurut kami untuk menjelaskan perkembangan manusia
adalah teori kognitif sosial dikarenakan pada dasarnya perkembangan manusia dari
kognisi menuju kesubuah prilaku harus dipengaruhi oleh lingkungan dengan
individul melakukan keyakinan, perencanaan, dan berpikir dari sebuah pengalaman
yang dilakukannya dari lingkungan sekitarnya yang kemudia akan membentuk
perkembangan manusia.
BAB III
PERKEMBANGAN REMAJA
SOAL
JAWABAN
1. A
2. B
3. Faktor-faktor yan mempengaruhi perkembangan kognitif
a. Faktor Hereditas
Merupakan faktor pembentukan intelektual berawal dari dalam kandungan ibu,
anak telah memiliki sifat-sifat yang menentukan daya kerja intelektualnya.
Secara potensial anak telah membawa kemungkinan, apakah akan menjadi
kemampuan berfikir setaraf normal, di atas normal, atau di bawah normal.
b. Faktor Lingkungan
1) Keluarga
Intervensi keluarga dan orang tua adalah memberikan pengalaman kepada
anak dalam berbagai bidang kehidupan sehingga anak memiliki informasi
yang banyak yang merupakan alat bagi anak untuk berpikir.
2) Sekolah
Sekolah adalah lembanga formal yang diberi tangung jawab untuk
meningkatkan perkembangan anak termasuk perkembangan berpikir anak.
4. Pengaruh perkembangan emosi terhadap perilaku remaja:
Memperkuat semangat, apabila orang merasa senang atau puas atas hasil yang
telah dicapai.
Melemahkan semangat, apabila timbul rasa kecewa karena kegagalan dan
sebagai puncak dari keadaan ini ialah timbulnya rasa putus asa (frustasi).
Menghambat atau mengganggu konsentrasi belajar, apabila sedang mengalami
ketegangan emosi dan dapat juga menimbulkan sikap gugup (nervous) dan
gagap dalam berbicara.
Terganggu penyesuaian sosial, apabila terjadi rasa cemburu dan iri hati.
Suasana emosional yang diterima dan dialami individu semasa kecilnya akan
mempengarui sikapnya dikemudian hari, baik terhadap dirinya sendiri maupun
terhadap orang lain.
5. Peranan teman sebaya terhadap perkembangan emosi remaja:
Kelompok sebaya mempunyai peran penting dalam penyesuaian diri remaja, dan
persiapan bagi kehidupan di masa mendatang.
Berperan pula terhadap pandangan dan perilakunya. Sebabnya adalah, karena
remaja pada umur ini sedang berusaha untuk bebas dari keluarga dan tidak
tergantung pada orang tua. Akan tetapi pada waktu yang sama ia takut
kehilangan rasa nyaman yang telah diperolehnya selama masa kanak-kanaknya.
Kelompok teman sebaya berperan pada saat remaja mengahadapi konflik antara
ingin bebas dan mandiri serta ingin merasa aman, pengganti yang hilang dan
dorongan kepada rasa bebas yang dirindukannya. Pengganti tersebut
ditemukannya dalam kelompok teman, karena mereka saling dapat membantu
dalam persiapan menuju kemandirian emosional yang bebas dan dapat pula
menyelamatkannya dari pertentangan batin dan konflik sosial.
Berperan dalam memberikan persepsi agar ia tidak merasa kerdil diantara orang-
orang dewasa umumnya. Karena remaja merasa dirinya kerdil bila berada dekat
orang tuanya atau orang dewasa pada umumnya, karena kurang pengalaman,
lemahnya pribadi dan kurangnya umur.
Remaja itu bergabung dengan kelompok teman sebaya, karena kebutuhan akan
rasa bebas dari orang dewasa dan rasa terikat antara sesama anggota. Apabila
semakin terasa keinginan untuk babas, maka semakin terikat hatinya kepada
kelompok teman sebaya yang dapat memberikan kepuasan dan kebebasan.
6. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa:
Konisi
Pola komunikasi dalam keluarga
Jumlah anak atau anggota keluarga
Posisi urutan kelahiran
Kedwibahasaan (bilingualism)
Status sosial ekonomi keluarga
Kondisi lingkungan
7. Hubungan perkembangan nilai, moral dan sikap adalah nilai merupakan dasar
petimbangan bagi individu untuk melakukan sesuatu, moral merupakan perilaku
yang seharusnya dilakukan atau dihindari, sedangkan sikap merupakan predisposisi
atau kecendrungan individu untuk merespons terhadap suatu objek atau
sekumpulan objek sebagai perwujudan dari sitem nilai dan moral yang ada didalam
dirinya. Sistem nilai mengarahkan pada pembentukan nilai-nilai moral tertentu
yang selanjutnya akan menentukan sikap individu sehubungan dengan objek nilai
dan moral tersebut. Dengan sistem nilai yang dimiliki, individu akan menentukan
perilaku mana yang harus dilakukan dan yang harus dihindarkan, ini akan tampak
dalam sikap dan perilaku nyata sebagai perwujudan dari sitem nilai dan moral yang
mendasarinya.
8. Kohlberg berpandangan bahwa penalaran moral, yang merupakan dasar dari
perilaku etis, mempunyai enam tahapan perkembangan yang dapat teridentifikasi.
proses perkembangan moral pada prinsipnya berhubungan dengan keadilan dan
perkembangannya berlanjut selama kehidupan,walaupun ada dialog yang
mempertanyakan implikasi filosofis dari penelitiannya.
9. Bakat adalah kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu
pengembangan dan latihan yang lebih lanjut.
Kemampuan adalah daya untuk melakukan sesuatu, sebagai hasil dari pembawaan
dan latihan.
Kapasitas adalah kemampuan yang dapat dikembangkan dimasa yang akan datang
apabila latiha dilakukan secara optimal.
10. Faktor internal:
Minat
Motif berprestasi
Keberanian mengambil resiko
Keuletan dalam menghadapi tantangan
Kegigihan atau daya juang dalam mengatasi kesulitan yang timbul
Faktor eksternal
JAWABAN
1. Untuk mengambil keputusan, kebijaksanaan atau untuk bertindak. Ia menjadi
sebuah metode untuk bisa mengambil keputusan yang tepat tentang tindakan atau
kebijaksanaan yang akan dilakukan. Dalam wujud pertama ini, etika utilitarianisme
dipakai untuk perencanaan, untuk mengatur sasaran dan target yang hendak
dicapai.
2. Kelebihan teori kebutuhan dari Abraham Maslow :
Teori hierarki kebutuhan Maslow telah memperoleh pengakuan luas, terutama
pada para manajer aktif. Karena teori ini berdasarkan logika yang intuitif dan
mudah dipahami.
Teori ini memberikan informasi bahwa kebutuhan manusia itu jamak (material
dan nonmaterial) dan bobotnya bertingkat-tingkat pula.
Manajer mengetahui bahwa seseorang berperilaku atau bekerja adalah untuk
dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan (material dan nonmaterial) yang akan
memberikan kepuasaan baginya.
Kebutuhan manusia itu berjenjang sesuai dengan kedudukan atau sosial
ekonominya. Seseorang yang berkedudukan rendah (sosial ekonomi
lemah)cenderung dimotivasi oleh material, sedang orang yang berkedudukan
tinggi cenderung dimotivasi oleh nonmaterial.
Manajer akan lebih mudah memberikan alat motivasi yang paling sesuai untuk
merangsang semangat bekerja bawahannya.
Kelemahan teori kebutuhan dari Abraham Maslow :
Secara umum, riset tidak mensahihkn teori Maslow. Maslow tidak memberikan
pembenaran (subtansiasi) empiris, sementara beberapa studi yang berusaha
mensahihkan teori itu tidak mendukung teori itu.
Menurut teori ini kebutuhan manusia itu adalah bertingkat-tingkat atau
hierarkis, tetapi dalam manusia menginginkan tercapai sekaligus dan
kebutuhan itu merupakan siklus, seperti lapar-makan-lapar lagi-makan lagi dan
seterusnya.
Abasement
Untuk tunduk secara pasif kepada kekuatan eksternal. Untuk menerima luka,
memikul kesalahan, kritikan, dan hukuman. Untuk menyerah dan mengakui
kelemahan, kesalahan, pelanggaran, atau kekalahan. Untuk mencari dan
menikmati kesedihan, hukuman, kesakitan, dan ketidakberuntungan.
Achievement
Untuk menyelesaikan sesuatu yang sulit, mengatasi rintangan, dan mencapai
standar yang tinggi. dan mengungguli orang lain dan untuk menguasai,
menggerakkan, atau mengatur objek-objek fisik, manusia, atau ide-ide.
Affiliation
Untuk menjadikan diri dekat dan menikmati kerjasama dengan sekutu lain
satu yang mirip subjeknya atau satu yang menyukai objeknya. Untuk
menyenangi dan mendapati kasih sayang dari keterikatan antara satu dengan
yang lain. Untuk mengikuti dan tetap setia terhadap teman.
Aggression
Untuk mengatasi lawan dengan penuh kekuatan. Untuk berkelahi. Untuk
membalas rasa sakit atau luka. Untuk melawam secara kuat atau menghukum.
Untuk mencela dan mengumpat dan memfitnah dan untuk meremehkan atau
mengejek dan menertawakan dengan penuh dendam.
Autonomy
Untuk melawan paksaan dan pembatasan. Untuk menjadi mandiri dan bebas
dalam bertindak berdasarkan impuls. Untuk menentang adat atau kebiasaan-
kebiasaan. Untuk menghindari atau terlepas dari kegiatan yang sudah
ditentukan oleh kewenangan yang bersifat menguasai.
Counteraction
Untuk menguasai atau memperbaiki kegagalan dengan berusaha lagi. Untuk
menghilangkan penghinaan oleh tindakan yang dilanjutkan kembali. Untuk
mengatasi kelemahan, menekan rasa takut. Untuk mempertahankan harga diri
dan kebanggaan diri dalam standar yang tinggi.
Defendance
Untuk mempertahankan diri terhadap serangan, kritik, dan celaan. Untuk
menyembunyikan atau membenarkan perbuatan tercela, kesalahan atau
penghinaan.
Deference
Untuk mengagumi atau mendukung keunggulan orang lain. Untuk memuji,
menghormati, atau memuliakan. Untuk berusaha menyamai atau melebihi yang
patut dicontoh. Untuk menyesuaikan diri dengan adat atau kebiasaan.
Dominance
Untuk mengontrol lingkungan orang lain. Untuk mempengaruhi atau
mengarahkan tingkah laku orang lain dengan sugesti, bujukan, persuasi, atau
perintah. Meminta supaya jangan mengerjakan sesuatu, mengendalikan, atau
melarang.
Exhibition
Untuk membuat suatu kesan. Untuk dilihat dan didengar. Untuk
membangkitkan gairah, dipandang takjub, dikagumi, menghibur, mengejutkan,
membangkitkan minat, menarik perhatian, atau memikat hati.
Harmavoidance
Untuk menghindari rasa sakit, luka fisik, penyakit, dan kematian. Untuk
melarikan diri dari situasi yang berbahaya. Untuk melakukan tindakan
pencegahan.
Inavoidance
Untuk menghindari penghinaan. Untuk keluar dari situasi yang memalukan
atau menghindari kondisi yang bisa menimbulkan pelecehan. Untuk menahan
diri dalam bertindak karena takut akan kegagalan.
Nurturance
Untuk memberikan rasa simpati dan memuaskan kebutuhan orang lain yang
tidak berdaya seorang bayi atau objek apapun yang lemah, cacat, lelah, tidak
berpengalaman, terkalahkan, dipermalukan, kesepian, ditolak, sakit, atau
kebingungan mental. Untuk menyediakan kebutuhan, menolong, mendukung,
menghibur, melindungi, memberikan rasa nyaman, merawat, atau
menyembuhkan.
Order
Untuk membuat segala sesuatunya secara teratur. Untuk menjaga kebersihan,
penyusunan, pengorganisasian, keseimbangan, kerapian, dan ketelitian.
Play
Untuk melakukan tindakan bersenang-senang tanpa tujuan lebih lanjut. Untuk
tertawa dan membuat lelucon terhadap apapun. Untuk menyediakan waktu
luang bagi olahraga, menari, minum-minum, berpesta, bermain kartu.
Rejection
Untuk memisahkan diri dari orang lain yang dipandang negatif. Untuk
mengucilkan, tidak memperdulikan, membuang, atau tetap mengacuhkan
kelemahan yang lain.
Sentience
Untuk mencari dan menikmati kesan dan kenikmatan yang dapat ditangkap
pancaindera, yang menyentuh perasaan.
Sex
Untuk membangun dan meningkatkan hubungan yang erotik. Untuk
melakukan hubungan seksual.
Succorance
Untuk mendapatkan kepuasan kebutuhan dari bantuan simpatik orang lain.
Untuk selalu punya pendukung. Untuk dirawat, didukung, ditopang, dikelilingi,
dilindungi, dituruti kehendaknya, dimaafkan, atau dinasehati.
Understanding
Untuk menanyakan atau menjawab pertanyaan umum. Untuk mempunyai
ketertarikan pada teori, untuk menganalisis dan menggeneralisasi peristiwa.
Perbedaan teori Maslow dengan Murray:
Teori yang berdengan kebutuhan hidup manusia dikemukakan oleh Abraham H.
Maslow (1970). Ia melukiskan manusia sebagai mahluk yang tidak pernah berada
dalam keadaan sepenuhnya puas. Bagi manusia kepuasaan itu sifatnya sementara
dan jika suatu kepuasan telah didapat maka kebutuhan yang lainnya akan muncul
menuntut pemuasaan begitu seterusnya. Menurut Murray kebutuhan (Needs) adalah
konstruk mengenai kekuatan di bagian otak yang mengorganisir berbagai proses
seperti persepsi, berfikir, dan berbuat untuk mengubah kondisi yang ada dan tidak
memuaskan. Need bisa dibangkitkan oleh proses internal, tetapi lebih sering
dirangsang oleh faktor lingkungan. Biasanya, need dibarengi dengan perasaan atau
emosi khusus, dan memiliki cara khusus untuk mengekspresikannya dalam
mencapai pemecahannya.
4. Karena dengan tawuran remaja dapat memenuhi kebutuhan akan keikutsertaan dan
diterima dalam kelompok, merupakan hal yang sangat penting; melepaskan diri
dari keterikatan keluarga dan berusaha memantapkan hubungan dengan lawan
jenis, kebutuhan akan pengakuan dari orang lain, bergantung hubungan dan
penerimaan teman sebaya dan kebutuhan untuk dihargai.kebutuhan ini menjadi
penting seirama dengan pertambahan kematangan remaja.
5. Kebutuhan Exsibition remaja:
Untuk memamerkan diri
Menarik perhatian orang lain,
Memperlihatkan diri agar menjadi pusat perhatian orang lain,
Dorongan untuk menceritakan keberhasilan dirinya dan lain sebagainya.
6. Kita tentu tahu bahwa pergaulan bebas itu adalah salah satu bentuk perilaku
menyimpang, yang mana bebas yang dimaksud adalah melewati batas-batas
norma yang ada. Dengan kondisi psikologis akibat dari perilaku seks pranikah,
pada sebagian mahasiswa lain dampaknya bisa cukup serius, seperti perasaan
bersalah karena telah melanggar norma, depresi, marah, ketegangan mental dan
kebingungan untuk menghadapi segala kemungkinan resiko yang akan terjadi,
perasaan seperti itu akan timbul pada diri individu jika individu menyesali
perbuatan yang sudah dilakukannya. Dan perilaku sex bebas bukan lah langkah
untuk memenuhi kebutuhan sex, karena perilaku ini sudah jatuh dosa pada norma
agama.