Anda di halaman 1dari 8

ACARA I

PESEMAIAN PADI

A. Pelakasanaan Praktikum
Hari : Kamis
Tanggal : 3 Maret 2016
Tempat : Kebun percobaan Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta

B. Tujuan Praktikum
Mempelajari pembuatan persemaian padi cara basah dan kering

C. Latar Belakang
Budidaya secara umum melalui pembibitan, pengolahan tanah, pemindahan
bibit, pemupukan, pemeliharaan dan panen.Untuk mendapatkan bibit yang siap di
tanam maka benih padi biasanya disemaikan dahulu dipersemain. Beberapa
masalah yang timbul pada persemaian yaitu masalah pertumbuhan bibit
dipersemaian dan masalah kerusakan akar bibit pada waktu pencabutan bibit
ketika akan di pindah di lahan penanaman. Ada beberapa macam cara persemaian
yaitu cara pesemaian basah (wet bed) dan pesemaian kering (dry bed). Untuk
daerah yang memiliki irigasi yang baik pada umumnya orang membuat
persemaian basah.
Pesemaian merupakan tahapan awal dalam praktikum budidaya tanaman
semusim. Pesemaian adalah kegiatan untuk memenuhi kebutuhan bibit dalam hal
penanaman. Hal ini merupakan salah satu upaya untuk menjamin
keberlanjutannya fungsi produksi pada rotasi berikutnya. Selain itu, kegiatan
persemaian juga dipersiapkan untuk menghasilkan bibit yang akan digunakan
untuk merehabilitasi tempat-tempat terbuka, sehingga dapat mempercepat proses
penutupan tanah, yang pada akhirnya akan menurunkan laju erosi. Dari sisi ini,
kegiatan pesemaian juga berfungsi menjamin keberlanjutan fungsi lingkungan.

1
2

Dari aspek penggunaan tenagakerja atau kesempatan berusaha, kegiatan


pesemaian juga merupakan salah satu indikator yang menunjukkan upaya guna
mendukung tercapainya kelestarian fungsi sosial.

D. Dasar Teori
Penyemaian adalah proses penanaman bibit kembali yang dilakukan manusia
untuk memperbanyak atau melestarikan suatu tanaman agar tidak punah, selain
itu penyemaian juga berfungsi mencegah kelangkaan tanaman tersebut.
Padi yang dikenal dengan nama latin Oriza sativa L. Tanaman ini merupakan
tanaman semusim. Termasuk golongan rumput-rumputan dengan klasifikasi :
Regnum : Plantae
Divisio : Angiospermae
Kelas : Monokotiledoneae
Ordo : Poales
Familia : Poaceae
Genus : Oriza
Spesies : Oriza Sativa
Padi (Oryza sativa L.)| adalah salah satu tanaman budidaya terpenting dalam
peradaban. Padi diduga berasal dari India atau Indocina dan masuk ke Indonesia
dibawa oleh nenek moyang yang migrasi dari daratan Asia sekitar 1500 SM. Padi
termasuk dalam suku padi-padian atau Poaceae. Bercirikan berakar serabut,
batang sanagt pendek, struktur berupa batang terbentuk dari rangkaian pelepah
daun yang saling menopang, daun sempurna debgan pelepah tegak, dau berbetuk
lanset, warna hujau muda sampai hijau tua, berurat sejajar, ukuran 3mm15mm,
tertutup oleh sekaran. Tumbuhan padi adalah tumbuhan yang tergolong tanaman
air (waterplant). Sebagai tanaman air bukanlah berarti bahwa tanaman padi itu
hanya bisa tumbuh di atas tanah yang terus-menerus digenangi air, baik
penggenangan itu terjadi secara alamiah maupun disengaja. Dengan megahnya
3

tanaman padi juga bisa tumbuh di atas tanah kering, asalkan curah hujan
mencukupi kebutuhan tanaman akan air (Siregar, 1981).
Umumnya kita menanam padi sawah disemaikan terlebih dahulu di
persemaian. Ada pula yang langsung gabahnya tapi tidak banyak. Dilihat dari
segi pemeliharaan, disemaikan terlebih dahulu adalah lebih banyak
keuntungannya. Perawatan, ketelitian, kesabaran tercurah pada bidang tanah
yang sempit yaitu sekitar 1/20 luas seluruhnya. Kalau langsung ditanamkan maka
yang tersebut di atas tadi tercurah pada bidang sawah yang luas yang makan
waktu sekitar 45 hari (seumur persemaian).
Adapula baiknya (untungnya), yaitu umur padi akan sekitar 15-20 hari lebih
bpendek dibandingakn kalau disemaiakan lebih dahulu.
Menurut jenisnya kita mengenal 3 macam persemaian:
a) Persemaian basah
b) Persemaian kering
c) Persemaian terapung
Persemaian basah terutama terdapat pada sawah yang baik irigasinya atau di
sawah yang cukup banyak dapat hujan. Persemaian kering lazimnya di sawah
berbandar langit yang mana kadang hujan turun kurang terratur atau terlambat
datang. Pada pesemaian ini bibit padi tidak banyak memerlukan air, asal
tanahnya lembab yang berasal dari hujan atau disiram. Persemaian terapung
terdapat di sawah rawa yang tanahnya selalu terendam air di musim hujan.
Persemaian terapung ini terdiri dari rakit yang dilapisi lumpur yang cukup
tebalnya untuk tumbuhnya bibit dan diikat di sebuah patok atau pohon agar tidak
hanyut di bawa air.( Hardjodinomo, 1970 )
Ada dua hal yang perlu diketahui terlebih dahulu yaitu perbedaan antara benih
dengan bibit. Benih adalah biji yang akan disemai. Bibit adalah hasil dari
persemaian yang sudah siap untuk di tanam. Sebelum melakukan persemaian
terlebih dahulu dilakukan seleksi benih. Cara melakukan seleksi benih yaitu
dengan merendam gabah pada larutan garam 3% (30gr garam/1 liter air). Tujuan
4

dari perlakuan ini adalah untuk mendapatkan benih yang berbobot dan terisi
penuh. Benih yang seperti tersebut akan menjamin perkembangan bibit yang baik
dilapangan karena benih tersebut memliki cadangan makanan yang cukup.
Gabah yang pada saat direndam pada larutan garam mengapung di buang,
sedangkan gabah yang tenggelam segera di cuci dengan air bersih dan ditiriskan,
setelah ditiriskan di bungkus dengan kaain lembab dan di tempatkan pada lokasi
yng teduh dan terhindar dari sinar matahari. langsung selama 1-2 hari hingga
akar radikal muncul. Setelah akar radikal mulai muncul benih siap ditebarkan
pada lahan persemaian.
Luas lahan persemaian adalah 4% dari luas lahan pertanaman / yang akan
ditanami. Lebar persemaian biasanya 1m-1,2m sedangkan panjang persemaian
sesuai dengan bentuk lahan yang penting mencakup 4% dari luas lahan
pertanaman. Di sekeliling lahan persemaian diberikan bedengan setinggi 4-5 cm.
Bedeng semai diberikan pupuk Urea 20-40gr /m2 bersamaan saat tabur benih.
Bibit padi siap dipindahkan ke lahan pertanaman setelah berumur 15-20 hari.
Manfaat menanam bibit usia muda adalah : Tanaman cepat beradaptasi dengan
lingkungan yang baru karena tanaman yang dicabut akan stres, dengan
penanaman muda stres tanaman akan berkurang karena tanaman cepat
beradaptasi dg lingkungan. Dengan menanam bibit pada usia muda juga
bermanfaat untuk memperbanyak jumlah anakan. Khusus pada pembibitan lahan
kering tanaman baru dipindahkan ketika umur 28hari untuk menghindari
kerusakan akar.
Sehari sebelum dipindah tanamkan lahan semai dimasukkan air hingga
tergenang dengan maksud agar pada saat pencabutan bibit tidak merusak
perakaran tanaman. Pencabutan bibit dilakukan dengan miring, setelah itu bibit
di cuci untuk menghilangkan tanah yang menempel pada akar tanaman supaya
bibit mudah dibagi. Pada saat melakukan persemaian ini perlu dilakukan
pengamatan akan serangan hama terutama sundep, jika terdapat telur ngengat
sundep segera di ambil dan dimusnahkan.( Debby,2015 )
5

E. Alat dan Bahan


1. Benih padi (Varietas IR 64)
2. Pupuk (Urea, SP36, KCL)
3. Pestisida dan fungisida
4. Plastik
5. Cangkul
6. Gembor
7. Daun pisang atau seresah

F. Cara kerja
1. Membuat pesemaian padi dengan cara pesemaian basah dan pesemaian
kering.
a. Pesemaian basah
1) Mempersiapkan lahan pesemaian 1 X 1 m2 yang dialasi
dengan.plastik, agar air dapat mengenang dikarenakan tekstur tanah
mudah meresap air.
2) Memasukkan tanah dalam bedengan.
3) Mencampur tanah dengan pupuk N 75 g.
4) Meninggikan bedengan setinggi 5 10 cm.
5) Menabur benih diatas bedengan.
6) Mengairi bedengan setinggi 5 cm, setelah 5 hari benih di tabur.
b. Persemaian kering
1) Menyiapakan lahan persemaian 1 X 1 m2 dengan tinggi bedengan
5 10 cm.
2) Mencampur tanah dengan pupuk N 75 g.
3) Menaburkan benih diatas bedengan kemudian di tutup tipis dengan
tanah halus.
6

4) Mengaliri air disekitar bedengan, pagi dan sore percikan bedengan


dengan air hingga tanah cukup lembab.
2. Melakukan pemeliharaan
Menyemprotkan pestisida atau fungisida 35 g/m2 pada saat 5 hari
setelah tabor sampai bibit siap dicabut pada umur 20 30 hari.
3. Mengamati pertumbuhan meliputi tinggi bibit, jumlah dan panjang daun,
jumlah dan panjang akar.

G. Hasil Pengamatan dan Pembahasan


Tabel 1. Data Pesemaian Padi Basah dan Pesemaian Padi Kering
Pesemaian Basah Pesemaian Kering
Kelompok
JT BB BK JT BB BK

A4.1 181 38 gram 10 gram 288 61 gram 18 gram

A4.2 216 64 gram 26 gram 470 65 gram 19 gram

A4.3 161 33 gram 10 gram 397 79 gram 28 gram

A4.4 56 7 gram 2 gram 303 46 gram 14 gram

A4.5 121 18 gram 4 gram 543 66 gram 22 gram

Keterangan :
JT : Jumlah Tanaman
BB : Berat Basah
BK : Berat Kering

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil praktikum, kelompok A4-4


didapatkan bahwa jumlah bibit pada persemaian basah yaitu 56, dengan bobot
basah 7 gram dan bobot kering 2 gram. Sedangkan untuk pesemaian kering
didapatkan jumlah bibit 303, dengan bobot basah 46 gram dan bobot kering 14
gram. Sama halnya dengan kelompok A4-4 rata-rata kelompok yang lain pun
7

lebih baik pesemaian kering dibandingkan dengan pesemaian basahnya hal


tersebut dilihat dari jumlah tanaman. Namun apabila dilihat dari bobot basah dan
bobot kering terdapat selisih yang besar diantaranya, maka dapat dikatakan
bahwa tanaman tersebut banyak mengandung air dibandingkan nutrisi. Secara
keseluruhan bahwa dari praktikum didapatkan hasil pesemaian kering lebih baik
hasilnya dibandingkan pesemaian basah. Hal tersebut dikarenakan pada
pesemaian basah lahan yang digunakan dialasi oleh plastik sehingga air yang
tergenang di lahan tidak bisa diserap oleh tanah sehingga benih menjadi busuk
atau rusak dan karena dialasi plastik maka unsur hara yang tersedia pun lebih
sedikit atau kurang tercukupi. Pesemaian kering lebih baik dibandingkan
pesemaian basah karena benih tidak tergenangi air secara berlebihan dan
tertutupi oleh tanah secara langsung sehingga unsur hara yang tersedia tercukupi
dengan baik. Pembibitan tanaman padi tidak selalu mengalami keberhasilan.
Keberhasilan dalam pembibitan ini tentunya didukung oleh beberapa faktor.
Faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan pembibitan adalah kesuburan
tanah. Hal ini bertujuan agar unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman tercukupi.
Faktor tersebut antara lain benih yang digunakan, benih yang digunakan harus
sudah menjalani uji benih. Benih yang lolos dalam uji benih dapat langsung
dilakukan penyebaran. Selain faktor uji benih adalah irigasi yang baik karena
tanaman padi erat kaitannya dengan kebutuhan air yang cukup.

H. Kesimpulan
Dari praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa pesemaian kering lebih baik
dibandingkan pesemaian basah. Hal tersebut dibuktikan dengan data yang
menunjukkan bahwa benih yang berkecambah banyak pada pesemaian kering
dibandingkan pesemaian basah.
8

DAFTAR PUSTAKA

Eka, Debby. 2015. Cara Persemaian Tanaman Padi. http://debbyeka.blogspot.


co.id. Diakses pada tanggal 1 Mei 2016 pukul 19.00 WIB.
Hardjodinomo, Soekirno. 1970. Bertanam Padi. Bandung: Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.
Siregar, H. 1981. Budidaya Tanaman Padi di Indonesia. Bogor: Sastra Budaya.

Anda mungkin juga menyukai