Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Menurut Yandianto (2003:35), bahasa didefinisikan sebagai alat untuk
berkomunikasi. Pendapat ini diperkuat oleh Tarigan (1981:10) yang mengatakan bahwa
bahasa dipergunakan sebagai alat untuk berkomunikasi. Komunikasi dapat dipandang sebagai
suatu kombinasi perbuatan-perbuatan atau tindakan-tindakan serangkaian unsur-unsur yang
mengandung maksud dan tujuan, Tarigan (1981:11). Oleh karena itu, dengan komunikasi
dapat mempermudah dalam proses interaksi. Dengan kata lain, bahasa memiliki peran yang
sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.
Bahasa memiliki peran sentral dalam mengembangkan intelekutal, sosial, dan
emosional mahasiswa, Suharyati (2007:1). Dikatakan demikian karena dengan bahasa,
masiswa akan berupaya untuk menjaga hubungan dengan sesama individu ataupun dengan
lingkungan, sehingga dapat berdampak pada peningkatan intelegensi dan emosional
mahasiswa.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka diperlukan suatu pembelajaran yang mampu
merangsang mahasiswa untuk dapat meningkatkan komunikasi mahasiswa. Pembelajaran itu
adalah pembelajaran bahasa. Dengan pembelajaran bahasa ini diharapkan mampu
mempermudah mahasiswa dalam mengenal kepribadiannya, budayanya, dan budaya orang
lain.
Budaya diartikan sebagai pikiran, Yandianto (2003:56). Dengan demikian hasil
budaya merupakan hasil cipta atau pemikiran manusia. Salah satu hasil budaya yang dapat
ditemukan di masyarakat yaitu hasil sastra.
Menurut Sumardjo dan K.M (1987:1), sastra didefinisikan sebagai karya dan
kegiatan seni yag berhubungan dengan ekpresi dan penciptaan. Sastra memiliki fungsi
sebagai penghalus budi pekerti, peningkatan kepekaan, rasa kemanusiaan atau kepedulian
sosial, penumbuhan apresiasi budaya dan penyaluran gagasan, imajinasi dan ekpresi secara
kreatif dan konstruktif, baik secara lisan maupun tertulis Suharyati (2007:2).
Dalam perkembangan sastra Indonesia, hasil sastra memiliki ragam bentuk. Salah satu
bentuk karya sastra Indonesia adalah Novel. Novel memiliki kedudukan penting dalam
perkembangan sastra Indonesia. Perkembangan novel Indonesia pernah mengalami masa
keemasan pada jaman Balai Pustaka dan Pujangga Baru yang pada waktu itu dikenal dengan
istilah roman seperti yang diungkapkan Rosidi (1991:9).
Pembelajaran sastra yang baik tidak hanya diisi dengan penjelasan-penjelasan teori
dan ilmu sastra tetapi pembelajaran sastra harus mampu meningkatkan kompetensi berbahasa
mahasiswa. Oleh karena itu, mahasiswa harus dapat mengapresiasi karya sastra serta
memahami makna sastra itu sendiri, sehingga peserta didik akan termotivasi dan
meningkatkan kecintaan mahasiswa terhadap sastra.
Pembelajaran sastra diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam memahami,
menikmati, dan menghayati karya sastra, Depdiknas (Suharyati, 2007:2). Oleh karena itu,
guru sebagai pendidik tidak hanya berperan sebagai penyalur pengetahuan-pengetahuan
sastra saja, tetapi harus mampu mengembangkan pengetahuan tersebut dan membekali
peserta didik dengan keahlian mengapresiasikan sastra.
Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya bahwa salah satu bentuk karya sastra
Indonesia adalah novel. Menurut Zaidan (2007:136), novel diartikan sebagai jenis prosa yang
mengandung unsur tokoh, alur, latar rekaan yang menggelarkan kehidupan manusia atas
dasar sudut pandang pengarang dan mengandung nilai hidup, diolah dengan teknik lisahan
dan ragaan yang menjadi dasar konvensi penulisan.
Dalam novel terdapat unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik yang meiputi
tema, alur (cerita), penokohan (watak), latar (setting), amanat (pesan), sudut pandang, dan
gaya bahasa. Sedangkan unsur ekstrinsik meliputi unsur religi, sosial, moral, politik,
kebudayaan, ekonomi, pendidikan, sejarah, dan lain sebagainya.
Penelitian terhadap novel tujuannya untuk mengetahui seluk-beluk yang tersurat
dalam novel dan mengungkapkan unsur-unsur novel didalamnya seperti yang telah diuraikan
sebelumnya.

B. Pembatasan Masalah
Bertolak dari latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka permasalahan
tersebut dapat diidentifikasi sebagai berikut,
1. Unsur sastra yang dianalisis terbatas pada unsur intrinsik yang meliputi alur, pelaku, dan latar
novel dan ektrinsik
2. Novel yang dianalisis terbatas pada novel yang berjudul Ayat Ayat Cinta Karya
Habiburrahman El Shirazy.
3. Penyusunan model bahan ajar terbatas pada kompetensi dasar Menjelaskan alur cerita,
pelaku, dan latar novel (asli atau terjemahan).

C. Perumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang telah dikemukakan di atas, penulis dapat
merumuskan masalah ke dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut,
1. Sejauh manakah siswa memahami unsur intrinsik alur cerita, pelaku, dan latar novel yang
berjudul Ayat Ayat Cinta Karya Habiburrahman El Shirazy.
2. Bagaimanakah menyusun bahan ajar menganalisis unsur intrinsik novel dengan
memanfaatkan hasil analisis alur cerita, pelaku, dan latar novel yang berjudul Ayat Ayat
Cinta Karya Habiburrahman El Shirazy

D. Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang unsur
intrinsik novel Indonesia.
Adapun secara khusus tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk memperoleh gambaran tentang alur cerita, pelaku, dan latar novel yang berjudul Ayat
Ayat Cinta Karya Habiburrahman El Shirazy.
2. Menyusun model bahan ajar dengan memanfaatkan hasil analisis unsur instrinsik alur cerita,
pelaku, dan latar novel yang berjudul Ayat Ayat Cinta Karya Habiburrahman El Shirazy

E. Manfaat
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat, terutama bagi penulis, Mahasiswa dan pembaca.
1. Manfaat bagi penulis
a. Manfaat administratif yaitu administrati penelitian yang penulis lakukan bisa dijadikan salah
satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada program studi Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia, di STKIP PGRI PONTIANAK.
b. Manfaat teoritis yaitu menambah wawasan khususnya tentang masalah yang diteliti.
c. Manfaat praktis yaitu bertambahnya pengalaman dalam melakukan penelitian khsusnya
penelitian kualitatif tentang unsur intrinsik novel (asli atau terjemahan)

2. Manfaat bagi Mahasisa


a. Mengetahui kemampuan siswa dalam mengapresiasi karya sastra, (novel)
b. Menambah keterampilan siswa dalam mengapresiasi karya sastra, (novel)
c. Menarik minat baca siswa terhadap karya sastra, (novel)

3. Manfaat bagi pembaca


Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk menambah pengetahuan
dan pengalaman dalam mempelajari unsur intrinsik dan ektrinsik suatu novel.

BAB II
KAJIAN TEORI

A. Pengertian Novel
Dari sekian banyak bentuk sastra seperti esei, puisi, novel, cerita pendek, drama,
bentuk novel, cerita pendeklah yang paling banyak dibaca oleh para pembaca. Karya-karya
modern klasik dalam kesusasteraan, kebanyakan juga berisi karya-karya novel.
Novel merupakan bentuk karya sastra yang paling popular di dunia. Bentuk sastra ini
paling banyak beredar, lantaran daya komunikasinya yang luas pada masyarakat. Sebagai
bahan bacaan, novel dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu karya serius dan karya hiburan.
Pendapat demikian memang benar tapi juga ada kelanjutannya. Yakni bahwa tidak semua
yang mampu memberikan hiburan bisa disebut sebagai karya sastra serius. Sebuah novel
serius bukan saja dituntut agar dia merupakan karya yang indah, menarik dan dengan
demikian juga memberikan hiburan pada kita. Tetapi ia juga dituntut lebih dari itu. Novel
adalah novel syarat utamanya adalah bawa ia mesti menarik, menghibur dan mendatangkan
rasa puas setelah orang habis membacanya.
Novel yang baik dibaca untuk penyempurnaan diri. Novel yang baik adalah novel
yang isinya dapat memanusiakan para pembacanya. Sebaliknya novel hiburan hanya dibaca
untuk kepentingan santai belaka. Yang penting memberikan keasyikan pada pembacanya
untuk menyelesaikannya. Tradisi novel hiburan terikat dengan pola-pola. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa novel serius punya fungsi social, sedang novel hiburan cuma
berfungsi personal. Novel berfungsi social lantaran novel yang baik ikut membina orang tua
masyarakat menjadi manusia. Sedang novel hiburan tidak memperdulikan apakah cerita yang
dihidangkan tidak membina manusia atau tidak, yang penting adalah bahwa novel memikat
dan orang mau cepat-cepat membacanya.
Banyak sastrawan yang memberikan yang memberikan batasan atau definisi novel.
Batasan atau definisi yang mereka berikan berbeda-beda karena sudut pandang yang mereka
pergunakan juga berbeda-beda. Definisi-definisi itu antara lain adalah sebagai berikut:
1. Novel adalah bentuk sastra yang paling popular di dunia. Bentuk sastra ini paling banyak
dicetak dan paling banyak beredar, lantaran daya komunitasnya yang luas pada masyarakat.
2. Novel adalah bentuk karya sastra yang di dalamnya terdapat nilai-nilai budaya social, moral,
dan pendidikan.
3. Novel merupakan karya sastra yang mempunyai dua unsur, yaitu : unsur intrinsik dan unsur
ekstrinsik yang kedua saling berhubungan karena sangat berpengaruh dalam kehadiran
sebuah karya sastra.
4. Novel adalah karya sastra yang berbentuk prosa yang mempunyai unsur-unsur intrinsik.

B. Unsur-Unsur Novel
Novel mempunyai unsur-unsur yang terkandung di dalam unsur-unsur tersebut adalah:
1. Unsur Intrinsik
Unsur Intrinsik ini terdiri dari :
a. Tema
Tema merupakan ide pokok atau permasalahan utama yang mendasari jalan cerita novel.
b. Setting
Setting merupakan latar belakang yang membantu kejelasan jalan cerita, setting ini meliputi
waktu, tempat, sosial budaya.
c. Sudut Pandang
Menurut Harry Show (1972 : 293) sudut pandang dibagi menjadi 3 yaitu :
1) Pengarang menggunakan sudut pandang took dan kata ganti orang pertama, mengisahkan
apa yang terjadi dengan dirinya dan mengungkapkan perasaannya sendiri dengan kata-
katanya sendiri.
2) Pengarang mengunakan sudut pandang tokoh bawahan, ia lebih banyak mengamati dari luar
daripada terlihat di dalam cerita pengarang biasanya menggunakan kata ganti orang ketiga.
3) Pengarang menggunakan sudut pandang impersonal, ia sama sekali berdiri di luar cerita, ia
serba melihat, serba mendengar, serba tahu. Ia melihat sampai ke dalam pikiran tokoh dan
mampu mengisahkan rahasia batin yang paling dalam dari tokoh.
d. Alur / Plot
Alur/plot merupakan rangkaian peristiwa dalam novel. Alur dibedakan menjadi 2
bagian, yaitu alur maju (progresif) yaitu apabila peristwa bergerak secara bertahap
berdasarkan urutan kronologis menuju alur cerita. Sedangkan alur mundur (flash back
progresif) yaitu terjadi ada kaitannya dengan peristiwa yang sedang berlangsung.
e. Penokohan
Penokohan menggambarkan karakter untuk pelaku. Pelaku bisa diketahu karakternya
dari cara bertindak, ciri fisik, lingkungan tempat tinggal.
f. Gaya Bahasa
Merupakan gaya yang dominan dalam sebuah novel.
2. Unsur Ekstrinsik
Unsur ini meliputi latar belakang penciptaan, sejarah, biografi pengarang, dan lain-
lain, di luar unsur intrinsik. Unsur-unsur yang ada di luar tubuh karya sastra. Perhatian
terhadap unsur-unsur ini akan membantu keakuratan penafsiran isi suatu karya sastra.
Misalnya: Kapan karya sastra itu dibuat, latar belakang kehidupan pengarang, latar
belakang sosial pengarang, dsb.
a) Biografi Pengarang:
HABIBURRRAHMAN EL SHIRAZY, LAHIR DI Semarang, pada hari Kamis, 30
september 1976. Memulai pendidikan menengahnya di MTs Futuhiyyah 1 Mranggen sambil
belajar kitab kuning di Pondok Pesantren Al Anwar, Maranggen, Demak di bawah asuhan
KH. Abdul Basir Hamzah. Pada tahun 1992 ia merantau ke Kota Budaya Surakarta untuk
belajar di Madrasah aliyah Program khusus ( MAPK) Surakarta, lulus pada tahun 1995
setelah itu melanjutkan pengembangan intelektualnya ke Fak. Ushuluddin, Jurusan Hadis,
Universitas Al-Azhar, Cairo dan selesai pada tahun 1999. Telah merampunmgkan
Postgraduate Diploma ( Pg. D ) S2 di The Institute for Islamic Studies in Cairo yang
didirikan oleh Imam al-Baiquri ( 2001 ). Profil karyanya pernah menghiasi beberapa koran
dan majalah, baik local maupun Nasional, seperti solo Pos, Republika, Annida, saksi, sabili,
Muslimah, dll.
Beberapa karya Kang Abik, baik yang sudah maupun akan terbit, Ketika Cinta
Berbuah Surga (Cetakan ke-2 MQS Publishing, 2005), Pudarnya Pesona Cleopatra (Cetakan
ke 2, Republika, 2005), Di Atas Sajadah Cinta (Cetakan ke-3, Basmala, 2005). Sekarang
merampungkan Langit Makkah Berwarna Merah, Bidadari Bermata Bening, Dalam Mihrab
Cinta dan Ketika Cinta Bertasbih. Dari beberapa novel yang sedang dirampungkannya itu,
setelah kesuksesan Ayat-Ayat Cinta yang meledak dan fenomenal, Kang abik, memilih akan
segera meluncurkan novel Ketika Cinta Bertasbih terlebih dahulu. Novel ini diperkirakan
setebal 500 halaman dengan setting Mesir- Indonesia ini semoga lebih baik dan lebih berkah.
b) Waktu Penciptaan : Negara Mesir Khairo Al-Azhar
c) Situasi Penciptaan : Kebanyakan hal yang menyedihkan saat Fahri di tuduh memperkosa
seorang gadis Mesir yaitu Noura, saat Maria Terbaring di rumah sakit, saat Fahri di Penjara
dan terakhir saat Maria meninggal dunia.
d) Karya Sejaman : tahun 2000, atau angkatan 2000

C. Unsur-unsur Novel Sastra


Novel sastra serius dan novel sastra hiburan mempunyai beberapa unsur yang
membedakan keduanya.
Unsur-unsur novel sastra serius adalah sebagai berikut:
1. Dalam tema, Karya sastra tidak hanya berputara-putra dalam masalah cinta asmara muda-
mudi belaka, ia membuka diri terhadap semua masalah yang penting untuk menyempurnakan
hidup manusia. Masalah cinta dalam sastra kadangan hanya penting untuk sekedar menyusun
plot cerita belaka, sedang masalah yang sebenarnya berkembang diluar itu. Karya sastra :
Tidak berhenti pada gejala permukaan saja, tetapi selalu mencoba memahami secara
mendalam dan mendasar suatu masalah, hal ini dengan sendirinya berhubungan dengan
kematangan pribadi si sastrawan sebagai seorang intelektual.
2. Kejadian atau pengalaman yang diceritakan dalam karya sastra bisa dialami atau sudah
dialami oleh manusia mana saja dan kapan saja karya sastra membicarakan hal hal yang
universal dan nyata. Tidak membicarakan kejadian yang arti ficial (yang dibikin-bikin) dan
bersifat kebetulan.
3. Sastra selalu bergerak, selalu segar dan baru. Ia tidak mau berhenti pada konvensialisme,
Penuh inovasi.
4. Bahasa yang dipakai adalah bahasa standar dan bukan silang atau mode sesaat.
Sedangkan novel sastra hiburan juga mempunya unsur-unsur sebagai berikut:
1. Tema yang selalu hanya menceritakan kisah asmara belaka, hanya itu tanpa masalah lain
yang lebih serius.
2. Novel terlalu menekankan pada plot cerita, dengan mengabaikan karakterisasi, problem
kehidupan dan unsur-unsur novel lain.
3. Biasanya cerita disampaikan dengan gaya emosional cerita disusun dengan tujuan
meruntuhkan air mata pembaca, akibatnya novel demikian hanya mengungkapkan permukaan
kehidupan, dangkal, tanpa pendalaman.
4. Masalah yang dibahas kadang-kadang juga artificial, tidak hanya dalam kehidupan ini. Isi
cerita hanya mungkin terjadi dalam cerita itu sendiri, tidak dalam kehidupan nyata.
5. Karena cerita ditulis untuk konsumsi massa, maka pengarang rata-rata tunduk pada hukum
cerita konvensional, jarang kita jumpai usaha pembaharuan dalam jenis bacaan ini, sebab
demikian itu akan meninggalkan masa pembacanya.
6. Bahasa yang dipakai adalah bahasa yang actual, yang hidup dikalangan pergaulan muda-
mudi kontenpores di Indonesia pengaruh gaya berbicara serta bahasa sehari-hari amat
berpengaruh dalam novel jenis ini.

D. Nilai-nilai yang terkandung dalam novel sastra


1. Nilai Sosial
Nilai sosial ini akan membuat orang lebih tahu dan memahami kehidupan manusia
lain.
2. Nilai Ethik
Novel yang baik dibaca untuk penyempurnaan diri yaitu novel yang isinya dapat
memausiakan para pembacanya, Novel-novel demikian yang dicari dan dihargai oleh para
pembaca yang selalu ingin belajar sesuatu dari seorang pengarang untuk menyempurnakan
dirinya sebagai manusia.
3. Nilai Hedorik
Nilai hedonik ini yang bisa memberikan kesenangan kepada pembacanya sehingga
pembaca ikut terbawa ke dalam cerita novel yang diberikan
4. Nilai Spirit
Nialai sastra yang mempunyai nilai spirit isinya dapat menantang sikap hidup dan
kepercayaan pembacanya. Sehingga pembaca mendapatkan kepribadian yang tangguh
percaya akan dirinya sendiri.
5. Nilai Koleksi
Novel yang bisa dibaca berkali-kali yang berakibat bahwa orang harus membelinya
sendiri, menyimpan dan diabadikan.
6. Nilai Kultural
Novel juga memberikan dan melestarikan budaya dan peradaban masyarakat,
sehingga pembaca dapat mengetahui kebudayaan masyarakat lain daerah.

E. Jenis Novel Hiburan


Jenis dari novel hiburan bermacam-macam menurut upaya, seperti:
1. Novel detektif
2. Novel romantis
3. Novel misteri
4. Novel Gothic
5. Novel criminal
6. Novel science fiction
Novel hiburan ini merupakan bacaan ringan yang menghibur dan novel hiburan ini
jauh lebih banyak ditulis dan diterbitkan serta lebih banyak dibaca orang sebagai pembaca
untuk jenis novel hiburan ini jumlahnya amat banyak karena sifatnya yang personal dan
isinya hanya kenyataan semua dan gambaran fantasi pengarang saja.

Novel hiburan juga menceritakan hal-hal yang indah seperti cerita percintaan yang
sentimentil, sehingga pembaca sangat menyukainya. Novel hiburan ini juga diperhatikan oleh
para kritisi yang menyangkut masalah komersialnya, Novel ini gemari oleh semua golongan
masyarakat mulai dari anak-anak sampai orang dewasa, baik laki-laki maupun dewasa.
BAB III
ANALISIS

A. SINOPSIS
Sinopsis adalah ringkasan cerita novel. Ringkasan novel adalah bentuk pemendekan
dari sebuah novel dengan tetap memperhatikan unsur-unsur intrinsik novel tersebut.
1. Analisis pendekatan struktural novel ayat-ayat cinta
Ayat-ayat cinta adalah sebuah novel 419 halaman yang ditulis oleh seorang novelis muda
Indonesia kelahiran 30 September 1976 yang bernama Habiburrahman El-Shirazy. Ia adalah seorang
sarjana lulusan Mesir dan sekarang sudah kembali ke tanah air. Sepintas lalu, novel iniseperti novel-novel
Islami kebanyakan yang mencoba menebarkan dakwah melalui sebuah karyaseni, namun setelah ditelaah
lebih lanjut ternyata novel ini merupakan gabungan dari novel. Islami, budaya dan juga novel cinta yang
banyak disukai anak muda. Dengan kata lain, novel inimerupakan sarana yang tepat sebagai media
penyaluran dakwah kepada siapa saja yang inginmengetahui lebih banyak tentang Islam, khususnya buat
para kawula muda yang kelak akanmenjadi penerus bangsa.ayat-ayat cinta merupakan sebuah novel
tentang seorang santri salaf metropolis dan musafir yang haus ilmu.keindahan cinta dibangun dibawah
terang cahaya.

Unsur intrinsik yang terdapat dalam novel ayat ayat cinta:


a) Tema cerita
Tema novel mengandung tema cinta manusia pada manusia dan cinta manusia kepada Tuhan dan
Rasul-Nya yang diwujudkan dengan cara teguh menjaga keimanan berdasarkan petunjuk-Nya.Ini adalah
novel sastra yang berhasil memadukan dakwah, tema cintayang romantis dan latar belakang budaya suatu
bangsa.
b) Setting cerita
Cerita ini terjadi di Kairo mesir Al-azhar (Negara Mesir Benua Afrika). flat, Masjid, Restoran,
Metro, Penjara Rumah sakit, Alexsandria.

c) Plot/Alur
Alur cerita dalam novel ini adalah alur maju.
Yaitu alur yang peristiwanya berurutan mulai dari cerita awal hingga akhir.
Contoh: Cerita seseorang mulai dari kecil hingga dewasa
d) Amanat
Amanat yang terkandung dalam novel ini adalah:
1. Dalam merencanakan sesuatu pasti akan ada halangan dan rintangan yang menghadang
tujuan yang hedak di capai tidak akan berjalan dengan mulus.
2. Semakin banyak ilmu atau pengetahuan yang di terima atau di dapat, maka semakin banyak
pulahambatan, godaan yang haris di lewati dan di pecahkan dengan hati yang sabar dan yakin
akanada hikmanya.
B. HASIL ANALISIS
Tokoh-tokoh dan Perwatakan dalam novel ayat-ayat cinta
1. Fahri bin Abdullah Shiddiq
Fahri adalah sosok pria yang menjadi idaman para wanita dan direbutkan empat orang perempuan.
Ia baik, sopan, bertanggung jawab, penolong, rajin, Pintar, sabar, terencana, tepat waktu, Ikhlas, Ulet,
Penolong, sholeh, aktifis, pintar dalam memimpin, lurus, penuh dengan target. Ia sangat menjunjung tinggi
ajaran agama yang dianutnya.
2. Maria
Maria adalah seorang gadis Mesir yang manis, sopan dan baik budi pekertinya, Ceria, Suka
bergurau, rajin, Pintar, tapi fisiknya lemah, manja tertutup.Ia adalah seorang gadis beragama kristen koptik
yang aneh dan unik, karena walaupun Maria itu seorang non-muslim ia mampu menghafal dua surah yang
ada dalam Al-Quran dengan baik yang belum tentu seorang Muslim mampu melakukannya, sifat unik
Maria adalah suka mendengar adzan. Maria adalah seorang nasrani yang sangat mengagumi Islam.
3. Aisyah
Aisyah adalah wanita yang kaya. Ia mempunyai perusahaan dan warisan dariorangtuanya,
Orangnya lembut, sabar, ikhlas, terencana, pintar, sholehah, serba mewah.

4. Noura
Noura adalah seorang gadis yang malang, selalu menderita, tersiksa dan teraniayah, Orangnya
tertutup, sulit di tebak, pintar, tapi dia kejam, emosi, pendiam. noura di awal cerita sifatnya baik kemudian ia
berubah menjadi licik dan memfitnah fahri karena ia sakit hati karena cintanya ditolak..
5. Bahadur
Bahadur adalah seorang yang terkenal dengan julukan si Muka dingin karena ia selalu berperangai
kasar kepada siapa saja bahkan dengan istrinya madame Syaima dan putri bungsunya Noura, ia juga
seorang pemabuk. Bahadur mempunyai watak yang keras dan bicaranya sangat kasar, Nouralah yang
selalu menjadi sasaran kemarahannya. Bahadur juga dikenal amat kejam.
6. Nurul
Nurul adalah sosok wanita Indonesia sejati. Ia sangat keibuan, sopan tutur katanya, baik sifatnya,
rajin, pintar, pemalu tidak terbuka, kaku, emosi, dan sholeh.
7. Keluarga Kristen Koptik
Keluarga ini terdiri dari Tuan Boutros, Madame Nahed, dan duaorang anak mereka.
Maria dan Yousef,mereka adalah tetangga Fahri. Keluarga ini mempunyaitoleransi yang tinggi
Walau keyakinan dan aqidah mereka berbeda, namun antara keluarga Fahri(Fahri dkk) dan keluarga
Boutros terjalin hubungan yang sangat baik. Keluarga ini sangat akrab dengan Fahri terutama Maria.
Seluruh anggota keluarga Boutros sangat baik kepada Fahri dkk dan juga bersifat penolong.
8. Syaikh Utsman Abdul Fattah
seorang Syaikh yang cukup tersohor di seantero Mesir.
kepadanya Fahri belajar tentang qiraah Sabah (membaca Al-Quran dengan riwayat tujuh
imam)
9. Ushul tafsir (ilmu tafsir paling pokok). Syaikh Utsman sangat selektif dalam memilih murid.
10. Ashraf
Ashraf adalah seorang pemuda mesir yang juga seorang Muslim ia sangat benci kepadaAmerika.

11. Allicia
Seorang wartawan dari Amerika yang rasa ingin tau nya besar terhadap agama islam.iadatang ke
Mesir untuk menelitih lebih dalam tentang islam.
12. Madame Syaima
Madame syaima adalah istri bahadur, ibu tiri dari noura. Ia seorang ibu yang berhati lembut merasa
kasihan, iba dan pembela Noura.

C. Ringkasan cerita
Dalam novel ayat-ayat cinta menceritakan sosok mahasiswa S2 Universitas Al Azhar, Cairo Mesir.
Ia berasal dari Indonesia. Mahasiswa itu bernama Fahri bin Abdullah Shiddiq. Fahri telah berada di Mesir
selama tujuh tahun. Ia telah berhasil menyelesaikan S1-nya dengan baik dan sekarang sedang melanjutkan
S2. Fahri adalah sosok pria yang menjadi idaman para wanita. Iabaik, sopan, bertanggung jawab. Selama
hidup di mesir, Fahri menyewa sebuah flat sederhanabersama keempat temannya yaitu Saiful, Rudi,
Hamdi, dan Misbah. Fahri dipercasya menjadi kepala rumah tangga yang mengatur dsan bertanggung
jawab atas flat dan teman-temannya.Flat yang Fahri tempati berjumlah enam tingkat. Flat Fahri terletak di
lantai tiga. Untuk sampai ke flatnya harus menaiki anak tangga yang begitu banyak karena disana tidak
terdapat lift. Bagi Fahri, flat adalah tempat berbagi suka dan duka setelah masjid. Di flatnya itu pula, fahri
berkenalan dengan gadis kristen koptik bernama Maria, mahasiswa universitas Cairo. Ia anak sulung Tuan
Boutros Rafael Girgis. Berasal dari keluarga besar Girgis. Flat Maria berada tepat diatas flat Fahri dan
teman-temannya. Keluarga Maria memang sangat baik kepada Fahri dan teman-temannya. Bahkan
hubungan Maria dan Fahri bisa dibilang dekat. Seringkali Maria menitip sesuatu kepada fahri. Maria juga
senang memberi makanan atau minuman kepada Fahri.Menurut Fahri, Maria adalah gadis yang baik dan
unik. Dibilang unik karena Maria adalah seorang nasrani yang sangat mengagumi Islam. Ia juga hafal
dengan surat Maryam dan surat Al-Maidah. Pernah suatu kali saat Fahri dan Maria sedang berada di dalam
metro, Maria menunjukkan kepada Fahri jika ia bisa mengaji. Maria juga tahu tata cara mengaji yang
didahului dengan membaca taawudz dan basmalah. Meskipun Maria beragama Islam, ia
meyakini bahwa Al-Quran adalah kitab yang paling banyak dibaca orang. Al-Quran juga sangat
dimuliakan dan dihargai daripada kitab-kitab lainnya.

Amanat yang terkandung dalam novel ini adalah:


1. Dalam merencanakan sesuatu pasti akan ada halangan dan rintangan yang menghadang tujuanyang hedak
di capai tidak akan berjalan dengan mulus.
2. Semakin banyak ilmu / pengetahuan yang di terima atau di dapat, maka semakin banyak pulahambatan,
godaan yang haris di lewati dan di pecahkan dengan hati yang sabar dan yakin akanada hikmanya.
Kelebihan dan Kekurangan
1. Kelebihan
a) Bahasa yang digunakan sungguh indah dan mudah dimengerti.
b) Novel ini mengandung nilai-nilai religi dan nilai-nilai sastra yang cukup tinggi dan sangat
bermanfaat sebagai hiburan maupun bacaan pembangun jiwa.
c) Dapat memperkaya khazanah pengetahuan kita tentang negeri seribu menara, Mesir.
d) Novel ini bukan sekedar novel cinta dan religi, tetapi juga novel politik, novel fiqih, novel
budaya, dan novel dakwah.
2. Kekurangan
untuk kategori novel islami, terdapat beberapa bahasa yang dianggap agak terlalu
vulgar.
3. Kebermanfaatan
Sungguh novel yang sangat menakjubkan! Novel ini mampu memberikan siraman
rohani pada jiwa yang kering. Selain sebagai hiburan, dengan membaca novel ini kita dapat
memperluas wawasan kita tentang kehidupan di Mesir. Kisah percintaan di dalamnya pun
tidak sembarang menceritakan kisah cinta. Tidak seperti sinetron kebanyakan saat ini.

BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan rumusan masalah yang diangkat dalam penulisan karya tulis yang
berjudul Novel Ayat Ayat Cinta) ini, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Konsep pacaran dalam Islam sebenarnya tidak ada. Namun, bukan berarti Islam tidak
mengatur umatnya dalam pergaulan antar lawan jenis. Diantara konsep yang ditawarkan
adalah konsep taaruf.
2. Diantara adab bergaul yang sesuai dengan nilai-nilai keislaman yaitu menjaga mata dan
tangan dari hal-hal yang mampu membangkitkan nafsu syahwat.
3. Dari analisis yang dilakukan penulis terhadap pemikiran Habiburrahman El-Shirazy dalam
novel ayat ayat cinta tentang pacaran dalam islam, maka dapat ditarik kesimpulan:
a. Melalui novel ayat ayat cinta, Kang Abik menyadari telah terjadi salah persepsi tentang
konsep pacaran yang terjadi di dunia remaja saat ini dan ingin merubah pergeseran paradigma
tersebut.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran paradigma pacaran di kalangan remaja di
antaranya:
i. Kurangnya sosialisasi tentang gaya pacaran yang sehat.
ii. Memudarnya nilai-nilai luhur budaya.
iii. Kurangnya peran orang tua dalam memberikan pemahaman
pendidikan agama.
B. SARAN
Adapun saran yang penulis berikan ialah :
1. Diharapkan para pembaca makalah ini dapat lebih mengenal dan mengetahui akan
penokohan yang ada dalam makalah ini.
2. Hendaknya mengambil hikmah dari isi novel ini sebagai salah satu acuan hidup para
pemuda Indonesia untuk kehidupan masa depan kelak.
3. Hendaknya dapat meneladani sifat tokoh utama dalam kehidupannya.
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, M.dkk.(1986).Buku Materi Pokok Kesusastraan.Jakarta:Karunika

Majid, A.(2006).Perencanaan Pembelajaran.Bandung:Remaja Rosdakarya

Nurgiyantoro, B.(2007).Teori Pengkajian Fiksi.Yogyakarta:Gajah Mada University Press

Rosidi, A.1991.Ikhtisar Sejarah Sastra.Bandung:Angkasa

Suharyati, N.S.(2007). Analisis Unsur Sastra Novel Pelabuhan Hati Karya Titis Basino P.I
Dan Pemanfaatannya Sebagai Bahan Ajar Menganalisis Unsur Intrinsik Novel Indonesia
Di Kelas

Anda mungkin juga menyukai