Anda di halaman 1dari 6

ID0100113

Presiding Presentasi llmiah Daur Bahan Bakar Nuklir IS ISSN 1410-1998


PEBN-BATAN, Jakarta 19-20 Nopember 1996

PERBANDINGAN METODA ANALISIS POTENSIOMETRIK DENGAN


GRAVIMETRIK DALAM PENENTUAN ANGKA BANDJNG O/U

Farida, Lilis Windaryati, Purwadi Kasino Putro


Pusat Elemen Bakar Nuklir

ABSTRAK

PERBANDINGAN METODA ANALISIS POTENSIOMETRIK DENGAN GRAVIMETRIK


DALAM PENENTUAN ANGKA BANDING O/U. Untuk mendapatkan suatu metoda analisis
dalam penentuan angka banding O/U dari serbuk UO2 sebagai bahan bakar nuklir reaktor daya
yang sederhana, ekonomis dan mempunyai ketelitian serta ketepatan tinggi, maka telah
dilakukan perbandingan analisis penentuan angka banding O/U dengan menggunakan metoda
Potensiometrik dan Gravimetrik. Penentuan angka banding O/U dalam serbuk UO2 dengan
metoda potensiometrik menggunakan metoda titrimetri potensiometri Davies-Gray yang
didasarkan pada titrasi potensiometri dengan pengukuran perubahan potensial sistem secara
oksidasi-reduksi. Metoda gravimetrik didasarkan atas pengukuran perubahan berat setelah
kalsinasi serbuk UO2 pada temperatur 900 C. Hasil uji-t dari kedua metoda analisis
menunjukkan tidak ada perbedaan hasil analisis yang nyata. Metoda potensiometrik dengan
konsentrasi rendah mempunyai ketelitian dan ketepatan lebih baik dari metoda gravimetrik
Diperoleh angka banding O/U dengan metoda potensiometrik sebesar 2,00768 0,00170,
sedangkan dengan metoda gravimetrik diperoleh hasil 2,01089 0,02395.

ABSTRACT

COMPARASION OF POTENTIOMETRIC AND GRAVIMETRIC METHODS FOR


DETERMINATION OF O/U RATIO. Comparation of determination O/U ratio by using
potentiometric and gravimetric methods has been done. Those methods are simple, economical
and having high precision and accuracy. Determination O/U ratio for UO2 powder using
potentiomethc is canied out by adopting the Davies-Gray method. This technique is based on
the redox reaction of uranium species such as U(IV) and U(VI). In gravimetric method, the UO2
powder as a sample is calcined at temperature of 900 C, and the weight of the sample is
measured after calcination process. The t- Student test show that there are no different result
significantly between those methods . However, for low concentration in the sample the
potentiometric method has a highed precision and accuracy compare to the gravimetric method.
O/U ratio obtained is 2.00768 0,00170 for potentiometric method while 2.01089 0,02395 for
gravimetric method.

PENDAHULUAN konduktivitas panas, sehingga menyebabkan


perpindahan panas bahan bakar cukup baik.
Uranium dioksida (UO2) adalah salah Apabila harga O/U bertambah besar, maka
satu bahan bakar nuklir yang digunakan untuk akan mengakibatkan perubahan fasa dan
reaktor daya, oleh karena itu bahan bakar dapat menimbulkan teroksidasinya
tersebut harus memenuhi spesifikasi yang kelongsong bahan bakar. Oleh karena itu
telah ditentukan sebagai bahan bakar reaktor angka banding O/U merupakan salah satu
daya. Spesifikasi ini diantaranya adalah kriteria penting yang dapat mempengaruhi
kemurnian dan stoikhiometri dari serbuk kualitas UO2 atau dapat dikatakan angka
uranium oksida. Kedua spesifikasi tersebut banding O/U merupakan salah satu
sangat menentukan unjuk kerja bahan bakar pengendali kualitas bahan bakar UO 2 .
didalam teras reaktor. Untuk kemurnian bahan
bakar sangat ditentukan oleh kandungan Ada beberapa cara pengukuran angka
impuritis, yang dapat mempengaruhi sifat-sifat banding O/U dalam serbuk UO2 yaitu dengan
dasar UO2. Perubahan sifat ini dapat metoda elektrokimia, metoda ini adalah
menimbulkan cacat - cacat pada bahan bakar. polarografi dan potensiometri. Metoda lain
Sedangkan harga stoikhiometri UO2 dapat yang sering digunakan dalam industri bahan
dikontrol oleh harga angka banding O/U dari bakar reaktor daya adalah gravimetri, metoda
serbuk UO2. Harga angka banding O/U dari ini digunakan secara rutin sebagai alat uji
serbuk UO2 akan mempengaruhi sifat dalam mengontrol harga angka banding O/U

95
Prosiding Presentasi llmiah Daur Bahan Bakar Nuklir II ISSN 1410-1998
PEBN-BATAN, Jakarta 19-20 Nopember 1996

dari serbuk U0 2 yang dihasilkan, dan metoda TEORI


ini merupakan metoda standar yang telah
baku digunakan (ASTM 696 - 80). Prinsip 1. Analisis uranium dengan metoda
pengukuran angka banding O/U dengan titrimetri potensiometri Davies-Gray.
polarografi dan potensiometri adalah
mereduksi U(VI) yang terdapat didalam UO2, Penentuan Angka banding O/U titrimetri
kemudian jumlah / besarnya U(VI) diukur potensiometri berdasarkan reaksi redoks pada
dengan suatu elektroda pengukur. Prinsip umumnya tidak spesifik dan selalu
pengukuran dengan metoda gravimetri memerlukan perlakuan pendahuluan untuk
didasarkan atas perbedaan berat dari serbuk menghilangkan ion nitrat. Ion nitrat
UO2 setelah dikalsinasi pada temperatur mengganggu karena disamping ikut tereduksi
900C. oleh beberapa pereduksi (Zn-amalgam, Cr 2 +
dan Iain-Iain) juga dapat mengoksidasi U(IV)
Metoda-metoda pengukuran angka menjadi U(VI). Kedua faktor tersebut
banding diatas masing-masing mempunyai menyebabkan penentuan dan pengamatan
kelebihan dan kelemahan. Untuk itu perlu titik ekivalen tidak baik. Davies and Gray telah
dilakukan pemilihan metoda yang paling tepat mengembangkan prosedur yang dapat
untuk produksi elemen bakar nuklir, maka mengeliminasi pengaruh dan gangguan ion
diilakukan penelitian untuk penentuan angka nitrat dengan menggunakan asam sulfamat
banding O/U dengan metoda potensiometri dalam larutan asam fosfat pekat. Berdasarkan
yang kemudian dibandingkan dengan metoda hasil penelitian tersebut diatas Davies and
gravimetri. Pemilihan kedua metoda tersebut Gray mengembangkan suatu prosedur yang
didasarkan atas beberapa hal diantaranya : lebih spesifik. Prosedur Davies-Gray dibagi
sederhana, ekonomis, mempunyai ketelitian menjadi 3 tahap yaitu :
dan ketepatan analisis yang cukup baik.
1. Reduksi U(VI) menjadi U(IV)
Dalam penelitian dihipotesakan bahwa menggunakan Fe2+ dalam larutan asam
kedua metoda potensiometri dan gravimetri fosfat pekat yang mengandung ion
memberikan hasil analisis yang sama, dengan nitrat dengan adanya asam sulfamat.
melakukan uji statistik-t, kemudian hasil kedua 2. Oksidasi kelebihan Fe2+ menjadi Fe3+ oleh
metoda dibandingkan. asam nitrat dengan adanya Mo(VI)
sebagai katalisator.
Penentuan angka banding O/U dengan 3. Penentuan U(IV) yang dihasilkan secara
metoda potensiometri menggunakan titrimetri titrasi menggunakan oksidator yang
potensiometri Davies-Gray yang didasarkan sesuai.
pada titrasi potensiometri dengan mengukur
perubahan potensial sistem secara oksidasi- Penentuan titik akhir titrasi melalui
reduksi. Sebagai media dipakai asam fosfat pengamatan perubahan potensial larutan
pekat, yaitu untuk mereduksi U(VI) menjadi dengan atau tanpa indikator. Mekanisme
U(IV) , dengan pereduksi Fe(ll) sulfat, reaksi analisis uranium sebagai berikut:
sedangkan titrasi U(IV) digunakan larutan Mo(VI)
standar kalium bikhromat (K2Cr207) UO 2 2+ + 2Fe 2 + + 4 H + -> U 4 + + 2Fe 3 + + 2H 2 O
.Penentuan angka banding O/U dengan
metoda gravimetrik didasarkan pada Mo(VI)
perbedaan berat UO2 setelah dikalsinasi pada 3Fe 2+ + NO3" + 4H + - 3Fe 3 + + NO + 2H 2 O
temperatur 900C dengan menggunakan gas
oksigen. Secara umum reaksinya dapat ditulis Fe 2+ + NO3" + 2 H + -> Fe 3+ + NO 2 + H 2 O
sebagai berikut:
Cr 2 O 7 2 -+ 3U 4 + + 2H + ->2Cr 3+ + 3UO 2 2 + +H 2 O
UO2 + x u,
2. Pengukuran potensial elektroda
Penggunaan metoda potensiometri
diharapkan dapat digunakan sebagai cara lain
Bila batang logam dicelupkan dalam
dalam menentukan harga angka banding O/U
larutan asam atau dalam salah satu garam
dari serbuk U0 2 , selain metoda gravimetri.
logam tersebut, maka akan timbul beda

96
ISSN 1410-1998 Prosiding Presentasi llmiah Daur Bahan Bakar Nuklir II
PEBN-BATAN, Jakarta 19-20 Nopember 1996

potensial antara logam dan larutan.. Didalam Pada suhu 298 K persamaan menjadi :
sistem tersebut terdapat dua kecendrungan E = E + (0,0592/n) log [(Oks)/(Red)]
yang berlawanan :
1. Kecendrungan logam melarut menjadi ion- Potensial elektroda berubah dengan
ion, terjadi peristiwa oksidasi. reaksi yang berubahnya perbandingan Oks/Red yang
terjadi: dapat diamati selama titrasi redoks.
ze
Penentuan uranium dengan metoda
2. Kecendrungan ion-ion mengendap pada Davies-Gray yang telah dimodifikasi dibagi
permukaan logam terjadi peristiwa menjadi 3 tahap sebagai berikut:
reduksi. rekasi yang terjadi :
ze 1. Reduksi LJ(VI) menjadi U(IV) didalam
media asam fosfat pekat dengan
Proses oksidasi dan reduksi tergantung pereduksi Fe(l!) sulfat
pada jenis logam dan konsentrasi ion yang 2. Kelebihan Fe(ll) dioksidasi oleh asam
ada didalam larutan . Logam-logam yang nitrat dengan adanya Mo(VI)
mempunyai daya larut dan konsentrasi ion 3. U(IV) dititrasi secara titrasi potensiometri
yang besar, kecendrungan untuk mengendap dengan kalium bikhromat standar,
besar pula. Didalam suatu rangkaian sel dengan adanya vanadium (VI) yang dapat
elektrolit proses reduksi - oksidasi berjalan mempercepat tercapainya kesetimbangan
secara serentak/bersama-sama. Kelebihan dan meningkatkan perubahan potensial
elektron pada salah satu elektroda akan pada titik ekivalen.
mengalir melalui rangkaian luar menuju
elektroda lain, dan timbul arus listrik, besarnya Untuk faktor-faktor yang sangat
arus listrik tergantung pada tahanan luar dan mempengaruhi ketelitian dan ketepatan hasil
tahanan dalam sel tersebut. analisis adalah konsentrasi uranium,
konsentrasi kalium bikhromata, kepekaan
3. Titrasi Potensiometrik. elektroda, konsentrasi media, konsentarsi
katalisator, konsentrasi reduktor dan
Elektroda yang digunakan didalam titrasi konsentrasi matrik. Dalam proses ini hanya
redoks adalah elektroda Au, Pt dan C atau sedikit sekali dipengaruhi oleh gangguan ion
grafit yang dicelupkan dalam larutan yang Al, Am, Co, Cu, Fe, Nd, Ni, Pu, Si, Ti, Zr, W,
mengandung zat yang dioksidasi dan Re, alkali dan alkali tanah, sedangkan F, CIO4"
direduksi. dan SO42+ tidak mengganggu.
Dalam sistem reaksi redoks :
TATA KERJA

Red -> Oks m+ ne 1. Analisis Potensiometrik

berlaku rumus umum persamaan Nerst : Bahan

E = E + (2,303 RT/nF) log ([Oks]/[Red]) Uranium serbuk standar


Pereaksi:
dengan 1. Larutan 1,5 M asam amidosulfonat:
E potensial elektroda 146 g Asam amidosulfonat (NH2SO3H)
E potensial elektroda standar dilarutkan dalam 1 liter air bebas mineral
R tetapan gas 8,316 VQ/der mol 2. Larutan FeSO4.7H2O 1M:
untuk oksidasi adalah positif 280 g FeSO4 dilarutakan dalam sedikit air,
untuk reduksi adalah negatif setelah larut ditambahkan 100 ml H2SO4
[oks] = konsentrasi oksidan 95-97 % (18M), kemudian ditepatkan
konsentrasi reduktan menjadi 1 liter dengan menambahkan air
[red] =
temperatur absolut bebas mineral (ABM).
T
n = jumlah elektron hasil reaksi 3. Larutan A:
elektroda 4 g Amm. Heptamolibdate (NH4)6Mo7O.4H2O
RT/F = 0,0592 ditambah 500 ml HNO3 65% (15,9 M) dan
ditambah 100 ml. asam amidosulfonat

97
Prosiding Presentasi llmiah Daur Bahan Bakar Nuklir II ISSN 1410-1998
PEBN-BATAN, Jakarta 19-20 Nopember 1996

(NH2SO3H) 1,5 M, kemudian ditepatkan Cara Kerja:


menjadi 1 liter dengan ABM.
4. Larutan K 2 Cr 2 0 7 0,027 N : 1. Ditimbang cawan porselin/platina kosong
1,325 gr K2Cr 2 O 7 dilarutakan dalam 1 2. Cawan tersebut diisi dengan uranium
liter air bebas mineral atau 1 ampul titrisol standar seberat 5 g (G1)
K 2 Cr 2 0 7 3. Cawan + uranium standar dipanaskan
5. H 3 P0 4 pekat dalam muffle furnace dengan suhu 850C,
6. HCI0 4 dipertahankan suhu sampai 4 jam.
4. Setelah 4 jam, didinginkan sampai
Alat temperatur kamar dan kemudian
ditimbang (G2).
- Titroprossesor 672 - Metrohm 5. Diulangi pemanasan dan penimbangan
- Dosimat 655 sampai diperoleh berat konstan.
- Pengaduk magnit
- Elektroda kolomel HASIL DAN BAHASAN
- Alat-alat gelas
Hasil pengamatan dan percobaan dalam
Cara kerja : penentuan Angka banding O/U dari serbuk
UO2 dengan menggunakan metoda
1. Pembuatan larutan cuplikan/standar U: potensiometrik dan gravimetrik dapat dilihat
- Ditimbang beberapa mgr sampel / standar pada tabel 1, tabel 2 dan tabel 3 dibawah ini:
U, tambahkan HNO3 65% ( 10 ml),
kemudian dipanaskan hingga larut dan Analisis Potensiometrik
larutan tinggal 10 ml, dinginkan.
- Larutan diencerkan dengan air bebas Angka banding dari O/U dicari dengan
mineral hingga volume 50 ml. memakai persamaan dibawah ini:
2. Diambil 1 ml larutan sampel / standar U,
kemudian panaskan hingga kering, lalu 2 m, + 31
didinginkan. O/U = (1)
3. Setelah dingin ditambahkan sedikit air m-
bebas mineral dan 2 ml HCIO4,
dipanaskan hingga asap HCLO4 hilang, dengan :
didinginkan. m, = 1/2 x V Cr 2 O 7 x N Cr2O7=
4. Setelah dingin ditambahkan 10 ml air (hasil titrasi)
bebas mineral, 2 ml HN2SO3H 1,5 M dan
16mlH 3 PO 4 pekat W - m, (BM U + BM O2)
5. Setelah itu ditambahkan 2 ml FeSO41M, m, =
lalu panaskan selama 60 detik pada suhu BM U + BM O3
maximum 40 C. W = berat sampel yang digunakan
6 Kemudian ditambahkan 4 ml larutan A,
aduk dengan pengaduk magnetik selama Hasil pengamatan percobaan analisis
3 menit ( akan timbul warna biru gelap). penentuan angka banding O/U secara
7. Ditambahkan 40 ml VOSO4, lalu titrasi Potensiometri dapat dilihat pada tabel 1.
dengan larutan K2Cr207 0,027 N sampai
mencapai titik ekivalen. Tabel 1. Hasil analisis angka banding O/U
dari serbuk UO2 secara
2. Analisis Gravimetrik Potensiometri.

Bahan
- Serbuk uranium dioksida standar Cupl. Vol.Titrasi Hasil Titrasi, Angka banding
(ml) m.,( mmol) O/U
Alat I 1,328 0,01798 2,0078474
- Muffle Furnace II 1,312 0,01771 2,0034882
- Uranium standar III 1,578 0,02130 2,0079130
- Crusibel IV 1,500 0,02025 2,007150
- Neraca analitis

98
ISSN 1410-1998 Prosiding Presentasi llmiah Daur Bahan Bakar Nuklir II
PEBN-BATAN, Jakarta 19-20 Nopember 1996

Analisis Gravimetrik Hasil perhitungan standar deviasi dari


kedua metoda tersebut, untuk lebih jelasnya
Pada analisis gravimetrik digunakan dapat dilihat pada tabel 3.
rumus

O/U = 8/3 - 17,546 * (G2 - G1)/G2....(2) Tabel 3. Hasil perhitungan standar deviasi dan
relatif standar deviasi dari metoda
dimana : G1 = berat serbuk mula-mula Gravimetri dan Potensiometri
G2 = berat serbuk setelah kalsinasi
Standar deviasi Relatif standar deviasi
Hasil pengamatan percobaan analisis (%)
Potensio- Gravi- Potensio- Gravi-
penentuan angka banding O/U secara metrik metrik metrik metrik
Gravimetri dapat dilihat pada tabel 2 . 0,00092 0,01991 0,00458 0,00990
0,00242 0,04070 0,01207 0,02024
Tabel 2 . Hasil analisis angka banding O/U 0,00129 0,03262 0,00647 0,01622
dari serbuk UO2 secara Gravimetri 0,00220 0,02800 0,01097 0,01392

Cupl. Timbang Timbang Timbang Rata-rata Dari tabel 3 terlihat bahwa metoda
1 II III (O/U) potensiometrik memiliki nilai standar deviasi
(O/U) (O/U) (O/U) dengan harga antara 0,00092 dan 0,00242,
I 2,01061 2,00991 2,01114 2,01055
sedangkan harga standar deviasi pada
II 2,01076 2,00984 2,00998 2,01019
III 2,01187 2,01075 2,01175 2,01146 gravimetrik adalah antara 0,01991 dan
IV 2,01171 2,01134 2,01109 2,01138 0,04070, ini menunjukkan bahwa metoda
potensiometrik mempunyai ketelitian analisis
Dari hasil analisis yang telah dilakukan lebih baik bila dibandingkan dengan metoda
dengan kedua metoda diatas terlihat harga gravimetrik. Pada metoda potensiometrik
angka banding O/U dari serbuk UO2 yang harga rerata angka banding serbuk UO2 =
diperoleh mempunyai perbedaan nilai yang 2,00768 dengan standar deviasi rata-rata
tidak jauh berbeda bifa dibandingkan dengan adalah 0,00170. Hasil ini dapat dikatakan baik
nilai angka banding O/U standar. Harga angka bila dibandingkan dengan harga batasan
banding O/U dari serbuk UO2 dengan standar yang ditetapkan untuk nilai angka
menggunakan metoda potensiometri diperoleh banding O/U = 2,0080 0,001, sedangkan
2,0077, sedangkan dengan metoda gravimetri untuk metoda gravimetrik didapat nilai rerata
adalah 2,0109, apabila kedua harga angka dari serbuk UO2 adalah 2,010895 dengan
banding O/U tersebut dibandingkan dengan standar deviasi rata-rata 0,02395.
harga angka banding O/U standar = 2,0080,
maka angka banding O/U hasil analisis secara Untuk mengetahui adanya signifikansi
potensiometri dapat dikatakan lebih baik jika hasil analisis dari kedua metoda tersebut
dibandingkan dengan harga angka banding dilakukan uji statistik perbandingan hasil dua
O/U yang diperoleh secara gravimetri. Hal ini metoda menggunakan uji Student-t. Dari hasil
terjadi disebabkan karena ada beberapa faktor perhitungan diperoleh nilai -t terhitung lebih
yang dapat mempengaruhi ketelitian dan kecil yaitu 0,18326 dibandingkan dengan nilai
ketepatan hasil analisis. Pada metoda t tabel 2,447 . Secara statistik menunjukkan
gravimetri faktor koreksi impuritis dari serbuk bahwa hasil analisis kedua metoda tidak
uranium dioksida tidak ikut dipernitungkan dan significant yang berarti hasil analisis kedua
faktor kelembaban (moister content), sehingga metoda tidak berbeda nyata. Tetapi apabila
hal ini akan mempengaruhi hasil pengukuran. dilihat secara keseluruhan hasil analisis yang
Semua faktor-faktor tersebut pada umumnya telah dilakukan dari kedua metoda tersebut,
jarang digunakan sehingga akan maka metoda potensiometrik mempunyai
mempengaruhi ketelitian dan ketepatan hasil unjuk kerja yang lebih baik bila dibandingkan
analisis. Sedangkan pada metoda dengan metoda gravimetrik. Untuk lebih
Potensiometrik faktor impuritis tidak jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.
berpengaruh, perbedaan ini dapat terlihat dari
harga standar deviasi dan recoveri
(kedapatan ulang) dari kedua metoda

99
ISSN 1410-1998 Prosiding Presentasi llmiah Daur Bahan Bakar Nuklir II
PEBN-BATAN, Jakarta 19-20 Nopember 1996

potensiometrik adalah 5-400 mg dan


metoda potensiometrik relatif lebih
ekonomis dari mtoda gravimetrik. Pada
metoda grafimetrik menggunakan
konsentrasi UO2 5 g adalah karena
penentuan angka banding O/U dilakukan
secara langsung dengan tanpa
pengendapan.
Batas limit analisis gravimetri dalam
penentuan angka banding O/U berkisar
2,008 + 0,008.
Dalam penelitian ini hanya ingin
menentukan metoda lain yang lebih efisien,
yaitu menggunakan metoda potensiometri
yang dibandingkan dengan metoda
gravimetri.

101

Anda mungkin juga menyukai