Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
thermodinamika, Penerapan pengaturan suhu tubuh, Gaya pada Tubuh, Analisa Gaya dan
Kegunaan Klinik
TERMODINAMIKA
1. PENGERTIAN THERMODINAMIKA
2. HUKUM HUKUM THERMODINAMIKA
3. CONTOH CONTOH THERMODINAMIKA
4. PENERAPAN ENERGI PANAS DAKAM PENGOBATAN
5. PENERAPAN ENERGI DINGIN DALAM PENGOBATAN
6. PENERAPAN THERMOGRAF UNTUK DIAGNOSIS
1. Pengertian Thermodinamika
Termodinamika (bahasa Yunani: thermos = 'panas' and dynamic = 'perubahan') adalah fisika
energi , panas, kerja, entropi dan kespontanan proses. Termodinamika berhubungan dekat dengan
mekanika statistik di mana banyak hubungan termodinamika berasal.
Pada sistem di mana terjadi proses perubahan wujud atau pertukaran energi, termodinamika
klasik tidak berhubungan dengan kinetika reaksi (kecepatan suatu proses reaksi berlangsung). Karena
alasan ini, penggunaan istilah "termodinamika" biasanya merujuk pada termodinamika setimbang.
Dengan hubungan ini, konsep utama dalam termodinamika adalah proses kuasistatik, yang diidealkan,
proses "super pelan". Proses termodinamika bergantung-waktu dipelajari dalam termodinamika tak-
setimbang.
Karena termodinamika tidak berhubungan dengan konsep waktu, telah diusulkan bahwa termodinamika
setimbang seharusnya dinamakan termostatik.
Hukum termodinamika kebenarannya sangat umum, dan hukum-hukum ini tidak bergantung
kepada rincian dari interaksi atau sistem yang diteliti. Ini berarti mereka dapat diterapkan ke sistem di
mana seseorang tidak tahu apa pun kecual perimbangan transfer energi dan wujud di antara mereka
dan lingkungan. Contohnya termasuk perkiraan Einstein tentang emisi spontan dalam abad ke-20 dan
riset sekarang ini tentang termodinamika benda hitam.
2. Hukum-hukum Dasar Termodinamika
Terdapat empat Hukum Dasar yang berlaku di dalam sistem termodinamika, yaitu:
a. Hukum Awal (Zeroth Law) Termodinamika
Hukum ini menyatakan bahwa dua sistem dalam keadaan setimbang dengan sistem ketiga, maka
ketiganya dalam saling setimbang satu dengan lainnya.
Hukum Pertama Termodinamika . Hukum ini terkait dengan kekekalan energi. Hukum ini menyatakan
perubahan energi dalam dari suatu sistem termodinamika tertutup sama dengan total dari jumlah
energi kalor yang disuplai ke dalam sistem dan kerja yang dilakukan terhadap sistem. Hukum kedua
Termodinamika
Hukum ini menyatakan bahwa total entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk
meningkat seiring dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya.
Hukum ketiga Termodinamika . Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol absolut.
Hukum ini menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut, semua proses
akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum. Hukum ini juga menyatakan bahwa
entropi benda berstruktur kristal sempurna pada temperatur nol absolut bernilai nol.
PV = n R T
P . DV + -V . DP = n R DT
a) Energi adalah kekal, jika diperhitungkan semua bentuk energi yang timbul.
DQ = DU+ DW
DW = P . DV = P (V2 - V1) P. DV = n .R DT
DQ = n . Cp . DT
maka Cp = 5/2 R (kalor jenis pada tekanan tetap)
DU-= 3/2 n . R . DT
DW = 0 DQ = DU
DQ = n . Cv . DT
maka Cv = 3/2 R (kalor jenis pada volume tetap)
AU = 3/2 n . R . DT
DU = 0 DQ = DW = nRT ln (V2/V1)
4. Pada proses adiabatik (tidak ada pertukaran kalor antara sistem dengan sekelilingnya) DQ =
0 Berlaku hubungan::
a. Metode Konduksi
- Apabila ada perbedaan temperatur antara kedua benda maka panas akan ditransfer secara konduksi
yaitu dari benda yang lebih panas ke benda yang lebih dingin.
- Pemindahan energi panas total tergantung pada luas daerah kontak, perbedaan temperatur, lama
melakukan kontak, material konduksi panas.
- Contoh
Kantong air panas/botol berisi air panas ; efisien untuk pengobatan nyeri abdomen (perut)
Mud packs (lumpur panas) ; mengonduksi panas ke dalam jaringan, mencegah kehilangan panas.
Wax bath (parafin bath) ; efisien untuk mentransfer panas pada tungkai bawah terutama orang tua.
Cara Wax Bath : wax diletakkan di dalam bak dan dipanaskan sampai temperature 1150- 1200F . Kaki
direndam selama 30 menit-1 jam.
Electric Pads. Caranya : melingkari kawat elemen panas yang dibungkus asbes atau plastic. Dilengkapi
dengan termostat.
- Metode konduksi bermanfaat untuk pengobatan terhadap penyakit neuritis, Sprains, Strain,
Contusio, Sinusitis, Low Back Pain
b. Metode Radiasi
- Untuk pemanasan permukaan tubuh serupa dengan pemanasan dengan sinar matahari atau nyala
api.
- Sumber radiasi :
a. Electric fire
Old type fire ; Memiliki daya 750 W, range radiasi antara merah - mendekati infra red, panjang
gelombang < 15.0000 A0, untuk home treatment.
Pensil Bar tipe ; Menggunakan reflector rectangular dan shape like acoustic type.
b. Infra Merah ;
- Memakai lampu pijar berkisar antara 250 2000 W, diberi filter merah.
- Gelombang infra red yang dipakai antara 800 40.000 nm.
- Penetrasi energi / gelombang pada kulit 3 mm dan meningkat di permukaan kulit.
- Lebih efektif bila dibandingkan dengan metode konduksi panas, karena penetrasi energi panas ke
jaringan lebih dalam.
c. Metode Elektromagnetis
- Digunakan pada kram otot (muscle sprain), nyeri pada intervertebrale disk, penyakit degeneratif pada
persendianm radang bursa (bursitis)
- Dua macam metode elektromagnetis :
Teknik Kondensor (Conductor technique) ; Bagian tubuh sebelah menyebelah diletakkan dua metal
plate like electrode. Pada permukaan electrode diberikan larutan elektrolit. Dengan adanya aliran AC
(bolak-balik), molekul tubuh menjadi agitasi karena kenaikan temperature.
Diatermi Metode Induksi (Inductothermy) ; Bagian tubuh yang akan dipanasi, dililitkan dengan kabel,
lalu dialiri listrik. Jaringan tubuh tidak berada dalam sirkuit, tetapi terletak dalam median magnet dari
suatu koil. Frekuensi yang dipakai 1 MHz.
b. Micro Wave Diathermy (Diatermi gelombang mikro)
- Digunakan untuk patah tulang (Fraktur), Sprains dan Strains, Bursitis, Radang tendon, Artritis.
- Menggunakan magnetron untuk menghasilkan gelombang radio dengan osilasi pada frekuensi 900
MHz.
- Besar energinya terletak antara short wave diathermy dan infra merah.
d. Gelombang ultrasonik
- Diperoleh dari gelombang bunyi (Audible Sound) dengan frekuensi hampir 1 MHz.
- Jaringan yang akan diobati ditempeli permukaannya oleh piezo electric transduser dengan intensitas
5 W/cm2.
- Lebih efektif pada tulang dibandingkan pada soft tissue oleh karena tulang lebih banyak menyerap
panas
- Penyimpanan darah (Bank Darah). Agar darah bertahan lama dilakukan dengan dua teknik :
Thin Walled container / wadah berdinding tipis ; Wadah dibuat dari metal tipis, terdiri dari dua
dinding. Volume darah berada di antara dua dinding. Juga dimasukkan Liquid Nitrogen, terbentuk darah
Frozen, disimpan pada Nitrogen cair (-1960C).
Blood Sand Method ; Darah disemprot pada permukaan cairan Nitrogen, terbentuk butir-butir, lalu
dikumpulkan dan disimpan di wadah khusus.
- Penyimpanan obat-obat an
- Pengobatan edema akibat trauma akut dan sakit kepala ; memakai ice bag/kantong
es.
- Pengobatan nyeri dan bengkak lokal ; dipakai kompres dingin
kanker yang luas. Untuk beberapa jenis sel, dibantu dengan gliserol atau d methil sulfonat sebagai
proteksi agent.
Penggunaan thermografi untuk diagnostic fenomena keabnormalan operasi atau kinerja suatu
sistem dapat diketahui melalui parameter temperatur kerja yang terjadi. Kamera thermografi
inframerah merupakan sebuah alat pencitraan distribusi radiasi panas permukaan dalam dalam bentuk
gambar termal dan hasil temperatur terukur. Alat ini merupakan sebuah alat uji tak merusak yang
mendeteksi pancaran radiasi obyek langsung melalui medium udara.
PENERAPAN PENGATURAN SUHU TUBUH
1. TRANSFER PANAS
a) Konduksi
b) Konveksi
c) Radiasi
d) Evaporasi
2. ENERGI PANAS DALAM BIDANG KESEHATAN
a) Efek panas
b) Pengguanaan energi panas dalam pengobatan
Metode Konduksi
Metode radiasi
Metode Elektromagnetis
3. THERMOGRAFI
a) Dasar thermografi
b) Penggunaan termografi untuk diagnostik
PENERAPAN PENGATURAN SUHU TUBUH
1. Tranfer Panas
a) Konduksi
Konduksi adalah perpindahan kalor melalui satu jenis zat sehingga konduksi merupakan satu
proses pendalaman karena proses perpindahan kalor ini hanya terjadi di dalam bahan. Arah aliran
energi kalor adalah dari titik bersuhu tinggi ke titik bersuhu rendah (Dewitt 2002). Proses
perpindahan kalor secara konduksi bila dilihat secara atomik merupakan pertukaran energi
kinetik antar molekul (atom), dimana partikel yang energinya rendah dapat meningkat dengan
menumbuk partikel dengan energi yang lebih tinggi.
Sebelum dipanaskan atom dan elektron dari logam bergetar pada posisi setimbang. Pada ujung
logam mulai dipanaskan, pada bagian ini atom dan elektron bergetar dengan amplitudi yang
makin membesar. Selanjutnya bertumbukan dengan atom dan elektron disekitarnya dan
memindahkan sebagian energinya. Kejadian ini berlanjut hingga pada atom dan elektron di ujung
logam yang satunya. Konduksi terjadi melalui getaran dan gerakan elektron bebas
b) Konveksi
Apabila kalor berpindah dengan cara gerakan partikel yang telah dipanaskan dikatakan
perpindahan kalor secara konveksi. Bila perpindahannya dikarenakan perbedaan kerapatan
disebut konveksi alami (natural convection) dan bila didorong, misal dengan fan atau pompa
disebut konveksi paksa (forced convection).
Besarnya konveksi tergantung pada :
a. Luas permukaan benda yang bersinggungan dengan fluida (A).
T).b. Perbedaan suhu antara permukaan benda dengan fluida (
c. koefisien konveksi (h), yang tergantung pada :
# viscositas fluida
# kecepatan fluida
# perbedaan temperatur antara permukaan dan fluida
# kapasitas panas fluida
# rapat massa fluida
# bentuk permukaan kontak
TKonveksi : H = h x A x
Proses perpindahan kalor secara aliran atau konveksi merupakan satu fenomena
permukaan. Proses konveksi hanya terjadi di permukaan bahan. Jadi dalam proses ini struktur
bagian dalam bahan kurang penting. Keadaan permukaan dan keadaan sekelilingnya serta
kedudukan permukaan itu adalah yang utama.
Konveksi hanya dapat terjadi melalui zat yang mengalir, maka bentuk pengangkutan ka1or ini
hanya terdapat pada zat cair dan gas. Pada pemanasan zat
ini terjadi aliran, karena masa yang akan dipanaskan tidak sekaligus dibawa ke suhu yang
sama tinggi. Oleh karena itu bagian yang paling banyak atau yang pertama dipanaskan
memperoleh masa jenis yang lebih kecil daripada bagian masa yang lebih dingin. Sebagai
akibatnya terjadi sirkulasi, sehingga kalor akhirnya tersebar pada seluruh zat (Dewitt 2002).
c) Radiasi
Radiasi ialah pemindahan panas atas dasar gelombang-gelombang elektromagnetik.
Misalnya tubuh manusia akan mendapat panas pancaran dari setiap permukaan dari suhu yang
lebih tinggi dan ia akan kehilangan panas atau memancarkan panas kepada setiap obyek atau
permukaan yang lebih sejuk dari tubuh manusia itu. Panas pancaran yang diperoleh atau hilang,
tidak dipengaruhi oleh gerakan udara, juga tidak oleh suhu udara antara permukaan-permukaan
atau obyek-obyek yang memancar, sehingga radiasi dapat terjadi di ruang hampa.
Jumlah keseluruhan panas pindahan yang dihasilkan oleh masing-masing cara hampir
seluruhnya ditentukan oleh kondisi-kondisi lingkungan. Umpamanya, udara yang jenuh tak dapat
menerima kelembaban tubuh, sehingga pemindahan panas tak dapat terjadi melalui penguapan.
Pengondisian suatu ruang seharusnya meningkatkan laju kehilangan panas bila para penghuni
terlalu panas dan mengurangi laju kehilangan panas bila mereka terlalu dingin. Tujuan ini
tercapai dengan mengolah dan menyampaikan udara yang nyaman dari segi suhu, uap air
(kelembaban), dan velositas (gerak udara dan pola-pola distribusi). Kebersihan udara dan
hilangnya bau (melalui ventilasi) merupakan kondisi-kondisi kenyamanan tambahan yang harus
dikendalikan oleh sistem penghawaan buatan.
d) Evaporasi
Dalam pemindahan panas yang didasarkan pada evaporasi, sumber panas hanya dapat
kehilangan panas. Misalnya panas yang dihasilkan oleh tubuh manusia, kelembaban
dipermukaan kulit menguap ketika udara melintasi tubuh.
2) Metode Radiasi
Dipegunakan untuk pemanasan permukaan tubuh serupa dengan pemanasan sinar matahari atau
nyala api
Sumber radiasi dapat berasal dari : electric fire, infra merah dll
Metode adiasi biasanya lebih efektif daripada metode konduksi karena penetrasi jaringan lebih
dalam
3) Metode Elektromagnetis
Ada dua metode yang dipakai untuk transfer ke dalam jaringan tubuh :
1 .Diatermi gelombang pendek :
- Teknik kondensor , dimana tubuh diletakkan diantara dua metal plate elektrode kemudian
dialiri arus listrik. Dengan adanya aliran arus AC, maka terjadi kenaikan suhu dan tubuh menjadi
terpanaskan.
- Teknik Induksi , dimana tubuh dililiti kabel dan dialiri arus listrik akan menimbulkan
medan magnet bolak balik pada jaringan dan medan magnet itu akan menimbulkan suatu arus
yang mempoduksi panas pada daerah besangkutan.
2. Diatermi gelombang mikro : termasuk gelombang radio pada frekwensi yang sangat tinggi.
Energinya antara gelombang pendek dan infra merah. Biasanya digunakan diantaranya pada
penyakit :
Patah tulang
Radang tendon
Arthritis
3. THERMOGRAFI
a) Dasar thermografi
Termografi adalah metode diagnosa yang didasarkan pada perbedaan temperatur antar jaringan
dari tubuh manusia. Distribusi temperatur yang bervariasi ini bisa disebabkan karena faktor fisik
eksternal dan juga faktor internal seperti metabolisme dan aktivitas jaringan yang dekat dengan
kulit. Menurut Max Planck (1901), basis mengenai besarnya radiasi pada tubuh manusia saat
temperatur 300 K (27 oC) akan memberika spektrum radiasi gelombang Infra Red berkisar
antara 0,8 mikrometer hingga 1 milimeter.
enis Termografi Ada dua, yaitu:
Kulit -> radiator infra merah yang efisien. Suhu di permukaan kulit dipengaruhi proses yang
menimbulkan panas di jaringan bawah kulit : peradangan, gangguan sirkulasi darah, tumor aktif.
1. Termografi dengan prinsip keseimbangan panas
Dibuat dari lempeng tipis nitrat sellulosa dan dilapisi dengan minyak tipis pengabsorbsi panas.
Permukaan kulit yang telah mencapai keseimbangan panas memberi warna pada suhu tertentu.
Pada kulit normal akan berwarna hijau, bila suhu tidak ada akan terjadi perubahan warna film
sellulosa dari coklat menjadi kemerah-merah.
2. Termografi dengan prinsip fotokonduktivitas
Dengan menggunakan kamera infra merah, panas yang dipancarkan kulit berupa radiasi infra
merah oleh susunan optis dijatuhkan ke detektor infra merah menjadi diskontinu.
1. PENGERTIAN HYDRODINAMIKA
2. CONTOH CONTOH ALAT YANG DIGUNAKAN DALAM PELAYANAN
KESEHATAN / KEBIDANAN YANG BERKAITAN DENGAN HYDRODINAMIKA
a. Aliran darah
Agar darah dapat mengalir dan mencapai seluruh bagian tubuh, maka diperlukan adanya
tekanan darah minimum yang disebut juga critical clossing pressureyield pressure. Tekanan
minimal ini diperlukan untuk membuka rongga pembuluh darah kecil (kapiler) yaitu sebesar 20
mm Air Raksa.(Hg). Kecepatan aliran darah yang tercepat pada Aorta (pembuluh darah tempat
keluarnya darah dari jantung), makin jauh makin rendah kecepatannya. Jumlah total darah yang
dipompa keluar jantung kira-kira 5,5 liter darah per menit. Secara umum sistem sirkulasi darah
dalam tubuh manusia dapat dibagi menjadi 2 bagian:
1. Sistem sirkulasi umum (sistemik): sirkulasi darah yang mengalir dari jantung kiri keseluruh
tubuh dan kembali ke jantung kanan.
2. Sistem sirkulasi paru-paru (pulmoner): sirkulasi darah yang mengalir dari jantung kanan ke
paru-paru lalu kembali ke jantung kiri.
Aliran darah dalam sistem sirkulasi di tubuh manusia secara ringkas adalah sebagai berikut:
1. Sistem Sirkulasi Sistemik: jantung (bilik / ventrikel kiri) --> Aorta --> Arteri --> Arteriole -
-> Capillary bed atau A-V Anastomose --> venule --> vena --> Vena Cava (Vena Cava Inferior
dan Vena Cava Superior) --> Jantung (atrium/serambi kanan).
2. Sistem Sirkulasi Paru-paru: Jantung (bilik/ventrikel kanan) --> Arteri Pulmonalis --> Paru -
-> Kapilaria paru --> Vena Pulmonalis --> jantung (atrium/serambi kiri).
Pada orang dewasa, jumlah volume darah yang mengalir di dalam sistem sirkulasi mencapai 5-6
liter (4,7 - 5,7 liter). Darah terus berputar mengalir di dalam sistem sirkulasi sistemik dan paru-
paru tanpa henti.
b. Laju Endap Darah / Erythrocyte Sedimentation Rate (ESR)
Laju Endap Darah / Erythrocyte Sedimentation Rate (ESR) adalah kecepatan mengendapnya
eritrosit dari suatu monter atau sampel darah yang diperiksa dalam suatu alat tertentu yang
dinyatakan dalam mm/ jam. LED sering juga diistilahkan dalam bahasa asingnya :
- BBS (Blood Bezenking Snelheid)
- BSR (Blood Sedimentation Rate)
- BSE (Blood Sedimentation Erythrocyte)
Proses pengendapan darah terjadi dalam 3 tahap yaitu tahap pembentukan rouleaux sel darah
merah berkumpul membentuk kolom, tahap pengendapan dan tahap pemadatan. Di laboratorium
cara untuk memeriksa Laju Endap Darah (LED) yang sering dipakai adalah cara Wintrobe dan
cara Westergren. Pada cara Wintrobe nilai rujukan untuk wanita 0 20 mm/jam dan untuk pria
0 10 mm/jam, sedang pada cara Westergren nilai rujukan untuk wanita 0 15 mm/jam dan
untuk pria 0 10 mm/jam.
c. Hukum Fisika yang berhubungan dengan tekanan pada tubuh Manusia
1. Hukum Boyle: Untuk setiap gas pada suhu tetap, volume berbanding terbalik dengan tekanan.
P1 x V1 = P2 x V2
2. Hukum Charles: Tekanan berbanding terbalik dengan suhu. Pada manusia hukum ini dipakai
pada mekanisme bernafas dan respirasi
3. Hukum Dalton (Hukum Tekanan Parsial): Tekanan gas sebanding dengan persentase
campuran gas-gas yaitu tekanan parsial satu gas adalah Jumlah gaya pada dinding yang
mengelilinginya
4. Hukum Henry: Berat gas terlarut dalam volume cairan tetap pada suhu tertentu sebanding
dengan tekanan. Pada penyelam,bertambah dalam menyelam bertambah besar tekanannya,
penurunan yang tiba-tiba yaitu bila penyelam naik ke permukaan dengan cepat menimbulkan
gelembung gas dalam darah yang dapat menyumbat kapiler.
5. Prinsif Pascal: Tekanan yang diberikan pada semua zat cair dalam bejana tertutup, diteruskan
kesemua arah dengan besar yang sama contohnya pada vesca urinaria, begitu juga benda yang
terletak dalam cairan, mempunyai tekanan yang sama pada seluruh permukaan.Contohnya: Janin
di dalam cairan amnion, ia terlindung dalam cairan yang mengelilinginya, yang meneruskan
dengan tekanan sama tidak menjadi masalah walaupun orangnya aktif.
d. Tekanan darah
Tekanan darah merupakan salah satu dari tanda vital penting selain denyut nadi, frekuensi nafas
dan suhu. Tanda vital ini mencerminkan aspek dasar kesehatan seseorang, bahkan juga
kemampuan seseorang untuk bertahan hidup. Pada dewasa muda tekanan sistolik adalah 120
mmHg, dan tekanan diastolik adalah 80 mmHg. Perbedaan antara kedua tekanan disebut tekanan
nadi yaitu 40 mmHg. Jenis tekanan darah dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Tekanan sistol: tekanan darah tertinggi selama 1 siklus jantung, merupakan tekanan yang
dialami pembuluh darah saat jantung berdenyut/memompakan darah keluar jantung. Pada orang
dewasa normal tekanan sistole berkisar 120 mm Hg
2. Tekanan diastol: tekanan darah terendah selama 1 siklus jantung, suatu tekanan di dalam
pembuluh darah saat jantung beristirahat. Pada orang dewasa tekanan diastol berkisar 80 mm Hg
3. Tekanan nadi: selisih antara tekanan sistol dan diastol.
e. Tekanan Bola Mata
Bentuk dan ukuran bola mata dipertahankan oleh adanya tekanan cairan yang bening dalam bola
mata (Aqueous Humour) yang menghantarkan cahaya ke retina. Untuk mempertahankan suatu
penglihatan yang jelas, dimensi dari mata sangat menentukan. Dengan perobahan 0,1 mm saja
mengakibatkan efek yang nyata pada ketajaman penglihatan. Tekanan bola mata yang normal
adalah 12 s/d 23 mm Hg yang diukur dengan alat Tonometer . Aqueous Humour sebagian besar
terdiri dari air yang dihasilkan oleh mata terus menerus dan suatu sistem drainage.
Sumbatan dari sistem dranage akan menyebabkan peninggian tekanan mata, peningkatan ini
akan membatasi aliran darah sehingga dapat menimbulkan keadaan glaukoma yang ditandai
dengan sakit kepala.
f. Tekanan Dalam Kandung Kemih
Peninggian tekanan didalam kandung kemih & spinchter ureter berhubungan erat dengan
jumlah urine yang terkandung didalamnya, sifat kandung kemih dapat mengalami pergangan
oleh penambahan volume. Tekanan dalam kandung kemih dapat diukur dengan memasukkan
kateter yang mempunyai ukuran tekanan melalui urethera sampai kekandung kemih. Secara
langsung tekanan dapat diukur dengan memasukkan jarum melalui dinding perut kedalam
kandung kemih.Tekanan kandung kemih akan meningggi waktu kita batuk, mengedan dan
jongkok. Keadaan stress bisa juga menyebabkan peninggian tekanan didalam kandung kemih
disebabkan nervous.Alat untuk mengukur tekanan dalam kandung kemih disebut sistometer.
1. Sphygmomanometer (Tensimeter)
Sphygmomanometer atau Blood Pressure Manometer, dikenal dengan nama Tensimeter.
Kegunaannya yaitu untuk mengukur tekanan darah tubuh, berapa angka sistol (pada waktu
jantung kuncup) dan berapa angka diastol (pada waktu jantung mengembang kembali).
Sphygmamometer terdiri dari manometer air raksa, pressure cuff, dan stetoskop. Pressure cuff
dipasang pada lengan kemudian dipompa perlahan-lahan dengan tujuan aliran darah dapat distop,
tampak air raksa dalam tabung naik pada skala tertentu, kemudian pressure cuff dilepas secara
perlahan-lahan.
Stetoskop diletakkan pada lengan daerah volar tepat diatas arteri brakhialis, melalui stetoskop
akan terdengar suara vibrasi turbulensi darah yang disebut bunyi Korotkoff (suara K). K ini
adalah tekanan sistolik.
2. Tonometer
Tonometer adalah suatu alat yang digunakan untuk pemeriksaan untuk mengetahui TIO
(Tekanan Intra Okuler) pada mata. Alat ini dipakai untuk mengukur tekanan intra okuler apakah
si penderita menderita glukoma atau tidak. Satuan tonometer adalah Hg atau Torr. Harga normal
tekanan intraokuler 12-23 mm Hg.
3. Sistometer
Sistometer adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur tekanan kandung
kemih. Alat sistometer terdiri dari pipa kapiler yang mengandung skala dalam cmH2O. Pipa
kapiler ini dihubungan dengan jarum melalui pipa karet.
TEORI GELOMBANG
ULTRASONIK
1. DAYA ULTRASONIK
Berkaitan dengan efek yang ditimbulkan gelombng ultrasonic dan sifat gelombang bunyi ultra,
maka gelombang ultrasonic digunakan sebagai diagnosis dan pengobatan.
A. Ultrasonik sebagai Pelengkap Diagnosis
Kristal piezo electric yang bertindak sebagai transduser mengirim gelombang ultrasonic
mencapai pada dinding berlawanan, kemudian gelombang bunyi dipantulkan dan akan
diteruskan ke amplifer berupa gelombang listrik kemudian gelombang tersebut ditangkap oleh
CRT (Ossiloskop).
Gambaran yang diperoleh CRT tergantung teknik yang dipergunakan. Ada tiga macam metode
dalam memperoleh gambaran yaitu :
1. A skanning
Disini yang akan dicari adalah besar amplitudo sehingga disebut A- Skannning.
Bunyi yang dihasilkan oleh piezo electric melalui transducer akan mencapai dinding B,
kemudian dipantulkan ke dinding A dan diterima oleh transduser ( T )
2. B- Skanning
B- Skanning disebut pula Bright scanning. Metode skanning ini, banyak dipakai di klinik oleh
karena metode ini bias memperoleh pandangan atu gambaran 2 dimensi dari bagian tubuh.
Prinsip B- Skanning sama dengan A- Skanning, hanya saja pada B- Skanning transducernya
digerakkan ( Moving ) sedangkan pada A- Skanning transducernya tidak digerakkan.
Gerakan transducer mula- mula akan menghasilkan echo dapat dilihat adanya dot ( dot ini
disimpan pada CRT ), kemudian transducer digerakkan kea rah lain menghasilkan echo pula
sehingga kemudian tercipta suatu gambaran 2 dimensi.
Skematik B- Skanning
( a ) ( b ) Pada B- Skanning ini, operator boleh memilih 2 metode control pada alat elektronik,
untuk mencapai nilai ambang, agar memperoleh gambaran yang dikehendakinya, maka dipakai
alat control leadinh- edge display. Untuk mengatur cahaya benderang pada layar TV ( =
CRT=Tabung Sinar Katode ) yang sebanding dengan besarnya echo atau gema yang
dihasilkan oleh transducer ultrasonic, maka dipakai alat gray-scale display.
3. M- Skanning
M- Skanning atau modulation scanning ini merupakan 2 metode yang digunakan dalam kaitan
untuk memperoleh informasi gerakan alat- alat dengan mempergunakan ultrasonic. Misalnya
dalam hal mempelajari gerakan jantung dan gerakan vulva, atautekhnik doppler yang
dipergunakan untuk mengukur aliran darah. Pada M- Scanning dimana A akan dalam keadaan
stasioner sedangkan echo yang terjadi berupa dot dari B skan.
1. Daya ultrasonik.
Frekuensi dan daya ultrasonik yang dipakai dalam dibidang kedokteran disesuaikan menurut
kebutuhan:
F sebesar 1 5 MHz dengan daya 0,01 W/cm dipakai untuk diagnostik. Apabila daya
ditingkatkan sampai 1 W/cm dipakai dalam pengobatan edangkan untuk merusak jaringan
kanker dipakai daya 10 W/cm .
Efek gelombang ultrasonik:
1. Mekanik
Yaitu menimbulkan disintegrasi beberapa benda padat, dipakai untuk menentukan lokasi batu
empedu.
2. Panas
Pada jaringan bisa terjadi pembentukan rongga dengan intensitas yang tinggi.
3. Kimia
Menyebabkan proses oksidasi dan hidrolisis pada ikatan tertentu.
4. Biologis
Gabungan dari berbagai efek:
pelebaran pembuluh darah
peningkatan permeabilitas membran sel darah.
peningkatan aktifitas sel.
Otot mengalami paralyse, bakteri dan virus mengalami kehancuran.
Keletihan apabila daya ditingkatkan