Anda di halaman 1dari 7

ULANGAN TENGAH SEMESTER

MATA KULIAH EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR

Nama : Riska Aulia

NIM: 6411416065

Rombel : 2

1.Cara pencegahan penyakit stroke berdasarkan pada pendekatan faktor resiko

Pencegahan penyakit stroke yang dilakukan yaitu dengan mengurangi dan mengontrol
faktor resiko:

- Mengurangi konsumsi tembakau dan tidak merokok


- Mengurangi konsumsi minuman beralkohol
- Menjaga tekanan darah,dengan melakukan tes tekanan darah secara rutin.
- Mengontrol kadar gula darah pada penderita diabetes, karena apabila kadar gula darah
tinggi maka dapat meningkatkan resiko stroke.
- Menjaga kadar kolesterol dengan menghindari konsumsi makanan yang tinggi lemak
- Melakukan aktivitas fisik, yaitu dengan berolahraga secara rutin dan sesuai dengan
kebutuhan.
- Mengurangi konsumsi garam berlebih
- Rutin melakukan pengecekan berat badan agar IMT selalu normal sehingga tidak
terjadi obesitas

2. Uraikan penanggulangan penyakit hipertensi berdasarkan pendekatan STEPWISE


WHO

Pencegahan yang dilakukan yaitu menghentikan atau mengurangi faktor risiko


Hipertensi sebelum penyakit hipertensi terjadi, melalui pelayanan kesehatan promotif dan
preventif.
STEPS 1:

- Upaya Pencegahan dan Penanggulangan hipertensi dimulai dengan meningkatkan


kesadaran masyarakat dan perubahan pola hidup ke arah yang lebih sehat.
- Mengembangkan dan memperkuat kegiatan deteksi dini hipertensi secara aktif
(skrining) dengan menggunakan kuesioner

STEPS 2:

- Melalui Puskesmas dan Posbindu PTM, masyarakat cukup mendapat kemudahan


akses untuk mendeteksi atau monitoring tekanan darah nya. Jika mampu, masyarakat
dapat membeli tensimeter sendiri untuk memonitor tekanan darah keluarga secara
rutin akan lebih baik.
- Menimbang berat badan, untuk mengontrol berat badan agar tetap dalam IMT normal
sehingga tidak terjadi obesitas yang dapat memicu hipertensi.

STEPS 3:

- Melakukan pemeriksaan yang disarankan bagi pasien hipertensi, yaitu: hematologi


rutin, urin rutin, glukosa puasa, HbA1c, kolesterol total, kolesterol HDL, kolesterol
LDL direk, trigliserida, apo B, urea N, cystatin C, asam urat, albumin urin kuantitatif,
natrium, kalium, dan hs-CRP.

3. Jelaskan bagaimana cara membedakan hipertensi primer dan hipertensi sekunder

Hipertensi esensial Hipertensi esensial atau hipertensi primer yang tidak diketahui
penyebabnya, disebut juga hipertensi idiopatik. Terdapat sekitar 95% kasus. Banyak faktor
yang mempengaruhinya seperti genetik, lingkungan, hiperaktifitas sistem saraf simpatis,
sistem renin angiotensin, defek dalam ekskresi Na, peningkatan Na dan Ca intraseluler dan
faktor-faktor yang meningkatkan risiko seperti obesitas, alkohol, merokok, serta polisitemia.
Hipertensi primer biasanya timbul pada umur 30 50 tahun (Schrier, 2000). 2)

Hipertensi sekunder Hipertensi sekunder atau hipertensi renal terdapat sekitar 5 %


kasus. Penyebab spesifik diketahui, seperti penggunaan estrogen, penyakit ginjal, hipertensi
vaskular renal, hiperaldosteronisme primer, dan sindrom cushing, feokromositoma,
koarktasio aorta, hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan, dan lain lain (Schrier,
2000).

4. Jelaskan faktor-faktor risiko carcinoma cervix uteri dan jelaskan bagaimana cara
pencegahannya

Faktor resiko dari kanker serviks antara lain:

1. Infeksi Virus HPV

Penyebab kanker serviks paling utama infeksi dari virus HPV. HPV
merupakan virus yang menjadi penyebab utama terjadinya kanker serviks yang
mematikan di dunia, tercatat lebih dari 99 % kasus kanker serviks terjadi setelah
terinfeksi virus HPV / Human Papillomavirus. HPV sebenarnya adalah kumpulan dari
berbagai virus, bukan virus tunggal setidaknya jenisnya terdiri dari lebih 100 jenis
virus. Hanya ada beberapa yang dapat menyebabkan kanker serviks, yaitu: HPV 16,
HPV 18, HPV 31, HPV 33, HPV 45
Jika di tarik lagi, penyebab kanker serviks yang paling umum terjadi adalah
virus HPV 16 dan HPV 18, setidaknya ditemukan di 2/3 kasus kanker serviks. Virus
HPV tipe lainnya mungkin dapat menyebabkan infeksi pada kulit kelamin seperti
tumbuhnya kutil, namun ini tidak berbahaya bagi manusia.

Cara Pencegahan :

Sebagai virus penyebab utama Kanker Serviks, HPV selayaknya kita cegah
penyebarannya. Virus HPV dapat menyebar melalui kontak fisik melalui sentuhan
kulit ke kulit. Salah satu penyebarannya adalah melalui hubungan seksual, maka
untuk menguranginya dapat dilakukan cara-cara sebagai berikut:

o Setia pada pasangan


o Tidak berganti-ganti pasangan
o Menggunakan alat pelindung ketika berhubungan
o Hindari penggunaan jarum suntik bekas

2. Banyaknya pasangan seksual


Penyebab kanker serviks kedua adalah banyaknya pasangan yang
memungkinkan anda terinfeksi risiko tertular HPV. Punya banyak pasangan seks akan
menjadi salah satu penyebab utama terkena kanker serviks, infeksi virus HPV akan
semakin tinggi menyasar diri anda. Setia pada pasangan / istri dan mendekatkan diri
dengan agama dan Tuhan sedikit banyak akan membantu anda mengurangi risiko
tersebut.

Cara Pencegahan:
o Hindari gonta ganti pasangan
o Gunakan pengaman saat berhubungan
o Setia pada pasangan

3. Merokok
Wanita perokok dua kali lipat lebih rentan terkena kanker serviks
dibandingkan dengan non perokok, zat yang terdapat pada rokok merupakan pemicu
utama kanker, terutama kanker paru paru. Apa kaitan merokok dengan kanker serviks,
riset telah menunjukkan bahwa zat tembakau terdapat pada lendir leher rahim
perempuan yang merokok (perokok aktif).Periset juga percaya bahwa zat ini dapat
membantu meningkatkan kerusakan sel DNA yang terdapat dalam leher rahim wanita
sehingga dapat menyebabkan faktor tinggi terkena kanker serviks.

Cara Pencegahan :

o Mengurangi konsumsi rokok dan berusaha sedikit demi sedikit untuk berhenti
merokok.

4. Rendahnya sistem imun

Ketika seorang wanita terkena infeksi dari virus HPV, maka ia tidak akan
secara otomatis terkena kanker serviks ketika ia memiliki sistem imun yang kuat.
Namun sebaliknya, sistem imun yang lemah akan memudahkan wanita terkena virus
HPV.

Cara Pencegahan :

o Berolahraga secara teratur


o Mengonsumsi banyak buah dan sayuran terutama yang mengandung banyak
antioksidan
o Menghindari makanan yang mengandung bahan kimia

5. Hubungan seks usia dini

Salah satu penyebab kanker serviks adalah hubungan seksual usia dini. Jika seseorang
pernah melakukan hubungan seksual pada usia yang masih muda (di bawah 17 tahun)
dimana sel belum bertumbuh dengan sempurna, maka orang tersebut memiliki resiko 2x
lebih besar terserang kanker serviks.

Pencegahan :

o Menjaga diri, anak, kerabat dari pergaulan bebas


o Memberikan pendidikan tentang seks dari usia dini

6. Penggunaan pil KB
Penggunaan jangka panjang pil KB akan berdampak pada kesehatan anda, dari
berbagai riset menunjukkan bahwa konsumsi pil KB lebih dari 5 tahun dapat
menyebabkan resiko tinggi terkena kanker serviks.
Dari riset yang dilakukan, risiko akan turun sendirinya setelah konsumsi pil
KB dihentikan. Untuk menekan risiko ini, pastikan bahwa anda berkonsultasi dengan
dokter kandungan agar menjelaskan pil yang tidak berbahaya bagi rahim anda.
Penggunaan pil KB dalam jangka panjang akan berdampak pada beberapa faktor
seperti kesehatan tubuh terutama pada leher rahim. Sebaiknya dicari alternatif yang
lebih baik selain penggunaan pil KB agar terhindar jangka panjang dari kanker
serviks.

Cara Pencegahan :

o Mengonsultasikan kepada ahli, alat kontrasepsi apa yang aman dan baik
digunakan.

7. Banyaknya Anak dan Kapan Pertama Memiliki Anak

Riset mengenai pengaruh banyaknya anak dan pertama kali seseorang


memiliki anak adalah dua faktor yang berpengaruh terhadap risiko terkena kanker
serviks. Penelitian lain menunjukkan bahwa perempuan yang memiliki banyak anak
memiliki risiko lebih tinggi terkena serviks. Walaupun belum ada bukti empiris nyata,
namun peneliti yakin dari responden riset yang mereka lakukan. Hal ini mungkin
karena adanya sistem imun yang berpengaruh serta leher rahim yang rentan terkena
infeksi dari banyaknya jumlah anak.

Namun faktor paling penting dari penelitian ini adalah kapan seseorang
memiliki anak pertama, jika seseorang memiliki anak pertama pada usia yang sangat
dini, tentu anda telah berhubungan pada usia dini, yang menyebabkan anda lebih
tinggi faktor risiko terkena kanker serviks.

Cara Pencegahan :

o Meyakinkan bahwa kepercayaan banyak anak banyak rezeki sudah tidak dapat
dilaksanakan pada jaman sekarang.

8. Riwayat Keluarga

Riwayat keluarga juga menentukan tingginya potensi terkena kanker serviks,


ibu, dan saudara perempuan termasuk dalam kategori tersebut. Setidaknya risiko
meningkat 2x lipat di bandingkan dengan yang tidak memiliki riwayat keluarga. hal ini
bisa terjadi dikarenakan biasanya dalam riwayat keluarga terdapat sistem imun yang
sama, daya tahan tubuh serta faktor terinfeksi yang sama.
Walaupun banyak jenis kanker yang tidak berkorelasi langsung dengan kanker, namun
ada beberapa yang sangat berhubungan. Hal yang mempengaruhi adalah sistem imun
tubuh dan sel yang di bawa oleh faktor keturunan tersebut.

Cara Pencegahan :

o Melakukan test secara rutin (pap smears)

9. Kemiskinan dan pengetahuan tentang kanker serviks

Penelitian yang dilakukan di Inggris menyebutkan bahwa 1% dari berbagai


kasus kanker ini disebabkan oleh ketidakmampuan dalam melakukan tes pap smear,
yang menyebabkan lambat ditangani sehingga telah berdampak serius. Selain itu
pengetahuan mengenai prosedur pencegahan kanker serviks serta cara deteksi dini
mengenai seluk beluknya menjadi penyebab tersendiri banyaknya kematian akibat
baru diketahui setelah mencapai stadium lanjut.

Pencegahan :

o Test screening kanker serviks seperti pap smear.


o Cari pengetahuan mengenai kanker serviks di referensi kredibel.

5. Apa fungsi pemeriksaan biokimiawi pada penyakit hipertensi dan pemeriksaan


biokimiawi apa yang diperlukan?

Fungsi pemeriksaan biokimiawi pada penyakit hipertensi yaitu:

1. Skrining adanya penyakit subklinis, denagn tujuan menentukan resiko terhadap suatu
penyakit dan mendeteksi dini penyakit terutama bagi individu beresiko tinggi.
2. Menemukan kemungkinan diagnostik yang dapat menyamarkan gejala klinis.
3. Membantu pemantauan pengobatan
4. Menyediakan informasi prognosis yaitu untuk memprediksi perjalanan penyakit dan
berkaitan dengan terapi dan pengelolaan pasien selanjutnya.
5. Memantau perkembangan penyakit dan memantau efektivitas terapi yang dilakukan
agar dapat meminimalkan komplikasi yang dapat terjadi.

Pemeriksaan biokimiawi yang dibutuhkan:

Pemeriksaan yang disarankan bagi pasien hipertensi, yaitu: hematologi rutin, urin
rutin, glukosa puasa, HbA1c, kolesterol total, kolesterol HDL, kolesterol LDL direk,
trigliserida, apo B, urea N, cystatin C, asam urat, albumin urin kuantitatif, natrium,
kalium, dan hs-CRP.
6. Rancanglah suatu program untuk penanggulangan penyakit stroke di
masyarakat.

Program Keluarga Sehat,Bebas Stroke


Program ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang stroke dan
melakukan pendeteksian dini kepada setiap keluarga di suatu daerah, yang lakukan di
RT masing-masing.
Program yang dilakukan antara lain:
1. Sosialisasi kepada masyarakat di RT tersebut, yang berisi pemberian informasi
seputar penyakit stroke mulai dari definisi, penyebab, faktor resiko, gejala,
dampak dll.
2. Kemudian dilakukan wawancara ataupun kuesioner (bagi keluarga yang tidak bisa
hadir) tentang identitas dan riwayat medis dari masing-masing anggota keluarga.
3. Apabila ditemukan keluarga yang memiliki faktor resiko ataupun gejala dari
penyakit stroke itu sendiri, maka selanjutnya akan di lakukan tahap penanganan
dini seperti pemeriksaan fisik, tes laboratorium dan lainnya. Ataupun pemberian
langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengurangi resiko terjadinya
penyakit stroke, dengan menghentikan atau mengurangi faktor resiko yang
dimiliki.
4. Dan untuk yang sudah menderita stroke maka dilakukan rujukan ke RS terdekat
dan dilihat perkembangan penyakitnya, setelah itu dilakukan pengobatan yang
sesuai dan tepat.

Anda mungkin juga menyukai