PENDAHULUAN
Rabies berasal dari kata latin rabere yang berarti gila, di Indonesia
dikenal sebagai penyakit anjing gila. Rabies merupakan suatu penyakit hewan
menular akut yang bersifat zoonosis (dapat menular ke manusia). Secara resmi,
kasus rabies di Indonesia pertama kali dilaporkan oleh Esser tahun 1884 pada
seekor kerbau. Tahun 1889 oleh Penning dilaporkan terjadi pada seekor anjing,
dan kejadian pada manusia dilaporkan oleh Eilerts de Haan pada tahun 1894.
Semua kejadian kasus ini terjadi di Jawa Barat. ..........
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum Program PBL ini adalah Diperoleh pengalaman dan
pemahaman belajar serara langsung dari masyarakat dan institusi
pelayanan kesehatan tentang permasalahan kesehatan masyarakat
dan upaya mengatasinya di lapangan.
1
2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa mampu mengumpulkan dan menganalisin data dasar (
base line data ) dalam mengidentifikasi masalah kesehatan
masyarakat di wilayah puskesmas Batipuh I Kab.Tanah Datar
1.3 Manfaat
Sesuai dengan sasaran yang dituju, maka manfaat PBL adalah H :
1. Bagi mahasiswa :
a. Diperolehnya pengalaman dan pemahaman belajar secara
langsung dari masyarakat institusi pelayanan kesehatan tentang
2
permasalahan kesehatan masyarakat mulai dari mengumpulkan
dan menganalisis data dasar, menentukan prioritas masalah
kesehatan dan mencari lalternative pemecahan masalah,
monitoring dan evaluasi masalh kesehatan, komunikasi kesehatan
, pengorganisasian serta kerjasama di masyararakat wilayah
puskesmas Batipuh I kab.Tanah Datar
b. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi
strata 1 ( sat ) sarjana kesehatan masyarakat.
2. Bagi institusi
a. Diperolehnya cara-cara mengumpulkan dan menganalisis data
dasar, menentukan prioritas masalah kesehatan dan memberi
alternative pemecahan masalah, monitoring dan evaluasi masalah
kesehatan yang kreatif dan inovatif bagi institusi.
b. Tumbuhnya dorongan berinovasi dikalangan lembaga dan
masyarakat setempat dalam upaya memenuhi berbagai
kebutuhan mereka melalui pemanfaatan ilmu pengetahuan dan
tekhnologi yang dikuasai.
3. Bagi program studi
a. Melalui mahasiswa dan dosen pembimbing, diperoleh umpan
balik sebagai bahan pengajaran materi kuliah dan
penyempurnaan kurikulum.
b. Diperolehnya bahan masukan bagi peningkatan atau perluasan
kerjasama dengan stakeholder.
3
BAB II
GAMBARAN SITUASI
I. GEOGRAFIS
Koto II
Batipuh II
4
II. Nagari Batipuah Baruah
NO NAMA DAERAH
1. Kubu Karambia
2. Subang Anak
3. Lubuk Bauk
4 Ladang Lawe
5. Batang Gadih
6. Kubu Nan IV
7. Kubu Nan V
8. Batu Lipai
9. Pincuran VII
10. Payo
11. Gunung Bungsu
5
V. Nagari Gunung Rajo
NO NAMA DAERAH
1. Gunung Rajo Utara
2. Gantiang
I. DEMOGRAFIS
adalah 20.390 jiwa dengan distribusi per Nagari terlihat pada tabel dibawah ini :
Batipuh I adalah :
6
3 Polindes 7 Buah
4 Posyandu 36 Buah
5 Puskesmas Keliling 1 Buah
berjumlah 31 orang yang terdiri atas berbagai latar belakang disiplin ilmu yaitu :
7
IV. FASILITAS PENDIDIKAN
8
c. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan,
keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya
dengan pemeriksaan kesehatan yang terkoordinasi.
d. Menjadikan Puskemas sebagai pusat pengembangan
dan pembangunan kesehatan melalui kerjasama lintas
sektor terkait.
e. Meningkatkan profesionalitas dan kualitas sumber
daya melalui pendidikan dan pelatihan berkelanjutan.
9
BAB III
ANALISIS MASALAH
3.2. RABIES
1. Pengertian :
10
Penyakit Rabies atau penyakit anjing gila adalah penyakit hewan yang
menular yang disebakan oleh virus dan dapat menyerang hewan
berdarah panas dan manusia. Pada hewan yang menderita Rabies,
virus ditemukan dengan jumlah banyak pada air liurnya. Virus ini akan
ditularkan ke hewan lain atau ke manusia terutama melalui luka
gigitan . Oleh karena itu bangsa Karnivora (anjing,kucing, serigala)
adalah hewan yang paling utama sebagai penyebar Rabies. Penyakit
Rabies merupakan penyakit Zoonosa yang sangat berbahaya dan
ditakuti karena bila telah menyerang manusia atau hewan akan selalu
berakhir dengan kematian.
Rabies adalah penyakit infeksi akut pada susunan saraf p
2. Tujuan
a. Untuk mengetahui sejarah penyakit rabies
b. Untuk mengetahui pengertian penyakit rabies
c. Untuk mengetahui etimologinya
d. Untuk mengetahui penyebab virus rabies
e. Untuk mengetahui tahapan pada hewan
f. Untuk mengetahui tanda-tanda rabies pada hewan dan manusia
g. Untuk mengetahui manifestasi klinik
h. Untuk mengetahui diagnosinya
i. Untuk mengetahui penanganan penyakit rabies
j. Untuk mengetahui pengobatan penyakit rabies
k. Untuk mengetahui pencegahan penyakit rabies
3. Sasaran
Kelompok Masyarakat yang rawan terhadap penyakit gigi dan mulut
(Bumil, Balita, Anak Pra Sekolah dan Anak Sekolah Dasar (Depkes
RI,2004)
4. Kegiatan
11
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam UKGM adalah :
a. Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
b. Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut
c. Rujukan kesehatan gigi dan mulut bagi masyarakat yang
membutuhkan tindakan atau pengobatan lebih lanjut.(Depkes
RI,2004)
12
Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu mengadakan bermacam-
macam aktifitas fisik maupun psikis untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
hidupnya secara maksimal.Salah satu aktifitas itu ditujukan sebagai sebuah proses
untuk menyelesaikan tugas yang diakhiri dengan sebuah karya yang dapat
dinikmati oleh manusia. Proses itulah yang dalam kehidupan kita sebut bekerja
((Fathoni, 2010).
Dimasa sekarang ini, manusia selalu saling membutuhkan satu sama lain
agar tujuan dalam hidup dapat lebih mudah tercapai. Dari rasa saling
membutuhkan ini muncul keinginan untuk bekerja sama dalam satu hal ataupun
lainnya. Dari kerja sama ini kemudian muncul keinginan untuk dapat mengatur,
merencanakan, dan mengevaluasi tujuan kerja sama yang semula diharapkan
(Fathoni, 2010)
13
yang terakhir merumuskan perencanaan merupakan penetapan jawaban kepada
enam pertanyaan berikut :
14
Menurut George .R.Terry dalam Fhatoni (2010) pengorganisasian adalah
keseluruhan proses pengelompokan orang, alat-alat, tugas serta wewenang dan
tanggung jawab yang dilakukan sedemikian rupa sehingga tercipta suatu
organisasi yang dapat digerakan sebagai suatu kesatuan yang utuh dan bulat dalam
pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Disisi lain pengorganisasian
adalah proses mengatur dan mengalokasikan pekerjaan, wewenang dan sumber
daya anggota organisasi, sehingga mereka dapat mencapai sasaran organisasi.
Berdasarkan pengertian diatas maka didalam suatu organisasi terdapat beberapa
unsure, antara lain :
15
Pelaksanaan (actuating) tidak lain merupakan upaya untuk menjadikan
perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan
pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal
sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya. Fungsi actuating lebih
menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang
dalam organisasi.Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila
tidak diikuti dengan penggerakan seluruh potensi sumber daya manusia dan non-
manusia pada pelaksanaan tugas.Semua sumber daya manusia yang ada harus
dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi. Setiap
SDM harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi, peran, keahlian, dan kompetensi
masing-masing SDM untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi
yang telah ditetapkan (Usman, 2011).
1. Tereliminasinya penyimpangan
2. Memotivasi kegiatan organisasi dalam mencapai tujuan
3. Memperbaiki kesalahan
4. Meningkatkan tanggung jawab
5. Diperolehnya umpan balik
6. Mengukur kompetensi personel
16
Metode dan Teknik pengawasan yang umumnya digunakan adalah :
1. Observasi langsung
2. Laporan
3. Metode statistical yang diolah secara statistic
17
BAB III
HASIL KEGIATAN
Gambar 3.1
Peta Wilayah Kerja UPT Puskesmas Sungai Tarab II
Puskesmas Sungai
Tarab I
U
T B
S
S. Tarab Puskesmas Gurun
Kecamatan T. Batur
Salimpaung &
Sungayang
18
Topografi wilayah kerja UPT Puskesmas Sungai Tarab II merupakan
daerah daratan 40 % dan 60 % daerah perbukitan dan semua wilayahnya dapat
dilalui oleh kendaraan roda 2 dan roda 4 Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Tarab
II terdiri dari 10 jorong dalam 3 Nagari.
Tabel 3.1
Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Tarab II
19
3.1.2 Kependudukan
Penduduk yang berkualitas merupakan modal dasar untuk
kelangsungan pembangunan terutama pembangunan kesehatan. Penduduk
yang besar dengan kualitas yang rendah beban bagi pembangunan. Oleh
karena itu pembangunan kesehatan puskesmas Sungai Tarab II di arahkan
pada pemberdayaan masyarakat dan keluarga dalam pembangunan kesehatan.
Dengan jumlah penduduk 14.567 jiwa dengan 4.149 KK.
Tabel. 3.2
Luas Jumlah
NO Jorong Jumlah KK
Wilayah (KM ) 2 Penduduk
Dari Tabel di atas dapat di lihat Jorong Sungai Tarab dengan wilayah
paling luas memiliki jumlah penduduk paling banyak, sedangkan jorong
Simpuruik yang memiliki wilayah paling kecil mempunyai jumlah penduduk dua
terbanyak setelah jorong Sungai Tarab serta jorong guguak baruah dengan
20
wilayah dua terluas memiliki jumlah penduduk paling sedikit. Ini menunjukkan
tidak meratanya keberadaan penduduk UPT Wilayah Kerja Puskesmas Sungai
Tarab II.
Tabel 3.3
Jumlah Pustu dan Polindes
1. Sungai Tarab - -
2. Tiga Batur - 1
3. Koto Panjang - 1
4. Koto Hiling - 1
5. Simpuruik - -
6. Sijangek - 1
7. Padang Laweh 1 -
8. Guguak Padang Laweh - -
9. Guguak Ateh - -
10. Guguak Baruah - -
JUMLAH 1 4
21
3.1.5 Fasilitas
1) Sarana Pendidikan
Sarana Pendidikan yang ada diwilayah kerja Puskesmas Sungai Tarab II
adalah sbb :
Tabel 3.4
1. Sungai Tarab 3 4 1 1
2. Tiga Batur 1 2 - -
3. Koto Panjang 1 2 - -
4. Koto Hiling 1 1 - -
5. Simpuruik 1 2 - -
6. Padang Laweh 1 2 - -
JUMLAH 8 13 1 1
2) Sarana kesehatan
Sarana kesehatan yang ada adalah ;
Tabel 3.5
Jumlah Sarana Kesehatan
NO SARANA JUMLAH
22
3) Tenaga Kesehatan
Jumlah tenaga kesehatan yang dimiliki oleh Puskesmas Sungai Tarab II
saat ini adalah 26 orang sbb :
Tabel 3.6
Jumlah Tenaga Kesehatan
23
Gambar : 3.2
Struktur Organisasi Puskesmas Sungai Tarab II Tahun 2016
KepalaPuskesmas
PJ JaringanPelayan&Jejaring
PJ UKP PJ UKM
Faskes
Tabel. 3.7
Jenis pelayanan dan penanggung jawab
1. UKP
-Poli Umum dr. Mahdalena Lubis S1 Kedokteran
-Poli Gigi drg. Upi Harzanti S1 Kedokteran gigi
Dewi Fitria, AMKG DIII Keperawatan
-Poli KIA Ana Mustika, Amd.Keb Gigi DIII Kebidanan
-KB Ernita Arnatati DI Kebidanan
-Gawat Darurat Ns,Rozi Fitra,S.Kep SI Keperawatan
-Imunisasi Yesi Suharti, Amd.Keb DIII Keperawatan
-Konsultasi Gizi Rini Afniza,S.ST DIV Gizi
-Konsultasi sanitasi Nurtawati Ilham,AMS DIII Kes Lingkungan
2 UKM esensial
1. Promkes Febri Delvita DI Kebidanan
2. Kesling Nurtawati Ilham,AMS D III Lingkungan
3. KIA Ana Mustika, Amd.Keb DIII Kebidanan
4. Gizi Rini Afniza,S.ST DIV Gizi
5. P2P Ns.Rozi Fitra , S.Kep S I Keperawatan
3 UKM Pengembangan
dan penunjang
- Posyandu Lansia
- Posyandu Balita Febri Delvita DI Kebidanan
24
- Posbindu PTM Febri Delvita DI Kebidanan
- UKK Ernita Arnatati DI Kebidanan
- Prolanis Nurtawati Ilham,AMS DIII Kes Lingkungan
- Kesehatan Olah Nurtawati Ilham,AMS DIII Kes Lingkungan
Raga Nuraida,AMK DIII Keperawatan
- UKS Yuneflidar Pekarya Kes
- UKGMD Indah rahmayanti,AMKG DIII Kes Gigi
- Laboratorium Dewi Fitria,AMKG DIII Kes Gigi
- Perkesmas Yetnawati,AMAK DIII Analis
- Obat-obatan Nuraida,AMK DIII keperawatan
- Ambulan Nina Yustisi,Amd.Farm DIII Farmasi
Rini Afniza,S.ST DIV Gizi
4 Pelayanan Satelit
Puskesmas
- Pustu Padang
Fatmi Yanti,Amd.Keb DIII Kebidanan
Laweh
- Plnds Koto Hiling Sri Lusiana, Amd.Keb DIII Kebidanan
- Plnds Sijangek
- Plnds III Batur Fitri, Amd.Keb DIII Kebidanan
- Plnds Koto Shintya Dewi, Amd.Keb DIII Kebidanan
Panjang Rosi Pirgolina, Amd.Keb DIII Kebidanan
Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Sungai Tarab II Tahun 2016
25
d. Mengutamakan Pencegahan Penyakit dan Promosi Kesehatan dengan tanpa
meninggalkan aspek Kuratif dan Rehabilitatif.
2. Program dan Kegiatan
Program Kesehatan yang diselenggarakan di UPT Puskesmas wilayah
kerja Sungai tarab II terdiri dari program kegiatan Pokok ( basic six ) dan program
Pengembangan.
3. Program Pokok
Adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan masalah Kesehatan Nasional
yang berkaitan dengan morbilitas, kecacatan dan mortalitas serta mempunyai
daya ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Upaya
kesehatan wajib ini harus diselenggarakan oleh setiap puskesmas yang ada
diwilayah Indonesia.
26
7. Upaya Kesehatan Perawatan Kesehatan Masyarakat.
8. Upaya Kesehatan Olah Raga
9. Upaya Kesehatan Haji
10. Upaya Kesehatan Kerja
11. Upaya Kesehatan Tradisional
3.2 GAMBARAN KEGIATAN PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN
GIGI DAN MULUT
3.2.1 Kegiatan Poli Gigi
Kegiatan Pelayanan Kesehatan gigi dan mulut dilakukan setiap hari kerja
di Puskesmas, selain itu juga dilakukan Kegiatan Kesehatan Gigi dan mulut
lainnya yaitu :
Poli Gigi Puskesmas Sungai Tarab II Untuk tahun 2016 tidak didanai
dalam melakukan program atau Kegiatan lapangan atau luar gedung seperti
UKGM (Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat), karena petunjuk juknis BOK
(Bantuan Operasionan Kesehatan) tahun 2016 tidak ada alokasi dana untuk
kegiatan UKGM.
3.3 FOKUS PBL
Tentang Program UKGM yang dilaksanakan oleh UPT Puskesmas Wilayah
Kerja Sungai Tarab II tahun 2016
27
3.3.1 Perencanaan
1) Petugas membuat Rencana Usulan Kegiatan ( RUK ) pada awal tahun
dan diserahkan kepada Tim pembuat komitmen.
2) Tim pembuat komitmen menyaring RUK yang diusulkan sesuai
dengan anggaran yang ada.
3) UKGM merupakan kegiatan rutin yg harus dilakukan setiap tahun.
4) Perencanaan disesuaikan dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang
ada.
5) Perencanaan kegiatan UKGM tidak berdiri sendiri melainkan
mencakup seluruh perencanaan kegiatan di pelayanan kesehatan gigi
dan mulut.
Perencanaan kegiatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut dapat dilihat
pada table dibawah ini.
Tabel 3.8
POA BOK KESEHATAN GIGI & MULUT PUSKESMAS SUNGAI TARAB II
TAHUN 2016
28
3.3.2 Pengorganisasian
3.3.3 Pelaksanaan
29
Penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut
Demonstrasi sikat gigi dengan menggunakan model
Melakukan pemeriksaan gigi dan mulut kepada Masyarakat
Melakukan rujukan pada kasus yang membutuhkan tindakan
lebih lanjut
Tabel. 3.9
Nama Posyandu pelaksanaan UKGM
Dari Tabel 3.10 dapat terlihat bahwa yang melaksanakan kegiatan UKGM
hanya 8 Posyandu (33,3 %) dari Posyandu yang ada di wilayah kerja Puskesmas
Sungai Tarab II yaitu sebanyak 24 Posyandu (66,7%).
30
3.3.4 Pengawasan (Monitoring dan Evaluasi)
1. Monitoring
1) Monitoring dilakukan oleh Ka. UPT dan Ka. TU
2) Pengawasan dilakukan dengan cara
o Dengan Wawancara langsung setiap bulannya dalam
kegiatan staf meeting.
o Dilihat dari laporan bulanan Poli gigi yang disesuaikan
dengan perencanaan yg sudah ada.
2. Hasil Monitoring
Hasil monitoring yang dilakukan oleh Ka UPT dan Ka. TU adalah :
Petugas UKGM tidak dapat melaksanakan kegiatan 100%. Hal ini
disebabkan oleh beberapa alasan yaitu :
3. Evaluasi
a) Input
1) Sumber dana
Tidak adanya anggaran untuk kegiatan UKGM, disebabkan karena tidak
adanya petunjuk teknis yang menganggarkan dana untuk program UKGM
di Puskesmas Sungai Tarab II.
2) Pelaksana Kegiatan (SDM)
Pelasana kegiatan UKGM dilakukan oleh Perawat gigi, dimana kondisi
perawat gigi Puskesmas Sungai Tarab II kurang kondusif.
31
3) Sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana yang digunakan, memanfaatkan fasilitas yang ada di
Pukesmas.
b) Proses
1) Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan kegiatan UKGM dilaksanakan oleh Perawat
gigi dan Dokter gigi. Sasaran dari UKGM adalah Posyandu yang
ada di wilayah kerja Puskesmas Sungai Tarab II dengan
menggunakan sarana dan prasarana Puskesmas. Karena dalam
pelaksanaan UKGM tidak adanya anggaran dana maka kegiatan
tersebut berkolaborasi dengan kegiatan Posyandu.
2) Hasil evaluasi
Pada pelaksanaan UKGM sudah berjalan dengan baik dimana
semua kegiatan yang harus dilaksanakan sudah dilakukan.
c) Output
Melihat dari data yang ada pencapaian program meliputi dari 24 Posyandu
yang ada di wilayah kerja UPT Sungai Tarab II hanya 8 Posyandu (33,3 %) yang
melaksanakan kegiatan UKGM.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1.2 Perencanaan
32
Perencanaan menurut George R Terry dalam Fathoni (2010) merupakan
usaha dasar dan pengambilan keputusan yang telah direncanakan secara matang
tentang berbagai hal yang akan dikerjakan dimasa depan oleh suatu organisasi
dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.Pembatasan
yang terakhir merumuskan perencanaan merupakan penetapan jawaban kepada
enam pertanyaan berikut : Tindakan apa yang harus dikerjakan, Apakah sebabnya
tindakan itu harus dikerjakan, Di manakah tindakan itu harus dikerjakan,
kapankah tindakan itu harus dikerjakan, Siapakah yang akan mengerjakan
tindakan itu, Bagaimanakah caranya melaksanakan tindakan itu (Fathoni, 2010)
Dari data yang didapat, kami membandingkan POA yang dibuat di awal
tahun tidak sesuai dengan teori perencanaan menurut George R. Terry dimana di
dalam POA tersebut tidak tergambar jadwal dan anggaran pelaksanaan kegiatan
program UKGM.
33
tanggung jawab yang dilakukan sedemikian rupa sehingga tercipta suatu
organisasi yang dapat digerakan sebagai suatu kesatuan yang utuh dan bulat dalam
pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Disisi lain pengorganisasian
adalah proses mengatur dan mengalokasikan pekerjaan, wewenang dan sumber
daya anggota organisasi, sehingga mereka dapat mencapai sasaran organisasi.
Dari data yang ada, struktur organisasi puskesmas sudah mencakup secara
jelas kepemimpinan dan staf dimana tugas dan fungsi masing masing
penanggung jawab program sudah terpapar dengan jelas. Dalam pelaksanaan
UKGM petugas kesehatan gigi berkolaborasi dengan pemegang program lainnya
seperti petugas gizi, petugas promkes dll.
Dengan melihat data yang ada di Puskesmas Sungai tarab II tersebut dapat
disimpulkan bahwa sistim manajemen pengorganisasi sudah ada fungsi dan
pembagian tugas pokok yang jelas, dengan demikian para petugas dapat
menjalankan tugas sesuai dengan fungsi masing-masing.
34
yang disebabkan faktor lain seperti kondisi kesehatan perawat gigi yang kurang
kondusif.
Dilihat dari rekapan laporan akhir tahun kegiatan Puskesmas Sungai tarab
II pencapaian program UKGM tahun 2016 sebesar 33,3 %, dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa kegiatan UKGM selalu dibawah pengawasan Pimpinan
35
puskesmas Sungai Tarab II, alasannya adalah Dari 24 Posyandu yang ada di
wilayah kerja UPT Sungai Tarab II hanya 8 Posyandu (33,3 %) yang dilakukan
dilakukan UKGM.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1) Perencanaan yang telah dilakukan di Puskesmas Sungai Tarab II
Kabupaten Tanah Datar belum memenuhi unsur-unsur manajemen yang
seharusnya.
36
2) Pengorganisasian yang ada di Puskesmas Sungai Tarab II cukup baik
dimana semua unsur organisasi sudah terlihat dengan jelas.
3) Penggerakkan yang dilakukan oleh pimpinan puskesmas Sungai Tarab II
sudah dilaksanakan dengan baik.
4) Pimpinan dan Ka.TU puskesmas Sungai Tarab II sudah melakukan
pengawasan sebagaimana mestinya.
5.2 SARAN
1. Bagi Puskesmas
a. Membuat Rencana Usulan Kegiatan (RUK) program UKGM secara
terpisah dari program pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
b. Memberikan anggaran dana dalam pelaksanaan program UKGM
c. Meningkatkan kerja sama antar lintas program dan lintas sektoral
2. Bagi Dinas Kesehatan
a. Meningkatkan monitoring dan evaluasi UKGM tingkat kabupaten.
b. Melakukan pengawasan yang lebih intensif terhadap pelaksanaan
program UKGM.
DAFTAR PUSTAKA
37
Fathoni.M.Manajemen rumah Singgah dalam perspektif George
r.terry.Unifersitas Islam Negri sunan Kali jaga.http/digilib.uin-
suka.ac.id/4193.Jokjakarta,2009.Diakses tanggal 16 Desember 2016
Hani.HT.Pengantar Manajenen Organisasi Teori dan Penerapan,
Jakarta.2003.Bumi Aksara.
Kemenkes RI.Pedoman Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat.Jakarta.2012
Puskesmas.Laporan Tahunan Puskesmas Sungai Tarab II.Sungai tarab.2016
Riskesdas.Situasi kesehatan gigi dan mulut.infodatin pusat.dan
informasi:Kementrian Kesehatan RI.Jakarta.2013.
Siswanto,SB.Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen.Jakarta 2009 :
Gramedia Pustaka Utama.
Terry GR. Manajemen.Jakarta 2003:Bina Aksara.
Usman,H.Pengantar Manajemen.Jakarta 2011 :Transmedia Pustaka.
38
39