Anda di halaman 1dari 6

PENYELESAIAN TUGAS PERENCANAAN DAN

PELAKSANAAN KONSTRUKSI JALAN

Oleh :

GALUH PRAMITA

1625011014

Dosen

Dr. Ir. C. Niken DWSBU. M.T

Magister Teknik Sipil

Fakultas Teknik

Universitas Lampung

2017
1. Apa hubungan antara Sc dan fc menurut SNI 2013?

Kuat tarik beton tidak berbanding lurus dengan kuat tekan ultimitnya fc.

Kuat tarik ini diperkirakan berbanding lurus terhadap akar kuadrat dari fc.

Kuat tarik beton pada saat mengalami lentur sangat penting ketika sedang

meninjau retak dan lendutan pada balok. Modulus keruntuhan biasanya

dihitung dengan cara membebani sebuah beton persegi tanpa tulangan

berukuran 6 inch x 6 in. X 30 in, hingga runtuh denganbeban terpusat yang

besarnya sama pada sepertiga dari titik-titik pada balok tersebut sesuai

dengan yang disebutkan ASTM C-78. Beban ini terus ditingkatkan sampai

keruntuhan terjadi akibat retak pada bagian balok yang ditarik. Modulus

keruntuhan fr, ditentukan kemudian dari rumus lentur.

2. Apa saja yang memiliki satuan psi?

Ec = Modulus Elastisitas beton (psi)

fc = Kuat Tekan Betn, silinder (psi)

Sc = Flexural Strengh (psi)

fs = Steel Working Stress (psi)

3. Log 10 100 ?

= log 10^2

= 2 log 10

=2x1

=2
4. Bagaimana memperoleh modulus of subgrade reaction (k)?

Bagaimana mendapatkan nilai k?

Cara memperoleh modulus of subgrade reacion dalah dengan

menggunakan formula dan grafik penentuan modulus reaksi tanah dasar


berdasarkan ketentuan CBR tanah dasar. Nilai k = diperoleh dengan

menggunakan rumus:

Misalnya CBR tanah dasat minimum 6 % maka Modulus of subgrade

reaction (k) maka :

1500 15006
k= 19,4 = = = 464 pci
19,4 19,4

Setelah itu ditentukan Lapis Subbase dan Loss of Concrete Nya.

Rigid Pavement menggunakan Wet Lean Concrete dibawah peat beton

tebal 7 cm.

Lapis subbase : Cement Aggregate mixture

Loss of supprort : LS =1

Faktor Loss of supprort didapat melalui tabel dibawah ini:

Dari grafik Koreksi effective of subgrade reaction diperoleh nilai k


sebesar 160 pci.
Kemudian didekatkan nilai Modulus Reaksi Tanah Dasar (k)
menggunakan nilai CBR dengan k, seperti dibawah ini

Dari grafik diatas diperoleh nilai k sebesar 160 pci.

5. Bagaimana menentukan Percent of Time Pavement Structure dalam suatu


pekerjaan (lihat tabel Drainage Coefficient (CD))
AASHTO membertikan 2 variabel untuk menetukan nilaimkoefisien drainase.

Variabel pertama: mutu drainase dengan variasi excellent. Goog, fair,

poor, very poor.Mutu ini ditentukan oleh berapa lama air dapat

dibebaskan dari pondasi perkerasan.

Variabel kedua : persentasi struktur perkersana dalam satu tahun

terkena air sampai tingkat mendekati jenuh air ( saturated), dengan

variasi < 1%, 1-5%, 5-25%, >25 %.


Penetapan variable mutu drainase mengacu pada tabel dibawah ini dan dengan

pendekatan sebagai berikut:

a. Air hujan atau air dari atas permukaan jalan yang akan masuk ke dalam

pondasi jalan, relatif kecil berdasar hidrologi yaitu berkisar 70-95% air

yang jatuh di atas jalan aspal/beton akan masuk ke sistem drainase.

b. Air dari samping jalan yang kemungkinan akan masuk ke pondasi jalan,

inipun relatif kecil terjadi, karena adanya road side, cross drain, juga muka

air tertinggi di-desain terletak di bawah subgrade.

c. Pendekatan dengan lama dan frekuensi hujan, yang rata-rata terjadi hujan

selama 3 jam per hari dan jarang sekali terjadi hujan terus-menerus selama

1 minggu.

Maka waktu pemutusan 3 jam ( bahkan kurang bila memperhatikan butir b)

dapat diambil sebagai pendekatan dalam penentuan kualitas drainase, sehingga

pemilihan mutu drainase berkisar Good, dengan pertimbangan air yang

mungkin masih akan masuk, quality of drainage diambil kategori Fair.

Untuk kondisi khusus, misalnya sistem drainase sangat buruk, muka air tanah

terletak cukup tinggi mencapai lapisan tanah dasar, dan sebagainya dapat

dilakukan kajian tersendiri.


Penetapan variable prosen yaitu persentasi struktur perkerasan dalam 1 tahun

terkena air sampai tingkat saturated, relatif sulit, beum ada data rekaman

pembandingan dari jalan lain, namun dengan pendekatan-pendekatan, pengamatan

dan perkiraan berikut ini, nilai dai faktor kedua tersebut dapat didekati.

Selanjutnya koefisien drainase(Cd) mengacu pada tabel dibawah ini :

Anda mungkin juga menyukai