Modul Kuning (MHSW 2017)
Modul Kuning (MHSW 2017)
MODUL I
KUNING
PENDAHULUAN
Modul Mata Kuning ini diberikan kepada mahasiswa yang mengambil mata kuliah
Sistem Mekanisme Dasar Penyakit (Basic Mechanism of Disease) pada semester Kedua di
Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia. Modul ini merupakan bagian dari
Subsistem Mekanisme Dasar Penyakit Metabolisme dan Mekanisme Dasar Penyakit Akibat
Gangguan Passase Saluran. Tujuan Pembelajaran dan Sasaran Pembelajaran dari modul ini
disajikan pada permulaan buku ini agar mahasiswa dapat memperoleh pembelajaran
menyeluruh tentang konsep dasar mekanisme penyakit dengan gejala mata kuning.
memahami sedikitnya dua hal penting, masing-masing tentang mekanisme dasar penyakit
metabolisme bilirubin dan mekanisme dasar kolestasis. Dalam modul ini diberikan dua
skenario sebagai awal pembelajaran sehingga Tujuan dan sasaran pembelajaran dapat
dicapai. Diharapkan diskusi bukan hanya difokuskan pada inti permasalahan tetapi juga harus
metabolisme dan kolestasis, yaitu dasar anatomi, histologi dari sistem hepatobilier; penyebab,
sel dan jaringan yang terjadi, serta cara penularan dan pencegahannya.
Sebelum menggunakan buku ini, mahasiswa dan tutor hendaklah membaca Tujuan
dan Sasaran Pembelajaran dengan seksama sehingga diskusi terarah untuk pencapaian
kompetensi yang diharapkan. Bahan untuk diskusi dapat diperoleh dari berbagai sumber
(diktat kuliah, textbook, journal, video, internet dan lain-lain). Dalam buku ini kami juga
memberikan beberapa daftar rujukan yang dapat dipergunakan. Kemungkina seorang ahli
dapat memberikan kuliah dalam pertemuan konsultasi antara kelompok diskusi hal ini dapat
diatur dengan ahli yang bersangkutan. Pada akhir tutorial PBL akan dilakukan presentasi
Penyusun
Setelah selesai mempelajari modul ini, anda diharapkan telah memperoleh pembelajaran
tentang dasar biokimia, sitologi dan jaringan terjadinya penyakit gangguan metabolisme dan
obstruksi saluran hepatobilier, patomekanisme dan penyebabnya serta kelainan-kelainan
jaringan yang ditimbulkannya
KASUS
Skenario 1:
Seorang anak perempuan 11 tahun datang dengan kuning dan riwayat mual ringan selama 1
minggu. Pada pemeriksaan fisis, ditemukan nyeri pada perut kuadran kanan atas dan ikterus
pada sklera. Hasil pemeriksaan laboratorium ditemukan serum AST 68 U/L, ALT 75 U/L,
dan bilirubin total 5.1 mg/dL.
Skenario 2:
Seorang wanita 18 tahun melahirkan bayi pada proses persalinan yang rumit. Pada 2 hari pertama
kelahiran, bayi tampak ikterus ringan. Pada pemeriksaan fisis, tidak ditemukan abnormalitas
morfologi (bentuk) bayi. Hasil laboratorium ditemukan konsentrasi bilirubin 4,9 mg/dL. Pada tes
Coombs bayi hasil RBC adalah positif.
Seorang perempuan 45 tahun datag dengan nyeri perut dan kuning yang dialami sejak 5 minggu. Pada
pemeriksaan fisis, ditemukan nyeri pada perut kanan atas, tetapi tidak ditemukan distensi abdomen.
CT scan abdomen ditemukan tanda penebalan dinding kandung kemih.
Skenario 4:
Seorang bayi aterm setelah dilahirkan dari perempuan primigravida 22 tahun. Awalnya bayi tetap
stabil. Setelah hari ketiga kelahiran, bayi tampak ikterus dan menetap selama lebih dari seminggu.
Pada pemeriksaan fisis, tidak ditemukan abnormalitas morfologi (bentuk) tubuh. Hasil laboratorium
menunjukkan konsentrasi bilirubun bayi 15 mg/dL.
TUGAS MAHASISWA
1. Setelah membaca dengan teliti skenario diatas, mahasiswa mendiskusikan hal tersebut
dalam satu kelompok diskusi yang terdiri dari 10-12 orang, dipimpin oleh seorang ketua
dan seorang penulis yang dipilih oleh anggota kelompok mahasiswa sendiri dan berganti
setiap kali diskusi. Diskusi kelompok ini bisa dipimpin oleh seorang tutor atau secara
mandiri.
2. Melakukan aktifitas pembelajaran individual di perpustakaan dengan menggunakan buku
ajar, textbook, slide, tape atau video, internet dan sebagainya, untuk mencari informasi
tambahan.
3. Melakukan diskusi kelompok mandiri, curah pendapat bebas antar anggota kelompok
untuk menganalisis atau mensintesis informasi dalam menyelesaikan masalah, tanpa
didampingi oleh tutor.
4. Berkonsultasi pada nara sumber yang ahli terhadap permasalahan tersebut untuk
memperoleh pengertian yang lebih mendalam (tanya pakar).
5. Mengikuti kuliah khusus (kuliah pakar) dalam kelas untuk masalah yang belum jelas atau
tidak ditemukan jawabannya.
6. Mahasiswa mencari tambahan informasi tentang kasus diatas diluar kelompok tatap muka.
7. Mahasiswa melaporkan hasil diskusi dan sintesis informasi-informasi baru yang
ditemukan
Langkah 7 dilakukan dalam kelompok diskusi dengan tutor
Keterangan:
Bila dari hasil evaluasi laporan kelompok ternyata masih ada informasi yang
diperlukan untuk sampai pada kesimpulan akhir, maka proses 6 bisa diulangi, dan
selanjutnya dilakukan lagi langkah 7.
Kedua langkah diatas bisa diulang-ulang pada tutorial atau diluar tutorial, dan
setiap akhir diskusi tentukan tujuan pembelajaran berikutnya. Setelah informasi dirasa
cukup maka pelaporan dilakukan dalam diskusi akhir, yang biasanya dilakukan dalam
bentuk diskusi panel dimana semua pakar duduk bersama untuk memberikan penjelasan
tentang hal-hal yang masih belum jelas.
JADWAL KEGIATAN
Sebelum dilakukan pertemuan antara kelompok mahasiswa dan tutor, mahasiswa
dibagi menjadi kelompok-kelompok diskusi yang terdiri dari 15-17 orang tiap kelompok.
1. Pertemuan pertama dalam kelas besar dengan tatap muka satu arah untuk penjelasan dan
tanya jawab. Tujuan : menjelaskan tentang modul dan cara menyelesaikan modul, dan
membagi kelompok diskusi. Pada pertemuan pertama buku modul dibagikan.
2. Pertemuan kedua : diskusi tutorial 1 dipimpin oleh mahasiswa yang terpilih menjadi
ketua dan penulis kelompok, serta difasilitasi oleh tutor Tujuan :
* Memilih ketua dan sekretaris kelompok,
* Brain-storming untuk proses 1 5,
* Pembagian tugas
3. Pertemuan ketiga: diskusi tutorial 2 seperti pada tutorial 1. Tujuan: untuk melaporkan
informasi baru yang diperoleh dari pembelajaran mandiri dan melakukan klassifikasi,
analisa dan sintese dari semua informasi.
4. Anda belajar mandiri baik sendiri-sendiri. Tujuan: untuk mencari informasi baru yang
diperlukan,
5. Diskusi mandiri; dengan proses sama dengan diskusi tutorial. Bila informasi telah cukup,
diskusi mandiri digunakan untuk membuat laporan penyajian dan laporan tertulis. Diskusi
mandiri bisa dilakukan berulang-ulang diluar jadwal.
6. Pertemuan keempat: diskusi panel dan tanya pakar. Tujuan: untuk melaporkan hasil
analisa dan sintese informasi yang ditemukan untuk menyelesaikan masalah pada skenario.
Bila ada masalah yang belum jelas atau kesalahan persepsi, bisa diselesaikan oleh para
pakar yang hadir pada pertemuan ini. Laporan penyajian dibuat oleh kelompok dalam
bentuk sesuai urutan yang tercantum pada buku kerja.
7. Masing-masing mahasiswa kemudian diberi tugas untuk menuliskan laporan tentang salah
satu penyakit yang memberikan gambaran seperti pada skenario yang didiskusikan pada
kelompoknya.
8. Laporan ditulis dalam bentuk laporan penyajian dan laporan lengkap.
Catatan :
Laporan penyajian (PPT & Word) dari masing-masing kelompok diserahkan
dalam bentuk Soft Copy (CD) kepada penanggung jawab blok (Koordinator /
Sekertaris Blok) melalui ketua Blok.
Laporan perorangan setiap mahasiswa diserahkan satu rangkap kepada tutor
untuk diperiksa dan dinilai.
TIME TABLE
I II III IV V VI
CSL