Oleh:
Riko
(2021611035)
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan Rahmat dan Karunia-
Nya, sehingga penulis dapat merampungkan laporan praktikum ikhtiologi dengan
judul: Sistem Integumen .
Laporan ini dapat tersusun tak lepas dari bantuan banyak pihak. Oleh karena
itu penulis berikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya
kepada,
1. Kedua orang tua yang senantiasa mendoakan penulis dan segala fasilitas
yang mereka berikan
2. Dosen pengampu yaitu ibu Umroh yang menyampaikan materi dengan
baik
3. Asisten dosen yaitu yuk Navisa Safira yang membimbing penulis dalam
praktikum
4. Teman-teman yang bekerja sama dengan baik pada saat praktikum
Akhir kata penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh
dari kesempurnaan. Karena itu, penulis memohon saran dan kritik yang sifatnya
membangun demi kesempurnaannya dan semoga bermanfaat bagi kita semua.
Amiin.
Riko
2021611035
ii
DAFTAR ISI
iii
I. PENDAHULUAN
Fungsi lain:
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengenal beberapa organ
kelengkapan tubuh yang terdapat pada bagian integumen seperti: tipe sisik, jari-
jari sirip, kil dan skut.
1
II. TINJAUAN PUSTAKA
Hewan vertebrata terdiri dari beberapa lapisan dan dua lapisan utama.
Lapisan luar disebut epidermisdan lapisa dalam disebut dermus. Lapisan
epidermis pada ikan selalu basah karena adanya lendir yang dihasilkan oleh sel-
sel yang terbentuk piala yang terdapat diseluruh permukaan tubuhnya. Epidermiis
merupakan bagain tubuh yang berhubungan langsung dengan lingkungannya dan
sistem somatis. Lapisan tersebut merupakan lapisan pelindung yang menjag
kualintas air dan zat-zat yang terlarut didalamnya secara bebas (Lagler,1997).
Ikan yang tidak bersisik memproduksi lendir yang lebih dari tebal
dibandingkan ikan bersisik. Ketebalan lendir dipengaruhi oleh kegiatan sel
kelenjar yang berbentuk piala yang terletak didalam epidermis. Kelenjar tersebut
akan memproduksi lendir lebih banyak saat ikan berusaha melepaskan diri dari
bahaya dibandingkan pada saaat keadaan normal.
2
lendirnya untuk melindungi telur dari gangguan luar, misalnya dari genus
Trichogaster (Cailliet,1979).
Sisik cyloid berbentuk bulat, pinggiran sisik halus dan rata sementara sisik
ctenoid mempunyai bentuk seperti cycloid tetapi mempunyai pinggiran yang
kasar. Sisik placoid adalah jenis sisik yang merupakan karakteristik bagi golongan
ikan bertulang rawan (Chondrichtyes). Bentuk sisik tersebut tersebut menyerupai
bunga mawar dengan dasar yang bulat atau bujur sangka.sisik cosmoid adalah
sisik yang ditemukan pada ikan fosil dan primitif. Sisik ini terdiri dari lapisan
yang berturut dari luar adalah vitrodentin dilapisi semacam enamel, kemudian
cosmine yang merupakan lapisan kuat dan nonceluler serta isopedine yang
materialnya terdiri dari substansi tulang. Sisik ganoid adalah jenis sisik ikan yang
dimiliki oleh ikan-ikan yang dimiliki oleh ikan-ikan Lepidosteus (Holostei) dan
Scaphyrynchus (Chondrichtyes). Sisik ini memiliki lapisan terluar yang disebut
ganoine yang materialnya berupa garam-garam anorganik (Moyle, 1998).
3
Elasmobranchii dan pada golongan teleostei (Batrachoididae dan Stomiatidae).
Kelompok kedua adalah ikan yang mengeluarkan cahaya yang bersimbiosis
dengannya, pemantulan cahaya yang dikeluarkan bakteri tersebut diatur oleh
jaringan sebagai lensa.
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Actinopterygii
:
Order : Perciformes
Family : Drepaneidae
Genus : Drepane
4
5213). Umumnya dipasarkan segar (Ref. 5284).
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Pisces
Ordo : Percoidae
Family : Oreocharomis
Genus : Oreocharomis
5
mempertahankan wilayah yang dikunjungi oleh perempuan.
Berlangsung beberapa jam. Seekor jantan tunggal mungkin
membuahi telur lebih dari satu betina (Pustaka. 55624). Telur
ditumpahkan dalam batch dalam sarang dangkal dan dibuahi
oleh jantan. Setiap batch telur diambil ke dalam rongga mulut
oleh perempuan. Betina hanya terlibat dalam perawatan anak.
Wanita membawa hingga 200 butir telur di mulutnya dimana
larva menetas dan tetap sampai setelah kuning telur diserap.
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Class : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Famili : Osphronemidae
UpaFamili : Luciocephalinae
Genus : Trichogaster
Spesies : Trichogaster Trichopterus
6
dubur memanjang mulai dari di bawah dada hingga pangkal ekor.
Sirip dada kurang lebih meruncing.
7
2.2.4 Ikan belanak (Valamugil seheli)
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Mugiliformes
Famili : Mugilidae
Genus : Valamugil
Spesies : V. Seheli
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
8
Ordo : Perciformes
Famili : Gobiidae
Subfamili : Oxudercinae
Genus : Periothalamus
Spesies : Periothalamus sp.
9
terpanjang (Ref. 57403), sinar bawah lebih pendek dan gemuk
(Pustaka 3657). TRDB 20-34 (Ref. 5218). Pewarnaan: dalam
kehidupan: ikan hijau zaitun atau berkarat-coklat di punggung, pucat
ventrally; ocelli biru kecil tersebar di sisi dan dorsum, dan beberapa
pita hitam yang miring dan oblik mungkin ada di bagian belakang
panggul; Sirip punggung pertama berwarna gelap pada batas anterior
dan memiliki pita longitudinal biru terang di dekat pinggiran
distalnya; Sirip punggung ke 2 memiliki pita longitudinal 2, sempit,
biru kebiruan pada bagian atasnya; sirip ekor gelap (Ref. 57403).
Spesimen yang diawetkan: coklat tua / ungu di kepala, dorsum dan
sisi; dagu pucat atau berbintik abu-abu; permukaan tubuh ventral
pucat keputihan-kuning; Sirip punggung pertama berwarna keabu-
abuan dengan pita hitam di dekat pinggiran distal, berbatasan dengan
punggung dan ventral oleh pita putih sempit; Sirip punggung kedua
dengan margin coklat dan garis hitam yang melintang di sepanjang
bagian atas sirip, garis ini berbatasan dengan punggung dan ventrally
oleh pita putih sempit; Sirip dubur pucat atau putih, kadang sedikit
berbintik-bintik halus dan gelap; sirip ekor coklat tua di bagian
dorsalnya, keputihan pada bagian ventralnya; sirip dada gelap di
permukaan luar (lateral) mereka, dengan margin distal pucat, abu-abu
lebih terang di permukaan dalam (medial) mereka, terutama secara
ventrally; sirip pelvis berwarna keputihan pada permukaan ventral tapi
coklat tua di permukaan dorsal, dengan margin pucat / putih (Ref.
57403).
Habitat ikan glodok Kadang ditemukan di air tawar, tapi selalu
dekat dengan pantai (Ref. 57403). Amfibi udara-nafas (Ref 31184)
yang melompat atau berjalan di atas pasir atau lumpur untuk mencari
makanan; Artinya, pada dataran lumpur pasang surut antar rawan rawa
mangrove muara. Umpan dewasa terutama pada arthropoda (kepiting,
serangga, dll.) Dari permukaan lumpur. Yang juga termasuk dalam
diet adalah mangrove putih, Avicennia nitida (Pustaka 3026).
Tenggelam dalam liang (Ref. 3657).
10
III. METODOLOGI
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah ikan daun baru
(Drepane punctata), ikan nila (Oreochromis niloticus), ikan sepat rawa
(Trichogaster trichopterus), ikan belanak (Valamugil seheli), dan ikan glodok
(Periopthamus sp). Sedangkan alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah
nampan, pinset, tissue, dan alat-alat tulis seperti pena, pensil, buku gambar dan
penghapus.
11
V. SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Hasil dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan:
1. Bentuk sisik yang terdapat kepada keempat ikan tersebut adalah 2 cycloid
dan 2 ctenoid.
2. Jenis sisik cycloid terdapat pada ikan nila (Oreochromis niloticus) dan
ikan daun baru (Drepane punctata).
3. Sedangkan pada ikan belanak (Valamugil seheli) dan ikan sepat
(Trichogaster trichopterus) memiliki bentuk sisik ctenoid.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat saya berikan yaitu supaya pemerintah lebih bijak
dalam melestarikan perairan Indonesia khususnya pemerintah provinsi supaya
perairan kita bebas dari pencemaran yang akan mengakibatkan semakin
berkurangnya jenis ikan yang ada di Indonesia.
15
DAFTAR PUSTAKA