RAGAM BAHASA
Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda
menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang
yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara
Ragam bahasa yang oleh penuturnya dianggap sebagai ragam yang baik (mempunyai
prestise tinggi), yang biasa digunakan di kalangan terdidik, di dalam karya ilmiah
(karangan teknis, perundang-undangan), di dalam suasana resmi, atau di dalam surat
menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut ragam bahasa baku atau ragam bahasa
resmi.
Ragam lisan adalah bahasa yang diujarkan oleh pemakai bahasa. Kita dapat
menemukan ragam lisan yang standar, misalnya pada saat orang berpidato atau
memberi sambutan, dalam situasi perkuliahan, ceramah; dan ragam lisan yang
nonstandar, misalnya dalam percakapan antarteman, di pasar, atau dalam kesempatan
nonformal lainnya.
Ragam tulis adalah bahasa yang ditulis atau yang tercetak. Ragam tulis pun dapat
berupa ragam tulis yang standar maupun nonstandar. Ragam tulis yang standar kita
temukan dalam buku-buku pelajaran, teks, majalah, surat kabar, poster, iklan. Kita juga
dapat menemukan ragam tulis nonstandar dalam majalah remaja, iklan, atau poster.
Istilah lain yang digunakan selain ragam bahasa baku adalah ragam bahasa standar,
semi standar dan nonstandar.
Bahasa ragam standar memiliki sifat kemantapan berupa kaidah dan aturan tetap. Akan
tetapi, kemantapan itu tidak bersifat kaku. Ragam standar tetap luwes sehingga
memungkinkan perubahan di bidang kosakata, peristilahan, serta mengizinkan
perkembangan berbagai jenis laras yang diperlukan dalam kehidupan modem (Alwi,
1998: 14).
Pembedaan antara ragam standar, nonstandar, dan semi standar dilakukan
berdasarkan :
topik yang sedang dibahas,
hubungan antarpembicara,
medium yang digunakan,
lingkungan, atau
situasi saat pembicaraan terjadi
Ciri yang membedakan antara ragam standar, semi standar dan nonstandar
penggunaan kata sapaan dan kata ganti,
penggunaan kata tertentu,
penggunaan imbuhan,
penggunaan kata sambung (konjungsi), dan
penggunaan fungsi yang lengkap.
LARAS BAHASA
Laras bahasa adalah kesesuaian antara bahasa dan pemakaiannya
Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar dapat diartikan pemakaian ragam bahasa
yang serasi dengan sasarannya dan di samping itu mengikuti kaidah bahasa yang
betul. Ungkapan bahasa Indonesia yang baik dan benar mengacu ke ragam bahasa
yang sekaligus memenuhi persyaratan kebaikan dan kebenaran. Bahasa yang
diucapkan bahasa yang baku.
CIRI-CIRI RAGAM ILMIAH
CENDEKIA,
LUGAS,
JELAS,
FORMAL,
OBJEKTIF,
KONSISTEN,
BERTOLAK DARI GAGASAN,
RINGKAS DAN PADAT.
CENDEKIA
Bahasa yang cendekia mampu membentuk pernyataan yang tepat dan seksama,
sehingga gagasan yang disampaikan penulis dapat diterima secara tepat oleh
pembaca.
LUGAS
Paparan bahasa yang lugas akan menghindari kesalah-pahaman dan kesalahan
menafsirkan isi kalimat dapat dihindarkan.
Penulisan yang bernada sastra perlu dihindari.
JELAS
Gagasan akan mudah dipahami apabila (1) dituangkan dalam bahasa yang jelas dan
(2) hubungan antara gagasan yang satu dengan yang lain juga jelas.
Kalimat yang tidak jelas, umumnya akan muncul pada kalimat yang sangat panjang.
FORMAL
Bahasa yang digunakan dalam komunikasi ilmiah bersifat formal.
Tingkat keformalan bahasa dalam tulisan ilmiah dapat dilihat pada lapis kosa kata,
bentukan kata, dan kalimat.
OBJEKTIF
Sifat obyektif tidak cukup dengan hanya menempatkan gagasan sebagai pangkal tolak,
tetapi juga diwujudkan dalam penggunaan kata.
KONSISTEN
Unsur bahasa, tanda baca, dan istilah, sekali digunakan sesuai dengan kaidah maka
untuk selanjutnya digunakan secara konsisten.
BERTOLAK DARI GAGASAN
Bahasa ilmiah digunakan dengan orientasi gagasan.
Pilihan kalimat yang lebih cocok adalah kalimat pasif, sehingga kalimat aktif dengan
penulis sebagai pelaku perlu dihindari.
RINGKAS DAN PADAT
Ciri padat merujuk pada kandungan gagasan yang diungkapkan dengan unsur-unsur
bahasa.
Karena itu, jika gagasan yang terungkap sudah memadai dengan unsur bahasa yang
terbatas tanpa pemborosan, ciri kepadatan sudah terpenuhi.
Dalam dunia akademik atau ilmiah, ragam bahasa Indonesia yang digunakan adalah
ragam ilmiah yang memiliki ciri khas, yakni cendekia, lugas dan jelas, menghindari
kalimat yang fragmentaris, bertolak dari gagasan, formal dan objektif, ringkas, padat,
dan konsisten.
Ciri-ciri ragam bahasa ilmiah
1. Struktur kalimat jelas dan bermakna lugas;
2. Struktur wacana bersifat formal, mengacu pada standar konvensi naskah;
3. Singkat, berisi analisis, dan pembuktian, menyajikan konsep secara lengkap;
4. Cermat dalam menggunakan unsur baku, ejaan, bentuk, kata, kalimat, paragraf,
wacana;
5. Cermat dan konsisten menggunakan penalaran: topik, deskripsi teori, data, analisis,
dan simpulan
6. Menggunakan istilah khusus dalam bidang tertentu
7. Objektif, terbuka, menghindari bentuk persona, dan ungkapan subjektif;
8. Konsisten dalam pembahasan
Ragam bahasa pidato
1. Etika ilmiah
2. Ketentuan lembaga atau kampus
3. Kemampuan personal
4. Kemampuan teknis
BAB 1
Bukti sejarah penggunaan bahasa Melayu pada zaman Kerajaan Sriwijaya dan
Majapahit
1. Sebagai bahasa kebudayaan. Ditemukan beberapa buku berbahasa Melayu yang berisi
tentang aturan-aturan hidup dan sastra.
2. Sebagai bahasa perhubungan antarsuku di Indonesia.
3. Sebagai bahasa niaga dalam transaksi perdagangan.
4. Sebagai bahasa resmi kerajaan pada masa pemerintahan Sriwijaya dan Majapahit.