Berikut ini ialah uraian singkat mengenai beberapa cara virus masuk ke dalam tubuh.
Virus-virus jenis ini biasanya menyebar ke udara ketika seseorang nan mengidap penyakit
dampak virus-virus tersebut, batuk atau bersin. Dalam hal ini, virus-virus terbawa oleh uap
air ludah atau lendir nan keluar ketika batuk atau bersin.
Masuknya virus-virus jenis ini ke dalam tubuh biasanya terjadi melalui makanan atau
minuman nan tak higienis.
Virus-virus jenis ini biasanya bisa masuk ke dalam tubuh melalui aktivitas seksual.
4. Melalui Mata
Beberapa jenis virus nan terkenal bisa masuk ke dalam tubuh melalui mata antara lain
coxsackie (virus penyebab beberapa penyakit nan mengganggu saluran sistem saraf dan otot,
misalnya meningitis dan penyakit homogen poliomyelitis), herpesvirus (virus binatang nan
menyebabkan beberapa penyakit, seperti cacar air, herpes kulit, dan homogen bisul),
echovirus (virus nan juga bisa menyebabkan penyakit infeksi usus, infeksi saluran
pernapasan, dan meningitis), dan beberapa jenis adenovirus.
5. Melalui Kulit
Kulit nan bersentuhan langsung dengan penderita penyakit dampak virus eksklusif bisa
terinfeksi virus tersebut. Beberapa jenis virus nan bisa masuk atau menginfeksi melalui kulit
antara lain herpes simplex (virus penyebab herpes kelamin) dan poxvirus (virus penyebab
penyakit kulit).
6. Melalui Darah
Virus nan terdapat dalam darah seseorang nan terinfeksi bisa menyebar atau masuk ke dalam
tubuh orang sehat melalui penggunaan jarum injeksi tak sekali pakai dan gigitan nyamuk.
Virus-virus tersebut kemudian masuk ke genre darah dan bisa memicu terjangkitnya penyakit
tertentu. Beberapa virus nan bisa masuk ke dalam tubuh melalui cara ini antara lain HIV,
ebola, dan hepatitis B.
Cara kerja atau mekanisme virus menginfeksi manusia. Virus merupakan suatu partikel yang
mengandung bahan genetik berupa DNA atau RNA yang diselubungi oleh protein yang
disebut kapsid dan pada beberapa virus ada juga komponen lain, misalnya lemak. Satuan
dasar virus disebut virion. Virus hanya dapat memperbanyak diri jika berada di dalam suatu
sel inang yang sesuai. Jika berada di luar sistem selular, virus tidak mampu memperbanyak
diri karena tidak mempunyai sistem enzim yang dapat digunakan untuk sintesis partikel virus
yang baru. Oleh karena itu, virus disebut sebagai parasit obligat dan seringkali juga dianggap
sebagai batas antara jasad hidup dan jasad mati
Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit,
virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel,
yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang
diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut
secara permanen.
Cara virus menginfeksi manusia melalui proses yang agak panjang karena tubuh manusia
memiliki suatu sistem pertahanan terhadap benda asing dan patogen yang disebut sebagai
sistem imun. Respon imun timbul karena adanya reaksi yang dikoordinasi sel-sel, molekul-
molekul terhadap mikroba dan bahan lainnya. Sistem imun terdiri atas sistem imun alamiah
atau non spesifik (natural/ innate/ native) dan didapat atau spesifik (adaptive/ acquired). Baik
system imun non spesifik maupun spesifik memiliki peran masing-masing, keduanya
memiliki kelebihan dan kekurangan namun sebenarnya ke dua sistem tersebut memiliki kerja
sama yang erat.
Pada suatu populasi penduduk dalam daerah tertentu yang orangnya banyak menderita
sebagai karier maka penyakitnya disebut sebagai daerah endemik. Sedangkan infeksi virus
yang akut persisten pada individu adalah terjadinya interaksi antara agen penyakit dengan
penderita, dimana virus persisten tersebut berpotensi untuk mengalami perubahan sehingga
virus yang sama dapat menginfeksi lagi pada hospes yang sama pula. Beberapa contoh virus
yang sering menyebabkan penyakit pada manusia adalah flu (common cold), influenza, cacar
ayam (chickenpox) dan sakit demam.
Banyak penyakit penyebab infeksi virus yang berbahaya yang dapat menyebabkan kematian,
misalnya ebola, AIDS, flu burung dan SARS. Kemampuan virus untuk menyebabkan
penyakit dinamakan derajat virulensi, dimana setiap jenis virus mempunyai strain/ galur yang
berbeda untuk menyebabkan terjadinya penyakit. Penyakit asal virus lainnya masih banyak
diteliti terutama aspek kemungkinan adanya hubungan antara human herpes virus six
(HHV6) dengan penyakit neurologi seperti multiple sclerosis dan chronic fatigue
syndrome. Ada suatu kontroversi bahwa infeksi borna virus pada mulanya dapat
menyebabkan penyakit saraf pada kuda diduga virus tersebut dapat menyebabkan gangguan
jiwa/ psychiatrik pada manusia.