Disusun oleh :
C. TINJAUAN PUSTAKA
Selama ini banyak kasus-kasus di masyarakat mengenai penyalahgunaan obat.Baik
itu obat yang sudah diresepkan dari dokter karena sakit, maupun obat yangmasyarakat
dapatkan atas inisiatif mereka sendiri. Kasus-kasus tersebut diantaranya mulai dari
keracunan, overdosis, hingga menyebabkan kematian. Mereka menganggap diri mereka tahu
cara menggunakan obat dari awal sejak merekadapatkan hingga akhir. Kurangnya
keingintahuan masyarakat mengenai hal ini sangatlah berbahaya. Mereka tidak boleh
menganggap remeh mengenai tata cara pengelolaan obat. Mulaidari awal mereka
mendapatkan resep dari doketr, hingga cara membuangnya jikasudah tidak bisa dipakai lagi.
Padahal jika sedikit kita salah melakukan pengelolaanobat, maka akan sangat berakibat fatal
bagi diri kita sendiri atau si konsumen obat. Selain itu dampak dari kesalahan pengelolaan
obat akan tampak dilingkungan. Pencemaran lingkungan karena pembuangan obat yang
sembaranganakan terjadi dan menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem di sekitar.
Halini pada akhirnya juga menyebabkan kerugian bagi manusia sendiri.Salah satu cara
pengelolaan obat yang baik dan benar adalah DAGUSIBU. Cara ini menjelaskan tata cara
pengelolaan obat dari awal mereka dapatkan hinggasaat obat sudah tidak dikonsumsi lagi dan
akhirnya dibuang. Dengan berbagai pertimbangan di atas maka masyarakat perlu tahu akan
pentingnya pengelolaan obat mulai dari mereka mendapatkan resep hingga membuangnya
jika tidak diperlukan. Sehingga, dampak dari kesalahan penyalahgunaan masyarakat bisa
dicegah.
D. IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan analisa terhadap kurangnya pengetahuan pasien tentang penggunaan obat
yang rasional di Puskesmas Ngoresan Kelurahan Jebres Kota Surakarta dapat didefinisikan
masalah sebagai berikut :
1. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penggunaan obat yang rasional.
2. Sebagai bahan bacaaan apoteker untuk membantu masyarakat dalam melakukan
swamedikasi dalam melakukan penyuluhan obat yang benar.
E. TUJUAN KEGIATAN
1. Sebagai informasi kepada masyarakat mengenai penggunaan obat yang rasional.
2. Sebagai bahan bacaaan apoteker untuk membantu masyarakat dalam melakukan
penyuluhan atau swamedikasi untuk penggunaan oba yang baik dan benar.
F. MANFAAT KEGIATAN
Manfaat kegiatan ini bagi masyarakat adalah sebagai berikut :
1. Masyarakat lebih memahami fungsi dan kegunaan obat-obat serta menggunakannya
secara aman.
2. Membantu apoteker dalam melakukan PIO/Konseling kepada pasien mengenai cara
penggunaan rasional
3. Masyarakat lebih aman dalam melakukan pengobatan swamedikasi.
MASALAH ALTERNATIF
PEMECAHAN MASALAH
Kurangnya pengetahuan masyarakat
tentang penggunaan obat yang rasional.
PELAKSANAAN
Dari permasalahan yang ada diajukan beberapa alternatif pemecahan masalah yang dipilih :
1. Penyuluhan tentang bagaimana cara menggunakan obat yang baik dan benar
(Dagusibu) kepada pasien.di Puskesmas Gambirsari.
2. Pembagian leaflet tentang DAGUSIBU
3. Diskusiinteraktifdanwawancaralangsungkepasien di Puskesmas Gambirsari.
H. SASARAN
Sasaran kegiatan ini adalah pasien dankeluarga pengantar yang berada di Puskesmas
Gambirsari.
I. KETERKAITAN
Dengan adanya kegiatan ini maka mahasiswa apoteker dapat menjalankan fungsinya
dalam menjalankan tri darma perguruan tinggi. Dengan cara memberikan informasi
mengenai cara penggunaan obat yang baik dan benar kepada masyarakat.
J. METODE KEGIATAN
Kegiatan ini dilakukan di POSYANDU ( Pos Pelayanan Terpadu ) yang bertepatan di
salah satu rumah warga. Kegiatan dilakukan dengan cara mengadakan penyuluhan tentang
bagaimana cara menggunakan obat yang baik kepada warga yang telah selesai memeriksakan
balitanya dan pemberian leaflet.
B. Definisi DAGUSIBU
DAGUSIBU merupakan singkatan dari Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang.
DAGUSIBU adalah slogan yang diperkenalkan IAI ( Ikatan Apoteker Indonesia )
dengan tujuan memberikan informasi masyarakat tentang cara mendapatkan,
menggunakan, menyimpan, dan membuang obat dengan cara yang benar.
DAGUSIBU dianggap sebagai komponen dasar dari penggunaan obat, yang wajib
disosialisasikan agar masyarakat lebih tahu dan mengerti penggunaan obat yang tepat
dan tidak menimbulkan permasalahan, maka IAI mensosialisasikan hal ini dengan
berbagai cara dari membuat poster sampai video. Apa dan bagaimana DAGUSIBU
itu.
Sebelum menggunakan obat, termasuk obat bebas dan bebas terbatas harus
diketahui sifat dan cara pemakaiannya agar penggunaannya tepat dan aman.
Informasi tersebut dapat diperbolehkan dari etiket atau brosur pada kemasan obat
bebas dan bebas terbatas.
D. Cara Menggunakan Obat Yang Benar
Jika sudah mendapatkan obatnya, perhatikan petunjuk penggunaanya. Petunjuk
pengobatan bisa didapat dari informasi yang diberikan oleh Apoteker atau dari
petunjuk pemakaian yang tertera dalam kemasan obat atau leaflet. Misalnya tentang
aturan pakai, atau larangan larangan. Obat jenis antibiotik harus dikonsumsi sampai
habis. Pastikan Apoteker memberitahukan cara pemakaian obat yang diberikan
dengan jelas, khususnya untuk obat dengan sediaan yang tidak terlalu dikenal oleh
masyarakat umum.
1. Gunakan obat sesuai dengan petunjuk cara pakai yang telah ditentukan secara
tepat
- Makan
- Sebelum makan
- Saat akan makan
- Pada suapan pertama makan
- Saat makan
2. Gunakan obat pada waktu yang tepat
3 x 1, Setiap 8 Jam 1 tablet/kapsul
2 x 1, Setiap 12 Jam 1 tablet/kapsu
1 x 1, Setiap 24 Jam 1 tablet/kapsul
3. Perhatikan cara penggunaannya apakah diminum setelah makan atau sebelum
makan, serta dilihat pula bentuk dari sediaannya.
Contoh :
Obat Minum (tablet, pil, kapsul, serbuk atau cairan)
a. Obat diminum dengan air putih (kecuali bila ada petunjuk lain seperti dihisap, di
kunyah, di letakkan di bawah lidah, atau di kumur), dan untuk anda yang tidak bisa
mengkonsumsi tablet, pil, atau kapsul secara langsung, anda dapat menggunakan cara
lain dengan mengkonsumsi roti atau buah secara bersamaan supaya rasa pahit dari
obat tersebut dapat teratasi.
b. Anda harus perhatikan waktu minum sesuai yang tertera pada brosur atau kemasan
obat atau etiket obat (sebelum, bersamaan atau sesudah makan).
c. Apabila Anda mengkonsumsi obat dalam bentuk cair (suspensi/emulsi) sebaiknya
di kocok terlebih dahulu dan gunakanlah sendok takar untuk memudahkan minum
obat serta untuk ketepatan dosis atau aturan minum obat.
E. Cara Menyimpan Obat Dengan Benar
Setelah obat digunakan, tentu obat tidak langsung sekali minum langsung habis kan ?
sisa obat yang akan digunakan di waktu minum selanjutnya perlu disimpan dengan
cara yang benar agar aman dan tetap berkualitas. Simpanlah obat di tempat yang aman
dan sesuai petunjuk. Misal ada obat yang disimpan di suhu ruangan (250C). ada pula
yang harus disimpan di lemari pendingin. Lalu ada yang jangan terkena sinar matahari
langsung karena bisa merusak obat.
1. Baca aturan penyimpanan obat pada kemasan, apakah harus disimpan di suhu
kamar, harus di suhu dingin ataupun aturan penyimpanan yang lain.
Obat dalam bentuk cair (suspensi/emulsi) jangan disimpan dalam lemari
pendingin
Simpan dalam kemasan aslinya dan dalam wadah tertutup rapat
Jangan mencampur tablet dan kapsul dalam satu wadah
Obat minum dan obat luar harus disimpan terpisah
2. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
3. Kunci lemari penyimpanan obat.
F. Cara Membuang Obat Dengan Benar
Bila obat sudah kadaluwarsa, buanglah obat tersebut meskipun baru satu hari. Obat
yang sudah kadaluwarsa memiliki zat aktif yang berkurang jauh dari kadar aslinya,
dan hanya menyisikan sifat toksik dari zat kimia obat itu sendiri. Artinya, tetap
mengkonsumsinya hanya akan memasukkan racun kimia saja. Membuang obat pun
harus diperhatikan untuk menghindari pemanfaatan oleh orang - orang yang tidak
bertanggung jawab, juga agar tidak membahayakan lingkungan. Kemasan dan
obatnya itu sendiri harus dirusak sebelum dibuang dengan dihancurkan agar tidak
dijual ulang menjadi obat palsu.
a. Ciri-ciri obat rusak :
- Telah lewat tanggal kadaluarsanya
- Telah berubah warna, bau, dan rasa
b. Cara membuang obat :
- Hilangkan label pada wadah kemasan.
- Untuk obat berbentuk tablet dan kapsul dihancurkan dan dicampur dengan tanah,
masukkan ke plastik dan buang.
DAFTAR PUSTAKA