Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENGERTIAN LARUTAN

Menurut farmakaope Indonesia edisi lima,larutan adalah sediaan cair yang menngandung satu
atau lebih zat kimia yang terlarut.

Larutan langsung adalah larutan yang terjadi karna hanya sebuah peristiwa fisika, bukan
peristiwa kimia.

Larutan tidak langsung adalah larutan yang terjadi semata-mata karna peristiwa fisika. Larutan
dapat digolongkan pula menjadi larutan molekuler , miseler, dan makromolekuler.

Larutan mikromolekuler adalah suatu larutan yang secara keseluruhan mengandung mikro init
yang terdiri atas molekul atau ion, eperti alkohol, gliserin, ionatrium, dan ion clorida dengan
ukuran 1-10 Ampere.

Larutan miseler adalah suatu larutan yang mengandung bahan padat terlarut berupa agregat
(misel) baik dalam bentul molekul atau ion.Jadi larutan miseler dapat dianggap sebagai larutan
perserikatan koloid.

Larutan makromolekuler adalah larutan yang mengandung bahan padat terlarut berupa larutan
mikromolekuler, tetapi ukuran molekul atau ionnya lebih besar dari mikromolekuler.Mis.
Larutan PGA, larutan CMC, larutan albumin dan larutan polifinil pirolidon.

BAB II

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LARUTAN

A.KELARUTAN.

Melarut tidaknya suatu zat dalam suatu system tertentu dan besarnya kelarutan ,tergantung pada
sifat srta intensitas ,kekuatan yang ada pada zat pelarut dan zat terlarut.dan resultan interaksi zat
terlarut dan pelarut.

Kelarutan keseimbangan dari obat harus di tentukan dalam suatu pelarut yang sama dengan
maksud untuk pengggunaan produk akhir.kelarutan lesetibangan di lakukan dengan cara, obat di
serbuk halus agar waktu yang di butuhkan untuk mencapai kesetimbngan adalah minimum
(menempatkan obat berlebih dalam suautu vial bersama pelarut)vial yang tertutup rapat
kemudian di kocok pada temperature konstan,jumlah obat dalam larutan di tentukan secara
perioidik dengan uji dari suatu sampel yang di saring di supranatan .kesetimbngan di capai jika
pengaambilan sampel menunjukan hasil yang sama setelah di lakukan pengujian dan muncul
hasil yang sama sebanyak dua kali.

Pengkajian kelarutan umumnya di lakukan pada temperatur 30 derajat Celsius atau lebih
sehingga kondidsi konstan dapat di jaga tanpa variasi temperatur normal laboratorium,nmaun
selama proses distribusi normal mungkin bahkan tampaknya bahan tersebut akan di papar pada
suatu kondisi kisran yang luas ,sehingga suatu zat harus di rancang sedemikian rupa agar zat
terlarut tidak berlebihan meski dengan temperatur 4 dereajat selsius.

Untuk kelarutan yang memadai ada beberapa factor yang harus di pertimbangkan .PH yang
memenuhi persyaratan kelarutan tidak harus bertentangan dengan persyaratan produk lain
,seperti stabilitas dan kompatibilitas fisiologis .jika PH kritis untuk menjaga kelarutan obat
,system tersebut harus di papar secara memadai .

Pemilihan suatu dapar harus konsisten dengan criteria berikut

1. Dapar harus mempunyai kapasitas memadai dalam kisaran pH yang diinginkan.


2. Dapar harus aman secara biologis untuk penggunaan yang di maksud.
3. Dapar hanya mempunyai sedikit atau tidak efek merusak terhadap stabilitas produk akhir
4. Doar harus memberikan rasa dan warna yang dapat di terima pada produk

B.KOSOLVENSI.

Kolsovensi adalah penambahan suatu pelarut untuk molekul molekul non polar yang
mempunyai kelarutan dalam air yang buruk,penambahan suatu pelarut tersebuut harus dapat
bercampur dengan air, di mana dalam melarut dengan baik.

Kosolovensi tidak hanya di gunakan untuk mempengaruhi kelarutan obat tersebut,tetapi juga
intuk memperbaiki kelarutan dari konstituen konstituen yang mudah menguap yang di gunakan
untuk memberi rasa dan bau yang di inginkan ke produk tersebut.

Ada beberapa pembatasan serius untuk penerapan praktek dadri konsep dasar tolok ukur
kelarutan ke system farmasi .pendekatan tersebut terbatas pada apa yang menurut istilah
hidlerband di sebut larutan regulars larutan regular di definisikan sebagai suatu larutan di
mana tidak ada interaksi antara beraneka ragam pelarut yang ada ,serta antara zat terlarut pada
pelarut .semua molekul di distribusikan secara acak dan di arahkan dalam system tersebut.dalam
bahasa termodinamik, ini bisa di nyatakan sebagai suatu larutan yangtidak melibatkan
perubahan entropi bila salh satu komponennya dalam jumlah kecil di pindahakan kepadanya
dari suatu larutan ideal dari komponen yang sama ,volume total tetapi tidak berubah,suatu
liabilitas tambahan ke pendekatan tolok ukur kelarutan merupakan harga termodinamik yang
mesti di ketahui untuk menyelesaikan persamaan Hildebrand-scot untuk kelarutan.

Masi dan tipe-tipe obat untuk mana zat-zat ini efektif. Aksetabilitas dari surfaktan untuk
penggunaan oral harus ditentukan sendiri-sendiri.dari tabulasi ini tampak jelas bahwa banyak
variasi zat-zatyang dapat disoblubilasi McBain menyatakan tiap bahan dapat disolubilisasikan
dalam tiap pelarut dengan pemilihan zat pensolubilisasi yang tepat.

Tela diamati secara umum bahwa zat aktif permukaan liofilik dengan harga keseimbangan
Hidrofilik-lipofilik (KHL) lebih besar dari 15 merupakan zat pensolubilisasi yang paling baik
pemilihan akhir dari zat pensolubilisasi harus berdasarkan pengkajin kelarutan fase dalam suatu
cara yang serupa dengan yang digunakan oleh gutman et al dalam penkajiannya sehubungan
dengan solubilisasi prednisolon,metal prendisolon dan fluorometolon dengan triton WR-1339
mereka menentukan kelarutan kesetimbangandari steroid-steroid pada 25 derajat c sebagai suatu
fungsi kosentrasi surfaktan.

Spesifikditentukan sebagai fungsi kosentrasi surfaktan, dan beberapa surfaktan yang


diminatidimasukan dalam pengkajian tersebut kemudian surfaktan yang sesuia dapat dipilih
berdasarkan efisiensinya sebagai suatu pensolubilisasi dan efeknya terhadap kerakteristik produk
lain.

Kompleksasi senyawa-senyawa organik dalam larutan umumnya cenderung bergabung satu


sama lain sampai tingkat tertentu. Seringkali penggabungan ini terlalu lemah untuk dideteksi
dengan teknik-teknik stander dalam hal ini, peggabungan antarmolokul, atau kompeks dapat
dengan mudah diamati dan diukur kuantitasnya dengan satu atau beberapa teknik yang
dipublikasikan satu metode yang banyak digunakan secara luas adalah teknik analisis
kelarutan.Tiap zat mempunyai kelarutan kesetimbangan yang spesifik dan dapat dihasilkan
kembali dalam pelarut tertentu pada temperature tertentu. Tiap simpangan dari sifat kelarutan ini
pasti karena pembentukan jenis baru dalam larutan .

Kelarutan nyata dapat dipangaruhi oleh ukuran dan bentuk partikel-partikel zat terlarut bilah
partikel-partikel tarsebut ada dlm kisaran ukuran micron kelarut yang diamati meningkat dengan
kekuranganya ukuran partikel sesui dengan persamaan. Senyawa asam lemah dan basa lemah
kelarutan total sama dengan sifat kelarutan senyawa yang tidak didisosiasi tambah kosentrasi
dari jenis-jenis yang terdisosiasi serupa pula bila terjadi pembentukan kompleks kelarutan total
sama dengan kelarutan yang menjadi sifatnya dari obat yang tidak membentuk kompleks tambah
kosentrasi kompleks obat dalam larutan.

Besarnya kelarutan obat dapat ditingkatkan serta di batasi oleh kelarutan kompleks tersebut dan
dalam hal lain, pembatasan mungkin ditentukan oleh kelarutan zat membentuk kompleks tetapi
untuk peneliti farmasi, kekhwatiran utama adalah beberapa banyak obat dapat ditaruh ke dalam
larutan oleh zat pembentuk kompleks spesifik dan bagaimana kompleks akhir mempengaruhi
keamanan, kestabilan dan efikasi terefi dari produk tersebut.

C.HIDROTROFI
Hidrotrofi batasan hidrotrfi telah digunakan untuk merancang peningkatan kelarutan dalam air
dari berbagai zat karena adanya bahan tambahan dalam jumlah besar. Beberapa penenili telah
menspekulasi bahwa hidrotrofi hanyalah tipe lain dari solubilisasi, dengan zat terlarut yang
melarut dalam kumpulan-kumpulan terarah dari zat hidrotrofis tersebut, tetapi larutan hidrotrofis
tidak menunjukan sifat-sifat koloid. Lainnya merasa bahwa fenomena ini lebih erat hubungannya
dengan pembentukan kompleks yang meliiputi suatu interaksi lemah antara zat hidrotrofis dan
zat terlarut masih ada pula yang beranggapsaran bahwa fenomena tersebut pasti disebabkan oleh
suatu perubahan dalam karakter karena sejumlah besar bahan tambahan yang dibutukan untuk
menaikan kelarutan

D.MODIFIKASI KIMIA OBAT..

Modifikasi Kimia obat banyak obat yang sukar larut dapatdimodifikasi secara kimiawi menjadi
turunan-turunan yang larut dalam air pendekatan ini sangat berhasil dalam hal kortikosteroida
sebagai conto kelarutan betametason alkohol dalam air adalah 5,8mg 100 ml pada 25 c kelarutan
ester 21 dinatrium fosfatnya lebih bebih besar dari 10 g 100 ml suatu kenaikan dalam kelarutan
yang lebih besar dari 1.500 kali lipat tetapi umumnya pendekatan ini mempunyai keterbatasn
dalam praktek turunan-turunan baruh pada pokoknya harus mengalami pengujian yang sama
seperti senyawa induknyatermasuk pengajian aktivitas biologis, toksisitas akut dan kronis,
evaluasi farmasetik, dan pengujian klinis. Usaha besar ini dapat dibenarkan hanya jika tidak ada
pendekatan lain yang layak

E.KONSTANTA DIELEKTRIKUM.

Konstanta dielektrikum adalah suatu pelarut yang berhubungan dengan jumlah energy yang di
butuhkan untuk memisahkan dua tubuh yang berbeda muatan dalam pelarut ,jika di bandingkan
dengan energy yang di butuhkan untuk memisahkan dua massa benda yang sama dengan
muatan berbeda dalam vakum .menurut defnisi,konstanta dielektrikum dari suatu
vakum adalah stu.konstanta dielektrikum air pada suhu 25 derajat Celsius adalah 78,5; jadi air
mengambil energy 78,5 kali lebih banyak untuk memisahkan dua tubuh dengan mutan
berbeda di bandingkan dalam suatu vakum .sifat ini sangat erat hubunganya dengan polaritas
pelarut,sehigga tidak mengherankan bahwa suati zat ter;arut menunjukan pilihan untuk sistem-
sistem pelarut yang mempunyai konstanta dielektrikum spesifik.

F.SOLUBULISASI.

Solubilisasi (pengkarutan) adalah lewatnya kolekul-k=molekul zat terlarut yang larut dalam air
secara spontan ke dalam larutan air dari suatu sabun atau detergent di mamna di bentuk suatu
larutan yang stabil secara termodinamik

Pada konsentrasi yang masih lebih tinggi molekul-molekul surfactant dalam bulk cairan mulai
membentuk agregat-agregat yang terarah atau missel; perubahan dalam orientasi ini terjadi agak
tiba-tiba,dan konsentrasi surfaktan di mana ia membentuk misel atau di kenal sebagai
konsentrasi misel kritis (MKM) ,solubilisasi di perkirakan terjadi berdasarkan zat terlarut yang
melarut dalam atau di absorbsi pada misel tersebut .jadi kemampuan larutan surfaktan untuk
mensolubilisasi bahan bahan yang tidak larut dalam air mulai pada konsentrasi misel kritis
tersebut ,dan meningkatkan konsentrasi misel terseut.

G.KOPLEKSASI.

Penggabungan senyawa-senyawa organic dalam larutan sampai tingkat tertentu. Kelarutan dapat
di pengaruhi oleh ukuran dan bentuk partike-partikel zat terlarut,bila partikel-partikel tersebut
ada dalam kisaran ukuran micron. Kelarutan yang diamati meningkat dengan berkurangnya
ukuran partikel.

Suatu metode yang digunakan untuk mengukur kuantitas komplekasi dilakukan dengan teknik
analisis kelarutan pada simpangan tertentu.

H. LARUTAN ORAL

Dalam istilah kimia fisik,larutan dapat di pisahkan dari campuran yang manasaja dari tiga
macam keadaan zat yaitu padat,cairan dan gas.

Dalam istilah farmasi,larutan di definisikan sebagai sediaan cair yang mengandung satu atau
lebih zat kimia yang dapat larut.Misalnya larutan obat-obat dalam air yang mengandung gula di
golongkan sebagai sirup,larutan yang mengandung hidroalkohol yang di beri gula ( kombinasi
dari air dan etil alcohol ) di sebut eliksir, larutyan dari bahan-bahan yang berbau harum di sebut
spirit jika pelarutnya mengandung alcohol atau air aromatic jika pelarutnya mengandung air
larutan yang di buat dengan menyari unsure-unsur aktif dari bahan obat alam di sebut tinktur
atau ekstrak encer,tergantung pada cara pembuatan dan konsenerasinya. Tinktur dapat juga
berupa larutan-larutan dari zat kimia yan di larutkan dalam alcohol atau dalam suatu pelarut yang
mengandung alcohol.Larutan-larutan tertentu yang di buat steril dan bebas pirogen dan di
maksud untuk pemberian pareteral di gilongkan sebagai injeksi.

Bab ini akan membicarakan hal-hal yang umum dari sediaan larutan dan terpusat pada larutan
oral dan dua bentuk sediaan lain yang paling sering digunakan dalam pemberian obat-obat dalam
larutan yaitu sirup dan eliksir

Larutan oral,sirup dan elipsi,di buat dangunakan karna efek tertuntu dari zat obat yang ada.
Dalam sediaan ini zat obat umumnya di harapkan memberikan efek sistemik.kenyataan bahwa
obat-obat itu di berikan dalam bentuk larutan,biasanya berarti bahwa obsorpsinya dalam sistem
saluaran cerna kedalam sirkulasi sistemik dapat di harapkan terjadi lebih cepat daripada dalam
bentuk sediaan suspense atau padat dari zat obat yang sama.

Dalam larutan yang diberikan secara oral biasanya terdapat zat-zat terlarut lain selain dari bahan
obat.baha-bahan tambahan ini biasanya meliputi pemberi warna, pemberi rasa,pemanis,atau
penstabil larutan

I. LARUTAN
Kekutan tarik-menarik diantara atom-atom meyebabkan pembentukan dan ion. Kekuatan
intramolekuler yang berkembang di antara molekul-molekul seperti itu, menentukan keadaan
fisik bahan ( yaitu padat cair atau gas ) pada kondisi tertentu seperti suhu dan tekanan.pada
kondisi biasa kebayakan senyawa organic,jadi juga kebayakan zat obat,berbentuk molekul zat
padat.

Pabila molekul-molekul saling mempengaruhi maka terjadi gaya tarik-menarik. Meyebabkan


molekul-molekul bersatu,sedangkan gaya tolak-menolak sama maka energi potensial di antara
dua molekul adalah minimum dan sistem itu paling stabil.

Molekul dipolar seringkali cenderung bergabung dengan molekul hipolar lainya sedemikian rupa
sehinga kutub negative dari molekul yang satu mengarah ke kutub positif dari yang lainya.gugus-
gugus molekul yang ini besar dan dapat berasosyasi dengan adanya gaya tarik-menarik yang
lemah ini yang di kenal sebagai gaya tarik-menarik yang lain antara molekul polar dan molekul
nonpolar. Dalam hal ini temasuk juga dipole ion dan ikatan hydrogen yang paling terahir ini
adalah yang paling menarik perhatian.karna ukuran yang kecil dan besarnya medan
elekstrosstatik,atom hydrogen dapat bergerak mendekati atom elektronegatif,membentuk tipe
hubungan eleksrostatik yang di sebut iakatan hydrogen atau jembatan hydrogen.ikatan hydrogen
meliputi atom elekronegatif yang kuat seperti oksigen,nitrogen,dan fluor.ikatan seperti itu
terdapat pada air,yang dinyatakan dengan garis.titik-titik: Ikatan hydrogen juga terdapat diantara
terdapat beberapa molekul alcohol,ester,asam karboksilat, aldehit dan polipeptida.

Bila suatu zat terlarut,kekutan tarik-menarik antar molekul dari zat harus di atasi oleh kekuatan
tarik-menarik antar molekul zat terlarut dan pelarut.ini menyebabkan pemecahan kekuatan zat
terlarut zat terlarut dan pelarut-pelarut untuk memcapai tarik-menarik zat terlarut pelarut

Kelarutan suatu bahan dalam suatu pelarut tertentu menunjukan konsebtrasi maksimum larutan
yang dapat di buat dari bahan dan pelarut tersebut.bila suatu pelarut pada suhu tertentu
melarutkan semua zat terlarut sampai batas gaya melarutkanya,larutan ini disebut larutan
jenuh.contoh dua sediaan resmi larutan jenuh dalam air yaitu : tropical kalsium hidrogsida,USP (
kalsium hidrokside topical solution USP ).dan larutan oral kalium iodide USP ( potassium iodide
oral solution USP ).larutan yang pwertama di buat campur kalsium hidroksida dalam jumlah
yang tepat dengan air murni,mengandung hanya 140 Mg Zat terlarut yang larut per 100 ml
larutan pada suhu 25 c,sedangkan larutan yang di berikutnya mengandung kira-kira 100 g zat
terlarut per 100 mL larutan, lebih dari 700 kali sebayak zat terlarut yang terdapat dalam larutan
topical kalsium hidroksida.dari perbandingan ini jelas terlihat bahwa kosentrasi maksimum yang
mungkin di persiapkan oleh seorang ahli farmasi untuk membuat suatu larutan sangat beragam
dan sebagian tergantung pada keadaan kimia dari zay terlarut.

Suhu merupakan faktor yang penting dalam menentukan kelarutan suatu obat dan dalam
mempersiapkan larutanya.kebanyakan bahan kimia menyerap panas bila di larutkan di katakana
mempunyai panas larutan negative,yang memyebabkan meningkatnya kelarutan dan kenaikan
suhu. Segolongan kecil bahan kimia mempunyai pnas larutan positif dan menunjukan
berkurangnya kelrutan dengan kenakan dengan suatu kenaikan suhu.disamping suhu,faktor-
faktor lain juga mempengaruhi kelarutan.ini

In imeliputi bermacam-macam baha kimia dan sifat-sifat kimia lainya dari zat terlarut dan
pelarut,faktor tekanan,keasaman atau kebasaan dari larutan,kedaan bagian dari zat terlarut,dan
pengadukan secara yang di lakukan terhadap larutan selam berlangsungnya proses melarut
kelarutansuatu zat kimia murni pada suhu dan tekanan tertentu adalah tetap; tetapi,laju
larutanya,yaitu kecepatan zat itu melarut,tergantung pada ukuran partikel dari zat dan tingkat
pengadukan.

Kelarutan suatu zat pelaruut teertentu dapay diketahui denngan membuat larutan jenuh dari
zat itu pada suhu yang spesifik dan penentuan jumlah zat yang larut dalam sejumlah
berat tertentu dari larutan dengan cara analisis kimia. Dengan perhitungan sederhana, dapat
ditentukan jumlah pelarut dibutuhkan untuk mularutkan sejumlah zat terlarut.

Kelarutan sejumlah besar besar bahan-bahan obat organik yang penting, baik berupa asam
lemah ataupun basah lemah,tergantung pada ukuran yang luas dari pH pelarut.obat-obat yang
bereaksi baik dengan asam kuat maupun basa kuat membentuk garam yang dapat larut dalam
air. Misalnya basa lemah, termasuk kebanyakan alkaloida (atropina, kodeina dan morfina),
antihistamin

(difenhidramin dan tripelenamin), dan obat-obat penting lainnya yang tidak begitu larut dalam
air, tetapi dapat larut dalam larutan asam encer.

Walaupun tidak ada aturan terperinci untuk meramalkan kelarutan bahan kimia dalam suatu
cairan khusus dengan tepa, ahli kimia farmasi yang berpengalaman , menggunakan bentuk
informasi yang disajikan dalam table 7-2 untuk menaksir segi kelarutan dari suatu
senyawa kimia yang serupa. Keterangan yang terhimpun tentang sejumlah besar
senyawa kimia tunggal, menyebabkan karekterisasi dari kelarutan kelompok-kelompok
senyawa, dan meskipun kadang-kadang terdapat ketidaktelitian yang berkenaan dengan
kelarutan individu dari anggota suatu kelompok senyawa namun generaliisasi membantu
pekerjaan yang berguna. Seperti yang diperlihatkan oleh data di table 7-2 dan data lain sama
senyawa garam organik biasanya lebih larut dalam pelarut organiknya,Sebaliknya, basa organic
biasanya lebih larut dalam pelarut organik, termasuk alcohol dari pada bentuk garamnya
barangkali petunjuk yang paling seriing ditulis untuk meramalkan daya larut adalah yang
sama melarutkakan yang sama (like dissolve like), yang berarti bahwa pelarut yang mempunyai
struktur kimia yang paling mirip dengan zat terlarut yang diinginkan akan paling mungkin
melrutkanya.makin banyak jumlah gugus polar yang ada,kelarutan senyawa-senyawa organic
dalam air mungkin akan lebih besar.bobot molukul dari suatu senyawa organic tampa perubahan
polaritas biasanya menyebabkan penurunan kelarutan dalam air.tabel 7-3 membuktikan beberapa
keadaan umum ini melalui penggunaan contoh-contoh bahan kimia tertentu.

Sebagaimana dengan senyawa-senyawa organic,ahli-ahli farmasi mengetahui beberapa pola


umum kelarutan yang berlaku pada senyawa-senyawa anorganik.Misalnya,kebanyakan garam-
garam kation monoyalen seperti natrium,kalium dan ammonium dapat larut dalam air,sedangkan
kation divalent kalsium, magnesium dan barium biasanya membentuk senyawa-senyawa yang
larut dalam air dengan anion dari nitrat,asetat dan klorida tapi tidak karbonat dan fosfat atau
anion-anion hidroksida.

Untuk zat terlarut organic seperti juga untuk zat-zat anorganik,kemampuan pelarut untuk
melrutkanya tergantung pada keefektifan pelarut dalam mengatasi kekuatan elektrom yang
menahan atom-atom zat terlarut satu sama lain dan tidak adanya kesamaan pada bagian dari
atom-atom itu sendiri untuk melawan kekuatan dari pelarut.selama proses melarut,molekul-
molekul dari pelarut dan zat terlarut tercampur secara seragam dan daya kohesif atom-atom di
gantikan oleh kekuatan baru yang di sebabkan oleh daya tarik satu samalain dari zat terlarut dan
pelarut

Untuk Molekul Anorganik

1. Jika kation dan anion dari suatu senyawa ionic keduanya monofalen,kekuatan daya tarik
antara zat terlarut zat terlarut biasanya dapat di atasi dengan muda dan kerananya senyawa-
senyawa ini biasanya dapat larut dalam air contohnya: ( NaCL,LiBr,Kl,NH4,NO3,NaNO2).

2. Jika hanya satu dari kedua ion-ion dalam suatu senyawa ionic yang monofalen,daya tarik
zat terlarut juga biasanya muda di atasi dan senyawa-senyawa mumnya dapat larut dalam
air.contohnya: BaCL2,MgI2,Na2,So4,Na3,Po4,

3. Jika kation dan anion keduanya multifalen, interaksi zat terlarut mungkin terlalu besar
untuk di atasi oleh interaksi antar zat terlarut dan pelarut senyawa mungkin mempunyai
kelarutan yang tidak baik dalam air.contoh:CaSo4,BaSo4,BIPO4,kecualian: ZnSo4,FeSo4.

4. Garam-garam logam alkali yang biasa( Na,K,Li,Cs,Rb ).biasanya larut dalam air (
Li2,Co3 )

5. Ammonium dan amunium kuaterner dapat larut dalam air

6. Nitrat,nitrit,asetat,klorat dan laktat bisanya dapat larut dalam air.( kecuali : perak dan
merkuro asetat )

7. Sulfat,Sulfit dan tiosulfat umumnya dapat larut dalam air.( kecuali : kasium dan garam-
garam barium )

8. Klorida,bromida,dan oidida umunya dapat larut dalam air.( kecuali : garam-garam perak
dan ion-ion merkuro )
9. Garam-garam asam bersamaan dengan suatu garam yang tidak dapat larut akan lebih
muda larut dalam air dari pada garam aslinya.

10. Senyawa hidroosida dan osksida dari senyaw-senyawa yang lain dari kation logam-logam
alkali dan ion ammonium biasanya tidak dapat larut dalam air.

11. Sulfide dapat larut dalam air kecuali garam-garam logam alkalinya

12. Fosfat,karbonat,silikat,borat dan hipoklorit tidak dapat larut dalam air kecuali garam-
garam logam aminiumnya

Untuk Molekul-Molekul Organik

1. Molekul-molekul yang mempunyai satu gugus fungsional yang polar biasanya dapat larut
dalam air sampai panjang rantai seluruhnya terdiri dari lima karbon

2. Molekul-molekul yang mempunyai rantai yang bercabang lebih dapat larut dari pada
senyawa serupa yang mempunyai rantai lurus

3. Kelarutan dalam air berkurang dengan naiknya berat molekul.

4. Peningkatan kesamaan struktur antar zat terlarut dan pelarut diikuti oleh peningkatan
kelarutan. Ini adalah pengetahuan ahli farmasi tentang sifat-sifat kimia obat-obat yang
memungkinkan dia memili pelarut yang cocok untuk zat terlarut tertentu.tetapi, di samping
faktor-faktor kelarutan, pemilihan di dasarkan pada sifat-sifat tambahan dari pelarut seperti
kemurnia,toksisitas yang rendah,fiskositas, kecocokan dalam bahan-bahan pembuat formula
lainya,tidak tercampurkan secara kimia,rasa yang tidak enak,bau,warna dan ekonomis.

J. Beberapa Pelarut Untuk Sediaan Oral

Bahan-bahan resmi berikut ini di temukan untuk sebagai pelarut dalam sediaan larutan oral,sirup
dan eliksir.Alkohol,USP ( Etil alcohol,etanol,spiritus,rectificatus, S. v .R .)C2 H5 OH.

Sesuda air,alcohol adalah pelarut yang paling bermanfaat dalam farmasi. Digunakan sebagai
pelarut utama untuk banyak senyawa organik. Dengan air, alcohol membentuk suatu campuran
hidroalkoholik zat yang melarutkan zat-zat yang dapat larut dalam allkohol dan yang dapat larut
dalam air kedua-duanya, suatu keistemewaan yang terutama berguna dalam ekstraksi zat aktif
dari bahan-bahan kasar.
Alkohol Encer, NF

Alkohol encer, NF, dibuat dengan mencampur volume yang sama dari alcohol, USP, dengan air
murni,USP Volume akhir dari campuran seperti ini tidak merupakan jumlah dari masing-masing
volume dari kedua kompenen, tapi karena kontraksi dari cairan selama pencampuran, biasanya
volume akhir berkurang 3% dari apa yang biasanya diharapkan. Jadi bila 50 ML dari masing-
masing komponen dihubungkan jumlah hasil yang diukur kira-kira 97 mL.Karerna alasan ini
maka kekuatan dari alcohol encer NF, tidak tepat setengahta dari alcohol yang lebih pekat, tetapi
sedikit besar,kira-kira 49%. Alcohol encer adalah suatu pelarut hidroalkoholik yang berguna
dalam berbagai proses dan penyiapan sediaan farmasi.

Gliserin USP (Gliserol),

Gliserin adalah cairan seperti sirup jernih dengan rasa manis. Dapat bercampur dengan air dan
alcohol. Sebagai suatu pelarut, dapat disamakan dangan alcohol, tapi karena kekentalanya zat
terlarut dapat larut perlahan-lahan didalamnya kecuali kalau dibuat kurang kental dengan
pemanasan.Gliserin bersifat sebagai bahan pengawet dan sering digunakan sebagai stabilisator
dan suatu pelarut pembantu dalam hubunganya bersama dengan air atau alkohol,Digunakan
dalam banyak preparat untuk obat dalam.

Propilen Glikol, USP, CH3 CH (OH) CH2 OH

Propilen glikol, suatu cairan kental,dapat bercampur dengan air dan alkohol.suatu pelarut yang
berguna dengan pemakaian yang luas dan sering menggantikan gliserin dalam formula-formula
farmasi modern.

Air Suling, USP HO

Tentu saja terdapatnya air menimbulkan evek melarutkan pada sebagian terbesar zat-zat yang
berhubungannya dan menjadi tidak murni serta mengandung garam-garam anorganik dalam
jumlah yang berbeda biasanya natrium, kalium, kalsium magnesium dan besi, kloridat, sulvat,
dan bikarbonat dan juga zat organik yang larut dan tidak larut serta jasat renik.

Air minum yang dapat diterimah harus jernih tidak berwarna tidak berbau dan netral atau sedikit
asm atau alkalis,penyimpangan dari keadaan netral disebabkan karena sifa-sifat bahan-bahan
pdat dan gas-gas yang larut (karbondioksida menyebabkan sifat sifat asam dan amonia
menyebabkan sifat basa dari air ).

Biasanya air minum yang dapat diperoleh dari kran umumnya tidak dapat diterima untuk
pembuatan sebagian besar sediaan farmasi yang mengandung airdi pabrik atau untuk
pencampuran mendadak dari resp-resep karena mungkin terjadi tidak kecocokan komia pada
kombinasi dari zat padat yang terlarut dengan bahan-bahan obat yang obat yang di tambahkan
tanda-tanda dari ketidakcocokan seperti ini adalah pengendapan,perubahan warna dan kadang-
kadang berbui. Air murni, USP di peroleh dengan penyulingan, cara pertukaran ion, osmosi
terbalik atau cara lain yang sesuai. Air murni ini dibuat dari air yang memenuhi persyaratan
perwakilan perlindungan linkungan federal berkenaan dengan air minum.Dibandingkan dengan
air minum biasanya, air minum, USP lebih bebas dari kotoran, zat-zat padat. Apbila di uap kan
sampai kering, harus tidak meninnggalkan sisah lebih dari 0,001 % (1 mg dari total zat padat per
100 mL contoh yang di uapkan ). Jadi air murni 100 kali lebih bebas dari zat-zat padt yang larut
dari pada air.

Meode pokok yang digunakan dalam pembuatan air murni adalah destilasi dan pertukaran ion,
metode ini digambarkan secara singkat sebagai berikut :

K. METODE DESTILASI

Untuk membuat air murni, dalam perdagangan banyak tersedia alat pnyuling dalam berbagai
ukuran dengan corak mode dengan berbagai kapasitas mulai dari lebih kurang setengah sampai
seratus gelon destila perjam.Biasanya bagian pertama dari air suling (lebih kurang 10-20 yang
pertama). Harus dibuang, karena banyak mengandung zat-zat asing yang mudah menguap yang
biasanya di temukan dalam air minum di kota, bahan awal yang biasa di pergunakan dalm
pembuatan air murni.

Metode Pertukaran Ion

. Untuk skala besar atau kecil, metode pertukaran ion untuk pembuatan air murni memberikan
sejumlah keuntungan melebihi metode destilasi. Untuk suatu hal, kebutuhan akan panas akan di
tiadakan dan pemiliharaan yang mahal dan menyusahkan seringkali dialami dalma
pengoperasian alat-alat destilasi yang lebih kompleks proses pertukaran ion memudahkan
pengoperasiannya, paling tidak pemiliharaan, dan fasilitas yang lebih mudah. Banyak apotik dan
laboratorium kecil yang membeli air suling dan jumlah besar dari pdagang pensuplai untuk
digunakan dalam pekerjaan mereka, sudah pasti akan bermanfaat dalm hal keungtungan dan
untuk mudahnnya dapat digunakan peralatan yang tepat dengan pemasang peralatan
demineralisasi pertukaran ion di tempat kerjanya.

Larutan Oral Kalium Oidida

Merupakan larutan jenuh kalium iodide dalam air murni.ini biasanya di tulis dalam resep sebagai
SSKI.satu liter larutan di buat dengan melarutkan 1000 g KI dalam 680 mL air murni
panas,diiginkankan sampai 25 C,dan tambahkan air murni secukupnya sampai produk menjadi
1000 mL. Larutan di saring jika di perlu.
Larutan Yodium Pekat

Larutan ini biasa di kenal sebagai larutan logol,mengandung kira-kira 5% yodium dan kira-kira
10% Kalium oidida,yang belakangan digunakan untuk membantu melarutkan yodium dalam air
murni.larutan ini juga merupakan obat luar yang bernilai tinggi sebagai germisid dan fungisid.

Larutan Oral Magnesium Sitrat

Larutan Oral magnesium sitrat merupakan cairan effervescent yang tidak berwarna sampai
kuning muda jernih,dengan rasa yang manis dan agak asam dan bau jeruk.biasanya di sebut
sebagai Sitrat atau sebagai Sitrat dari manusia. Larutan di haruskan mengandung sejumlah
magnesium Sitrat yang sepadam dengan magnesium oksida antara 1,55 dan 1,9 g dalam setiap
100 mL.

Larutan di buat dengan mereksikan magnesium karbonat yang resmi dengan asam Sitrat berlebih
( persamaan 1), Larutan di beri rasa dan di maniskan dengan minyak jeruk dan sirup, saring
dengan talk,dan kemudian di campur soda degan menambahkan salah satu dari kalium atau
natrium bikarbonat ( persamaan 2 ) selanjutnya larutan dikarbonasikan dengan mengunakan
karbondioksida di bawah tekanan.

a) ( Mg CO )Mg ( OH) + 5H C H O 5 MgHC H O + 4CO + 6HO

b) 3KHCO + H C O K C O + 3CO + 3HO

Larutan Oral Natrium Sitrat Dan asam sitrat

Larutan resmi ini mengandung 100 mg natrium sitrat dan 67 mg asam sitrat dalam tiap Ml
Larutan berair.larutan ini di berikan secara Oral dengan dosis 10 sampai 30 mL sebanyak empat
kali sehari sebagai sumber alkali secara sistemik.Larutan ini juga merupakan bahan pembantu
yang gunakan bila di berikan dengan bahan-bahan urikosurik dalam pengobatan encok karana
sam urat sering mengkristal.dari air kemih yang asam :

L. Sirup

Sirup adalah sediaan pekad dalam air dari gula atau pengganti gula dengan atau tampa
penambahan bahan pewangi dan zat obat.sirup ini di maksudkan sebagai pembawa yang
memberikan rasa enak pada zat obat yang di tambahkan kemudian,baik dalam peracikan resep
secara dalam pembuatan formula standar untuk sirup obat, yaitu sirup yang memgandung bahan
terapeutik atau bahan obat.

Komponen dari Sirup-Sirup

Sebagian besar sirup-sirup komponen-komponen berikut di samping air murni dan semua zat-zat
obat yang ada :
a) Gula, biasanya sukrosa atau penganti gula yang digunakan untuk member rasa manis dan
kental,

b) Pengawaet antimikroba,

c) Pembau dan

d) Pewarna

Sirup-sirup Dengan dasar Sukrosa dan bukan sukrosa

Sukrosa adalah gula yang paling sering di gunakan dalam sirup-sirup,walaupun dalam keadaan
khusus dapat diganti seluruhnya atau sebagian dengan gula-gula lainya seperti dektrose atau
bukan gula seperti serbitol,gliserin dan glikol.

Pengawet Antimikroba

Jumlah pengawet yang dibutuhkan untuk menjaga sirup terhadap pertumbuhan mikroba berbeda-
beda sesuai dengan banyaknya air yang tersedia untuk pertumbuhan,sifat dan aktifitas sebagai
pengawet yang di punyai bebrapa bahan formulasi ( misalya banyak dari minyak-minyak
pemberi rasa yang sudah bersifat steril dan mempunyai aktivitas antimikroba), dan dengan
kemampuan pengawet itu sendiri.

Pemberi Rasa

Hampir semua sirup di sedapkan dengan pemberian rasa buatan atau bahan-bahan yang berasal
dari alam seperti minyak-minyak menguap ( contoh: minyak jeruk ),vanili,dan lain-lainya.untuk
membuat sirup yang sedap rasanya. Karna sirup adalah sediaan air,pemberi rasa ini harus
mempunyai kelarutan air yang cukup.

Pemberi Warna

Untuk menamba daya tarik sirup,umumnya di gunakan zat pewarna yang berhubungan dengan
pemberi rasa yang di gunakan ( misalnya hijau untuk rasa permen,coklat untuk rasa coklat dan
sebagainya).

Pembuatan Sirup
Sirup paling sering di buat dengan satu dari empat cara umum,tergantung pada sifat kimia dan
dfisika bahan-bahan. Dinyatakan secara luas, cara-cara ini adalah

1) Larutan dari hahan-bahan dengan bantuan panas.

2) Larutan dari bahan-bahan dengan pengadukan tampa pengunaan panas.

3) Penambahan sukrosa pada cairan obat yang di buat atau pada cairan yang di beri rasa.

4) Denganperkolasi dari sumber-sumber bahan obat atau sukrosa.

M. Larutan Yang Dibuat Dengan Bantuan Panas

Sirup dibuat dengan cara ini bila di butuhkan untuk membuat sirup secepat mungkin dan bila
komponen surup tidak rusak atau menguap oelh panas.pada cair ini gula pada umumnya
ditambakan ke air yang di murnikan,dan panas di gunakan sampai larutan terbentuk.kemudian
komponen-komponen lainya yang tidak tahan panas di tambahkan ke sirup panas,campuran di
biarkan dingin, dan volumenya disesuaikan sampai jumlah yang tepat dengan penambahan air
murni.

Sirup Akasia

Sirup aksia mengandung bubuk atau granul akasida 10%, sukrosa 80%,asam bezoat 0,1%,tinktur
vanili 0,5%, dan air murni.di buat dengan mengaduk akasia,sukrosa dan asam benzoate bersama-
sama kemudian di tamba air murni dan campuran di panaskan di atas penangas uap supaya
larutan terbentuk.

Sirup Coklat

Sirup coklat adalah suspense bubuk coklat dalam pembawa air yang dimaniskan oleh
sukrosa,glukosa cair,dan gliserin,dan di beri rasa dengan vanili dan natrium klorida. Sirup
digunakan sebagai pembawa rasa manis,dan pembawa yang diberi rasa dan efektif khusus dalam
pemberian obat-obat yang rasanya pahit untuk bayi.

N. Larutan yang Diaduk Tampa Bantuan Panas

Untuk menghindari rasa panas yang meransang inverse sukrosa,sirup dapat di buat tampa
pemanasan dengan pengadukan. Dengan demikian memungkinkan pengadukan campuran
dengan seksama.kadang sirup sederhana tau beberapa sirup bukan obat yang lain,lebih baik dari
pada sukrosa,digunakan sebagai zat pemanis dan pembawa.

Sirup Fero sulfat


Sirup ini mengandung kira-kira 4 g fero sulfat per 100 mL.di buat dengan melarutkan fero
sulfat,asam sitrat,sprit pepermin,dan kira-kira seperempat dari sukrosa yang dibutuhkan dalam
air murni dan di saring sampai jerni.Sirup fero sulfat di gunakan sebagai hematinik ( senyawa
yang di butuhkan dalam pembentukan sel darah merah ). Penambahan Sukrosa Ke dalam Cairan
Obat atau Kedalam cairan pemberi rasa

Adakalanya cairan obat,seperti tinktur atau ekstrak cair,digunakan sebagai sumber obat dalam
pembuatan sirup.banyak tingkur-tingkur dan ekstrak seperti itu mengandung bahan-bahan yang
larut dalam alkohol dan di buat dengan pembawa beralkohol atau hidroalkohol.

Contoh sirup pengobatan yan di buat dengan penambahan sukrosa untuk cairan pengobatan
adalah sirup sennah.

Sirup Senna

Sirup ini dibuat dengan menambakan air murni ke campuran dan membiarkan campuran ini
slama 24 jam supaya resin-resin yang tidak larut dalam air dan komponen komponen inert lain
dan komponen tidak larut dari ekstrat cair mungkin mengendap .Senna adalah daun kering dan
cassia akutifolia.

Perkolasi

Dalam cara perkolasi,sukrosa dapat di perkolasi untuk membuat sirup, atau sumber komponen
obat dapat di perkolasi untuk menjadi ekstrat .Contoh-contoh sirup yang di buat dengan perkolasi
adalah sirup tolu balsam,dan sirup Ipecac
BAB III

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN BENTUK LARUTAN

A. Keuntungan

1. Merupakan campuran homogeny

2. Dosis dapat di ubah ubah dalam pembuatan

3. Dapat di berikan dalam larutan encer ,sedangkan kapsul dan tablet sulit di encerkan

4. Kerja awal obat lebih cepat karena obat cepat di absorbs

5. Mudah di beri pemanis ,bau-bauan ,dan warna .dan hal ini cocok untuk pemberian obat
pada anak-anak.

6. Untuk pemakain luar,bentuk larutan mudah di gunakan.

B. Kerugian

1. Volume bentuk larutan lebuih besar

2. Ada obat yang tidak stabil dalam larutan .

3. Ada obat yang sukar di tutupi rasa dan baunya dalam larutan .

Anda mungkin juga menyukai