PENDAHULUAN
2.1 Filtrasi
Filtrasi adalah pengurangan zat/bahan padatan dalam fluida (gas dan cair) dengan melalui
media penyaring (filter). Dalam industri, filtrasi meliputi operasi mulai dari penyaringan
sederhana hingga pemisahan yang lebih kompleks.
Proses filtrasi umumnya digunakan untuk mengurangi partikel yang tersuspensi
(suspended solids) yang dapat diendapkan (seatable). Kualitas hasil filtrasi umumnya
dinyatakan dalam satuan kekeruhan (turbidity). Semakin kecil nilai kekeruhan, maka air
tersebut semakin jernih atau sebaliknya, semakin besar nilai kekeruhan, maka air tersebut
semakin keruh. Hasil filtrasi akan membentuk filter-cake yang menempel dibagian atas
media filter.
Umumnya filtrasi digunakan pada pengolahan air (water treatment), pengolahan air
limbah (waste water treatment) dan pengolahan air langsung minum (dari proses Reverse
Osmoses/RO).
Ukuran partikel 25 150 m 0.2 4 mm 2 6 mm
Nama Microstraining Macrostraining Fine screening
Operasi Gravitasi atau vakum Gravitasi Gravitasi
Media filter dapat umumnya berupa pasir silica, zeolit dan karbon aktif yang dalam
penggunaanya dapat ditempatkan secara terpisah atau digabung. Ukuran media filter sangat
berpengaruh pada proses filtrasi, semakin kecil ukuran filtrasi, proses filtrasi semakin
baik/air yang dihasilkan semakin jernih.
Pada saat operasi, fluida mengalilr dari atas ke bawah melalui kolom berisi media filter,
sehingga fluida yang keluar dari fiolter mempunyai kualitas relatif lebih jernih dari pada
sebelum melalui media filter. Pada suatu saat media filter akan mengalami kejenuhan
(saturated), sehingga perlu diregenerasi dengan menggunakan air bersih (aliran dari bawah
ke atas).
2.2 Filtrasi Media Butiran
Secara umum filtrasi adalah proses yang digunakan pada pengolahan air limbah untuk
memisahkan bahan pengotor (partikulat) yang terdapat dalam air. Pada prosesnya air
merembes dan melewati media filter sehingga akan terakumulasi pada permukaan filter dan
terkumpul sepanjang kedalaman media yang dilewatinya.
2) Konsentrasi Kekeruhan
Konsentrasi kekeruhan sangat mempengaruhi efisiensi dari filtrasi. Konsentrasi kekeruhan air
baku yang sangat tinggi akan menyebabkan tersumbatnya lubang pori dari media atau akan
terjadi clogging. Sehingga dalam melakukan filtrasi sering dibatasi seberapa besar konsentrasi
kekeruhan dari air baku (konsentrasi air influen) yang boleh masuk. Jika konsentrasi
kekeruhan yang terlalu tinggi, harus dilakukan pengolahan terlebih dahulu, seperti misalnya
dilakukan proses koagulasi flokulasi dan sedimentasi.
3) Temperatur
Adanya perubahan suhu atau temperatur dari air yang akan difiltrasi, menyebabkan massa
jenis (density), viskositas absolut, dan viskositas kinematis dari air akan mengalami
perubahan. Selain itu juga akan mempengaruhi daya tarik menarik diantara partikel halus
penyebab kekeruhan, sehingga terjadi perbedaan dalam ukuran besar partikel yang akan
disaring. Akibat ini juga akan mempengaruhi daya adsorpsi. Akibat dari keduanya ini, akan
mempengaruhi terhadap efisiensi daya saring filter.
Menurut Griswidia (2008) yang dikutip dari jurnal Penentuan Setting Level Optimal Media
Penjernih Air Terhadap Tingkat Kekeruhan dan Kandungan Fe dengan Metode Full Factorial
22 dan Principal Component Analysis oleh Sudarmono (2010), temperatur berpengaruh
terhadap kekentalan, aktifitas biologi, dan reaksi kimia.
Pengaruh Temperatur terhadap Kekentalan
Jika temperatur air semakin tinggi, maka kekentalan air akan semakin rendah sehingga
gaya gesek air akan lebih cepat melalui celah tersebut dengan demikian akan
memperpendek waktu filtrasi.
Temperatur terhadap Aktifitas Biologi
Temperatur air dapat mempengaruhi kecepatan metabolism bakteri dalam air, apabila
temperatur mencapai optimum untuk perkembangbiakan bakteri, maka bakteri akan
bertambah dengan cepat.
Pengaruh Temperatur terhadap Reaksi Kimia
Apabila temperatur semakin tinggi, maka reaksi kimia akan semakin cepat, sebaliknya
apabila temperatur semakin rendah maka reaksi kimia akan semakin lambat. Temperatur
yang baik yaitu antara 20-300C, temperatur akan mempengaruhi kecepatan reaksi-reaksi
kimia.
Memposisikan umpan berada di atas kolom filtrasi atau dapat dilengkapi dengan pompa umpan
Mengalirkan cairan yang mengandung zat/bahan tersuspensi atau zat organik (konsentrasi
tertentu) ke dalam kolom bagian atas dengan debit tertentu.
Mencatat waktu yang diperlukan pada saat cairan melalui media filter sampai saat cairan keluar
dari kolom.
Mengukur volume filtrat (efluen) dan konsentrasi zat organik pada setiap periode tertentu.