ISI
Super Absorbent Polymer atau hydrogel penyerap air adalah material yang
mampu menyerap cairan sampai 200 kali berat material hidrogel itu sendiri. Bahan
SAP tersebut membentuk struktur gel serta mempertahankan kandungan air yang
diserap meskipun diberikan tekanan kepadanya. Terdapat banyak kegunaan dari SAP
ini salah satunya yang digunakan secara luas adalah pada pemakaian popok sekali
pakai (diapers).
Seiring dengan perkembangan teknologi, pola hidup masyarakat berubah
seperti pemakaian popok sekali pakai (diapers) untuk balita yang menggantikan kain
sebagai popok karena dianggap lebih praktis baik bagi balita maupun ibu rumah
tangga. Meningkatnya pemakaian popok sekali pakai akan menimbulkan masalah
baru yaitu pencemaran lingkungan. Saat ini popok sekali pakai dibuang begitu saja
dan tidak dimanfaatkan. Padahal dari teknologi dan ekonomi popok bisa
dimanfaatkan dan digunakan. Popok sekali pakai (diapers) tidak mudah terurai
karena terbuat dari molekul sodium polyacrylate.
Sebuah popok sekali pakai terdiri dari sebuah bagian penyerap yang terletak di
antara dua lembar kain bukan tenunan. Bagian ini khusus dirancang untuk menyerap
dan mempertahankan cairan tubuh, dan kain bukan tenunan memberikan popok
bentuk yang nyaman dan membantu mencegah kebocoran. Meskipun popok sekali
pakai berisi senyawa poli akrilat yang sukar untuk diuraikan namun ketika telah
basah dan berisi air maka sifat polimer tersebut mudah terputus sehingga mudah
diuraikan. Oleh karena itu bias dilalukan proses penguraiaan dengan metoda
pengkomposan. Adanya molekul air pada bagian dalam popok sekali pakai membuat
senyawa polimer tersebut akan lebih mudah terpotong potong menjadi bagian yang
kecil-kecil.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sri Widyastuti (Pemanfaatan
Limbah Popok Sekali Pakai (Diapers) untuk Pembuatan Kompos Menggunakan
Komposter Rotary Drum) menunjukkan bahwa mikroba yang terdapat pada kompos
yang berasal dari limbah popok sekali pakai (diapers) berisi mikroba yang selama ini
menguraikan bahan-bahan organik menjadi kompos (Widyastuti, 2012).