Anda di halaman 1dari 9

PEMBANKIT LISTRIK TENAGA GAS

(PLTG)

OLEH

PATRISIUS J. FISCHER

1406030037

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.

Seiring dengan berjalannya waktu, sumber daya manusia yang terus bertambah ini
akan menyebabkan suatu peristiwa kebutuhan sumber daya alam yang semakin meningkat.
Salah satu dari kebutuhan yang sangat penting di dunia ini adalah sumber energi listrik, Di
mana pada jaman modern ini bisa dikatakan bahwa segala sesuatu selalu berhubungan dengan
yang namanya listrik. Tidak dapat dipungkiri bahwa semakin sulitnya menyalurkan energi
listrik ini dalam jumlah banyak, terbukti adanya jadwal pemadaman listrik secara bergilir
untuk beberapa wilayah guna mengurangi pemakaian listrik.
Di negara Indonesia sedang dalam proses pemenuhan kebutuhan dari pasokan listrik,
sehingga para ilmuwan dan pihak pemerintah sedang menjalankan suatu solusi dimana
akanmembangun Pembangkit Listrik dengan bahan baku yang tidak hanya minyak. Kita tahu
bahwa Pembangkit listrik yang jumlahnya sangat banyak di Indonesia dan mungkin seluruh
dunia ialah menggunakan bahan bakar solar, mengingat bahwa ironisnya solar merupakan
SDM yang tidak dapat diperbaharui dan mulai sedikit keberadaannya. Oleh karena itu, dalam
bab selanjutnya akan dibahas mengenai Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan beberapa
kelebihan dan kekurangannya.

1.2. Tujuan Penulisan.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini yaitu:


1. Untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa dan pembaca apa itu Pembangkit Listrik
Tenaga Gas (PLTG)
2. Agar mahasiswa dan pembaca memgetahui tentang komponen komponen pada PLTG serta
kelebihan dan kekuurangan dari PLTG.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Apa itu pembangkit listrik gas (PLTG).

Pusat listrik tenaga gas (PLTG) merupakan sebuah pembangkit energi listrik yang
menggunakan peralatan/mesin turbin gas sebagai penggerak generatornya. Turbin gas
dirancang dan dibuat dengan prinsip kerja yang sederhana dimana energi panas yang
dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar diubah menjadi energi mekanis dan
selanjutnya diubah menjadi energi listrik atau energi lainnya sesuai dengan kebutuhannya.
Adapun kekurangan dari turbin gas adalah sifat korosif pada material yang digunakan untuk
komponen-komponen turbinnya karena harus bekerja pada temperature tinggi dan adanya
unsur kimia bahan bakar minyak yang korosif (sulfur, vanadium dll), tetapi dalam
perkembangannya pengetahuan material yang terus berkembang hal tersebut mulai dapat
dikurangi meskipun tidak dapat secara keseluruhan dihilangkan. Dengan tingkat efisiensi
yang rendah hal ini merupakan salah satu dari kekurangan sebuah turbin gas juga dan pada
perkembangannya untuk menaikkan efisiensi dapat diatur/diperbaiki temperature kerja siklus
dengan menggunakan material turbin yang mampu bekerja pada temperature tinggi dan dapat
juga untuk menaikkan efisiensinya dengan menggabungkan antara pembangkit turbin gas
dengan pembangkit turbin uap dan hal ini biasa disebut dengan combined cycle.

Prinsip kerja Pembangkit Listrik Tenaga Uap.


Pada awalnya, udara di masukan kedalam kompresor untuk ditekan hingga
temperaturnya dan tekanannya naik. Proses ini disebut proses kompresi. Udara yang
dihasilkan dari kompresor akan digunakan sebagai udara pembakaran dan juga untuk
mendinginkan turbin turbin gas. Setelah dikompresi, udara tersebut dialirkan ke ruang bakar.
Dalam ruang bakar udara yang sudah dikompresi akan dicampur dengan sebagian bahan
bakar dan dipicu dengan spark plug akan menghasilkan proses pembakaran hingga
menghasilkan gas panas (energi panas) dengan temperature dan tekanan yang tinggi, dari
energi panas yang dihasilkan inilah kemudian akan dimanfaatkan untuk memutar turbin
dimana didalam sudu-sudu gerak dan sudu-sudu diam turbin, gas panas tersebut temperature
dan tekanan mengalami penurunan dan proses ini biasa disebut dengan proses ekspansi.
Selanjutnya energi mekanis yang dihasilkan oleh turbin digunakan untuk memutar generator
hingga menghasilkan energi listrik.
Prinsip kerja dari sebuah PLTG didasarkan pada siklus Brayton seperti pada diagram
dibawah ini :

Ada beberapa macam siklus kerja turbin gas sebagai berikut :


Turbin gas siklus terbuka (open cycle).
Seperti pada proses kerja turbin gas diatas, dimana gas panas yang diekspansi didalam
turbin akan menghasilkan gas bekas (flue gas) dengan temperature yang masih cukup tinggi
dan tekanan diatas sedikit dari tekanan atmosfir, selanjutnya gas bekas ini dibuang atau
dialirkan ke udara luar, yang ditunjukkan seperti pada gambar dibawah.

Turbin gas siklus tertutup (closed cycle).


Seperti pada proses kerja turbin gas diatas, dimana gas panas yang diekspansi didalam
turbin akan menghasilkan gas bekas (flue gas) dengan temperature yang masih cukup tinggi
dan tekanan diatas sedikit dari tekanan atmosfir, selanjutnya gas bekas ini dialirkan ke
kedalam penukar panas (heat rejected) untuk didinginkan dengan menggunakan media
pendingin air atau udara hingga temperaturnya turun dan dialirkan lagi kedalam sisi masuk
(suction) kompresor untuk dikompresi lagi, yang ditunjukkan seperti pada gambar dibawah.
Turbin gas siklus terbuka dilengkapi dengan regenerator.
Seperti pada kedua proses kerja turbin gas diatas, dimana gas panas yang diekspansi
didalam turbin akan menghasilkan gas bekas (flue gas) dengan temperature yang masih
cukup tinggi dan tekanan diatas sedikit dari tekanan atmosfir, selanjutnya gas bekas (flue gas)
ini dialirkan kedalam heat exchanger yang dikenal dengan istilah regenerator dimana
didalamnya gas bekas ini digunakan untuk memanaskan udara keluar kompresor sebelum
digunakan sebagai udara pembakaran didalam ruang bakar (combustion chamber), seperti
ditunjukkan pada gambar dibawah.

Turbin gas siklus terbuka dilengkapi dengan intercooler, regenerator dan reheater.
Pada siklus ini baik kompresor maupun turbin gas masing-masing terdiri dari 2 (dua)
bagian yang terpisah dan biasa disebut dengan kompresor tekanan rendah dan kompresor
tekanan tinggi serta turbin gas tekanan rendah dan turbin gas tekanan tinggi. Aliran udara dan
gas-gas yang dihasilkan dapat dijelaskan sebagai berikut, mula-mula udara atmosfir masuk
kedalam kompresor tekanan rendah untuk dikompresi, dari udara tekan yang dihasilkan
dialirkan kedalam intercooler untuk didinginkan hingga menghasilkan temperature dan
kelembaban serta tekanan yang diinginkan dengan menggunakan media pendingin air atau
media pendingin lainnya, dari sini udara tersebut dialirkan kedalam kompresor tekanan tinggi
untuk dikompresi lagi hingga menghasilkan temperature yang tinggi dan tekanan dengan
kepadatan yang lebih tinggi. Dari keluaran kompresor tekanan tinggi udara tersebut dialirkan
kedalam regenerator untuk mendapatkan temperature yang lebih tinggi lagi yang bertujuan
untuk memudahkan terjadinya proses pembakaran dengan melalui media pemanas gas
bekas/buang (flue gas) yang memanfaatkan gas bekas hasil dari turbin tekanan rendah.
Selanjutnya udara keluaran dari regenerator dialirkan kedalam ruang bakar utama (primary
combustion chamber) yang menghasilkan proses pembakaran dan dari proses ini dihasilkan
gas panas yang digunakan untuk memutar turbin tekanan tinggi, hasil ekspansi gas panas dari
turbin tekanan tinggi ini berupa gas bekas (flue gas) dialirkan kedalam ruang bakar kedua
(secondary combustion chamber) dan biasa disebut juga dengan reheater chamber yang
selanjutnya gas bekas tersebut digunakan untuk udara pembakaran didalamnya yang mampu
menghasilkan gas panas lagi dan digunakan untuk memutar turbin tekanan rendah, siklus
tersebut diatas seperti ditunjukkan pada gambar dibawah.

Dari ketiga terakhir siklus turbin gas diatas secara keseluruhan dimaksudkan untuk
menghasilkan sebuah pusat listrik tenaga gas (PLTG) dengan tingkat efisiensi yang
diharapkan lebih tinggi dari turbin gas siklus terbuka.
Adapun sebagai pendukung pusat listrik tenaga gas ini digunakan beberapa alat bantu
(auxiliary equipments) untuk membantu proses siklus turbin gas berjalan dengan baik,
seperti.
1. Sistem pelumas (lube oil system).
2. Sistem bahan bakar (fuel system).
3. Sistem pendingin (cooler system).
4. Sistem udara kontrol (air control system).
5. Sistem hidrolik (hydraulic system).
6. Sistem udara tekan (air pressure system).
7. Sistem udara pengkabutan (atomizing air system).

B. Komponen komponen pada PLTG.


Pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) terdapat beberapa komponen penting
yang harus ada, sebagai berikut:
1. Natural GasLine Merupakan saluran masuknya udara alami dari luar yang membantu
proses pembakaran.
2. Oil Storage Merupakan tangki yang digunakan untuk menampung bahan bakar.
3. Air Intake Merupakan saluran masuknya udara dari atmosfer yang akan ditekan kedalam
ruang pembakaran menggunakan kompressor.
4. Kompresor (compressor), berfungsi untuk meningkatkan temperatur dan tekanan udara.
5. Ruang bakar (Combustor) berfungsi untuk membakar bahan bakardengan
menghembuskan udara yang telah dinaikan temperature dan tekanannya di compressor.
6. Turbin gas (gas Turbine), berfungsi untuk merubah energi gerak gas menjadi energi putar
atau mekanik.

Turbin gas pada PLTG.

7. Generator.
Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber
energi mekanis. Generator terdiri dari dua bagian utama, yaitu rotor dan stator. Rotor
terdiri dari besi yang dililit oleh kawat dan dipasang secara melingkar sehingga
membentuk pasangan kutub utara dan selatan. Jika kutub ini dialiri arus eksitasi dari
Automatic Voltage Regulator (AVR), maka akan timbul magnet. Rotor terletak satu poros
dengan turbin dan dihubungkan melalui gigi-gigi putar, sehingga jika turbin berputar
maka rotor juga ikut berputar. Generator selanjutnya merubah energi mekanik dari turbin
menjadi energi listrik. Magnet yang berputar memproduksi tegangan di kawat setiap kali
sebuah kutub melewati coil yang terletak di stator. Lalu tegangan inilah yang kemudian
menjadi listrik.
Agar generator bisa menghasilkan listrik, ada tiga hal yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Putaran. Putaran dari generator dipengaruhi oleh putaran dari turbin.
2. Kumparan. Banyak dan besarnya kumparan dari stator akan mempengaruhi besarnya
daya listrik yang dihasilkan.
3. Magnet. Magnet dihasilkan dari putaran rotor.

C. Kelebihan dan kekurangan Pembangkit Listrik Tenaga gas (PLTG).


Kelebihan PLTG
1. Siklus kerja pembangki lebih sederhana
2. Pembangunan pembangkit lebih cepat
3. Biaya pembangunan lebih murah
4. Area pembangkitan tidak terlalau luas sehingga PLTG bias dipasang di pusat kota
5. Start up yang cepat
6. PLTG mampu start up tanpa menggunakan motor start
7. Peralatan control dan alat bantu sangat sederhana
8. Waktu pemeliharaan singkat.
Kekurangan PLTG
1. Biaya pemeliharan PLTG sangat besar, hal ini dikarenakan pembangkit bekerja
pada suhu dan tekanan tinggi, komponen dari PLTG yang disebut hot part menjadi
lebih cepat rusak sehingga memerlukan perhatian yang serius. Karena mahalnya
komponen PLTG, maka hal tersebut dapat dikurangi dengan memberikan
pendingin pada sudu sudu turbin maupun porosnya.
2. Operasi turbin gas yang menggunakan gas hasil pembakaran dengan suhu sekitar
1.300 oC member resiko korosi suhu tinggi, yaitu bereaksinya logam kalium,
vanadium dan natrium yang terkandung dalam bahan bakar dengan bagian bagian
turbinseperti sudu sudu dan saluran gas panas (hot gas path).
BAB III
KESIMPULAN

1. PLTG merupakan salah satu dari pembangkit listrik dengan bahan baku gas alam.
2. PLTG adalah sebuah pembangkit energi listrik yang menggunakan peralatan/mesin turbin
gas sebagai penggerak generatornya.
3. Generator utamanya terdiri dari Turbin gas (Gas Turbine), Kompresor (Compressor), dan
Ruang Bakar (Combustor).
4. PLTG menggunakan prinsip kerja dengan siklus Brayton.
5. Terdapat 4 jenis Turbin yang digunakan pada PLTG, yaitu Turbin Gas siklus terbuka,
Turbin gas siklus tertutup, Turbin gas siklus terbuka dengan regenerator, serta Turbin gas
siklus terbuka dengan intercooler, regenerator, dan reheater.

Anda mungkin juga menyukai