Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH SUSUNAN SUDUT TURBIN ANGIN SAVONIUS TERHADAP

KARAKTERISTIK DAYA TURBIN

Rusnoto dan Laudi Shofani

ABSTRAK

Konsep turbin angin savonius ini cukup sederhana dan praktis tidak terpengaruh oleh
arah angin dan dapat dioperasikan pada daerah pantai seperti halnya kota Tegal yang
merupakan salah satu kota yang terletak dekat dengan pantai. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menentukan karakteristik daya turbin angin savonius terhadap jumlah dan
susunan sudu turbin.
Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah eksperimen, dengan
mengadakan percobaan secara langsung di laboratorium yang sebelumnya membuat turbin
angin jenis savonius yang dibuat dibengkel Fakultas Teknologi Industri Universitas
Pancasakti Tegal. Pada pengambilan data pengaruh susunan, menggunakan diameter tiap
turbin 65 cm dan tinggi tiap turbin 21.7 cm, pada tiap turbin mempunyai jumlah sudu tiga
sudu dengan diameter tiap sudu 38 cm. Dalam hal ini posisi susunan sudu turbin dengan
jumlah susunan tiga buah turbin yang akan digunakan dalam eksperimen dan pengambilan
data adalah susunan sudu turbin sejajar, 40 dan 80 dengan sudu tiap turbin. Dengan bahan
turbin menggunakan seng dan triplek, dengan poros dan kerangka menggunakan best
Dilihat dari analisis data yang diperoleh menunjukan bahwa dengan adanya
perubahan susunan sudu turbin, koefisien daya (Cp) yang dihasilkan dari kerja turbin
meningkat. Dengan Cpmaksimal =0.29 pada TSR = 7.73 untuk susunan sudu turbin 80 dengan
sudu tiap turbin.
Dilihat dari kecepatan angin yang digunakan dalam eskperimen untuk setiap jumlah
sudu turbin, koefisien daya (Cp) menurun dengan bertambahnya kecepatan angin yang
digunakan. Hal ini berarti semakin tinggi kecepatan angin performansinya menurun.
Kota kunci : Turbin angin savonius, Karakteristik daya turbin

Pendahuluan energi lain seperti listrik atau mekanik


Tingginya kebutuhan energi di dengan menggunakan kincir atau turbin
Indonesia khususnya dan di dunia pada angin. Oleh karena itu, kincir atau turbin
umumnya terus meningkat dari waktu ke angin sering disebut sebagai Sistem
waktu, pada kenyataannya menjadi salah Konversi Energi Angin (SKEA).
satu masalah besar ketika cadangan (Soelaiman et.al: 2007)
sumber energi konvensional (energi fosil) Turbin angin dengan konstruksi
semakin terbatas dan kita harus sederhana adalah temuan sarjana Finlandia
mengurangi tingkat polusi. Oleh karena bernama S. Savonius (1924). Turbin ini
itu, kebutuhan mengembangkan energi termasuk jenis turbin angin dengan sumbu
yang dapat diperbaharui telah menjadi vervikal, dengan rotor yang tersusun dari
tuntutan utama jaman ini. Salah satu dua buah sudu setengah silinder. Konsep
sumber energi tersebut adalah angin. turbin angin savonius ini cukup sederhana
Angin yang merupakan gerakan dan praktis tidak terpengaruh oleh arah
udara dari tekanan udara yang lebih tinggi angin dan dapat dioperasikan pada daerah
ke tekanan udara yang lebih rendah. pantai seperti halnya kota Tegal yang
Perbedaan tekanan udara disebabkan oleh merupakan salah satu kota yacg terletak
perbedaan suliu udara akibat pemanasan dekat dengan pantai. Melihat dari later
atmosfir yang tidak merata oleh sinar belakang ini maka penulis mencoba
matahari. Karena bergerak angin memiliki meneliti karakteristik daya turbin angin
energi kinetik. Energi angin dapat savonius terhadap pengaruh variasi
dikonversi atau ditransfer ke dalam bentuk susunan sudu turbin, dengan jumlah
susunan sudu turbin angin savonius yang terhingga jumlahnya tanpa hambatan. Juga
telah ditentukan. Dengan memanfaatkan diasumsikan bahwa, aliran udara di depan
variasi susunan sudu turbin angin savonius dan di belakang rotor memiliki kecepatan
dapat diketahui untuk menentukan kondisi yang seragam (aliran laminar). Jika Vi =
yang optimal sebagai energi alternatif kecepatan angin di depan rotor, V2 =
pembangkit tenaga listrik. kecepatan angin di belakang rotor dan V =
kecepatan angin pada saat melalui rotor
Laudasan teori (Gambar 1) maka berdasarkan persamaan
1. Energi angin kontinuitas. (Tedjo. R. N: 2005)
Daya adalah energi per satuan waktu. AiVi = A. V = A2V2 (3)
Daya angin berbanding lurus dengan
kerapatan udara, dan kubik kecepatan
angin, seperti diungkapkan dengan
persamaan dibawah ini (Daryanto: 2007)
1
= 3 Gambar 1. Asumsi Teori Betz
2
,watt/m2 (1)
Persamaan mengenai daya angin ini 2. Daya turbin
dapat dijabarkan sebagai berikut. Karena Energi kinetik dari massa udara yang
perbedaan kerapatan udara di dataran bergerak dengan kecepatan u pada arah x
rendah dan di daerah yang tinggi, energi adalah:
angin yang dapat diekstrak di daerah pantai
akan lebih besar dibandingkan dengan
= = , ()
yang di pegunungan. Kemudian apabila
suatu tempat memiliki kecepatan angin 2
kali lebih cepat dari tempat lain, tempat Besarnya daya yang dapat dihasilkan
pertama tersebut memiliki energi angin 8 oleh angin (potensi angin) adalali turunan
kali lebih besar. Oleh karena itu, pemilihan dari energi kinetik terhadap waktu dan
lokasi sangat menentukan besarnya sebanding dengan rapat massa udara yang
penyerapan energi angin. mengalir melalui permukaan tertentu dan
Daya angin maksimum yang dapat kecepatan angin yang melalui bidang
diekstrak oleh turbin dengan luas sapuan permukaan sapuan rotor.
rotor A adalah,

= , ()
16 1
= 3
27 2
,watt (2) Daya mekanis yang dihasilkan dari
16 kerja rotor turbin angin adalah:
Angka 27 =59,3 % ini disebut batas
= , ()
Betz (Betz limit, diambil dari ilmuwan
Jerman Albert Betz). Angka ini secara
Cp = Koefisien daya rotor (Power
teori menunjukan efesiensi maksimum
Coefficient)
yang dapat dicapai oleh rotor turbin angin
sumbu vertikal. (Daryanto: 2007)
Besarnya torsi untuk poros yang berputar
diberikan oleh peramaan, (Shigley, 1983,
A. Betz dalam bukunya Die Windmuhlen
Kane, 1987):
im Lichte neurer Forschung. Die
Naturwissenschaft (1927), dianggap

sebagai sarjana yang pertama = , . ()
memperkenalkan teori tentang turbin
angin. Ia mengasumsikan bahwa, suatu = .
turbin ideal merupakan rotor tanpa naf = .
(hub) dan mempunyai sudu-sudu yang tak
TSR (Tip Speed Ratio) atau Daryanto (2007). Dalam penelitian
perbandingan kecepatan di tip turbin angin kajian potensi angin untuk pembangkit
(ujung) dan kecepatan angin yang didapat listrik tenaga bayu, mengatakan bahwa
oleh turbin. Untuk menghitung TSR (X) pada umumnya turbin angin yang
dapat menggunakan persamaan: mempunyai jurnlah sudu banyak (soliditas
tinggi) akan mempunyai torsi yang besar.
Turbin angin jenis ini banyak digunakan
. untuk keperluan mekanikal seperti
= ()
pemompaan air, pengolahan hasil
pertanian dan aerasi tambak. Sedangkan
Tinjauan Pustaka turbin angin dengan jumlah sudu sedikit,
Savonius turbin adalali desain turbin misalnya dua atau tiga, digunakan untuk
yang paling sederhana. Perbedaan daya keperluan pembangkitan listrik. Turbin
dorong menyebabkan savonius turbin angin jenis ini mempunyai torsi rendah
berputar. Dalam desain yang tetapi putaran rotor yang tinggi.
dikembangkan arah angin berasal dari In Seong Hwang, dkk. (2005),
mana saja akan dapat memutar turbm. melakukan studi terhadap turbin angin
kemudian energi angin tersebut diubah poros vertikal sudu lurus berputar sejajar
menjadi torsi yang memutar batang (shaft). sumbu poros menggunakan sistem kendali
Mustaqim (2007) dan Sutrisno (2007). sudu dengan memvariasi sudut arah tiap
Meneliti suatu model turbin angin poros sudu yang didasarkan pada perubahan
vertikal (VAWT) aliran radial yang dapat kecepatan dan arah angin, analisa
ditempatkan pada suatu atap suatu aerodinamik memberikan peningkatan
bangunan, dengan hasil eksperimen bahwa daya 30 % dan untuk seri NACA 4 digit
model turbin angin poros vertikal (VAWT) dan 6 digit peningkatan sampai 60 %.
dapat bekerja dengan baik pada kecepatan Metode Penelitian
angin rendah (low wind velocity). Letak Penelitian dilakukan di laboratorium
pembatasan ahran atau lidah tidak Fakultas Teknologi Industri Universitas
mempengaruhi besar daya output turbin. Pancasakti Tegal. Seliingga dalam
Semakin panjang saluran buang daya penelitian ini akan didapatkan jawaban
output semakin menurun. Cp maksimum apakah ada pengaruh jumlah dan susunan
adalah 0.14 pada tip speed ratio (TSR) sudu turbin angin savonius terhadap
1.04 dicapai untuk kecepatan angin 5.242 karakteristik daya turbin. Adapun langkah-
m/s. langkah penelitian adalali:
- Membuat model turbin angin savonius. data yang keluar dari pengaruh susunan
- Pengujian dilakukan dengan puli (besi sudu turbin angin savonius terhadap
cor) dengan kulit dan penambahan karakteristik daya.
massa (beban) sebagai pengganti - Data dapat ditampilkan dengan sebuah
alternator untuk mengetahui daya grafik agar dapat terlihat
turbin. perbandingannya (pengaruh).
- Pengukuran menggunakan tachometer
untuk mengukur putaran rotor turbin Hasil Peoelitian
dengan posisi kipas yang telah 1. Hubungan Cp dan TSR dengan
ditentukan. kccepatan angin pada tiap posisi
- Pengambilan data dilakukan dengan susunan sudu turbin
bebearapa tahap, sesuai dengan Hubungan Cp dan TSR dengan kecepatan
perencanaan yang telah ditetukan. angin pada tiap posisi susunan sudu turbin
- Selanjutnya dilakukan pendataan dan menunjukan. perabahan. Hal ini dapat
analisa data untuk mengetahui hasil diketahui dengan Gambar dibawah ini:

dari kerja turbin adalah = 0.22 dengan TSR


Pembahasan = 5.38.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Pada Gambar 3b, terlihat bahwa pada
hasil penelitian yang dilakukan di V = 5.3 m/s koefisien daya maksimal
laboratorium Fakultas Teknik Industri (Cpmaksimai) yang dihasilkan dari kerja
Universitas Pancasakti Tegal tentang turbin adalah = 0.28 dengan TSR = 7.63,
"Pengaruli Susunan Sudu Turbin Angin untuk V = 6.05 m/s koefisien daya
Savonius Terhadap Karakteristik Daya maksimal (CpmakSimai) yang dihasilkan
Turbin" dan setelah di analisis data, data dari kerja turbin adalah = 0.25 dengan TSR
menunjukan adanya perbandingan = 5.92, dan untuk V = 6.25 m/s koefisien
(pengaruh) susunan sudu turbin angin daya maksimal (Cpmaksunai) yang
savonius antara susunan sudu turbin sejajar dihasilkan dari kerja turbin adalah = 0.25
dengan sudu tiap turbin, susunan sudu dengan TSR = 6.28.
turbin 40 dengan sudu tiap turbin dan Pada Gambar 3c, terlihat bahwa pada
susunan sudu turbin 80 dengan sudu tiap V = 5.3 m/s koefisien daya maksimal
turbin terhadap koefesien daya (Cp) yang (Cpmaksimai) yang dihasilkan dari kerja
dihasilkan dari kerja turbin. turbin adalah = 0.29 dengan TSR = 7.73,
Pada Gambar 3a, terlihat bahwa pada untuk V = 6.05 m/s koefisien daya
V = 5.3 rn/s koefisien daya maksimal maksimal (Cpmaksimai) yang dihasilkan
(Cpmaksimai) yang dihasilkan dari kerja dari kerja turbin adalah = 0.26 dengan TSR
turbin adalah = 0.27 dengan TSR = 7.38, = 5.98, danuntuk V = 6.25 m/s koefisien
untuk V = 6.05 m/s koefisien daya daya maksimal (Cpmaksimai) yang
maksimal (Cpmaksimai) yang dihasilkan dihasilkan dari kerja turbin adalah = 0.25
dari kerja turbin adalah = 0.23 dengan TSR dengan TSR = 6.29.
= 5.3, dan untuk V = 6.25 m/s koefisien Dari data pada Gambar 3, dapat
daya maksimal (Cp^si,,^) yang dihasilkan dikatakan bahwa dengan adanya perubahan
susunan sudu turbin angin savonius, Bagi ilmu pengetahuan dan teknologi
koefisien daya tubin (Cp) yang dihasilkan dalam meranfaatkan energi terbarukan
dari kerja turbin yang keluar akan yang tersedia dengan mudah dan lebih
meningkat. Dari hasil eksperimen pada ramah lingkungan dibandingkan dengan
pengaruh perubahan susunan sudu turbin energi fosil, maka penulis menyarankan
angin savonius menunjukan bahwa agar adanya pengembangan dan penelitian
susunan sudu turbin 80 dengan sudu tiap Jebih lanjut pada turbin angin jenis
turbin mempunyai koefisien daya tubin savonius. Dikarenakan penulis mempunyai
(Cp) yang dihasilkan dari kerja turbin yang keterbatasan dalam melakukan penelitian.
paling tinggi. Dapat dishnpulkan bahwa
karakteristik daya turbin dengan pengaruh DAFTAR NOTASI
susunan sudu terhadap perubahan angin A = Luas bidang sapuan rotor
yaitu semakin tinggi nilai TSR maka (m2)
semakin besar Cp yang di hasilkan, namun Cp = Koefisien daya rotor (Power
pada nilai TSR tertentu Cp yang dihasilkan Coefficient)
semakin menurun. Ini berarti turbin angin fs = Gaya gesek (Newton)
savonius jenis ini mampu bekerja optimal m = massa udara (kg)
atau menghasilkan Cp maksimal pada TSR N = Gaya beban (Newton)
tertentu. P = Daya (daya angin) (watt)
Eksperimen perbandingan pengaruh Pm = Daya mekanis yang
susunan sudu pada turbin angin savonius dihasilkan dari kerja rotor
memberikan hasil yang berbeda. Dari tiap- turbin (watt)
tiap kecepatan angin pada setiap susunan Pmaks = Daya angin maksimura
sudu turbin angin yang berbeda, yang (watt)
berindikasi pada perbedaan putaran rotor Pw = Daya yang dapat dihasilkan
sehingga mempengaruhi karakteristik daya oleh angin (potensi angin)
turbin. (watt)
Dilihat dari kecepatan angin yang r0 = Jari-jari poros (m) (dalam hal
digunakan dalam eskperirnen untuk setiap ini jari- jari puli yang
susunan sudu turbin, koefisien daya (Cp) digunakan untuk menggerakan
menurun dengan bertarnbahnya kecepatan alternator)
angin yang digunakan. Hal ini berarti rrotor = Jari-jari rotor (m) (dalam hal
semakin tinggi kecepatan angin ini jari-jari turbin)
performansinya menurun. Tm = Torsi (N.m)
U = Energi kinetik( joules)
Kesimpulan V = Kecepatan angin (m/s)
Dilihat dari analisis data dengan x = arah angin
adanya perubahan susunan sudu turbin p (rho) = Rapat massa udara (kg/m3)
angin savonius, koefisien daya (Cp) yang m = Kecepatan putar turbin (rad/s)
dihasilkan dari kerja turbin meningkat. = Koefisien gesek
Dengan Cpmaksunai = 0.29 pada TSR = (TSR) = Tip Speed Ratio
7.73 untuk susunan sudu turbin 80 dengan (Perbandingan kecepatan di tip
sudu tiap turbin. atau ujung turbin
Saran

DAFTAR PUSTAKA
Boyle G, 2004. "Reneweble energy power for a sustainable future ", Oxford Press.
Daryanto Y, 2007, "Kajian Potensi Angin Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Bayu". Balai
PPTAGG -UPT - LAGG, Yogyakarta.
EHMF, wo-Day Seminar on "EfectiveEnergy Systemfor Sustainable Development". Jakarta,
May, 2004.
Gourieres Desire Le, "Wind Power Plants Theory and Design". Pergamon Press, Ltd., Oxford
OX3 OBW, England, 1982.
Harahap Gandhi, "Perancanaan TeknikMesin". Erlangga, Jakarta, 1995.
Hughes W F, Brighton J A, "FluidDynamics, Schaum's Outline Series".. McGraw-Hill Book
Co, New York, 1967.
In Seong Hwang, dkk., 2005, "Efficiency Improvement of a New vertikal Axis Wind Turbine
By Individual Active Control of Blade Motion". Brain Korea 21 Project, Seoul National
University, korea.
Mustaqim, Sutrisno, 2007, "Karakteristik Torsi Turbin angin Poros vertical Aliran Radial".
UGM, Yogyakarta.
Pikata Sugata, "Resume Komersi Energi Angin". Departemen MIPA Universitas Surabaya,
1999, 3:2/3- 3/3.
ReksoatmodjoNT, 2005, "Vertical-Axis Differential Drag Windmill": UNJANI.
Soelaiinan fauzi T A., P Nathanael, Tandian, Rosidin Nanang, 2006, "Perancangan,
Pembuatan dan Pengujian Prototipe SKEA Menggunakan Rotor Savonius dan Winside
untuk PeneranganJalanTo".YTB,bandwi$.
White Frank M., "FluidMechanics". McGraw Hill Kogakusha Ltd., Tokyo, 1979.

Anda mungkin juga menyukai