Anda di halaman 1dari 19

BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebelum membahas penelitian kualitatif, kita harus paham dulu apa arti dari
penelitian tersebut. Penelitian adalah sebuah proses langkah demi langkah yang digunakan
untuk menggunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis informaasi guna
meningkatkan pemahaman kita tentang sesuatu topik atau isu.1 Sedangkan penelitian
kualitatif adalah penelitian yang bertujuan memahami realitas sosial, yaitu melihat dunia
dari apa adanya, bukan dunia yang seharusnya, maka seorang peneliti kualitatif haruslah
orang yang memiliki sifat open minded. Karenanya, melakukan penelitian kualitatif
dengan baik dan benar bearti telah memiliki jendela untuk memahami dunia psikologi dan
realitas sosial.
Dalam penelitian sosial, masalah penelitian, tema, topik, dan judul penelitian
berbeda secara kualitatif maupun kuantitatif. Baik substansial maupun materil kedua
penelitian itu berbeda berdasarkan filosofis dan metedologis. Masalah kuantitatif umum
memiliki wilayah yang luas, tingkat variasi yang kompleks namun berlokasi dipermukaan.
Akan tetapi masalah-masalah kualitatif berwilayah pada ruang yang sempit dengan
tingkat variasi yang rendah namun memiliki kedalaman bahasa yang tak terbatas.
Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat penemuan.
Dalam penelitian kualitatif, adalah instrumen kunci. Oleh karena itu, penelitian harus
memiliki bekal teori dan wawasan yang luas jadi bisa bertanya, menganalisis, dan
mengkonstruksi obyek yang diteliti menjadi lebih jelas. Penelitian ini lebih menekankan
pada makna dan terikat nilai. Pene litian kualitatif digunakan jika masalah belum jelas,
untuk mengetahui makna yang tersembunyi, untuk memahami interaksi sosial, untuk
mengembangkan teori, untuk memastikan kebenaran data, dan meneliti sejarah
perkembagan.
Untuk itulah, maka seorang peneliti kualitatif hendaknya memiliki
kemampuan brain, skill/ability, bravery atau keberanian, tidak hedonis dan selalu
menjaga networking, dan memiliki rasa ingin tau yang besar atau open minded.

1
Jhon W. Creswell, Penelitian Kualitataif dalam Bidang Pendidikan, terj. Muhammad Diah,
(Pekanbaru:UMRI Press, 2011), hlm. 5
B. Rumusan Masalah
Dari penjelasan di atas rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa maksud dari teknik analisis kualitatif?
2. Apa saja karakter analisis kualitatif?
3. Bagaimana prosedur analisis kualitataif?
4. Apa saja pola analisis kualitatif?
5. Apa saja model analisis kualitatif?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa maksud dari teknik analisis kualitatif
2. Untuk mengetahui apa saja karakter analisis kualitatif
3. Untuk mengetahui bagaimana prosedur analisis kualitataif
4. Untuk mengetahui apa saja pola analisis kualitatif
5. Untuk mengetahui apa saja model analisis kualitatif
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Teknik Analisis Kualitatif
Metode penelitian kualitatif sering disebut sebagai metode penelitian naturalistik
karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting)2; penelitian
kualitatif disebut juga sebagai metode etnographi, karena pada awalnya metode ini banyak
digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya, disebut juga sebagai metode
kualitatif, karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif.
Penelitian kualtatif adalah penelitian yang tidak menggunakan model-model
matematik, statistik atau komputer. Proses penelitian dimulai dengan menyusun asumsi
dasar dan aturan berpikir yang akan digunakan dalam penelitian. Penelitian kualitatif
merupakan penelitiian yang dalam kegiatannya peneliti tidak menggunakan angka dalam
mengumpulkan data dan dalam memberikan penafsiran terhadap hasilnya.
Bogdan dan taylor mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Sedangkan kirk dan miller mendefinisikan
bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengtahuan sosial yang
secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri
dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasannya dan dalam
peristilahannya.
Metodologi penelitian merupakan sesuatu yang berusaha membahas konsep
teoristik berbagai metode, kelebihan dan kelemahan-kelemahannya yang dalam karya
ilmiah dilanjutkan dengan pemilihan metode yanng akan digunakan. Dalam hal ini metode
lebih bersifat teknis pelaksanaan lapangan sedangkan metodologi lebih pada uraian
filosofis dan teoritisnya. Oleh karena itu penetapan sebuah metodologi penelitian
mengandung implikasi inheren di dalam diri filsafat yang dianutnya. Sebab filsafat ilmu
yang melandasi berbagai metodologi penelitian yang ada. Maka dari itu dengan
mengetahui metodologi penelitian yang digunakan, filsafat ilmu dan kajian teoritisnya,
kelemahan dan kelebihannya diharapkan akan mampu memberikan kesesuaian metodologi
dengan fokus masalah penelitian.
Objek penelitian kualitatif adalah seluruh bidang/aspek kehidupan manusia, yakni
manusia dan segala sesuatu yang dipengaruhi manusia. Objek itu diungkapkan kondisinya

2
Riduwan, Metode dan Teknik Menyusun Tesis, (Bandung:ALFABETA, 2013), hlm. 51
sebagaimana adanya atau dalam keadaan sewajarnya (natural setting), mungkin berkenaan
dengan aspek/bidang kehidupannya yang disebut ekonomi kebudayaan, hukum,
administrasi, agama dan sebagainya. Data kualitatif tentang objeknya dinyatakan dalam
kalimat, yang pengolahannya dilakukan melalui proses berpikir (logika) yang bersifat
kritik, analitik/sintetik dan tuntas.
Penelitian kualitatif menuntut keteraturan, ketertiban dan kecermatan dalam
berpikir, tentang hubungan datta yang satu dengan data yang lain dan konteksnya dalam
masalah yang akan diungkapkan. Beberapa alasan mengenai maksud dilakukannya
penelitian kualitatif:
1. Untuk menanggulangi banyaknya informasi yang hilanng seperti yang dialami oleh
penelitian kuantitatif, sehingga intisari konsep yang ada dalam data dapat diungkap.
2. Untuk menanggulangi kecenderungan menggali data empiris dengan tujuan
membuktikan kebenaran hipotesis berdasarkan berpikir deduktif seperti dalam
penelitian kuantitatif.
3. untuk menanggulangi kecenderungan pembatasan variabel yang sebelumnya, seperti
dalam penelitian kuantitatif, padahal permasalahan dan variabel dalam masalah sosial
sangat kompleks.
4. untuk menanggulangi adanya indeks-indeks kasar seperti dalam penelitian kuantitatif
yang menggunakan pengukuran enumirasi (perhitungan) empiris, padahal inti
sebenarnya berada pada konsep-konsep yang timbul dari data.
B. Karakteristik Umum Penelitian Kualitatif
Dari hasil penelaahan pustaka yang dilakukan Moleong dalam bukunya
Metodologi Penelitian Kualitatif atas hasil dari mensintesakan pendapatnya ada sebelas
ciri penelitian kualitatif, yaitu:

1. Penelitian kualitatif mennggunakan latar alamiah atau pada konteks dari suatu
keutuhan (enity)
2. Penelitian kualitatif instrumennya adalah manusia, baik peneliti sendiri atau dengan
bantuan orang lain
3. Penelitian kualitatif menggunakan metode kualitatif
4. penelitian kualitatif menggunakan analisis data secara induktif
5. Penelitian kualitatif lebih menghendaki arah bimbingan penyusunan teori subtantif
yang berasal dari data
6. Penelitian kualitatif mengumpulkan data deskriptif (kata-kata, gambar) bukan angka-
angka
7. Penelitian kualitatif lebih mementingkan proses daripada hasil
8. Penelitian kualitatif menghendaki adanya batas dalam penelitiannya atas dasar fokus
yang timbul sebagai masalah dalam penelitian
9. Penelitian kualitatif meredefinisikan validitas, realibilitas dan objektivitas dalam versi
lain dibandingkan dengan yang lazim digunakan dalam penelitian klasik
10. Penelitian kualitatif menyusun desain yang secara terus menerus disesuaikan dengan
kenyataan lapangan (bersifat sementara)
11. Penelitian kualitatif menghendaki agar pengertian dan hasil interpretasi yang diperoleh
dirundingkan dan disepakati oleh manusia yang dijadikan sumber data.
Ciri-ciri penelitian kualitatif:

Karakteristik lain penelitian kualitatif:3


1. Naturalistik
2. Data deskriptif
3. Berurusan dengan proses
4. Induktif
5. Makna

3
Emzir, Metodologi Peneletian Kualitataif: Analisis Data, ( Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2010),
hlm. 2-3
C. Tahapan Penelitian Kualitatif
Ada beberapa pendapat dalam memperinci tahapan kegiatan kualitatif, seperti yang
dikemukakan oleh John W. Creswell menyebutkan bahwa tahapan atau prosedur dalam
pendekatan kualitatif meliputi langkah-langkah sebagai berikut;

1. The Assumptions Of Qualitative Designs


2. The Type of Design
3. The Researchers Role
4. The Data Collection Procedures
5. Data Recording Procedures
6. Data Analysis Procedures
7. Verification Steps
8. The Qualitative Narrative
Sedangkan dari Matthew B. Miles dan A. Michael Huberman yang diterjemkan
oleh Tjetjep Rehendi R. yang berjudul Analisi Data Kualitatif, tahap-tahapan penelitian
kualitatif itu meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
1. Membangun Kerangka Konseptual
2. Merumuskan Permasalahan Penelitian
3. Pemilihan Sampel dan Pembatasan Penelitian
4. Instrumentasi
5. Pengumpulan Data
6. Analisis Data
7. Matriks dan Pengujian Kesimpulan.
Pendapat lain mengatakan tahapan penelitian kualitatif meliputi:
1. Identifikasipermasalahan
2. Penelaahan kepustakaan
3. Penyusunan hipotesis
4. Klasifikasi
5. Pemilihan alat pengumpulan data
6. Penyusunan rancangan
7. Penentuan sampel
8. Pengumpulan data
9. Pengolahan dan analisis data
10. Interpretasi data
11. Penyusunan laporan4
Dari beberapa pendapat tersebut, maka penulis coba untuk membahas tahap-
tahapan penelitian kualitatif itu meliputi langkah-langkah sebagai berikut:

1. Persiapan (Pra-Lapangan)
a. Menyusun rancangan penelitian
Penelitian yang akan dilakukan berangkat dari permasalahan dalam lingkup
peristiwa yang sedang terus berlangsung dan bisa diamati serta diverifikasi secara
nyata pada saat berlangsungnya penelitian. Peristiwa-peristiwa yang diamati dalam
konteks kegiatan orang-orang/organisasi. Rancangan penelitian tergantung dari
pendekatan yang digunakan pada subjek penelitian yang berkaitan dengan eksistensi
variabel yang diteliti. Maksud eksistensi disini adalah variable yang akan diteliti
dimunculkan secara sengaja oleh peneliti dalam suatu eksperimen atau variabelyang
diteliti sudah ada pada subjek yang akan diteliti. 5
b. Memilih lapangan
Sesuai dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian, maka dipilih
lokasi penelitian yang digunakan sebagai sumber data, dengan mengasumsikan bahwa
dalam penelitian kualitatif, jumlah (informan) tidak terlalu berpengaruh dari pada
konteks. Juga dengan alasan-alasan pemilihan yang ditetapkan dan rekomendasi dari
pihak yang berhubungan langsung dengan lapangan, seperti dengan kualitas dan
keadaan sekolah (Dinas Pendidikan). Selain didasarkan pada rekomendasi-
rekomendasi dari pihak yang terkait juga melihat dari keragaman masyarakat yang
berada di sekitar tempat yang menempatkan perbedaan dan kemampuan potensi yang
dimilikinya.
c. Mengurus perizinan
Mengurus berbagai hal yang diperlukan untuk kelancaran kegiatan penelitian.
Terutama kaitannya dengan metode yang digunakan yaitu kualitatif, maka perizinan
dari birokrasi yang bersangkutan biasanya dibutuhkan karena hal ini akan
mempengaruhi keadaan lingkungan dengan kehadiran seseorang yang tidak dikenal
atau diketahui. Dengan perizinan yang dikeluarkan akan mengurangi sedikitnya
ketertutupan lapangan atas kehadiran kita sebagai peneliti.

4
Sumardi Suryabrata, Metodologi Penelitian, ( Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1995),hlm. 60
5
Nyoman Dantes, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Andi Offset, 2012), hlm. 167
d. Menjajagi dan menilai keadaan lapangan
Setelah kelengkapan administrasi diperoleh sebagai bekal legalisasi kegiatan
kita, maka hal yang sangat perlu dilakukan adalah proses penjajagan lapangan dan
sosialisasi diri dengan keadaan, karena kitalah yang menjadi alat utamanya maka
kitalah yang akan menetukan apakah lapangan merasa terganggu sehingga banyak data
yang tidak dapat digali/tersembunyikan/disembunyikan, atau sebaliknya bahwa
lapangan menerima kita sebagai bagian dari anggota mereka sehingga data apapun
dapat digali karena mereka tidak merasa terganggu. Penjajajkn dan penelitian
lapangan akan berjalan dengan baik apabila peeliti sudah membaca terlebih dahulu
dari kepustakaan atau memgetahui melalui orang dalam tentang situasi dan kondisi
daerah temapat penelitian dilakukan. 6
e. Memilih dan memanfaatkan informan
Ketika kita menjajagi dan mensosialisasikan diri di lapangan, ada hal penting
lainnya yang perlu kita lakukan yaitu menentukan patner kerja sebagai mata kedua
kita yang dapat memberikan informasi banyak tentang keadaan lapangan. Informan
yang dipilih harus benar-benar orang yang independen dari orang lain dan kita, juga
independen secara kepentingan penelitian atau kepentingan karier.
f. Menyiapkan instrumen penelitian
Secara fungsional kegunaan instrument penelitian adalah untuk memperoleh data
yang diperlukan ketika peneliti sudah menginjak pada langkahpengumplan informassi
dilapangan.7 Dalam penelitian kualitatif, peneliti adalah ujung tombak sebagai pengumpul
data (instrumen). Peneliti terjun secara langsung ke lapangan untuk mengumpulkan
sejumlah informasi yang dibutuhkan. Peneliti sebagai intrumen utama dalam penelitian
kualitatif, meliputi ciri-ciri sebagai berikut :
1) Peneliti sebagai alat peka dan dapat bereaksi terhadap segala stimulus dan lingkungan
yang bermakna atau tidak dalam suatu penelitian
2) Peneliti sebagai alat dapat menyesuaikan diri dengan aspek keadaan yang dapat
mengumpulkan data yang beragam sekaligus
3) Tiap situasi adalah keseluruhan, tidak ada instrumen berupa test atau angket yang dapat
mengungkap keseluruhan secara utuh

6
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung:Remaja Rosdakarya, 1996), hlm. 85-88
7
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta:Bumi Aksara,
2012), hlm. 75
4) Suatu interaksi yang melibatkan interaksi manusia, tidak dapat difahami oleh
pengetahuan semata-mata
5) Peneliti sebagai instrumen dapat segera menganalisis data yang diperoleh
6) Hanya manusia sebagai instrumen dapat mengambil kesimpulan dari data yang
diperoleh
7) Dengan manusia sebagai instrumen respon yang aneh akan mendapat perhatian yang
seksama.
Dalam rangka kepentingan pengumpulan data, teknik yang digunakan dapat
berupa kegiatan:
1) Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan
terhadap subjek (partner penelitian), baik secara langsung maupun tidak langsung
8
Pemanfaatan teknologi informasi menjadi ujung tombak kegiatan observasi yang
dilaksanakan, seperti pemanfaatan Tape Recorder dan Handy Camera.
2) Wawancara
Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan
seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seseorang lainya denagn
mengajukan pertanyaan-pertanyaa, berasarkan tujuan tertentu.9 Wawancara yang
dilakukan dalampenelitian ini adalah untuk memperoleh makna yang rasional, maka
observasi perlu dikuatkan dengan wawancara. Dalam proses wawancara ini
didokumentasikan dalam bentuk catatan tertulis dan Audio Visual, hal ini dilakukan
untuk meningkatkan kebernilaian dari data yang diperoleh. Dalam wawancara seorang
pewancara tidak berhak membuat orang yang diwwwancarainya kebingungan dengan
keharusan menjawab masalah peneliti. 10
3) Studi Dokumentasi
Selain sumber manusia (human resources) melalui observasi dan wawancara
sumber lainnya sebagai pendukung yaitu dokumen-dokumen tertulis yang resmi
ataupun tidak resmi

8
Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung:Pustaka Setia, 2011), hlm. 168
9
Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006),hlm.
180
10
Kasmadi dan Nia Siti Sunariah, Panduan Modern Penelitian Kuantitatif,( Bandung:ALFEBETA,
2013), hlm. 72
g. Persoalan etika dalam penelitian
Peneliti akan berhubungan dengan orang-orang, baik secara perorangan
maupun secara kelompok atau masyarakat, akan bergaul, hidup, dan merasakan serta
menghayati bersama tatacara dan tatahidup dalam suatu latar penelitian. Persoalan
etika akan muncul apabila peneliti tidak menghormati, mematuhi dan mengindahkan
nilai-nilai masyarakat dan pribadi yang ada. Dalam menghadapi persoalan tersebut
peneliti hendaknya mempersiapkan diri baik secara fisik, psikologis maupun mental.
2. Lapangan
a. Memahami dan memasuki lapangan
Memahami latar penelitian; latar terbuka; dimana secara terbuka orang
berinteraksi sehingga peneliti hanya mengamati, latar terttutup dimana peneliti
berinteraksi secara langsung dengan orang. Penampilan, Menyesuaikan penampilan
dengan kebiasaan, adat, tata cara, dan budaya latar penelitian.
Pengenalan hubungan peneliti di lapangan, berindak netral dengan peranserta
dalam kegiatan dan hubungan akrab dengan subjek. Jumlah waktu studi, pembatasan
waktu melalui keterpenuhan informasi yang dibutuhkan.
b. Aktif dalam kegiatan (pengumpulan data)
Dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan deskriptif dengan melakukan observasi
11
umum, dan mencata semua dalam catatn lapangan. Pendekatan kualitatif yang
dipergunakan beranjak dari bahwa hasil yang diperoleh dapat dilihat dari proses secara
utuh, untuk memenuhi hasil yang akurat maka pendekatan ini menempatkan peneliti
adalah instrumen utama dalam penggalian dan pengolahan data-data kualitatif yang
diperoleh. Berbeda dengan pendekatan kuantitatif yang menafsirkan data-data
kuantitatif (angka-angka) dari alat yang berupa angket, penelitian kualitatif atau sering
disebut dengan metode naturalistik memiliki karakteristik sebagai berikut :
1) Data diambil langsung dari setting alami
2) Penentuan sampel secara purposif
3) Peneliti sebagai instrumen pokok
4) Lebih menekankan pada proses dari pada produk, sehingga bersifat deskriptif
analitik
5) Analisa data secara induktif atau interpretasi bersifat idiografik, dan;
6) Menggunakan makna dibalik data

11
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2001), hlm. 90
3. Pengolahan Data
a. Reduksi Data
Data yang diperoleh ditulis dalam bentuk laporan atau data yang terperinci.
Laporan yang disusun berdasarkan data yang diperoleh direduksi, dirangkum, dipilih
hal-hal yang pokok, difokuskan pada hal-hal yang penting. Data hasil mengihtiarkan
dan memilah-milah berdasarkan satuan konsep, tema, dan kategori tertentu akan
memberikan gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan juga
mempermudah peneliti untuk mencari kembali data sebagai tambahan atas data
sebelumnya yang diperoleh jika diperlukan.
b. Display Data
Penyajian data adalah proses pemberian sebuah informasi yang telah disusun
sedemikian rupa sehingga memungkinkan peneliti menarik kesimpulan dan
mengambil tindakan.12 Data yang diperoleh dikategorisasikan menurut pokok
permasalahan dan dibuat dalam bentuk matriks sehingga memudahkan peneliti untuk
melihat pola-pola hubungan satu data dengan data lainnya.
c. Analisis Data
Contoh analisis data yang dipergunakan seperti model Content Analisis, yang
mencakup kegiatan klarifikasi lambang-lambang yang dipakai dalam komunikasi,
menggunakan kriteria-kriteria dalam klarifikasi, dan menggunakan teknik analisis
dalam memprediksikan. Adapun kegiatan yang dijalankan dalam proses analisis ini
meliputi :
1) menetapkan lambang-lambang tertentu
2) klasifikasi data berdasarkan lambang/simbol dan,
3) melakukan prediksi atas data. 13
d. Mengambil Kesimpulan dan Verifikasi
Dari kegiatan-kegiatan sebelumnya, langkah selanjutnya adalah
menyimpulkan dan melakukan verifikasi atas data-data yang sudah diproses atau
ditransfer kedalam bentuk-bentuk yang sesuai dengan pola pemecahan permasalahan
yang dilakukan

12
Mulyadi, Metodologi Penelitian Pendidikan, ( Pekanbaru: Diktat, 2011), hlm. 56
13
Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif ; Pemahaman Filosofis dan Metodologis kearah
Penguasaan Model Aplikasi, (Jakarta : PT. RajaGrafindopersada, 2003), hlm 10
e. Meningkatkan Keabsahan Hasil
1) Kredibilitas (Validitas Internal)
a) Keabsahan atas hasil-hasil penelitian dilakukan melalui
b) Meningkatkan kualitas keterlibatan peneliti dalam kegiatan di lapangan
c) Pengamatan secara terus menerus
d) Trianggulasi, baik metode, dan sumber untuk mencek kebenaran data dengan
membandingkannya dengan data yang diperoleh sumber lain, dilakukan, untuk
mempertajam tilikan kita terhadap hubungan sejumlah data
e) Pelibatan teman sejawat untuk berdiskusi, memberikan masukan dan kritik
dalam proses penelitian
f) Menggunakan bahan referensi untuk meningkatkan nilai kepercayaan akan
kebenaran data yang diperoleh, dalam bentuk rekaman, tulisan, copy-an , dll
g) Membercheck, data yang terkumpul lalu dicatat dan dibuat dalam bentuk
laporan. Hasilnya dikemukakan untuk di cek kebenaranya, agar hasil
penelitiannya sahih. 14
2) Transferabilitas
Bahwa hasil penelitian yang didapatkan dapat diaplikasikan oleh pemakai
penelitian, penelitian ini memperoleh tingkat yang tinggi bila para pembaca
laporan memperoleh gambaran dan pemahaman yang jelas tentang konteks dan
fokus penelitian.
3) Dependabilitas dan Conformabilitas
Dilakukan dengan audit trail berupa komunikasi dengan pembimbing dan dengan
pakar lain dalam bidangnya guna membicarakan permasalahan-permasalahan
yang dihadapi dalam penelitian berkaitan dengan data yang harus dikumpulkan.
f. Narasi Hasil Analisis
Pembahasan dalam penelitian kualitatif menyajikan informasi dalam bentuk
teks tertulis atau bentuk-bentuk gambar mati atau hidup seperti foto dan video dan
lain-lain. Dalam menarasikan data kualitatif ada beberap hal yang perlu diperhatikan
yaitu:
1) Tentukan bentuk (form) yang akan digunakan dalam menarasikan data
2) Hubungkan bagiamana hasil yang berbentuk narasi itu menunjukan tipe/bentuk
keluaran yang sudah di disain sebelumnya

14
Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian, (Bandung:Pustaka Setia, 2008), hlm. 94
3) Jelaskan bagimana keluaran yang berupa narasi itu mengkoparasikan antara teori
dan literasi-literasi lainnya yang mendukung topik.
D. Pola Analisa Kualitataif
Ada banyak strategi analisis kualitatif. Ada empat pola analisa utama yang lebih
tepat sasaran, sistematis, dan distandardisasi, dan pada ekstremum lain adalah satu model
yang lebih yang intuitif, hubungan, dan interpretive. empat prototypical model-model yang
mereka uraikan adalah sebagai berikut:
1. Model Quasi-statistical
Peneliti menggunakan statistik secara khas mulai dengan pertimbangan analisa,
dan menggunakan ide-ide untuk memilih jenis data. Pendekatan ini adalah kadang
dikenal sebagai analysis peneliti meninjau ulang isi dari data naratif, mencari-cari tema
atau kata tertentu yang telah ditetapkan dalam suatu codebook. Hasil pencarian adalah
informasi yang dapat digerakkan secara statistik dan disebut Quasi statistik. Sebagai
contoh, analis dapat menghitung frekwensi kejadian dari tema-tema spesifik. Model ini
adalah serupa dengan pendekatan kwantitatif tradisional sampai melakukan analisa isi.
2. Model Analisa Template
Di model ini, peneliti mengkembangkan analisa cetakan untuk data naratif yang
digunakan. Unit-unit template adalah secara khas perilaku-perilaku, kejadian, dan
ungkapan ilmu bahasa. Template lebih mengalir dan dapat menyesuaikan diri dibanding
suatu codebook di dalam model Quasi statistik. Peneliti dapat mulai dengan template
bersifat elementer sebelum mengumpulkan data, template mengalami revisi tetap
sebanyak data dikumpulkan. Analisa menghasilkan data. Model jenis ini adalah bisa
dipastikan diadopsi oleh peneliti yang biasa meneliti etnografi, etologi, analisa ceramah,
dan ethnoscience.
3. Model Analisa Editing
Peneliti menggunakan model editing bertindak sebagai interpreter yang
membaca sampai habis data mencari segmen-segmen penuh arti dan unit-unit. Suatu
ketika segmen ini dikenali dan ditinjau, interpreter dikembangkan satu rencana
pengelompokan dan kode-kode sesuai yang dapat digunakan untuk memilih jenis dan
mengorganisir data. Peneliti kemudian mencari-cari struktur dan pola-pola yang
menghubungkan kategori-kategori pokok. Pendekatan teori yang khas menyertakan
model ini. Peneliti-peneliti yang biasa meneliti fenomenologi, hermeneutics, dan
ethnomethodology menggunakan prosedur pola analisa editing.
4. Model Immersion/crystallisasi
Model ini melibatkan pembaptisan total analis di dalam dan cerminan bahan-
bahan teks, menghasilkan satu kristalisasi data yang intuitif. Terjemahan yang
interpretive dan subjektif dicontohkan dalam laporan kasus pribadi dari semi anekdot
dan jumlah sedikit ditemui di dalam literatur riset dibanding tiga model yang lain
E. Model Analisis Kualitatif
Analisis Data Kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan
data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola,
mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa
yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceriterakan kepada orang lain
1. Analisis Sebelum di Lapangan
Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data sebelum peneliti memasuki
lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan atau data skunder,
yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Namun demikian fokus
penelitian ini masih bersifat sementara, dan akan berkembang setelah peneliti masuk
dan selama dilapangan.
2. Analisis Selama di Lapangan
a. Model Miles and Huberman
Miles and Huberman mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data
kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai
jenuh. Aktifitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display dan conclusion
drawing/ferification.
1) Data reduction (reduksi data)
Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu
dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan makin lama peneliti di
lapangan, maka jumlah data akan makin banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu
perlu segers dilakuakan analissi data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti
merangkum , memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal- hal yang
penting, dicari tema dan polanya dan memebuang yang tidak perlu. Dengan
demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas,
dan memepermudah peneliti untuk melakuakan pengumpulan data selanjutnya,
dan mencarinyan bila diperlukan.
2) Data display (penyajian data)
Dengan mendisplaykan data maka akan memudahkan untuk memahami
apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah
dipahami tersebut.
3) Conclusion Drawing/verification
Langkah ketiga dalam analisis data kulitatif menurut Miles and
Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang
dikemukakan masih bersifat sementara, dan berubah bila tidak ditemukan bukti-
bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.
Tetapi apabila data kesimpulan data yang dikemukakan pada tahap awal,
didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali
kelapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan
kesimpulan yang kredibel. Temuan dapat berupa diskripsi atau gambaran suatu
obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti
menjadi jelas, dapat berupa hubungan kasual atau interaktif, hipotesis atau teori.15
b. Analisis Model Spradley
Spradley membagi analisis data dalam penelitian, berdasarkan tahapan dalam
penelitian kualitatif.
1) Analisis domain
Pada umumnya dilakukan untuk memperoleh gambaran yang umum dan
menyeluruh tentang situasi social yang diteliti atau obyek penelitian. Data
diperoleh dari grand tour dan minitour question. Hasilnya berupa gambaran umum
tentang obyek yang diteliti, yang sebelumnya belum pernah diketahui. Dalam
analisis ini informasi yang diperoleh belum mendalam, masih dipermukaan,
namun sudah menentukan domain-domain atau kategori dari situasi social yang
diteliti.
2) Analisis Taksonomi
Domain yang dipilih tersebut selanjutnya dijabarkan menjadilebih rinci, untuk
mengetahui struktur internalnya dilakukan dengan observasi terfokus

15
Emzir, Op Cit., hlm. 129-133
3) Analisis Komponensial
Mencari ciri spesifik pada setiap struktur internal dengan cara
mengkontraskan antar elemen. Dilakukan melalui observasi dan wawancara
terseleksi dengan pertanyaan yang mengkontraskan.
4) Analisis Tema Budaya
Mencari hubungan diantara domain, dan bagaimana hubunan dengan
keseluruhan dan selanjutnya dinyatakan ke dalam tema/judul penelitian.16
c. Model Strauss dan corbin (grounded theory)
Menurut strauss dan corbin analisis data kualitatif khususnya dalam penelitian
grounded theory terdiri dari tiga jenis pencodean utama yaitu pengodean terbuka
(opening coding), pengodean berporos (axial coding), dan pengodean selekti
(selective coding). Mereka menekankan bahwa garis diantara masing masing jenis
pengkodean adalah artifisial. Perbedaan jenis tidak harus mengambil tempat di dalam
tahap-tahap. Dalam suatu sesi pengkodean tunggal anda dapat secara cepat dan tampa
sadar diri bergerak diantara suatu bentuk pengkodean dan yang lain, khususnya antara
pengkodean terbuka dan pengkodean berporos. 17
Pengodean terbuka adalah bagian analisis yang berhubungan khususnya
dengan penamaan dan pengategorian fenomena melalui pengujian data secara teliti.
Selama proses pengodean terbuka, data dipecah ke dalam bagian-bagian yang
terpisah, diuji secara cermat, dibandingkan untuk persamaan dan perbedaannya, dan
pertanyaan-pertanyaan diajukan tentang fenomena sebagaimana tercermin dalam data
Pengodean berporos adalah pelacakan hubungan diantara elemen-elemen data yang
terkodekan. Teori substantif muncul melalui pengujian adanya persamaan dan
perbedaan dalam tata hubungan, diantara kategori atau subkategori, dan diantara
kategori dan propertisnya. Pengodean berporos harus menguji elemen seperti keadaan
kalimat, interaksi diantara subyek, strategi, taktik dan konsekuensi.
Pengodean selektif adalah proses mengintegrasikan dan menyaring kategori
sehingga semua kategori terkait dengan kategori inti, sebagai dasar GT. Kategori inti
yaitu kategori yang dikembangkan dan mencoba variasi terbanyak dari pola perilaku.
Beberapa langkah yang digunakan dalam pengodean selektif:

16
Ibid., hlm. 209-210
17
Ibid., hlm. 137
1) Melibatkan penjelasan alur cerita (story line)
2) Menghubungkan kategori-kategori tambahan di sekitar kategori inti dengan
menggunakan paradigma.
3) Melibatkan menghubungkan kategori-kategori pada level dimensional.
4) Menyertakan validasi hubungan-hubungan ini dengan data.
5) Memasukkan ke dalam kategori-kategori yang mungkin memerlukan pembersihan
dan/atau pengembangan lebih lanjut.
d. Analisis Isi Model Philipp Mayring
Analisis isi merupakan suatu analisis mendalam yang dapat menggunakan teknik
kuantitatif maupun kualitatif terhadap pesan-pesan menggunakan metode ilmiah dan
tidak terbatas pada jenis-jenis variable yang dapat diukur atau konteks tempat pesan-
pesan diciptakan atau disajikan. Melakukan 600 wawancara terbuka dan menerima
lebih dari 20.000 halaman transkrip yang harus dianalisis dalam suatu cara yang
berorientasi kualitaitf. Objek dari analisis kualitatif dapat berupa semua jenis
komunikasi yang direkam ( transkrip wawancara, wacana, protocol observasi, video
tape, dokumen dll). Analisis isi tidak hanya menganalisis isi materi yang kelihatan.
Sebagaimana penjelasan Becker dan Lissmann (1973) membedakan level isi; tema
dan ide pokok dari teks sebagai isi utama; informai kontek sebagai isi yang
tersembunyi. 18
e. Analisis Data Melalui Program Komputer
Dalam hal ini menggunakan suatu perangkat lunak analisis data kualitatif generassi
baru yaitu NVivo. Perangkat ini dapat digunakan untuk menganalisis hasil
wawancara, catatan lapangan, sumber-sumber tekstual, dan jenis-jenis data kualitatif
lainya atau data berbasis teks. NVivo tersedia untuk umum pada computer yang
dirancang dalam ruang baca the Social Sciences Resourse Center ( SSRC) dalam the
Bing Wing of Green Library. Untuk menggunakan computer umum di kampus, kita
harus memiliki sebuah SUNet ID (Stanford University Identifier). Kalau kita tidak
mempunyai SUNet ID, maka kita dapat mengakse web pada
www.stanford.edu/services/sunetid untuk informasi selengkapnya. 19

18
Ibid., hlm. 283-285
19
Ibid., hlm. 295
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tahap-tahapan dalam penelitian kualitatif mengikuti langkah-langkah sebagai berikut;
1. Pra-Lapangan
a. Menyusun rancangan
b. Memilih lapangan
c. Mengurus perijinan
d. Menjajagi dan menilai keadaan
e. Memilih dan memanfaatkan infoirman
f. Menyiapkan instrumen
g. Persoalan etika dalam lapangan
2. Lapangan
a. Memahami dan memasuki lapangan
b. Pengumpulan data
3. Pengolahan Data
a. Reduksi data
b. Display data
c. Analisis
d. Mengambil kesimpulan dan verifikasi
e. Meningkatkan keabsahan
f. Narasi hasil
Model analisis kualitatif ada pra lapangan dan ada analisis pada lapangan.

B. Saran
Makalah yang penulis buat ini jauh dari kesempurnaan baik dari segi buku
reperensi, penulisan apalagi kata-kata yang tidak terurai dengan baik. Penulis mengharap
kritikan dan masukan dari pembaca untuk perbaikan makalah ini kedepanya.
DAFTAR PUSTAKA

Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta:PT Raja Grafindo Persada,


2001
_________, Analisis Data Penelitian Kualitatif ; Pemahaman Filosofis dan
Metodologis Kearah Penguasaan Model Aplikasi, Jakarta : PT.
RajaGrafindopersada, 2003
Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian, Bandung: Pustaka Setia, 2008
Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2006
Emzir, Metodologi Peneletian Kualitataif: Analisis Data, ( Jakarta:PT Raja Grafindo
Persada, 2010
Huberman A. Maichel, Analisis Data Kualitatif ; Buku Sumber Tentang Metode-
metode Baru terj. Tjetjep Rohendi Rohidi, Jakarta : UI-PRESS, 1992
Kasmadi dan Nia Siti Sunariah, Panduan Modern Penelitian Kuantitatif, Bandung:
ALFEBETA, 2013
Jhon W. Creswell, Penelitian Kualitataif dalam Bidang Pendidikan, terj. Muhammad
Diah, Pekanbaru:UMRI Press, 2011
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung:Remaja Rosdakarya, 1996
Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung:Pustaka Setia, 2011
Mulyadi, Metodologi Penelitian Pendidikan, Pekanbaru: Diktat, 2011
Nyoman Dantes, Metode Penelitian, Yogyakarta: Andi Offset, 2012
Riduwan, Metode dan Teknik Menyusun Tesis, Bandung:ALFABETA, 2013
Sumardi Suryabrata, Metodologi Penelitian, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1995
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, Jakarta:Bumi
Aksara, 2012

Anda mungkin juga menyukai