Pendahuluan, Isi Dan Penutup
Pendahuluan, Isi Dan Penutup
PENDAHULUAN
Hal itulah yang menyebabkan seseorang calon guru perlu dibekali dengan
program pengalaman sebagai ajang pelatihan keprofesionalannya dalam menerapkan
1
pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki ke sekolah sekolah, baik berupa
observasi orientasi, pengalam mengajar, maupun pengalaman pengalaman
lainnya dalam wadah program pengalaman lapangan (PPL). PPL dapat diartikan
sebagai suatu program yang merupakan ajang pelatihan yang menerapkan
pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam rangka pembentukan calon guru yang
profesional yang sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK). Pengertian itu berasal dari asumsi bahwa program pengalaman
lapangan (PPL) adalah muara dari program pendididan yang telah dihayati dan
dialami mahasiswa sebagai calon guru di bangku kuliah.
Menindak lanjuti hal tersebut, maka penulis melakukan orientasi lebih awal
(PPL-Awal) yang bertempat di SMA Negeri 1 Kintamani selama dua minggu mulai
dari tanggal 14 Juli sampai 27 Juli 2014.
2
1.2.2 Bagaimana pola tingkah laku siswa di luar kelas maupun di dalam kelas serta
hubungan guru dengan kepala sekolah, hubungan guru dengan para pegawai,
hubungan guru kepada siswa, dan hubungan diantara sesama guru?
1.2.3 Bagaimana cara guru dalam mempersiapkan dan melaksanakan proses belajar
mengajar yang berlansung di SMA Negeri 1 Kintamani?
1.3 Tujuan
Adapan tujuan yang ingin penulis capai dalam penulisan laporan ini adalah
sebagai berikut:
1.3.1 Mengetahui lingkungan fisik dan non fisik di lingkungan SMA Negeri 1
kintamani.
1.3.2 Dapat mengetahui pola tingkah laku siswa di luar kelas maupun di dalam
kelas serta hubungan antara guru dengan kepala sekolah, hubungan guru
dengan pegawai, hubungan guru kepada siswa, dan hubungan diantara sesama
guru.
1.3.3 Mengetahui cara guru dalam mempersiapkan dan melaksanakan proses belajar
mengajar yang berlansung di SMA Negeri 1 Kintamani.
3
BAB II
4
a. Kegiatan pengamatan lingkungan sekolah yaitu berupa
kegiatan observasi terhadap aspek fisik sekolah yang
mencakup nama sekolah, alamat sekolah, status sekolah, luas
tanah, jumlah kelas dan ukurannya serta melakukan observasi
terhadap bangunan yang ada disekolah tersebut.
b. Bangunan yang terdapat di lingkungan sekolah dan bangunan
yang ada disekitar lingkungan sekolah.
c. Kegiatan pengamatan aspek non fisik sekolah yaitu meliputi :
Aktivitas siswa-siswi SMA Negeri 1 Kintamani di
dalam dan di luar kelas.
Aktivitas guru dan staf pegawai di dalam
melaksanakan tugasnya.
Hubungan sosial antar siswa, siswa dengan guru, siswa
dengan pegawai, dan hubungan pegawai secara umum
di lingkungan sekolah SMA Negeri 1 Kintamani.
d. Kegiatan Observasi di dalam kelas.
Kegiatan Observasi di dalam kelas yang dilakukan penulis
menghabiskan waktu kurang lebih satu minggu dan untuk
meliput pengamatan sebagai berikut:
Proses belajar mengajar yang menyangkut aktivitas
guru dalam membuka pelajaran, mengelola kelas,
memberi materi pelajaran dan menutup pelajaran.
Pola tingkah laku siswa dalam mengikuti proses belajar
mengajar ( PBM ) baik dengan sesama siswa maupun
dengan guru.
Situasi serta kondisi kelas saat guru menjelaskan
pelajaran, memberikan tugas pada siswa serta pada saat
guru berhalangan hadir.
5
Cara guru mengembangkan materi pelajaran,
menyusun silabus, program tahunan, program bulanan,
program harian dan menanggapi pertanyaan dari siswa.
Mengenai kehidupan sosial budaya sekolah.
Kegiatan ekstra kurikuler dan intra kurikuler sekolah.
6
2.2.1 Metode wawancara
7
BAB III
8
9. Desa/Kelurahan : Bayunggede
10. Kode pos : 80652
11. Nomer telepon : (0366) 51634
12. Kelompok Sekolah :A
13. Akreditas : Terdaftar
14. Surat Kelembagaan : 0389/1989, Tanggal: 11 Juni 1989
15. Tahun Berdiri : Tahun 1989
16. Kegiatan Belajar Mengajar : Pagi
17. Bangunan sekolah : Milik Sendiri
18. Lokasi sekolah :
- Jarak ke pusat kecamatan : 8 km
- Jarak ke pusat otoda : 25 km
- Terletak pada lintasan : Desa
19. Organisasi Penyelenggara : Pemerintah
20. Jumlah Ruangan Kelas : 23
21. Ukuran Rerata Ruang Kelas :7x9m
22. Bangunan lain yang ada
a. Ruang Kepala Sekolah, luasnya 5 x 4 m2
b. Ruang Tata Usaha, luasnya 6 x 6,5 m2
c. Ruang Guru, luasnya 18 x 8 m2
d. Ruang perpustakaan, luasnya 10,5 x 8 m2
e. Ruang Bimbingan Konseling, luasnya 2,5 x 3,5 m2
f. Ruang Tamu, luasnya 4 x 5 m2
g. Padmasana, luasnya 10 x 10 m2
h. Ruangan Komputer, luasnya 3,5 x 5 m2
i. Ruang OSIS, luasnya 3,5 x 5,57 m2
j. WC (12 buah), luasnya 2 x 2 m2
k. Ruang UKS, luasnya 3,5 x 5,5 m2
l. Ruang Laboratorium Fisika, luasnya 15 x 8 m2
m. Ruang Laboratorium Biologi, luasnya 15 x 8 m2
9
n. Ruang Laboratorium Kimia, Luasnya 15 x 8 m2
o. Kantin, luasnya 8 x 22 m2
p. Gudang, luasnya 9 x 7,5 m2
q. Ruang Kaur, luasnya 8,5 x 5 m2
r. Ruang Koperasi, luasnya 7 x 4 m2
10
Sebelah Utara : Areal perkebunan masyarakat.
Sebelah Timur : Areal perkebunan Masyarakat.
Sebelah Selatan : SMP Negeri 6 Kintamani.
Sebelah Barat : Jalan Yudistira dan areal perkebunan warga.
b. Kondisi lingkungan sekolah
Jika dilihat dari letak SMA Negeri 1 Kintamani yang terletak jauh dari pusat
keramaian membuat kondisi di sekolah ini sangat nyaman untuk proses belajar
mengajar, karena jauh dari hiruk pikuk aktivitas masyarakat di lingkungan sekitarnya
dan kendaraan-kendaraan yang lewat di Jalan Yudistira tidak terlalu padat sehingga
suara-suara yang timbul dari kendaraan yang lalu-lalang di depan sekolah tidak
mengganggu konsentrasi siswa SMA Negeri 1 Kintamani saat belajar. Selain letak
sekolah ini yang agak jauh dari pusat keramaian, sekolah ini juga didukung dengan
areal sekolah yang luas. Membuat SMA Negeri 1 Kintamani mempunyai ruang-ruang
untuk pertamanan yang membuat sekolah ini hijau, sejuk dan asri. Dengan keadaan
lingkungan yang rindang karena banyak tumbuh-tumbuham hijau yang ditanam di
taman sekolah dan keadaan sekolah yang kebersihannya terjaga, membuat siswa
nyaman berada di sekolah.
Gambar Pintu Gerbang SMA Negeri 1 Kintamani
11
Gambar denah SMA N 1 Kintamani serta penjelasannya (Terlampir).
26. Keadaan Ruang Kelas Tempat Belajar Siswa Dengan Segala Faslitas
yang Ada, dan Mamfaatnya
Ruang kelas yang terdapat di SMA Negeri 1 Kintamani rata-rata berukuran 7
x 9 m2 yang sangat memadai untuk mendukung proses belajar mengajar siswa dan
guru di sekolah. Keadaan dari masing-masing ruang kelas ini sangat baik baik itu dari
segi kondisi bangunan, perawatan serta pemeliharaannya pun sudah sangat baik.
Setiap ruang kelas dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang cukup lengkap untuk
mendukung proses belajar mengajar seperti:
a. Meja dan kursi yang jumlahnya di masing-masing kelas disesuaikan dengan
jumlah siswa yang ada di kelas tersebut, yang kegunaannya untuk tempat duduk
siswa saat belajar. Jumlah kursi dan meja untuk siswa ini ditambah dengan satu
meja dan kursi untuk guru pengajar.
b. Masing-masing kelas juga dilengkapi dengan papan tulis sebagai sarana dalam
guru menerangkan pelajaran.
c. Stuktur pengurus kelas yang fungsinya untuk mencatat struktur pengurus di
masing-masing kelas yang terdidi atas wali kelas, ketua kelas sekretaris serta
bendahara kelas.
d. Denah tempat duduk siswa yang fungsinya untuk memberikan gambaran tempat
duduk siswa secara keseluran di masing-masing kelas, Yang berarti bahwa setiap
harinya siswa di masing-masing kelas harus duduk sesuai dengan denah tersebut.
Ini juga memudahkan guru untuk mengawasi siswa dalam belajar.
e. Dinding-dinding di masing-masing kelas dihiasi dengan hiasan-hiasan hasil
kreativitas siswa di kelas tersebut yang memperindah kelas sehingga siswa betah
dan nyaman dalam belajar.
f. Kata-kata mutiara untuk menambah semangat siswa dalam belajar.
g. Papan administrasi untuk mencatat siswa yang berhalangan hadir setiap harinya.
h. Daftar mata pelajaran disertai nama guru yang mengajar mata pelajaran tersebut
untuk memudahkan siswa serta guru piket untuk menghubungi guru
12
bersangkuatan jika guru tersebut tidak ada di kelas saat jam pelajaran sudah
dimualai.
i. Tata tertib sekolah untuk mengingatkan siswa agar tidak melanggar aturan
disekolah.
j. Daftar piket siswa di kelas sebagai catatan atau mengingatkan siswa yang
mendapat tugas untuk membersihkan kelas serta menyiapkan sarana dan prasara
dalam proses belajar mengajar setiap harinya.
k. Pelangkiran sebagai sarana siswa saat mengadakan persembahyangan.
l. Setiap kelas juga dilengkapi dengan pengeras suara yang terhubung langsung
dengan ruang guru untuk memudahkan para guru dalam menyampaikan
pengumuman dan membunyikan bel tanda pergantian jam serta memimpin puja
tri sandya bagi siswa yang beragama hindu agar serempak.
m. Sebagai kelengkapan kelas gambar pancasila , gambar presiden dan wakil
presiden serta gambar-gambar pahlawan nasional, bendera merah putih.
n. Taplak meja dan vas bunga untuk memperindah meja guru.
o. Jam dinding untuk mengingatkan waktu.
p. Tanaman hias di depan kelas serta di dinding-dinding kelas untuk menambah
kerindangan kelas.
q. Untuk menunjang proses pembelajaran beberapa kelas dilengkapi dengan LCD
proyektor dan layar proyektor yang ditujukan kepada guru serta siswa yang akan
melakukan presentasi.
r. Dalam menjaga kebersihan kelas setiap kelas juga dilengkapi dengan alat-alat
kebersihan seperti sapu ijuk, sapu lidi, serok, alat untuk mengepel lantai, tong
sampah juga disediakan baik itu di dalam maupun di luar kelas.
s. Di depan kelas disediakan tempat cuci tangan atau washtapel yang airnya
mengalir secara terus menerus yang tentunya dengan adanya fasilitas ini dapat
meningkatkan kebersihan siswa di sekolah.
13
Dalam rangka menambah sumber refrensi bagi guru serta siswa dalam belajar
SMA Negeri 1 Kintamani memiliki perpustakaan yang didalamnya terdapat berbagai
jenis buku yang jumlahnya cukup banyak. Perpustakaan SMA Negeri 1 Kintamani ini
secara resmi disahkan serta mulai beroprasi dari tahun 1989 sampai sekarang.
Perpustakaan ini dikelola oleh satu guru dan dua orang pegawai khusus perpustakaan
yang diberi wewenang untuk mengelola perpustakaan tersebut (Struktur organisasi
perpustakaan terlampir).
Adapun data terakhir yang penulis temukan di perputakaan SMA Negeri 1
Kintamani yaitu :
a. Jumlah judul buku : 1402
b. Jumblah eksemplar : 5261 eksemplar
c. Pengelompokan buku:
Pengelompokan buku di perpustakaan SMA Negeri 1 Kintamani dibagi
menjadi 10 pengelompokan diantaranya:
Nomer Buku Jenis Buku Jumlah
0-99 Karya Umum 99 buah
100-199 Filsafat 39 buah
200-299 Agama 114 buah
300-399 Ilmu Sosial 138 buah
400-499 Bahasa 80 buah
500-599 Pengetahuan Murni 296 buah
600-699 Teknologi 222 buah
700-799 Seni/Olahraga 80 buah
800-899 Sastra/Fisika 653 buah
900-999 Sejarah/Geografi 61 buah
14
a) Horison : 15 buah
b) Gemari : 25 buah
c) Info Askes : 8 buah
d) UKSW : 3 buah
e) Bali Post : 7 buah
f) Saraswati : 1 buah
g) Foundation ICT : 11 buah
h) WTC : 2 buah
Jumlah keseluruhan majalah bulanan yang terdapat di perpustakaan SMA Negeri
1 Kintamani sejumlah 72 buah.
Perpustakaan SMA Negeri 1 Kintamani dimamfaatkan dalam menunjang
kegiatan belajar mengajar baik bagi siswa maupun guru dan juga sebagai tempat
untuk mengisi waktu luang disaat jam pelajaran kosong atau pada saat jam istirahat.
Berkaitan dengan pemanfaatan perpustakaan oleh siswa maupun guru dapat dilihat
dari jumlah rerata kehadiran siswa ke perpustakaan. Menurut data laporan bulanan
perpustakaan yang penulis temukan di lapangan, rerata kehadiran siswa tiap
minggunya berjumlah 61 orang dan rerata guru yang berkunjung ke perpustakaan
hanya 6 orang perminggunya. Menurut data terakhir yang ada peminjaman buku di
perpustakaan SMA Negeri 1 Kintamani perminggu berjumlah empat buku, jumlah ini
merupakan gabungan antara peminjaman buku dari guru dan siswa yang telah
meminjam buku.
Gambar Perpustakaan SMA Negeri 1 Kintamani
15
Dalam menjaga ketertiban dan keamanan perpustakaan SMA Negeri 1
Kintamani memberlakukan berbagai aturan serta tata tertib yang harus dipatuhi oleh
pengunjung perpustakaan diantaranya :
SMAN 1 KINTAMANI
1. Siswa, guru, karyawan serta pengunjung lain yang memasuki ruang perpustakaan
diharap melapor kepada pengelola/petugas perpustakaan dan mengisi buku daftar
pengunjung.
2. Di dalam ruang perpustakaan harap menjaga ketertiban dan kesopanan supaya
tidak mengganggu orang lain yang sedang membaca atau belajar.
3. Setiap peminjam buku, majalah, surat kabar dan lain-lain harus memiliki Kartu
Anggota Perpustakaan.
4. Setiap peminjam diperbolehkan menganbil sendiri buku-buku , majalah, surat
kabar yang akan dipinjam dan melaporkan kepada Petugas perpustakaan.
5. Selesai membaca buku, majalah, surat kabar dan lain-lain harus dikembalikan
pada tempatnya semula.
6. Setiap peminjam harus mengembalikan pinjaman buku, majalah, surat kabar dan
lain-lain sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan oleh perpustakaan.
7. Bila ada jam kosong siswa/siswi, diperbolehkan belajar diruang perpustakaan,
setelah terlebih dahulu melapor kepada Petugas Perpustakaan.
8. Menjaga/merawat buku-buku, majalah, surat kabar yang dipinjam dari
perpustakaan supaya tidak rusak atau kotor.
9. Apabila buku-buku, majalah, surat kabar yang dipinjam rusak atau hilang harap
segera melapor kepada pengelola/Petugas Perpustakaan.
16
10. Jagalah kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan di dalam ruang
perpustakaan, untuk mendapatkan kenyamanan bersama.
SANKSI PELANGGARAN
17
3. Buku-buku yang hilang harus diganti sesuai dengan judul buku yang hilang atau
diganti dengan uang yang sesuai dengan harga buku pada saat itu.
18
28. Laboratorium/Ruang Praktek Lain
a. Laboratorium Komputer
Ruang laboratorium komputer yang dimiliki SMA Negeri 1 Kintamani
dikelola oleh satu kepala laboratorium dan guru-guru mata pelajaran TIK (Teknologi
Informasi dan Komunikasi), yang tugasnya memberikan arahan tentang cara-cara
penggunaan alat-alat yang ada di laboratorium komputer. Adapun tugas dari pengurus
laboratorium komputer dapat dilihat dari struktur pengelola laboratorium komputer
sebagai berikut (Stuktur terlampir).
a) Pelindung/Penanggung Jawab
Memberikan perlindungan/pengayoman.
Melakukan pengawasan dan penilaian.
Memberikan pengarahan.
b) Koordinator/Kepala
Melakukan koordinasi.
Memberikan bimbingan dan pengarahan.
Melakukan pengawasan.
Melaporkan kepada Kepala Sekolah.
c) Petugas
Melakukan pendataan inventaris barang.
Menata barang inventaris menurut fungsinya.
Melakukan perbaikan pada barang inventaris yang masih bisa diperbaiki.
Mengatur jadwal penggunaan laboratorium Komputer.
Memberikan laporan kondisi barangbarang inventaris.
Melakukan pengawasan penggunaan barang inventaris.
Melaporkan kejadian penting yang terkait penggunaan barang inventaris.
Melakukan pengecekan kondisi barang secara rutin
Jika dilihat dari fasilitas penunjang dari laboratorium komputer ini sudah
sangat memadai dilihat dari jumlah komputer yang ada di laboratorium tersebut yang
19
mencapai jumblah 32 unit yang telah terhubung dengan jaringan internet disertai
dengan meja khusus komputer dan tempat duduk plastik yang disesuaikan dengan
jumlah komputer yang ada. Satu unit laptop untuk guru pengajar TIK, LCD proyektor
dan papan tulis untuk membantu dalam praktek mata pelajaran TIK serta rak kaca
untuk menaruh peralatan-peralatan lain di laboratorium. Berdasarkan jumlah
komputer yang ada ini sangat sepadan dengan jumlah siswa yang memanfaatkan
laboratorium tersebut. Dalam upaya pengelolaan laboratorium tersebut dilakukan oleh
petugas laboratorium, guru-guru TIK serta seluruh siswa di sekolah yang
menggunakan fasilitas laboratorium tersebut. Dilihat data struktur denah
pengaturannya sudah sangat baik yang dimuat dalam gambar di bawah ini.
20
Dalam situasi nyata di lapangan saat laboratorium komputer ini digunakan
pengelolaannya sudah sangat bagus dimana guru-guru TIK yang menggunakan
laboratorium ini untuk pembelajaran mengawasi dan menerangkan cara pemakaian
dari fasilitas yang ada seperti komputer dan yang lainnya agar tidak terjadi kesalahan
pemakaian yang dapat merusak fasilitas yang ada.
Upaya-upaya yang dilakukan dalam menambah serta melengkapi fasilitas
yang ada di laboratorium komputer dengan memanfaatkan dana serta sumbangan-
sumbangan dari kementrian pendidikan setiap tahunnya. (Kartu inventaris terlampir).
b. Laboratorium Fisika
Jika dilihat dari hal keberadaan alat-alat praktik untuk pelajaran Fisika, untuk
menjaga peralatan praktik yang sudah tersedia di LAB Fisika, dari pihak sekolah
SMA Negeri 1 Kintamani sudah menyiapkan 1 orang petugas khusus.
Fasilitas penunjang laboratorium fisika dan kimia ini cukup lengkap. Fasilitas-
fasilitas yang disediakan di laboratorium ini sudah mencukupi baik itu dilihat dari
segi jenisnya yang beragam, jumlah alat-alat maupun bahan yang tersedia kaitannya
dengan mendukung pelaksanaan praktek untuk keperluan siswa dalam melaksanakan
praktek fisika maupu kimia. Dilihat dari jumlahnya fasilitas yang ada tersebut sudah
sepadan dengan kubutuhan siswa saat melaksanakan praktek. Demi menjaga kondisi
laboratoriun fisika dan kimia ini baik dari segi pengaturan dan pengelolaannya
dilaksanakan oleh petugas khusus serta seluruh warga sekolah yang menggunakan
ruang tersebut untuk keperluan praktek maupun yang lainnya. Adapun fasilitas
21
penunjang dari laboratorium fisika dan kimia ini adalah sebagai berikut. ( Kartu
inventaris terlampir).
Almari I
22
POWER SUPLY
KAL. 21 7 BAIK
BASIC METER A
FMA. 21 2 BAIK
STIKER LISTRI
HITAM
SIKER LISTRIK
MERAH
Almari II
23
2 2 BAIK
3 TABUNGAN BERNOULLI FSC 30 1 BAIK
4 BAROMETER ANOEROID FSG 12 1 BAIK
5 BOLA LANGIT BAS 45 1 BAIK
6 PLANETARIUM BAS 55 1 RUSAK
7 ANEMOMETER BGE 4 BAIK
TABUNG BOYLE 75
8 II.2 KPK 7 BAIK
9 JANGKA SORONG 45 7 BAIK
MIKROMETER SEKRUP
10 KPK70 10 BAIK
11 TICKER TIMER FME 3 BAIK
12 KERTAS TICKER TIMER 66 8 BAIK
13 STOP WATCH 7 BAIK
14 CUBES/KUBUS MATERIAL FME 4 BAIK
15 PEGAS 69 7 BAIK
16 DINA MOMETER KKW 6 BAIK
17 DINAMOMETER 79 5 BAIK
18 MODEL GAYA FSP 18 1 BAIK
SENTRIPETAL FSP 28
19 II.3 BEBAN BERCELAH FSP 10 BAIK
20 26/005 4 BAIK
21 RESISTAN BOX FSP 6 BAIK
22 RESISTAN BOX 26/010 8 BAIK
23 VOLT METER FME 1 BAIK
BASIC METER 75
24 II.4 TRANSPOR MATER 500 W FME 1 BAIK
25 27 50 BAIK
26 MULTITESTER FLS 15 BAIK
24
27 TEMPAT BATERAI 38/060 20 BAIK
28 TEMPAT LAMPU 39 BAIK
29 TEMPAT LAMPU FLS 29 BAIK
30 MULTI FIER 0 50 DC V 38/020 20 BAIK
31 MULTI FIER 0 5 DC V KAL. 23 BAIK
32 SHUN 0 50 m A 15 2 BAIK
33 SHUN 0 5 m A KAL 8 BAIK
34 SHUN 0 10 m A .41 8 BAIK
35 SWITCH KNIFE KAL. 1 BAIK
36 RESISTOR 100 5 W 64 2 BAIK
37 RESISTAN BOX 100 3W KAL 2 BAIK
38 KOMPAS 67 4 BAIK
39 LENSATIC KOMPAS 40 BAIK
40 KOMPAS MAGNETIK MES 40 BAIK
41 KOMPAS PEMETAAN 10 20 BAIK
42 BOLA LAMPU 6,3 V 0,2 A KAL 14 BAIK
BOLA LAMPU 3,5 V 0,3 A 40
MAGNET BATANG KAL
40
KAL
96
FLS
49/100
BAS 20
FMA
58
FMA
48
KAL
25
70/061
KAL
70/035
FMA-
21
FMA-
22
BAS 21
BAS 21
MES
11
FLS
48/100
KAL
70
KAL
42
KAL
42
c. Laboratorium Biologi
26
Rungan praktek lab biologi cukup luas sehingga siswa dapat leluasa
melaksanakan kegiatan praktek baik itu untuk praktek biologi. Sebelum
melaksanakan kegiatan praktek, biasanya siswa terlebih dahulu diberikan penjelasan-
penjelasan oleh guru bersangkutan, hal ini bertujuan agar siswa dapat melaksanakan
kegiatan praktek dengan baik dan lancar. Biasanya guru menjelaskan hal-hal terkait
tersebut dipapan tulis, atau dibantu dengan menggunakan LCD agar siswa lebih
mengerti. Gambar laboratorium biologi.
Jika dilihat dari hal keberadaan alat-alat praktik untuk pelajaran Biologi,
untuk menjaga peralatan praktik yang sudah tersedia di Laboratorium Biologi, dari
pihak sekolah SMA Negeri 1 Kintamani sudah menyiapkan 2 orang petugas khusus.
Adapun alat dan bahan yang di sediakan di laboratorium biologi adalah sebagai
berikut:
Rak I
27
NO NAMA BARANG / ALAT KODE JML KETERANGAN
Rak II
28
7 PREVARAT
Rak III
Rak IV
Rak V
29
NO NAMA BARANG / ALAT KODE JML KETERANGAN
Almari II
Rak I
Rak II
Rak III
30
d. Laboratorium Kimia
Jika dilihat dari hal keberadaan alat-alat praktik untuk pelajaran Kimia, untuk
menjaga peralatan praktik yang sudah tersedia di Laboratorium Kimia, dari pihak
sekolah SMA Negeri 1 Kintamani sudah menyiapkan 2 orang petugas khusus.
Berikut ini merupakan tugas dari petugas tersebut adalah:
31
3. Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan laboratorium,
4. Mengatur penyimpanan dan daftar alat-alat laboratorium,
5. Invetarisasi dan pengadministrasian peminjam alat-alat laboratorium.
Adapun alat dan bahan yang di sediakan di laboratorium kimia adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.2 Alat-alat kimia:
Almari I
Almari II
Rak I
32
2 RETORT STAND, BASE KST 24 4 BAIK
Rak II
Rak III
1 TERMOMETER 1 BAIK
DINDING
2 4 BAIK
GELAS KIMIA
3 2 BAIK
ALAT PELENGKET GAS
4 3 BAIK
FIPOY
5 3 BAIK
TABUNG REAKSI
6 2 BAIK
SERKONDUKTIFITAS
7 3 BAIK
TERMOMETER
33
8 MAK/MIN 1 BAIK
GELAS UKUR
28. Ruang Bimbingan Konseling (BK) dan Fasilitas Penunjang Serta Perangkat
Penunjangnya
Tenaga bimbingan konseling (BK) yang dimiliki oleh SMA Negeri 1
Kintamani terdiri dari tiga guru BK yang ada di sekolah ini diantaranya adalah
a. Drs. I Made Artanegara
b. Ni Made Karmawati, S.Pd
c. I Kadek Riani, S.Pd
Ruang BK di SMA Negeri 1 Kintamani memiliki tempat yang khusus yang
terpisah dengan ruang guru yang berada di sampingnya sehingga ruang BK disini
dapat dimanfaatkan dengan maksimal. Ruang BK ini sering kali dimanfaatkan oleh
guru BK untuk memberikan bimbingan kepada siswa yang bermasalah, sehingga
dalam penanganannya bisa lebih intensif. Selain itu siswa yang mempunyai masalah
yang ingin melakukan bimbingan juga bisa memanfaatkan ruangan BK tersebut.
Gambar Ruang BK SMA Negeri 1 Kintamani
34
Adapun upaya-upaya yang telah dilakukan sekolah/petugas BK dalam
melengkapi fasilitas-fasilitas yang kurang dalam melaksanakan bimbingan konseling
adalah dengan menyediakan ruang khusus bagi petugas BK agar antara ruang guru
dan ruang BK terpisah, dengan terpisahnya ruang guru dan BK tentunya akan dapat
memaksimalkan fungsi dari bimbingan konseling itu sendiri. Untuk fasilitas-fasilitas
penunjang lain yang berkaitan dengan penunjang dari bimbingan konseling selalu
diupayakan pengadaannya oleh petugas BK dengan menghubungi kepala sekolah
maupun pengurus sekolah yang terkait. (Kartu inventaris dan struktur organisasi
bimbingan dan konseling terlampir).
Perangkat penunjang yang ada di ruang BK SMA Negeri 1 Kintamani
tergolong sangat lengkap untuk melaksanakan bimbingan seperti meja kerja, meja
untuk bimbingan, sofa panjang untuk bimbingan siswa serta tamu yang datang ke
ruang BK, buku-buku tentang bimbingan konseling, modul, pamplet, brosur-brosur
yang berkaitan dengan bimbingan konseling dan kesehatan remaja. Dalam
mengoptimalkan fungsi BK adapun fasilitas-fasilitas lain yang menunjang dengan
menerapkan berbagai jenis layanan serta kegiatan yang mendukung diantaranya:
a. Layanan Orientasi
b. Layanan Informasi
c. Layanan Penempatan
d. Layanan Pembelajaran
e. Layanan Bimbingan Kelompok
f. Layanan Konseling Perorangan
g. Layanan Konseling Kelompok
Kegiatan pendukung BK diantaranya :
a. Aplikasi instrumentasi
b. Himpunan data
c. Konverensi kasus
d. Kunjungan rumah
e. Alih tangan kasus
35
29. Banguna/Ruang Fasilitas Lain
Adapun bangunan/ruang fasilitas lain yang menunjang baik itu proses
pembelajaran serta kegiatan kesiswaan sebagai berikut.
a. Ruang OSIS
Organisasi Siswa Intra Sekolah atau sering disingkat OSIS merupakan salah
satu organisasi inti yang berada di sekolah menengah atas. Sebagai salah satu
organisasi siswa tentunya harus didukung dengan fasilitas-fasilitas yang memadai,
begitupun dengan OSIS di SMA Negeri 1 Kintamani disediakan ruang serta fasilitas
oleh sekolah dalam menunjang program kerjanya. Walaupun saat penulis melakukan
observasi di lapangan kondisi ruangan OSIS masih menyatu dengan ruang UKS dan
ruang gamelan, dan menurut keterangan di lapangan ruang OSIS ini akan dan sedang
dalam rencana proses pemindahan. Namun penulis dapat melihat kelengkapan yang
ada sudah cukup memadai seperti:
a. Meja panjang yang berjumlah 7 buah yang untuk membantu tugas-tugas OSIS
seperti saat melakukan rapat dan melaksanakan tugas OSIS yang lainnya.
b. Kursi plastik yang berjumlah 22 buah untuk tempat duduk para pengurus OSIS
baik itu sedang melaksanakan kegiatan maupun saat sedang melakukan rapat.
c. Almari kayu juga disediakan sekolah untuk menyimpan berkas-berkas pengurus
OSIS.
d. Papan struktur untuk mencatat struktur organisasi pengurus OSIS.
e. Dalam penyusunan program kerja OSIS SMA Negeri 1 kintamani diberikan
fasilitas papan kerja untuk mencatat program kerja yang dirancang.
f. Seperangkat komputer untuk memudahkan pekerjaan pengurus OSIS seperti
mengetik dan lain sebagainya.
g. Untuk kelengkapan lain juga disediakan seperti gambar garuda pancasila, gambar
presiden dan wakil presiden, bendera merah putih.
Dalam rangka mempertahankan fasilitas yang ada di ruang OSIS, sekolah
menyusun pengurus OSIS yang dibina oleh lima guru pembimbing (Struktur OSIS
36
SMA N 1 Kintamani terlampir). Selain sebagai organisasi siswa, OSIS yang dibentuk
tersebut mempunyai tugas untuk menjaga kebersihan serta penataan ruang OSIS dan
untuk mengefisienkan tugas dibentuklah jadwal piket harian di ruang tersebut, dengan
adanya jadwal piket ini maka ruang OSIS akan selalu terkelola dengan baik.
Pengelolaan ruang OSIS ini juga akan memperlancar serta menunjang kinerja dari
pengurus OSIS tersebut. (Kartu inventaris terlampir)
b. Ruang UKS
Kesehatan warga sekolah merupakan suatu hal yang mutlak bagi setiap
sekolah, maka setiap sekolah wajib menyediakan ruang untuk menunjang kesehatan
tersebut salah satunya adalah ruang UKS (Usaha Kesehatan Sekolah). Begitu juga
dengan SMA Negeri 1 Kintamani memiliki ruang UKS yang digunakan untuk
menopang kesehatan warga sekolahnya, walaupun ruang UKS ini masih bergabung
dengan ruang OSIS serta ruang tabuh, karena masih dalam proses pemindahan ke
ruang baru yang lebih baik. Walaupun demikian saat penulis melakukan observasi ke
ruang tersebut fasitas-fasilitas yang menunjang ruang UKS tersebut cukup lengkap
diantaranya.
a. Meja untuk tempat pengurus UKS saat menjalankan tugasnya, tempat untuk
menaruh buku-buku administrasi yang berkaitan dengan UKS.
b. Kursi kayu untuk tempat duduk bagi pengurus serta mahasiswa yang
berkunjung ke UKS.
c. Rak kaca untuk tempat menaruh obat-obatan serta berkas-berkas yang
berkaitan dengan UKS.
d. Papan program kerja untuk mencatat program kerja dari pengurus UKS.
e. Ranjang pertolongan yang diperuntukkan untuk siswa yang sakit yang
memerlukan istirahat sebelum atau setelah diberikan pengobatan oleh pihak
UKS.
f. Kotak P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) yang fungsinya untuk
menaruh obat-obat serta perlengkapan yang berkaitan dengan pertolongan
pertama seperti betadin, perban dan lain sebagainya.
37
g. Papan Struktur untuk mencatat struktur organisasi UKS.
h. Pelangkiran sebagai sarana untuk melakukan persembahyangan setiap
harinya.
Gambar ruang UKS SMA Negeri 1 Kintamani
Pengelolaan dari ruang UKS ini cukup baik dilihat kebersihan ruang UKS
serta kelengkapan yang ada di dalamnya. Ruang UKS byasanya dikelola oleh siswa-
siswa yang mengikuti ekstrakulikuler PMR (Palang Merah Remaja). (Kartu inventaris
terlampir).
38
c. Bran kas untuk menyimpan berkas-berkas penting kepala sekolah.
d. Sopa untuk tempat duduk tamu yang berkunjung di ruang kepala sekolah.
e. Lukisan yang ditempel di dinding untuk memperindah ruang kepala sekolah.
f. Papan program kerja, papan kinerja kepala sekolah dan papan kerja tahunan untuk
mencatat kinerja serta program kerja yang dirancang oleh kepala sekolah.
g. Bendera, gambar garuda pancasila, gambar presiden dan wakil presiden sebagai
kelengkapan ruangan.
h. Pelangkiran sebagai sarana dalam melakukan persembahyangan di ruangan.
i. Jam dinding sebagai pengingat waktu di ruangan.
Gambar Ruang Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Kintamani
39
digunakan sebagai tempat untuk menangani administrasi sekolah, seperti pembayaran
uang komite, surat-menyurat sekolah, dan lain-lain yang berhubungan dengan
administrasi sekolah. Adapun kelengkapan-kelengkapan yang terdapat di ruang tata
usaha SMA Negeri 1 Kintamani sebagai penunjang kinerja pegawai tata usaha
sekolah sebagai berikut.
a. Meja sebagai alas serta menaruh berkas-berkas yang berkaitan dengan tata usaha
sekolah.
b. Kursi kayu, kursi putar, kursi tamu, kursi alas rotan dan kursi besi alas gabus
untuk tempat duduk pegawai tata usaha saat bekerja serta tamu-tamu yang
memiliki kepentingan dengan tata usaha sekolah.
c. Rak arsip sebagai tempat meletakkan arsip-arsip yang penting yang berkaitan
dengan tata usaha sekolah.
d. Komputer, setiap harinya pegawai tata usaha sekolah tidak bisa lepas dari
kegiatan menyusun laporan, membuat berbagai surat serta mengurus arsip-arsip
sekolah untuk mempermudah hal tersebut sekolah memfasilitasi dengan
menyediakan alat ketik berupa komputer.
e. Printer untuk mencetak berbagai hasil ketikan pegawai TU.
f. Papan data dan papan struktur organisasi tata usaha untuk mencatat struktur serta
data-data yang telah disusun oleh pegawai tata usaha di sekolah.
g. Pelangkiran sebagai sarana pegawai tata usaha dalam melaksanakan
persembahyangan.
h. Lukisan, gambar garuda pancasila, gambar presiden dan wakil presiden untuk
memperindah serta sarana kelengkapan ruangan.
Gambar Ruang Tata Usaha SMA Negeri 1 Kintamani
40
Ditinjau dari segi pengelolaan ruangan tata usaha SMA Negeri 1 Kintamani
dikelola oleh pegawai tata usaha itu sendiri dan untuk program kerja telah dibentuk
berbagai bidang-bidang untuk mengefisienkan pekerjaan (struktur organisasi tata
usaha dan kartu inventaris terlampir).
g. Ruang Bendahara
Pengelolaan keungan sekolah merupakan suatu hal yang penting bagi suatu
sekolah. Maka seharusnya untuk pegawai bendahara sekolah harus diberikan ruang
khusus serta fasitas penunjang yang cukup, ini juga yang dilakukan SMA Negeri 1
Kintamani. Ruang khusus disediakan untuk menunjang kinerja bendahara sekolah,
fasilitas-fasilitas yang terdapat di ruang tersebut adalah.
a. Meja kerja untuk tempat menulis serta melaksanakan pekerjaan lainnya.
b. Kursi putar serta kursi alas rotan untuk tempat duduk pegawai bendahara sekolah.
c. Lemari kaca untuk menaruh berkas-berkas penting serta kelengkapan yang
diperlukan bendahara sekolah.
d. Jam dinding sebagai pengingat waktu pegawai bendahara sekolah.
e. Gambar garuda pancasila, gambar presiden dan wakil presiden sebagai
kelengkapan ruangan.
41
f. Komputer untuk menunjang kerja dari pegawai bendahara sekolah seperti
mengetik, membuat serta menyusun laporan dan sebagainya.
Gambar Ruang Bendahara SMA Negeri 1 Kintamani
h. Ruang WK
Adapun fasilitas-fasilitas dari ruang WK SMA Negeri 1 Kinatamani adalah
sebagai berikut.
a. Meja kayu untuk tempat menulis serta menaruh berkas-berkas.
b. Almari kayu sebagai tempat menyimpan berkas-berkas penting serta kelengkapan
ruang WK.
c. Kursi alas rotan untuk tempat duduk.
d. Jam dinding sebagai pengingat waktu.
e. Gambar garuda pancasila, gambar presiden dan wakil presiden sebagai
kelengkapan ruangan.
42
Gambar Ruang WK SMA Negeri 1 Kintamani
i. Ruang Kesiswaan
Kesiswaan memegang peranan penting dalam menunjang proses pendidikan
di suatu sekolah. Tugas dari kesiswaan ini sangat beragam dan untuk melancarkan
atau menunjang tugas kesiswaan ini SMA Negeri satu kintamani menfasilitasi
petugas kesiswaan berikut pemaparannya.
a. Meja kerja untuk menunjang kesiswaan sekolah dalam bekerja sperti untuk alas
menulis.
b. Kursi alas rotan sebagai tempat unuk petugas kesiswaan duduk saat bekerja di
ruangan.
c. Komputer beserta mejanya untuk menunjang kinerja dari petugas kesiswaan
sekolah seperti mengetik, membuat serta menyusun laporan dan sebagainya.
d. Filling cabinet untuk menaruh berkas-berkas penting dari petugas kesiswaan.
e. Pelangkiran sebagai sarana melakukan persembayangan di ruangan.
f. Gambar garuda pancasila, gambar presiden dan wakil presiden serta papan
bingkai sebagai kelengkapan ruangan kesiswaan.
43
Gambar Ruang Kesiswaan SMA Negeri 1 Kintamani
j. Ruang Tamu
SMA Negeri 1 Kintamani sering sekali kedatangan tamu baik itu dari dinas
pendidikan, orang tua siswa dan terlebih sekolah ini sering sekali kedatangan tamu
baik itu siswa ataupun wisatawan dari jepang, yang telah bekerja sama dengan SMA
Negeri 1 Kintamani dalam meningkatkan pendidikan serta tamu-tamu lain yang
memiliki kepentingan dengan pihak sekolah. Demi memberikan pelayanan yang
maksimal kepada tamu-tamu yang berkunjung ke sekolah ini, pihak sekolah
menyediakan ruang tamu yang dilengkapi fasilitas-fasilitas berikut.
a. Kursi besi alas gabus untuk tempat duduk tamu-tamu yang berkunjung.
b. Almari kaca untuk piagam-piagam serta penghargaan yang telah diraih sekolah.
c. Papan struktur untuk memberikan gambaran kepada tamu tentang struktur
organisasi di SMA Negeri 1 Kintamani.
44
d. Papan data arus siswa sebagai gambaran kepada para tamu tentang arus
perkembangan siswa.
e. Papan penguman untuk memeberi pengumuman kepada pegawai serta guru-guru.
f. Telepon juga disediakan bagi warga sekolah serta tamu yang berkepentingan
untuk menelepon dengan beratas namakan pihak sekolah.
g. Gambar garuda pancasila, gambar presiden dan wakil presiden sebagai
kelengkapan ruangan.
Untuk pengelolaan ruang ini dilaksanakan oleh semua warga segala warga
sekolah baik itu dari penataan, perawatan serta kebersihan dari ruangan tamu tersebut.
(Kartu inventaris terlampir).
k. Ruang Guru
Guru memegang peranan yang sangat penting dalam proses belajar mengajar
di sekolah. Seorang guru tidak dapat dipisahkan dengan kegiatan belajar mengajar
dan tugas-tugas lain yang harus diselesaikan berkaitan dengan kewajibannya sebagai
seorang guru. Maka guru harus diberikan ruangan khusus dalam menyiapkan segala
sesuatu sebelum melaksanakan pembelajaran di kelas, untuk memperlancar tugas
seorang guru SMA Negeri 1 Kintamani menyediakan satu ruangan khusus bagi para
guru dengan fasiltas penunjang sebagai berikut.
a. Meja kerja untuk tempat alas menulis serta meletakkan buku-buku serta berkas-
berkas lain berkaitan dengan persiapan persiapan belajar mengajar.
b. Kursi guru, kursi tamu dan kursi alas gabus untuk tempat duduk guru serta tamu
yang berkunjung ke ruang guru.
c. Komputer untuk menunjang kinerja guru seperti mengetik dan yang lainnya.
d. TV warna sebagai hiburan bagi para guru dan tamu yang ingin menonton televisi
saat jam istirahat sambil menunggu jam mata pelajaran dimulai.
e. Gambar garuda pancasila, gambar presiden dan wakil presiden sebagai
kelengkapan ruang guru.
f. Jam dinding sebagai pengingat waktu guru agar tidak terlambat datang ke kelas
untuk mengajar.
45
g. Pekangkiran untuk satra dalam melaksanakan persembahyangan di ruangan.
h. Cermin juga disediakan untuk menunjang penampilan para guru sebelum ke
kelas.
Gambar Ruang Guru SMA Negeri 1 Kintamani
Peneglolaan ruangan ini dikelola oleh para guru yang ada di sekolah termasuk
menjaga kebersihannya. (Kartu inventaris terlampir).
l. Pos Satpam
Pos satpam ini terletak di dekat pintu gerbang SMA Negeri 1 Kintamani yang
dejaga oleh dua orang satpam. Pos satpam merupakan tempat melapor bagi para tamu
yang berkunjung ke SMA Negeri 1 Kintamani sebelum memasuki areal sekolah.
Satpam sekolah juga bertugas menjaga keamanan sekolah seperti mengawasi para
siswa agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti perkelahian, pencurian,
dan lain lain. Fasilitas-fasilitas yang terdapat di ruang ini dalah.
a. Meja untuk satpam dalam mengawasi serta memantau kemanan sekolah.
b. Kursi alas gabus untuk tempat duduk satpam sekolah.
c. Type rocorder untuk hiburan satpam sambil bekerja seperti mendengarkan
radio dan lain-lain.
46
Gambar Pos Satpam SMA Negeri 1 Kintamani
Setiap ruangan yang ada perlu di jaga perawatan serta keadaan dari fasilitas-
fasilitas penunjangnya. Khusus pos satpam ini pengelolaannya dibebankan kepada
satapam yang bertugas pada saat itu. (Kartu inventaris terlampir).
47
1. Dengan jumlah perbandingan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa sekolah
sudah memadai untuk beroprasi secara layak.
Jumlah dari keseluruhan siswa di SMA Negeri 1 Kintamani seluruhnya
berjumlah 566 siswa yang terbagi dalam beberapa kelas. Beberapa kelas tersebut
diajar oleh guru yang berjumlah sebanyak 51 orang guru, baik guru tetap maupun
guru honorer . Dapat disimpulkan rasio antara jumlah seluruh siswa dan guru yaitu
566 : 51 atau dengan kata lain setiap guru dapat mengajarkan atau menangani siswa
sebanyak 11 sampai 12 orang siswa.
48
jumlah guru, jumlah pegawai, tata tertib guru dan pegawai terlampir). Adapun
penjelasan dari masing-masing bagan tersebut adalah sebagai berikut.
Adapun tugas dan tanggung jawab guru, yaitu :
a. Membuat perangkat program pengajaran.
b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran.
c. Melaksanakan kegiatan proses penilain belajar, ulangan harian, ulangan umum
dan ujian akhir.
d. Melaksanakan analisis hasil ulangan harian.
e. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan .
f. Mengisi daftar nilai siswa.
g. Melaksanakan kegiatan membimbing kepada guru lain dalam KBM.
h. Membuat alat pelajaran atau alat peraga.
i. Menumbuh kembangkan sikap menghargai karya seni.
j. Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum .
k. Melaksanakan tugas tertentu di sekolah.
l. Mengadakan pengembangan program pengajaran yang menjadi tanggung
jawabnya.
m. Menbuat catatan tentang kemajuan hasil belajar siswa.
n. Mengisi dan meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran.
o. Mengatur kebersihan ruang kelas dan ruang pratikum.
p. Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkatnya.
49
8. Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan ketataausahaan secara
berkala.
Jenis
Kelas Jumlah
L P
X IPA 1 5 17 22
X IPA 2 12 10 22
X IPA 3 7 15 22
X IPS 1 13 9 22
X IPS 2 17 5 22
X IPS 3 14 8 22
X IPB 1 16 8 24
X IPB 2 12 11 23
XI IPA 1 10 13 23
XI IPA 2 8 15 23
XI IPA 3 8 15 23
XI IPA 4 11 13 24
XI IPA 5 8 16 24
XI IPS 1 6 15 21
XI IPS 2 18 3 21
XI IPS 3 12 9 21
XI IPB 1 13 11 24
XI IPB 2 9 15 24
XII IPA 1 8 12 20
XII IPA 2 8 13 21
50
XII IPA 3 10 12 22
XII IPS 1 10 8 18
XII IPS 2 11 8 19
XII IPS 3 12 8 20
XII IPB 1 14 7 21
XII IPB 2 8 10 18
JUMLAH 280 286 566
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah siswa keseluruhan berjumlah
566 orang dengan jumlah siswa laki-laki berjumlah 280 orang dan jumlah siswa
perempuan 286.
51
Ditinjau dari segi kualitas akademis siswa yang diterima secara umum
semuanya rata-rata baik, karena semuanya telah lulus dalam tes akademis dengan
nilai rata-rata siswa yang diterima telah ditargetkan terlebih dahulu oleh pihak
sekolah. Hanya siswa yang memenuhi syaratlah yang diterima.
52
2 I KETUT SUTAMA,S.Sn Lukis
3 I MADE ARI PURBAWA,S.Kom Komputer
4 I KETUT PARMA, S.Pd. Tembang
5 DRA. NI KETUT BENDESI Jurnalistik
6 DRS. I NENGAH SUTEKER Yoga
7 NI MADE KARMAWATI,S.Pd. Pramuka
8 I KETUT SUKADA, S.Pd. Pramuka
9 NI KADEK RATINI Bahasa Jepang
10 I MADE SANDIKA, S.Pd. Bahasa Inggris
11 I WAYAN SUARJA Volley
12 I KADEK RIANI,S.Pd Kir
13 I KETUT SANDIA,S.Pd. Atletik
14 I KETUT SUTAMA,S.Sn Tari
15 I GD. PUTU DARMIKA, SH. Catur
16 I NENGAH ARDI, S.Pd. Sepak bola
17 I NYM.WAWAN SWADIANA,S.Pd, M.Pd. Musik
18 I NENGAH ADI WIDANA PMR
19 I WAYAN SUBRATA Perisai Diri
20 I NYOMAN DAGING Nyastra
21 DEWA AYU SRI AYUNI, S.Pd Pramuka
22 I KETUT SUTAMA,S.Sn Pramuka
23 I KETUT MURJANA,S.Pd, M.Pd Pramuka
24 ENDRA Silat
25 I WAYAN SUPARDI Atletik
25 I WAYAN SUARJA Atletik
53
angket ekstrakurikuler yang diwajibkan kepada kelas X dan XI, sedangkan untuk
kelas XII di non aktifkan karena difokoskan ke pelajaran untuk menghadapi ujian
nasional. Di dalam memilih ekstrakurikuler pada khususnya kelas X dan XI melalui
penyaringan dan sesuai dengan bakat dan minat mereka masing-masing. Dalam
pembinaanya, masing-masing kegiatan ekstrakurikurer ini dibina guru-guru dan
pegawai yang berbakat di bidangnya masing-masing, serta mendatangkan tenaga
terampil dari luar sekolah demi lancarnya kegiatan ekstrakurikurer ini. Untuk
pembiayaan, pembina diberi honor dari dana iuran SPP dan tidak menutup
kemungkinan dari dana OSIS, serta mencari bantuan dari instansi yang relevan.
c. Sebaran Jumlah Siswa Pada Masing-masing Bidang
Sebaran jumlah siswa pada masing-masing bidang ekstrakulikuler yang di
programkan sekolah untuk tahun ini hampir merata. Hal ini dilihat dari tidak adanya
bidang ekstrakulikuler satupun yang kosong. Namun tetap terdapat bidang
ekstrakulikuler yang dominan maupun yang peminatnya kecil.
d. Kendala yang Dihadapi Sekolah dan Penanggulangannya
Ada beberapa kendala yang dihadapi sekolah dalam kegiatan ekstrakurikuler.
Kendala-kendala yang dihadapi sekolah (Pembina) seperti kendala dari segi fasilitas
yang masih belum memadai dan dari segi minat dan bakat siswa yang terkadang
terdapat ketidaksesuaian antara minat dan bakat. Oleh sebab itu, upaya-upaya yang
dilakukan sekolah (Pembina) untuk menanggulangi kendala-kendala tersebut, yaitu
dengan membuat suasana kegiatan menjadi lebih menarik atau berbeda sehingga ada
minat dari siswa yang sesuai dengan bakat yang dimiliki, dan dari segi fasilitas perlu
adanya penambahan dana berupa iuran dari siswa maaupun yang lainnya guna
menambah fasilitas yang masih kurang.
e. Prestasi yang Pernah Diraih
Banyak sekali prestasi yang telah diraih oleh SMA Begeri 1 Kintamani baik
itu prestasi akademis maupun non akademis. Tetapi dilihat dari jenis prestasi yang
pernah diraih lebih dominan prestasi non akademis terutama di bidang cabang
olahraga.
54
31. Parahyangan atau Tempat Ibadah
SMA Negeri 1 Kintamani memiliki satu parahyangan atau tempat ibadah yang
letaknya di sebelah timur dan utara. Parahyangan ini dimamfaatkan dengan baik oleh
siswa, guru maupun pegawai sebagai tempat sembahyang setiap hari maupun pada
saat hari-hari raya tertentu, misalnya: Purnama, Tilem, saraswati dan hari raya suci
lsinnya. Di masing-masing kelas juga terdapat pelangkiran tempat untuk sembahyang
di dalam kelas oleh siswa, disamping itu juga terdapat tugu di pojok Sebelah
Tenggara dan Barat Daya. Mosula juga ada untuk umat muslim. Mengingat di SMA
Negeri 1 Kintamani terdapat siswa dan guru yang beragama islam. Gambar
parahyangan di SMA N 1 Kintamani
55
hari raya hindu diperkenankan mengenakan seragam sekolah sesuai dengan hari yang
bersangkutan.
56
Kebersihan dan keberadaan taman atau lingkungan SMA Negeri 1 Kintamani
dikelola oleh pembina Ekstrakurikuler Pertamanan yang bekerjasama dengan siswa-
siswi yang ikut dalam kegiatan ekstrakurikuler petamanan dan petugas dari luar
sekolah serta pegawai. Tamannya ditata sdemikian rupa begitu pila kebersihannya
selalu dijaga agar kegiatan belajar mengajar tidak terganggu dengan adanya sampah
yang berserakan. Dengan lingkungan yang bersih, KBM bisa terlaksana dengan
suasana yang nyaman.
Selain itu juga pemeliharaan taman yang ada di lingkungan sekolah di bagi
oleh siswa kelas X sampai kelas XII yang masing-masing kelas mempunyai kapling
atau telajakan sendiri dan setiap hari piket harian kelas harus datang lebih awal dari
siswa yang lainnya untuk membersihkan kebun dan lingkungan sekitar kelasnya.
Setiap hari sabtu sebelum jam pelajaran simulai seluruh siswa melaksanakan
kegiatan sabtu bersih dengan bersama-sama membersihkan lingkungan kelas dan
sekolah yang dikoordinir oleh wali kelas masing-masing.
57
34. Parkir
Di SMA Negeri 1 Kintamani terdapat 2 areal parkir yaitu terdapat di sebelah
barat sekolah tepatnya di sebelah barat ruang guru dan parkir yang terdapat di
belakang ruang kelas. Parkir untuk siswa dikhususkan di parkir yang letaknya
sebelahbarat lapangan. Di pakir tersebut kira-kira luasnya 6 are yang dibagi menjadi
5 petak bangunan. Bangunan di parkir tersebut sangat memadai sehingga kendaraan
para siswa tidak kehujanan maupun kepanasan. Setiap 1 petak parkir, bisa
menampung kira-kira 60 motor sehingga keseluruhannya 300 mtor bisa ditampung.
Parkir tersebut dikelola oleh sekolah yang dibantu oleh seorang petugas khusus yang
sekaligus merangkap sebagai petugas penjaga sekolah. Untuk keamanan parkir SMA
Negeri 1 Kintamani sangat aman karena sudah terdapat petugas yang berjaga dan
mengatur kendaraan siswa. Gambar parkir SMA N 1 Kintamani.
58
Untuk kendaraan para guru, sekolah sudah menyediakan tempat parkir di
areal sekolah. Tetapi ada juga siswa yang melanggar karena merasa jauh berjalan
kaki menuju ke sekolah sehingga mereka memarkir motornya di depan sekolah.
Begitu juga siswa-siswa yang telat masuk ke sekolah, mereka memarkir motornya di
dekat-dekat warung sekolah agar lebih cepat masuk ke sekolah.
59
pelajaran maupun kegiatan sekolah. Tetapi ini terjalin dengan baik di masing-masing
tingkatan kelas yang ada di SMA Negeri 1 Kintamani.
Antara siswa dan guru memiliki hubungan sosial yang sangat dekat. Mereka
saling membutuhkan. Siswa yang sangat membutuhkan guru ketika mereka belajar
dan guru membutuhkan siswa ketika dia mengajar. Mereka saling melengkapi satu
sama lain. Hubungan ini dapat penulis amati, interaksi sosial mereka tidak hanya
terjalin di dalam kelas tetapi juga di luar kelas. Siswa sering memanfaatkan waktu-
waktu istirahat untuk bertanya masalah pelajaran yang mereka tidak mengerti,
kegiatan sekolah maupun hanya sekedar untuk mengobrol.
Guru pun satu sama lain saling berinteraksi. Biasanya mengenai masalah
pelajaran maupun kegiatan sekolah dimana guru yang menjadi panitia kegiatan
tersebut. Untuk semua hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan mereka sebagai guru
tentunya mereka akan terus saling berinteraksi.
Siswa, guru dan pegawai berinteraksi untuk melengkapi semua administrasi
yang berhubungan dengan sekolah. Guru melengkapi data-data mereka di ruang tata
usaha dan siswa pun seperti itu serta melakukan pembayaran SPP. Tata usaha sangat
berperan penting dalam proses administrasi sekolah sehingga semua warga sekolah
akan terus berinteraksi dengan pegawai tata usaha.
Kepala sekolah dalam menjalankan fungsinya, tidak melulu berkutat dengan
berkas-berkas sekolah.Tentunya kepala sekolah mengadakan pertemuan non formal
dengan staf-stafnya demi kemajuan sekolah.Karena para staaf inilah yang membnatu
kepala sekolah dalam menjalankan seluruh hal yang berhubungan dengan sekolah.
Interkasi ini juga untuk memperat hubungannya dengan staf-staf lainnya sehingga
terjalin hubungan kerja yang efektif.
Kepala sekolah tidak menganggap dirinya adalah orang yang berkuasa karena
memiliki jabatan tertinggi disekolah. Beliau tetap melakukan pertemuan-pertemuan
kecil kepada staf-stafnya sehingga semua masalah-masalah kecil dapat terselesaikan
dengan mudah.Dengan siswa pun seperti itu, beliau selalu menanyakan semua
kendala-kendala yang dihadapi oleh siswa dalam mengikuti pembelajaran di sekolah.
60
Sehingga dengan sikap seperti ini kepala sekolah dapat menciptakan dan memelihara
kultur kehidupan yang kondusif di sekolah.
c. Upaya Kepala Sekolah Dalam Membina dan Memelihara Kultur Sekolah yang
Kondusif
Dalam upaya membina dan memelihara kultur sekolah yang kondusif, kepala SMA
Negeri 1 Kintamani menitik beratkan pada aturan-aturan yang telah diberlakukan di
sekolah tersebut, seperti melakukan pengawasan, menegur dan memberikan sanksi
yang tegas pada pelanggar aturan yang berlaku di sekolah. Dengan diterapkannya
aturan-aturan yang telah diberlakukan maka kultur sekolah yang kondusif akan
tercipta.
3.2.2 Kegiatan di Dalam Kelas
3.2.2.1 Membuka dan Menutup Pelajaran
61
memaparkan materi yang akan diberikan pada pertemuan tersebut. Pada saat guru
memulai pelajaran, suasana kelas menjadi tenang, siswa dengan seksama
mendengarkan penjelasan dari guru. Namun masih ada beberapa siswa yang masih
mengobrol. sementara siswa lain dengan serius mendengarkan paparan dari guru
sambil mencatat hal-hal yang dianggap penting. Setelah guru selesai menjelaskan
materi, siswa kemudian diberikan latihan untuk menguji pemahaman siswa mengeni
kejelasan materi yang disajikan. Semua siswa mengerjakanya dengan tekun dan
tertib. Setelah selesai mengerjakan dengan batas waktu yang telah ditentukan maka
latihan tersebut dibahas bersama.
Dalam menghakhiri pelajaran, siswa mendengarkan perintah dan mencatat
tugas-tugas yang diberikan. Semua siswa nampak senang karena pelajaran yang
diajarkan sudah selesai, namun ketertiban tetap terjaga. Sebelum guru meninggalkan
kelas, para siswa memberi salam parama santhi dan kemudian meninggalkan kelas
dengan tertib.
3.2.2.2 Interaksi Belajar Mengajar
Prilaku anak saat mengikuti pembelajaran dilihat dari aktifitas anak dalam
merespon masalah yang dilontarkan guru sangatlah beragam. Ada siswa yang aktif
tetapi ada juga siswa yang hanya diam. Namun sebagaian besar dari siswa sangat
aktif dan antusias dalam merespon permasalahan yang dilontarkan gurunya. Mereka
berani mengungkapkan gagasan yang dimilikinya. Terkadang siswa bertanya pada
guru bersangkutan jika ada suatu hal yang belum jelas atau belum diketahuinya.
Selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, interaksi antara guru dan
siswa terjalin cukup baik. Ada beberapa siswa yang masih merasa canggung atau
takut untuk bertanya kepada gurunya. Saat melakukan kegiatan diskusi, siswa secara
bergiliran memberikan tanggapan dan mengeluarkan pendapatnya masing-masing.
Namun ada juga beberapa siswa yang sedikit malas di dalam kegiatan PBM, mereka
enggan mengajukan pertanyaan atau tanggapan. Menindaklanjuti masalah tersebut
biasanya guru mata pelajaran langsung mengambil tindakan baik itu dengan
menunjuk langsung siswa yang kurang aktif tersebut, maupun dengan pendekatan
62
personal secara sedikit demi sedikit sehingga pada akhirnya siswa yang pasif menjadi
aktif.
Interaksi yang terjadi antara siswa dengan siswa, saat proses belajar mengajar
cukup baik. Siswa dapat membangun kerja sama yang baik dalam menyelesaikan
suatu permasalahan. Siswa belum memahami tentang pelajaran tersebut umumya
mendiskusikan terlebih dahulu dengan teman yang ada di sebelahnya dan jika belum
paham juga maka ia akan menanyakannya langsung kepada guru bersangktan.
Sedangkan interaksi yang terjadi antara siswa dengan guru bidang studi sangatlah
tinggi.
Respon siswa dalam mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah pada umumnya
baik. Siswa rajin membuat tugas yang diberikan oleh gurunya pada pertemuan
sebelumnya. Namun ada juga bependapat siswa yang mengerjakan pekerjaan
rumahnya di sekolah. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya siswa
tidak mempunyai buku acuan, karena lupa, malas, tidak bisa mengerjakanya, dan lain
sebagainya.
Selama melakukan pengematan di kelas saat kegiatan belajar berlangsung,
secara umum perilaku siswa yang dapat mengganggu kegiatan pembelajaran jarang
terjadi. Kalaupun ada itu hanya sebagian kecil saja. Siswa berlomba-lomba untuk
menjadi yang terbaik dengan belajar secara sungguh-sungguh. Namun tidak jarang
juga ada seseorang siswa yang mengajak temannya mengobrol. Menanggapi hal itu
biasanya guru bidang studi langsung menunjuknya untuk menjawab soal atau
menjelaskan materi yang di jelaskan oleh guru.
Dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar semua siswa sudah mempunyai
fasilitas belajar seperti buku tulis, alat tulis, LKS dan buku paket. Siswa yang tidak
membawa kelengkapan belajar seperti buku, maka guru memerintahkan anak tersebut
untuk pindah tempat duduk ke tempat temannya yang memiliki kelengkapan tersebut
atau meminjam ke temannya yang mempunyai lebih. Dan untuk pertemuan yang
selanjutnya agar murid tersebut mengusahakan kelengkapan belajar yang masih
kurang.
63
Perilaku siswa sangat memperngaruhi interaksi siswa dengan guru penyeji.
Prosees belajar mengajar akan berhasil jika dua komponen utama yaitu siswa dan
guru saling mendukung. Jika salah satu siswa saja berperilaku kurang baik dalam
PBM, maka secara otomatis akan mengganggu kegiatan pembelajaran tersebut.
Namun dalam hal ini tidak ada perilaku khusus siswa yang mengganggu kegiatan
PBM. Mata pelajran yang disajkan dan waktu penyajian juga dapat mempengaruhi
prilaku siswa di dalam kelas. Misalnya ketidak senangan siswa terhadap suatu mata
pelajaran yang diisajikan dan kekurang tepatan waktu penyajian materi pelajaran
pada akhirnya menyebabkan perilaku siswa menjadi kurang berminat dalam proses
belajar mengajar.
3.2.2.3. Pengelolaan Kelas
64
Secara Individual: perilaku siswa yang dikelas secara individual akan
mengakibatkan siswa kurang dapat bergaul dan cenderung menutup diri
terhadap lingkungannya. Di satu sisi memang siswa akan lebih dapat
dikontrol dan di bina secara intensif, namun di sisi lain siswa akan cenderung
merasa enggan untuk bergaul dengan siswa-siswa yang lain. Pengelolaan
secara individual ini secara umum kurang efektif dilakuakn mengingat jumlah
siswa yang begitu banyak.
Prilaku anak pada saat guru terlambat datang atau berhalangan hadir adalah
siswa akan tenang menunggu kehadiran guru sambil membuka buku-buku pelajaran.
Beberapa siswa ada yang senang, tapi ada juga yang kecewa. Ini disebabkan karena
siswa yang bersangkutan merasa sudah siap dengan materi yang akan diberikan,
walaupun demikian keadaan siswa didalam kelas tetap tenang. Tetapi bila guru
terlambat agak lama, maka salah seorang perwakilan kelas akan datang ke ruang guru
untuk menanyakan tugas kepada petugas piket.
Biasanya guru menangani anak yang terlambat dengan menanyai alasan
keterlambatnya. Jika alasannya masuk akal maka guru akan memberi permakluman,
sedangkan jika alasannya mengada-ada maka guru memberi teguran, peringatan,
tambahan tugas atau mengkoordinasikan dengan guru BK yang ada.
Pada saat siswa mengerjakan tugas tanpa mendapat pengawasan dari guru
bersangkutan biasanya keadan kelas menjadi kurang tertib dan agak ribut. Hal ini di
karenakan kelas yang tidak didampingi guru/tidak mendapat pengawasan biasanya
siswa cenderung akan berperiaku secara bebas. Namun siswa mengerjakan tugas-
tugas tersebut dengan baik.
65
ke kelas lain untuk mencari temannya, dan ada juga yang pergi ke perpustakaan untuk
sekedar membaca atau meminjam buku. Pada saat bel istirahat atau tidak ada
pelajaran, siswa tidak diperbolehkan untuk keluar dari lingkungan sekolah tanpa
seijin guru piket maupun keamanan sekolah. Tidak ada siswa yang berprilaku
ekstrim. Para siswa berprilaku biasa-biasa saja, ini karena peraturan yang ada
disekolah sudah diterapkan dengan baik.
Hubungan antar siswa dengan siswa pada saat berada di luar kelas (jam
istirahat) sangat baik. Mereka saling berbaur satu sama lain. Mereka tampak begitu
akrab dan hubungan siswa terjalin harmonis. Ketika siswa satu berpasangan dengan
siswa yang lain mereka saling menyapa atau sekedar tersenyum. Saat siswa
berkumpul dengan teman-temannya mereaka saling bercanda gurau sehingga
kesumpekan yang mereka rasakan saaat belajar menjadi hilang. Keakraban antar
siswa sangat jelas tampak, seolah mereka semua ada dalam satu keluarga besar.
Namun hubungan siswa dan guru saat usai pelajaran (jam istirahat) tidak begitu
nampak karena setelah guru selesai mengajar biasanya mereka langsung pergi ke
ruang guru dan berbincang-bincang dengan teman sprofesinya. Tetapi tidak jarang
juga ketika guru pergi ke kantin atau ke perpustakaan mereka tidak segan berbincang-
bincang dan bercanda dengan para siswanya sehingga hubungan antara guru dengan
siswanya tidak ada jurang pemisahnya.
Secara umum waktu istirahat biasanya dimanfaatkan secra efektif dan efisien
oleh siswa. Bagi siswa yang lapar jam istirahat dimanfaatkan untuk membeli
makanan di kantin. Siswa yang enggan keluar mereka lebih cenderung diam di kelas
sambil membahas pelajaran yang telah diajarkan. Sedangkan bagi siswa yang
rajin/senang membaca memilih untuk pergi ke perpustakaan untuk membaca buku
atau koran, dan meminjam buku. Sehingga dapat menambah ilmu pengetahan dan
informasi.
2. Aktivitas petugas BK
Penanganan prilaku anak bermasalah di dalam dan luar kelas dilakukan dengan cara
memberikan bimbingan serta arahan kepada seluruh siswa agar mau menaati tata
tertib yang berlaku. Jika diperlukan siswa yang memiliki prilaku bermasalah
66
dipanggil untuk mendapatkan pembinaan secara khusus oleh petugas BK, dengan
pemanggilan ini diupayakan agar siswa yang memiliki prilaku bermasah tersebut
dapat berperilaku normal sesuai aturan sekolah.
Untuk memotivasi siswa dalam belajar, ini sifatnya secara langsung sebab
motivasi semacam ini sudah terlaksana oleh guru-guru yang mengajar di setiap kelas.
Dalam rangka mengembangkan minat dan bakat siswa guru BK memprogramkan
ekstrakurikuler dengan memberi mereka arahan serta bimbingan untuk memilih
ektrakurikuler yang mereka inginkan yang dapat meningkatkan serta
mengembangkan bakat yang mereka miliki, agar minat dan bakat mereka dapat
digunakan dalam pengembangan karir mereka kedepannya. Dalam hal lain BK juga
membantu siswa dalam memberikan gambaran pendidikan lanjutan yang akan
ditempuh siswa di masa mendatang. BK mensosialisasikan informasi berbagai
perguruan tinggi baik di Bali maupun di luar Bali, memberikan pengarahan kepada
siswa secara personal maupun berkelompok agar nantinya mereka tidak salah
memilih jurusan pada jenjang pendidikan selanjutnya.
Demi menjaga hubungan sekolah dengan orang tua siswa sekolah (BK)
mengadakan berbagai pertemuan-pertemuan dengan orang tua siswa, seperti
menjelang pelaksanaan ujian nasional sekolah mengadakan pertemuan yang
membahas hal tersebut dengan orang tua siswa, ini dilakukan untuk mencari solusi
bersama untuk menyongsong ujian tersebut seperti pemberian jam tambahan dan
sebagainya. Bimbingan konseling juga mengupayakan pemanggilan orang tua siswa
yang tergolong bermasalah serius di sekolah, ini dilakukan untuk memberi gambaran
yang jelas tentang perilaku siswa yang bermasalah tersebut pada orang tuanya,
dengan harapan antara pihak sekolah dan orang tua siswa dapat bersama-sama
mencari solusi terbaik untuk menanggulangi masalah tersebut. Sesekali petugas BK
juga berkunjung ke rumah orang tua siswa yang memiliki masalah seperti siswa yang
kehadirannya kurang dan yang lainnya, untuk menjaga hubungan sekolah dengan
orang tua siswa.
67
3.3.1 Guru Model 1
I. Informasi Umum
Selama melakukan orientasi di SMA Negeri 1 Kintamani, khususnya saat
observasi di dalam kelas penulis menggali informasi yang dibantu oleh guru
pembimbing yang juga langsung menjadi guru model di dalam kelas. Identitas guru
sebagai narasumber selama mengikuti orientasi:
a. Nama : I Made Sandika, S.Pd
b. Mata Pelajaran : Bahasa Inggris
c. Materi yang diajarkan : Explanation text
d. Kelas : XII IPA 2
e. Waktu : 2 x 45 menit
68
Ketika bel tanda pergantian jam berbunyi, guru dan penulis memasuki kelas.
Guru kemudian memperkenalkan penulis kepada siswa siswanya terlebih dahulu
sebelum memulai pelajarannya. Guru menyampaikan maksud penulis untuk
mengobservasi kegiatan belajar mengajar di kelas tersebut. Pada saat membuka
pelajaran, biasanya terlebih dahulu guru akan mengabsen siswa atau menanyakan
apakah ada siswa yang tidak hadir saat itu, kemudian baru memulai pelajarannya.
Stategi yang digunakan oleh guru sudah cukup baik yaitu mengulang kembali materi
yang sudah diajarkan sebelumnya. Dalam hal ini, guru mencoba mengingatkan materi
sebelumnya dengan menanyakan beberapa pertanyaan kepada siswa agar materi tidak
dilupakan oleh siswa. Guru biasanya mengalokasikan waktu sekitas 15-20 menit. Alat
bantu yang digunakan oleh guru berupa whiteboard dan spidol sebagai media dan alat
yang digunakan untuk menuliskan materi sudah dan yang akan dipelajari oleh siswa
siswanya. Cara guru melakukan peralihan dari pembuka ke inti pelajaran adalah
dengan menyampaikan materi yang akan diajarkan selanjunya, tujuan dipelajari
materi tersebut, serta hubungan materi sebelemnya dengan materi yang akan
diajarkan.
2. Kegiatan Inti
69
dapat menyerap pelajaran dengan cepat. Guru menyampaikan materi dengan cara
yang memudahkan siswa untuk mengerti atau menyerap pelajaran yang akan
dibahas. Pengelolaan kelas dalam proses belajar mengajar, narasumber menggunakan
metode pembelajaran sendiri yang mana para siswa diarahkan untuk belajar
semaksimal mungkin dalam menyerap pelajaran secara individual dan guru hanya
menjadi pembantu dan pengarah siswa dalam belajar.
70
Kiat-kiat khusus guru dalam membuat suasana belajar yang kondusif dengan
memberikan Tanya jawab serta menanyakan pada siswa apakah ada pelajaran yang
kurang dimengerti. Penulis melihat pengembangan bahan ajar dan pemanfaatan alat
bantu mengajar digunakan nara sumber dengan baik. Alat bantu mengajar tersebut
memudahkan siswa untuk mengerti akan pelajaran yang diajarkan.Waktu digunakan
sebaik-baiknya oleh guru agar topik yang telah disediakan bisa terselesaikan dengan
waktu yang begitu sedikit.
3. Menutup Pelajaran
71
revisi atau modifikasi silabus sebab pelaksanaan pembelajaran sudah sesuai dengan
silabus yang sudah diprogramkan.
Kesan yang didapat penulis saat mengamati proses belajar mengajar dengan
guru model sangat baik, terutama dalam hal cara guru dalam mengelola kelas dan
usaha yang dilakukan dalam mengaktifkan siswa di kelas. Guru model mampu
menciptakan suasana belajar yang kondusif.
72
sehingga baik itu program tahuna semeteran dan harian tersusun dengan baik
(Tersruktur) dengan alokasi waktu yang sesuai.
c. Dalam membuat dan rancangan pelaksanaan pembelajaran, guru model mengacu
pada kurikulum 2013 yang baru mulai tahun ini diterapkan di SMA Negeri 1
Kintamani. Penyusunan silabus ini diawali dengan merumuskan kompetensi inti
(KI), dilanjutkan dengan menentukan kompetensi dasar (KD), menentukan
konsep pembelajaran yang terdiri dari lima unsur (Mengamati, mempertanyakan,
mengekplorasi, mengasosiasikan dan mengomunikasikan), membuat rancangan
penilaian yang terdiri dari tiga unsur (Tes tulis, untuk kerja, penilaian produk),
menentukan alokasi waktu pembelajaran, serta menentukan sumber belajar yang
akan dijadikan acuan pembelajaran. Kaitannya dalam rancangan pelaksanaan
pembelajaran juga disusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP ini
merupakan penjabaran dari kurikulum yang berlaku secara sah di sekolah, baik
bagi guru maupun siswa sesuai dengan karakteristik siswa serta mengikuti acuan
dan tujuan kurikulum. Metode belajar dipilih sesuai dengan relevansinya dengan
bahan ajar. Media pembelajaran dan sumber buku yang dipakai oleh guru
narasumber adalah buku paket yang telah disediakan oleh pihak sekolah, LKS
sebagai latihan kepada siswa dalam belajar. Dengan merumuskan kegiatan belajar
mengajar dan menyusun alat evaluasi, guru narasumber menganalisis materi
pelajaran berdasarkan kurikulum dan sasaran pembelajaran yang ingin dicapai.
2. Guru model menyusun program pengajaran seperti itu agar kegiatan belajar
mengajar dapat berlangsung sesuai dengan tujuan pembelajaran dan tidak
menyimpang dari kurikulum yang berlaku. Hal itu dilakukan agar terjadi
kesesuaian antara kurikulum, materi ajar dan tujuan pembelajaran.
III. Pelaksanaan Pembelajaran
1. Membuka Pelajaran
Stategi yang digunakan untuk mengawali pembelajaran adalah dengan
mengucapkan panganjali umat Om Swastyastu dan ucapan salam sesuai dengan
waktu pelajaran itu dimulai yaitu Selamat Pagi. Setelah itu guru model
73
melaksanakan absensi untuk mengetahui siswa yang tidak hadir dalam pelajaran
tersebut. Waktu yang disediakan untuk membuka pelajaran ini cukup efisien yaitu
sekitar 15 menit. Alat bantu yang digunakan adalah papan tulis untuk menuliskan
materi yang diajarkan. Cara guru dalam menyatakan peralihan dari pembukaan ke
pelajaran inti adalah dengan menyuruh siswa membuka buku pedoman yang telah
dimiliki siswa.
Pandangan penulis mengenai relevansi pembukaan yang dilakukan oleh guru
model adalah sudah cukup baik. Karena pembukaan yang dilakukan oleh guru model
tidak menyimpang dari materi yang akan diajarkan kepada siswa di kelas. Pembukaan
ini sifatnya mengarahkan siswa kepada materi pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Dari proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru model dapat penulis
simpulkan bahwa kesesuain antara perencanaan pembelajaran dengan pembelajaran
yang dilaksanakan sangat sesuai. Setiap pertemuan disesuaikan dengan Rancangan
Rencana Pembelajaran (RPP), sehingga pembelajaran terselengara dengan baik. Baik
itu materi yang disampaikan maupun yang lainnya telah sesuai dengan RPP yang
dibuat.
Penyampaian materi bahan ajar dilakukan dengan menjelaskan pokok materi
di papan tulis demi mempermudah siswa dalam memahami materi yang disampaikan.
Penyampaian materi juga berpatokan kepada buku pedoman yang telah dipegang
siswa. Guru model juga menyuruh para siswa untuk membentuk kelompok yang
terdiri dari empat orang siswa di masing-masing kelompok. Guru model menyuruh
para siswa unuk membaca buku pedoman terlebih dahulu dan kemudian menyuruh
siswa untuk mencoba mengungkapkan apa yang diperoleh siswa dari membaca buku
tersebut, jika masih juga belum dipahami maka guru akan menjelaskannya lagi secara
mendalam serta memberi contoh-contoh yang berkaitan dengan materi yang
dijelaskan.
Pengelolaan kelas yang oleh guru model cenderung dilakukan secara modern
atau individual. Dimana siswa secara individu mengerjakan tugas serta memahami
materi yang dijelaskan.
74
Usaha untuk mengaktifkan siswa dalam pembelajaran adalah dengan memberi
berbagai pertanyaan, baik itu secara langsung maupun dengan cara mengerjakan
tugas. Dengan cara memberi pertanyaan secara langsung maka siswa akan mencoba
menjawab sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing.
Strategi yang dilakukan dalam menangani siswa yang mengalami kesulitan
belajar adalah dengan menanyakan apa kesulitan mereka. Lalu rugu menjelaskannya
dengan perlahan-lahan atau menyuruh siswa lain untuk menjelaskan kembali
kesulitan yang dialami salah satu siswa tersebut.
Balikan diberikan guru maupun oleh siswa kepada guru. Ini akan
mengakibatkan suasana kelas menjadi kondusif dan terbuka untuk mendapatkan ilmu
dan pengetahuan sebanyak mungkin. Kiat-kiat khusus guru dalam membuat suasana
belajar yang kondusif yaitu dengan memberikan siswa latihan-latihan yang menarik
minat siswa.
Kiat-kiat khusus guru dalam membuat suasana belajar yang kondusif dengan
memberikan tanya jawab serta menanyakan pada siswa apakah ada pelajaran yang
kurang dimengerti. Penulis melihat pengembangan bahan ajar dan pemanfaatan alat
bantu mengajar digunakan narasumber dengan baik. Alat bantu mengajar tersebut
memudahkan siswa untuk mengerti akan pelajaran yang diajarkan. Waktu digunakan
sebaik-baiknya oleh guru agar materi yang akan sudah disiapkan sebelumnya bisa
terselesaikan dengan waktu yang cukup singkat.
3. Menutup Pembelajaran
Pelajaran ditutup dengan kejelasan siswa tentang hal yang di bahas
sebelumnya. Guru umumnya akan memberikan evaluasi secara lisan kepada siswa
yaitu dengan menanyakan materi yang baru saja telah dibahas. Apalagi pertanyaan
tersebut bisa dijawab dengan baik oleh siswa berarti guru yang akan memberikan
kesimpulan dari materi yang telah dibahas dalam kegiatan inti. Umumnya keberasilan
siswa dalam menjawab merupakan gambaran umum bahwa siswa dalam menjawab
merupakan gambaran umum bahwa siswa telah paham apa yang telah ia pelajari. Ini
juga memperlihatkan bahwa guru telah sukses dan berhasil dalam penyampaian
75
materi pada siswanya. Namun, apabila siswa tidak menanggapi atau menjawab
pertanyaan guru tersebut, berarti materi tersebut belum sepenuhnya dipahami oleh
siswa. Kemudian guru akan memberikan beberapa tugas kepada siswa untuk
dikerjakan dirumah sehingga siswa diharapkan bisa mempelajari lagi materi yang
belum dimengerti tersebut secara lebih mendalam.
Waktu dalam pelaksanaan PBM dimanfaatkan dengan efektif dan efesien,
sebab sewaktu penulis melakukan observasi di dalam kelas, waktu pelajaran berakhir
tepat pada saat bel tanda istirahat. Biasanya, guru memberi PR kepada siswanya, baik
itu PR mengenai materi yang telah dibahas ataupun materi yang akan dibahas pada
pertemuan berikutnya. Ini dilakukan agar materi yang elah selesai agar tidak cepat
dilupakan oleh siswa. Setelah pelaksanaan pelajaran guru tidak melakukan revisi atau
modifikasi silabus sebab menurut guru model pelaksanaan pembelajaran sudah sesuai
dengan silabus yang sudah diprogramkan.
76
pokok bahasan yang diajarkan kemudian menentukan tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai dalam proses belajar mengajar serta tujuan khusus untuk setiap
pertemuan. Menentukan medi dan alat evaluasi yang akan digunakan disesuaikan
dengan pokok bahasan dan tujuan yang akan dicapai. Untuk tahun pelajaran ini guru
sudah membuat perencanaan pembelajaran baik itu silabus, RPP serta program
tahunan dengan baik dan tersusun rapi.
Sebelum memulai pelajaran guru malakukan absen kelas terlebih dahulu dan
siswa menjawab setelah nama mereka disebut dan berlangsung dengan tenang
walaupun ada beberapa anak yang lain-lain. Sebelum menuju pelajaran inti guru
menanyakan pelajaran sebelumnya, apakah ada yang belum dimengerti dan para
siswa-pun cenderung menjawab dengan mengatakan sudah mengerti walaupun
sebenarnya mereka belum mengerti. Tapi ada beberapa siswa yang berani
mengatakan belum mengerti dan bertanya kepada guru mengenai pelajaran yang
belum dimengerti. Selain itu guru juga meminta pekerjaan rumah kepada siswa
77
apabila ada tugas yang diberikan sebelumnya. Para siswa menyerahkan pekerjaan
rumah mereka masing-masing dengan tertib disini terlihat keaktifan siswa dalam
mengerjakan tugas karena seluruh siswa sudah mengerjakan tugasnya dirumah.
2. Kegiatan Inti
Saat guru memulai pelajaran siswa mulai membuka-buka buku catatan, dan buku
pegangan yang dimiliki. Kemudian mereka mendengarkan dan memperhatikan
penjelasan guru dipapan dengan baik dan tertib. Namun ada beberapa siswa yang
tidak peduli dengan penjelasan guru didepan terutama siswa yang duduk dibelakang
dan ada juga diantara mereka yang kurang antusias dalam mengikuti apa yang
diajarkan oleh guru. Hal tersebut terjadi karena siswa terkadang kurang menyenangi
pelajaran maupun guru yang mengajar pelajaran tersebut. Jika ada pertanyaan
ataupun soal dari guru, sebagian besar siswa antusias untuk mengerjakan soal tersebut
dan terkadang berebut kedepan untuk bisa mengerjakan soal yang telah diberikan
kepada mereka. Apabila ada siswa yang belum mengerti dengan penjelasan guru,
mereka langsung mengancungkan tangan dan bertanya. Saat guru menjelaskan
terlihat siswa memperhatikan dan mencatat keterangan yang diberikan oleh guru
dengan seksama.
Di dalam melaksanakan program pengajaran, guru telah menyesuaikan
dengan yang telah di buat, sehingga materi bahan yang diajarkan dapat dilaksanakan
dengan baik. Jika dilihat dari kesesuaian perencanaan dengan pelaksanaan
pengajaran, penyampaian materi bahan ajar, pengelolaan kelas dalam pembelajaran,
yaitu guru menciptakan suasana belajar yang kondusif dengan menuliskan pertanyaan
di papan tulis, sehingga siswa-siswa dapat berdiskusi dengan temannya yang
sebangku, atau kelompok, dan siswa berusaha mencari jawabannya, sehingga PBM di
dakam kelas berjalan dengan baik. Usaha dan cara mengaktifkan siswa dalam
78
pembelajaran, yaitu menunjukkan salah satu siswa ke depan untuk menjawab
pertanyaan yang ditulis tadi di depanyang dapat mengundang respon anak yang lain,
cara/strategi guru menangani anak yang kesulitan dalam belajar, yitu membimbing
dengan memberikan penjelasan ulang mengenai mateeri yang relah diajarkan kepada
siswa yang bersangkutan. Cara guru memberikan balikan dan menanggapi pertanyaan
anak, guru mengembalikan pertanyaan itu kepada anak yag lain sebelum guru
menjawab pertanyaan tersebut. Kiat-kiat khusus dalam membuat suasana belajar yang
kondusif, yaitu dalam guru memberikan metode bahan ajaran dengan cara yang
bervariasi sehingga anak-anak tidak merasa jenuh, dan juga dengan cara
pembentukan kelompok-kelompok dalam mengerjakan tugas, sehingga membuat
suasana belajar menjadi kondusif. Sedangkan masalah waktu biasanya dimamfaatkan
dengan sebaik-baiknya sehingga materi yang diajarkan tepat pada waktunya.
3. Menutup Pelajaran
Strategi yang digunakan oleh guru, yaitu sebelum guru mengakhiri pelajaran,
guru memberikn kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai hal-hal yang
belum di mengerti dari materi yang disampaikan, disamping itu guru memberikan
tugas kepada siswa untuk dikumpul pada pertemuan berikutnya. Setelah itu untk
mengakhiri dengan mengataakan bahwa, pada pelajaran untuk hari ini bapak akhiri
sampai disisni. Dan akan dilanjutkan untuk pertemuan selanjutnya serta
79
mengucapkan salam pnutup. Dalam penilaian yang dilakukan oleh guru, yaitu dengan
mencatat dan memberikan nilai kepada siswa yang aktif bertanya dan menjawab.
Masalah efisiensi waktu, guru sangat efisien dalam menggunakan waktunya dan jam
pelajaran
Kesan umum penulis terhadap kegiatan proses belajar mengajar yang telah
diamati, yaitu proses menyadari bahwa untuk mengelola sebuah kelas bukanlah
sesuatu yang mudah di lakukan. Kesuksesan penyampaian materi ajaran sangat
tergantung dari kesempurnaan guru untuk menciptakan susana belajar yang nyaman
sehingga kegiatan pembelajaran yang kondusif dapat terwujud.
80
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
81
sampaikan, serta menyiapkan alat bantu yang digunakan dalam PBM yang
sudah disesuaikan dengan Kalender Akademik.
5. Peranan unsur-unsur aparatur pelaksana pendidikan dalam mengembangkan
pendidikan di SMA Negeri 1 Kintamani sudah sangat baik. Pimpinan sekolah,
guru-guru, siswa maupun pegawai sudah berkomitmen penuh dalam
memajukan pendidikan di SMA Negeri 1 Kintamani untuk tercapainya
prestasi dibidang akademik maupun non akademik.
82
83