SEL PUNCA
DISUSUN OLEH :
HILMAN FIRMANSYAH
Kelas : XI MIPA 3
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu dan teknologi bidang kesehatan yang maju pesat
maka dikembangkanlah Sel Punca, sedangkan yang dimaksud Sel Punca adalah
sel tubuh manusia dengan kemampuan istimewa memperbaharui atau
meregenerasi dirinya sendiri (self regenerate/self renewal) dan mampu
berdiferensiasi menjadi sel lain (differentiate). Kegunaan Sel Punca bagi umat
manusia untuk masa yang akan datang sangat menjanjikan karena dapat
menyembuhan penyakit serta memulihkan kesehatan melalui upaya transpalasi.
Transpalasi yang dimaksud adalah transpalasi jaringan biologi atau
jaringan tubuh manusia. Jaringan biologi - berasal dari jaringan manusia yang
didermakan oleh donor hidup maupun jenazah yang bebas dari berbagai penyakit
dan virus seperti HIV, Hepatitis B atau C, Tuberkolosis, Syphilis dan penyakit
menular lain agar tidak menularkan kepada pasien yang menerimanya (respien),
contoh jaringan biologi ialah jaringan tulang, kulit, tendon, katup jantung, kornea
mata, jantung, lever, otak, jaringan amnion dll.
Pemanfaatan sel punca (stem cell) untuk terapi pengobatan terus
berkembang pesat. Sejak digunakan di dunia kedokteran pada era 1950-an, sel
punca kini dapat digunakan menjadi salah satu jenis terapi modern yang memberi
harapan kesembuhan untuk berbagai jenis penyakit kronis.
Sel punca ini dapat dikembangkan dari sel embrionik yang diambil dari
embrio bayi atau dari sel dewasa, seperti sumsum tulang, darah tepi, dan tali pusat
bayi baru lahir. Perlakuan dengan sel punca dibagi menjadi dua, yaitu terapi dan
transplantasi. Pada proses terapi, sel punca hanya disuntikkan ke jaringan atau
organ target dengan tujuan memperbaiki bagian yang rusak.
Penggunaan sel punca untuk terapi telah dilakukan di banyak negara
termasuk di antaranya China. Bahkan, di wilayah berpenduduk satu milyar lebih
itu, terapi sel punca sudah menjadi salah satu layanan medis yang ditawarkan di
rumah sakit.
2
Fenomena ini agak berbeda dengan negara lain yang belum
menempatkan terapi sel punca sebagai layanan medis. Di beberapa negara
termasuk di Indonesia, pengobatan menggunakan terapi sel punca masih terbatas
dalam skala penelitian. Peraturan mengenai terapi sel punca pun cukup ketat,
mengingat faktor keamanan serta problem etika.
Namun di Negara Tirai Bambu, pengobatan menggunakan sel punca
relatif mudah ditemukan. Walau masih kontroversial karena pertimbangan
efektivitas dan keamanannya, beberapa rumah sakit besar di China menawarkan
harapan kesembuhan kepada pasien dengan menggunakan sel punca.
a. Rumusan Masalah
1. Apa definisi sel punca ?
2. Apa peran sel punca dalam pengobatan?
3. Apa karakteristik dari sel punca ?
4. Apa saja jenis-jenis sel punca ?
5. Apa manfaat sel punca ?
6. Bagaimana pengaplikasian terapi sel punca ?
7. Apa dampak pengobatan terapi sel punca ?
b. Tujuan
3
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. DEFINISI
Sel punca, sel induk, sel batang (bahasa Inggris: stem cell) merupakan sel
yang belum berdiferensiasi dan mempunyai potensi yang sangat tinggi untuk
berkembang menjadi banyak jenis sel yang berbeda di dalam tubuh
4
Sel punca atau stem cell adalah sel yang tidak spesifik yang memiliki
kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi sel-sel lainnya dan kemampuan untuk
memperbarui dirinya sendiri atau regenerasi
5
Sedangkan peran stemcell dalam riset adalah sebagai berikut:
1. Terapi gen, sebagai alat pembawa transgen ke dalam tubuh pasien dan
selanjutnya dapat dilacak jejaknya apakah stemcell ini berhasil
mengekspresikan gen tertentu dalam tubuh pasien.
2. Mengetahui proses biologis yaitu perkembangan organisme dan
perkembangan kanker. Melalui stemcell dapat dipelajari perkembangan sel
baik sel normal maupun sel kanker.
3. Penemuan dan pengembangan obat baru yaitu untuk mengetahui efek obat
terhadap berbagai jaringan.
4. Terapi sel berupa replacement therapy, Oleh karena stemcell dapat hidup di
luar organ tubuh manusia misalnya di cawan petri maka dapat dilakukan
manipulasi terhadap stemcell itu tanpa mengganggu organ tubuh manusia.
6
Populasi Stem Cell dalam tubuh terjaga dengan kemampuannya
memperbanyak diri sendiri. Kemampuan ini dapat dilakukan berulang kali,
bahkan diduga tidak terbatas, selain itu, kemampuan ini juga dipertahankan
dalam jangka waktu yang relatif lama.
Berdasarkan Asalnya :
1. Adult Stem Cell
Adalah sel induk yang sudah dewasa, artinya sudah memiliki fungsi
spesifik dan hanya mampu membentuk beberapa jenis sel yang segolongan
saja (multipoten), misalnya Stem Cell Jantung hanya dapat membentuk sel
otot jantung, sel otot polos dan endotel. Therapy menggunakan Adult Stem
7
Cell sudah digunakan selama puluhan tahun, namun Karena biayanya
yang sangat mahal dan prosedur yang sangat rumit, tidak banyak pasien
yang berkesempatan menjalani therapy ini.
8
Adalah sel induk (sel punca) yang merupakan cikal bakal atau sel
mula-mula yang berkembang biak membentuk seluruh organ tubuh makhluk
hidup (pluripoten). Stem Cell inilah yang terus menerus membelah diri
sehingga terbentuk janin yang kemudian lahir sebagai bayi. Embryonic
Stem Cell ini banyak terdapat pada Placenta atau Ari-Ari pada bayi yang
baru lahir. Kini sudah banyak pasangan muda yang menyimpan Placenta
bayi yang baru dilahirkan di bank Placenta di Singapore maupun di Jakarta.
Walaupun biaya penyimpanan dan penggunaannya sangat mahal, banyak
pasangan muda yang memanfaatkan fasilitas ini karena saat bayi beranjak
dewasa dan terkena penyakit yang mematikan, maka Placenta bayi tersebut
dapat digunakan untuk therapy penyembuhan, dan hingga kini tingkat
keberhasilannya masih 100%.
9
tertentu dalam tubuh pasien. Dan karena stem cell mempunyai sifat self-
renewing, maka pemberian pada terapi gen tidak perlu dilakukan
berulang-ulang, selain itu hematopoietic stem cell juga dapat
berdiferensiasi menjadi bermacam-macam sel, sehingga transgen tersebut
dapat menetap di berbagai macam sel.
2.5.2. Mengetahui proses biologis, yaitu perkembangan organisme dan
perkembangan kanker. Melalui stem cell dapat dipelajari nasib sel, baik
sel normal maupun sel kanker.
2.5.3 Penemuan dan pengembangan obat baru, yaitu untuk mengetahui efek
obat terhadap berbagai jaringan.
2.5.4 Terapi sel berupa replacement therapy. Oleh karena stem cell dapat
hidup di luar organ tubuh manusia misalnya di cawan petri, maka dapat
dilakukan manipulasi terhadap stem cell itu tanpa mengganggu organ
tubuh manusia. Stem cell yang telah dimanipulasi tersebut dapat
ditransplantasi kembali masuk ke dalam organ tubuh untuk menangani
penyakit-penyakit tertentu.
10
pylori pada lambungnya tidak terkena tukak lambung, kemungkinan sel
punca berperan dalam hal tersebut.
vi. Kornea
vii. Hati
viii. Pankreas
11
terjadi gejala-gejala gangguan gerakan halus. Dalam hal ini transplantasi
neuron dopamin diharapkan dapat memperbaiki gejala penyakit
Parkinson.Tahun 2001, dilakukan penelitia n dengan menggunakan
jaringan mesensefalik embrio manusia yang mengandung neuron-neuron
dopamin. Jaringan tersebut ditransplantasikan ke dalam otak penderita
Parkinson berat dan dipantau dengan alat PET (Positron Emission
Tomography). Hasilnya setelah transplantasi terdapat perbaikan dalam
uji-uji standar untuk menilai penyakit Parkinson, peningkatan fungsi
neuron dopamin yang tampak pada pemeriksaan PET; perbaikan
bermakna ini tampak pada penderita yang lebih muda. Namun setelah 1
tahun, 15% dari pasien yang ditransplantasi ini kambuh setelah dosis
levodopa dikurangi atau dihentikan.
2.7.4 Stem Cell untuk Stroke
Dahulu dianggap bahwa sekali terjadi kematian sel pada stroke,
maka akan menimbulkan kecacatan tetap karena sel otak tidak
mempunyai kemampuan regenerasi. Tapi anggapan berubah setelah para
pakar mengetahui adanya plastisitas pada sel-sel otak dan pengetahuan
mengenai stem cell yang berkembang pesat belakangan ini.
2.7.5 Stem Cell untuk Penyakit Jantung
Penelitian terkini memberikan bukti awal bahwa adult stem cells
dan embryonic stem cell dapat menggantikan sel otot jantung yang rusak
dan memberikan pembuluh darah baru. Strauer dkk. mencangkok
mononuclear bone marrow cell autolog ke dalam arteri yang
menimbulkan infark pada saat PTCA 6 hari setelah infark miokard akut.
Sepuluh pasien yang diberi stem cell area infarknya menjadi lebih kecil
dan indeks volume stroke, left ventricular end-systolic volume,
kontraktilitas area infark, dan perfusi miokard menunjukkan perbaikan
dibandingkan dengan kelompok kontrol. Perin dkk. memberikan
transplantasi bone marrowmononuclear cells autolog yang diinjeksikan
pada miokard yang lemah dengan panduan electromechanical mapping
pada 14 pasien gagal jantung iskemik kronik berat.Single-photon
emission computed tomography myocardial perfusionscintigraphy
menunjukkan penurunan defek yang signifikan dan perbaikan fungsi
sistolik ventrikel kiri global pada pasien yang diterapi.
12
Berbeda dengan transplantasi organ yang membutuhkan organ donor
yang sesuai (match), transplantasi stem cell dapat dilakukan tanpa organ
donor yang sesuai.
2.8.2 Mempunyai kapasitas proliferasi yang besar sehingga dapat diperoleh sel
dalam jumlah besar dari sumber yang terbatas. Misalnya pada luka bakar
luas, jaringan kulit yang tersisa tidak cukup untuk menutupi lesi luka
bakar yang luas. Dalam hal ini terapi stem cell sangat berguna.
2.8.3 Mudah dimanipulasi untuk mengganti gen yang sudah tidak berfungsi
lagi melalui metode transfer gen. Hal ini telah dijelaskan dalam
penjelasan mengenai terapi gen di atas.
2.8.4 Dapat bermigrasi ke jaringan target dan dapat berintegrasi ke dalam
jaringan dan berinteraksi dengan jaringan sekitarnya
13
2.9.6 Nilai dan Norma Masyarakat
Stem cell berguna bagi pengobatan namun sumber dari sel punca tersebut
melanggar norma masyarakat karena dari korban aborsi, sedangkan
aborsi dilarang oleh agama karena membunuh cabang bayi yang tidak
berdosa.
14
Islam adalah agama yang sederhana dan mudah dimengerti dan
diamalkan oleh umat manusia. Dalam Islam, niat merupakan sesuatu yang sangat
fundamental. Dengan demikian, niat dalam melaksanakan stemcell research
tersebut sangat menentukan baik buruknya stemcell research. Apabila stemcell
research digunakan untuk membantu umat manusia, misalnya menyembuhkan
manusia dari berbagai penyakit, maka kegiatan tersebut adalah sangat baik.
Sebaliknya, apabila digunakan untuk kejahatan (misalnya menciptakan monster
yang mengganggu umat manusia), maka kegiatan tersebut sangat berlawanan
dengan ajaran Islam dan wajib untuk ditentang. Selanjutnya, cara pengambilan
dan penggunaan embryonic stemcell untuk stemcell research tersebut perlu
diperhitungkan pula dalam pembuatan fatwa tersebut.
15
3. Immortal. Berumur panjang, dapat berproliferasi beratus-ratus kali lipat
pada kultur.
4. Reaksi penolakan rendah.
16
Kerugian adult stem cell:
1. Jumlahnya sedikit, sangat jarang ditemukan pada jaringan matur
sehingga sulit mendapatkan adult stem cell dalam jumlah banyak.
2. Masa hidupnya tidak selama embryonic stem cell.
3. Bersifat multipoten, sehingga diferensiasi tidak seluas embryonic stem
cell yang bersifat pluripoten.
BAB III
PENUTUP
17
3.1 Kesimpulan
Sel punca dapat diinduksi untuk menjadi sel dengan fungsi tertentu
seperti sel jaringan maupun sel organ yang mempunyai tugas tersendiri. Pada
sumsum tulang dan darah tali pusar, sel punca secara teratur membelah dan
memperbaiki jaringan yang rusak, meski demikian pada organ lain seperti
pankreas atau hati, pembelahan hanya terjadi dalam kondisi tertentu.
Sel punca berpontensi untuk mengubah keadaan penyakit pada manusia
dengan cara memperbaiki jaringan atau organ tertentu. Sel punca ini bisa dipanen
dari sel embrionik yang diambil dari embrio bayi atau dari sel dewasa, seperti
sumsum tulang, darah tepi, dan tali pusat bayi baru lahir.
Pada proses terapi, sel punca hanya disuntikkan ke jaringan yang rusak,
seperti pada penanganan pasien jantung stadium akhir. Terapi menggunakan sel
punca menjadi alternatif lain dalam pengobatan suatu penyakit yang mungkin
tidak ada obatnya. Terapi ini masih dikembangkan lagi untuk mendapatkan hasil
pengobatan yang tidak memiliki efek yang riskan.
3.2 Saran
Terapi menggunakan Sel Punca menjadi salah satu pilihan alternatif
untuk pengobatan penyakit yang tidak ada penyembuhan dengan obat., walaupun
terapi ini masih dikembangkan lagi dan harga yang diapatok relatif lebih mahal
dibandingkan pengobatan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
18
Stem Cell and Developmental Biology Writing Group's Report. 2004. Natl Inst Diabetes
2013
http://dani-karnaen.blogspot.com/2012/05/definisi-penggunaan-penelitian.html diakses
19