Anda di halaman 1dari 4

Nama : Agung Kencana

Nim : 05011181320056

Jurusan : Agribisnis

Fakultas : Pertanian

JUDUL SKRIPSI

POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA TANI MINA


PADI DI DESA KARANG LANTANG KECAMATAN MUARA JAYA

MENYETUJUI

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Prof. Dr. Ir. H. Fachrurrozie Syarkowi, M.sc. Dr. Ir. Marwan Sufri, M.si.
NIP. 195106251976021001 NIP. 195304081983031001
1.1. Latar Belakang

Indonesia merupakan nrgara yang kaya akan hasil sumberdaya alam yang
terbentang dari sabang sampai marauke. Dengan daratan yang cukup luas yang tersusun
rapi oleh ribuan pulau yang seolah menetapkan bahwa negara kita adalah negara agraris.
Memang tak dapat dipungkiri, namun hal tersebutlah yang menjadi mata pencaharian dari
sekitar 60% rakyatnya yang kemudian menjadi salah satu sektor rill yang memiliki peran
sangat nyata dalam membantu penghasilan devisa negara (Arham, 2008)
Pertambahan jumlah penduduk mendorong meningkatnya kebutuhan manusia yang
beraneka ragam, oleh karena itu perlu digalakkan usaha peningkatan produksi beras
sebagai bahan makanan pokok. Indonesia sudah merintis usaha peningkatan produksi
beras sejak Pelita I sampai saat ini. Hasilnya cukup menggembirakan dengan tercapainya
swasembada beras pada tahun 1984 (Supriadiputra dan Setiawan, 2005).
Khairuman dan Amri (2002) menyatakan bahwa pemanfaatan sawah sebagai
tempat penanaman padi sekaligus sebagai tempat pemeliharaan ikan, dapat diterima
karena pemeliharaan kedua komoditas tersebut bersifat komplementer. Artinya, kegiatan
ini dapat berjalan sekaligus tanpa mengganggu keberhasilan satu sama lain sehingga pada
akhirnya diperoleh hasil yang optimal. Selain memperoleh keberhasilan dari pemanenan
padi, petani sekaligus menerima keuntungan dari pemanenan ikan. Kalaupun terjadi
kegagalan dalam pemanenan padi, petani ikan tidak perlu berkecil hati karena masih ada
hasil pemanenan ikan yang bisa menutupi kerugian bercocok tanam padi di sawah
Kegiatan pemeliharaan ikan di sawah ternyata sudah dilakukan sejak lama dan
kian hari kian berkembang ke arah pengusahaan yang lebih maju. Ada yang
mengusahakannya secara sederhana, ada juga yang sudah melakukannya secara intensif.
Usaha semacam ini lebih populer dengan sebutan Inmindi atau Intensifikasi Mina Padi.
Namun demikian, di beberapa daerah lain kegiatan seperti ini tidak banyak dilakukan
bahkan tidak populer sama sekali. Hal ini bisa terjadi karena kurang tersebarnya
informasi, baik mengenai seluk beluk kegiatan ini maupun manfaatnya (Khairuman dan
Amri,2002).
Pola tumpang sari mina padi sangat baik dan efisien dalam penggunaan lahan,
namun sangat jarang ditemukan di Indonesia. Tidak semua petani padi sawah mampu
melakukannya. Hal ini tentunya membutuhkan pendidikan dan pelatihan tentang teknik
budi daya ikan dalam sawah. Sebab selain keuntungan yang ditawarkan oleh sistem ini,
ada pula resiko kegagalan yang sewaktu-waktu dapat timbul dari sistem ini. Direktorat
Jendral Perikanan dan Kelautan melalui Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten
Tasikmalaya saat ini sedang bekerja sama memperkenalkan Program Pemerintah yang
sudah setahun berjalan yang dilaksanakan di daerah tersebut yakni di Tasikmalaya yaitu
program GEMPAR (Gerakan Mina Padi Rakyat). Kebijakan pemerintah ini cukup
berhasil bagi 73 petani mina padi di daerah Tasikmalaya dengan memberikan bantuan
permodalan bagi setiap petani berdasarkan luas lahan garapan (Barniati, 2007).
Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2013 terdiri dari 12 kecamatan dan 143
desa dan 14 Kelurahan, dengan kecamatan terluas adalah Kecamatan Lengkiti dengan
luas wilayah 700,00Km atau 19,35 % dari total luas wilayah kabupaten, sementara itu
Kecamatan Lubuk Raja memiliki luas wilayah terkecil diantara kecamatan lainnya
dengan luas 94,79Km atau hanya 2,62 % dari luas total wilayah.
Keadaan topografi dan ketinggian wilayah Kabupaten Ogan komering Ulu berkisar
antara 0 1.000 meter lebih di atas permukaan laut.Hal ini dimaklumi karena Kabupaten
Ogan Komering Ulu masih terletak di jalur Bukit Barisan wilayah bagian selatan.
Kabupaten Ogan Komering Ulu mempunyai iklim trofis dan basah dengan temperatur
bervariasi antara 22 C 31 C

1.2. Rumusan Masalah


2. Apakah pada desa karang jaya berpotensi untuk menerapkan mina padi
3. Strategi apa saja yang digunakan masyarakat desa karang jaya untuk menerapkan
mina padi
4. Kendala apa saja yang dihadapi masyarakat dalam menerakan mina padi

1.3. Tujuan dan Manfaat

Berdasarkan dengan rumusan masalah yang diuraikan, maka dapat dikemukakan


beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu:
1. Untuk mengetahui potensi desa karang jaya dalam menerapkan mina padi
2. Untuk mengetahui strategi apa saja yang dapat dilakukan dalam usaha mina padi
3. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi dalam menerapkan mina padi
Adapun manfaat dilakukannya penelitian ini, hasil dari penelitian ini diharapkan
dapat bermanfaat bagi peneliti dan sebagai salah satu sumber informasi dan bahan
kepustakaan bagi penelitian sejenis dimasa yang akan datang. Hasil penelitian ini
diharapkan dapat berguna bagi pihak terkait dan bagi petani sebagai bahan pertimbangan
dan masukan dalam mengambil keputusan melakukan usaha tani berupa mina padi.

Anda mungkin juga menyukai