Anda di halaman 1dari 13

RUMAH SAKIT UMUM WIRA HUSADA

PANDUAN
CUCI TANGAN

RUMAH SAKIT UMUM WIRA HUSADA


KISARAN
DAFTAR ISI

Halaman.Judul.Panduan .... i
Daftar Isi................ ii
Keputusan Direktur RSU WIRA HUSADA ................... iii
Lampiran Keputusan Direktur RSU WIRA HUSADA . 1

BAB I DEFINISI ... 1


BAB II RUANG LINGKUP ... 2
BAB III TATA LAKSANA...... 6
BAB IV DOKUMENTASI .. 12
ii
RUMAH SAKIT UMUM WIRA HUSADA
Lampiran Surat Ketetapan Direktur RSU WIRA HUSADA
Nomer :
Tanggal :

BAB I
DEFINISI

1. Mencuci tangan adalah prosedur tindakan membersihkan tangan dengan menggunakan


sabun/ anti septic di bawah air bersih yang mengalir atau cairan lainnya.
2. Disenfeksi adalah proses menghancurkan/ membunuh kebanyakan organisme pathogen
pada benda/ instrument dengan menggunakan campuran zat kimia.
3. Disinfektan adalah cairan/ zat kimia yang dipakai untuk menghancurkan/ membunuh
kebanyakan organisme pathogen pada benda/ instrument dengan menggunakan
campuran zat kimia cair.
4. Antiseptik adalah Senyawa kimia yang digunakan untuk membunuh/ menghambat
pertumbuhan mikroorganisme pada jaringan yang hidup. Seperti pada permukaan kulit
dan membrane mukosa. Diklasifikasikan kedalam 2 kelompok yaitu:
a. Organisme residen, yaitu yang berkolonisasi di kulit dan kebanyakan tidak
berbahaya. Organisme residen kebanyakan masih akan tinggal dikulit dengan cara
pencucian tersebut hanya akan dapat diturunkan jumlahnya menjadi minimal
dengan desinfeksi.
b. Organisme transien, organisme ini terdapat pada kulit tetapi tidak berkembang
biak disini. Kebanyakan organisme transient dapat dibersihkan dengan mencuci
kulit dengan sabun dan air , pencucian dengan cara ini terhadap organisme
transient mungkin sama efektifnya dengan desinfeksi.
5. Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, proses penularan penyakit atau infeksi
disebabkan oleh mikroba, kebersihan juga bebas virus, bakteri pathogen.
BAB II
RUANG LINGKUP

6. Ruang Lingkup Panduan Cuci Tangan.

a. Anti septik untuk petugas dan penderita.


1) Desinfeksi Tangan Higienik. Bacteria transient yang terdapat di tangan
personil rumah sakit akan mudah menimbulkan infeksi silang pada penderita di
ruangan. Mencuci tangan dengan sabun atau detergen tanpa anti septik , jika
dilakukan dengan rajin dan teratur akan menghilangkan bakteri tersebut.
Bila tangan kotor, atau bila tidak terdapat tempat cuci tangan, atau bila diperlukan
desinfeksi cepat, maka dapat dipakai Hand Rub yang digosokkan sampai kering.
Dalam pencucian tangan ini, pemerataan pada seluruh permukaan tangan adalah
lebih penting dari pada mencuci tangan selama waktu tertentu.

2) Desinfeksi Tangan Secara Bedah.Asepsis dalam proses pembedahan


merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan oleh petugas bedah.
Agen yang dipakai untuk desinfeksi tangan untuk pembedahan harus mempunyai
syarat syarat sebagai berikut:
a) Harus dapat ditolerir (cocok ) oleh pemakai.
b) Berkemampuan tinggi untuk membunuh dan mempertahankan
penurunan flora residen tersebut sampai akhir pembedahan dalam
suasana yang lembab antara tangan dan sarung tangan . Preparat
preparat terakhir secara luas antara lain adalah larutan Chlorhexidin
4% ( Hibiscrub ) dan larutan Povidoniodine yang mengandung Iodium
0,75% (seperti betadine surgical scrub) waktu mencuci cukup 2
menit.
c) Tanpa menyikat ; penyikatan yang berulang-ulang akan
Menyebabkan kerusakan kulit yang mungkin akan
menaikkanjumlaflora residen, antara lain Staphylococcus aureus.
3) Desinfeksi Kulit Dan Mukosa Penderita Pra Bedah.Seperti juga pada
desinfeksi tangan secara bedah maka desinfeksi pra bedah pada penderita
terutama ditujukan untuk menghilangkan flora residen. Preparat yang dipakai
4) bekerja dengan cepat dan mempunyai pengaruh anti bakterial yang
berlanjut (panjang). Yang sering dipakai adalah larutan Chlorexidine 0,5%,
Povidone-Iodine yang menandung 1% Iodium.
Pada pembedahan-pembedahan dengan resiko usus seperti pemasangan
implant, maka diperlukan cara khusus pula. Dapat dipakai detergent Chlorhexidine
atau Hexacloropone 2-3 kali sebelum pembedahan dan selanjutnya larutan
Chlorhexidine dalam Alcohol segera sebelum pembedahan. Untuk infeksi dinding
mucosa secara efektif dipakai larutan dalam air Chlorhexidine, Iodium, Iodine.

b. Beberapa Preparat dan Antiseptik. Sampai saat ini rasanya belum ada antiseptik
yang ideal, sebab untuk mendapatkan predikat ini diperlukan beberapa syarat,
yaitu bahwa preparat tersebut harus :
1) Dapat menurunkan atau mencegah penularan penyakit secara bermakna.
2) Hipoalergenik.
3) Nyamandipakai.
4) Tidakberbahayauntukdipakai.
5) Mudahdipakai.
6) Menghematwaktu.
7) Persistem.
8) Murah.

Oleh karena itu maka terdapat banyak macam preparat-preparat dan penggunaan
preparat yang berlain-lainan di Rumah Sakit satu dan lainnya.Beberapa preparat di
bawah ini adalah yang sering digunakan.

1) Alkohol. Preparat ini memiliki sifat-sifat :


a) Aktivitas bacterisidal baik.
b) Aktivitas tuberculosidal diragukan.
c) Aktivitas sporisidal tidak ada.
d) Aktivitas fungicidal baik.
e) Virusidal terhadap hampir semua kategori virus.
f) Bekerja cepat.
g) Mudah menguap dan cepat mongering pada kulit dan mukosa.
h) paling efektif kosentrasi 70% ( ethanol tetapi sampai 95% masih
cukup efektif )
i) Tak boleh dipakai tanpa pengenceran.
j) Harus dipakai hanya untuk permukaan yang bersih karena tidak
dapat menembus zat organik dengan baik, terutama yang
mengandung protein.
k) Mudah terbakar, hati-hati dengan diathermy.
l) Dapat dicampur dengan desinfektan lain (seperti Iodium,
Chlorhexidine), untuk desinfeksi kulit pra bedah.

2) Diguanide (Chlorhexidine). Sifat-sifat yang dimiliki adalah:


a) Lebih aktif terhadap Gram positif dari Gram negatif
b) Tidak aktif terhadapTubercle bacilli.
c) Tidak aktif terhadap spora bakteri.
d) Aktivitas fungisidal baik.
e) Aktivitas terhadap virus kecil.
f) Toksisitas dan Irigitas rendah.
g) Aktivitas dihambat oleh zat-zat organik, sabun dan detergen anionic.
h) Paling berguna untuk desinfektan kulit dan dinding mukosa.
i) Contoh :
(1) Hebitane Hibiscrub.
(2) Savlon, yaitu campuran Chlorexidine dengan Centrimide.

3) Iodium dan Iodofor.Sifat-sifatdidalamnyaadalah :


a) Bactericidal, fungicidal dan virucidal dengan spectrum yang luas.
b) Aktivitas terhadap spora sedikit.
c) Korosif terhadap logam
d) Bekerjanya cepat.
e) Dapat menyebabkan reaksi kulit.
f) Iodofor (seperti Betadine), tidak meninggalkan noda dan non iritan)
g) Contoh: Povidone/Betadine.

4) Hexachlorophane.Meiliki sifat-sifat :
a) Lebih terhadap Gram positif dari pada Gram negatif
b) Aktivitas mikrosidal lainnya kecil
c) Larutan dapat terkontaminir bakteria
d) Dapat menyebabkan toksisitas pada bayi karena penyebaran dikulit
pada pemakaian berulang emulsih exachlorophene
e) Bedak yang mengandung hexachlorophene dapat memberikan
perlindungan terhadap Staphylococcus aureus tanpa resiko
toksisitas yang berarti.
f) Mempunyai efek residual yang baik
g) Dapat dipakai untuk desinfeksi tangan prabedah atau pada waktu
outbreak Staphylococcus.
h) Contoh: Germisep.

BAB III
TATA LAKSANA CUCI TANGAN

7. Tata Laksana Cuci Tangan.


a. Personel.
1) Petugas Penanggung Jawab yang wajib cuci tangan adalah :
a) Setiap orang yang kontak dengan pasien, baik yang langsung
(dokter, perawat, dan petugas lainnya) maupun yang tidak langsung
kontak dengan pasien( ahli gizi, farmasi dan petugas laboratorium).
b) Setiap personil yang ada berkontribusi dengan prosedur pasien
( Pemandu, Petugas Rekam Medis, POS ).
2) Setiap orang yang bekerja dan berada di lingkungan rumah sakit
disarankan cuci tangan.

b. yang harus ada untuk Hand Hygiene :


1) Alkohol handrub dipintu masuk ruang rawat inap.
2) Tissue kering/handuk kering di dekat wastafel/ tempat cuci tangan.
3) Tempat Cuci tangan dengan air mengalir.
4) Poster Prosedur cuci tangan.
5) SPO tentang Hand Hygine.

8. Tujuan Hand Hygiene. Untuk menghilangkan kotoran dari kulit secara mekanis dan
mengurangi jumlah mekroorganisme sementara yang diperoleh dari kontak dengan
pasien, permukaan lingkungan ataupun alat yang terkontaminasi.

9. Lima (5) momen cuci tangan.


a. Sebelum kontak dengan pasien.
b. Sebelum tindakan aseptic.
c. Setelah kontak pasien.
d. Setelah kontak cairan tubuh pasien.
e. Setelah kontak lingkungan pasien.

10. Kapan waktu cuci tangan secara umum.


a. Segera setelah tiba di Rumah Sakit.
b. Sebelum masuk & tinggalkan ruangan pasien.
c. Diantara kontak pasien satu dengan lain.
d. Sesudah ke kamar kecil.
e. Bila tangan kotor.
f. Sebelum meninggalkan Rumah Sakit.
g. Segera setelah melepaskan sarung tangan.
h. Segera setelah membersihkan sekresi hidung.
i. Sebelum dan setelah menyiapkan dan mengkonsumsi makanan.

11. Desinfeksi Tangan Higiene terdiri dari


a. Cuci Tangan menggunakan air dan sabun.
Tahapan Cuci Tangan dengan menggunakan air dan sabun

a). Sebelum mencuci tangan lepaslah jam tangan, cincin dan


perhiasan lainnya.

b).Basahi tangan setinggi lengan bawah sampai siku dengan air


mengalir

c).Gunakansabun cair/ antiseptik, lalu lakukan 6 langkah cuci tangan

` `
1).Gosokkan kedua telapak tangan.

2).Gosok punggung tangan kiri dengan telapak tangan kanan atau


sebaliknya.

3). Dengan meghadapkan telapak tangan kiri dan telapak


Tangan kanan dan bersihkan sela sela jari.

4). Mengepalkan tangan dan gosok pungungj ari


tangan kanan dengan tangan kiri atau sebaliknya.

5). Membersihkan ibu jari dengan cara mengosok dan


Putar ibu jari tangan kanan dengan tangan kiri atau
sebaliknya.
6). Bersihkan ujung jari dengan cara menggosok ujung
Jari tangan kanan di atas telapak tangan kiri atau
Sebaliknya

d). Membilas tangan dan pergelangan tangan dengan air


mengalir

e). Mengeringkan tangan dengan handuk atau kertas


tissue

f). Menutup kran dengan siku atau menggunakan tissue


setelah itu buanglah tissue pada tempat sampah dan
simpanlah handuk pada tempatnya.

Waktu pelaksanaan Prosedur Cuci tangan dengan menggunakan sabun dan air selama 40

60 detik. Kapan digunakan Prosedur Cuci Tangan dengan air dan sabun, bila tangan

terlihat Kotor. Contoh : Sebelum dan setelah pemeriksaan/ tindakan ke pasien, setelah dari

kamar kecil, setelah kontak dengan cairan tubuh pasien.

b. Cuci Tangan menggunakan HandRub


Tahapan Cuci tangan dengan menggunakan HandRub.

KOMITE RSU WIRA HUSADA


PROSEDUR DILAKSANAKAN
SELAMA 20 30 DETIK
Sebelumnya Tuang 3 5 cc bahan antiseptic berbasis alcohol ke dalam tangan / ke
seluruh permukaan tangan.
1) Gosok tangan dengan posisi telapak tangan berhadapan.
2) Gosok punggung tangan dengan telapak tangan kanan di atas punggung
tangan kiri dengan jari-jari saling menjalin dan sebaliknya.
3) Saling berhadapan telapak pada telapak dengan jari-jari saling menjalin
untuk membersihkan sela-sela jari.
4) Punggung jari-jari pada telapak tangan berlawanan dengan jari-jari saling
mengunci.
5) Membersihkan ibu jari dengan cara mengosok memutar dengan ibu jari
mengunci pada telapak tangan dan sebaliknya.
6) Gosok memutar ke arah belakang dan ke arah depan dengan jari-jari
tangan kanan pada telapak tangan kanan dan sebaliknya.
Waktu pelaksanaan Prosedur Cuci tangan dengan menggunakan sabun dan air selama
20 30 detik. Kapan digunakan, bila tangan tidak terlihat kotor. Contoh : Pemeriksaan
dari pasien satu dengan pasien lainnya.

12. Desinfeksi Tangan Secara Bedah.Tahapan cuci tangan pembedahan.


a. Pakailah tutup kepala dan masker.
b. Lepas perhiasan yang ada di tangan (gelang, cincin dan jam tangan).
c. Basahi tangan dengan air kran pada temperature yang nyaman sampai rata.
d. Teteskan desinfektan sebanyak 2 5 cc, kemudian ratakan di kedua tangan
sampai berbusa agar kotoran bisa lepas.
e. Usahakan posisi tangan lebih tinggi daripada siku
f. Bersihkan kedua tangan satu persatu dimulai dari kuku, ujung jari sampai telapak
tangan termasuk lipatan lipatan bagian tepi jari.
g. Bersihkan lengan bawah (pergelangan sampai siku) dimulai salah satu tangan
dengan memakai desinfektan termasuk bagian tepi dalam dan luar sampai bersih.
h. Bilas kedua tangan dan lengan sampai batas siku dalam secara berulang sampai
basah.
i. Sambil menunggu kedua tangan kering posisi tangan tetap di atas siku dan biarkan
air yang menetes di bagian siku sampai habis. Usahakan kedua tangan terhindar dari
benda-benda yang tidak steril.
j. Keringkan kedua tangan dengan handuk steril, di mulai dari sela-sela jari sampai
kering lebih 5 cm di atas siku dengan cara memutar (tiap sisi handuk untuk siku.
k. Waktu pelaksanaan Prosedur Cuci Tangan secara Bedah/ Pembedahan
dilaksanakan selama 3 - 5 menit.

13. Penyebab Ketidak Patuhan untuk mencuci tangan.


a. Beban kerja berlebihan.
b. Tidak tersedia sarana /fasilitas kebersihan tangan.
c. Lokasi cuci tangan terlalu jauh.
d. Anggapan yang salah : sering cuci tangan tangan menjadi rusak.
e. Tidak peduli.

14. Cara Meningkatkan Kepatuhan Mencuci tangan.


a. Penyediaan sarana / fasilitas kebersihan tangan berupa :
1) Alkohol handrub di pintu masuk ruang rawat inap.
2) Di tempatkan sabun cair / antiseptic dalam dispenser.
3) Tissue kering / handuk kering di dekat wastafel /tempat cuci tangan.
4) Tempat Cuci tangan dengan air mengalir.
5) Poster Prosedur cuci tangan.
6) SPO tentang Hand Hygine.
b. Penyuluhan / edukasi kepada petugas secara teratur.
c. Melibatkan atau partisipasi pasien maupun keluarga.
d. Monitoring kepatuhan petugas.
BAB IV
DOKUMENTASI

15. Kelengkapan Dokumen Selama pelaksanaan kegiatan, dilakukan pencatatan dan


pelaporan tentang kegiatan dan administrasi yang telah dilakukan. Dokumen yang harus
dikerjakan untuk . Dokumen yang harus dilengkapi adalah :
a. Tersedianya Poster Prosedur Cuci tangan di setiap Wastafel Rumah Sakit Umum
WIRA HUSADA.
b. Bukti Kepatuhan petugas mencuci tangan (Pengisian Form Kepatuhan Cuci
Tangan Petugas)
c. Buku Ronda PPI bukti telah memberikan penyuluhan/ edukasi dan sosialisasi
kepada anggota dan masyakat di lingkungan Rumah Sakit Umum WIRA HUSADA.
d. Buku bukti distribusi Poster Prosedur Cuci Tangan.

Direktur RSU WIRA HUSADA

dr. Faizal Muslim

12

Anda mungkin juga menyukai