Anda di halaman 1dari 39

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap hidup sehat agar peningkatan
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Untuk pelaksanaan
pembangunan kesehatan antara lain dapat dilakukan melalui pemberdayaan
masyarakat (Depkes, 2007).
penyakit Rabies merupakan penyakit infeksi akut pada susunan saraf pusat
yang disebabkan oleh virus rabies. Penyakit anjing gila ini mempunyai sifat
zoonotik yaitu penyakit yang dapat ditularkan dari hewan pada manusia.
penyakit anjing gila atau rabies ini bisa menular kepada manusia melalui gigitan.

Rabies berasal dari kata latin rabere yang berarti gila, di Indonesia
dikenal sebagai penyakit anjing gila. Rabies merupakan suatu penyakit hewan
menular akut yang bersifat zoonosis (dapat menular ke manusia). Secara resmi,
kasus rabies di Indonesia pertama kali dilaporkan oleh Esser tahun 1884 pada
seekor kerbau. Tahun 1889 oleh Penning dilaporkan terjadi pada seekor anjing,
dan kejadian pada manusia dilaporkan oleh Eilerts de Haan pada tahun 1894.
Semua kejadian kasus ini terjadi di Jawa Barat. ..........

1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum Program PBL ini adalah Diperoleh pengalaman dan
pemahaman belajar serara langsung dari masyarakat dan institusi
pelayanan kesehatan tentang permasalahan kesehatan masyarakat
dan upaya mengatasinya di lapangan.

1
2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa mampu mengumpulkan dan menganalisin data dasar (
base line data ) dalam mengidentifikasi masalah kesehatan
masyarakat di wilayah puskesmas Batipuh I Kab.Tanah Datar

b. Mahasiswa mampu merumuskan dan menentukan prioritas


masalah kesehatan masyarakat di wilayah puskesmas batipuh I
Kab.Tanah Datar
c. Mahasiswa mampu mencari alternatif pemecahan masalah
kesehatan masyarakat,menentukan prioritas pemecahan masalah
kesehatan masyarakat ( interfensi ) dan menyusun rencana kerja
operasional dalam melakukan intervensi terhadap permasalahan
kesehatan masyarakat di wilayah puskesmas Batipuh I Kab Tanah
Datar
d. Mahasiswa mampu melakukan komunikasi kesehatan dalam
upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah
puskesmas Batipuh I Kab Tanah Datar
e. Mahasiswa mampu melakukan pengorganisasiandan kerjasama (
teamwork )dalam kelompok dan masyarakat di wilayah
puskesmas Batipuh I Kab Tanah Datar
f. Mahasiswa mampu melakukan monitoring dan efaluasi dari
rencana kerja dan interfensi yang dilakukan terhadap masalah
yang ada pada wilayah puskesmas Batipuh I kab Tanah Datar

1.3 Manfaat
Sesuai dengan sasaran yang dituju, maka manfaat PBL adalah H :

1. Bagi mahasiswa :
a. Diperolehnya pengalaman dan pemahaman belajar secara
langsung dari masyarakat institusi pelayanan kesehatan tentang

2
permasalahan kesehatan masyarakat mulai dari mengumpulkan
dan menganalisis data dasar, menentukan prioritas masalah
kesehatan dan mencari lalternative pemecahan masalah,
monitoring dan evaluasi masalh kesehatan, komunikasi kesehatan
, pengorganisasian serta kerjasama di masyararakat wilayah
puskesmas Batipuh I kab.Tanah Datar
b. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi
strata 1 ( sat ) sarjana kesehatan masyarakat.
2. Bagi institusi
a. Diperolehnya cara-cara mengumpulkan dan menganalisis data
dasar, menentukan prioritas masalah kesehatan dan memberi
alternative pemecahan masalah, monitoring dan evaluasi masalah
kesehatan yang kreatif dan inovatif bagi institusi.
b. Tumbuhnya dorongan berinovasi dikalangan lembaga dan
masyarakat setempat dalam upaya memenuhi berbagai
kebutuhan mereka melalui pemanfaatan ilmu pengetahuan dan
tekhnologi yang dikuasai.
3. Bagi program studi
a. Melalui mahasiswa dan dosen pembimbing, diperoleh umpan
balik sebagai bahan pengajaran materi kuliah dan
penyempurnaan kurikulum.
b. Diperolehnya bahan masukan bagi peningkatan atau perluasan
kerjasama dengan stakeholder.

1.4 Ruang Lingkup.


Dalam laporan Praktek Belajar Lapangan (PBL) di Puskesmas Batipuh I
hanya membahas tinjauan program RABIES dari konsep manajemen yaitu
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan di puskesmas
Batipuh I Kabupaten Tanah Datar Tahun 2017

3
BAB II

GAMBARAN SITUASI

I. GEOGRAFIS

terletak di Nagari Batipuah Ateh Jorong Balai Sabuah Kecamatan

Batipuah Kabupaten Tanah Datar dengan luas wilayah 91,76 km 2 dengan

batasan wilayah sebagai berikut :

Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah kerja UPT Puskesmas X

Koto II

Sebelah Selatan berbatasan dengan Wilayah Kerja Puskesmas

Batipuh II

Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Pariangan

Sebelah Barat berbatasan dengan Kota Padang Panjang

Wilayah kerja UPT Puskesmas Wilayah Kerja Batipuh I memiliki 5 (Lima )

Nagari dengan 26 ( dua puluh enam ) Jorong yaitu :

I. Nagari Batipuah Ateh


NO NAMA DAERAH
1 Balai Sabuah
2 Balai Mato Aie
3 Jambu
4 Sawah Diujung
5 Subarang

4
II. Nagari Batipuah Baruah
NO NAMA DAERAH
1. Kubu Karambia
2. Subang Anak
3. Lubuk Bauk
4 Ladang Lawe
5. Batang Gadih
6. Kubu Nan IV
7. Kubu Nan V
8. Batu Lipai
9. Pincuran VII
10. Payo
11. Gunung Bungsu

III. Nagari Sabu


NO NAMA DAERAH
1. Kampung XI
2. Pakan Akad
3. Subarang
4. Sungai Ungkang

IV. NAMA DAERAH


NO NAMA DAERAH
1 Batu Kadurang
2 Koto Gantiang
3 Jirek
4 Subarang.

5
V. Nagari Gunung Rajo
NO NAMA DAERAH
1. Gunung Rajo Utara
2. Gantiang

I. DEMOGRAFIS

Jumlah penduduk di wilayah kerja UPT Puskesmas Wilayah Kerja Batipuh I

adalah 20.390 jiwa dengan distribusi per Nagari terlihat pada tabel dibawah ini :

Tabel.2.2.1 Distribusi Penduduk Per Nagari

Jumlah Jumlah RINCIAN


No Nagari
Penduduk KK Bayi Balita Bumil

1 Batipuah Ateh 4.186 1.258

2 Batipuah Baruah 10.178 3.049

3 Sabu 2.918 849

4 Andaleh 1.857 509

5 Gunung Rajo 2.376 648

II. FASILITAS KESEHATAN

Fasilitas kesehatan yang dimiliki oleh UPT Puskesmas Wilayah Kerja

Batipuh I adalah :

NO JENIS YANKES JUMLAH


1 Puskesmas Induk 1 Buah
2 Puskesmas Pembantu 6 Buah

6
3 Polindes 7 Buah
4 Posyandu 36 Buah
5 Puskesmas Keliling 1 Buah

III. TENAGA KESEHATAN

Tenaga kesehatan pada UPT Puskesmas Wilayah Kerja Batipuh I

berjumlah 31 orang yang terdiri atas berbagai latar belakang disiplin ilmu yaitu :

NO TENAGA KESEHATAN JUMLAH


1
Dokter Umum : 1 orang ( Menjabat Ka.UPT )
2 Dokter Gigi
: 1 orang
3
D.III Sanitarian : 1 orang
4 D.III Keperawatan
: 4 orang ( 1 orang menjabat Kasubag TU)
5 D.III Kebidanan
: 13 orang ( 5 orang PTT )
6
D.III Kesehatan Gigi : 1 orang
7 D III Gizi : 1 orang
8 D III Rekam Medik : 1 orang
9 D III Analis Kesehatan : 1 orang
10 SMF : 1 orang
11 Pekarya Kesehatan : 2 orang

7
IV. FASILITAS PENDIDIKAN

Fasilitas Pendidikan yang terdapat diwilayah kerja UPT Puskesmas

Wilayah Kerja Batipuh I adalah :

NO FASILITAS PENDIDIKAN JUMLAH


1 1. Taman Kanak-kanak : 9 buah
2 2. Sekolah Dasar : 20 buah
3 3. Sekolah Lanjutan Pertama : 3 buah
4 4. Sekolah Lanjutan Atas : 2 buah

V. VISI, MISI DAN MOTTO

I. VISI UPT PUSKESMAS WILAYAH KERJA BATIPUH I

Terciptanya Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas


Batipuh I yang sehat untuk mewujudkan Kabupaten Tanah Datar
yang Madani dan Sejahtera.

II. MISI UPT PUSKESMAS WILAYAH KERJA BATIPUH I

a. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui


pemberdayaan masyarakat melalui pemberdayaan
masyarakat agar mampu secara mandiri untuk hidup
sehat.
b. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin
tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata,
bermutu dan berkeadilan.

8
c. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan,
keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya
dengan pemeriksaan kesehatan yang terkoordinasi.
d. Menjadikan Puskemas sebagai pusat pengembangan
dan pembangunan kesehatan melalui kerjasama lintas
sektor terkait.
e. Meningkatkan profesionalitas dan kualitas sumber
daya melalui pendidikan dan pelatihan berkelanjutan.

III. MOTTO UPT PUSKESMAS WILAYAH KERJA BATIPUH I

1. Kesehatan Anda Kepedulian Kami

9
BAB III

ANALISIS MASALAH

3.1. IDENTIFIKASI MASALAH

3.2. RABIES

Berdasarkan visi Indonesia sehat 2025 dimana lingkungan yang kondusif


bagi terwujudnya keadaan sehat jasmani, rohani maupun social. Dibidang
kesehatan gigi strategi paradigma sehat dengan pendekatan primary oral health
care sangat tepat untuk meningkatkan status kesehatan gigi masyarakat, dengan
prinsip : 1.Pemerataan jangkauan, 2.Melibatkan peran serta masyarakat,
3.Terfokus pada upaya pencegahan, 4.Pendekatan Multi sektor, 5.Penerapan
teknologi tepat guna (Kemenkes RI,2012).

1. Pengertian :

10
Penyakit Rabies atau penyakit anjing gila adalah penyakit hewan yang
menular yang disebakan oleh virus dan dapat menyerang hewan
berdarah panas dan manusia. Pada hewan yang menderita Rabies,
virus ditemukan dengan jumlah banyak pada air liurnya. Virus ini akan
ditularkan ke hewan lain atau ke manusia terutama melalui luka
gigitan . Oleh karena itu bangsa Karnivora (anjing,kucing, serigala)
adalah hewan yang paling utama sebagai penyebar Rabies. Penyakit
Rabies merupakan penyakit Zoonosa yang sangat berbahaya dan
ditakuti karena bila telah menyerang manusia atau hewan akan selalu
berakhir dengan kematian.
Rabies adalah penyakit infeksi akut pada susunan saraf p
2. Tujuan
a. Untuk mengetahui sejarah penyakit rabies
b. Untuk mengetahui pengertian penyakit rabies
c. Untuk mengetahui etimologinya
d. Untuk mengetahui penyebab virus rabies
e. Untuk mengetahui tahapan pada hewan
f. Untuk mengetahui tanda-tanda rabies pada hewan dan manusia
g. Untuk mengetahui manifestasi klinik
h. Untuk mengetahui diagnosinya
i. Untuk mengetahui penanganan penyakit rabies
j. Untuk mengetahui pengobatan penyakit rabies
k. Untuk mengetahui pencegahan penyakit rabies

3. Sasaran
Kelompok Masyarakat yang rawan terhadap penyakit gigi dan mulut
(Bumil, Balita, Anak Pra Sekolah dan Anak Sekolah Dasar (Depkes
RI,2004)
4. Kegiatan

11
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam UKGM adalah :
a. Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
b. Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut
c. Rujukan kesehatan gigi dan mulut bagi masyarakat yang
membutuhkan tindakan atau pengobatan lebih lanjut.(Depkes
RI,2004)

UKGM sebagai bentuk upaya kesehatan yang bersumber daya masyarakat,


secara teknis dibina oleh Puskesmas dibawah tanggung jawab tenaga kesehatan
gigi dan Lintas Program terkait, dan penggerakan masyarakat berada dibawah
binaan Tim Penggerak pembinaan Kesejahteraan Keluarga (Kemenkes RI,2012).

Pelaksanaan pelayanan kesehatan gigi masyarakat (UKGM) adalah dengan


pendekatan keluarga. Sasaranya adalah masyarakat dalam wilayah kerja
Puskesmas yang telah berperan serta dan mempunyai aktifitas di bidang kesehatan
terutama ibu hamil, ibu menyusui, dan Anak Pra sekolah. Kegiatannya terintegrasi
dengan upaya kesehatan lainnya yang berhubungan dengan peran serta
masyarakat yang sejak tahun 1984 secara operasional dilakukan melalui
pendekatan Posyandu. Kegiatan rutin dalam UKGM adalah melatih keterampilan
kader dalam hal cara pemeriksaan pasien, penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
pada masyarakat, cara pengobatan sederhana, cara pencatatan dan pelaporan hasil
pekerjaan dan membuat rujukan ke Puskesmas(Kemenkes RI, 2012).

2.2 Manajemen Organisasi

Manajemen merupakan suatu proses perencanaan, Pengertian proses


mengacu kepada serangkaian kegiatan yang dimulai dari penentuan tujuan
hingga tercapainya tujuan. Fungsi artinya kegiatan atau tugas yang harus
dikerjakan dalam usaha mencapai tujuan . Untuk mencapai tujuan tersebut di
perlukan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi manajemen terdiri atas hal-hal yang
dilakukan dalam urusan manegerial. Fungsi-fungsi manajemen telah di susun
sedemikian rupa agar didapat kesamaan sudut pandang untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan (Terry dan Leslie, 2003).

12
Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu mengadakan bermacam-
macam aktifitas fisik maupun psikis untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
hidupnya secara maksimal.Salah satu aktifitas itu ditujukan sebagai sebuah proses
untuk menyelesaikan tugas yang diakhiri dengan sebuah karya yang dapat
dinikmati oleh manusia. Proses itulah yang dalam kehidupan kita sebut bekerja
((Fathoni, 2010).

Dimasa sekarang ini, manusia selalu saling membutuhkan satu sama lain
agar tujuan dalam hidup dapat lebih mudah tercapai. Dari rasa saling
membutuhkan ini muncul keinginan untuk bekerja sama dalam satu hal ataupun
lainnya. Dari kerja sama ini kemudian muncul keinginan untuk dapat mengatur,
merencanakan, dan mengevaluasi tujuan kerja sama yang semula diharapkan
(Fathoni, 2010)

George.R.Terry dalam Muhammad Fathoni, (2010) Mendefinisikan


manajemen sebagai suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan
perencanaan, pengarahan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan
serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan
sumber daya manusia dan sumber sumber lainnya.

Fungsi- fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang selalu ada


dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer
dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Namun terdapat perbedaan
pandangan mengenai fungsi-fungsi manajemen oleh beberapa ahli.fungsi fungsi
manajemen meliputi Perencanaan (Planing), Pengorganisasian (Organizing),
Pengarahan (Actuating) dan pengendalian (Controlling) (Fathoni,2012)

2.2.1 Perencanaan (Planning)

Perencanaan menurut George R Terry dalam Fhatoni (2010) merupakan


usaha dasar dan pengambilan keputusan yang telah direncanakan secara matang
tentang berbagai hal yang akan dikerjakan dimasa depan oleh suatu organisasi
dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Pembatasan

13
yang terakhir merumuskan perencanaan merupakan penetapan jawaban kepada
enam pertanyaan berikut :

1. Tindakan apa yang harus dikerjakan ?


2. Apakah sebabnya tindakan itu harus dikerjakan ?
3. Di manakah tindakan itu harus dikerjakan ?
4. Kapankah tindakan itu harus dikerjakan ?
5. Siapakah yang akan mengerjakan tindakan itu ?
6. Bagaimanakah caranya melaksanakan tindakan itu ?

Selain itu, ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam


perencanaan yaitu memenuhi konsep SMART, yaitu:
1) Specific, artinya perencanaan harus jelas maksud maupun ruang lingkupnya,
tidak terlalu lebar atau terlalu idealis.
2) Measurable, yaitu program kerja atau rencana harus dapat diukur tingkat
keberhasilannya.
3) Achievable, yaitu dapat dicapai.
4) Realistic, yaitu sesuai kemampuan dan sumber daya yang ada.
5) Time, artinya ada batas waktu yang jelas dalam pelaksanaannya, sehingga
mudah dinilai dan dievaluasi ( Louis A. Allen dalam Siswanto,2009).

2.2.2 Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang


sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya-sumber daya yang dimilikinya,
danlingkungan yang melingkupinya. Dua aspek utama proses susunan struktur
organisasi yaitu departementalisasi dan pembagian kerja. Departementalisasi
adalah pengelompokkan kegiatan-kegiatan kerja organisasi agar kegiatan-kegiatan
sejenis saling berhubungan dapat dikerjakan bersama. Hal ini akan tercermin pada
struktur formal suatu organisasi dan tampak atau ditunjukkan oleh bagan suatu
organisasi (Handoko, 2003).

14
Menurut George .R.Terry dalam Fhatoni (2010) pengorganisasian adalah
keseluruhan proses pengelompokan orang, alat-alat, tugas serta wewenang dan
tanggung jawab yang dilakukan sedemikian rupa sehingga tercipta suatu
organisasi yang dapat digerakan sebagai suatu kesatuan yang utuh dan bulat dalam
pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Disisi lain pengorganisasian
adalah proses mengatur dan mengalokasikan pekerjaan, wewenang dan sumber
daya anggota organisasi, sehingga mereka dapat mencapai sasaran organisasi.
Berdasarkan pengertian diatas maka didalam suatu organisasi terdapat beberapa
unsure, antara lain :

1. Adanya pembagian tugas yang harus dilakukan oleh pimpinan kepada


masing-masing personil sesuai dengan kemampuan dan keterampilan
yang dimiliki.
2. Menetapkan dan menyusun jalinan kerja diantara satuan organisasi
untuk mendapatkan hasil dalam mencapai tujuan organisasi.
3. Demi kelancaran suatu kegiatan maka perlu sebuah komando untuk
memberikan arahan dalam suatu kegiatan, sehingga dapat berjalan
sesuai dengan target yang telah ditetapkan ( Fathoni,2010 )

2.2.3 Penggerakkan (Actuating)

Menurut George R Terry penggerakan merupakan keseluruhan usaha,


cara, teknik dan metode untuk mendorong para anggota organisasi agar bersedia
dan iklas bekerja dengan sebaik mungkin demi tercapainya tujuan organisasi yang
efektif, efisien dan ekonomis. Agar penggerakan berjalan dengan baik dan lancar
maka diperlukan beberapa hal yang dapat menggerakan seseorang untuk
melakukan tindakan atau pekerjaan, yaitu adanya kepemimpinan, komunikasi,
motifasi dan fasilitas. Penggerakan merupakan usaha menggerakkan anggota-
anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha
untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan
tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran-sasaran tersebut
(Fathoni,2010)

15
Pelaksanaan (actuating) tidak lain merupakan upaya untuk menjadikan
perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan
pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal
sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya. Fungsi actuating lebih
menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang
dalam organisasi.Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila
tidak diikuti dengan penggerakan seluruh potensi sumber daya manusia dan non-
manusia pada pelaksanaan tugas.Semua sumber daya manusia yang ada harus
dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi. Setiap
SDM harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi, peran, keahlian, dan kompetensi
masing-masing SDM untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi
yang telah ditetapkan (Usman, 2011).

2.2.4 Pengawasan (Controlling)

Pengawasan yaitu untuk mengawasi apakah gerakan dari organisasi ini


sudah sesuai dengan rencana atau belum.Serta mengawasi penggunaan sumber
daya dalam organisasi agar bisa terpakai secara efektif dan efisien tanpa ada yang
melenceng dari rencana, proses pengamatan dari pelaksanaan seluruh kegiatan
organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan
sesuai rencana yang telah ditetapkan. Tolak ukur pengawasan adalah rencana,
oleh karenanya dikatakan bahwa perencanaan dan pengawasan merupakan dua
sisi dari mata uang yang sama (Fathoni,2010). Dengan pelaksanaan fungsi
pengawasan diharapkan dapat dicapai :

1. Tereliminasinya penyimpangan
2. Memotivasi kegiatan organisasi dalam mencapai tujuan
3. Memperbaiki kesalahan
4. Meningkatkan tanggung jawab
5. Diperolehnya umpan balik
6. Mengukur kompetensi personel

16
Metode dan Teknik pengawasan yang umumnya digunakan adalah :
1. Observasi langsung
2. Laporan
3. Metode statistical yang diolah secara statistic

Adapun teknik pengawasan adalah :


1. Pengawasan terhadap penyimpangan yang menonjol
2. Pengawasan terhadap pengeluaran biaya
3. Pengawasan terhadap penggunaan waktu
4. Pengawasan terhadap penggunaan bahan bahan baku
5. Pengawasan terhadap produksi
6. Pengawasan terhadap personel terutama personel kunci
7. Pengawasan terhadap prosedur atau proses serta aspek teknis lainnya

Pengawasan atau pengendalian merupakan sebagai proses pemantauan,


penilaian dan pelaporan rencana atas pencapaian tujuan yang telah dutetapkan
untuk tindakan korektif guna penyempurnaan lebih lanjut. Dimana fungsi
pengendalian mengendalikan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian itu sendiri (Usman, 2011).
Fungsi pengendalian adalah suatu aktivitas menilai kinerja berdasarkan
standar yang telah dibuat untuk kemudian dibuat perubahan atau perbaikan jika
diperlukan. Dalam hal ini controlling didefinisikan sebagai pengendalian.
Pengendalian adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar kinerja
dengan sasaran perencanaan, mendesain sistem umpan balik informasi,
membandingkan kinerja aktual dengan standar yang telah ditetapkan, menetukan
apakah terdapat penyimpangan dan mengukur signifikansi penyimpangan tersebut
serta mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa
semua sumber daya organisasi yang sedang digunakan sedapat mungkin secara
lebih efisien dan efektif guna mencapai sasaran perusahaan (Siswanto, 2009).

17
BAB III

HASIL KEGIATAN

3.1 GAMBARAN UMUM LOKASI PBL


3.1.1 Keadaan Geografis
Puskesmas Sungai Tarab II terletak di Jorong Sungai Tarab Kenagarian
Sungai Tarab Kecamatan Sungai Tarab Kabupaten Tanah Datar berjarak +5 Km
dari pusat Kabupaten (Batusangkar). Berdiri tahun 1986 tanpa ruang rawat inap.
Luas wilayah kerja 28,56 Km2 dengan batas batas sebagai berikut :

Batas-batas wilayah kerja Puskesmas Sungai Tarab II adalah :


Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah kerja UPT Puskesmas Sungai
Tarab I
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Lima Kaum
Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Salimpaung dan
Kecamatan Sungayang
Sebelah Barat berbatasan dengan UPT Puskesmas Wilayah Kerja Gurun

Gambar 3.1
Peta Wilayah Kerja UPT Puskesmas Sungai Tarab II

Puskesmas Sungai
Tarab I
U

T B

S
S. Tarab Puskesmas Gurun
Kecamatan T. Batur
Salimpaung &
Sungayang

Kecamatan Lima Kaum

Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Sungai Tarab II Tahun 2016

18
Topografi wilayah kerja UPT Puskesmas Sungai Tarab II merupakan
daerah daratan 40 % dan 60 % daerah perbukitan dan semua wilayahnya dapat
dilalui oleh kendaraan roda 2 dan roda 4 Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Tarab
II terdiri dari 10 jorong dalam 3 Nagari.

Tabel 3.1
Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Tarab II

No Nama Nagari Nama Jorong

1. Nagari Sungai Tarab Jorong Sungai Tarab


Jorong Tiga Batur
Jorong Koto Panjang
Jorong Koto Hiling

2. Nagari Simpuruik Jorong Simpuruik


Jorong Sijangek

3. Nagari Padang Laweh Jorong Padang Laweh


Jorong Guguak Padang Laweh
Jorong Guguak Baruah

Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Sungai Tarab II Tahun 2016

Puskesmas Sungai Tarab II merupakan puskesmas pemerintah yang


bersifat non profit, memberikan jasa pelayanan kesehatan yang meliputi
pelayanan kesehatan perorangan yang meliputi pelayanan rawat jalan, gawat
darurat, pelayanan satu hari (one day care) dan home care serta pelayanan
kesehatan masyarakat esensial yang meliputi pelayanan promosi kesehatan,
kesehatan lingkungan,pelayanan kesehatan ibu anak dan KB, pelayanan gizi,
pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan penunjang, dan
Administrasi Keuangan. Pelayanan penunjang meliputi Laboratorium, Rekam
Medik, Gizi dan Farmasi.

19
3.1.2 Kependudukan
Penduduk yang berkualitas merupakan modal dasar untuk
kelangsungan pembangunan terutama pembangunan kesehatan. Penduduk
yang besar dengan kualitas yang rendah beban bagi pembangunan. Oleh
karena itu pembangunan kesehatan puskesmas Sungai Tarab II di arahkan
pada pemberdayaan masyarakat dan keluarga dalam pembangunan kesehatan.
Dengan jumlah penduduk 14.567 jiwa dengan 4.149 KK.

Tabel. 3.2

Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, Jumlah KK

UPT Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Tarab II

Luas Jumlah
NO Jorong Jumlah KK
Wilayah (KM ) 2 Penduduk

1. Sungai Tarab 6,13 3.052 1.382

2. Tiga Batur 2,47 2.454 585

3. Koto Panjang 2,45 1.109 383

4. Koto Hiling 1,91 871 273

5. Simpuruik 1,30 2.519 493

6. Sijangek 1,55 1.378 421

7. Guguak Padang Laweh 3,25 1.060 211

8. Guguak Ateh 3,25 599 69

9. Guguak Baruah 3,50 512 69

10. Padang Laweh 2,75 1.013 263

JUMLAH 28,56 14.567 4.149

Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Sungai Tarab II Tahun 2016

Dari Tabel di atas dapat di lihat Jorong Sungai Tarab dengan wilayah
paling luas memiliki jumlah penduduk paling banyak, sedangkan jorong
Simpuruik yang memiliki wilayah paling kecil mempunyai jumlah penduduk dua
terbanyak setelah jorong Sungai Tarab serta jorong guguak baruah dengan

20
wilayah dua terluas memiliki jumlah penduduk paling sedikit. Ini menunjukkan
tidak meratanya keberadaan penduduk UPT Wilayah Kerja Puskesmas Sungai
Tarab II.

3.1.3 Keadaan Sosial Ekonomi


Sebagian besar mata pencaharian penduduk wilayah kerja Puskesmas Sungai
Tarab II adalah Petani (70%), Pegawai (14%), Berdagang (10%) , dan lain lain (
6% ). Hampir seluruh penduduk beragama Islam.

3.1.4 Pembagian Wilayah Kerja


Jumlah Jorong, Puskesmas Pembantu, Bidan Desa UPT Puskesmas Wilayah
Kerja Sungai Tarab II adalah sebagai berikut :

Tabel 3.3
Jumlah Pustu dan Polindes

No Jorong Pustu Polindes

1. Sungai Tarab - -
2. Tiga Batur - 1
3. Koto Panjang - 1
4. Koto Hiling - 1
5. Simpuruik - -
6. Sijangek - 1
7. Padang Laweh 1 -
8. Guguak Padang Laweh - -
9. Guguak Ateh - -
10. Guguak Baruah - -

JUMLAH 1 4

Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Sungai Tarab II Tahun 2016

21
3.1.5 Fasilitas
1) Sarana Pendidikan
Sarana Pendidikan yang ada diwilayah kerja Puskesmas Sungai Tarab II
adalah sbb :

Tabel 3.4

Jumlah Sarana Pendidikan

NO JORONG TK SD/MIN SMP/MTSN SMA

1. Sungai Tarab 3 4 1 1
2. Tiga Batur 1 2 - -
3. Koto Panjang 1 2 - -
4. Koto Hiling 1 1 - -
5. Simpuruik 1 2 - -
6. Padang Laweh 1 2 - -

JUMLAH 8 13 1 1

Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Sungai Tarab II Tahun 2016

2) Sarana kesehatan
Sarana kesehatan yang ada adalah ;

Tabel 3.5
Jumlah Sarana Kesehatan

NO SARANA JUMLAH

1. Puskesmas Induk 1 buah


2. Puskesmas Pembantu 1 buah
3. Polindes 4 buah
4. Posyandu 24 buah
5. Pusling / Ambulance 1 buah
6. Kendaraan roda dua 3 buah

Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Sungai Tarab II Tahun 2016

22
3) Tenaga Kesehatan
Jumlah tenaga kesehatan yang dimiliki oleh Puskesmas Sungai Tarab II
saat ini adalah 26 orang sbb :

Tabel 3.6
Jumlah Tenaga Kesehatan

NO TENAGA KESEHATAN JUMLAH


1. SKM 1 orang
2. S1 Administrasi 1 orang
3. Dokter Umum 1 orang
4. Dokter gigi 1 orang
5. Bidan PNS 6 orang
6. Bidan PTT 4 orang
7. Perawat 3 orang
8. Perawat Gigi 2 orang
9. Sanitarian 1 orang
10. Pelaksana Farmasi 1 orang
11. Analis 1 orang
12. Pelaksana Gizi 1 orang
13. Rekam medik 1 orang
14. SLTA 1 orang
15. Pekarya Kesehatan 1 orang
Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Sungai Tarab II Tahun 2016

3.1.6 Struktur Organisasi


a. Kepala Puskesmas.
b. Kepala Sub Bagian TataUsaha.
c. Penanggung Jawab UKM dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat.
d. Penanggung Jawab UKP, Kefarmasian dan Laboratorium.
e. Penanggung jawab Jaringan pelayanan puskesmas dan jejaring fasilitas
pelayanan kesehatan.

23
Gambar : 3.2
Struktur Organisasi Puskesmas Sungai Tarab II Tahun 2016

KepalaPuskesmas

Kepala Sub Bagian Tata


Usaha

PJ JaringanPelayan&Jejaring
PJ UKP PJ UKM
Faskes

Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Sungai Tarab II Tahun 2016

Tabel. 3.7
Jenis pelayanan dan penanggung jawab

No Jenis Pelayanan Penanggung Jawab Pendidikan

1. UKP
-Poli Umum dr. Mahdalena Lubis S1 Kedokteran
-Poli Gigi drg. Upi Harzanti S1 Kedokteran gigi
Dewi Fitria, AMKG DIII Keperawatan
-Poli KIA Ana Mustika, Amd.Keb Gigi DIII Kebidanan
-KB Ernita Arnatati DI Kebidanan
-Gawat Darurat Ns,Rozi Fitra,S.Kep SI Keperawatan
-Imunisasi Yesi Suharti, Amd.Keb DIII Keperawatan
-Konsultasi Gizi Rini Afniza,S.ST DIV Gizi
-Konsultasi sanitasi Nurtawati Ilham,AMS DIII Kes Lingkungan
2 UKM esensial
1. Promkes Febri Delvita DI Kebidanan
2. Kesling Nurtawati Ilham,AMS D III Lingkungan
3. KIA Ana Mustika, Amd.Keb DIII Kebidanan
4. Gizi Rini Afniza,S.ST DIV Gizi
5. P2P Ns.Rozi Fitra , S.Kep S I Keperawatan
3 UKM Pengembangan
dan penunjang
- Posyandu Lansia
- Posyandu Balita Febri Delvita DI Kebidanan

24
- Posbindu PTM Febri Delvita DI Kebidanan
- UKK Ernita Arnatati DI Kebidanan
- Prolanis Nurtawati Ilham,AMS DIII Kes Lingkungan
- Kesehatan Olah Nurtawati Ilham,AMS DIII Kes Lingkungan
Raga Nuraida,AMK DIII Keperawatan
- UKS Yuneflidar Pekarya Kes
- UKGMD Indah rahmayanti,AMKG DIII Kes Gigi
- Laboratorium Dewi Fitria,AMKG DIII Kes Gigi
- Perkesmas Yetnawati,AMAK DIII Analis
- Obat-obatan Nuraida,AMK DIII keperawatan
- Ambulan Nina Yustisi,Amd.Farm DIII Farmasi
Rini Afniza,S.ST DIV Gizi

4 Pelayanan Satelit
Puskesmas
- Pustu Padang
Fatmi Yanti,Amd.Keb DIII Kebidanan
Laweh
- Plnds Koto Hiling Sri Lusiana, Amd.Keb DIII Kebidanan
- Plnds Sijangek
- Plnds III Batur Fitri, Amd.Keb DIII Kebidanan
- Plnds Koto Shintya Dewi, Amd.Keb DIII Kebidanan
Panjang Rosi Pirgolina, Amd.Keb DIII Kebidanan
Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Sungai Tarab II Tahun 2016

Visi dari UPT Puskesmas Wilayah Kerja Sungai Tarab II adalah


terwujudnya masyarakat Kecamatan Sungai Tarab yang memiliki perilaku dan
lingkungan hidup yang sehat serta tersedianya akses pelayanan yang bermutu dan
merata. Sejalan dengan visi UPT Puskesmas Wilayah Kerja Sungai Tarab IImaka
dalam rangka pencapaiannya diperlukan misi yang diselenggarakan yaitu :

3.1.7 Program Kerja


1. Visi dan Misi Puskesmas
a. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam
mewujudkan perilaku hidup bersih dan sehat
b. Memotivasi Masyarakat, Tokoh tokoh Masyarakat, Dinas & Instansi
terkait lain untuk memelihara, memperbaiki serta menciptakan lingkungan
hidup yang sehat
c. Menjamin terjangkaunya pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan
adil kepada seluruh lapisan masyarakat

25
d. Mengutamakan Pencegahan Penyakit dan Promosi Kesehatan dengan tanpa
meninggalkan aspek Kuratif dan Rehabilitatif.
2. Program dan Kegiatan
Program Kesehatan yang diselenggarakan di UPT Puskesmas wilayah
kerja Sungai tarab II terdiri dari program kegiatan Pokok ( basic six ) dan program
Pengembangan.

3. Program Pokok
Adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan masalah Kesehatan Nasional
yang berkaitan dengan morbilitas, kecacatan dan mortalitas serta mempunyai
daya ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Upaya
kesehatan wajib ini harus diselenggarakan oleh setiap puskesmas yang ada
diwilayah Indonesia.

Program Pokok / Upaya kesehatan wajib meliputi :

1. Upaya Promosi Kesehatan


2. Upaya Kesehatan Lingkungan
3. Upaya Kesehatan Ibu, Kesehatan Anak dan Keluarga Berencana
4. Upaya perbaikan Gizi Masyarakat
5. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
6. Upaya Pengobatan
3.1.8 Program Pengembangan
Merupakan upaya yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan
yang ditemukan di masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan
puskesmas. Upaya Kesehatan Pengembangan antara lain :

1. Upaya Kesehatan Sekolah.


2. Upaya Kesehatan Lanjut Usia
3. Upaya Kesehatan Jiwa.
4. Upaya Kesehatan Mata / Pencegahan Kebutaan.
5. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut.
6. Upaya Kesehatan Telinga / Pencegahan Gangguan Pendengaran.

26
7. Upaya Kesehatan Perawatan Kesehatan Masyarakat.
8. Upaya Kesehatan Olah Raga
9. Upaya Kesehatan Haji
10. Upaya Kesehatan Kerja
11. Upaya Kesehatan Tradisional
3.2 GAMBARAN KEGIATAN PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN
GIGI DAN MULUT
3.2.1 Kegiatan Poli Gigi
Kegiatan Pelayanan Kesehatan gigi dan mulut dilakukan setiap hari kerja
di Puskesmas, selain itu juga dilakukan Kegiatan Kesehatan Gigi dan mulut
lainnya yaitu :

1. Pelayanan Rawat Jalan Kesehatan Gigi dan Mulut di Puskesmas


2. Screening Anak Sekolah pada 13 SD, 1 SLTP dan 1 SLTA
3. Kegiatan UKGS ke SD berupa penyuluhan kesehatan Gigi
meliputi :
1) Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut pada 13 SD
2) Sikat Gigi Masal pada 13 SD
3) Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut pada 13 SD
4. Kegiatan UKGM di Posyandu berupa Penyuluhan Kesehatan gigi
dan mendemonstrasikan cara sikat gigi pada 8 Posyandu
5. Jumlah SD mendapat Pelayanan Kes Gigi :13 SD/MI

3.2.2 Anggaran Poli Gigi

Poli Gigi Puskesmas Sungai Tarab II Untuk tahun 2016 tidak didanai
dalam melakukan program atau Kegiatan lapangan atau luar gedung seperti
UKGM (Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat), karena petunjuk juknis BOK
(Bantuan Operasionan Kesehatan) tahun 2016 tidak ada alokasi dana untuk
kegiatan UKGM.
3.3 FOKUS PBL
Tentang Program UKGM yang dilaksanakan oleh UPT Puskesmas Wilayah
Kerja Sungai Tarab II tahun 2016

27
3.3.1 Perencanaan
1) Petugas membuat Rencana Usulan Kegiatan ( RUK ) pada awal tahun
dan diserahkan kepada Tim pembuat komitmen.
2) Tim pembuat komitmen menyaring RUK yang diusulkan sesuai
dengan anggaran yang ada.
3) UKGM merupakan kegiatan rutin yg harus dilakukan setiap tahun.
4) Perencanaan disesuaikan dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang
ada.
5) Perencanaan kegiatan UKGM tidak berdiri sendiri melainkan
mencakup seluruh perencanaan kegiatan di pelayanan kesehatan gigi
dan mulut.
Perencanaan kegiatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut dapat dilihat
pada table dibawah ini.

Tabel 3.8
POA BOK KESEHATAN GIGI & MULUT PUSKESMAS SUNGAI TARAB II
TAHUN 2016

SASA TAR RINCIAN LO TENA ANGGA


KEGIATAN VOL
RAN GET PELAKS KASI GA RAN

Penyuluhan dan Murid 100% 26 2 Org X


pemerikssaan gigi SD 13 Sklh SD Drg, -
ke sekolah Prg
Penyuluhan TK 100% 16 2 Org X TK, Drg, -
Kesgilut ke TK 8 TK PAUD Prg
Penyuluhan MASY 100% 48 2 Org X MAS Drg,
Kesgilut ke . 24 posy Y. Prg -
Posyandu
Sikat Gigi Massal SD 100% 26 2 Org X SD Drg, -
13 Sklh Prg
JUMLAH
Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Sungai Tarab II Tahun 2016

28
3.3.2 Pengorganisasian

1. Adanya Kepemimpinan. Dimana pimpinan Puskesmas Sungai Tarab


II secara langsung mengawasi jalannya program UKGM.
2. Adanya kejelasan dari tugas dan fungsi dari pemegang program
UKGM yaitu :
a. Penanggung jawab program dilaksanakan oleh Perawat gigi
dengan tugas dan fungsi sebagai berikut :
Membuat perencanaan kegiatan UKGM
Melaksanakan kegiatan UKGM
Membuat laporan kegiatan UKGM
b. Petugas yang melaksanakan program UKGM adalah Dokter
gigi dan perawat gigi dengan tugas dan fungsi sebagai berikut
Mempersiapkan materi penyuluhan
Mempersiapkan peralatan untuk pemeriksaan
Melaksanakan kegiatan UKGM di posyandu yang
telah direncanakan
Tidak adanya struktur organisasi di poli gigi puskesmas Sungai Tarab II
karna tugas dan tanggung jawab masing-masing tidak ada keterikatan tetapi sesuai
dengan kopentensi masing-masing dimana dokter gigi melakukan kegiatan di
dalam gedung (pelayanan pasien) dan perawat gigi bertanggung jawab pada
kegiatan diluar gedung (UKGM dan UKGS).

3.3.3 Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan UKGM dilakukan di Posyandu posyandu yang ada


di wilayah kerja Puskesmas Sungai Tarab II.

Kegiatan kegitan yang dilakukan berupa :


1. Membuat surat pemberiatahuan kepada posyandu yang direncanakan
melalui walinagari atau sekretaris nagari.
2. Melaksanakan kegiatan UKGM yang meliputi :

29
Penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut
Demonstrasi sikat gigi dengan menggunakan model
Melakukan pemeriksaan gigi dan mulut kepada Masyarakat
Melakukan rujukan pada kasus yang membutuhkan tindakan
lebih lanjut

Tabel. 3.9
Nama Posyandu pelaksanaan UKGM

No Nama Posyandu Alamat Keterangan


Posyandu
1. Posyandu Harapan Bunda Simpurut Drg. Upi H
Dewi Fitria, AMKG

2. Posyandu Aster Koto Hiliang Drg. Upi H


Dewi Fitria, AMKG

3. Posyandu Tunas Bangsa Padang Laweh Drg. Upi H


Dewi Fitria, AMKG

4. Posyandu Cinta Sehat Guguak Ateh Drg. Upi H


Dewi Fitria, AMKG

5. Posyandu Anyelir Simpurut Drg. Upi H


Dewi Fitria, AMKG

6. Posyandu Harapan Bangsa Koto Hiliang Drg. Upi H


Dewi Fitria, AMKG

7. Posyandu Harapan Bunda Sijangek Drg. Upi H


Dewi Fitria, AMKG

8. Posyandu Cempaka Sungai Tarab Drg. Upi H


Dewi Fitria, AMKG

Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Sungai Tarab II Tahun 2016

Dari Tabel 3.10 dapat terlihat bahwa yang melaksanakan kegiatan UKGM
hanya 8 Posyandu (33,3 %) dari Posyandu yang ada di wilayah kerja Puskesmas
Sungai Tarab II yaitu sebanyak 24 Posyandu (66,7%).

30
3.3.4 Pengawasan (Monitoring dan Evaluasi)
1. Monitoring
1) Monitoring dilakukan oleh Ka. UPT dan Ka. TU
2) Pengawasan dilakukan dengan cara
o Dengan Wawancara langsung setiap bulannya dalam
kegiatan staf meeting.
o Dilihat dari laporan bulanan Poli gigi yang disesuaikan
dengan perencanaan yg sudah ada.
2. Hasil Monitoring
Hasil monitoring yang dilakukan oleh Ka UPT dan Ka. TU adalah :
Petugas UKGM tidak dapat melaksanakan kegiatan 100%. Hal ini
disebabkan oleh beberapa alasan yaitu :

1) Kondisi kesehatan ( perawat gigi ) yang kurang kondusif sehingga


tidak memungkinkan melakukan kegiatan sesuai dengan POA yang
ada.
2) Tidak adanya anggaran untuk pelaksanaan progran UKGM.
3) Adanya kegiatan yang bersifat mendadak misalnya Pertemuan ke
Dinas Kesehatan
4) Pelaksanaan biasanya berkolaborasi dengan kegiatan lain misalnya
UKS, Gizi, dan Posyandu.

3. Evaluasi
a) Input
1) Sumber dana
Tidak adanya anggaran untuk kegiatan UKGM, disebabkan karena tidak
adanya petunjuk teknis yang menganggarkan dana untuk program UKGM
di Puskesmas Sungai Tarab II.
2) Pelaksana Kegiatan (SDM)
Pelasana kegiatan UKGM dilakukan oleh Perawat gigi, dimana kondisi
perawat gigi Puskesmas Sungai Tarab II kurang kondusif.

31
3) Sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana yang digunakan, memanfaatkan fasilitas yang ada di
Pukesmas.
b) Proses
1) Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan kegiatan UKGM dilaksanakan oleh Perawat
gigi dan Dokter gigi. Sasaran dari UKGM adalah Posyandu yang
ada di wilayah kerja Puskesmas Sungai Tarab II dengan
menggunakan sarana dan prasarana Puskesmas. Karena dalam
pelaksanaan UKGM tidak adanya anggaran dana maka kegiatan
tersebut berkolaborasi dengan kegiatan Posyandu.
2) Hasil evaluasi
Pada pelaksanaan UKGM sudah berjalan dengan baik dimana
semua kegiatan yang harus dilaksanakan sudah dilakukan.
c) Output
Melihat dari data yang ada pencapaian program meliputi dari 24 Posyandu
yang ada di wilayah kerja UPT Sungai Tarab II hanya 8 Posyandu (33,3 %) yang
melaksanakan kegiatan UKGM.

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Program Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat ( UKGM )

4.1.2 Perencanaan

32
Perencanaan menurut George R Terry dalam Fathoni (2010) merupakan
usaha dasar dan pengambilan keputusan yang telah direncanakan secara matang
tentang berbagai hal yang akan dikerjakan dimasa depan oleh suatu organisasi
dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.Pembatasan
yang terakhir merumuskan perencanaan merupakan penetapan jawaban kepada
enam pertanyaan berikut : Tindakan apa yang harus dikerjakan, Apakah sebabnya
tindakan itu harus dikerjakan, Di manakah tindakan itu harus dikerjakan,
kapankah tindakan itu harus dikerjakan, Siapakah yang akan mengerjakan
tindakan itu, Bagaimanakah caranya melaksanakan tindakan itu (Fathoni, 2010)

Dari wawancara yang kami lakukan di puskesmas Sungai Tarab II kepada


petugas , sebelum melaksanakan kegiatan terlebih dahulu membuat perencanaan
kegiatan mulai dari perencanaan bulanan sampai tahunan. Walaupun program
UKGM tidak mendapat anggaran dari dana yang ada tetapi kegiatan UKGM tetap
di buat perencanaannya.

Dari data yang didapat, kami membandingkan POA yang dibuat di awal
tahun tidak sesuai dengan teori perencanaan menurut George R. Terry dimana di
dalam POA tersebut tidak tergambar jadwal dan anggaran pelaksanaan kegiatan
program UKGM.

Bisa disimpulkan bahwa petugas belum melaksanakan sistem manajemen


yang baik dimana masih ada beberapa aspek yang belum tercakup dalam POA
Program UKGM pada Puskesmas Sungai Tarab II. Aspek yang tidak ada pada
POA tersebut berupa jadwal kegiatan. sebelum melaksanakan kegiatan terlebih
dahulu merencanakan kegiatan yang akan dilaksanakan, jadi diharapkan walaupun
program UKGM tidak di beri anggaran tetap membuat perencanaan sebelum
melakukan kegiatan.

4.1.2 Pengorganisasian ( Organizing )

Menurut George .R.Terry dalam Fhatoni (2010) pengorganisasian adalah


keseluruhan proses pengelompokan orang, alat-alat, tugas serta wewenang dan

33
tanggung jawab yang dilakukan sedemikian rupa sehingga tercipta suatu
organisasi yang dapat digerakan sebagai suatu kesatuan yang utuh dan bulat dalam
pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Disisi lain pengorganisasian
adalah proses mengatur dan mengalokasikan pekerjaan, wewenang dan sumber
daya anggota organisasi, sehingga mereka dapat mencapai sasaran organisasi.

Dari data yang ada, struktur organisasi puskesmas sudah mencakup secara
jelas kepemimpinan dan staf dimana tugas dan fungsi masing masing
penanggung jawab program sudah terpapar dengan jelas. Dalam pelaksanaan
UKGM petugas kesehatan gigi berkolaborasi dengan pemegang program lainnya
seperti petugas gizi, petugas promkes dll.

Dengan melihat data yang ada di Puskesmas Sungai tarab II tersebut dapat
disimpulkan bahwa sistim manajemen pengorganisasi sudah ada fungsi dan
pembagian tugas pokok yang jelas, dengan demikian para petugas dapat
menjalankan tugas sesuai dengan fungsi masing-masing.

4.1.3 Penggerakkan (Actuating)

Menurut George R Terry penggerakan merupakan keseluruhan usaha,


cara, teknik dan metode untuk mendorong para anggota organisasi agar bersedia
dan iklas bekerja dengan sebaik mungkin demi tercapainya tujuan organisasi yang
efektif, efisien dan ekonomis. Agar penggerakan berjalan dengan baik dan lancer
maka diperlukan beberapa hal yang dapat menggerakan seseorang untuk
melakukan tindakan / pekerjaan, yaitu adanya kepemimpinan, komunikasi,
motifasi dan fasilitas (Fathoni,2010).

Dalam pelaksanaan UKGM yang di tujukan kepada posyandu-posyandu


yang ada di wilayah kerja puskesmas Sungai Tarab II, dibutuhkan anggaran.
Tetapi pada kenyataannya pelaksanaan UKGM tidak ada anggaran , hal ini
disebabkan oleh tidak adanya anggaran dalam Juknis. Walaupun tidak ada
anggaran, dengan adanya penggerakan dari pimpinan petugas tetap melaksanakan
program UKGM meskipun tidak semua rencana dapat terlaksana dengan baik,

34
yang disebabkan faktor lain seperti kondisi kesehatan perawat gigi yang kurang
kondusif.

Dalam melakukan kegiatan UKGM dibutuhkan dana dan sarana yang


medukung pelaksanaan program UKGM, untuk itu diharapkan Pimpinan
Puskesmas Sungai Tarab II, memberikan anggaran dalam melaksanakan kegiatan
UKGM, walaupun petujuk teknis tidak ada mengganggarkan untuk kegiatan
UKGM, tetapi dapat dimasukan kedalam kegiatan Promosi Kesehatan (Promkes),
dimana kegiatan UKGM juga termasuk kegiatan Promosi Kesehatan.

Dari wawancara yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa untuk


penggerakkan yang dilakukan oleh pimpinan puskesmas dan Ka.TU sudah
berjalan dengan baik, dimana pimpinan atau Ka.TU selalu memberikan dorongan
dan motivasi kepada petugas dalam pelaksanaan kegiatan UKGM.

4.1.4 Pengawasan (Controlling)

Pengawasan yaitu untuk mengawasi apakah gerakan dari organisasi ini


sudah sesuai dengan rencana atau belum, serta mengawasi penggunaan sumber
daya dalam organisasi agar bisa terpakai secara efektif dan efisien tanpa ada yang
melenceng dari rencana, proses pengamatan dari pelaksanaan seluruh kegiatan
organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan
sesuai rencana yang telah ditetapkan. Tolak ukur pengawasan adalah rencana,
oleh karenanya dikatakan bahwa perencanaan dan pengawasan merupakan dua
sisi dari mata uang yang sama.(Fathoni,2010)

Pelaksanaan pengawasan yang dilakukan oleh Pimpinan Puskesmas sungai


Tarab II melalui kegiatan Lokakarya Mini bulanan puskesmas yang dilakukan
setiap bulannya dan dari laporan bulanan yang selalu dilaporkan ke Dinas
kesehatan kabupaten Tanah datar.

Dilihat dari rekapan laporan akhir tahun kegiatan Puskesmas Sungai tarab
II pencapaian program UKGM tahun 2016 sebesar 33,3 %, dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa kegiatan UKGM selalu dibawah pengawasan Pimpinan

35
puskesmas Sungai Tarab II, alasannya adalah Dari 24 Posyandu yang ada di
wilayah kerja UPT Sungai Tarab II hanya 8 Posyandu (33,3 %) yang dilakukan
dilakukan UKGM.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1) Perencanaan yang telah dilakukan di Puskesmas Sungai Tarab II
Kabupaten Tanah Datar belum memenuhi unsur-unsur manajemen yang
seharusnya.

36
2) Pengorganisasian yang ada di Puskesmas Sungai Tarab II cukup baik
dimana semua unsur organisasi sudah terlihat dengan jelas.
3) Penggerakkan yang dilakukan oleh pimpinan puskesmas Sungai Tarab II
sudah dilaksanakan dengan baik.
4) Pimpinan dan Ka.TU puskesmas Sungai Tarab II sudah melakukan
pengawasan sebagaimana mestinya.

5.2 SARAN

1. Bagi Puskesmas
a. Membuat Rencana Usulan Kegiatan (RUK) program UKGM secara
terpisah dari program pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
b. Memberikan anggaran dana dalam pelaksanaan program UKGM
c. Meningkatkan kerja sama antar lintas program dan lintas sektoral
2. Bagi Dinas Kesehatan
a. Meningkatkan monitoring dan evaluasi UKGM tingkat kabupaten.
b. Melakukan pengawasan yang lebih intensif terhadap pelaksanaan
program UKGM.

DAFTAR PUSTAKA

Allen, LA.Manajemen Perusahaan Indonesia. Jakarta.2009.Damar Mulia


Depkes,RI.Kesehatan gigi dan mulut di Masyarakat. Jakarta.2004

37
Fathoni.M.Manajemen rumah Singgah dalam perspektif George
r.terry.Unifersitas Islam Negri sunan Kali jaga.http/digilib.uin-
suka.ac.id/4193.Jokjakarta,2009.Diakses tanggal 16 Desember 2016
Hani.HT.Pengantar Manajenen Organisasi Teori dan Penerapan,
Jakarta.2003.Bumi Aksara.
Kemenkes RI.Pedoman Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat.Jakarta.2012
Puskesmas.Laporan Tahunan Puskesmas Sungai Tarab II.Sungai tarab.2016
Riskesdas.Situasi kesehatan gigi dan mulut.infodatin pusat.dan
informasi:Kementrian Kesehatan RI.Jakarta.2013.
Siswanto,SB.Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen.Jakarta 2009 :
Gramedia Pustaka Utama.
Terry GR. Manajemen.Jakarta 2003:Bina Aksara.
Usman,H.Pengantar Manajemen.Jakarta 2011 :Transmedia Pustaka.

38
39

Anda mungkin juga menyukai