Anda di halaman 1dari 11

Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Metode Permainan Tradisional Engklek terhadap Pengetahuan dan Sikap

ARTIKEL PENELITIAN Merokok Siswa Sekolah Dasar Kuniran 3, Kecamatan Sine, Kabupaten Ngawi

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN METODE PERMAINAN TRADISIONAL


ENGKLEK TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP MEROKOK SISWA DI SEKOLAH
DASAR NEGERI KUNIRAN 3 KECAMATAN SINE KABUPATEN NGAWI

Marsetyo Dwi Widyatmoko*, Tri Puji Kurniawan**, Anisa Catur Wijayanti***


*Mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat FIK UMS, **Dosen Kesehatan Masyarakat FIK UMS, ***Dosen
Kesehatan Masyarakat FIK UMS

ABSTRAK
Perilaku merokok masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Anak Sekolah Dasar merupakan
generasi yang mudah terpengaruh terhadap rokok. Permainan Tradisional Engklek merupakan hal
yang tidak asing bagi anak Sekolah Dasar dan melalui permainan dapat digunakan sebagai media
pendidikan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan
dengan metode Permainan Tradisional Engklek terhadap tingkat pengetahuan dan sikap siswa di
Sekolah Dasar Kuniran 3 Ngawi. Metode penelitian ini menggunakan Quasy Eksperiment dengan
rancangan Non-Equivalent Pretest-postest Control Group. Populasi penelitian ini siswa kelas IV, V,
dan VI sebanyak 44 siswa, yang seluruhnya diikutsertakan dalam penelitian (total sampling).
Pembagian kelompok eksperimen dan kontrol dilakukan secara random. Data dianalisis
menggunakan uji Paired sample t-test, tingkat signifikansi =0,05 untuk masing-masing perlakuan.
Sedangkan untuk membandingkan hasil perlakuan antara kelompok eksperimen dengan kontrol
menggunakan uji independent t-test dengan software komputer. Hasil penelitian menunjukkan pada
kelompok eksperimen terdapat perbedaan rata-rata skor pengetahuan (p<0,001) dan sikap (p<0,001)
tentang merokok antara sebelum dan sesudah perlakuan, sedangkan pada kelompok kontrol tidak
ada perbedaan pengetahuan (p>0,623) dan sikap (p>0,338). Dan disimpulkan pula ada pengaruh
pendidikan kesehatan dengan metode Permainan Engkek terhadap pengetahuan (p<0,033), namun
tidak terdapat pengaruh pendidikan kesehatan terhadap sikap (p> 0,506).
ABSTRACT
Smoking behavior is still a health problem in Indonesia. Elementary school children are easily
influenced generations to susceptible cigarette. Traditional Hopscotch game is familiar to
elementary school children and through the game can be used as a medium of health education.
The purpose of this study was to determine the effect of health education with traditional methods
Hopscotch game on the level of knowledge and attitudes of students in an elementary school
Kuniran 3 Ngawi. This research method used Quasy Eksperiment with the design of the Non-
Equivalent Pretest-Posttest Control Group. This study population grade IV, V, and VI were 44
students which all are included in the research (total sampling). Samples were randomly divided
into treatment group and control group. Statistical test using Paired Sample t-test, significance
level = 0.05. Moreover independen sample t-test was used to compare the result research
beetwen treatment and control group with computer softwere. The result explaned that there are
relationship beetwen knowledge (p<0.000) and attitude (p<0.000) of student with traditional
method Hopscotch game in the treatment group.In the control group there was no difference in the
value of pre-test and post-test knowledge (p> 0.623) and attitude (p> 0.338). The other conclution,
there were relationship beetwen knowledge (p<0.033), but there werent any relationship attitude
(p> 0,506).

PENDAHULUAN yang berakibat buruk bagi kesehatan dan


Merokok merupakan perilaku negatif jumlah perokok di Indonesia cenderung
dan berbahaya bagi kesehatan tubuh dan meningkat (Notoatmodjo, 2010).
lingkungan. Merokok merupakan kebiasaan
Fakultas Ilmu Kesehatan 1
Universitas Muhammadiya Surakarta
Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Metode Permainan Tradisional Engklek terhadap Pengetahuan dan Sikap
ARTIKEL PENELITIAN Merokok Siswa Sekolah Dasar Kuniran 3, Kecamatan Sine, Kabupaten Ngawi

Prevalensi merokok menurut umur ingin mengetahui lebih dalam mengenai


pertama kali merokok di Indonesia pada pengaruh pendidikan kesehatan tentang
umur 5-9 tahun terdapat 1,7% penduduk merokok dengan metode permainan
yang mulai merokok pada usia tersebut. tradisional Engklek terhadap tingkat
Provinsi Jawa Timur prevalensi umur mulai pengetahuan dan sikap siswa Sekolah
merokok 5-9 tahun sebesar 2,2%. Secara Dasar Negeri Kuniran 3 Kecamatan Sine
umum penduduk dengan umur pertama kali Kabupaten Ngawi.
merokok 5-9 tahun terlihat tinggi pada
penduduk yang masih sekolah dan pada METODE
penduduk yang tidak tamat SD (Riskesdas, Jenis penelitian adalah penelitian
2010). Quasi Eksperiment Design, dengan
Untuk mengurangi rokok pada anak, rancangan Non Equivalent Control Group
maka diperlukan pendidikan kesehatan dengan melakukan pre-test dan post-test
sejak dini. Pendidikan kesehatan terhadap sampel yang terdiri dari kelompok
berkembang dengan berbagai metode salah eksperimen dan kelompok kontrol. Lokasi
satunya adalah permaianan Tradisional. penelitian ini adalah di Sekolah Dasar
Menurut Iswinarti (2010), Permainan Negeri Kuniran 3, Kecamatan Sine,
Tradisional merupakan kekayaan budaya Kabupaten Ngawi yang dilaksanakan pada
bangsa yang mempunyai nilai luhur untuk bulan Juni 2014.
dapat diwariskan kepada anak. Permainan Populasi penelitian ini adalah siswa
Tradisional Engklek merupakan permainan kelas IV, V, dan VI di Sekolah Dasar
yang bervariasi, dan paling banyak dikenal Negeri Kuniran 3 Kecamatan Sine
oleh anak dibandingkan permainan lain. Kabupaten Ngawi yang berjumlah 44 siswa
Menurut Puspandari dkk (2008), dengan alasan siswa pada kelas tersebut
kelompok usia sekolah merupakan sudah dapat memahami pesan dan
kelompok yang memiliki risiko tinggi pertanyaan yang diberikan peneliti.
terhadap pengaruh buruk dari luar karena Sampel pada penelitian ini adalah
mereka belum memiliki kematangan seluruh siswa kelas IV, V, dan VI sebanyak
emosional yang stabil. Oleh karena itu 44 siswa yang diikutsertakan dalam
pendidikan kesehatan di sekolah sangat penelitian (total sampling). Pembagian
penting sebagai hasil dari promosi kelompok dilakukan secara random
kesehatan sebanyak 22 siswa masuk pada kelompok
Berdasarkan hasil dari survei eksperimen dan 22 siswa masuk pada
pendahuluan dari beberapa SD/MI yang kelompok kontrol.
ada di Kecamatan Sine, Sekolah Dasar Analisis data yang digunakan
Negeri Kuniran 3 merupakan Sekolah adalah analisis univariat dan analisis
Dasar yang memiliki kasus merokok yang bivariat. Analisis univariat dilakukan untuk
tinggi. Pada Sekolah Dasar Negeri Kuniran mengetahui distribusi frekuensi dan
3 terdapat 89,28% siswa pernah merokok, presentase setiap variabel yang kemudian
sedangkan pada Madrasah Ibtidiyah Negeri disajikan dalam bentuk tabel dan di
Ketanggung Sine terdapat 52,85% siswa interpretasikan. Sedangkan terhadap
pernah merokok dan pada Sekolah Dasar pengetahuan dan sikap merokok analisis
Negeri Sumbersari 1 terdapat 50% pernah bivariat digunakan untuk melihat pengaruh
merokok. pendidikan kesehatan dengan metode
Sekolah Dasar Negeri Kuniran 3 Permainan Tradisional Engklek siswa.
memiliki kasus merokok yang tinggi. Analisis yang digunakan adalah
Sehingga peneliti menjadikan SD tersebut menggunakan uji Paired t-test, sedangkan
sebagai tempat dilakukannya penelitian. analisis untuk menguji beda rata-rata pada
Melihat dari kasus tersebut, peneliti tertarik

Fakultas Ilmu Kesehatan 2


Universitas Muhammadiya Surakarta
Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Metode Permainan Tradisional Engklek terhadap Pengetahuan dan Sikap
ARTIKEL PENELITIAN Merokok Siswa Sekolah Dasar Kuniran 3, Kecamatan Sine, Kabupaten Ngawi

kelompok eksperimen dan kontrol umur 11 tahun yang sama sekali


menunggunakan Independent t-test. tidak ada. Pada kelompok kontrol,
distribusi umur responden tertinggi
HASIL adalah pada umur 11 tahun yaitu
A. Karakteristik Responden sebanyak 7 responden (31,9%).
1. Jenis Kelamin Responden Sedangkan distribusi umur
Tabel 1 menggambarkan pada responden terendah adalah pada
kelompok eksperimen responden umur 13 tahun yang hanya terdapat
laki-laki lebih banyak 15 responden 1 responden (4,5%).
(68%) dibandingkan dengan 3. Perilaku Merokok Responden
responden perempuan sebanyak 7 Distribusi jawaban responden
responden (32%) sedangkan untuk tentang merokok pada kelompok
kelompok kontrol responden laki- eksperimen menunjukan sebagian
laki sebanyak 11 responden (50%) besar pernah merokok. Pada
dan perempuan sebanyak 11 kelompok eksperimen terdapat 15
responden (50%). responden (68%). Sedangkan pada
2. Umur Responden kelompok kontrol distribusi
Distribusi umur responden pada jawaban responden tentang
kelompok eksperimen tertinggi merokok merata,sebanyak 11
adalah pada umur 12 tahun yaitu responden (50%) pernah merokok
sebanyak 10 responden (45,5%). dan 11 responden (50%) tidak
Sedangkan distribusi umur pernah merokok.
responden terendah adalah pada

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden


Eksperimen Kontrol
Karekteristik
n % n %
Jenis Kelamin Responden
Laki-Laki 15 68 11 50
Perempuan 7 32 11 50
Total 22 100 34 100
Umur Responden (tahun)
9 Tahun 1 4,5 3 13,6
10 Tahun 2 9,1 5 22,7
11 Tahun 0 0 7 31,9
12 Tahun 10 45,5 6 27,3
13 Tahun 9 40,9 1 4,5
Total 22 100 22 100
Perilaku Merokok
Pernah Merokok 15 68 11 50
Tidak pernah Merokok 7 32 11 50

B. Analisis Univariat menjadi 19 responden (86,4%)


1. Pengetahuan Merokok berpengetahuan baik pada saat
Berdasarkan Tabel 2, post-tes. Dari angka tersebut
tingkat pengetahuan responden dapat diketahui bahwa terjadi
kelompok eksperimen pada saat peningkatan persentase
pre-test sebagian besar adalah pengetahuan responden kelompok
berpengetahuan cukup dan baik. eksperimen pada saat sebelum
Sebanyak 10 responden (45,5%) mendapatkan Permainan Engklek
berpengetahuan cukup meningkat dan sesudah mendapatkan
Fakultas Ilmu Kesehatan 3
Universitas Muhammadiya Surakarta
Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Metode Permainan Tradisional Engklek terhadap Pengetahuan dan Sikap
ARTIKEL PENELITIAN Merokok Siswa Sekolah Dasar Kuniran 3, Kecamatan Sine, Kabupaten Ngawi

Permainan Engklek sebesar kelompok eksperimen terjadi


39,8% peningkatan dari 11 responden
Tingkat pengetahuan pre- (50%) pada saat pre-test menjadi
test dan post-test kelompok 14 responden (63,6%) pada saat
kontrol tentang merokok tidak post-test. Sedangkan responden
terjadi perubahan yang berarti. yang mempunyai sikap kurang
Nilai post-test tingkat baik turun menjadi 8 responden
pengetahuan responden kelompok (36,4%).
kontrol diketahui sebanyak 13 Sedangkan persentase sikap
responden (59,1%) memiliki responden pada kelompok kontrol
pengetahuan baik, dan sebanyak 9 menunjukkan tidak terjadi
responden (40,9%) memiliki peningkatan hasil pre-test dan
pengetahuan cukup. Hanya terjadi post-test namun justru menurun.
perubahan pada tingkat Hasil pre-test sikap pada
pengetahuan kurang yang sama kelompok kontrol menunjukkan
sekali sudah tidak ada. responden yang mempunyai sikap
2. Sikap Merokok baik sebanyak 14 responden
Hasil pre-test dan post-test (63,4%) dan turun menjadi 8
sikap pada kelompok eksperimen responden (36,6%) pada saat
menunjukkan terjadi peningkatan. post-test.
Hasil post-test sikap baik pada

Tabel 2. Hasil Analisis Univariat pada kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
Katagori Pre-test Post-test Pre-test Post-test
n % n % n % n %
1. Pengetahuan
Kurang 2 9,1 01 4,5 1 4,5 0 0
Cukup 10 4,5 2 9,1 8 36,4 9 40,9
Baik 10 4,5 19 86,4 13 59,1 13 59,1
Total 22 100 22 100 22 100 22 100
2. Sikap
Kurang Baik 11 50 8 36,4 8 36,4 14 63,6
Baik 11 50 14 63,6 14 63,6 81 36,4
Total 22 100 22 100 22 100 22 100
C. Analisis Bivariat 9,95). Dari hasil tersebut dapat
1. Uji Pengaruh Pendidikan disimpulkan terdapat perbedaan
Kesehatan terhadap Tingkat yang bermakna rata-rata nilai pre-
Pengetahuan test dan post-test pengetahuan
Berdasarkan hasil uji Paired pada kelompok eksperimen.
sample t-test pengetahuan Namun pada hasil uji Paired
kelompok eksperimen diperoleh sample t-test pengetahuan
tingkat signifikansi p-value kelompok kontrol diperoleh
(p=0,00001). Nilai p-value < 0,05 tingkat signifikansi p-value
(0,00001 < 0,05) sehingga Ha (p=0,623). Nilai p-value > 0,05
diterima dan dapat disimpulkan (0,623 > 0,05) sehingga Ha ditolak
terdapat perbedaan yang signifikan maka tidak terdapat perbedaan
antara pengetahuan pre-test dan pengetahuan pre-test dan post-test.
post-test. Hasil rata-rata Hasil rata-rata pengetahuan pre-
pengetahuan post-test lebih tinggi test lebih tinggi dibandingkan
dibandingkan pre-test (11,90 > post-test (11,00 > 10,86). Tidak
Fakultas Ilmu Kesehatan 4
Universitas Muhammadiya Surakarta
Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Metode Permainan Tradisional Engklek terhadap Pengetahuan dan Sikap
ARTIKEL PENELITIAN Merokok Siswa Sekolah Dasar Kuniran 3, Kecamatan Sine, Kabupaten Ngawi

ada perbedaan rata-rata pre-test eksperimen dan kelompok kontrol


dan post-test pada kelompok dengan nilai rata-rata 11,91 > 9,95
kontrol. (post-test > pre-test).
2. Uji Pengaruh Pendidikan Hasil uji independent t-test
Kesehatan terhadap Sikap pada pengetahuan saat post-test
Berdasarkan hasil uji Paired menunjukkan nilai p-value
sample t-test sikap kelompok (p=0,033). Nilai p-value<0,05
eksperimen diperoleh tingkat (0,033<0,05). Sehingga Ha
signifikansi p-value (p=0,00001). diterima dan ada perbedaan hasil
Nilai p-value < 0,05 (0,00001 < post-test pengetahuan antara
0,05) sehingga Ha diterima dan kelompok eksperimen dan
dapat disimpulkan terdapat kelompok kontrol dengan nilai
perbedaan yang signifikan antara rata-rata 11,00>10,86 (post-
sikap pre-test dan post-test. Hasil tes>pre-test).
rata-rata pengetahuan post-test 4. Uji Beda Rata-rata Post-test
lebih tinggi dibandingkan pre-test Sikap
(55,13 > 51,86). Dari hasil tersebut Berdasarkan uji independent
dapat disimpulkan terdapat t-test sikap pada saat pre-test
perbedaan yang bermakna rata-rata menunjukkan nilai p-value
nilai pre-test dan post-test sikap (p=0,113). Nilai p-value > 0,05
kelompok eksperimen. (0,113 > 0,05). Sehingga dapat
Namun hasil uji Paired disimpulkan bahwa Ha ditolak dan
sample t-test sikap kelompok tidak ada perbedaan hasil pre-test
kontrol diperoleh tingkat sikap antara kelompok eksperimen
signifikansi p-value (p=0,338). dan kelompok kontrol dengan nilai
Nilai p-value > 0,05 (0,338 > 0,05) rata-rata 53,82 > 51,86 (post-test >
sehingga dapat disimpulkan tidak pre-test).
terdapat perbedaan yang bermakna Hasil uji independent t-test
rata-rata nilai pre-test dan post-test sikap pada post-test kelompok
sikap pada kelompok kontrol. eksperimen dan kontrol diperoleh
3. Uji Beda Rata-rata Post-test tingkat signifikansi p-value
Pengetahuan (p=0,506). Nilai p-value > 0,05
Berdasarkan uji independent (0,506 > 0,05) sehingga dapat
t-test pada pengetahuan saat pre- disimpulkan bahwa Ha ditolak dan
test menunjukkan nilai p-value tidak ada perbedaan hasil post-test
(p=0,037). Nilai p-value<0,05 sikap antara kelompok eksperimen
(0,037<0,05). Sehingga dapat dan kelompok kontrol dengan nilai
disimpulkan bahwa Ha diterima rata-rata 55,14 > 53,82 (post-test >
dan ada perbedaan hasil pre-test pre-test).
pengetahuan antara kelompok

Tabel 3. Hasil Analisis Bivariat pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok


Kontrol menggunakan uji Paired sampel t-test
Rata-rata
Kelompok p-value Kesimpulan
Pre-test Post-test
Eksperimen Pengetahuan 9,95 11,90 0,001 Signifikan
Kontrol Pengetahuan 11,00 10,86 0,623 Tidak Signifikan
Eksperimen Sikap 51,86 55,13 0,001 Signifikan
Kontrol Sikap 55,27 53,81 0,338 Tidak Signifikan

Fakultas Ilmu Kesehatan 5


Universitas Muhammadiya Surakarta
Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Metode Permainan Tradisional Engklek terhadap Pengetahuan dan Sikap
ARTIKEL PENELITIAN Merokok Siswa Sekolah Dasar Kuniran 3, Kecamatan Sine, Kabupaten Ngawi

Tabel 4. Hasil Uji Independent T-test berdasarkan nilai pre-test dan post-test
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
Rata-rata
Hasil p-value
Eksperimen Kontrol
Pre-test Pengetahuan 9,95 11,00 0,037
Post-test Pengetahuan 11,91 10,86 0,033
Pre-test Sikap 51,86 55,23 0,113
Post-test Sikap 53,82 55,14 0,506

PEMBAHASAN mendapatkan pendidikan kesehatan


A. Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan metode Permainan Engklek).
dengan Metode Permainan Hal ini dapat terlihat dengan adanya
Tradisional Engklek terhadap perbedaan yang bermakna dari hasil
Tingkat Pengetahuan Merokok rata-rata pre-test dan post-test pada
Pendidikan kesehatan merupakan kelompok eksperimen p-value < 0,05
upaya yang dilakukan untuk mengajak (0,00001 < 0,005) dengan nilai rata-rata
seseorang berperilaku sehat dengan cara 11,90 > 9,95 (post-test > pre-test).
ajakan, himbauan ataupun persuasi Berdasarkan uji independent t-test
dengan tujuan meningkatkan kesehatan pada pengetahuan saat pre-test
masyarakat. Pendidikan kesehatan menunjukkan nilai p-value (p=0,037).
dengan metode Permainan Engklek Nilai p-value < 0,05 (0,037 < 0,05).
merupakan pemahaman pengetahuan Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha
tentang perlaku merokok kepada diterima dan ada perbedaan hasil pre-
responden dengan metode bermain test pengetahuan antara kelompok
Engklek. eksperimen dan kelompok kontrol
Tingkat pengetahuan kelompok dengan nilai rata-rata 11,91 > 9,95 (post-
eksperimen pada saat pre-test test > pre-test). Sedangkan hasil uji
menunjukkan sebagian besar responden independent t-test pada pengetahuan saat
memiliki tingkat pengetahuan cukup dan post-test menunjukkan nilai p-value
baik. Sebanyak 45,5% responden (p=0,033). Nilai p-value < 0,05 (0,033 <
berpengetahuan cukup dan 45,5% 0,05). Sehingga Ha diterima dan ada
responden berpengetahuan baik. Setelah terdapat perbedaan hasil pre-test
diberikan pendidikan kesehatan dengan pengetahuan antara kelompok
metode Permainan Engklek terjadi eksperimen dan kelompok kontrol
peningkatan pengetahuan baik pada dengan nilai rata-rata 11,00 > 10,86
responden sebesar 40,9% menjadi (post-tes > pre-test).
86,4%. Hal ini menunjukkan bahwa Beberapa faktor yang
Permainan Engklek mempunyai mempengaruhi pengetahuan adalah
pengaruh terhadap tingkat pengetahuan tingkat pendidikan, informasi, budaya,
responden. pengalaman dan sosial ekonomi.
Hasil nilai pre-test dan post-test Pengetahuan awal responden kelompok
dianalisis menggunakan uji statistik eksperimen yang cukup dan baik
paired sample t-tes. Hasil uji statistik dimungkinkan karena adanya faktor
menunjukkan adanya peningkatan penunjang yang mempengaruhi
tingkat pengetahuan pada kelompok pengetahuan, misalnya pengalaman dari
eksperimen pada saat pre-test (sebelum luar dan informasi seperti informasi dari
mendapatkan pendidikan kesehatan Sekolah, media massa maupun media
dengan metode Permainan Engklek) elektronik.
dengan pada saat post-test (setelah

Fakultas Ilmu Kesehatan 6


Universitas Muhammadiya Surakarta
Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Metode Permainan Tradisional Engklek terhadap Pengetahuan dan Sikap
ARTIKEL PENELITIAN Merokok Siswa Sekolah Dasar Kuniran 3, Kecamatan Sine, Kabupaten Ngawi

Salah satu cara menyampaikan memberikan pesan atau informasi


informasi kesehatan adalah dengan tentang merokok melalui gambar-
pendidikan kesehatan. Pendidikan gambar yang terdapat pada setiap kotak
adalah upaya agar masyarakat Permainan Engklek. Sebelum diberikan
berperilaku mengadopsi perilaku pendidikan kesehatan dengan metode
kesehatan dengan cara ajakan, Permainan Engklek, terlebih dahulu
memberikan informasi melalui kegiatan dilakukan pre-test pada pukul 08.00
yang disebut pendidikan atau promosi WIB sampai dengan 08.20 WIB.
kesehatan. Salah satu cara Kemudian dilakukan pendidikan
menyampaikan informasi kesehatan kesehatan dengan metode Permainan
adalah dengan metode Permainan Engklek. Permainan dilakukan setelah
Engklek. Penyampaian informasi responden selesai melakukan pre-test
dengan Permainan Engklek cocok yaitu pukul 08.30 WIB sampai selesai.
diterapkan pada anak usia sekolah dasar. Dari hasil penelitian ini dapat
Permainan dilakukan dengan dibuktikan bahwa pendidikan kesehatan
membagi responden kelompok tentang merokok dengan metode
eksperimen menjadi kelompok- Permainan Engklek cukup efektif dalam
kelompok kecil yang terdiri dari memberikan pengaruh dalam
kelompok 1 terdapat 5 responden, meningkatkan pengetahuan siswa
kelompok 2 terdapat 6 responden, Sekolah Dasar Negeri Kuniran 3 Ngawi.
kelompok 3 terdapat 5 responden dan Pendidikan kesehatan dengan metode
kelompok 4 terdapat 6 responden. Permainan Engklek tentang perilaku
Permainan dilakukan pada waktu merokok diberikan kepada responden
bersamaan dengan didampingi oleh 1 dengan karakter usia sekolah dasar.
fasilitator pada setiap kelompok. Perubahan tingkat pengetahuan pada
Permainan dan peraturan Engklek kelompok eksperimen dimungkinkan
dilakukan seperti pada umumnya dengan karena responden telah belajar dengan
menggunakan gacho, namun terdapat media Permaianan Engklek dengan
aturan tambahan, yaitu setiap pemain membaca pesan kesehatan tentang
harus membaca pesan atau informasi perilaku merokok pada tiap kotak dan
yang tercantum pada kotak tersebut saat telah menambah wawasan responden.
pemain mengambil gacho. Permainan Kelompok kontrol sebagai
dilakukan dalam 1 putaran, apabila pembanding adalah kelompok yang
setiap pemain sudah mendapatkan 1 tidak diberikan pendidikan kesehatan
putaran dan memperoleh sawah maka tentang merokok. Kelompok kontrol
pemain tersebut dikatakan sudah selesai diberikan pre-test dan post-test. Pre-test
dan menang. kelompok kontrol dilakukan pada waktu
Setelah responden selesai bermain yang bersamaan dengan kelompok
pukul 10.00 WIB, kemudian responden eksperimen yaitu pukul 08.00 WIB dan
diberikan soal post-test selama 20 menit. selesai pukul 08.20 WIB. Kemudian
Diharapkan dengan dilakukannya disela waktu kosong menunggu
pendidikan kesehatan tentang merokok pendidikan kesehatan Permainan
dengan metode Permainan Engklek Engklek pada kelompok eksperimen,
dapat tercapai output peningkatan diisi dengan pendidikan dan permaianan
pengetahuan tentang perilaku dan yang tidak berhubungan dengan materi
merubah sikap kearah yang positif. merokok. Setelah kelompok eksperimen
Pendidikan kesehatan yang selesai mendapatkan pendidikan
diberikan kepada responden dengan kesehatan Permainan Engklek
Permainan Engklek dilakukan dengan selanjutnya secara bersamaan dilakukan

Fakultas Ilmu Kesehatan 7


Universitas Muhammadiya Surakarta
Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Metode Permainan Tradisional Engklek terhadap Pengetahuan dan Sikap
ARTIKEL PENELITIAN Merokok Siswa Sekolah Dasar Kuniran 3, Kecamatan Sine, Kabupaten Ngawi

post-test pada kelompok eksperimen dan Sedangkan responden yang mempunyai


kelompok kontrol namun pada ruang sikap kurang baik turun13,6% menjadi
yang berbeda. 36,4%.
Tingkat pengetahuan kelompok Kemudian nilai pre-test dan post-
kontrol pada saat pre-test sebagian besar test kelompok eksperimen dianalisis
adalah baik sebesar 59,1% dan pada saat menggunakan uji statistik paired sample
post-test sebagian besar pengetahuan t-tes. Hasil uji statistik menunjukkan
kelompok kontrol tetap baik sebesar adanya peningkatan sikap pada
59,1%. kelompok eksperimen saat pe-test
Hasil dari uji statistik pada (sebelum mendapatkan pendidikan
kelompok kontrol menggunakan paired kesehatan dengan metode Permainan
sample t-tes menunjukkan tidak terdapat Engklek) dengan saat post-test (setelah
peningkatan nilai rata-rata pengetahuan mendapatkan pendidikan kesehatan
yang signifikan pada saat pre-test dan dengan metode Permainan Engklek).
post-test. Hal ini dapat terlihat dengan Hal ini dapat ditunjukkan dengan adanya
tidak ada perbedaan yang bermakna dari perbedaan yang bermakna dari hasil
hasil rata-rata pre-test dan post-test pada rata-rata pre-test dan post-test pada
kelompok kontrol dengan nilai p-value kelompok eksperimen p-value < 0,05
> 0,05 (0,623 > 0,005) dengan nilai (0,0001 < 0,005) dengan nilai rata-rata
rata-rata 10,86 < 11,00 (post-test < pre- 55,13 > 51,86 (post-test > pre-test).
test). Terjadi penurunan nilai rata-rata Berdasarkan uji independent t-test
pre-test dan post-test pengetahuan pada sikap pada saat pre-test menunjukkan
kelompok kontrol, hal ini kemungkinan nilai p-value (p=0,113). Nilai p-value >
disebabkan karena tingkat pendidikan 0,05 (0,113 > 0,05). Sehingga dapat
reponden yang masih menempuh disimpulkan bahwa Ha ditolak dan tidak
pendidikan tingkat dasar yang tidak ada perbedaan hasil pre-test sikap antara
konsisten dalam menjawab pertanyaan kelompok eksperimen dan kelompok
pada saat pre-test dan post-test. kontrol dengan nilai rata-rata 53,82 >
Hal ini sejalan dengan penelitian 51,86 (post-test > pre-test). Sedangkan
Ikwal dkk (2011), yang meneliti tentang hasil uji independent t-test sikap pada
pengaruh pendidikan kesehatan terhadap post-test kelompok eksperimen dan
pengetahuan dan sikap merokok pada kontrol diperoleh tingkat signifikansi p-
siswa SMK Murni Surakarta. Penelitian value (p=0,506). Nilai p-value > 0,05
ini menunjukkan terdapat peningkatan (0,506 > 0,05) sehingga dapat
tingkat pengetahuan responden sebelum disimpulkan bahwa Ha ditolak dan tidak
dan sesudah diberikan intervensi ada perbedaan hasil post-test sikap
kesehatan pada kelompok eksperimen. antara kelompok eksperimen dan
B. Pengaruh Pendidikan Kesehatan kelompok kontrol dengan nilai rata-rata
dengan Metode Permainan 55,14 > 53,82 (post-test > pre-test).
Tradisional Engklek terhadap Sikap Faktor yang mempengaruhi tidak
Merokok adanya perbedaan nilai rata-rata pos-test
Persentase sikap pre-test pada sikap pada kelompok eksperimen dan
kelompok eksperimen dalam penelitian kelompok kontrol dimungkinkan karena
ini adalah sikap kurang baik sebesar pada awalnya memang responden
50% dan sikap baik sebesar 50%. kelompok kontrol sudah memiliki sifat
Setelah diberikan pendidikan kesehatan, yang baik. Hal ini dimungkinkan karena
sikap dari kelompok eksperimen pada kelompok kontrol banyak
meningkat 13,6% menjadi sebagian responden berjenis kelamin perempuan
besar baik yaitu menjadi 63,6).

Fakultas Ilmu Kesehatan 8


Universitas Muhammadiya Surakarta
Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Metode Permainan Tradisional Engklek terhadap Pengetahuan dan Sikap
ARTIKEL PENELITIAN Merokok Siswa Sekolah Dasar Kuniran 3, Kecamatan Sine, Kabupaten Ngawi

yang kebanyakan mempunyai sikap Permainan Tradisional Engklek


positif terhadap merokok. mempunyai pengaruh dalam penurunan
Meskipun demikian pendidikan skor kecemasan. Hal ini menunjukkan
kesehatan dengan metode Permainan bahwa Permainan Tradisional Engklek
Engklek dapat meningkatkan sikap cocok digunakan sebagai metode dalam
responden pada kelompok eksperimen, penyelesaian masalah pada anak.
pendidikan kesehatan memiliki peran Sedangkan pada penelitian Ikwal dkk
dalam perubahan sikap responden (2012), terdapat pengaruh pendidikan
kelompok kontrol siswa Sekolah Dasar kesehatan terhadap sikap perilaku
Negeri Kuniran 3 Ngawi. Dalam proses merokok pada siswa SMK Murni 1
Permainan Engklek terdapat pesan- Surakarta.
pesan kesehatan yang tujuannya adalah
mengarahkan sikap responden menuju PENUTUP
sikap yang lebih baik. Dalam pendidikan A. SIMPULAN
kesehatan dengan metode Permainan 1. Tingkat pengetahuan responden
Engklek diharapkan responden dapat kelompok eksperimen pada saat
menerima pesan kesehatan tentang pre-test sebagian besar adalah
merokok, kemudian memberikan cukup 10 responden (45,5%) dan
tanggapan dan akhirnya dapat merubah baik 10 responden (45,5%),
sikap responden tentang apa yang meningkat menjadi sebagian besar
ditanggung jawabkannya. baik 19 responden (86,4%) pada
Sebagai pembanding adalah saat post-test. Pada kelompok
kelompok kontrol. Kelompok kontrol kontrol saat pre-test sebagian besar
adalah kelompok yang tidak diberikan adalah baik 13 responden (59,1%)
pendidikan kesehatan tentang merokok, maupun pada saat post-test 13
hanya pre-test dan post-test. Pre-test responden (59,1%).
sikap pada kelompok kontrol 2. Sikap responden kelompok
menunjukkan responden yang eksperimen pada saat pre-test yang
mempunyai sikap baik sebesar 63,4% memiliki sikap kurang baik adalah
turun sebesar 13,6% menjadi 36,4% sebanyak 11 responden (50%) dan
pada saat post-test. Terjadi penurunan sikap baik sebanyak 11 responden
rata-rata nilai sikap pada saat pre-test (50%), meningkat menjadi sebagian
dengan post-test. Hal ini dapat besar baik 19 responden (86,4%)
ditunjukkan dengan tidak adanya pada saat post-test. Pada kelompok
perbedaan yang bermakna dari hasil kontrol saat pre-test sebagian besar
rata-rata pre-test dan post-test pada adalah baik 13 responden (59,1%)
kelompok kontrol p-value > 0,05 (0,338 dan tidak terdapat perubahan pada
> 0,05) dengan nilai rata-rata 53,81 < saat post-test tetap 13 responden
55,27 (post-test < pre-test). Hal ini (59,1%).
kemungkinan disebabkan karena 3. Terdapat pengaruh pendidikan
reponden tidak konsisten dalam kesehatan tetang merokok dengan
menjawab pertanyaan pre-test dan post- metode permainan Tradisional
test. Engklek terhadap tingkat
Hal ini sejalan dengan penelitian pengetahuan siswa Sekolah Dasar
Soemantri (2011), yang meneliti tentang Negeri Kuniran 3 Ngawi (p <
pengaruh terapi Permainan Tradisional 0,033).
Engklek dalam menurunkan kecemasan 4. Tidak terdapat pengaruh pendidikan
siswa kelas 6 SD dalam menghadapi kesehatan tetang merokok dengan
Ujian Nasional, dimana hasilnya metode permainan Tradisional

Fakultas Ilmu Kesehatan 9


Universitas Muhammadiya Surakarta
Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Metode Permainan Tradisional Engklek terhadap Pengetahuan dan Sikap
ARTIKEL PENELITIAN Merokok Siswa Sekolah Dasar Kuniran 3, Kecamatan Sine, Kabupaten Ngawi

Engklek terhadap sikap siswa DAFTAR PUSTAKA


Sekolah Dasar Negeri Kuniran 3
Ngawi (p < 0,506). Depkes. 2010. Riskesdas 2010. Jakarta:
Balitbang Depkes RI.
B. SARAN
1. Bagi Siswa Sekolah Dasar Depkes. 2013. Riskesdas 2013. Jakarta:
Siswa harus mempunyai tekat Balitbang Depkes RI.
untuk meninggalkan perilaku
Ikwal N., Ichsan B., dan Basuku S.W.
merokok. Hampir semua siswa 2012. Pendidikan Kesehatan terhadap
laki-laki pernah merokok,
Pengetahuan dan Sikap Merokok
diharapkan setelah siswa pada Siswa Laki-laki Kelas XI SMK
mengetahui tentang bahaya
Murni 1 Surakarta. Jurnal Kesehatan.
merokok dan meningkatkan sikap Vol.4. No.2. Desember 2011:164-
tentang merokok, siswa dapat
176.
merubah perilaku untuk
meninggalkan perilaku merokok. Iswinarti. 2010. Nilai-nilai Terapiutik
2. Bagi Sekolah Dasar Permainan Tradisional Engklek
Lebih meningkatkan peraturan dan untuk Anak Sekolah Dasar.
pengawasan mengenai larangan [Penelitian Dasar Kelimuan].
merokok dilingkungan Sekolah Malang: Fakultas Psikologi
terhadap Guru dan siswa. Selain Universitas Muhammadiyah
itu diharapkan pihak Sekolah Malang.
dapat meningkatkan kerjasama
dengan petugas kesehatan dalam Kurniawan FT. 2013. Pengaruh
melaksanakan program program Pendididkan Kesehatan terhadap
pendidikan kesehatan dalam upaya Perubahan Pengetahuan dan Sikap
pencegahan perilaku merokok. tentang Perilaku Merokok pada
3. Bagi Instansi Kesehatan Siswa SMK Muhammadiyah
Meningkatkan kerjasama dengan Kartasura. [Skripsi]. Surakarta:
pihak Sekolah dalam rangka Fakultas Ilmu Kesehatan
sosialisasi dan melaksanakan Universitas Muhammadiyah
program pendidikan kesehatan Surakarta.
dalam perannya sebagai upaya
promotif dan preventif. Selain itu Kusumawardani. 2012. Tobacco Control
bagi instansi kesehatan dapat Support Center-IAKMI. Jakarta:
mengembangkan dan Balitbang Depkes Indonesia.
menggunakan permainan Engklek Mubarak W.I., Chayatin N., Rozilun K.,
sebagai media untuk melakukan dan Supardi. 2007. Promosi
pendidikan kesehatan. Kesehatan Sebuah Pengantar
4. Bagi Peneliti lain Proses Belajar Mengajar dalam
Bagi peneliti lain yang berminat Pendidikan Kesehatan. Yogyakarta:
melakukan penelitian yang serupa Graha Ilmu.
dengan metode permainan, bisa
mencoba mengembangkan Notoatmodjo S. 2005. Metodologi
Permainan Engklek dengan jenis Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Engklek yang lain. Selain itu Rineka Cipta.
diharapkan peneliti dapat mencoba
menggunakan metode yang lain. Notoatmodjo S. 2010. Ilmu Perilaku
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Fakultas Ilmu Kesehatan 10


Universitas Muhammadiya Surakarta
Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Metode Permainan Tradisional Engklek terhadap Pengetahuan dan Sikap
ARTIKEL PENELITIAN Merokok Siswa Sekolah Dasar Kuniran 3, Kecamatan Sine, Kabupaten Ngawi

Notoatmodjo S. 2012. Promosi Kesehatan Nasional di SDN Turus Kecamatan


dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Gurah. [Skripsi Ilmiah]. Malang:
Rineka Cipta. Fakultas Ilmu Kedokteran
Universitas Brawijaya Malang.
Puspandari R., Sunarsi I.M., dan
Widyatama R., 2008. Kontribusi Wawan A dan Dewi M. 2010. Teori dan
Testimony dalam Meningkatkan Pengukuran Pengetahuan, Sikap,
Efektivitas Pendidikan Kesehatan dan Perilaku Manusia. Yogyakarta:
Tentang NAPZA di Kabupaten Nuha Medika.
Sleman. Berita Kedokteran
Masyarakat. Vol. 24 (3): 130-8. Wismanto B dan Sarwo B. 2007. Strategi
Penghentian Perilaku Merokok.
Soemantri B. 2011. Pengaruh Terapi Semarang: Universitas Katolik
Permainan Tradisional (Engklek Soegijapranata.
dan Gobak Sodor) terhadap
Penurunan Skor Kecemasan Anak
Kelas 6 Menghadapi Ujian

Fakultas Ilmu Kesehatan 11


Universitas Muhammadiya Surakarta

Anda mungkin juga menyukai