Anda di halaman 1dari 9

ANALISA SISTEM INSTRUMENTASI

ANALISA DISTRIBUSI PENCAHAYAAN RUANGAN, DENGAN MATLAB


Arum Melati Suci#1, Sri Murti*2 , Prisma Megantoro*3

*Metrologi dan Instrumentasi Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada, Jln. Sekip Unit 1 Catur
Tunggal Yogyakarta 55281 INDONESIA
1arum.melati.s@mail.ugm.ac.id, 2sri.murti@mail.ugm.ac.id
3prisma.megantoro@giz.de

ABSTRAK

Perananan cahaya sangat penting bagi kehidupan. Tanpa adanya cahaya makhluk hidup tidak bisa menjalankan
kehidupan dengan baik. Cahaya merupakan suatu gelombang elektromagnetik. yakni gelombang yang dalam
perambatannya tidak memerlukan suatu medium.
Intensitas penerangan merupakan aspek penting, karena berbagai masalah akan timbul ketika kualitas intensitas
penerangan di tempat kerja atau ruangan jika tidak memenuhi standar yang ditetapkan. Pengaturan intensitas cahaya
ini bermaksud untuk memberikan penerangan yang cukup untuk obyek-obyek di sekitar ruangan, lingkungan juga
agar melindungi kesehatan mata. Luxmeter adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur intensitas cahaya
atau tingkat pencahayaan. Pengukuran intensitas cahaya menggunakan alat luxmeter dapat terbaca langsung hasilnya
di layar monitor.
Dengan menggunakan luxmeter dalam melakukan pengukuran didapati nilai rata-rata intensitas cahaya
78.0650 lux. Selain itupun intensitas cahaya dalam suatu ruangan pun tidak merata. Hal ini disebabkan oleh jumlah
penerangan yang hidup tidak ditempatkan secara merata. Seharusnya nilai intensitas cahaya haruslah sama pada
setiap titik ruangan supaya tidak berakibat buruk pada kesehatan mata.

Keywords Luxmeter, Cahaya

A. Pendahuluan Dengan dilakukannya praktikum Analisa Sistem


Cahaya sangat penting bagi kehidupan sehari-hari. Instrumentasi Analisa Distribusi Pencahayaan Ruangan
Tanpa adanya cahaya makhluk hidup tidak bisa Dengan Matlab. Praktikan menyadari bahwa hasil ini
menjalankan kehidupan dengan baik. Baik itu merupakan penelitian dasar yang telah banyak
tumbuhan, hewan atau manusia memanfaatkan cahaya dikembangkan dan dilakukan oleh ahli praktikan yang
untuk kehidupannya. lain. Namun, dalam hal ini praktikan berusaha untuk
Tumbuhan memerlukan cahaya atau sinar matahari memahami konsep dan prinsip kerja dari luxmeter dan
untuk melakukan fotosintesis. Begitupun juga dengan cahaya. Berikut ini adalah beberapa hasil penelitian
manusia. Dengan adanya cahaya manusia dapat melihat yang telah dilakukan penelitian lain ialah sebagai
apapun di lingkungan sekitar. Cahaya yang dihasilkan berikut:
oleh sinar matahari juga memberikan suhu yang pas Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh
untuk keberlangsungan hidup di bumi ini. Karima Asri, 2013 yang berjudul Pencahayaan Lokasi
Pengaturan intensitas cahaya dalam suatu ruangan Kerja di Ruang Administrasi Umum FKIK dengan Lux
sangat diperlukan hal ini bermaksud untuk memberikan Meter. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
penerangan yang cukup untuk obyek-obyek di sekitar prinsip kerja dari luxmeter, mengetahui intensitas
ruangan, lingkungan juga agar melindungi kesehatan pencahayaan di ruang administrasi FKIK. Ruangan saat
mata. Maka dari itu dibutuhkan penerangan cahaya dilakukan pengukuran memiliki luas 44,16 m2.
yang optimal agar terhindar dari gangguan atau masalah Pengukuran dilakukan pada 15 titik. Pengukuran yang
yang timbul akibat penerangan yang kurang optimal. dilakukan mendapatkan hasil rata-rata 507 Lux. Hasil
Alat ukur yang digunakan untuk menghitung nilai pengukuran tersebut telah memenuhi batas minimum
intensitas cahaya dengan satuan lux disebut luxmeter. pencahayaanya itu 300 Lux. Dari hasil pengukuran
Pengukuran intensitas cahaya menggunakan alat yang didapatkan, tidak semua titik pengukuran
luxmeter dapat terbaca langsung hasilnya di layar memenuhi batas minimum pencahayaan. Hal tersebut di
monitor. karenakan adanya beberapa titik ruangan yang tidak
menyala lampunya dan jauh dari cahaya matahari.
B. Literature Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Arismaya Jemmy, 2014 yang berjudul Pengukuran
Intensitas Cahaya di Lingkungan Sekitar Departemen manusia. Berikut ini merupakan gambar dari spektrum
Teknik Sipil dan Lingkungan IPB. Pengukuran gelombang yang ditampilkan dalam gambar 2.1
dilakukan di lima tempat yang berbeda diantaranya
ruang sekertariat, mushalla Al-Fath, toilet wanita, dan
Laboratorium kualitas udara. Pengukuran di lima
tempat tersebut dengan tiga kali pengulangan di titik
yang berbeda. Pada ruang sekertariat memiliki
intensitas cahaya 40,64 lux. Pada musholla Al-fath
memiliki intensitas cahaya 129,44 lux. Intensitas cahaya
yang terukur di toilet wanita yakni sebesar 10,33 lux.
Sedangkan untuk nilai intensitas cahaya yang terukur di
Laboratorium Kualitas Udara yakni sebesar 206,76 lux.
Dari kelima ruangan yang diukur didapati bahwa nilai
intensitas cahaya yang terukur dibawah nilai intensitas
yang dianjurkan, hal ini dikarenakan saat pengukuran
ada sebagian lampu yang tidak menyala.
C. Dasar Teori Gambar 2.1 Gambar Sprektrum Gelombang
Cahaya merupakan suatu gelombang Luxmeter adalah sebuah alat yang digunakan
elektromagnetik. yakni gelombang yang dalam untuk mengukur intensitas cahaya atau tingkat
perambatannya tidak memerlukan suatu medium. pencahayaan. Berikut ini merupakan gambar dari
Sumber cahaya dibagi menjadi dua bagian yakni sebuah luxmeter yang ditunjukkan dalam gambar 2.2
sumber cahaya alami dan sumber cahaya buatan.
Karena cahaya merupakan salah satu dari bentuk
gelombang. Cahaya memiliki beberapa sifat gelombang
diantaranya yaitu cahaya memiliki sifat-sifat
gelombang, diantaranya cahaya merambat lurus, cahaya
dapat dipantulkan dan dapat dibiaskan.

Spektrum kasat mata atau biasa yang disebut


Visible spectrum adalah bagian dari spektrum
gelombang elektromagnetik tepatnya merupakan bagian
dari spektrum optik; mata normal manusia akan dapat
mendeteksi panjang gelombang dari 400 sampai
700 nm, meskipun beberapa orang dapat menerima
panjang gelombang dari 380 sampai 780 nm (atau
dalam frekuensi 790-400 terahertz). Mata yang telah
beradaptasi dengan cahaya biasanya memiliki Gambar 2.2 Luxmeter
sensitivitas maksimum di sekitar 555 nm, di
wilayah hijau dari spektrum optik. Warna pencampuran luxmeter memiliki prinsip kerja yaitu
seperti pink atau ungu, tidak terdapat dalam spektrum mengubah energi dari foton menjadi elektron. satu foton
ini karena warna-warna tersebut hanya akan didapatkan dapat membangkitkan satu elektron. Cahaya akan
dengan mencampurkan beberapa panjang gelombang. menyinari sel foto yang kemudian akan ditangkap oleh
sensor sebagai energi yang diteruskan oleh sel foto
Panjang gelombang yang kasat mata
menjadi arus listrik. Kemudian alat ini mengkonversi
didefinisikan oleh jangkauan spektral jendela optik,
cahaya menjadi arus listrik, mengukur arusnya dan
wilayah spektrum elektromagnetik yang melewati
mengubahnya menjadi satuan lux. Di dalam perangkat
atmosfer Bumi hampir tanpa mengalami pengurangan
lux meter ini terdapat suatu penguat yang berfungsi
intensitas atau sangat sedikit sekali (meskipun cahaya
memperkuat arus yang masuk sehingga arus dapat
biru dipencarkan lebih banyak dari cahaya merah, salah
terbaca. Tanpa penguat arus ini arus yang dihasilkan
satu alasan menggapai langit berwarna biru). Radiasi
oleh cahaya tidak mungkin terbaca karena arus yang
elektromagnetik di luar jangkauan panjang gelombang
dihasilkan sangat kecil. Untuk lux meter digital hasilnya
optik, atau jendela transmisi lainnya, hampir seluruhnya
akan ditampilkan pada layar panel sedangkan untuk lux
diserap oleh atmosfer. Dikatakan jendela optik karena
meter analog arus akan menggerakkan jarum penunjuk
manusia tidak bisa menjangkau wilayah di luar
skala.
spektrum optik. Inframerah terletak sedikit di luar
jendela optik, namun tidak dapat dilihat oleh mata
Intensitas cahaya adalah besaran pokok fisika (dimulai dari koordinat 0,0 adalah pojok utara-
untuk mengukur daya yang dipancarkan oleh suatu timur)
sumber cahaya pada arah tertentu per satuan sudut. f) tentukan jumlah grid koordinat x dan koordinat
Intensitas penerangan adalah banyaknya cahaya yang y
tiba pada satu luas permukaan. Sumber Penerangan g) ukur intensitas cahaya untuk setiap spot
dibagi menjadi penerangan buatan yaitu penerangan pengukuran (jangan lupa sesuaikan dan catat
yang berasal dari lampu, penerangan alami dan nilai pada koordinatnya) pada ketinggian + 75
penerangan alami dan buatan yaitu penggabungan cm dari lantai
antara penerangan alami dari sinar matahari dengan h) masukkan data ke Matlab dalam bentuk
lampu/penerangan buatan. Tabel 2.3 merupakan matriks ukuran x,y
klasifikasi kebutuhan tingkat pencahayaan tergantung i) pakai fungsi imagesc(data)untuk menampilkan
area kegiatan berdasarkan United Nations Environment grafik distribusi dengan bermacam jenis
Programme (UNEP) j) lakukan pengolahan data juga di 3D field

Tabel 2.3 Klasifikasi Kebutuhan Tingkat Pencahayaan E .Hasil dan Pembahasan


Berdasarkan Area Kegiatan Telah dilaksanakan praktikum Analisa
Distribusi Pencahayaan Ruangan Dengan Matlab hari
Senin 30 Januari 2017. Pengukuran dilakukan di
ruangan Lab SV 121 Pada pukul 10.30 sampai 11.20.
Di ruangan Lab SV 121 memiliki Luas total 50,06 m2
dengan panjang dan lebar sebesar 10m dan 5,06 m.
Spot/grid Pengukuran dilakukan setiap luas 50 cm.
Berikut ini merupakan gambar denah ruangan Lab SV
121 yang ditunjukkan pada gambar 1 dibawah ini:

D. Metode Pelaksanaan
1. Alat dan Bahan
Berikut ini adalah alat dan bahan yang digunakan
dalam praktikum Analisa Sistem Instrumentasi Analisa
Distribusi Pencahayaan Ruangan Dengan Matlab :
a) Luxmeter
b) Meteran
2. Langkah Kerja
a) bentuk kelompok diskusi
b) bersiap pada ruang masing-masing yang telah
ditentukan
c) ukur panjang dan lebar ruangan
d) gambarkan denah ruangan (dinding dan posisi
Gambar 1 Denah ruangan Lab SV 121
lampu/sumber cahaya yang lain, misal jendela
yg terbuka) Gambar 1 merupakan gambar denah ruangan
e) dan tentukan grid/spot pengukuran, yang Lab SV 121. Penerangan di dalam ruangan Lab SV 121
luasnya setiap 50 cm, catat setiap koordinatnya terdapat 3 lampu. Dua lampu menyala semua sedangkan
satu lampu menyala sebagian. Ruangan Lab SV 121
merupakan ruangan Laboratorium yang biasa 47,5 52,75 58 54 43
digunakan untuk melakukan praktikum dan belajar para
Untuk memudahkan dalam menganalisa hasil
mahasiswa,
data yang ditampilkan dalam bentuk tabel 2 yang terdiri
Data hasil pengukuran ditunjukkan dalam Tabel 1 dari 10 kolom dan 20 baris. praktikan membuat grafik
dibawah ini: yang dibuat dalam program matlab yang digambarkan
dalam bentuk flowchart berikut ini:
Tabel 1 Hasil Data Pengukuran Tiap Spot di Ruangan
Lab SV 121

Intensitas Cahaya (Lux)


5 41 48 54 54 50 51 47 11 5
0 52 62 64 64 68 61 59 3 2
0 63 73 74 79 82 73 65 55 32
75 72 83 85 92 94 85 70 19 7
68 80 106 134 110 111 106 81 67 19
86 103 130 128 130 129 110 97 72 57
89 109 128 126 130 128 108 98 77 61
75 112 124 119 124 129 104 96 75 70
20 102 117 116 118 115 197 90 75 70
94 102 114 110 113 109 195 88 77 65
90 100 110 107 109 104 91 84 71 71
90 96 104 106 105 101 90 82 71 71
85 97 105 103 101 100 88 83 69 66
79 94 101 101 99 99 89 82 68 64
73 89 96 94 96 96 87 80 65 58
68 83 89 85 91 94 82 77 61 58
63 78 77 79 82 82 79 71 56 55
57 65 71 69 72 77 67 65 53 54
47 54 59 60 62 66 60 56 49 41
43 46 48 44 52 52 53 47 44 38
Berdasarkan tabel 1 didapati jumlah 200 data
yang diukur dari ruangan Lab SV 121 yang memiliki
luas 50,06 m2. 200 data tersebut didapat dari
pengukuran tiap spot/grid dengan luas 50 cm atau 0,05
m. Untuk memudahkan dalam menganalisa, praktikan
memperbesar skala dengan merata-ratakan 4 data
sehingga didapat jumlah 50 data, yang ditampilkan pada
tabel 2 berikut ini :

Tabel 2 Hasil Data Pengukuran Yang di Rata-rata Tiap


Spot di Ruangan Lab SV 121

Intensitas Cahaya (Lux)


24,5 57 59 54,5 5,25
52,5 78,75 86,75 73,25 28,25
84,25 124,5 120 98,5 53,75
96,25 124,25 127,75 101,5 70,75
79,5 114,25 113,75 142,5 71,75
94 106,75 104,75 86,75 71
88,75 102,5 99,75 85,5 66,75 Gambar 2. Bentuk Flowchart

78,25 91 94,25 81,5 60,5


65,75 74 78,25 70,5 54,5
Dibawah ini merupakan codingan yang tertulis kolom. Syntax rata_rata_keseluruhan =
dalam program matlab : mean(mean(data)) untuk mencari nilai rata-rata
dalam suatu data. Rata-rata dari 200 data bernilai
clear all 78.0650 lux. syntax stdev =
clc sqrt(rata_rata_keseluruhan/ (n_data-
data = xlsread('book1');
1)) untuk mencari nilai standard deviasi. Nilai
[baris,kolom] = size(data);
standard deviasi bernilai 0.6263. sedangkan syntax clf
n_data = baris *kolom;
x2 = 1:n_data; berfungsi menghapus gambar yang sedang aktif di
windownya.
data1 = data(:); a) Coding Untuk Grafik Bentuk Plot Titik
clear all
x=1:20; clc
x1= repmat(x,20,1);
y = x'; data = xlsread('book1');
y1 = repmat(y,1,10); [baris,kolom] = size(data);
n_data = baris *kolom;
Maks = max(data1) x2 = 1:n_data;
min = min(data1)
rata_rata = mean(data) data1 = data(:);
rata_rata_keseluruhan =
mean(mean(data)) x=1:20;
stdev = x1= repmat(x,20,1);
sqrt(rata_rata_keseluruhan/
(n_data-1))
y = x';
y1 = repmat(y,1,10);
clf
clf
Maksud dari setiap syntax yang dituliskan
dalam program matlab ialah clear all untuk plot(x2, data1, 'x'),
membersihkan worspace. Sedangkan clc untuk xlabel('Pengukuran Ke-'),
membersihkan comman window data = ylabel('Intensitas Cahaya')
xlsread('book1'); untuk mengupload data excel
yang telah disimpan. Syntax [baris,kolom] = Arti syntax plot(x2, data1, 'x'),
size(data); untuk mengetahui ukuran datanya ialah memunculkan grafik plot titik dengan data
syntax n_data = baris *kolom; untuk yang telah tersimpan dengan bentuk x. Sehingga
mengetahui jumlah datanya. syntax x2 = munculah grafik dengan bentuk gambar plot titik
1:n_data; untuk menuliskan data dari baris kesatu yang ditunjukkan pada gambar 3 berikut ini:
sampai ke jumlah datanya. Syntax x=1:20; ialah x
ditulis dari baris pertama hingga 20 kolom kemudian
diduplikat dengan menuliskan perintah x1=
repmat(x,20,1); dan maksud dari syntax y =
x'; ialah y berasal dari transpore x. Maksud dari
transpore ialah mengubah baris menjadi kolom dan
begitupun sebaliknya. Maka data yang semula terdiri
dari 20 baris menjadi 20 kolom. Dan kemudian
diduplikat dari baris pertama sampai 10 kolom.
sehingga menulis syntax y1 = repmat(y,1,10);
Dalam program matlab, praktikan juga
mencari nilai maksimum, nilai minimum, nilai rata-rata
keseluruhan, dan standard deviasi. Syntax Maks =
max(data1) untuk mencari nilai maksimum yang
bernilai 134 lux. Syntax min = min(data1) untuk
mencari nilai minimum bernilai 0. Syntax rata_rata Gambar 3. Grafik Plot Titik dalam Program Matlab
= mean(data) untuk mencari nilai rata-rata tiap
b) Coding Untuk Grafik Bentuk Histogram x2 = 1:n_data;
clear all
clc data1 = data(:);
data = xlsread('book1');
[baris,kolom] = size(data); x=1:20;
n_data = baris *kolom; x1= repmat(x,20,1);
x2 = 1:n_data;
y = x';
data1 = data(:); y1 = repmat(y,1,10);

x=1:20; clf
x1= repmat(x,20,1); mesh(data)
y = x'; xlabel('Koordinat Utara-
y1 = repmat(y,1,10); Selatan'), ylabel('Koordinat
Timur-Barat'),
zlabel('Intensitas Cahaya')
plot(x2, data1),
hist(data1) Arti dari syntax mesh(data) ialah untuk
xlabel('Jumlah Data'), memunculkan grafik 3d. Syntax xlabel , ylabel
ylabel('Intensitas dan z label berfungsi untuk memberikan nama
Cahaya(Lux)') pada sumbu x, y atau z. sehingga munculah grafik
title('Probability dengan bentuk gambar yang ditunjukkan pada
Distribution') gambar 5 berikut ini:
legend('Distribusi
Kemungkinan')

Maksud dari syntax hist(data1) ialah agar


memunculkan grafik dalam bentuk histogram yang
berasal dari data1 sehingga munculah grafik
dengan bentuk gambar yang ditunjukkan pada
gambar 4 berikut ini:

Gambar 5. Grafik dalam bentuk 3D dalam


Program Matlab

d) Coding Untuk Bentuk Grafik


Distribusi Pencahayaan
clear all
clc
Gambar 4. Grafik bentuk Histogram dalam data = xlsread('book1');
Program Matlab [baris,kolom] = size(data);
n_data = baris *kolom;
c) Coding Untuk Bentuk Grafik 3D x2 = 1:n_data;
clear all
clc data1 = data(:);
data = xlsread('book1');
[baris,kolom] = size(data); x=1:20;
n_data = baris *kolom; x1= repmat(x,20,1);
y = x';
y1 = repmat(y,1,10);

clf
imagesc(data)
colorbar
title('Distribusi
Pencahayaan')
xlabel('Koordinat Utara-
Selatan'), ylabel('Koordinat
Timur-Barat')

Arti dari syntax imagesc(data) ialah


memunculkan grafik distribusi sesuai dengan data.
Dan fungsi dari syntax title ialah untuk
memberi judul pada grafik. sehingga munculah
grafik dengan bentuk gambar yang ditunjukkan
pada gambar 6 berikut ini:

Gambar 7. Grafik Contour 3D field

Gambar 7 menunjukkan nilai


intensitas cahaya di ruangan Lab SV 121. Di
bagian tengah yang berwarna merah pada
gambar 7 menunjukkan nilai intensitas cahaya
yang tinggi di ruang Lab SV 121. Sedangkan
warna biru menunjukkan nilai intensitas
cahaya yang rendah di ruang Lab SV 121.

Gambar 6. Grafik Distribusi Pencahayaan

Pada tabel 2 menunjukkan data hasil yang


telah di rata-rata. Sehingga yang semula 200 data
menjadi 50 data. Dari tabel 2 yang didapat praktikan
membuatnya ke dalam program 3D Field untuk
memudahkan dalam menganalisa. Hasil plotting 2D
memilih bentuk contour dan color cell dan juga dibuat
bentuk 3D. Berikut ini merupakan perolehan grafik
program 3D field yang telah dibuat :

Gambar 8. Grafik Color Cells 3D field


Seperti halnya grafik pada gambar 7. grafik tidak baik dikarenakan dapat berakibat tidak baik pada
gambar 8 juga pun menunjukkan nilai intensitas cahaya kesehatan mata.
di ruang Lab SV 121. Di titik spot pojok-pojok ruangan
memiliki nilai intensitas cahaya yang rendah ditandai G. Kesimpulan dan Saran
dengan warna biru. Hal ini dikarenakan di pojok Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, maka
ruangan cahayanya terhalang oleh beberapa benda. juga dapat ditarik kesimpulan yaitu:
tidak adanya pencahayaan di pojok ruangan. Sedangkan 1. Intensitas cahaya adalah besaran pokok fisika
di tengah ruangan memiliki nilai intensitas cahaya yang untuk mengukur daya yang dipancarkan oleh
tinggi disebabkan sumber pencahayaan terletak di suatu sumber cahaya pada arah tertentu per
lokasi tersebut dan tidak ada benda yang menghalangi satuan sudut.
cahaya. Nilai intensitas cahaya yang tinggi di tunjukkan 2. Semakin besar nilai intensitas cahayanya
oleh warna merah pada gambar 7 dan 8. semakin besar pula nilai luxmeternya.
Begitupun sebaliknya.
Selain dibuat dalam bentuk 2D data dari tabel 3. Alat yang digunakan untuk mengukur
2 juga dibuat dalam bentuk 3D menggunakan program intensitas cahaya disebut Luxmeter.
3D field. Berikut ini merupakan hasilnya : 4. Nilai rata-rata total keseluruhan intensitas
cahaya yang diukur di Lab SV 121 ialah
78.0650 lux. Sedangkan standard dari
laboratorium ialah berkisar 300-500 lux..
5. Saran yang harus dilakukan ialah melakukan
perbaikan sistem pencahayaan terhadap
127.75

120.00 ruangan Lab SV 121. Dengan memberikan


110.00
penerangan tambahan dan merata di setiap
100.00

90.00
ruangan. Agar intensitas pencahayaan di
80.00 ruangan merata dan nilainya sesuai dengan
70.00

60.00
standard. Hal ini penting untuk tingkat
50.00 kenyaamanan pembelajaran dan untuk
40.00
menghindari masalah dari fungsi penglihatan.
30.00

20.00

10.00

0.00
H. Daftar Pustaka

1] Arismaya Jemmy.2013. Pengukuran Intensitas


Gambar 9 Grafik bentuk 3D dengan Menggunakan Cahaya di Lingkungan Sekitar Departemen
Program 3D field Teknik Sipil dan Lingkungan IPB.Institut
Pertanian Bogor:Bogor
Gambar 9 menunjukkan grafik 3D pada tabel 2] Karisma Asri,dkk.2013. Pengukuran
5.2. Nilai intensitas Cahaya tertinggi yang ditandai Pencahayaan Lokasi Kerja di Ruang
dengan warna merah. Sedangkan nilai intensitas cahaya Administrasi Umum FKIK dengan Luxmeter.
terendah ditandai dengan warna biru. Berdasarkan UIN Syarif Hidayatullah:Jakarta.
pengukuran yang dilakukan dengan mengambil 3] Veryanta.2014. Mengetahui Teknik
spot/grid seluas 50 cm di ruangan Laboratorium SV 121 Pengukuran Optik dengan Luxmeter.
yang memiliki panjang 10m dan lebar 5.06 m Universitas Indonesia:Depok
didapatilah data sebanyak 200 buah. Nilai intensitas
cahaya tertinggi bernilai 134 lux sedangkan nilai
intensitas cahaya terendah bernilai 0 lux. Pada hasil
data terdapat nilai 0 dikarenakan pada spot/grid tidak
dimungkinkan untuk melakukan pengukuran karena
terhalang oleh suatu benda.
Berdasarkan standard, intensitas cahaya dalam
suatu laboratorium nilai intensitas cahayanya bernilai
berkisar 300-500 lux. Namun, akan tetapi nilai
intensitas cahaya rata-rata pada ruangan lab sv 121
memiliki nilai 78.0650 lux. Selain itupun intensitas
cahaya dalam suatu ruangan pun tidak merata. Hal ini
Lampiran

Gambar 1. Laporan Sementara

Gambar 2. Ruangan Lab SV 121

Anda mungkin juga menyukai