TESIS
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG
2016
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
nasional pada tahun 2014 mencapai 8.36 persen atau sedikit lebih rendah dari laju
inflansi pada tahun 2013 sebesar 8.38 persen. Inflansi nasional lebih rendah dari
2013 meskipun sama-sama tinggi, akibat terjadi kenaikan harga BBM. Tingkat
inflansi tinggi ini juga dipengaruhi oleh komoditas yang harga berfluktasi
sepanjang tahun 2014, diantaranya bensin yang menyumbang andil 1.04 persen,
listrik 0.64 persen, angkutan 0.43 persen, beras 0,38 persen, dan bahan bakar
rumah tangga 0.37, tarif angkutan udara 0.22 persen, cabai rawit 0.19 dan nasi
lauk 0.18.
sehingga BI menaikan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dengan tujuan
tekanan inflasi. Kenaikan suku bunga BI Rate juga dapat mempengaruhi nilai
tukar. Mekanisme ini sering disebut jalur nilai tukar. Kenaikan BI Rate, sebagai
contoh, akan mendorong kenaikan selisih antara suku bunga di Indonesia dengan
suku bunga luar negeri. Dengan melebarnya selisih suku bunga tersebut
tingkat pengembalian yang lebih tinggi. Aliran modal masuk asing ini pada
mengakibatkan harga barang impor lebih murah dan barang ekspor kita di luar
2
negeri menjadi lebih mahal atau kurang kompetitif sehingga akan mendorong
impor dan mengurangi ekspor. Turunnya net ekspor ini akan berdampak pada
2014 suku bunga SBI naik sebesar 175 basis poin. Pada awal tahun 2014, suku
bunga SBI tercatat sebesar 5,75 persen menjadi 7,50 persen di akhir tahun 2014.
(www.bi.co.id)
bunga dan inflansi yang sangat berpengaruh terhadap jumlah simpanan di Bank
yang akan dituangkan dalam bentuk tesis dengan judul Pengaruh Pendapatan
Sekayu.
B. Identifikasi Masalah
1. Tingkat suku bunga yang diberikan oleh bank kepada masyarakat, semakin
tinggi tingkat suku bunga maka menarik minat nasabah untuk menyimpan
dananya di bank
3
3. Persaingan antara bank dalam menghimpun dana dari masyarakat melalui
dengan bank.
4. Kualitas layanan yang diberikan oleh bank karena pelayanan yang baik akan
pendapatan perkapitanya.
7. Jumlah unit kerja yang banyak dan tersebar dapat memudahkan nasabah untuk
C. Pembatasan Masalah
Melihat cukup banyaknya masalah yang ada, maka masalah yang akan
diselesaikan dalam penelitian tesis ini hanya di batasi pada masalah Pengaruh
pendapatan perkapita, tingkat suku bunga dan inflansi terhadap jumlah simpanan
masyarakat di PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk Kantor Cabang Sekayu.
D. Perumusan Masalah
1. Apakah terdapat pengaruh pendapatan per kapita, tingkat suku bunga dan
4
Rakyat Indonesia Persero Tbk Kantor Cabang Sekayu.
1. Tujuan Penelitian
membuktikan pengaruh :
5
2. Kegunaan penelitian
2. Hasil penelitian ini juga dapat digunakan oleh pihak manajemen Bank Rakyat
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Bank
didefinisikan sebagai berikut : Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana
dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan
taraf hidup rakyat banyak. Strategi bank dalam menghimpun dana adalah dengan
memberikan daya tarik bagi nasabahnya berupa balas jasa yang menarik dan
menguntungkan. Balas jasa tersebut dapat berupa bunga bagi bank yang
berdasarkan prinsip konvensional dan bagi hasil untuk bank yang berdasarkan
6
prinsip syariah. Kemudian penarikan selanjutnya dapat berupa hadiah, undian atau
balas jasa lainnya, semakin beragam dan menguntungkan balas jasa yang
3. Dana (Fund)
Dana atau fund merupakan jumlah dana yang dihimpun dalam periode
tertentu, yang dikelompokkan dalam dana berbiaya dan tidak berbiaya, sedangkan
a. Dana sendiri (Dana pihak pertama), terdiri atas modal disetor, cadangan-
b. Dana pinjaman dari pihak di luar bank (dana pihak kedua), terdiri atas
pinjaman dari bank lain di dalam negeri (interbank call money), pinjaman
dari bank atau lembaga keuangan di luar negeri, pinjaman dari lembaga
keuangan bukan bank (LKBB), dan pinjaman dari Bank Sentral (Bank
Indonesia).
c. Dana masyarakat (dana pihak ketiga), terdiri atas giro, deposito, dan
tabungan.
7
4. Pendapatan Perkapita
pendapatan perkapita.
Suku Bunga adalah biaya pinjaman atau harga yang dibayarkan untuk dana
karena itu, bunga juga dapat diartikan sebagai uang yang diperoleh atas pinjaman
1. Suku bunga nominal adalah suku bunga dalam nilai uang. Suku bunga ini
merupakan nilai yang dapat dibaca secara umum. Suku bunga ini menunjukkan
2. Suku bunga riil adalah suku bunga yang telah mengalami koreksi akibat inflasi
Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa ada dua tingkatan bunga, yaitu
bunga nominal dan bunga riil. Tingkat bunga yang dibayar oleh bank adalah
tingkat bunga nominal dan kenaikan dalam daya beli masyarakat adalah tingkat
8
bunga riil. Hubungan antara ketiga variabel tersebut dalam dinyatakan dalam
r=i
dimana :
: tingkat inflasi
tingkat bunga ditentukan dalam jangka pendek. Teori preferensi likuiditas adalah
kerangka kurva LM. Teori ini memiliki asumsi adanya penawaran uang riil tetap
(M/P)s = M/P
uang yang ingin dipegang oleh seseorang. Ketika tingkat bunga naik, maka
(M/P)d = L(r)
9
Gambar 2.2 Kurva Permintaan dan Penawaran dari Loanable Funds
S(r)
r2
r1 A I2
I1
I1 =S1 I2 = S2 I,S
untuk meminjamkan dana kepada investor. Suku bunga dalam hal ini
dana untuk menyediakan dana dengan volume lebih besar. Kurva permintaan
publik atau melalui bank. Suku bunga bagi peminjam menunjukkan biaya dari
tinggi biaya maka semakin rendah dana yang diinginkan peminjam dan sebaliknya
(Gambar 2.2 ).
9. Inflasi
menerus. Kenaikan dari satu atau dua jenis barang saja dan tidak menyeret harga
10
barang lain tidak bisa disebut inflasi (Latumaerissa, 2012:22). Kerugian akibat
inflasi biasanya tidak terlihat secara langsung ketika tingkat inflasi kurang dari
10% pertahun. Dampaknya akan terasa berat jika level inflasi sudah mencapai
untuk terus naik. Celah inflasi ditutupi atau supressed inflation sering muncul
apabila pemerintah terus menerus mensubsidi harga BBM dan subsidi beras.
Inflasi yang sesungguhnya akan muncul jika pemerintah sudah tidak mampu lagi
Indeks harga konsumen adalah ukuran keseluruhan biaya yang harus dibayar guna
pembelian barang dan jasa oleh rata-rata konsumen. Perubahan presentase indeks
harga dari periode sebelumnya ini yang disebut tingkat inflasi. Tingkat inflasi
B. Penelitian Terdahulu
11
Neny P. Sidabutar (2007) dengan judul Analisis Faktor-Faktor Yang
strategi yang digunakan oleh Bank Muamalat untuk mencapai pasar sasaran adalah
produk yang menampilkan mutu dan pemberian fasilitas yang terdapat di dalam
masing-masing produk, strategi harga yang dapat dilihat dari pengembalian modal
(bagi hasil) yang ditawarkan dengan penentuan secara cermat untuk masing-
nasabah yang telah dijalankan. Strategi distribusi dimana produk yang ditawarkan
disalurkan langsung oleh para staf pemasran yang sudah ahli supaya nasabah dapat
memilih produk mana yang nasabah inginkan pada waktu dan tempat yang tepat.
Strategi promosi yang merupakan cara langsung atau tidak langsung untuk
promosi yang dilakukan antara lain yaitu dengan periklanan yang difokuskan pada
12
media yang digunakan, mencakup media cetak,elektronik, media outdoor,
C. Kerangka Berpikir
1. Pengaruh pendapatan perkapita, tingkat suku bunga dan inflasi terhadap jumlah
sebagai berikut :
(1)
e = factor-
faktor lainnya
(2)
X1 = Pendapatan
Per Kapita
X3 = Inflansi
(4)
13
D. Hipotesis
Cabang Sekayu.
1. Tempat Penelitian
Kantor Cabang Sekayu yang penelitian ini diharapkan dapat memberikan andil dan
2. Waktu Penelitian
November 2015 sampai bulan Maret 2016 sejak proses perencanaan, pelaksanaan
14
B. Populasi dan Sampel
manusia, gejala, peristiwa atau hal-hal yang memilik karakteristik tertentu untuk
Dari populasi yang ada hanya satu sampel yang dipilih. Sampel yang
sampling. Sampel yang dipilih dalam penelitian ini adalah PT. Bank Rakyat
C. Disain Penelitian
Bentuk penelitian ini ditinjau dari sudut tujuan dan objeknya, penelitian ini
1. Variabel
pendapatan per kapita (X1), tingkat suku bunga (X2) dan inflansi (X3) dan variable
terikatnya (variable dependen) adalah Jumlah simpanan (Y). Dalam penelitian ini
yang diteliti adalah pengaruh data lima tahun untuk melihat pengaruh masing-
masing variable.
2. Definsi Operasional
a. Simpanan masyarakat adalah sumber utama dalam dana bank atau dana yang
15
berasal dari simpanan dalam bentuk giro (demand deposit), deposito (time
Banyuasin yang dihitung dari nilai PDRB Musi Banyuasin dibagi jumlah
penduduk Musi Banyuasin selama periode tertentu (biasanya satu tahun). Ini
merupakan konsep yang sering dipakai sebagai tolak ukur tingkat kesejateraan
diberikan oleh pihak bank dari simpanan nasabah (dalam persen pertahun).
barang-barang dan jasa secara umum secara terus menerus dan dalam jangka
E. Instrumen Penelitian
berkaitan dengan masalah dan variabel yang diteliti. Studi kepustakaan ini tidak
16
F. Teknik Analisis
sebagai berikut :
Dimana :
Y = jumlah simpanan BRI Kanca Sekayu (dalam milyard rupiah)
a = intercept
b1 = Pengaruh Pendapatan Per Kapita
b2 = Pengaruh Tingat Suku Bunga
b3 = Pengaruh Inflansi
x1 = Pendapatan Per Kapita
x2 = Tingkat Suku Bunga Deposito (dalam persen)
x3 = Tingkat Inflansi
e = Standar Error
a. Uji Multikolinearitas
persamaan regresi berganda adalah multikolinearitas, yaitu suatu keadaan yang atau
multikolinearitas dapat dilihat dari tolerance value atau nilai Varian Inflation
Factor (VIF). Batas dari tolerance value di bawah 0,10 atau nilai VIF di atas 10,
b. Uji Autokorelasi
anggota dari serangkaian observasi yang berderetan waktu (apabila data time series)
atau korelasi antara tempat yang berdekatan (apabila datanya cross sectional).
Apabila terjadi pelanggaran pada asumsi ini maka tindakan perbaikan model
17
nilai dihitung berdasarkan nilai d pada model asli. Nilai = 1- (d/2), dimana nilai
d. Uji Normalitas/Linearitas
Uji ini digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang digunakan
sudah benar atau tidak. Apakah fungsi yang digunakan dalam suatu studi empiris
berbentuk linearitas. Melalui uji ini akan diperoleh informasi apakah model empiris
normal/linearitas atau tidak. Untuk menguji uji model ini (Singgih santoso
2000:212) mendeteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal
Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal.
Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis
G. Pengujian Hipotesis
a. Formulasi H0 dan H1
H0 : b1, b2, b3 =0
Artinya pendapatan per kapita, tingkat suku bunga, dan inflansi tidak
H1 : b1, b2, b3 0
18
Artinya pendapatan per kapita, tingkat suku bunga, dan inflansi berpengaruh
c. Kriteria pengujian
a. Formulasi H0 dan H1
H0 : b1 =0
Cabang Sekayu.
H1 : b1 0
Sekayu.
H0 : b2 =0
Sekayu.
H1 : b2 0
19
masyarakat di PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk Kantor Cabang
Sekayu.
H0 : b3 =0
H1 : b3 0
c. Kriteria pengujian
Dilihat dari sifat barang dan jasa yang dihasilkan oleh setiap sektor, maka
Tabel 4.1
PRODUK
PRODUK PAJAK PRODUK PRODUK
DOMESTI JUMLAH
DOMESTIK TIDAK DOMESTIK DOMESTIK PENDAPATA
TAHUN K PENYUSUTA PENDUDU
REGIONAL LANGSUN REGIONAL REGIONAL N REGIONAL
REGIONA N K
NETO G NETO NETO BRUTO PER KAPITA
L BRUTO
2005 16962398 15418819.78 1543578.22 1424841.43 13993978.4 480904 35271900.4 29099317.85
2006 18940139 17216586.35 1723552.65 1590971.68 15625614.7 496413 38153994.8 31477045.68
20
2007 21805982 19821637.64 1984344.36 1831702.49 17989935.2 512360 42559883.7 35111904.03
2008 26092964 23718504.28 2374459.72 2191808.98 21526695.3 528753 49348115.3 40712195.11
2009 25118824 22833011.02 2285812.98 2109981.22 20723029.8 545603 46038647.1 37981883.9
2010 27878804 25341832.84 2536971.16 2341819.54 23000013.3 562979 49520149.1 40854122.98
2011 31522888 28654305.19 2868582.81 2647922.59 26006382.6 572911 55022312.4 45393407.7
2012 34527705 31385683.85 3142021.16 2900327.22 28485356.6 582718 59252854.7 48883605.15
2013 38001178 34543070.8 3458107.2 3192098.95 31350971.9 592422 64145453.7 52919999.34
2014 41794552 37991247.77 3803304.23 3510742.37 34480505.4 602027 69423052.5 57274018.27
menurut lapangan usaha migas setiap tahunnya mengalami kenaikan. Pada tahun
penurunan yang signifikan yaitu sebesar Rp.37.981.883,- juta, akan tetapi pada
tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar Rp.40.854.122 juta hampir sama dengan
pendapatan per kapita tahun 2008 yaitu Rp. 40.712.195 juta. Hal ini disebabkan
pada tahun 2009 kondisi perekonomian dunia sedang mengalami krisis ekonomi
yang sedang dialami oleh beberapa negara besar di dunia diantaranya AS secara
minyak naik. Kejatuhan mata uang dollar AS terhadap euro salah satu juga
minyak. Padahal di satu sisi, harga minyak mengalami kenaikan. Di sisi lain
denominasi dollar.
Tabel 4.2
21
PRODUK PRODUK PAJAK PRODUK JUMLA PRODUK
PENDAPAT
DOMESTIK DOMESTIK TIDAK DOMESTIK H DOMESTIK
TAHUN AN
REGIONAL PENYUSUTAN REGIONAL LANGSUNG REGIONAL PENDU REGIONAL
REGIONAL
BRUTO NETO NETO NETO DUK BRUTO
PER KAPITA
2005 5032206 457930.746 4574275.25 422705.304 4151569.95 480904 10464055.2 8632845.537
2006 6117015 556648.365 5560366.64 513829.26 5046537.38 496413 12322431.1 10166005.67
2007 7452728 678198.248 6774529.75 626029.152 6148500.6 512360 14545881.8 12000352.49
2008 8951777 814611.707 8137165.29 751949.268 7385216.03 528753 16929978.6 13967232.38
2009 10255739 933272.249 9322466.75 861482.076 8460984.68 545603 18797072.2 15507584.59
2010 11903623 1083229.693 10820393.3 999904.332 9820488.98 562979 21143991.2 17443792.71
2011 13859927 1261253.357 12598673.6 1164233.87 11434439.8 572911 24192111.9 19958492.29
2012 16097539 1464876.049 14632663 1352193.28 13280469.7 582718 27624921.5 22790560.23
2013 18787293 1709643.663 17077649.3 1578132.61 15499516.7 592422 31712686.2 26162966.14
2014 21551618 1961197.238 19590420.8 1810335.91 17780084.9 602027 35798424.3 29533700.07
tahun 2009 mengalami krisis perekonomian dunia. Bahwa disisi sektor selain
harga telah dihilangkan dengan cara menilai harga suatu tahun tertentu. Pada
perekonomian suatu kabupaten atau daerah dari tahun ke tahun. Hal ini dapat
Tabel 4.3
22
PENDAPATAN REGIONAL DAN PENDAPATAN PERKAPITA
KABUPATEN MUSI BANYUASIN ATAS DASAR HARGA KONSTAN
MENURUT LAPANGAN USAHA (DENGAN MIGAS) TAHUN 2005-2014
PRODUK
PRODUK PRODUK JUMLA PRODUK PENDAPA
DOMESTI PAJAK TIDAK
DOMESTIK DOMESTIK H DOMESTIK TAN
TAHUN K PENYUSUTA LANGSUNG
REGIONAL REGIONAL PENDU REGIONAL REGIONAL
REGIONAL N NETO
NETO NETO DUK BRUTO PER
BRUTO
KAPITA
harga konstan menurut lapangan usaha migas di Kabupaten Musi Banyuasin. Dari
tahun 2007 sampai dengan tahun 2010 terus mengalami penurunan dibandingkan
dengan tahun 2006. Hal ini disebabkan oleh krisis perekonomian dunia.
TABEL 4.4
23
2007 3,919,945 368,475 3,551,470 329,275 3,222,195 512,360 7,650,763 6,288,927
2008 4,139,647 389,127 3,750,520 347,730 3,402,790 528,753 7,829,075 6,435,500
2009 4,405,528 414,120 3,991,408 370,064 3,621,344 545,603 8,074,604 6,637,324
2010 4,707,082 442,466 4,264,616 395,395 3,869,221 562,979 8,361,026 6,872,763
2011 5,080,664 477,582 4,603,082 426,776 4,176,306 572,911 8,868,156 7,289,624
2012 5,490,413 516,099 4,974,314 461,195 4,513,119 582,718 9,422,076 7,744,946
2013 5,972,064 561,374 5,410,690 501,653 4,909,037 592,422 10,080,760 8,286,385
2014 6,418,075 603,299 5,814,776 539,118 5,275,658 602,027 10,660,776 8,763,158
dunia. Bahwa disisi sektor selain migas tidak ada pengaruh sama sekali.
Tabel.4.5
Data Suku Bunga Tahun 2005 2014
NO TAHUN RATA-RATA
1 2005 9.52%
2 2006 11.83%
3 2007 8.60%
4 2008 8.67%
5 2009 7.15%
6 2010 6.50%
7 2011 6.58%
8 2012 5.77%
9 2013 6.54%
10 2014 7.54%
Berdasarkan table 4.5 diatas terlihat bahwa tingkat suku bunga tertinggi
24
pada tahun 2005, 2006, dan 2008 hal ini sesuai dengan data inflansi dimana pada
tahun-tahun tersebut negara mengalami krisis global dan berdampak pada sektor
ekspor di Indonesia. Sehingga langka yang diambil oleh Bank Indonesia sebagai
Bank Sentral adalah menaikkan suku bunga, bertujuan untuk mengurangi uang
beredar.
C. Analisis Inflansi
Tabel 4.6
NO TAHUN INFLANSI
1 2005 19.92
2 2006 8.44
3 2007 8.21
4 2008 11.15
5 2009 1.85
6 2010 6.02
7 2011 3.78
8 2012 2.72
9 2013 7.04
10 2014 8.38
Sumatera Selatan rata-rata tingkat inflansi tahunan sekitar 7.75 persen di periode
2005 sampai dengan 2014. Pada tahun 2005 angka inflansi kota Palembang
sebesar 19 persen hal ini disebabkan pada tahun tersebut pemerintah mengurangi
subsidi bahan bakar. Hal ini disebabkan tingginya harga minyak international.
Efek dari kebijakan tersebut maka biaya tranportasi dan harga Sembilan pokok
25
persen sangat rendah. Hal ini disebabkan terjadinya deflasi pada barang-barang
yang harganya ditetapkan oleh pemerintah, seperti bahan bakar minyak dan listrik.
Tabel 4.7
Data Simpanan Kantor Cabang BRI Sekayu
Tahun 2005-20014 (Dalam Juta)
Berdasarkan tabel 1.7 diatas terlihat bahwa pada tahun 2008 dana
simpanan BRI Kanca Sekayu mengalami penurunan dari tahun 2007. Padahal
pada tahun tersebut tingkat inflansi cukup tinggi yaitu sebesar 11.75 persen dan
tingkat suku bunga sebesar kenaikan sebesar 8.67 persen. sedangkan pendapatan
per kapita Kabupaten Musi Banyuasin baik di sektor Migas maupun Non Migas
Gambar 4.1.
Pengujian Asumsi heteroskedastisitas.Y
(Data Simpanan di Bank BRI Cab Sekayu)
Scatterplot
26
Gambar 4.2
Pengujian Asumsi heteroskedastisitas.Y Scatterplot
(Dependen Variable :(Data Simpanan di Bank BRI Cab Sekayu)
27
Gambar 4.3
Pengujian Asumsi heteroskedastisitas.Y
Scatterplot
Dependen Variable :(Data Simpanan di Bank BRI Cab Sekayu)
Gambar 4.4
Pengujian Asumsi heteroskedastisitas.Y Scatterplot
Dependen Variable :(Data Simpanan di Bank BRI Cab Sekayu)
Dari grafik Scatterplot baik untuk Simpanan, Pendapatan Per Kapita, Suku
Bunga dan Tingkat Inflasi di atas terlihat titik-titik menyebar secara acak, tidak
membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun di
bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi situasi
hetreoskedastisitas pada model regresi sehingga model regresi layak dipakai untuk
analisis berikutnya
28
2. Pengujian Asumsi Multikolinearitas
adanya asumsi ini adalah koefisien regresinya tidak tertentu atau kesalahan
Ada tidaknya terjadi multikolinearitas dapat dilihat dari VIF atau nilai
Tolerance. Batasan nilai untuk dua variable dikatakan berkolinieritas tinggi bisa
dilihat melalui nilai VIF (Variance Inflation Factors) lebih besar dari 10 atau
dengan nilai tolerance kurang dari 0,10 maka terjadi multikolinearitas. Dari hasil
Tabel 4.8
Hasil uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Standardi
Unstandardized zed Collinearity
Correlations
Coefficients Coefficie Statistics
Model nts T Sig.
6182069.
(Constant) 1.460E7 2.362 .056
353
Pendapatan
.358 .048 1.036 7.418 .000 .914 .950 .684 .435 2.296
Per Kapita
1 679258.5 207441.1
Suku Bunga .437 3.274 .017 -.460 .801 .302 .476 2.099
43 37
-
536382.1
Inflasi 1298375. -.295 -2.421 .052 -.690 -.703 -.223 .572 1.749
77
902
SPSS yang dapat dilihat dari table 4.8 bahwa nilai VIF untuk variable pendapatan
29
perkapita 2.296, tingkat inflansi 2.099 dan tingkat suku bunga 1.749. Nilai ini
kurang dari 10 dan dapat dilihat pula nilai tolerance lebih dari 0.10. Berdasarkan
hal tersebut dapat disimpulkan baik pendapatan per kapita, tingkat inflasi, dan
model regresi.
Tabel 4.9
Hasil uji Autokorelasi
Model Summaryb
Change Statistics
R Std. Error of
Model Squa Adjusted the R Square F Sig. F Durbin-
R re R Square Estimate Change Change df1 df2 Change Watson
Berdasarkan hasil pengujian tersebut dapat dilihat pada tabel 1.9 bahwa
hasil uji autokorelasi. Berdasarkan hasil dugaan persamaan regresi pada lampiran
apabila mendekati 0 akan terjadi auto korelasi positif. Nilai 1,646 ternyata lebih
30
kesalahan penggangu. Apabila penyebarannya konstan, maka tidak terjadi
masalah heteroskedastisitas atau dapat dilihat pada gambar hasil pengolahan data
tersebut.
4. Pengujian Normalitas
Tabel 4.10
Hasil uji Normalitas
31
Gambar 4.5
Hasil uji Normalitas
Dari grafik di atas terlihat sebaran data pada chart tersebar di sekeliling
garis lurus (tidak berpencar jauh dari garis lurus), maka dapat dikatakan bahwa
1. Pengujian Hipotesis
bantuan SPSS 17.0. Print Out Computer hasil analisis regresi untuk variabel
independent pendapatan per kapita (X1), suku bunga (X2) dan tingkat inflansi (X3)
variabel dependen Simpanan Bank BRI Kanca Sekayu (Y) adalah sebagai berikut
(data dapat dilihat pada tabel 4.8) Hasil dugaan regresi seperti disajikan pada tabel
di atas dapat ditulis dalam bentuk persamaan regresi dugaan sebagai berikut:
a. 1.46 merupakan konstan, ini mengandung arti bahwa apabila nilai koefisien
sbesar 1.465
32
b. Pendapatan Perkapita (X1) memiliki koefisien regresi positif sebesar 0.358 hal
ini mengandung arti bahwa apabila nilai koefisien variabel X1 tidak berubah,
679258.543 hal ini mengandung arti bahwa apabila nilai koefisien variabel X1
tidak berubah maka perubahan Tingkat Suku Bunga sebesar 1% maka akan
679258.543
hal ini mengandung arti bahwa apabila nilai koefisien variabel X1, dan X2 tidak
e. Koefisien regresi (b) untuk variabel X1, dan X3 tandany positif ini menunjukan
bahwa Pendapatan Perkapita (X1) dan Tingkat Suku Bunga (X2) member
pengaruh positif dan signifikan terhadap jumlah simpanan bank BRI Kanca
f. Korelasi atau keeratan antar variabel X1, X2 , X3 dan Y adalah 0.974. Korelasi
sangat erat karena berada diantara 0.50 0.100 (standar koefisien Guilford)
33
Untuk mengetahui sejauh mana tingkat signifikasi variabel X1, X2 , X3
terhadap Jumlah simpanan bank BRI Kanca Sekayu. (Y), baik secara bersama-
sama (simultan) maupun secara individual (parsial), maka akan dilakukan uji
34
Berdasarkan hasil analisis regresi tsig = 0.052 = 0,05 dengan demikian
simpanan BRI Kanca sekayu dengan menggunakan statistik uji t. pengujian ini
keputusan adalah :
suku bunga (X2) dan inflansi (X3) terhadap jumlah simpanan BRI Kanca
adalah :
35
Berdasarkan hasil analisis regresi tsig = 0.000 = 0,05 dengan demikian H0
ditolak, artinya pendapatan perkapita (X1), tingkat suku bunga (X2) dan
3. Interpretasi
ke dalam deskripsi
Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk Kantor Cabang Sekayu secara invidual
dugaan yang didapat sudah baik yang terlihat dari semua tanda parameter
dugaan dari variabel bebas sesuai dengan harapan yaitu bertanda positif untuk
variabel pendapatan per kapita yaitu memiliki koefisien regresi positif sebesar
arti bahwa apabila pendapatan per kapita masyarakat meningkat, maka jumlah
simpanan akan meningkat, demikian sebaliknya. Hal ini sesuai dengan teori
paramater dugaan, pada kreteria ekonomi juga dilihat dari besaran nilai
36
persamaan regresi di atas bahwa semuanya sesuai dengan teori. Untuk nilai
berarti ada 35,8 persen pendapatan tambahan akan disimpanan di Bank. Dan
kreteria statistik Berdasarkan hasil uji t pada tabel di atas bahwa dalam
Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk Kantor Cabang Sekayu secara invidual
suku bunga bertanda positif yaitu 679.258,543 . Hal ini berarti apabila suku
bunga meningkat, maka jumlah simpanan juga akan meningkat. Kondisi ini
juga sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa salah satu faktor yang
bunga bank. Nilai parameter dugaan untuk variabel tingkat suku bunga
dengan nilai sebesar 679.258,543 yang berarti apabila tingkat suku bunga
bank meningkat sebesar satu persen, maka jumlah simpanan akan bertambah
statistik Berdasarkan hasil uji t pada tabel di atas bahwa dalam persamaan
persen. Tingkat suku bunga signifkan pada tingkat kepercayaan 98 persen atau
= 2 persen
37
3. Pengaruh tingkat inflansi terhadap jumlah simpanan masyarakat di PT Bank
didapat untuk variabel tingkat inflasi yaitu memiliki koefisien regresi negatif
sebesar-1298375.90. Hal ini berarti apabila tingkat inflasi naik, maka jumlah
simpanan akan berkurang. Hasil ini juga sesuai dengan teori ekonomi bahwa
besarnya perndapatan tetap, maka secara riil orang menjadi lebih miskin,
mengandung arti bahwa apabila tingkat inflasi meningkat sebesar satu persen,
uji t pada tabel di atas bahwa dalam persamaan signifikan pada tingkat
persen.
tergolong baik. Hal ini dapat dilihat dari nilai uji F hitung sebesar 37,246
38
pendududuk Muba, tingkat suku bunga dan tingkat inflasi berpengaruh nyata
koefisien determinasi (R2) yang didapat sebesar 94,9 persen yang mengandung
arti bahwa 94,9 persen variasi jumlah tabungan masyarakat di Bank BRI
Cabang Sekayu dapat dijelaskan oleh variabel pendapatan per kapita, tingkat
suku bunga dan tingkat inflasi, sisanya 5,1 persen dijelaskan variabel lain
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitina dan analisis statistic yang telah dibahas di atas,
sampai tahun 2014. Sedangkan pada tahun 2006 sampai dengan 2010
relatif tidak stabil. Terjadi kenaikan inflasi yang cukup signifikan pada tahun
39
2005 sebesar 19.92%% dan penurunan yang signifikan pada tahun 2009
sebesar 1.85%.
dugaan yang didapat sudah baik yang terlihat dari semua tanda parameter
dugaan dari variabel bebas sesuai dengan harapan yaitu bertanda positif untuk
variabel pendapatan per kapita (X1) dan suku bunga (X2), sedangkan untuk
sebesar 35.8%, tingkat suku bunga (X2) 679258.543% tingkat dan inflansi (X3)
7. Melalui hasil analisis regresi uji hipotesis pendapatan perkapita (X1), tingkat
suku bunga (X2) dan tingkat inflansi (X3) secara simultan mempunyai
pengaruh positif dan signifikan terhadap jumlah simpanan di Bank BRI Kanca
Sekayu.
8. Berdasarkan hasil uji t pada tabel di atas bahwa semua variabel bebas dalam
5 persen.
40
9. Berdasarkan hasil regresi variable dependen Jumlah Simpanan PT. Bank
determinasi (R2) yang didapat sebesar 94,9 persen yang mengandung arti
bahwa 94,9 persen variasi jumlah tabungan masyarakat di Bank BRI Cabang
Sekayu dapat dijelaskan oleh variabel pendapatan per kapita, tingkat suku
bunga dan tingkat inflasi, sisanya 5,1 persen dijelaskan variabel lain dalam
model.
B. Saran
berikut :
menjaga kepercayaan masyarakat sebagai tempat yang aman dan tepat untuk
berinvestasi sehingga walaupun tingkat suku bunga turun dan inflasi naik,
kredit komsumtif melalui kredit kepada pegawai dan masyarakat melalui kredit
41
persamaan simultan tidak hanya melihat pengaruh variable dependen
tetapi juga dapat melihat adanya pengaruh sebaliknya serta pengaruh langsung
DAFTAR PUSTAKA
Harahap, Sofyan Safri, 2004, Analisis Kritis Atas laporan Keuangan, PT. Raja
Grafindo Persada: Jakarta.
Hariadi, Bambang, 2002, Akuntansi Manajemen Suatu Sudut Pandang, PT. BPFE:
Yogyakarta.
42
Manajemen, Salemba Empat: Jakarta.
Ps, Djarwanto, 2004, Pokok-Pokok Analisis Laporan Keuangan, Edisi Kedua, PT.
BPFE: Yogyakarta.
Rico Lesmana dan Rudy Surjanto, 2003, Financial Performance Analyzing, PT.
Elex Media Komputindo: Jakarta.
Singgih Santoso, 2000, Buku Latihan SPSS Parametrik, Elek Media Komputindo
: Jakarta.
Sulbahri Madjir, dkk, 2013, Panduan Pengolahan Data Dengan Program SPSS.
Unsri Press.
Sulbahri Madjir, Kamsrin Sai, 2013, Pedoman Penulisan Tesis, Penerbit Unsri
Palembang.
43