Anda di halaman 1dari 2

Halimatuzahra - 170110150061

PENGARUSUTAMAAN GENDER

Konsep Pengarusutamaan Gender (PUG) pertamakali muncul saat


Konferensi PBB untuk Perempuan ke IV di Beijing tahun 1995. Pada saat itu,
berbagai area kritis yang perlu menjadi perhatian pemerintah dan masyarakat di
seluruh dunia untuk mewujudkan kesetaraan gender mulai dipetakan.
Pengarusutamaan gender atau disingkat PUG adalah strategi yang
dilakukan secara rasional dan sistimatis untuk mencapai dan mewujudkan
kesetaraan dan keadilan genderdalam sejumlah aspek kehidupan manusia (rumah
tangga, masyarakat dan negara), melalui kebijakan dan program yang
memperhatikan pengalaman, aspirasi, kebutuhan dan permasalahan perempuan
dan laki-laki ke dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi dari
seluruh kebijakan dan program diberbagai bidang kehidupan dan pembangunan.
Indonesia secara resmi membuat PUG menjadi strategi pembangunan
bidang pemberdayaan perempuan melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9
Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional.
Dalam inpres tersebut dinyatakan tujuan PUG adalah terselenggaranya
perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan
dan program pembangunan nasional yang berperspektif gender. PUG perlu
dilaksanakan sebagai upaya untuk menegakkan hak-hak perempuan dan laki-laki
atas kesempatan yang sama, pengakuan yang sama dan pengahargaan yang sama
dimasyarakat.
Reformasi relasi gender dan hak asasi sangat penting untuk keberlanjutan
transisi demokrasi dan konsolidasi bangsa Indonesia. Akan tetapi, untuk
melakukan reformasi tersebut akan ada kepentingan-kepentingan yang saling
berbenturan karena kompleksitas masyarakat Indonesia yang sangat tinggi.
Hal-hal yang dapat dilakukan dalam pengarusutamaan gender adalah
memperbaiki kualitas pendidikan para perempuan, karena di beberapa daerah
terpencil seperti di NTB, hanya sedikit perempuan yang menamatkan sekolah
pada tingkat menengah pertama (SMP). Kemudian, pemerintah dapat membuat
landasan hukum bagi pelaksanaan PUG agar program ini akan mendapatkan hasil
yang lebih maksimal. Lalu, pembuatan program-program pelatihan baik bagi
perempuan maupun laki-laki untuk mengembangkan skill yang mereka miliki.
Halimatuzahra - 170110150061
Menghilangkan pemikiran tradisional bahwa suatu pekerjaan hanya dapat
dilakukan oleh laki-laki atau perempuan saja. Dengan meghilangkan pemikiran
tradisional tersebut, tentu akan banyak perempuan-perempuan yang dapat
mengekspresikan dirinya lebih baik lagi. Yang terakhir, membentuk lembaga
PUG agar lembaga tersebut dapat memberikan penyuluhan dan mengawasi
pelaksanaan prinsip kesetaraan dan keadilan gender di Indonesia dengan baik.

Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Pengarusutamaan_gender
http://yayan-s-fisip.web.unair.ac.id/artikel_detail-70847-Gender-
Penganggaran%20Kinerja%20yang%20Responsif%20Gender.html
http://www.komnasperempuan.or.id/2013/11/pengarusutamaan-gender-dalam-
kebijakan-pembangunan/
http://kiens-edu.blogspot.co.id/2013/04/kesetaraan-gender.html

Anda mungkin juga menyukai