Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK

UJI KELARUTAN SENYAWA ORGANIK

Disusun oleh:

LINDA (14040031)

SEKOLAH TINGGI FARMASI MUHAMMADIYAH

TANGERANG

2015
UJI KELARUTAN SENYAWA ORGANIK

1. Tujuan Paktikum
a. Mahasiswa dapat memahami kepolaran suatu larutan
b. Mahasiswa dapat menentukan jenis-jenis senyawa

2. Dasar Teori
a. Senyawa organik
Kata organik merupakan istilah yang digunakan pada awal
perkembangan ilmu kimia yang ditandai dengan adanya
pengelompokan senyawa-senyawa kimia menjadi dua golongan besar,
yaitu senyawa organik dan senyawa anorganik. Senyawa organik yang
merupakan satu golongan besar senyawa yang dikaji secara khusus
dalam kimia organik, banyak manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu senyawa organik adalah hidrokarbon. Senyawa organik
adalah golongan besar senyawa kimia yang molekulnya mengandung
karbon, kecuali karbida, karbonat, dan oksida karbon. Studi mengenai
senyawaan organik disebut kimia organik. Banyak di antara senyawaan
organik, seperti protein, lemak, dan karbohidrat, merupakan komponen
penting dalam biokimia. Di antara beberapa golongan senyawaan
organik adalah senyawa alifatik, rantai karbon yang dapat diubah gugus
fungsinya; hidrokarbon aromatik, senyawaan yang mengandung paling
tidak satu cincin benzena; senyawa heterosiklik yang mencakup atom-
atom nonkarbon dalam struktur cincinnya; dan polimer, molekul rantai
panjang gugus berulang. Pembeda antara kimia organik dan anorganik
adalah ada atau tidaknya ikatan karbon-hidrogen. Sehingga, asam
karbonat termasuk anorganik, sedangkan asam format, asam lemak
pertama, organik. Nama organik merujuk pada sejarahnya, pada abad
ke-19, yang dipercaya bahwa senyawa organik hanya bisa dibuat atau
disintesis dalam tubuh organisme melalui vis vitalis life-force.
Senyawa organik biasa disebut pula sebagai senyawa karbon, yaitu
senyawa yang mengandung unsur karbon (kecuali oksida karbon,
senyawa karbonat dan sianida). Senyawa inilah yang membentuk tubuh
makhluk hidup (organisme) oleh sebab itu biasa disebut senyawa
organik. Senyaw organik ini menjadi topik tersendiri selain karena ia
sangat dekat dengan kehidupan juga karena memiliki variasi yang
beragam. Yang membuat senyawa karbon begitu beragam adalah karena
sifat istimewa dari unsur karbon, yaitu: Unsur karbon adalah unsur
golongan IV A sehingga ia mempunyai empat elektron valensi yang
mampu berikatan dengan unsur non logam lainnya.

Hidrokarbon adalah senyawa organik yang hanya terdiri dari atom


karbon dan atom hidrogen. Golongan senyawa ini amat penting
peranannya dalam abad teknologi ini. Karena begitu banyak produk
yang dapat diturunkannya. Dua sumber utama hidrokarbon adalah
minyak bumi dan gas alam serta batu bara. Minyak bumi adalah
campuran senyawa yang kompleks terutama dari hidrokarbon alifatik,
hidrokarbon aromatik terutama diperoleh dari batubara. Dalam
senyawa hidrokarbon juga terdapat gugus fungsi. Masing-masing gugus
fungsi dapat mempengaruhi sifat fisika dan kimia senyawa hidrokarbon
tersebut.
Contoh:
1. Karbohidrat (C6H12O6)
2. Protein (NH2CH2CO2H)
3. Minyak bumi (C8H18)
4. Urea ((CNH2)2CO)
5. Lemak (C17H33COOH)
6. Asam format (HCOOH)
7. Asam alkonat (RCOOH).
b. Senyawa anorganik
Senyawa anorganik didefinikan sebagai senyawa pada alam (di tabel
periodik) yang pada umumnya menyusun material / benda tak hidup.
Semua senyawa yang berasal dari makhluk hidup digolongkan dalam
senyawa organik, sedangkan yang berasal dari mineral digolongkan
dalam senyawa anorganik. Pada waktu itu diyakini bahwa senyawa
organik hanya dapat terjadi oleh adanya pengaruh dari daya yang
dimiliki makhluk hidup (vital force atau vis vitalis). Dengan
keberhasilan Friederich Wohler dalam membuat urea (senyawa organik)
dari amonium sianat (senyawa anorganik) pada tahun 1828, maka
keyakinan adanya pengaruh vital force dalam pembentukan senyawa
organik semakin goyah. Dalam perkembangan selanjutnya diperoleh
suatu kesimpulan bahwa di antara senyawa organik dan anorganik tidak
ada perbedaan mengenai hukum-hukum kimia yang berlaku. Meskipun
di antara senyawa organik dan senyawa anorganik tidak ada perbedaan
yang hakiki sebagai senyawa kimia, namun pengkajiannya tetap
dipandang perlu dipisahkan dalam cabang kimia yang spesifik.
Contoh:
1. Karbon dioksida (CO2),
2. Batu kapur (CaCO3),
3. Karbit(CaC2),
4. Soda kue (NaHCO3),
5. Plastik (C3H6),
6. Metana (CH4),
7. Etil (C2H3).
c. Perbedaan senyawa organik dan anorganik

No Senyawa organik Senyawa Anorganik

Kebanyakan berasal dari


Berasal dari sumber daya
1 makhluk hidup dan beberapa dari
alam mineral ( bukan makhluk hidup)
hasil sintesis

Senyawa organik lebih mudah


2 Tidak mudah terbakar
terbakar

3 Strukturnya lebih rumit Struktur sederhana

Semua senyawa organik Tidak semua senyawa anorganik yang


4
mengandung unsur karbon memiliki unsur karbon

Hanya dapat larut dalam pelarut Dapat larut dalam pelarut air atau
5
organik organik

6 CH4, C2H5OH, C2H6 dsb. NaF, NaCl, NaBr, NaI dsb.

7 Titik didih dan titik lebur rendah Titik didih dan titik lebur tinggi

8 Reaksi berlangsung lambat Reaksi berlangsung cepat

9 Tidak tahan terhadap panas Tahan terhadap panas

10 Umumnya tidak larut dalam air Umumnya larut dalam air


Pelarut senyawa organik dan kelarutannya
3. Alat dan Bahan
a. Alat
1. Tabung reaksi
2. Rak tabung
3. Gelas ukur
4. Pipet tetes
b. Bahan
1. Aquadest
2. N-heksan
3. Kloroform (CHCl3)
4. Etanol
5. Kristal iodium
6. Kristal kalium iodida
4. Cara Kerja
Praktikum kimia organik ini menggunakan 8 tabung reaksi dengan
rincian sebagai berikut:
a. Tabung reaksi pertama: 1 ml aquadest ditambahkan 1 ml n-heksan.
Amati kelarutannya.
b. Tabung reaksi ke dua: 1 ml aquadest ditambahkan 1 ml kloroform.
Amati kelarutannya.
c. Tabung reaksi ke tiga: 1 ml aquadest ditambahkan 1 ml etanol. Amati
kelarutannya.
d. Tabung reaksi ke empat: 1 ml aquadest ditambahkan kalium iodida.
Amati kelarutannya.
e. Tabung reaksi ke lima: 1 ml aquadest ditambahkan kristal iodium.
Amati kelarutannya.
f. Tabung reaksi ke enam: 1 ml n-heksan ditambahkan kalium iodida.
Amati kelarutannya.
g. Tabung reaksi ke tujuh: 1 ml kloroform ditambahkan kristal iodium.
Amati kelarutannya.
h. Tabung reaksi ke delapan: 1 ml kloroform ditambahkan 2 ml n-heksan
dan ditambahkan 3 ml aquadest. Diamati urutan lapisannya.

Anda mungkin juga menyukai