LP CKDD
LP CKDD
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
Gagal ginjal yaitu ginjal kehilangan kemampuannya untuk mempertahankan
volume dan komposisi cairan tubuh dalam keadaan asupan makanan normal . Gagal ginjal
biasanya dibagi menjadi dua kategori yaitu gagal ginjal kronik dan akut . Gagal kronik
merupakan perkembangan gagal ginjal yang progresif dan lambat ( biasanya berlangsung
beberapa tahun ) , sebaliknya gagal ginjal akut terjadi dalam beberapa hari atau minggu .
( Price & Wilson , 2006 )
B. Etiologi
Klasifikasi penyebab gagal ginjal kronik
Klasifikasi penyakit Penyakit
Penyakit infeksi tuberkulosis Pielonefritis kronik / refluks nefropati
Penyakit vaskuler hipertensi Glomerulonefrotis
Gangguan jaringan ikat Nefrosklerosis benigna, nefrosklerosis maligna,
stenosis arteria renalis
Gangguan kongenital dan Penyakit ginjal polikistik, asidosis tubulus
herediter ginjal
Penyakit metabolik Diabetes millitus, goat, hiperparatiroidisme,
amiloidosis.
Nefropati toksik Penyalahgunaan analgesik, nefropati timah
Nefropati obstruktif Traktus urinarius bagian atas, batu neoplasma,
nefrosis retroperitoneal, traktus urinarius bagian
bawah : hipertrofi prostat, struktur uretra,
anomaly congenital, leher vesika urinaria dan
uretra.
E. Pathways
F. Komplikasi
1. Penolakan cairan oleh tubuh, cairan tidak dapat keluar dari tubuh. Kondisi ini
menyebabkan pembengkakan lengan, kaki, tekanan darah tinggi, atau penumpukan
cairan di paru-paru (pulmonary edema).
2. Peningkatan kadar kalium di dalam darah, yang dapat menimbulkan kerusakan fungsi
jantung dan dapat berakibat fatal.
3. Penyakit kardiovaskuler.
4. Kerapuhan tulang dan meningkatnya risiko patah tulang.
5. Anemia.
6. Berkurangnya gairah seksual atau impotensi.
7. Kerusakan sistem syaraf.
8. Menurunnya respon sistem kekebalan tubuh.
9. Peradangan pada lapisan yang melingkupi jantung (pericarditis).
10. Komplikasi kehamilan.
11. Kerusakan ginjal yang tidak dapat diperbaiki.
(Smeltzer, Suzanne C & Brenda 2001)
G. Pemeriksaan Penunjang
Menurut Suyono (2001), untuk menentukan diagnosa pada CKD dapat dilakukan
cara sebagai berikut:
1. Pemeriksaan laboratorium
Menentukan derajat kegawatan CKD, menentukan gangguan sistem dan membantu
menetapkan etiologi.
2. Pemeriksaan USG
Untuk mencari apakah ada batuan, atau massa tumor, juga untuk mengetahui beberapa
pembesaran ginjal.
3. Pemeriksaan EKG
Untuk melihat kemungkinan hipertropi ventrikel kiri, tanda-tanda perikarditis, aritmia
dan gangguan elektrolit
H. Penatalaksanaan Medik
1. Dialisis (cuci darah)
2. Obat-obatan: antihipertensi, suplemen besi, agen pengikat fosfat, suplemen kalsium, furosemid (membantu
berkemih)
3. Diit rendah protein dan tinggi karbohidrat
4. Transfusi darah
5. Transplantasi ginjal. (Long, B C.,1996)
I. Pengkajian
1. Anamnesa
a. Identitas
b. Keluhan utama
c. Riwayat Kesehatan Sekarang ( PQRST )
d. Riwayat Penyakit Dahulu
e. Riwayat Kesehatan Keluarga
f. Riwayat Psikososial
g. Lingkungan dan tempat tinggal
2. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum dan TTV
b. Sistem Pernafasan
c. Sistem Hematologi
d. System Neuromuskular
e. Sistem Kardiovaskuler
f. Sistem Endokrin
g. Sistem Perkemihan
h. Sistem Muskuloskeletal
J. Diagnosa Keperawatan
1. Kelebihan volume cairan b.d penurunan haluaran urine, diet berlebih dan retensi cairan
serta natrium
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari tubuh b.d anoreksia, mual dan muntah,
pembatasan diet, dan perubahan membrane mukosa mulut
3. Intoleransi aktivitas b.d keletihan, anemia, retensi, produk sampah
4. Gangguan pertukaran gas
5. Kerusakan integritas kulit.
K. Intervensi Keperawatan
1. Kelebihan volume cairan b.d penurunan haluaran urine , diet berlebih dan retensi cairan
serta natrium
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan kelebihan
volume cairan
teratasi dengan kriteria:
Terbebas dari edema, efusi, anaskara
Intervensi :
a. Kaji adanya oedema
Rasional : Oedema menunjukan adanya kelebihan volume cairan
b. Ukur denyut jantung dan awasi TD
Rasional : Perawatan invasif diperlukan untuk mengkaji volume intravaskuler khususnya
pada pasien dengan fungsi jantung buruk
c. Monitor pemasukan cairan.
Rasional : Untuk menentukan fungsi ginjal
d. Ukur balance cairan
Rasional : Untuk menentukan output dan input
e. Kolaborasi pemberian obat diuritika dengan dokter
Rasional : Untuk mempercepat pengeluaran urine
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari tubuh b.d anoreksia, mual dan muntah,
pembatasan diet, dan perubahan membrane mukosa mulut
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan selama 3 x 14 jam pasien diharapkan
mempertahankan/meningkatkan berat badan dan selera untuk makan. Dengan kriteria
hasil : tidak ada penurunan berat badan
Intervensi :
a. kaji/catat pemasukan diet.
Rasional : Membantu dalam mengidentifikasi defisiensi dan kebutuhan diet.
b. Tawarkan perawatan mulut / sering cuci mulut.
Rasional : memberi kesegaran pada mulut dan miningkatkan selera makan.
c. Ajurkan / berikan makan sedikit tapi sering.
Rasional : meminimalkan anoreksia dan mual.\
d. Kolborasi dengan ahli gizi untuk diit rendah protein dan rendah garam
Rasional : diit untuk pasien gagal ginjal
3. Intoleransi aktivitas b.d keletihan, anemia, retensi, produk sampah
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 X 14 jam pasien mampu activity
toleran
Dengan KH :
- Mampu melakukan aktivitas sehari - hari ( ADLs) secara mandiri
Intervensi :
a. Monitor intake nutrisi untuk memastikan kecukupan sember energi.
Rasional : Nutrisi yang cukup memberikan sumber energi.
b. Beri bantuan dalam aktifitas dan ambulasi.
Rasional : Memberikan keamanan pada pasien
c. Ajarkan teknik mengontrol pernafasan saat aktifitas
Rasional : Menghemat energi dalam tubuh.
d. Kolaborasi dengan ahli fisioterapi
Rasional : Memulihkan kembali otot yang mengalami kekakuan
4. Gangguan pertukaran gas
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam Gangguan
pertukaran pasien teratasi dengan kriteria hasi:
- Mendemonstrasikan peningkatan ventilasi dan oksigenasi yang adekuat
Intervensi :
a. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
Rasional : memperlancar ventilasi
b. Lakukan fisioterapi dada jika perlu
Rasional : fisioterapi dada dapat melancarkan pernapasan
c. Auskultasi suara nafas, catat adanya
Rasional : mengetahui adanya kelainan
d. Berikan bronkodilator ;
Rasional : melancarkan pernapasan
5. Kerusakan integritas kulit.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam kerusakan integritas
kulit pasien teratasi dengan kriteria hasil:
- Integritas kulit yang baik bias dipertahankan (sensasi, elastisitas, temperatur,
hidrasi, pigmentasi)
Intervensi :
a. Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar
Rasional : agar tidak panas
b. Hindari kerutan pada tempat tidur
Rasional : Kerutan dapat menyebabkan lecet
c. Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan lembab
Rasional : kebersihan menghindari infeksi
d. Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap dua jam sekali
Rasional : menghindari dicubitus
e. Monitor kulit akan adanya kemerahan
Rasional : kemerahan tanda ada infeksi
f. Kolaborasi pemberian obat topikal
Rasional : untuk membunuh bakteri
I. PROSES KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
Tanggal masuk RS : 1 September 2014
Jam masuk : 20.40 WIB
No. Registrasi : 267334
Ruang / Kamar : Ayyub 2 / 341
Tanggal pengkajian : 8 September 2014
Jam pengkajian : 09.00 WIB
Diagnosa Medis :CKD
1. BIODATA :
a. Biodata Klien
Nama : Ny . Y
Umur : 55 th
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : menikah
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Komunikasi yang di pakai : Bahasa Jawa
Alamat : Singosari
b. Identitas penanggung jawab
Nama : Tn . A
Usia : 32 tahun
Jenis kelamin : Laki - laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Wirausaha
Komunikasi yang di pakai : Bahasa Indonesia
Alamat : Singosari
Hubungan dengan klien : Anak pasien
c. Faktor Sosial Ekonomi dan Budaya
Pasien mengatakan sebagai ibu rumah tangga dan tidak bekerja sehingga dia tidak
mempunyai penghasilan sendiri.
Ny Y memiliki anggapan tidak boleh pulang dari rumah sakit dipagi atau siang hari
Pasien mengatakan sering meminum jamu jika kesehatannya kurang baik karena
anggapan ny. Y tentang jamu adalah minuman tradisional yang baik karena tanpa bahan
pengawet .
d. Faktor Lingkungan
Ny . Y bertempat tinggal di dekat jalan yang kecil , memiliki fasilitas WC sendiri di
rumahnya dan rumahnya memiliki ventilasi yang baik untuk pertukaran udara . dan
setiap pagi Ny . Y mengatakan selalu membuka ventilasinya agar terkena sinar matahari .
2. Riwayat kesehatan
a. Riwayat Penyakit Sekarang
Sebelum masuk RS kira kira 5 hari sebelumnya pasien mengatakan BAK sedikit dan
sakit untuk BAK , dan 2 hari kemudian pasien mengatakan demam dan pusing serta mual
muntah dan pada malam hari sampai menggigil pada saat masuk RS pada tanggal 1 9
2014 di RSI Roemani saat pengkajian tanggal 8 9 2014 pasien mengalami mual muntah
saat makan , pasien mengatakan nafsu makan berkurang , makan sedikit terasa penuh .
pasien mengatakan selama sakit BAK berkurang hanya sedikit sedikit volume BAK
sehari mencapai 200 ml. pasien mengatakan tidak bisa melakukan aktivitas, perawatan
personal hygine selama sakit dibantu oleh keluarganya, 2x sehari dan dibantu perawat.
Pasien mengatakan lemas. Pasien mengatakan gatal gatal pada tubuh apalagi bila
berkeringat
Saat pengkajian ditemukan :
Pasien terlihat ada pruritus di tubuhnya, pasien terlihat lemas, asites dibagian perut
dengan lingkar perut 88 cm.
TD : 130 / 90 mmHg Suhu : 36,6 C
RR : 22 x / mnt Nadi : 84x/mnt
b. Keluhan Utama
Pasien mengatakan susah kencing.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien memiliki riwayat penyakit dahulu adalah amandel dan pasien sudah terkena
penyakit thypoid 2x
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit keturunan dan keluarganya tidak ada yang
memiliki penyakit sama dengan pasien .
GENOGRAM
``
Ny. Y
Keterangan :
: Laki-laki : Meninggal
c. Pola eliminasi
Buang air besar
Sebelum Sakit Selama Sakit
Frekuensi : sehari sekali Frekuensi : 2 hari sekali
Konsistensi : lunak berbentuk Konsistensi : lembek
Warna : kuning kecoklatan Warna : coklat
Waktu : pagi hari Waktu : pagi hari
Keluhan : tidak ada Keluhan : sulit BAB
Balance cairan :
Hari / sift Pagi Siang
Senin +366 +291
Selasa +239 +266
Rabu +314 +296
Skor : 0 = mandiri
1 = alat bantu
2 = di bantu orang lain
3 = di bantu orang lain dan alat
4 = tergantung / tidak mampu
- Keluhan dalam beraktivitas : Klien mengatakan masih lemas untuk beraktivitas .
e. Pola tidur dan istirahat
KETERANGAN SEBELUM SAKIT SELAMA SAKIT
Jumlah jam tidur siang 1 - 2 jam 1 jam
Jumlah jam tidur malam 6 - 7 jam 3 - 4 jam
Sering terbangun
karena sering
kencing sedikit
Gangguan tidur Tidak ada
sedikit dan badan
terasa gatal jika
berkeringat
4. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum
Kesadaran : Composmentis, GCS 15 E: 4, M: 6, V: 5
b. Tanda-tanda Vital :
TD : 130/90 mmhg
Suhu : 36,6 C
Nadi : 84 x / menit
RR : 22 x/menit
10. Persyarafan
Kesadaran umum : composmetis
Nilai GCS : E : 4 , V : 5 , M : 6
Ke-12 saraf normal
5. Prosedur Diagnostik dan Laboratorium
B. Analisa Data
No
Data Etiologi Masalah
Data
1 DS : pasien mengatakan selama Kelebihan Penurunan
sakit BAK berkurang hanya volume cairan haluaran urin ,
sedikit sedikit retensi cairan dan
DO : ureum : 243 mg/dl natrium sekunder
Kreatinin 12,2 mg/dl terhadap
Clearean creatinin : 4,44% penurunan fungsi
Balane cairan : +336 ginjal
USG : Renin : membesar
Ureter : melebar
Mukosa Vu menebal
2 DS : pasien mengatakan nafsu Resiko tinggi Katabolisme
makan berkurang , makan sedikit perubahan protein ,
terasa penuh mual , kadang nutrisi kurang pembatasan diet ,
muntah dari kebutuhan peningkatan
DO : pasien hanya makan tubuh . metabolisme
porsi dari menu yang disajikan anoreksia, mual
A : lingkar perut : 88 cm dan muntah
Lingkar kepala : 57 cm
Lingkar lengan : 25 cm
Tinggibadan : 160 kg
IMT : 20,7 (berat badan normal)
B : ureum : 243 mg/d
Kreatinine : 12,2 mg/dl
Clearen creatinin : 4,44%
Hemoglobin : 10,2 mg/dl
C : demam, pusing serta mual
muntah
D : diit rendah garam rendah
protein
Selama Sakit
AKTIVITAS
0 1 2 3 4
Bernafas
Berpakaian
Toilet
Berjalan
Makan /
minum
4 DS : pasien mengatakan gatal Resiko tinggi Gangguan sistem
gatal pada tubuh apalagi bila kerusakan metabolik dan
berkeringat integritas kulit pruritus.
C. Diagnosa Keperawatan
1. Kelebihan volume cairan b.d penurunan haluaran urin , retensi urin dan natrium
sekunder terhadap penurunan fungsi ginjal
2. Intoleransi aktivitas b.d penurunan produksi energi dari anemia
3. Resiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d mual muntah
4. Resiko tinggi kerusakan inegritas b.d gangguan status metabolic dan kulit kering.
D. Perencanaan
No Intervensi
Penjelasan
Dat Dx. Kep Tujuan Keperawat Rasional
Keilmuan
a an
1 Kelebih Peningkatan Setelah dilakukan - Kaji - Oedema
an retensi cairan tindakan keperawatan 3 x adanya menunjukan
volume isotonik 14 jam pasien mampu oedema adanya
cairan electrolit and acid base kelebihan
balance volume
Dengan KH : - Ukur cairan
Bunyi nafas bersih , denyut - Perawatan
terbebas dari edema jantung invasif
dan awasi diperlukan
TD untuk
mengkaji
volume
intravaskuler
khususnya
pada pasien
- Monitor dengan
pemasuka fungsi
n cairan. jantung
- Ukur buruk
balance - Untuk
cairan menentukan
- Beri fungsi ginjal
informasi
untuk - Untuk
sedikit menentukan
minum output dan
input
- - Sedikit
Kolabo minum untuk
rasi menyeimban
pemberian gkan cairan
obat - Untuk
diuritika mempercepat
dengan pengeluaran
dokter urine
E. Implementasi
5. Implementasi Keperawatan
No .
Tgl / Hari Tindakan
Dx Respon Klien Paraf
/ Jam Keperawatan
Kep
Senin , 8 1 Mengobservasi KU S : pasien mengatakan masih
september pasien lemas
2014 O : hanya bedress
09.00 wib Mengatur infus RL S : -
dan tetesan 20tpm O : infus (+) , 20tpm
10.30 wib 2 Memobilisasi pasien S : pasien mengatakan
( tirah baring ) senang spreinya diganti
O : miring kekanan
11.00 Mengkaji keluhan S : pasien mengeluh nyeri
pasien perut
O : nampak gelisah.
P : nyeri perut
Q : seperti tertekan
R : abdomen
S:3
T : saat ditekan.
11.30 3 - menawarkan S: Pasien mengatakan
perawatan mulut merasa lebih nyaman setelah
sebelum makan. melakukan perawatan mulut.
O: Pasien terlihat melakukan
perawatn mulut dibantu
- mengukur tanda- dengan perawat.
12.00 1 tanda vital. S: Pasien mengatakan masih
lemas.
O:TD : 130/90
RR :22x/mnt
- Memberikan PO Suhu :36,6C
metaneuron, caco3, Nadi :84x/mnt
12.15 1,2,3,4 S: pasien mau meminumnya
- mengkaji/catat O: tidak ada tanda alergi
pemasukan diet.
- Membantu personal
14.30 1 hygine pasien S: Pasien mengatakan BAK
Sedikit.
- Melakukan O: Urine : 75 ml
perawatan kuku Warna: keruh
15.00 4 S: Pasien mengatakan gatal-
- Mengukur tanda gatal berkurang.
tanda vital. O: Tubuh terlihat kering dan
kuku panjang.
15.45 4 S: Pesien mengatakan lebih
nyaman.
O: Kuku telah dipotong.
16.15 3 S: Pasien mengatakan masih
mual.
- Memotivasi pasien O: TD:130/80
untuk mulai makan RR:20x/mnt
sedikit demi Nadi:84x/mnt
sedikit.Menanyakan Suhu : 36,8C
17.30 1,2,3,4 keluhan pasien S: Pesien mengatakan masih
- Membagikan PO sedikit mencoba untuk
malam, metaneuron , makan.
caco3, omeprazole 1 O: Pasien telihat lemas dan
gram bibir kering.
- Menanyakan
tentang makannya
18.30 1,2,3,4 S: -
1 - Membuang dan O: tidak ada tanda alergi
mengkaji urine.
6. Medical Management
a. IVF , O2 Therapy
Penjelasan Indikasi
Medical Tanggal
secara dan Respon Klien
Management Terapi
Umum Tujuan
Ringer laktat O8-09- Cairan Memenuhi S: -
2014 elektrolit kebutuhan O: 20 tpm
sampai cairan
tanggal pasien
10 - 09
2014
b. Obat obatan
Cara kerja obat ,
Tgl Cara , Dosis
Nama Obat fungsi dan Respon klien
Terapi , Frekuensi
klasifikasi
Paracetamol 08-09- Oral jam Menurunkan S : pasien
2014 06.00, panas , golongan mengatakan
diberikan antipiretik sering panas
ketika O : suhu : 36,6
panas.
10-09- jam 12.00
2014
Metaneuron 08-09- Oral 3x1 Memblokir S: pasien
( antalgin + 2014 (pagi, siang peradangan , mengatakan nyeri
diazepam ) dan sore), mengobati nyeriberkurang setelah
09-09- pagi, siang , golongan minum obat.
2014 dan sore. OAINS Skala 2
10-09- pagi, siang O: pasien nampak
2014 tenang
CaCO3 08-09- oral, 3X1 Sebagai buffer S; -
2014 (pagi, siang dalam darah O: tidak ada
dan sore) reaksi alergi
09-09- pagi, siang
2014 dan sore
10-09- pagi, siang
2014
Omeprazol 08-09- oral, 2x1. Mengatasi ulkus S: pasien
2014 pagi, sore duodenum , mengatakan nyeri
09-09- pagi, sore gaster, golongan perut berkurang
2014 antasid O: pasien nampak
10-09- siang rileks
2014
Ceftriaxon 08-09- injeksi, Antibiotika, S: pasien
2014 siang, membunuh mangatakan nyeri
malam bakteri atau ketika di suntikan
09-09- siang, virus. O: tidak ada
2014 malam reaksi alergi
10-09- siang
2014
Ranitidin 08-09- injeksi, Mengatasi tukak S: pasien
2014 siang dan usus, golongan mengatakan nyeri
sore antasid berkurang ketika
09-09- siang dan di suntikan
2014 sore O: pasien nampak
10-09- sore rileks
2014
c. Diet
Jenis Penjelasan Indikasi dan Makanan Respon
Tanggal
diet Umum Tujuan spesifik klien
Rendah 08-09- Makanan Menghindari tim S: pasien
protein 2014 dengan terjadinya mengatakan
rendah rendah oedema tidak nafsu
garam garam, dan makan
mengandung O;
rendah makanan
protein habis
porsi
4
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Analisa Kasus
Pasien bernama Ny . Y di rawat di RSI Roemani Semarang, pasien masuk pada t tanggal
1 september 2014, pukul 20.40 WIB. Sebelum masuk RS pasien mengeluh BAK sedikit, mual
dan muntah, pasien juga mengeluh pusing pada malam hari pasien mengatakan sampai
menggigil. pasien sebelumnya memiliki riwayat penyakit amandel sampai di operasi dan sudah
pernah sakit thypoid dua kali. Pasien mengatakan dalam budayanya pasien suka minum jamu
karena jamu bagi pasien merupakan obat tradisional yang bagus dan tanpa bahan pengawet.
Pasien juga bercerita kalau pulang dari RS tidak boleh pulang siang atau malam hari . Pasien
mengatakan beliau adalah ibu rumah tangga yang memiliki anak 5 dan tidak memiliki
penghasilan. Pasien mengatakan selama sakit pasien merasakan gatal gatal pada badannya, dan
terlihat ada pruritus. Pasien juga BAKnya berkurang selama sakit. pasien mengatakan tidak nafsu
makan perut terasa penuh dan mulut pasien ada stomatitisnya. Pasien mengatakan hanya habis
porsi dari porsi yang diberikan dari rumah sakit.
Dari data pengkajian yang ada, masalah keperawatan yang muncul adalah Kelebihan
volume cairan b.d penurunan haluaran urin, retensi urin dan natrium sekunder terhadap
penurunan fungsi ginjal, Intoleransi aktivitas b.d penurunan produksi energi dari anemia, Resiko
tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d mual muntah, Resiko tinggi kerusakan
inegritas b.d gangguan status metabolic dan kulit kering.
Selama dalam masa perawatan, pasien mendapatkan terapi obat Paracetamol, Metaneuron
( antalgin + diazepam ), CaCO3, Omeprazol, Ranitidin. Pasien mendapat terapi infus RL 20tpm
dari tanggal 1 september 10 september 2014 . Pasien mendapatkan terapi diet rendah protein
rendah garam . Dari pemeriksaan fisik yang abnormal ditemukan pada inspeksi mata ditemukan
konjungtiva anemis mukosa mulut terlihat kering . Pada kulit terlihat kering dan terasa gatal
gatal . Pada auskultasi paru ditemukan ronchi dan pada pemeriksaan abdomen tidak ada lesi
tampak cembung mengkilat , asites . dengan lingkar perut 88 cm setelah makan dan sebelum
makan . Genetalia pasien terpasang DC kondisi DC bersih.
Dalam pemeriksaan diagnostiknya didapat ureum 243 mg/dl , kreatinin 12,2 mg /dl , HB
10,2 ml/dl , clearen kreatinin 4,44 % . Pasien juga melakukan USG abdomen hasil yang didapat
Hepar : tak membesar,permukaan rata chonstructur normal, Pankreas : normal. Lien : tak
membesar homogen. Ren sin :membesar,ureter melebar. Vu : tak tampak masa \,batu 1,52 cm di
ureterovesical juntion sin, mucosa ,menebal.
B. Penemuan
Dari analisa kasus yang sudah dijelaskan diatas dapat ditemukan masalah keperawatan :
1. Kelebihan volume cairan b.d penurunan haluaran urin , retensi urin dan natrium sekunder
terhadap penurunan fungsi ginjal ditandai dengan pasien mengatakan selama sakit BAK
berkurang hanya sedikit sedikit ,ureum : 243 mg/dl ,Kreatinin 12,2 mg/dl,USG : Renin :
membesar ,Ureter : melebar ,Mukosa menebal
2. Intoleransi aktivitas b.d penurunan produksi energi dari anemia ditandai dengan pasien
mengatakan nafsu makan berkurang , makan sedikit terasa penuh mual , kadang ,pasien hanya
makan porsi dari menu yang disajikan.
3. Resiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d mual muntah ditandai dengan selama
sakit dimandikan oleh keluarga 2x perhari dibantu oleh keluarga dan perawat , pasien
mengatakan lemas ,pasien terlihat lemas , HB : 10,3
4. Resiko tinggi kerusakan inegritas b.d gangguan status metabolic dan kulit kering ditandai
dengan pasien mengatakan gatal gatal pada tubuh apalagi bila berkeringat kulit pasien terlihat
kering
C. Kesimpulan
Ny . Y mengalami gagal ginjal kronik ditandai dengan uream 243 mg/dl , kreatinin 12,2
mg/dl, CCT : 4 , 44%
USG : Renin : membesar ,Ureter : melebar ,Mukosa menebal . Tanda dan gejala yang dialami
oleh Ny . Y sesuai dengan tinjauan teori yang telah dipaparkan yaitu mual , muntah , terjadi
asites , ureum lebih dari normal , kadar kreatinin lebih dari normal dan hasil CCT kurang dari
normal .
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ny . Y mengalami gagal ginjal kronik ditandai dengan uream 243 mg/dl , kreatinin 12,2
mg/dl, CCT : 4 , 44%
USG : Renin : membesar ,Ureter : melebar ,Mukosa menebal . Tanda dan gejala yang dialami
oleh Ny . Y sesuai dengan tinjauan teori yang telah dipaparkan yaitu mual , muntah , terjadi
asites , ureum lebih dari normal, kadar kreatinin lebih dari normal dan hasil CCT kurang dari
normal .
B. Saran
Setelah penulis melakukan asuhan keperawatan pada pasien Chronic kidney Disease (
CKD ),penulis akan memberikan usulan dan masukan yang positif yang khususnya dibidang
kesehatan antara lain :
1. Bagi institusi pelayanan kesehatan ( rumah sakit )
Hal ini diharapkan rumah sakit dapat memberikan pelayanan kesehatan dan mempertahankan
hubungan kerja sama baik antara tim kesehatan maupun klien serta mampu menyediakan fasilitas
sarana dan prasarana yang dapat mendukung kesembuhan pasien sehingga dapat meningkatkan
mutu pelayanan asuhan keperawatan yang optimal umumnya pada pasien Chronic Kidney Disase
( CKD ) khususnya.
2. Bagi tenaga kesehatan khususnya perawat
Diharpan selalu berkoodinasi dengan team kesehatan lainya dalam memberikan asuhan
keperawatan serta memberikan pelayanan profesional dan komprehensif pada klien agar lebih
maksimal, khususnya pada klien dengan Chronic Kidney Disase ( CKD ).
3. Bagi institusi pendidikan
Dapat ,eningkatkan mutu pelayanan pendidikan yang lebih berkualitas dan profesional
sehingga dapat tercipta perawat profesional,terampil,inovatif dan bermutu yang mampu
memberikan asuhan keperawatan secara menyeluruh berdasarkan kode etik keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA