Anda di halaman 1dari 7

RENCANA USAHA PENGOLAHAN SAMPAH

(Sebagai jawaban soal UAS take home mata kuliah Kewirausahaan)


Nama : Yuan Lucky Rindwiyanto
NIM : 082001400066

Judul usaha
2. Pengolahan sampah organik menjadi pakan ternak:
Pakan ternak dari daun kering dan sisa sayuran
Tempat atau Lokasi usaha
Rumah dekat Pasar Induk Bogor

Visi dan Misi


Visi : Menciptakan inovasi produk ramah lingkungan dengan kualitas yang
unggul dan harga yang ekonomis
Misi :
Mewujudkan usaha pengolahan sampah organik menjadi pakan ternak
Menghasilkan produk pakan ternak yang mampu memenuhi gizi hewan
ternak dengan harga terjangkau
Mengembangkan produk menjadi pilihan utama peternak-peternak di
Indonesia
Tujuan
1. Mengurangi pencemaran lingkungan akibat sampah
2. Mengolah sampah organik menjadi bahan yang bermanfaat
3. Mengatasi masalah kekurangan pakan hewan ternak
4. Menyediakan sumber pakan alternatif bagi hewan ternak dengan kualitas
yang baik
5. Meningkatkan produktivitas peternakan di Indonesia

Target Pasar
Peternak terutama bagi yang memiliki keterbatasan lahan hijau guna kebutuhan
rumput, peternak di daerah minim/ rawan pakan, serta peternak di perkotaan.
Skala Usaha, Kapasitas produksi ton/bulan
Skala kecil/rumahan
Produksi dilakukan setiap 2 hari sekali dengan tiap produksi mampu
menghasilkan 7 pack yang artinya dalam 1 bulan (30hari) terdapat 15 kali
produksi yang menghasilkan 105 pack berisi 25 kg/pack dalam satu bulan, yang
artinya menghasilkan 2625 kg atau 2,6 ton/bulan.

Metode produksi/ pengolahan yang digunakan


Metode produksi daun kering dan sisa sayuran menjadi pakan ternak dilakukan
dengan memanfaatkan proses pembusukan dengan mikroba (fermentasi). Adapun
langkah-langkah pembuatan pakan ternak dari daun kering dan sisa sayuran untuk
menghasilkan 1 pack berisi 25 kg adalah sebagai berikut:

1. Kumpulkan sampah daun kering yang tersebar di sekitar tempat usaha dengan
target kebutuhan 10 kg untuk sekali produksi, kemudian kumpulkan pula sisa
sayuran dari pasar induk terdekat. Cacah semua bahan tersebut, untuk sisa
sayuran, setelah dicacah dapat dikeringkan terlebih dahulu dibawah sinar
matahari.
2. Setelah terkumpul 10 kg sampah daun kering dan sisa sayuran, campur dengan
2 kg bekatul, 2,5 kg tepung ketela atau gaplek, 5 sendok makan tetes tebu,10
sendok makan garam, 3 sendok makan SOC (Suplemen Organik Cair), dan
juga jangan lupa 6 liter air bersih.
3. Aduk semua campuran bahan-bahan diatas, di aduk secara merata. atau bisa di
cincang atau di cacah agar lebih mudah mencampur, selain itu agar
memudahkan kita nanti waktu pemberian kepada ternak.
4. Setelah selesai dicampur diamkan dulu selama kurang lebih 2 jam.
5. Kemudian masukkan kedalam bak fermentasi atau kedalam tong kemudian
tutup rapat beri lubang untuk udara sedikit agar bisa masuk. Fermentasi
dimaksudkan untuk meningkatkan kandungangizi dan nilai cerna sampah
karena kandungan gizi sampah umumnya rendah tetapi serat kasarnya relatif
tinggi. Fermentasi dilakukan dengan menggunakan inokulan bakteri dan cara
yang tepat agar diperoleh produk yang bermutu tinggi.
6. Tunggu 48 jam atau sekitar 2 hari. dan pakan ternak bisa digunakan pada
ternak.
7. Packing pakan ternak tadi ke dalam pack 50 kg. Siap dipasarkan.

Jumlah tenaga kerja


Untuk melakukan produksi ini dibutuhkan 2 orang dalam proses produksi dengan
pembagian tugas 1 orang untuk proses produksi , sementara 1 orang bertugas
dalam packaging dan kurir dalam pendistribusian barang.

Jenis peralatan yang digunakan


1. Tong plastik 200 liter, atau pun bisa diganti dengan bak atau wadah yang
terdapat tutupnya.
2. Sendok takar.
3. Gelas/timba ukur.
4. Timbangan.

Jenis bahan baku, jumlah bahan baku yang dibutuhkan, sumber bahan baku
1) 10 kg Sampah daun kering dan sisa sayuran
2) 2 kg Bekatul.
3) 2,5 kg tepung ketela atau gaplek
4) 5 sendok makan tetes tebu.
5) 10 sendok makan garam.
6) 6 liter air bersih.
7) 3 sendok makan SOC ( Suplemen Organik Cair) atau bakteri pengurai yg
sejenisnya. bisa menggunakan Em4,dan lain sebagainya.
8) Bahan tambahan seperti tonggkol jagung,bekatul,jerami,kulit kedelai. atau
sejenisnya yang bisa didapat dari limbah organik pasar.
Cara mendapatkan bahan baku
Bahan baku daun-daun kering dikumpulkan dari lingkungan sekitar tempat usaha
sampai memenuhi kebutuhan produksi. Sementara limbah sisa sayuran didapatkan
dari tempat pembuangan sampah sementara bagian bahan organik.
Untuk bahan baku pendukung lainnya dapat didapatkan dari berbagai tempat di
sekitar lokasi usaha.

Analisa biaya
Biaya Tetap
Tong Plastik 200 Liter 3 tong/tahun @Rp. 200.000

Biaya Variabel
Berikut kebutuhan bahan untuk menghasilkan 1 pack/ 25 kg
Sampah Organik 10 kg Gratis
Bekatul 2 kg Rp. 1700 /kg Rp. 3400
Tepung Ketela/Gaplek 2,5 kg Rp. 1400 /kg Rp. 3500
Tetes Tebu 5 sdm Rp. 22.500 /L Rp. 750
Garam 10 sdm Rp. 1000 /kg Rp. 67
Air Bersih 6 liter Rp. 40 /L Rp. 240
SOC (suplemen organik cair) 3 sdm Rp. 150000 /L Rp. 5000
Karung 25 kg 1 lembar Rp. 900/lembar Rp. 900
Total Rp. 13.857

Biaya Operasional
Tenaga Kerja 2 orang @Rp. 80.000/produksi

Total Pengeluaran untuk menghasilkan 1 pack= Rp. 25.285


(Rp.13.857+ Rp 11.429)
Tenaga kerja diasumsikan mampu menghasilkan 7 pack per hari. Jadi upah
tenaga kerja untuk menghasilkan 1 pack adalah Rp. 80.000/7 = Rp.11.429
Keterangan:
1 Liter tetes tebu dapat digunakan untuk menghasilkan 30 pack
1 kg garam dapat digunakan untuk menghasilkan 15 pack
1 Liter SOC dapat digunakan untuk menghasilkan 30 pack

Rencana Harga Jual


Pakan ternak dari daun kering dan sisa sayuran ini dijual dengan harga
Rp.40.000/pack (1 pack=25kg). Dengan biaya pengeluaran 1 pack sebesar
Rp.25.285, sehingga didapatkan keuntungan sebesar Rp. 14.715 /pack.
Kebutuhan biaya total dalam satu bulan adalah sebesar Rp. 2.654.925.
Untuk memulai usaha ini setidaknya memerlukan modal sebesar Rp. 3.000.000.
Dalam satu bulan (30 hari) diperoleh keuntungan sebesar Rp. 1.545.075.
Sementara untuk keuntungan dalam satu tahun sebesar Rp.18.540.900 dikurangi
Rp. 600.000 untuk keperluan mengganti tong plastik 200 liter.

Rencana Pemasaran
Dalam upaya memasarkan produk pakan ternak dari daun kering dan sisa sayuran
ini, dapat dilakukan beberapa langkah strategis diantaranya sebagai berikut :
1. Perkenalan Bisnis
Pakan ternak yang berasal dari sampah organik ini merupakan produk baru
hasil inovasi yang belum banyak dipasarkan. Oleh karena itu, sebagai produk
baru, pakan ternak ini terlebih dahulu diperkenalkan kepada konsumen-konsumen
yang menjadi target pasar. Pakan ternak ini memiliki nama pasar Pakan Organik
Cap Jempol. Produk dipromosikan melalui berbagai pasar hewan ternak dan
ajang bazaar mengenai peternakan. Sebelum produk dipromosikan, pakan ternak
ini terlebih dahulu diuji gizi sehingga tersertifikasi dan terjamin kualitasnya.
Pada dasarnya usaha ini bukanlah mencari keuntungan finansial sebanyak-
banyaknya, melainkan keuntungan dari segi ekologis. Dengan dikembangkan
usaha ini lebih lanjut maka dapat mengurangi jumlah sampah tidak hanya di satu
daerah melainkan dalam lingkup perkotaan. Selain itu, usaha ini merupakan usaha
yang ramah lingkungan karena minim limbah, segala limbah yang dihasilkan
dapat dimanfaatkan kembali. Produk ditawarkan dengan kelebihan-kelebihan
yang didapatkan konsumen jika memilih produk ini, diantaranya:
1) Merupakan produk pakan yang bersih, awet dan tidak mencemari
lingkungan
2) Pakan ternak ini juga memiliki kadar protein dan gizi yang tinggi.
3) Daya simpan pakan yang cukup lama. pernah diuji coba bisa disimpan
selama 1 tahun dan tanpa mengurangi kandungan gizi dan protein yang
tersimpan.
4) Membuat nafsu makan hewan menjadi tinggi dan juga kebal terhadap
serangan penyakit.
5) Mengurangi kebutuhan akan rumput
6) Harga yang terjangkau
7) Mampu menumbuhkan bobot ternak pada sapi selama 5 bulan,memberikan
pertambahan bobot badan rata-rata 650 g/hari.
8) Mampu menghemat biaya pakan ternak, dibuktikan melalui perhitungan
sebagai berikut :
Produk dapat dibeli dengan harga Rp. 40.000, bisa memberi pakan 2
ekor kambing selama 2 minggu lebih. Sedangkan untuk sapi, 1 ekor
sapi untuk jangka waktu 1 minggu. Hal tersebut jelas sangat membantu
peternak menghemat operasional pakan ternak mereka.
Bila peternak membeli pakan hijauan dengan harga Rp. 20.000,00 /hari
untuk 2 ekor kambing. maka kita kalikan Rp. 20.000,00 x 1 minggu =
Rp. 140.000,00 kurang lebih. jika satu bulan kita kalikan 4 minggu.
jadi Rp. 600.000,00. Kalau kita menggunakan teknologi pakan organik
ini jika satu kali olahan bisa digunakan 2 minggu, jadi selama satu
bulan Rp. 40.000,00 x 2 = Rp.80.000,00 per bulan.
Jadi kesimpulanya peternak bisa berhemat sekitar :
Rp. 600.000,00 - Rp. 80.000,00 = Rp. 520.000,00.
Biaya ini dapat digunakan petani untuk biaya operasional lainya seperti
pembelian obat-obatan dan suplemen bagi ternak kita.
2. Membangun jaringan dengan usaha lain yang dapat mendukung bisnis
Pakan ternak organik ini mampu mendukung peternak-peternak ataupun
penjual hewan ternak. Oleh karena itu perlu dibangun jaringan untuk
memasarkan produk melalui peternak ataupun penjual ternak.
3. Meningkatkan kualitas pelayanan
Dengan menawarkan pendistribusian produk secara gratis dan penawaran
khusus bagi pelanggan tetap. Tidak hanya dari segi pelayanan, produk
senantiasa ditingkatkan inovasinya, dengan tetap menjaga mutu dan
kualitasnya melalui berbagai pengujian resmi.
4. Media Pemasaran
Pemasaran produk akan dilakukan dengan memanfaatkan media pemasaran
baik online maupun offline. Produk akan ditawarkan melalui berbagai sosial
media yang menarik serta menyebarkan pamflet untuk mengiklankan produk
ke tempat-tempat yang berkaitan dengan peternakan.

Anda mungkin juga menyukai