Anda di halaman 1dari 6

(Kata Kerja)

Fi'il dibagi atas dua golongan besar menurut waktu terjadinya:


1. (
)
atau Kata Kerja telah/lalu.
2. ( ) atau Kata Kerja sekarang/akan datang.

Untuk Fi'il Madhy, perubahan bentuk tersebut terjadi di akhir kata, sedangkan untuk Fi'il
Mudhari', perubahan bentuknya terjadi di awal kata dan di akhir kata.

1) Bila Fa'il (Pelaku) dari Fi'il (Kata Kerja) itu adalah Dhamir Ghaib atau "orang ketiga"

( - - - - ) terletak sesudah Fi'il, maka bentuk Fi'il selalu Mufrad
(meskipun Fa'il-nya Mutsanna atau Jamak).

= muslim itu memasuki masjid


= muslimah itu memasuki masjid
= dua muslim itu memasuki masjid
= dua muslimah itu memasuki masjid
= kaum muslimin memasuki masjid
= kaum muslimat memasuki masjid
Contoh Jumlah Fi'liyyah dengan Fi'il Mudhari' sebelum Fa'il:

= muslim itu memasuki masjid


= muslimah itu memasuki masjid
= dua muslim itu memasuki masjid

= dua muslimah itu memasuki masjid
= kaum muslimin memasuki masjid
= kaum muslimat memasuki masjid
Pada contoh di atas, Fa'il untuk Dhamir Muannats ditandai dengan adanya huruf TA
TA'NITS (
) atau "Ta Penanda Muannats" di belakang (Fi'il Madhy) atau di
depan (pada Fi'il Mudhari').

2) Untuk Fa'il lainnya ( - - - - - - ) tetap


mengikuti pola perubahan bentuk Fi'il sebagaimana mestinya.

-
(Kata Kerja Perintah)
(Kata Kerja Larangan)

1) Fi'il Amar (Kata Kerja Perintah)

Fi'il Amar atau Kata Kerja Perintah adalah fi'il yang memuat pekerjaan yang dikehendaki
oleh Mutakallim (pembicara) agar dilakukan oleh Mukhathab (lawan bicara). Maka yang
menjadi Fa'il (Pelaku) dari Fi'il Amar adalah Dhamir Mukhathab (lawan bicara) atau
"orang kedua" sebagai orang yang diperintah untuk melakukan pekerjaan tersebut.
Menyuruh mengerjakan sesuatu berarti pekerjaan tersebut diharapkan akan terlaksana
di waktu yang akan datang, maka pola dasar Fi'il Amar dibentuk dari Fi'il Mudhari'
dengan perubahan seperti berikut:

Contoh dalam kalimat: dari fi'il =( beramal, bekerja) menjadi Fi'il Amar:

= bekerjalah untuk akhiratmu (lk)

= bekerjalah untuk akhiratmu (pr)
= bekerjalah untuk akhirat kamu berdua
= bekerjalah untuk akhirat kalian (lk)

= bekerjalah untuk akhirat kalian (pr)
Disamping pola umum di atas, terdapat pula beberapa pola Fi'il Amar yang agak
berbeda dari pola di atas, karena menyesuaikan dengan bentuk dasar dari Fi'il asalnya.
Perhatikan contoh berikut:

Fi'il /=( berkata) bila dijadikan Fi'il Amar menjadi:


= katakanlah kepada kaummu!
= katakanlah kepada kaummu (pr)!

= katakanlah kepada kaum kamu berdua!
= katakanlah kepada kaum kalian!
= katakanlah kepada kaum kalian (pr)!
2) Fi'il Nahy (Kata Kerja Larangan)

Untuk membentuk Fi'il Nahy, kita tinggal menambahkan HARF LAA


NAHIYAH =( jangan) dan memasukkan huruf
di awal Fi'il Amar.
Fi'il /=( mengerjakan) bila dijadikan Fi'il Amar menjadi:

Dari fi'il =( takut) dan fi'il


=( sedih) menjadi Fi'il Nahy:

= jangan (engkau -lk) takut dan jangan sedih

= jangan (engkau -pr) takut dan jangan sedih
= jangan (kamu berdua) takut dan jangan sedih

= jangan (kalian -lk) takut dan jangan sedih
= jangan (kalian -pr) takut dan jangan sedih
Catatan: Bila huruf akhir sebuah Fi'il adalah sukun dan bertemu dengan awalan Alif-Lam
dari sebuah Isim Ma'rifah, maka untuk pelafalannya, baris sukun dari huruf akhir fi'il
amar tersebut dibaca dengan baris kasrah. Misalnya: ( ) dibaca (
)

Anda mungkin juga menyukai