5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh adalah:
1. Tempe yang dihasilkan pada perlakuan I dengan pembungkus daun pisang
baik hasilnya dan layak untuk dikonsumsi.
2. Tempe yang dihasilkan pada perlakuan I dengan pembungkus plastik,
hasilnya baik dan layak dikonsumsi.
3. Tempe yang dihasilkan pada perlakuan II dengan pembungkus daun pisang
dan plastik baik kualitasnya karena kacang dan kapang menyatu.
4. Tempe yang dihasilkan pada perlakuan II memiliki kualitas yang lebih baik
dari pada tempe yang dihasilkan pada perlakuan I.
5.2 Saran
Adapun saran yang diberikan adalah:
1. Sebaiknya penambahan asam asetat dan asam laktat sesuai dengan jumlah
massa bahan yang dipakai sehingga didapat kondisi asam yang sesuai untuk
pertumbuhan kapang tempe.
2. Sebaiknya pembungkusan tempe dengan daun pisang maupun plastik tidak
terlalu rapat, sehingga tidak meningkatkan suhunya tinggi yang dapat
mengakibatkan kapang mati.
3. Sebaiknya tempe ditempatkan pada tempat yang memiliki cukup ventilasi dan
keadaan gelap agar laru tempe dapat tumbuh dengan baik.
4. Plastik untuk pembungkus tempe sebaiknya diberi lubang yang banyak agar
tidak menghasilkan keringat pada tempe dan inokulasinya berhasil.
5. Dalam perebusan sebaiknya di kondisikan agar kacang tidak terlalu lembek
dan terlalu keras, ini dapat menghasilkan tempe yang kurang baik saat
inokulasi.